Anda di halaman 1dari 12

SUCCESS STORY

Kisah inspirasi Pengusaha Sukses


1. Bill Gates

Siapa yang tak mengenal Bill Gates, Salah satu tokoh


terkenal dan dermawan ini bisa menjadi salah satu orang
terkaya di dunia berkat perusahaan Microsoft yang
dibangunnya. Namun siapa sangka, sebelum terkenal akan
hasil produknya yang revolusioner di dunia teknologi, Bill
Gates sempat harus menelan pil pahit akibat kegagalan
dari usaha dia yang sebelumnya.

Beberapa tahun sebelum dia membangun Microsoft, Bill


Gates beserta rekannya di tahun 1970-an mencoba
peruntungan dengan membangun perusahaan bernama
Traf-O-Data, yang gak jauh-jauh dari bidang informatika.
Namun sayang, produknya yang kala itu ditujukan untuk
membantu mengolah data dari volume lalu lintas yang
meliputi jalan dan kendaraan ternyata belum berhasil dan
akhirnya gagal. Tapi dia berhasil bangkit kembali dan
sukses dengan perusahaan barunya yaitu Microsoft, yang
berhasil menjadi salah satu perusahaan paling
berpengaruh.
2. Steve Jobs

Steve Jobs memang tidak perlu menunggu lama untuk


sukses. Di usia 20-an dia sudah berhasil membangun
perusahaan Apple dan menuai keuntungan. Namun
nyatanya, kesuksesan pun masih tidak luput dari kendala.
Beberapa tahun menjabat dijajaran

Jobs terlibat konflik dengan rekan kerjanya yang


membuatnya dipecat dari perusahaan yang dia bangun.
Meski begitu, hal ini gak membuat Jobs putus asa. Selang
dipecat dari Apple, di tahun 1985 Jobs kemudian
membangun perusahaan baru bernama NeXT dan lanjut
berkarya. Kehebatannya dalam berinovasi pun tak
terbantahkan lagi, sampai akhirnya perusahaan Apple
tertarik untuk membeli perusahaan barunya tersebut.
Dengan dibelinya perusahaan NeXT oleh Apple
memungkinkan Jobs kembali lagi ke perusahaan lamanya,
dan membuktikan bahwa keberadaannya merupakan
kontribusi yang besar terhadap perusahaan Apple.
3. Arianna Huffington

Sebagai pendiri salah satu media berita bernama The


Huffington Post ini nyatanya juga memiliki cerita mengenai
kegagalan yang harus dialaminya sebelum berhasil
membangun salah satu media paling populer di Amerika
Serikat bahkan di dunia.

Huffington mengawali karirnya sebagai seorang penulis.


Kala itu, dia ingin menerbitkan bukunya yang kedua namun
alih-alih harus menerima berbagai penolakan dari 36
penerbit! Bahkan ketika akhirnya bukunya berhasil
diluncurkan, Huffington masih harus mendapatkan
berbagai kritik besar terkait buku karangannya.

Sebagai seorang public figure, Huffington juga mengaku


bahwa dia sudah terbiasa menghadapi kegagalan. Kuncinya
adalah dari sebuah nasehat ibunya yang berkata bahwa
kegagalan bukanlah kebalikan dari kesuksesan, melainkan
sebuah batu pijakan untuk mencapai kesuksesan.
Sepertinya jelas terbukti jika dia selalu berpegang teguh
dengan prinsip tersebut, karena nyatanya dia bisa menjadi
sukses seperti sekarang ini.
4. Soichiro Honda

Sebelum perusahaan otomotif miliknya yang bernama


Honda berkembang pesat dan menjadi kompetitor
perusahaan Toyota, Soichiro Honda sempat bekerja
memproduksi ring piston untuk perusahaan tersebut. Jalan
yang dilalui Honda juga terbilang gak mulus. Sempat
membuka bengkel dan berulang kali ring piston buatannya
ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi, bahkan hingga
harus menggadaikan cincin istrinya untuk bertahan hidup,
Honda tetap gak menyerah.
Setelah berhasil memproduksi ring piston buatannya,
Honda lagi-lagi dihadapkan dengan musibah ketika gempa
bumi juga sebuah serangan akibat Perang Dunia kedua
menghancurkan pabriknya. Namun, gak berhenti sampai
disitu, Honda tetap meneruskan usahanya dan kemudian
mengawali karir besarnya dengan memproduksi sepeda
motor.

