PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebut juga antrakosis atau coal workers’ pneumoconiosis. Penyakit ini juga
sering disebut black lung disease karena gambaran rontgen paru menunjukkan
(Suma’mur, 2011)
pengumpa batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut
bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan
Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun (Puspita, 2011)
Berdasarkan data dari penelitian larasati pada tahun 2015 data tentang
menjadi 486 kasus pada tahun 2010. Usia pekerja yang terkena antrakosis berat
relatif masih muda, yaitu dibawah 50 tahun. Di China, kasus antrakosis sebesar
48% dari total kasus pneumokoniosis. Di Australia, terdapat lebih dari 1000
Data yang ada masih terbatas pada penelitian-penelitian berskala lokal pada
batubara, yaitu 6% obstruksi dan 7,8% restriksi (Razi dkk, 2008). Sebesar 54,9%
pekerja yang berada di bagian coal handling PT PJB unit pembangkit Paiton
Hasil penelitian lain pada pekerja boiler batubara di PT Indo Aciditama Tbk.
sebanyak 25% mengalami restriksi ringan, 65% mengalami restriksi sedang, dan
10% lainnya normal (Asna, 2013). Semua hasil penelitian tersebut menunjukkan
paparan debu batubara. Hal tersebut tidak dapat diabaikan bahwa kemungkinan
B. Rumusan Masalah
batubara X ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengendalian kejadian anthrakosis di perusahaan tambang
batubara X
2. Tujuan Khusus