Anda di halaman 1dari 8

BAB 5 ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH

5.1 Dasar Teori

Perhitungan daya dukung yang dihasilkan tiang pancang dilakukan berdasarkan parameter
tanah yang didapat dari survey geoteknik yaitu nilai N-SPT dan profil tanah pada tiap
kedalaman. Penjelasan mengenai daya dukung tiang pancang dijelaskan sebagai berikut.

5.1.1 Daya Dukung Tiang Pancang

Daya dukung tiang pancang dihitung berdasarkan daya dukung izin tekan dirumuskan pada
Persamaan (5.1).

QU = QP + QS (5.1)

dimana
QU : Kapasitas aksial ultimit tiang pancang
QS : Daya dukung friksi tiang pancang (skin friction capacity)
QP : Daya dukung ujung tiang (end-bearing capacity)

Mekanisme transfer beban pada tiang pancang ditunjukkan pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Mekanisme transfer beban pada tiang pancang


Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011

1
5.1.2 Daya Dukung Ujung (End-Bearing Capacity)

Persamaan umum daya dukung ujung tiang pancang sesuai metode Meyerhof dihitung
menggunakan Persamaan (5.2).

Qp =Ap qp =Ap ( c'Nc* +q' Nq*) (5.2)

dimana
Ap : Luas permukaan bagian ujung pile
c’ : Nilai kohesi pada tanah di ujung pile
qp : Daya tahanan tanah
q’ : Tekanan vertikal efektif tanah pada ujung tiang pancang
* *
Nc ,Nq :Faktor kapasitas ujung tanah

Nilai tekanan vertikal efektif tanah pada kedalaman z kondisi submerged soil untuk lapis
banyak dihitung menggunakan Persamaan (5.3):

𝑞𝑧′ = ∑𝑛𝑖=1 𝛾1′ 𝐻1 + 𝛾 ′ (𝑧 − ∑𝑛𝑖=1 𝐻1 ) (5.3)

dimana

γ’ : Berat jenis efektif tanah


H : Tebal lapisan tanah
n : Banyaknya lapisan tanah diatas lapisan z

Sebagai contoh, tekanan vertikal efektif tanah pada z = H untuk tanah berlapis 2 (Gambar
5.2) yaitu : 𝒒′𝒛=𝑯 = 𝜸′𝟏 𝑯𝟏 + 𝜸′𝟐 (𝑯 − 𝑯𝟏 ) = 𝜸′𝟏 𝑯𝟏 + 𝜸′𝟐 𝑯𝟐

2
Gambar 5.2 Ilustrasi perhitungan tekanan vertikal tanah efektif untuk 2 lapis
Sumber: Das. Principle of Geotechnical Engineering. 2011

Perhitungan daya dukung ujung dibedakan berdasarkan jenis tanah yaitu pada tanah pasir
(sand) dan tanah lempung (clay). Jenis tanah mempengaruhi nilai tahanan tanah (qp),
dijelaskan sebagai berikut:

1. Daya dukung ujung pada tanah pasir (sand)

Pada tanah pasir, nilai kohesi c’ = 0 sehingga daya dukung ujung pada tanah pasir dihitung
menggunakan Persamaan (5.4).

𝑸𝒑 = 𝑨𝒑 𝒒′ 𝑵∗𝒒 (5.4)

Nilai Nq* bergantung pada nilai sudut geser friksi efektif, ϕ’. Nilai ϕ’ dapat dihitung
berdasarkan korelasinya terhadap nilai N-SPT tanah. Peck, Hanson, dan Thournburn (1974)
menjelaskan perhitungan nilai ϕ’ sesuai Persamaan (5.5). Hubungan antara Nq* dan ϕ’
ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 5.3.

∅′ (𝐝𝐞𝐠) = 𝟐𝟕. 𝟏 + 𝟎. 𝟑(𝑵𝟏 )𝟔𝟎 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒(𝑵𝟏 )𝟔𝟎 𝟐 (5.5)

dimana

ϕ’ : Nilai sudut geser friksi efektif


(N1)60 : Nilai N-SPT tanah terkoreksi kondisi lapangan

Gambar 5.3 Grafik hubungan antara Nq* dan ϕ’

3
Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Nilai Interpolasi Nq*


∅′ (𝐝𝐞𝐠) 𝑵𝒒∗ ∅′ (𝐝𝐞𝐠) 𝑵𝒒∗
20 12.4 33 96
21 13.8 34 115
22 15.5 35 143
23 17.9 36 168
24 21.4 37 194
25 26 38 231
26 29.5 39 276
27 34 40 346
28 39.7 41 420
29 46.5 42 525
30 56.7 43 650
31 68.2 44 780
32 81 45 930
(Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011, halaman 558)

Terdapat kedalaman kritis dimana nilai daya dukung tidak meningkat lagi (konstan), daya
tahanan tanas dibatasi oleh tegangan batas (ql) yang dirumuskan sesuai Persamaan (5.6).

𝒒𝟏 = 𝟎. 𝟓𝒑𝒂 𝑵∗𝒒 𝐭𝐚𝐧 ∅′ (5.6)

dimana

pa : Tekanan atmosfir (=100 kN/m2)


ϕ’ : Nilai sudut geser friksi efektif

Sehingga nilai daya tahanan tanah qp = ql (. Oleh karena itu, nilai daya dukung ujung tiang
pancang harus memenuhi Persamaan (5.7).

4
𝑸𝒑 = 𝑨𝒑 𝒒′ 𝑵′𝒒 ≤ 𝑨𝒑 𝒒𝟏 (5.7)

Gambar 5.4 Kedalaman kritis pada daya dukung ujung tiang pancang Sumber:
Das. Principle of Foundation Engineering. 2011

2. Daya dukung ujung pada tanah lempung (clay)

Daya dukung ujung pada tanah lempung dihitung menggunakan Persamaan (5.8).