Kisah-kisah penuh perjuangan para pengusaha sukses


tersebut membuktikan bahwa gak ada yang gak mungkin.
Kegagalan juga bukanlah akhir, melainkan suatu langkah
menuju kesuksesan. Jadi, buat kamu yang sedang
mengalami musibah dalam usaha atau karirmu, jangan
terburu-buru untuk menyerah ya. Bisa saja ada cerita
sukses yang menunggumu jika kamu berhasil melaluinya.
5. Walt Disney

Sempat mengawali karir bekerja di sebuah surat kabar,


Disney dipecat dan disebut gak punya imajinasi dan
kreativitas. Setelah itu, Disney mencoba peruntungan
dengan membangun perusahaannya sendiri untuk
membuat animasi. Ternyata gak cukup

sampai disitu. Karena terlilit hutang, Disney menyatakan


bahwa perusahaannya bangkrut. Kemudian dia mencoba
membangun kembali perusahaannya namun lagi-lagi
tertimpa masalah ketika rekan kerjanya mencoba
mengambil hak cipta tokoh kartun karangannya. Tidak
menyerah dengan apa yang menimpanya, Disney tetap
melanjutkan karyanya dan bisa sukses ketika dia pertama
kali memperkenalkan karakter Mickey Mouse yang
dibuatnya, serta saat dia meluncurkan film animasi
pertamanya yaitu Snow White.
6. Milton Hershey

Hershey’s merupakan merek cokelat yang gak asing lagi


dan sudah mendunia. Pendiri salah satu perusahaan
cokelat terbesar ini tak lain adalah Milton Hershey. Bagi
Hershey sendiri, untuk berhasil membangun sebuah usaha
memang dibutuhkan kerja keras dan berbagai pengalaman
pahit. Hershey sempat dipecat dari pekerjaannya dan
membanting tulang membuat usahanya sendiri yang
berujung pada kegagalan.
Sejak awal, Hershey sudah memiliki minat besar
membangun usaha yang menjual produk manis-manisan
seperti permen dan cokelat. Namun sepertinya, minat
tersebut harus dihadapi oleh berbagai rintangan besar.
Berulang kali Hershey membangun usaha namun gagal
hingga tiga kali. Sampai akhirnya, Hershey terinsipirasi
untuk memproduksi cokelat susu dalam jumlah banyak.
Usaha tersebut pun gak sia-sia, karena terbukti cokelat
produksinya bisa laku di pasaran.
7. Leonardo
Leonardo termasuk salah satu pebisnis tersukses di dunia.
Merek kacamata terkenal dari Italia, Luxottica, sebuah
merek kacamata tersohor di dunia itu adalah milik
Leonardo Del Veccio. Leonardo termasuk salah satu
pebisnis tersukses di dunia.

Leonardo berasal dari keluarga yang tidak kaya. Ayah


Leonardo meninggal beberapa bulan sebelum
kelahirannya. Leonardo hanya tinggal berdua dengan

ibunya pada sebuah gubuk jelek di pinggir kota. Bahkan saking miskinnya, sang ibu
tidak mampu menghidupi yang kemudian terpaksa menitipkan Leonardo ke
sebuah panti asuhan. Pada usia tujuh tahun Leonardo diasuh oleh seorang
biarawati di panti tersebut. Baru kemudian pada usia 14 tahun, Leonardo mulai
bekerja untuk menopang ekonomi keluarganya.

Leonardo bekerja sebagai seorang trainer pada sebuah produsen peralatan di


Milan. Di tempat kerjanya tersebut, Leonardo tidak hanya bekerja pada siang hari.
Namun ketika malam tiba setelah seharian bekerja, ia banyak belajar desain–
desain alat industrial. Sejak saat itulah Leonardo tertarik untuk menangani bingkai
kacamata. Tak lama setelah itu, Leonardo pun memutuskan untuk pindah ke
Agoda yang merupakan pusat industri kacamata. Di situ ia mulai menimba dan
mengumpulkan banyak ilmu mengenai kacamata selama enam tahun. Kemudian
dengan modal ilmu yang ia dapatkan selama enam tahun tersebut ia mulai fokus
untuk berdiri sendiri dalam bisnis kacamata.

Perlahan namun pasti, Luxottica semakin besar dan melakukan ekspansi bisnis
bidang kacamata yang luar biasa. Kesuksesan Leonardo del Vecchio dalam
memimpin perusahaan membuat perbesaran lapangan semakin luas. Secara
bertahap, Luxottica berhasil mengakuisisi beberapa merek Italia terkenal. Lens
Crafter, Porsol, Vogue, berhasil diambil alih olehnya. Bahkan tidak hanya di Italia
saja, merek yang sangat terkenal asal Amerika Ray-Ban pun juga turut dicaplok.
Kini, Luxottica memiliki lebih dari 6.000 toko ritel yang berada di seluruh dunia.
Perusahaan yang dirintis dari seorang anak yatim yang miskin ini sekarang
menjelma menjadi produsen kacamata terbesar di dunia.

