Anda di halaman 1dari 16

1.

BAWANG DAYAK
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr.)
NAMA LOKAL
Tumbuhan bawang dayak secara umum dikenal di Indonesia dengan nama
bawang kapal dan bawang merah hutan pada Buletin Flora Malesiana. Selain
nama umum tumbuhan bawang dayak juga memiliki beberapa nama daerah
yaitu bawang dayak (Palangkaraya, Samarinda, bawang hantu/kambe (Dayak),
bawang sabrang, babawangan beureum, bawang siyem (Sunda), brambang
sabrang, luluwan sapi, teki sabrang (Jawa), bawang sayup (Melayu), dan
bawang lubak (Punan Lisum)
KANDUNGAN KIMIA
Umbi bawang dayak mengandung senyawa-senyawa turunan anthrakinon
yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa eleutheurin,
isoeleutherin dan senyawa-senyawa sejenisnya; senyawa-senyawa lakton yang
disebut eleutherol dan senyawa turunan pyron yang disebut eleutherinol.
Adapun kandungan yang terdapat dalam bawang dayak terdiri dari senyawa
alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tannin, kuinon
dan steroid yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
EFEK FARMAKOLOGIS
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
PENELITIAN TERKAIT
KHASIAT DAN MANFAAT
EFEK SAMPING
DAFTAR PUSTAKA

2. BAWANG MERAH
(Allium cepa L.)
NAMA LOKAL
Bawang abang mirah (Aceh), Bawang megaren (Alas), pia (Batak), bawang
sirah, dasun merah (Minang), bawang abang, bawang suluh (Lampung)
bawang merah, bawang abang (Melayu), Bawang beureum (Sunda), bawang
abang, brambang (Jawa), bhabang mera (Madura), Jasun bang, jasun Mirah
(Bali), laisona piras (Roti), kalpeo meh (Timor), Lasuna mahamu, lasuna
randang, lasuna raindang, rasuna mahendong, jantuna mopura (Minahasa),
bawangi (Gorontalo), lasuna eja (Makassar), lasuna cela (Bugis), Bawang
nawuli (Tanibar), bowing wul-wul (Kai), kosai mina (Buru), bawa, bawang
(Halmahera), bawa roriha (Ternate), bawa kohori (Tidar)
KANDUNGAN KIMIA
Ditinjau dari segi kandungan gizinya, bawang merah bukan merupakan
sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, atau mineral. Namun komponen-
komponen tersebut ada di dalam bawang merah walaupun dalam jumlah yang
sedikit. Komponen lainnya, seperti minyak atsiri juga terkandung di dalam
umbi bawang merah. Komponen inilah yang sebenarnya banyak dimanfaatkan
untuk penyedap rasa makanan, bakterisida, fungisida dan berkhasiat untuk
obat-obatan.
No Bahan Berat Angka kecukupan
gizi manusia (2000
kkal)
1. Kalori 39 kkal 2000 kkal
2. Protein 1,5 gram 50 gram
3. Lemak 0,3 gram 70 gram
4. Karbohidrat 9,2 gram 310 gram
5. Serat 0,7 gram 30 gram
6. Vitamin A 50 UI 5000 UI
7. Vitamin B1 0,03 miligram 1,2 miligram
8. Riboflavin 0,04 miligram 1,3 miligram
9. Niasin 0,02 miligram 35 miligram
10. Asam ascorbic 9,0 miligram 50 miligram
11. Vitamin C 2,0 miligram 1000 miligram
12. Kalsium 36,0 miligram 1000 miligram
13. Fosfor 40 miligram 700 miligram
14. Besi 0,8 miligram 10 miligram
15 Air 88,0 gram 9100 gram
Di dalam umbi bawang merah juga terdapat komponen lain yang dinamakan
allin. Allin merupakan suatu senyawa yang mengandung asam amino yang
tidak berbau, tidak berwarna, dan dapat larut dalam air. Karena sesuatu hal,
allin kemudian berubah menjadi senyawa allicin. Senyawa allicin dengan
thiamin (vitamin B1) dapat membentuk ikatan kimia yang disebut allithiamin.