𝑸𝒑 ≈ 𝑵∗𝒄 𝒄𝒖 𝑨𝒑 = 𝟗𝒄𝒖 𝑨𝒑 (5.8)

dimana

cu : Undrained cohesion dibawah ujung tiang pancang.

Hara, dkk. (1971) menyarankan nilai korelasi antara nilai kohesi tanah terhadap nilai N-
SPT sesuai Persamaan (5.9).

𝒄𝒖 = 𝟎. 𝟐𝟗𝒑𝒂 𝑵𝟎.𝟕𝟐
𝟔𝟎 (5.9)

5.1.3 Daya Dukung Friksi (Skin Friction Capacity)

Daya dukung friksi sesuai metode Meyerhof dihitung menggunakan Persamaan (5.10).

𝑸𝒔 = ∑ 𝒑∆𝑳𝒇 (5.10)

dimana
Qs : Daya dukung friksi

5
p : Keliling penampang tiang pancang
∆L : Panjang segmen tinjauan
f : Koefisien friksi tanah
Perhitungan daya dukung ujung dibedakan berdasarkan jenis tanah yaitu pada tanah pasir
(sand) dan tanah lempung (clay). Jenis tanah mempengaruhi nilai koefisien friksi (f),
dijelaskan sebagai berikut:

1. Daya dukung friksi pada tanah pasir (sand)

Nilai koefisien friksi f untuk tanah pasir dihitung menggunakan Persamaan (5.11).

𝒇 = 𝑲𝝈′𝒐 𝐭𝐚𝐧 𝜹′ (5.11)

dimana
K : Koefisien tekanan tanah efektif
𝜎′𝑜 : Tekanan efektif tanah pada segmen tinjauan

𝛿′ : Nilai sudut geser friksi efektif

Gambar 5.5 Ilustrasi gaya friksi pada tanah pasir yang bekerja pada tiang pancang
Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011

Nilai K dipengaruhi oleh kedalaman. Berdasarkan percobaan di lapangan, Mansur dan


Hunter (1970) mendapatkan nilai K rata-rata berdasarkan tipe tiang pancang ditunjukkan
pada Tabel 5.1.

6
Tabel 5.1 Nilai koefisien tekanan tanah K berdasarkan jenis tiang pancang

Jenis Pile K
H-pile 1,65
Steel pipe pile 1,26
Precast concrete pile 1,50

Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011


Terdapat kedalaman kritis L’ dimana nilai koefisien friksi f tidak berubah lagi terhadap
kedalaman. Nilai L’ = 15D dengan D adalah diameter tiang pancang. Berdasarkan Gambar
5.6, nilai koefisien friksi f pada z = L’ s.d. L sama dengan nilai koefisien friksi pada
kedalaman z = L’, dengan L adalah panjang total tiang pancang sesuai Persamaan (5.12).

𝒇 = 𝒇𝒛=𝑳′ untuk nilai z = L’ sampai L (5.12)

Gambar 5.6 Nilai koefisien friksi f pada kedalaman L’


Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011

Daya dukung friksi untuk tanah pasir dihitung menggunakan Persamaan (5.13).

𝑸𝒔 = ∑ 𝒑∆𝑳𝑲𝝈𝟎 𝐭𝐚𝐧(𝟎. 𝟖∅′) (5.13)

2. Daya dukung friksi pada tanah lempung (clay)

Nilai koefisien friksi f untuk tanah lempung dihitung menggunakan Persamaan


(5.14).

𝒇 = 𝜶𝒄𝒖 (5.14)

7
dimana α : faktor adhesion empiris. Nilai α sesuai ketentuan Terzaghi, Peck, dan Mesri
(1996) ditunjukkan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Nilai faktor adhesion sesuai Terzaghi, Peck, dan Mesri (1996)
keterangan: pa : tekanan atmosfir = 100 kN/m2
𝑐𝑢 𝑎 𝑐𝑢 𝑎
⁄𝑝𝑎 ⁄𝑝𝑎
≤0.1 1 1.2 0.42
0.2 0.92 1.4 0.4
0.3 0.82 1.6 0.38
0.4 0.74 1.8 0.36
0.6 0.62 2.0 0.35
0.8 0.54 2.4 0.34
1.0 0.48 2.8 0.34
Keterangan: pa = tekanan atmosfir = 100 kN/m2

Sumber: Das. Principle of Foundation Engineering. 2011


Nilai daya dukung friksi pada tanah lempung dihitung menggunakan Persamaan (5.15).

𝑸𝒔 = ∑ 𝒂𝒄𝒖 𝒑∆𝑳 (5.15)

5.1.4 Daya Dukung Ijin (Qall)

Daya dukung tiang pancang ditentukan oleh daya dukung ijin (Qall). Daya
dukung ijin dihitung dengan menggunakan faktor keamanan pada daya dukung ujung dan
daya dukung friksi. Setelah menjumlahkan daya dukung ujung dan daya dukung friksi, nilai
daya dukung ijin dihitung menggunakan Persamaan (5.16).

𝑄𝑢
𝑄𝑎𝑙𝑙 = (5.16)
𝐹𝑆

dimana
Qall : Daya dukung ijin tiang pancang

FS : Faktor keamanan

Das, Braja (2011) menyatakan bahwa nilai faktor kemanan yang umumnya digunakan
bernilai 2,5 s.d 4. Kedalaman yang cocok untuk tiang pancang ditentukan berdasarkan nilai
daya dukung ijin yang memenuhi reaksi maksimum yang dihasilkan tiang pancang. Dalam
tugas besar ini, nilai faktor keamanan dipilih bernilai 3.

Anda mungkin juga menyukai