Itulah kisah Leonardo Del Vecchio bisa bangkit dari kisah masa lalunya dengan
status keluarga miskin. Semoga bermanfaat.
8. Colonel Sanders

Kamu pasti udah familiar dengan gambar tokoh kakek-


kakek di logo restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken
(KFC). Kakek tersebut ternyata bukan sembarang kakek-
kakek. Dia adalah Colonel Sanders, orang yang mendirikan
KFC.
Lahir di tahun 1890, Sanders berhasil menemukan resep
terbaik membuat ayam goreng dan membuka restorannya
di tahun 1930-an. Meski menu andalan ayam gorengnya
cukup terkenal dan ramai dikunjungi, nyatanya Sanders
harus menunggu hingga usia yang gak muda lagi untuk
menyaksikan keberhasilan besar yang diraih usaha kecilnya
itu. Di usia yang ke 75, Sanders pun baru memutuskan
untuk menjual usahanya. Keputusan itu pun gak sia-sia.
Berkat itu, restoran KFC menjadi terkenal di penjuru dunia
dan Sanders pun dikenang sebagai tokoh dibalik ayam
goreng yang khas itu.
9. Susi Pudjiastuti

Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat


sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah
Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang
terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan
dan kemudian maskapai penerbangan dari nol. Setelah
memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus SMA, ia
memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed
cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya,
Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi lantas
memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke
usaha perikanan.

Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual


perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat
pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran.
Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil
menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan
bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster.
Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis
perikanan tersebut. Untuk mengatasi masalah pengiriman
ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut, Susi
membeli sebuah pesawat dari pinjaman bank untuk
pengangkutan produk lautnya, yang kemudian
berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi
Air yang melayani rute pedalaman dan carter.
10. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962


yang dilahirkan di jakarta dengan keluarga yang cukup
berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah seorang wartawan
pada jaman orde lama yang menerbitkan surat kabar
beroplah kecil.
Keluarga Chairul terdiri dari enam bersaudara dan ketika di
masa order baru, usaha ayahnya dipaksa tutup yang
dikarenakan berseberangan secara politis dengan
penguasa saat itu. Dengan keadaan tersebut maka
orangtuanya menjual rumah dan akhirnya berpindah
tinggal di kaman losmen yang sempit.
Chairul merupakan pengusaha asal indonesia yang namanya dikenal luas sebagai
usahawan sukses bersama perusahaan yang dia pimpin. Chairul Tanjung telah
memulai bisnisnya ketika ia kuliah dari jursan kedokteran gigi universitas indoneisa.
Dia sempat mengalami jatuh bangun dan akhirnya aia sukses membangun
bisnisnya.

Perusahaan konglomersi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis


yang membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, Chairul
Tanjung masuk Universitas Indonesia dengan Jurusan Kedokteran Gigi dan lulus
pada tahun 1987. Saat kuliah inilah ia mulai merintis serta masuk ke dalam dunia
bisnis dan ketika kuliah juga ia mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa
Teladan tingkat Nasional pada tahun 1984 -1985.
Untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya, ia memulai bisnisnya dari awal yakni
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lain-lain di kampusnya. Dia juga
membuka usaha fotocopy di kampusnya.
Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan
laboratorium di Senen Raya, Jakarta Pusat tetapi ia mengalami kebangkrutan.
Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya
pada tahun 1987 dengan modal awal Rp. 150 juta dari Bank Exim. Mereka
memproduksi berbagai macam sepatu anak-anak untuk diekspor dan
keberuntungan kali ini berpihak kepadanya. Perusahaan tersebut langsung
mendapatkan pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia, tetapi karena peredaan
visi tentang ekspansi usaha, Chairul lebih memilih untuk pisah dan mendirikan
usahanya sendiri. Dengan kepiawaiannya, ia membangun jaringan bisnis baru dan
membuat bisnisnya semakin berkembang dengan mengarahkan usahanya ke
konglomerasi. Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisanis inti yaitu keuangan,
properti dan multimedia.
Di bidang keuangan, dia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank
Mega. Dia menamakan perusahaan tersebut dengan nama Para Group.
Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holindo sebagai father
holding companyyang membawahi beberapa sub-holding, yaitu Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (Media dan Investasi)
dan Para Inti Propertindo (Properti).
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan
jaringan adalah suatu hal yang sangatlah penting serta memiliki rekanan atau
partner dengan baik sangatlah diperluakan. Membangun relasi pn bukan
hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum
terkenal sekalipun.
Bagi Chairul, suatu pertemanan yang baik akan membantu proses
berkembangnya bisnis yang sedang dikerjakan. Ketika bisnis dalam kondisi
yang tidak baik maka jejaring bisa diandalkan dan bagi Chairul suatu pertaman
dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.

Menurut Chairul, modal memanglah sangat penting dalam membangun dan


mengembangkan bisnis dan baginya kemauan serta kerja keras harus dimiliki
seorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang
handal adalah segalanya dan baginya membangun suatu kepercayaan sama
halnya dengan membangun intergritas dan disinilah pentingnya berjejaring
(networking) dalam menjalankan bisnis.

Dalam bisnis, chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah


seharusnya untuk bersabar dan mau menapaki tangga usaha satu persatu.
Menurut chairul,membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikan telapak
tangan, sangat dibutuhkan kesabaran dan rasa jangan putus asa. Karena
dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kuncin utama dalam mencuri
hati pasar dan membangun integritas adalah hal penting bagi Chairul Tanjung.

Anda mungkin juga menyukai