Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Magang


Di era globalisasi ini, persaingan dalam dunia kerja menuntut manusia untuk menjadi
sumber daya manusia yang unggul agar dapat bersaing dalam segala aspek yang dibutuhkan
oleh berbagai bidang pekerjaan. Oleh karena itu untuk mendapatkan SDM yang unggul
diperlukan pelatihan keterampilan dengan salah satu caranya yaitu melaksanakan praktek
kerja magang untuk para mahasiswa unversitas.
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat merupakan salah satu perwujudan program
Kementrian BUMN “BUMN Hadir untuk Negeri”. Forum Human Capital Indonesia (FHCI)
yang merupakan wadah bagi para pengelola dan praktisi Manajemen Human Capital di
lingkungan BUMN. Memberikan kesempatan kepada mahsiswa untuk menyalurkan potensi
dan menggali pengalaman di BUMN (link and match universitas dengan industry) melalui
Program Magang Bersertifikat. PMMB wujud komitmen FHCI untuk menjadi forum
pembelajaran guna menghasilkan HC (Human Capital) Indonesia yang berdaya saing global
dan terbuka untuk Universitas di seluruh nusantara.
FHCI yang merupakan forum sinergi bagi praktisi Human Capital Management di
lingkungan BUMN dan berkomitmen meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia untuk siap bersaing di pasar global. Program Magang Mahasiswa
Bersertifikat melibatkan BUMN sebagai tempat magang bagi mahasiswa perguruan tinggi
maupun swasta di Indoneisa.
Dalam pasar global, kehadiran Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Globalisasi
adalah yang menjadi tantangan dalam memperkuat SDM di Indonesia. Tahun – tahun ini 70%
penduduk Indonesia berada pada usia produktif dan lulusan PTN/PTS yang dipandang belum
memenuhi kebutuhan industri. Serta salah satu Nawa Citra Presiden untuk meningkatkan
produktivitas dan daya saing di pasar Internasional sehingga Indonesia bias maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
BUMN juga berperan serta dalam pengembangan pendidikan di Indoneisa. Berikut adalah
beberapa hal yang menguntungkan BUMN dan Universitas di Indonesia:
 Link and Match kurikulum Universitas dengan kebutuhan Industri.

1
 Pengenalan dunia kerja untuk pengembangan Individual Competency dan
Organizational Competency.
 Meningkatkan kompetensi swsuai kebutuhan industri dengan memberikan
sertifikat kompentensi dan sertifikat industri.
 Mengubah scenario/

1.2 Tujuan Kerja Magang


Pelaksanaan praktek kerja magang ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengenal organisasi, manajemen dan proses kerja yang ada dalam ruang lingkup
perusahaan.
2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang kelistrikan.
3. Untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam bangku perkuliahan.
4. Mempelajari pemeliharaan setiap peralatan kelistrikan di gedung 611 JATSC.

1.3 Tempat dan Waktu Magang

Nama Perusahaan : Perum LPPNPI AirNav Indonesia


Cabang : JATSC Soekarno - Hatta
Alamat Perusahaan : Jl. Menara Benda Cengkareng, Pajang, Benda, Kota
Tangerang, Banten 15126
Penempatan : Divisi Fasilitas Penunjang
Unit : Listrik dan Mekanikal
Website : http://www.airnavindonesia.co.id
Pelaksanaan magang dilakukan selama 6 bulan dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari
2019 sampai 5 Agustus 2019.

2
Gambar 1.1 Gedung JATSC

Gambar 1.2 Unit Listrik dan Mekanik


JATSC

3
BAB II

ISI

2.1 Pelaksanaan Magang


Selama mengikuti pelaksanaan magang sekitar enam bulan peserta mendapat
bimbingan langsung oleh mentor dan mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung serta
mengikuti kegiatan pemeliharaan maupun perbaikan peralatan kelistrikan milik Unit
Listrik dan Mekanikal JATSC. Selama pelaksanaan magang peserta diwajibkan mengikuti
semua peraturan yang telah diberikan baik oleh kantor pusat maupun di JATSC sendiri.
Peserta melakukan kegiatan magang dari hari Senin sampai dengan Jumat, mulai

pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.

