PENDAHULUAN
memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi
lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha
Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam
prosesnya, PSG ini dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di sekolah dan
di dunia kerja. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan
tenaga kerja.
1
2
yang terampil masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat
karena masih banyak lulusan SMK yang masih menganggur. Seperti yang
tertera dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah angkatan kerja di
Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 117,4 juta orang, sedangkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta orang atau
6,56% dari total angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk lulusan
sebesar 7,16% dan lulusan Perguruan tinggi sebesar 8,02 dari total tingkat
kurang.
3
Kerja sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta
didik SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang
Kesiapan Kerja terbentuk dari tiga aspek yang mendukung, yaitu: aspek
keterampilan kerja yang dimiliki peserta didik SMK. Di samping ketiga aspek
mengatakan bahwa “kepuasan kerja baru akan timbul hanya jika seseorang
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kematangan baik fisik
mempengaruhi Kesiapan Kerja peserta didik didapat dari diri peserta didik
belajar, keadaan ekonomi orang tua, bimbingan sosial, bimbingan karier, dan
yang tidak terisi umumnya disebabkan oleh rendahnya Kesiapan Kerja atau
kerja. Pengetahuan yang diperoleh dari suatu mata pelajaran kejuruan belum
Kerja dan pengalaman yang nyata dari dunia usaha melalui Praktik Kerja
Industri.
semangat atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja, baik berasal
dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Menurut Hamzah B. Uno
harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang
keinginan dari dalam diri peserta didik. Minat dan keinginan ini berupa
5
harapan-harapan masa depan yang lebih baik. Seorang peserta didik tentu
memiliki cita-cita akan sebuah pekerjaan setelah lulus dari SMK. Sesuai
dengan psikologi perkembangan remaja, menurut Ali dan Asrori (2008: 94)
seseorang yang telah memasuki remaja akhir, dalam hal ini peserta didik akan
masih mengalami kesulitan. Hal ini wajar karena pada orang dewasa pun
sering kali masih terjadi perubahan orientasi karier dan kembali berusaha
menyesuaikan diri dengan karier baru. Keinginan dan minat ini memotivasi
dunia kerja karena melihat berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani
yang harus dipenuhi. Seorang peserta didik akan sadar bahwa ia harus mandiri
tua lagi setelah ia lulus dari SMK, terlebih jika orang tuanya memiliki
keterbatasan ekonomi. Selain itu, peserta didik juga akan merasa bangga
ini merupakan salah satu contoh bahwa seorang peserta didik memiliki
pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari praktik atau dari luar
usaha belajar. Pengalaman di dunia kerja sangat dibutuhkan oleh peserta didik
pada saat mulai bekerja setelah lulus. Melalui berbagai sumber baik dari
media maupun dari orang-orang yang telah bekerja, peserta didik dapat
Kesiapan Kerja agar bisa bersaing dalam dunia kerja. Salah satu program yang
pengalaman peserta didik agar siap untuk bekerja adalah dengan Praktik Kerja
Industri.
(PSG) sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan
untuk siap bekerja setelah ia lulus dari SMK. Hal ini, karena peserta didik
telah melihat dan terbiasa dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya. Selain
itu, dengan adanya Praktik Kerja Industri peserta didik dapat melatih
sehingga menumbuhkan kepercayaan diri untuk siap bekerja setelah lulus dari
SMK. Pada saat peserta didik melaksanakan Praktik Kerja Industri, peserta
7
dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya dan keterampilan peserta didik
menjadi kurang, sehingga tidak ada Kesiapan Kerja setelah lulus dari SMK.
memiliki beberapa visi dan misi. Visi dari SMK Negeri 1 Tempel adalah
Budaya Bangsa dalam Persaingan Global”. Misi dari SMK Negeri 1 Tempel
berkompetensi serta memiliki kesiapan kerja yang tinggi agar mampu bersaing
di dunia global.
tinggi, baik dari wilayah kabupaten Sleman maupun dari luar daerah, terutama
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), peserta yang diterima dari tahun ke
tahun sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar. Peserta didik yang diterima sesuai
dengan daya tampung yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan
8
Olahraga Kabupaten Sleman yaitu 252 orang untuk 7 (tujuh) rombel yaitu 2
hingga saat ini SMK Negeri 1 Tempel hanya mampu memasarkan tamatan
menganggur setiap tahun kelulusan. Itu pun kebanyakan lulusan SMK Negeri
bidangnya. Pencari kerja ada yang datang langsung dari perusahaan ke sekolah
yang dibentuk oleh SMK Negeri 1 Tempel. Memang diakui bahwa penyaluran
program keahlian. Hal ini karena ada beberapa kendala dalam meningkatkan
dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama, yaitu faktor internal diantaranya
program yang disusun belum lengkap, peserta didik belum semuanya siap,
mendukung. Faktor yang kedua, yaitu faktor eksternal diantaranya dana belum
Peserta didik SMK Negeri 1 Tempel sebagian besar berasal dari keluarga
ekonomi menengah ke bawah. Hal ini menjadikan salah satu faktor peserta
didik terbiasa untuk hidup mandiri dan mampu bertahan dalam keadaan susah.
beberapa peserta didik terutama kelas XII Akuntansi yang bingung setelah ia
lulus dari SMK. Guru BK melihat peserta didik belum memiliki arah dan
tujuan setelah ia lulus dari SMK, apakah hendak bekerja atau kuliah. Hal ini
hal ini yang menyebabkan masih banyak lulusan SMK Negeri 1 Tempel yang
kompetensi peserta didik. Disamping itu, cukup banyak para professional dan
10
10
pembelajaran di sekolah. Tersedia juga tenaga ahli (expert) yang siap diajak
Praktik Kerja Industri (Prakerin) sejak tahun 1996 dan SMK Negeri 1 Tempel
yang dimiliki, waktu Praktik Kerja Industri yang mendekati Ujian, minimnya
yang matang untuk bekerja. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang
turun dan kedisiplinannya di sekolah menjadi kurang. Dilihat dari nilai Praktik
Kerja Industri, masih ada beberapa peserta didik yang mendapat nilai yang
Praktik Kerja Industri, sehingga pengalaman yang didapat ketika Praktik Kerja
11
11
Industri belum sesuai dengan harapan dapat terserap oleh peserta didik.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dalam
dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik
Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
kerja.
dengan spesialisasinya.
5. SMK Negeri 1 Tempel menerima peserta didik baru dari tahun ke tahun
pendidikan.
7. Peserta didik SMK Negeri 1 Tempel sebagian besar dari keluarga ekonomi
menengah ke bawah.
C. Pembatasan Masalah
memperjelas masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan
13
13
mendorong peserta didik untuk terlibat dalam dunia kerja dan faktor yang
D. Rumusan Masalah
Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Kesiapan kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK
E. Tujuan Penelitian
adalah untuk :
Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kerja”.
para pembaca.
15
15
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Peneliti
pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih
baik.