Senyawa bentukan ini ternyata lebih mudah diserap tubuh daripada vitamin
B1 nya sendiri. Dengan demikian allicin dapat membuat vitamin B1 menjadi
lebih efisien dimanfaatkan tubuh
EFEK FARMAKOLOGIS
Bawang merah mengandung kuersetin, antioksidan yang kuat yang bertindak
sebagai agen untuk menghambat sel kanker. Kandungan lain dari bawang
merah diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin, karbohidrat, dan serat.
Bawang kaya akan flavonoid yang telah diketahui untuk mendeaktifkan
banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor seperti menganggu
pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker payudara

Selain memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, bawang merah juga kaya
akan kandungan senyawa kimia aktif (senyawa sulfur).Senyawa tersebut
berperan dalam pembentukan aroma dan memberikan efek farmakologis yang
positif bagi kesehatan.

Senyawa kimia aktif yang terkandung dalam bawang merah memiliki efek
farmakologi, yaitu efek terhadap pencegahan, perawatan, dan pengobatan
penyakit.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Seluruh dari bagian bawang merah dapat digunakan, lainnya seperti daun dan
tungkai bunga termasuk bahan sayuran yang melezatkan. Mengkonsumsi
sayuran tersebut diduga dapat membantu pencernaan, memperbanyak air
ludah, menyembuhkan penyakit kuning, memperkuat hati, dan membantu
penyembuhan wasir
PENELITIAN TERKAIT
1. Berdasarkan Penelitian dari Stikes Aisyah Yogyakarta tentang “Pengaruh
Pemberian Bawang Merah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita DM Tipe II” dengan metode pemberian bawang merah yang
dikupas sebanyak 100 gram kemudian digoreng 5-6 menit 900C, diberikan
setelah 3 jam setelah makan siang selama 2 minggu, didapatkan hasil
bahwa terjadi penurunan gula darah dengan rata-rata 10 mg/dl
2. Berdasarkan Jurnal dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau tentang
“Efek Air Perasan Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)terhadap
Profil Lipid Plasma Mencit (Mus musculus)” dengan menggunakan hewan
mencit sebagai objek penelitian, dengan menggolongkan 5 mencit, yang
dibedakan dari makanan (pakan biasa, kuning telor) dan konsentrasi air
perasan bawang merah (20%, 40%, 80%), didapatkan hasil bahwa bahwa
air perasan bawang merahmempunyai pengaruh terhadap penurunan
kadarkolesterol total, LDL dan trigliserida plasma mencitserta air perasan
bawang merah dapat meningkatkankadar HDL plasma mencit
KHASIAT DAN MANFAAT
Menurut Nala (1992) dalam bukunya Usada Bali, beberapa penyakit yang
diterapi dengan bawang merah diramu dengan bahan-bahan lainnya
adalah: penyakit pusing (vertigo), bisul, batuk kronis, batuk kering,
batuk sesak, disentri, sembelit, susah tidur (insomnia), pilek untuk
anak-anak dan bayi, dan kencing manis (diabetes mellitus). Beberapa hasil
penelitian terkait dengan pemanfaatan bawang merah untuk terapi
penyakit yang telah didokumentasikan dalam bentuk buku (Goulart, 1995;
Reader’s Digest, 2004; Beliveau dan Gingras, 2007; Jaelani, 2007;
Santoso, 2008; Swastika, 2014; Kuswardhani, 2016) menunjukkan
bahwa bawang merah sendiri atau dikombinasikan dengan bahan ramuan
lainnyacukup efektif untukmencegah atau mengobati berbagai penyakit.
