Oleh :
dr. Wiwin Ida Nur Sri Wahyuni
Pendamping :
dr. Vivi Anggraini
PUSKESMAS PONCO
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TUBAN
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ponco
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mini project dengan topik
“Upaya Peningkatan Cakupan Persalinan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Ponco Dengan Sosialisasi Inovasi Program “Liwat Mas”
(Persalinan Wajib Teng Puskesmas)”
Penyusunan mini project ini guna melengkapi persyaratan Program
Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Ponco, Kecamatan Parengan, Kabupaten
Tuban, Provinsi Jawa Timur dan telah berhasil diselesaikan karena dukungan
banyak pihak. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. dr. Vivi Anggraini sebagai Kepala UPTD Puskesmas Ponco sekaligus
pembimbing mini project di Puskesmas Ponco yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan mini project ini.
2. Sejawat dokter internsip yang telah bekerjasama dalam proses
penyelesaian mini project ini.
3. Staff dan karyawan Puskesmas Ponco.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan mini project ini bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1 Definisi Persalinan.................................................................. 3
2.2 Cakupan Persalinan................................................................ 3
2.3 Penolong Persalinan................................................................ 5
2.4 Undang-Undang Persalinan.................................................... 6
2.5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan................................................ 7
BAB 3. METODE MINI PROJECT............................................................. 9
3.1 Kegiatan Pokok......................................................................... 9
3.2 Rincian Kegiatan...................................................................... 9
3.3 Populasi Mini Project............................................................... 9
3.4 Subyek Mini Project................................................................. 10
3.5 Jadwal Kegiatan........................................................................ 10
BAB 4. PEMBAHASAN................................................................................. 11
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. World
Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 216 kematian ibu setiap 100.000
kelahiran hidup, 99% kematian ibu terjadi di negara berkembang mencapai 239/100.000
kelahiran hidup, 20 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju. Kematian ibu di
Indonesia sebesar 126 setiap 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, tertinggi di
Negara-negara ASEAN (WHO, 2019).
Salah satu upaya untuk mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi
baru lahir adalah dengan memastikan kelahiran bayi dibantu oleh tenaga kesehatan
terlatih, terakreditasi seperti bidan, dokter atau perawat, yang telah dididik dan dilatih
untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola kehamilan normal
(tanpa komplikasi), dan masa nifas, serta mampu melakukan identifikasi, manajemen dan
rujukan komplikasi pada Ibu dan bayi baru lahir (WHO,2017).
Persalinan di fasilitas kesehatan (PF) merupakan upaya mendorong ibu bersalin
untuk bersalin di fasilitas kesehatan. Dengan melakukan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan, diharapkan setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan sesuai standar, serta
mendapatkan penanganan yang adekuat jika terjadi kegawatdaruratan, sehingga dapat
mencegah kematian ibu dan bayi. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan merupakan
indicator Renstra sebagai pengembangan pada tahun 2017 dari indikator persalinan oleh
tenaga kesehatan, sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu bersalin
(Kemenkes, 2020).
Cakupan pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan
Riskesdas 2007- 2020, menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Riskesdas 2007, cakupan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan
menunjukan angka sebesar 41,6%, tahun 2010 sebesar 56,8%, pada tahun 2013 sebesar
70,4% dan pada tahun 2018 sebesar 79,3%. Meskipun secara nasional trend cakupan PF
menunjukkan kecenderungan yang meningkat, masih terdapat kesenjangan capaian antar
wilayah di Indonesia (Kemenkes, 2020).
Cakupan persalinan di Puskesmas Ponco sudah memenuhi target capaian namun
pada bulan Juni 2021 tercatat sebanyak 4 ibu hamil yang melakukan persalinan di diluar
fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Puskemas Ponco menargetkan
terlaksananya seluruh persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai khusus
nya Puskemas Ponco, sehingga keselamatan ibu dan bayi baru lahir terjamin dan system
1
rujukan berjalan secara maksimal. Upaya peningkatan cakupan persalinan di fasilitas
pelayanan primer memang sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu, namun
sepertinya belum inovatif dan mengenai target sasaran yang mengakibatkan peningkatan
cakupan persalinan belum signifikan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik ingin memberikan edukasi
secara holistik mengenai pentingnya persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan
melakukan sosialisasi di berbagai wilayah cakupan puskesmas Ponco dengan program
inovasi “LIWAT MAS” yang bermakna persalian wajib teng puskesmas.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
Meningkatkan cakupan persalinan di faskes pelayanan kesehatan Puskesmas
Ponco
2. Tujuan Jangka Panjang
- Menurunkan angka kematian ibu (AKI) di wilayah Puskesmas Ponco
- Meningkatkan angka kunjungan persalinan di Puskesmas Ponco
1.4 Manfaat
1. Memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ponco
tentang definisi persalinan, Pentingya persalinan di faskes pelayanan kesehatan,
pencegahan kematian ibu dan bayi.
2. Dapat meningkatkan pengetahuan dan peran keluarga untuk mencegah terjadinya
kematian ibu dan anak
3. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi verbal maupun non verbal dokter
internship di bidang promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar dari
4.984.432 sasaran ibu bersalin) maka capaian kinerja indiaktor pelayanan persalinan di
fasilitas kesehatan tahun 2020 adalah 93,31%.
5
yang menolong persalinan. meliputi dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan dan perawat yang dilatih kebidanan.
2) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ibu bersalin
dalam bentuk 5 (lima) aspek dasar meliputi:
c. Pencegahan infeksi;
3) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar
Asuhan Persalinan Normal (APN).
6
kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Semua aspek tersebut hanya dapat dilakukan
di Fasyankes.
7
c. Pada Kurun waktu tertentu adalah kurun waktu pelaporan (1 bulan, 3 bulan, 1
tahun)
Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dihitung berdasarkan Jumlah ibu
bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi jumlah sasaran ibu bersalin yang ada di
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu, dikali 100%.
Laporan riskesdas 2017, persentase tempat ibu melahirkan menurut tempat
persalinan berdasarkan karakteristik tempat tinggal dan status ekonomi. Di pedesaan
umumnya persalinan dilakukan di rumah/lainnya, sedangkan di perkotaan melahirkan
di fasilitas kesehatan lebih banyak. Semakin tinggi status ekonomi lebih memilih
tempat persalinan di fasilitas kesehatan, sebaliknya untuk persalinan di rumah makin
rendah status ekonomi, persentase persalinan di rumah makin besar (Meknes,2013).
8
BAB III
METODE MINI PROJECT
9
3.4 Subyek Mini Project
Subyek mini project adalah Ibu hamil yang datang diacara
sosialisasi.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pelaksana kegiatan menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
kegiatan ini, salah satunya cakupan populasi yang minimal. Diharapkan kegiatan
ini dapat dilanjutkan, diperluas cakupannya di desa-desa lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Tingkat Lanjut Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Peraturan Perundang-undang:
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Reproduksi .
13
LAMPIRAN
14
15