MEKANIKA TEKNIK
Untuk Kelas X
Oleh :
Mukhlis, M.Pd
Deke Hernadin, S.Pd.
3.2. Menganalisis faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain
dan pembebanan
4.2. Menyajikan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain
dan pembebanan
BIDANG KEAHLIAN :
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI
KOMPETENSI KEAHLIAN :
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
Penyusun :
Puji dan Syukur penyusun panjatkan ke hadirat Illahi Robbi karena dengan karunia-
Nya peyusun dapat menyelesaikan modul panduan untuk latihan dan pembelajaran Mekanika
Teknik bagi para siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
Pada saat ini dunia pendidikan di Indonesia selalu berkembang dan semakin maju,
hal ini dapat terbukti dengan ditetapkannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 SMK.
Kurikulum ini mendorong siswa untuk beraktivitas tanpa batas, memberi kebebasan kepada
siswa untuk bertanya, mengeksplorari informasi serta mengemukakan pendapat juga
berdiskusi dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mendukung hal tersebut, maka dibutuhkan
banyak referensi sebagai bekal siswa untuk mengembangkan kemampuannya semaksimal
mungkin, khususnya untuk mata pelajaran Mekanika Teknik yang menuntut suatu
pemahaman yang luas dan berkembang.
Modul ini berisi rangkuman dari berbagai sumber referensi baik buku-buku penerbit,
artikel serta dari bahan yang ditayangkan di internet. Dalam modul ini disajikan secara
ringkas materi, latihan serta penugasan unjuk kerja untuk bahan latihan siswa. Modul ini
disusun untuk dimanfaatkan dalam kalangan sendiri, semata-mata hanya untuk membantu
siswa Kelas X Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan serta dapat meningkatkan kompetensinya pada mata pelajaran
Mekanika Teknik.
Demikianlah semoga dengan tersusunnya modul ini dapat memberi manfaat kepada
siswa secara pribadi serta mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar, juga lebih
luasnya untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
TUGAS 1. ......................................................................................................................... 3
TUGAS 2. ......................................................................................................................... 7
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat digunakan
untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya. Beberapa kriteria
desain struktur:
B. Efisiensi
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis.
Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang diperlukan
untuk memikul beban. Setiap sistem struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk
C. Konstruksi
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural. Konstruksi merupakan
kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi akan efisien
apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas mencakup
tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan, serta jenis dan alat
yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada umumnya perakitan dengan bagian-bagian
yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada
merupakan hal yang dikehendaki.
D. Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsep harga berkaitan
dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya. Harga total seuatu struktur sangat
bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja
pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan.
E. Lain-lain
Selain faktor yang dapat diukur seperti kriteria sebelumnya, kriteria relatif yang lebih
subyektif juga akan menentukan pemilihan struktur. Peran struktur untuk menunjang
tampilan dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan termasuk faktor yang juga sangat
penting dalam pertimbangan struktur.
TUGAS 1
Dalam melakukan analisis desain suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran yang jelas
mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Hal penting yang mendasar
adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.
A. Beban statis
Beban statis adalah beban yang memiliki perubahan intensitas beban terhadap waktu berjalan
lambat atau konstan. Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Rumah dan Gedung 1983 adalah sebagai berikut:
Tabel
Beban Mati pada Struktur
Beban Mati Besar Beban
Batu alam 2600 kg/m3
Beton Bertulang 2400 kg/m3
Dinding Pasangan ½ Bata 250 kg/m2
Langit-langit + penggantung 18 kg/m2
Lantai ubin dari semen Portland 24 kg/m2
Spesi per cm tebal 21 kg/m2
Kolam renang 1000 kg/m2
Baja 7850 kg/m3
Beton 2200 kg/m3
Kayu (kelas I) 1000 kg.m3
Kerikil 1650 kg/m3
Pasir 1600 kg/m3
• Beban Hidup ( Live Load/LL)
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan
pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection),
penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Meskipun dapat
berpindah-pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja perlahan-lahan pada struktur.
Beban hidup diperhitungkan berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang
berlaku pada pelaksanaan konstruksi di Indonesia. Untuk menentukan secara pasti beban
hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan sangatlah sulit, dikarenakan fluktuasi beban
B. Beban Dinamik
Beban dinamik adalah beban dengan variasi perubahan intensitas beban terhadap waktu yang
cepat. Beban dinamis ini terdiri dari beban gempa dan beban angin.
a) Beban Gempa
Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan pada kerak bumi.
Beban kejut ini dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi salah satu faktor utamanya adalah
benturan/pergesekan kerak bumi yang mempengaruhi permukaan bumi. Lokasi gesekan ini
disebut fault zone. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang. Gelombang ini
menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di atasnya bergetar. Pada saat bangunan
bergetar timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kecenderungan dari massa
bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya yang timbul disebut gaya
inersia, besar gaya tersebut bergantung pada banyak faktor yaitu:
1. Massa bangunan
2. Pendistribusian massa bangunan
3. Kekakuan struktur
4. Jenis tanah
5. Mekanisme redaman dari struktur
6. Perilaku dan besar alami getaran itu sendiri
7. Wilayah kegempaan
8. Periode getar alami
b) Beban Angin