Penyakit-penyakit yang telah berhasil diterapi dengan bawang
merah sebagai ramuan herbal adalah: ambeien, asma, batuk, bisul,
cacingan, demam, diabetes mellitus, disentri, hipertensi, infeksi kulit
kepala, kutil (papiloma), kutu air, masuk angin, mata ikan (klavus),
gangguan buang air kecil, mimisan, perut kembung, rematik, sakit perut
(mulas), sariawan, selesma, sembelit, sengatan serangga, sakit kepala,
kelainan prostat, difteri, parotitis (gondongan), bronchitis kronis,
radang tonsil, gangguan jantung, kolesterol LDL tinggi, aterosklerotis,
tuberculosis, gangguan pencernaan, obesitas, eksim, luka memar, radang
anak telinga, kanker, impotensi, daya tahan tubuh lemah, dan rambut
rontok.

Penyakit Resep Terapi


Demam 30 g bawang merah panggang dihaluskan, ditambah madu
sampai terbentuk larutan yang kental, diminum 1-2 sdt untuk
3 x sehari.
Disentri 2 siung bawang merah dan 30 g daun jambu biji direbus
dalam air 400 ml hingga tinggal setengahnya, dan air
saringannya diminum selagi masih hangat 2 x sehari
Diabetes mellitus 4 g bawang merah, 15 g buncis, dan 10 helai daun salam
diiris, direbus dalam 120 ml air hingga mendidih, lalu
disaring, airnya diminum1 x sehari sebanyak 100 ml selama
2 minggu
Hipertensi 30 g bawang merah dalam 100 ml air matang dingin
diblender, lalu ditambahkan 3 sdm madu murni. Jus ini
digunakan untuk sekali minum, secara rutin 2-3 x sehari
hingga tekanan darah normal
Sembelit 1/2 cangkir bawang merah diblender hingga halus,
ditambahkan 200 ml susu murni, lalu dimasak hingga suhu
80 derajat Celsius. Ramuan ini diminum setiap pagi hingga
buang air besar lancar.
Kanker (lambung, Jus bawang merah (5 butir bawang merah, 2 sdm madu, 250
usus, prostat, ml payudara, paru-paru, air matang), diminum setiap hari.
paru-paru, usus) Bisa juga bawang merah usus dan prostat)
mentah dimakan sebagai kudapan sebagai acar
Batuk 1 gelas bawang merah cincang direndam dalam 1 gelas madu
selama 3 jam, lalu disaring. Air saringannya diminum 3 x
sehari masing-masing 1 sdm
Gangguan jantung 2 siung bawang merah kukus dimakan sebagai teman
kudapan bersama nasi atau lalapan setiap hari.
Kolesterol LDL 30 g bawang merah, 30 g jamur kuping hitam dan 7 g daun
tingggi salam tinggi direbus dengan 600 ml air hingga mendidih
hingga air tersisa setengahnya, lalu disaring dan diminum
selagi hangat. Jamur yang tersisa bisa dimakan.
Aterosklerosis 1 siung bawang merah mentah dimakan setiap hari sebagai
Kudapan dalam bentuk acar bersama mentimun.
Gangguan 30 g bawang merah beserta kulitnya direbus, setelah matang
pencernaan kulitnya dikupas, ditumbuk hingga halus dan dicampur
dengan madu asli, lalu dimakan bersama roti sebagai selai,
untuk sarapan.
Sakit perut 2-3 siung bawang merah diparut, lalu ditambah 5-10 ml
(mulas) minyak kelapa, dan dioleskan pada perut 1-3 x sehari
Asma Satu cangkir jus bawang merah dicampur dengan madu, lalu
diminum selama 10 hari.
Ambeien Beberapa siung bawang merah mentah dikonsumsi 3 x sehari.
Bisul Satu siung bawang merah mentah dikupas, dicuci dan
diparut. Parutan ditempelkan menutupi bisul.
Infeksi kulit Air perasan bawang merah dioleskan pada daerah kulit
kepala kepala yang mengalami peradangan.