2.2 Visi, Misi dan Nilai AirNav Indonesia


Ainav Indonesia mempunyai visi, misi dan nilai antara lain :

2.2.1 Visi
“The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia”.
2.2.2 . Misi
Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan yang Mengutamakan Keselamatan,
Nyaman dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspentasi Pengguna Jasa.
2.2.3. Nilai
1. Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi
2. Solidity : Mengutamakan Kebenaran dan Etika Tinggi
3. Accountability : Berani, jujur dan Bertanggung Jawab
4. Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan
5. Excellent Service : Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik

4
Gambar 2.1 Struktur Organisasi JATSC

5
2.2.4 Struktur Organisasi Divisi ATS Engineering JATSC

Deputy General
Manager Teknik

Sofyan Harahap

Manager Fasilitas
Manager Teknik Manager Teknik Pendaratan Presisi,Alat Manager Teknik
Fasilitas Fasilitas Komunikasi Bantu Navigasi & Fasilitas Otomasi
Penunjang Penerbangan pengamatan
M Yusuf Sangaji Ruli Sunandar
Muh Nurhudawi
Supardi
Nurh

JR. Manager Fasilitas JR. Manager


JR. Manager Radio Pendaratan Presisi & FDPS-RDPS
Komunikasi Alat Bantu Navigasi
JR. Manager Listrik
& Mekanika
Arya Gunawan
Adhi Subagio
Ary Susetyo
Tedi Bastian
JR. Manager Fasilitas JR. Manager
JR. Manager Sistem Pengamatan AMSS-ADPS
Recording, Switching &
JR. Manager Fasilitas Jaringan Rachmat Hidayat Andy Sudarwan
Gedung & Keamanan Eman Sutranaya

Jemi Cahyadi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC)

Peserta magang ditempatkan di Divisi Teknik Fasilitas Penunjang dibawah pimpinan


Bapak Nurhudawi selaku Manager Fasilitas Penunjang khususnya Unit Listrik dan Mekanikal
dibawah pimpinan Bapak Tedi Bastian. Selama magang, peserta dibimbing langsung oleh mentor
yang juga selaku Supervisor di Unit Fasilitas Listrik dan Mekanik yaitu Bapak Herman Markos
Sirait.

6
2.2.5 Tugas dan Fungsi Manager Teknik Fasilitas Penunjang

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan :


1. Penyusunan dan pelaksanaan program unit kerja Engineering Support System dalam
menunjang program kerja yang tertuang dalam RKA (Rencana Kerja Anggaran)
tahunan maupun triwulan;
2. Penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja pengoprasian,pemeliharaan,dan
perbaikan fasilitas catu daya listrik, mekanikal, lingkungan hidup,Security system serta
building management sebagai pendukung pelayan operasional lalu lintas udara;
3. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengoprasian, pemeliharaan,dan perbaikan
fasilitas catu daya listrik, mekanikal, lingkungan hidup,Security system serta building
management sebagai pendukung pelayan operasional lalu lintas udara;
4. Pengkajian dan pengajuan usulan kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait
dengan kegiatan fungsi Engineering Support System di wilayah Kantor Cabang JATSC;

2.2.6 Tugas dan Fungsi JR. Manager Listrik dan Mekanik


Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan :
1. Penyusunan dan pelaksanaan program unit kerja Energy Continuity & Environment
dalam menunjang program yang tertuang dalam RKA tahunan maupun triwulan;
2. Penyusunan, pelaksanaan,dan evaluasi program kerja pengoprasian,pemeliharaan, dan
perbaikan fasilitas catu daya, mekanikal, serta lingkungan hidup sebagai pendukung
pelayanan operasi lalu lintas udara;
3. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengoprasian, pemeliharaan,dan perbaikan
fasilitas catu daya listrik, mekanikal, lingkungan hidup,Security system serta building
management sebagai pendukung pelayan operasional lalu lintas udara;
4. Pengkajian dan pengajuan usulan kepada manajemen maupun unit0unit kerja lain terkait
dengan kegiatan fungs Energy Continuity and Environment di wilayah Kantor Cabang
JATSC;

