Pandang sebuah graph planar G yang digambar pada bidang sedemikian hingga tidak ada sisi
G yang “saling berpotongan” kecuali mungkin pada titik-titik akhir sisi-sisi tersebut.
Konstruksi sebuah graph G* sedemikian hingga:
1) Setiap titik G* berkorespondensi denga sebuah “muka” dari G.
2) Jika sebuah sisi e membatasi muka-muka f1 dan f2 di G, maka titik-titik G* yang
berkorespondensi dengan f1 dan f2 dihubungkan dengan sebuah sisi.
Graph G* yang dikonstruksi seperti diatas, disebut graph dual G.
f2
v
1
f1
v
v 4
3
v
2 G
G*
Graph G adalah graph yang digambar “tebal” sedangkan dual dari G yaitu G* adalah graph
yang digambar “tipis” (dengan garis putus-putus).
Dari uraian diatas, antara unsur-unsur graph G dan G* terdapat korespondensi satu-satu
sebagai berikut
1) Sebuah “muka” G berkorespondensi dengan sebuah titikG*. Ini berakibat,
|𝐹(𝐺)| = |𝑉(𝐺 ∗ )|
G G*
Adakalanya sebuah graph planar isomorfik dengan dualnya. Graph yang demikian disebut
graph dual-diri (self-dual graph). Graph G pada gambar dibawah ini adalah sebuah contoh
grap dual-diri.
G G*
Hubungan anatara banyaknya sisi dan banyaknya tiitik dari sebuah graph dual-diri dapat
dilihat pada teorema berikut.
Teorema
Jika G adalah graph dual-diri maka |𝐸(𝐺)| = 2(|𝑉(𝐺)| − 1)