Masuk angin Lima siung bawang merah dikupas, dicuci dan diparut, lalu
ditambahkan 1 sdm air rendaman kapur sirih, digosokkan di
perut, punggung, tengkuk, dan kaki 1-2 x sehari.
Mimisan Pertolongan pertama, dengan memencet hidung bagian depan
selama3 menit dan bernapas melalui mulut. Selain itu, bisa
dengan menghirup aroma bawang merah yang sudah diiris.
Perut kembung 2-3 siung bawang merah dikupas, dibersihkan dan diparut,
lalu ditambahkan 2 sdm minyak kelapa, 1/2 sdm minyak
kayu putih,dan 1/2 sdm air jeruk nipis ke dalam parutan
bawang merah, dan digosokkan ke daerah perut dan
sekitarnya.
Sengatan Irisan bawang merah dioleskan pada kulit yang terkena
serangga sengatan atau gigitan serangga
Jerawat Sari bawang merah dicampur dengan madu dan minyak
zaitun, lalu dioleskan secara rutin pada jerawat
Ketombre Air perasan bawang merah dicampur dengan air lemon dan
madu lalu dioleskan pada kulit kepala, didiamkan selama 30
menit. Kemudian dibilas dengan air. Ini dilakukan secara
rutin 1-2 x seminggu.
Rambut rontok Kulit kepala dipijat dengan minyak kelapa hangat selama 30
menit lalu air perasan bawang merah dioleskan merata ke
permukaan kulit kepala. Rambut ditutup dengan handuk
hangat selama 30 menit, lalu dibilas dengan air dan sampo.
Ini dilakukan secara teratur 2-4 minggu sekali.

EFEK SAMPING
1. Bau Mulut
Setelah dikonsumsi, memang rasanya cukup nikmat, seperti halnya ketika
kita mengonsumsi sate ayam dengan bumbu kacang yang disertai irisan
bawang merah sedap. Namun jangan heran kalau setelah memakannya,
napas kita menjadi tak sedap. Bau mulut terjadi karena ada aroma yang
cukup kuat keluar dari mulut kita dan ini juga disebabkan oleh adanya
kadar tinggi akan sulfur di dalam bawang merah sehingga mengurangi rasa
percaya diri kita setelah menikmatinya.
2. Lambung Terbakar
Memang bawang merah juga dianggap sangat bermanfaat sebagai obat
sejumlah masalah gastrointestinal, tapi hati-hati akan efek sampingnya
yang lumayan mengganggu karena rupanya bawang merah bisa
memunculkan rasa terbakar pada lambung. Inilah yang dinamakan iritasi
lambung. Ketika setiap sehabis makan bawang merah terjadi rasa seperti
ini, konsultasikan segera ke dokter.
3. Mual dan Muntah
Mual-mual dapat terjadi ketika kita terlalu banyak makan bawang merah,
ini bisa jadi karena efek lambung yang teriritasi tadi. Biasanya kalau perut
sudah terasa mual, maka akan disusul dengan muntah. Apabila hal ini
terjadi lebih dari sekali atau bahkan berkali-kali setiap sehabis makan
bawang merah, sebaiknya memang periksakan segera supaya tidak makin
parah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/317312990_Efek_Air_Perasan_Umb
i_Bawang_Merah_Allium_ascalonicum_L_terhadap_Profil_Lipid_Plasma_M
encit_Mus_musculus
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/bawang-merah-
kemopreventif.pdf
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/34yakitTanaman%20Jagung.pdf
http://digilib.unisayogya.ac.id/822/1/NASKAH%20PUBLIKASI_ISTI%20W
AHDANIA.pdf
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/280/226
3. BAWANG PUTIH
(Allium Sativum L)
NAMA LOKAL
Lasun (gayo), lasuna ( Karo dan Toba), dasun putih (Minang) bawang
handak (Lampung), Bawang (Jawa), bawang rodas (Sunda), bhabang phote
(Madura), Kasuma (Bali), langsuna (Sasak), ncuna (Bima), lansuna mawira
(Sangi), laisona mabotiek (P. Roti), kalfeofolen (Timor), bawang basuhong
(Ngaju), Uduh bawang (Kenya), bawang putih (Bulungan), bawang pulak
(Tarakan), Lasuna mawura, lasuna moputih (Minahasa), lasuna kulo, lasuna
bido, rasuna mabida, jantuna mapusi, dasuna putih, lansuna putih, pia moputi
(Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), lasuna pute (Bugis), Kosai boti (Buru),
bawa de are (Halmahera), bawa bodudo (Ternate), bawa iso (Tidar), Bawa
fiufer (Irian Jaya).