7
2.3 Kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan magang
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peserta magang antara lain:
1. Mengikuti pengecekan harian rutin, Unit listrik dan mekanik JATSC bertanggung jawab
atas segala peralatan kelistrikan milik JATSC. Untuk memastikan semua peralatan berjalan
dengan normal, maka unit listrik dan mekanik mempunyai jadwal pengecekan harian rutin
pada masing – masing peralatannya. Para teknisi akan mengukur arus dan tegangan. Peralatan
yang diukur yaitu AHU, CHILLER, Panel MDS, UPS dan STS. Tujuan dari pengecekan rutin
harian yaitu untuk mengetahui lebih cepat seandainya terjadi overload, overcurrent,
dropvoltage, maupun kerusakan lainnya.
2. Mengikuti pemeliharaan bulanan, peralatan seperti UPS, Genset, dan STS serta peralatan
lainnya dijadwalkan memiliki perawatan bulanan. Para teknisi yang berdinas akan diberi Work
Order untuk melaksakan perawatan rutin bulanan. Contohnya perawatan bulanan UPS maka
para teknisi akan mulai dengan membersihkan panel , mengukur batere UPS , dan mengecek
tegangan maupun arus inverter dan rectifier pada UPS tersebut.
3. Ikut serta apabila ada pemasangan lampu maupun kabel stop kontak, terkadang para
teknisi akan mendapat laporan ada lampu yang mati maka para teknisi akan segera mengganti
lampu tersebut. Penulis juga mendapatkan ilmu mengenai bagaimana merangkai lampu yang
menggunakan lampu ballast.

2.4 Relevansi Teori


Selama mengikuti pelaksanaan magang , peserta mendapati banyak kegiatan yang sesuai
dengan ilmu selama masa perkuliahan , contohnya tentang pengukuran arus dan tegangan saat
pengecekan peralatan, merangkai lampu ballast , melakukan Test on Load pada genset.
Bahkan peserta mendapati banyak ilmu baru yang sebelumnya tidak didapati di
perkuliahan. Contohnya system jaringan Technical no Breaak dimana UPS merupakan
komponen peralatan pentingnya.

8
BAB III
PERMASALAHAN

3.1 Identifikasi Masalah, Faktor Penyebab dan Solusi.


Beberapa permasalahan yang terjadi di Fasilitas Listrik dan Mekanik selama peserta
melaksanakan pemagangangan, yaitu :
1. Terjadinya Kegagalan Starter Genset di Lokator Kutabumi.
Saat genset di Kutabumi gagal untuk memulai operasi, diketahui penyebabnya adalah pada
batterai starter.
 Faktor penyebab :

Karena charger battery genset tidak berfungsi sehingga baterai tidak terisi. Seharusnya
baterai selalu di charge untuk menjaga tegangan baterai. Saat mencoba untuk mengidupkan
genset, batterai tidak mau menghidupkan genset

 Solusi :
Batterai starter diganti dengan yang baru. Disini peserta juga sekaligus mempelajari
bagaimana cara kerja dari sistem isi ulang baterai , khusunya baterai genset.

2. AHU 12 Tidak Berfungsi


Air Handling Unit (AHU) sebagai penyalur alat pengatur udara di ruang yang telah
ditentukan. Salah satu bagian dari AHU yaitu Cooling Coil / Evaporator berfungsi untuk
mengontrol suhu (temperature/t) dan kelembaban relatif (Relative Humidity/RH) udara yang akan
didistribusikan ke ruangan. Beberapa pipa Cooling Coil terjadi kebocoran sehingga AHU tidak
dapat beroperasi.
 Faktor penyebab :
Kebocoran terjadi karena adanya korosi pada pipa. Adanya korosi dikarenakan lifetime
AHU yang sudah cukup lama.
 Solusi
Diharuskan adanya penggantian suku cadang. Setelah dilakukan suku cadang diharapkan
adanya perawatan berkelanjutan untuk AHU. Perawatan meliputi pembersihan dan
pengecekan alat secara berkala.

9
3. Display STS TER di Ruang OPS ROOM 1 ERROR (OFF)

Static Transfer Switch (STS) adalah perangkat listrik yang mentransfer sumber daya yang
satu (utama) ke sumber daya yang lain (cadangan) dengan masukan 2 sumber yang berbeda ke
beban secara bergantian dan secara otomatis tanpa adanya jeda (kedip). Namun display pada STS
TER tidak bias menampilkan keadaan STS bekerja.

 Faktor Penyebab
Faktor kemungkinan terjadinya error display STS yaitu adanya gangguan pada bagian
dalam display, seperti diketahui setisp peralatan yang mempunyai display LCD pasti
mempunyai motherboard atau yang biasa disebut juga dengan mainboard merupakan
sebuah papan sirkuit utama yang menghubungkan berbagai komponen elektronik.
Sehingga kemungkinan terbesar yaitu terjadi gangguan pada mainboard.
 Solusi :
Menghubungi pihak vendor untuk diganti. Pernah mencoba untuk me-reset STS namun
tidak berhasil.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan laporan yang dituliskan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa selama
pelaksanaan magang PMMB FHCI BUMN peserta mendapat banyak sekali ilmu serta pengalaman
langsung terjun ke lapangan. Pengalaman yang didapatkan oleh peserta tentu nanti akan sangat
berguna ketika terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.
PT. Airnav Indonesia adalah perusahaan penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan.
Perusahaan ini memiliki lingkungan kerja yang nyaman karena sesama pegawai dengan pemimpin
perusahaan saling menghargai sehingga timbul rasa persaudaraan antarpekerja.

4.2 HARAPAN DAN SARAN KEPADA PERUM LPPNPI


Saran penulis untuk program pemagangan selanjutnya khususnya untuk program PMMB
yaitu agar lebih ditingkatkan lagi perencanaan program dimulai dari awal pelaksanaan hingga
akhir pelaksaan. Serta untuk yang magang di kantor – kantor cabang agar lebih diperhatikan lagi
proses selama pemagangan.

11
4.3 DOKUMENTASI KEGIATAN

NO GAMBAR KETERANGAN

Pelaksanaan pemberian
cairan electrosafe pada
1. terminal kabel STS guna
mencegah korosi yang akan
mengakibatkan sambungan
menjadi longgar

2. Pengecekan arus pada


sambungan battery caharger

Penggantian lampu sorot di


3. salah satu Lokator AirNav
Indonesia yaitu Lokator
JATSC

12
4. Pengeukuran arus pada
Chiller

5. Pengecekan arus pada AC


Presisi

Pengecekan kondisi UPS


6. melalui panel display UPS

13
Pengecekan arus dan
tegangan PLN pada panel
7. ACOS genset sebelum
memulai test on load genset.

14
RIWAYAT PENULIS

Data Personal
Nama : Aqillah Nuranisa Rahman
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 24 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Program Studi : D3 Teknik Elektro
Alamat : Jalan Borneo 2 Blok A No.26 Perumnas Selawi Lahat, Sumatera
Selatan 31419
Nomor Telepon / Id Line : 0882-7223-3681 / Aqillahnuranisa.r
Email : Nuranisaaqillah@gmail.com

JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS


SD SDN 12 Lahat 2010
SMP SMPN 1 Lahat 2013
SMA SMAN 4 LAHAT IPA 2016

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua pramuka SMPN 1 Lahat (2011)


2. Bendahara OSIS SMPN 1 Lahat (2011)
3. Anggota pramuka SMAUN 4 Lahat (2014)
4. Anggota GET STT PLN Jakarta Div.HUMAS (2017)
5. Anggota Climate Rangers 2019 (2019)
6. Anggota Sahabat Beasiswa Indonesia (2019)

15

Anda mungkin juga menyukai