KANDUNGAN KIMIA
Komposisi kimia bawang putih per 100 gram bahan
Kandungan Satuan Nilai kandungan per
100gr
Air g 58,58
Energy Kcal 149
Protein G 6,36
Total lemak G 0,50
Karbohidrat G 33,06
Serat G 2,1
Total gula G 1,00
Kalsium Mg 181
Besi Mg 1,70
Magnesium Mg 25
Fosfor Mg 153
Kalium Mg 401
Natrium Mg 17
Zink Mg 1,16
Copper Mg 0,299
Vit C mg 31,2
VIT B6 Mg 1,235
Beta karotin mcg 5
Vit A IU 9
Vit E Mg 0,08
Vit K mcg 1,7

EFEK FARMAKOLOGIS
Bawang putih di tengarai mampu mencegah penyakit jantung (termasuk
ateroskeloris, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi). Efek vasodilatif
mungkin disebabkan katabolisme polisulfia yang diubah menjadi hydrogen
sulfide dalam sel darah merah. Hydrogen sulfide bersifat kardioprotektif untuk
sel vascular.
Tahun 2007 radio BBC melaporkan allium sativum dapat mencegah dan
memerangi flu. Hal yang serupa sudah diyakini oleh pengobat tradisional yang
menggunakannya untuk mengatasi suara serak dan batuk. Penelitian
membuktikan juga tanaman ini mampu mengurangi agregasi trombosit dan
menurunkan hyperlipidemia, menurunkan kadar gula darah. Pengguna insulin
tidak boleh menggunakan tanaman ini karena dapat menyebabkan penurunan
gula yang lebih besar. Dama perang dunia 1 dan 2, bawang putih digunakan
sebagai obat antiganggren karena bersifat antiseptic
Dalam sistem naturopati digunakan sebagai obat cacing baik diminum
atau dioleskan di sekitar dubur. Untuk pasien AIDS digunakan untuk
mengobati jamur cryptosporidium, toxoplasmosis dan infeksi protozoa.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Bawang (buah suing bawang)
PENELITIAN TERKAIT
1. Berdasarkan penelitian dari Jurnal Ipteks Terapan Poltekkes Kemenkes
Padang pada tahun 2015 tentang “Pemberian Air Seduhan Bawang Putih
Terhadap Penurunan Tekanan Darah”, penelitian dilakukan dengan
memberikan air seduhan bawang putih (200 cc) selama 8 hari kepada
lansia dengan hipertensi setelah habis makan sarapan, didapatkan hasil
bahwa tekanan darah lansia hipertensi mengalami perbedaan signifikan
pada tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg dan diastolik 10 mmHg dari
tekanan darah sebelumnya
2. Berdasarkan penelitian dari Jurnal Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung pada tahun 2017 tentang “Allicin pada Bawang Putih (Allium
sativum) sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2”,
kesimpulannya Allicin pada bawang putih dalam bentuk aktifnya berperan
sebagai antibiotik serta antidiabetik di dalam tubuh manusia sedangkan
Ajoene berperan sebagai anti koagulan di dalam darah.
KHASIAT DAN MANFAAT
Secara klinis, bawang putih telah dievaluasi manfaatnya dalam berbagai
hal, termasuk sebagai pengobatan untuk hipertensi, hiperkolesterolemia,
diabetes, rheumatoid arthritis, demam atau sebagai obat pencegahan
atherosclerosis, dan juga sebagai penghambat tumbuhnya tumor. Banyak juga
terdapat publikasi yang menunjukan bahwa bawang putih memiliki potensi
farmakologis sebagai agen antibakteri, antihipertensi dan antitrombotik.
Bawang putih memiliki kandungan 65% air, 28% karbohidrat (terutama
fruktosa), 2,3% bahan organosulfur (terutama allinase dan ajoene), 2% protein
1,2 % asam amino bebas (terutama arginin).
Efek farmakologi pada bawang putih berasal dari allicin dan turunannya
yaitu diallyl disulfide (DADS), diallyl sulfide (DAS), diallyl trisulfide (DTS)
dan sulfur dioxide. Allicin dalam bentuk aktifnya berperan sebagai antibiotik
serta antidiabetik di dalam tubuh manusia sedangkan Ajoene berperan sebagai
anti koagulan di dalam darah.
Dari beberapa kandungan yang terdapat pada bawang putih, alisin adalah
yang digunakan sebagai agen antidiabetes. Alisin adalah senyawa organik
alami yang ada pada tumbuhan secara umum. Alisin alami banyak memainkan
peran penting dalam pencegahan diabetes dan komplikasinya.
Alisin (diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis
yang paling aktif yang terkandung dalam bawang putih. Komponen ini,
bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih
berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih. Allicin
merupakan senyawa yang bersifat tidak stabil, senyawa ini dalam waktu
beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur lain.
Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari
dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim
Allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan
dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan ajoene. Proses ini memakan waktu
berjam-jam dalam suhu ruangan dan hanya memakan waktu beberapa menit
dalam proses memasak.
Mekanisme kerja alisin pada bawang putih sebagai antidiabetes bekerja
melalui insulin di dalam plasma, yaitu dengan meningkatkan sekresi insulin
dari sel beta pankreas. Alisin pada bawang putih menstimulasi sel beta
pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin, dengan cara tersebut,
glukosa di dalam darah akan masuk kedalam jaringan tubuh dengan adanya
insulin yang diberikan dari stimulasi alisin bawang putih tersebut. Efek
antidiabetes dari bawang putih menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih
dapat menjaga kadar glukosa dalam kadar normal. Bahkan ekstrak bawang
putih dinyatakan dalam penelitian yang telah dilakukan lebih efektif
dibandingkan dengan glibenklamid.

EFEK SAMPING
Menimbulkan bau mulut (halitosis), bau badan (keringat) menyengat,
disebabkan allyl methyl sulfide (AMS). AMS adalah gas yang masuk ke
dalam darah sebagai hasil metabolism bawang putih. Dari darah diteruskan ke
paru dan kulit keringat. Tanaman mentah memilii aroma lebih “kuat”, oleh
karena itu perlu dimasak untuk mengurangi efeknya. Dapat juga menimbulkan
kembung, mual dan diare. Keadaan bahaya dapat muncul jika bawang putih
ini berinteraksi dengan warfarin, antitrombin, saquinavir, antihipertensi,
kalsium bloker, dan obat hipoglikemik. Penggunaan bawang putih yang
berlebih memiliki efek yang sama dengan penggunaan aspirin yaitu
mengencerkan darah. Dapat terjadi keracunan botulism yang disebabkan
bakteri karena penyimpannya tidak steril.
Perlu diperhatikan dalam penggunaannya pada kondisi-kondisi seperti
nifas, menstruasi dan penyakit perdarahan lainnya karena tanaman ini bersifat
antikoagulan. Untuk ibu hamil harus dihentikan 2 atau 3 minggu sebelum
melahirkan atau tindakan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. 2012. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta. Salemba Medika.
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/viewFile/43/33
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1009/1
731
http://digilib.unila.ac.id/7016/11/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/36430/5/Bab%20II.pdf
http://eprints.umm.ac.id/38101/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai