Anda di halaman 1dari 15

1.

PENGENALAN BANDAR UDARA

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1.1 Pengertian
Area di bandar udara
a. Bandar udara adalah Kawasan di daratan dan / atau perairan
dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta
fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya;
b. Movement area adalah bagian dari aerodrome yang
dipergunakan untuk take off dan landing pesawat udara dan
untuk pergerakan pesawat udara;
c. Manouvering area adalah bagian dari aerodrome yang
dipergunakan untuk landing dan take off pesawat udara dan
untuk pergerakan pesawat udara yang berhubungan dengan
take off dan landing , tetapi tidak termasuk apron
d. Runway adalah suatu daerah persegi panjang yang di daratan
yang telah dipilih dan disediakan untuk landing dan take off
pesawat udara sepanjang sisi panjangnya;
e. Taxiway adalah suatu jalur yang telah ditentukan dan
dipersiapkan untuk pesawat udara yang taxi;
f. Apron adalah suatu daerah yang ditentukan di aerodrome
untuk keperluan penempatan pesawat udara, memuat
penumpang dan membongkar barang, pengisian bahan bakar,
parkir dan perawatan kecil pesawat udara;
g. Shoulder adalah suatu daerah yang berbatasan langsung
dengan kanan kiri runway , umumnya ditanami rumput dan
bebas dari rintangan yang membahayakan, yang
dipergunakan untuk menampung kemungkinan adanya
pesawat udara yang keluar dari jalur runway secara tidak
sengaja;
h. Acces road adalah jalan yang dapat dilalui kendaraan PKP-PK
yang menghubungkan Fire Station dengan runway dan daerah
pergerakan pesawat udara;
i. Perimeter bandar udara adalah pagar pembatas bandar udara

Pengenalan Bandar Udara Page 1 of 16


Modul Diklat Basic
AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

j. Rapid response area adalah daerah atau lokasi sejauh 150


meter di kiri / kanan runway dan 1000 meter dari masing-
masing ujun runway yang rawan terhadap kecelakaan pesawat
udara;
k. Inspection road adalah jalan di daerah sisi udara dan di
sekeliling bandar udara yang diperuntukkan pemeriksaan
fasilitas penerbangan di dalam bandar udara;
l. Sisi udara (airside) adalah bagian dari bandar udara untuk
operasi pesawat udara dan segala fasilitas penunjangnya yang
merupakan daerah bukan publik;
m. Sisi darat (landside) adalah bagian dari bandar udara yang
terbuka dan terbatas untuk umum;

Pengenalan Bandar Udara Page 2 of 16


Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1.1.2 Penerbangan :
Satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah
udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi
penerbangan, keamanan dan keselamatan penerbangan,
lingkungan hidup serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum
lainnya.
1.1.3 Angkutan Udara
Setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk
mengangkut penumpang, kargo dan pos untuk satu perjalanan
atau lebih dari satu bandara ke bandara yang lain atau beberapa
bandara.

Pengenalan Bandar Udara Page 3 of 16


MODUL SUBSTANSI MATERI

1.2 Karakteristik Jasa Angkutan Udara


1.2.1 Intangible;
1.2.2 Perishable;
1.2.3 Immediate;
1.2.4 Complex;
1.2.5 Amorphous;
1.3 Komponen Angkutan Udara
1.3.1 Penyedia sarana angkutan udara;
1.3.2 Penyedia jasa angkutan udara;
1.3.3 Pengguna jasa angkutan udara;
1.3.4 Pusat pelayanan jasa angkutan udara
1.3.5 Pengatur jasa angkutan udara;
1.4 Kebandarudaraan
1.4.1 Pengertian
a. Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya dalam
melaksanakan fungsi bandara untuk menunjang kelancaran,
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas udara, penumpang,
kargo dan atau pos keselamatan penerbangan, tempat
perpindahan intra dan atau antar moda serta mendorong
perekonomian nasional dan daerah.
b. Bandar udara sebagai salah satu unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan jasa kebandarudaraan,
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi
lainnya, ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan
jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhan;
1.4.2 Tatanan Kebandarudaraan Nasional
a. Suatu sistem kebandarudaraan nasional yang memuat tentang
hirarki, peran, fungsi, klasifikasi, jenis, penyelenggaraan,
kegiatan, keterpaduan, intra dan antar moda serta keterpaduan
dengan sector lainnya;
b. Bandar udara menurut hirarki fungsinya
1) Bandar udara sebagai pusat penyebaran
2) Bandar udara bukan pusat penyebaran

Pengenalan Bandar Udara Page 4 of 16


Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1.4.3 Fungsi lainnya


a. Sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian nasional dan
internasional
b. Tempat alih moda transportasi

Bandar Udara
1.5
1.5.1 Menurut Penggunaannya :
a. Bandar Udara Internasional
b. Bandar Udara Domestik
1.5.2 Menurut Klasifikasinya :
a. Bandar Udara Kelompok “A”
b. Bandar Udara Kelompok “B”
c. Bandar Udara Kelompok “C”
1.5.3 Menurut Statusnya :
a. Bandar Udara Internasional
b. Bandar Udara Domestik
1.5.4 Menurut Penyelenggaraannya :
a. Bandar Udara Umum:
1) Pemerintah (pusat-propinsi-kabupaten/kota)
2) Badan Usaha Kebandarudaraan (PT.AP I/ PT. AP II)
b. Bandar Udara Khusus:
1) Pemerintah (pusat-propinsi-kabupaten/kota);
2) Badan Hukum Indonesia
1.5.5 Menurut Kegiatannya :
a. Bandar Udara untuk kegiatan pendaratan dan lepas landas
pesawat udara untuk melayani kegiatan angkutan udara
b. Bandar Udara untuk kegiatan pendaratan dan lepas landas
helicopter untuk melayani kegiatan angkutan udara.
DLKR & KKOP :
1.6.1 Daerah Lingkungan Kerja Bandara (DLKR) :
Wilayah daratan dan/ atau perairan yang dipergunakan secara
langsung untuk kegiatan bandar udara.
1.6

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

Pengenalan Bandar Udara Page 5 of 16


1.6.2 Kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP)
Wilayah daratan dan/ atau perairan dan ruang udara di sekitar
bandara yang dipergunakan untuk kegiatan ops penerbangan
dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.
1.6.3 Penetapan DLKR & KKOP
Penetapan Daerah Lingkungan Kerja Bandara (DLKR) dan
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan untuk
penyelenggaraan bandar udara umum ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari
Gubernur/Walikota untuk:
a. Bandar Udara Pusat Penyebaran
b. Bandar Udara Bukan Pusat Penyebaran yang ruang udara di
sekitarnya tidak dikendalikan.
1.6.4 Penggunaan DLKR
a. Fasilitas pokok
1) Fasilitas Sisi Udara
a) Landasan pacu (runway)
b) Penghubung Landasan (taxiway)
c) Tempat parkir pesawat udara (Apron)
d) Runway Strip
e) Fasilitas PKP-PK
f) Service Road
2) Fasilitas Sisi Darat
a) Bangunan Terminal Penumpang
b) Bangunan VIP/VVIP
c) Bangunan perkantoran
d) Bangunan pemasok air, listrik, & Telkom
e) DPPU, Pengelolah limbah
f) Fasilitas Area Parkir Kendaraan
g) Fasilitas Pergudangan, dll

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

3) Fasilitas Navigasi Penerbangan


a) Non Direction Beacon (NDB)
b) Doppler VHF Omni Range (DVOR)
c) Distance Measuring Equipment (DME)
d) Runway Visual Range (RVR)
e) Instrumen Landing System (ILS)
f) Radio Detection and Ranging (RADAR)
g) Very High Frequency-Direction Finder (VHF-DF) dll.
4) Fasilitas Komunikasi Penerbangan

Pengenalan Bandar Udara Page 6 of 16


a) Aeronautical Fixed Service
- Very High Frequency (VHF) Air Ground
Communication
- Automatic Message Switching Center (AMSC)
- Aeronautical Fixed Telecomunication Network
(telex/AFTN)
- High Frequency-Single Side Band (HF-SSB)
b) Aeronautical Mobile Service
- High Frequency (HF) Air Ground Communication
- Very High Frequency (VHF) Air Ground
Communication
c) Transmisi Service
- Radio Link
- V-SAT
.d) Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual
- Marka dan Rambu
- Runway Lighting
- Taxiway Lighting
- Treshold Lighting
- Apron & Apron Flood Lighting
- Precision Aproach Path Indicator (PAPI)
- Visual Aproach Slope Indicator (VASI)

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

b. Fasilitas penunjang
1) Fasilitas Penginapan/Hotel
2) Fasilitas Penyediaan Toko/Restoran
3) Fasilitas Parkir Kendaraan
4) Fasilitas Perawatan pesawat udara
5) Fasilitas Pergudangan, perbengkelan pesawat, Hangar,
pengelolaan limbah
6) Fasilitas lain yang secara tidak langsung atau tidak
langsung menunjang kegiatan bandar udara.
1.6.5 KKOP
Disekitar bandar udara umum meliputi :
a. Kawasan pendekatan dan lepas landasan
b. Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan
c. Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam
d. Kawasan di bawah permukaan horizontal luar
e. Kawasan di bawah permukaan kerucut
f. Kawasan di bawah permukaan transisi
g. Kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi
penerbangan
Pembagian wilayah di bandara dan sekitarnya

Pengenalan Bandar Udara Page 7 of 16


1.7.1 Dalam kawasan
a. Daerah Manuver
b. Daerah pergerakan
c. Daerah Publik (PA)
d. Daerah Publik Terbatas (RPA)
1.7 e. Daerah Bukan Publik (NPA)
f. Daerah Sisi Darat
g. Daerah Sisi Udara

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1.7.2 Sekitar dan di atas wilayah bandar udara


a. Daerah Lingkungan Kerja Bandara
b. Daerah Kawasan Keselematan Operasi Penerbangan
c. Daerah Kawasan Kebisingan
1.7.3 Enclave sipil dan militer
a. Enclave Sipil
b. Enclave Militer
Kewenangan pemegang fungsi koordinasi
1.8.1 Mengkordinasikan kegiatan fungsi pemerintah terkait dan kegiatan
pelayanan jasa kebandarudaraan guna menjamin kelancaraan
1.8 kegiatan operasi dibandara
1.8.2 Menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu
kelancaran kegiatan operasi bandara yang tidak dapat
diselesaikan oleh instansi pemerintah, badan usaha
kebandaraudaraan dan badan hukum Indonesia atau unit kerja
terkait lainnya sendiri-sendiri.
Instansi Pemerintah di Bandar Udara
1.9.1 Kantor imigrasi
1.9.2 Kantor Bea & Cukai;
1.9.3 Kantor Karantina;
1.9.4 Kantor Adminitrator Bandara;
1.9.5 Kantor Kepolisian Negara
1.9
1.9.6 Kantor Pos & Telkom;
1.9.7 Kantor Stasiun Meteorologi;
1.9.8 Kantor Basarnas;
1.9.10 Kantor Kesehatan Pelabuhan;
Kepemilikan Bandar Udara
1.10.1 Mengingat bahwa :
a. Pelayanan Bandar Udara yang lebih bersifat public utilities;

Pengenalan Bandar Udara Page 8 of 16


.b. Padat modal;

1.10

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

c. Memerlukan investasi yang relatif besar;


d. Tingkat pembelian investasi (ROI) relatif rendah;
e. Kegiatan bandara banyak mengemban misi pemerintah;
1.10.2 Maka pada umumnya
a. Kepemilikan bandara dimanapun di dunia berada di tangan
negara/pemerintah (pusat/daerah)
b. Namun tidak tertutup kemungkinan pemilik bandara oleh
pihak non negara/pemerintah/swasta
Penyelenggara Bandar Udara
1.11.1 Pemerintah
a. Kepentingan umum lebih menonjol
1.11 b. Kemungkinan ditutup kecil sekali
c. Tunduk kepada hukum public
d. Kurangnya perhatian dalam pengelolaan
e. Manajemen kurang lincah
f. Terhalang oleh birokrasi
1.11.2 Swasta – badan hukum
a. Kepentingan umum bukan yang utama
b. Eksistensi bandara kurang terjamin
c. Tunduk kepda hukum perdata
d. Perhatian manajemen besar
e. Tidak ada masalah birokrasi
f. Independen dalam masalah keuangan
Kegiatan di Bandar Udara
1.12.1 Koordinasi
a. Pelaksanaan kegiatan fungsi Pemerintah dan pelayanan jasa
kebandarudaraan di bandar udara umum yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemprop, pemkab/kota,
dikoordinasikan oleh Kepala Bandara.
b. Pelaksanakan kegiatan fungsi Pemerintah dan pelayanan jasa
kebandaraudaraan di bandar udara umum yang

Pengenalan Bandar Udara Page 9 of 16


diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandaraudaraan
Dikoordinasikan oleh pejabat yang ditunjuk Menhub.
1.12

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

Pengenalan Bandar Udara Page 10 of 16


1.12.2 Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan di bandar udara umum terdiri dari
pelaksanaan fungsi pemerintah, penyelenggara bandara dan
badan hukum Indonesia yang memberikan pelayanan jasa
kebandarudaraan berkaitan dengan lalu lintas pesawat udara,
penumpang, kargo, dan pos.
Pelaksana Fungsi Pemerintah di Bandara Umum
1.13 Merupakan pemegang fungsi :
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;
Bea dan Cukai;

Keamanan dan Ketertiban di Bandara


Karantina
Badan Usaha Kebandarudaraan
Memanfaatkan kebaikan pengelola oleh pemerintah dan swasta
Kepentingan umum tetap terjamin
Tunduk kepada hukum perdata
1.14 Dimodali oleh negara/pemerintah/pemda,sehingga eksistensinya
tetap terjamin
Manajemen gesit seperti swasta
Negara/pemerintah hanya sebagai pengendali umum dan tidak
mencampuri urusan sehari-hari.
Pimpinan Kegiatan di Bandara Umum
Kepala Bandar Udara :
Pimpinan kegiatan di bandara umum yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemprop, Pemkab/kota adalah Kepala Bandara yang
memipin kegiatan sehari-hari berdasarkan kebijakan yang telah
digariskan oleh atasan yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan
kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kegiatan unit unit kerja di Bandar udara
1.15 1.16.1 Unit kerja operasi
a. Pelayanan Penerangan Aeronautika
b. Pelayanan Pengaturan lalu lintas penerbangan;

1.16

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

Pengenalan Bandar Udara Page 11 of 16


c. Pelayanan Penerangan Aeronautika
d. Pelayanan Pengaturan lalu lintas udara
e. Pelayanan Komunikasi Penerbangan
f. Pelayanan Keamanan & Ketertiban Bandara
g. Pelayanan Keselamatan Bandar Udara
h. Pelayanan Operasional di Sisi Udara
i. Pelayanan Operasional di Terminal & Sisi darat\
1.16.2 Unit kerja Teknik
a. Teknik listrik
b. Teknik elektronika;
c. Teknik landasan;
d. Teknik bangunan;
e. Teknik peralatan;
1.16.3 Unit kerja administrasi / komersial
a. Kepegawaian;
b. Keuangan;
c. Komersial;
d. Perlengkapan
Fasilitas / Peralatan Ops Bandara
1.17.1 Peralatan pelayanan bandar udara
a. Publc address system;
b. Check in counter;
c. Flight Information Display System (FIDS);
d. Garbarata;
e. Parking stand;
1.17.2 Peralatan Security
a. X-Ray Machines
1.17

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

b. Walkthrough and Hand Metal Detector


c. Explosive Detector\
d. Visual/ Mirror Detector
e. Close Circuit Television (CCTV)
f. Communication (HT)
g. Security Car and Motor Cycle
1.17.3 Peralatan PKP-PK
a. Kendaraan utama
1) Foam Tender;
2) Rapid Intervention Vehicle;

Pengenalan Bandar Udara Page 12 of 16


3) Rescue Boat;
b. Kendaraan pendukung
1) Nurse Tender
2) Commando car;
3) Ambulance;
4) Utility Car;
5) Lighting Unit;
6) Salvage Equipment;
Pendapatan Bandar Udara
1.18.1 Jenis
a. Pendapatan dari pengusahaan bagian-bagian dari bandar
udara
b. Pendapatan dari kegiatan bandar udara
c. Pendapatan dari kegiatan langsung dan tidak langsung dengan
pelayanan bandara
1.18.2 Sumber – sumber
a. Pelayanan jasa kegiatan penunjang bandara;
1.18
Pelayanan Jasa yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan bandara :

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1)Jasa Fasilitas Penginapan/Hotel


2)Jasa Penyediaan Toko/Restoran
3)Jasa Fasilitas Parkir Kendaraan
4)Jasa Aluan wisata, Agen perjalanan, penukaran uang
5)Jasa pengolahan limbah, Pelayanan pos & tel
6)Jasa Fasilitas lain yang secara langsung atau tidak
langsung menunjang kegiatan bandara
b. Pelayanan jasa kegiatan penunjang penerbangan
Pelayanan Jasa Yang Secara Langsung menunjang kegiatan
penerbangan:
1) Jasa Penyediaan Hanggar pesawat udara
2) Jasa perbengkelan pesawat udara
3) Jasa penyediaan pergudangan
4) Jasa boga pesawat udara
5) Jasa pelayanan penumpang dan kargo
6) Jasa pelayanan kargo
7) Jasa kebersihan pesawat udara
8) Jasa pengisian bahan bakar pesawat udara
c. Pelayanan jasa kegiatan penerbangan
1) Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan

Pengenalan Bandar Udara Page 13 of 16


Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
2) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
3) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
4) Pelayanan Jasa Pemakaian Counter
5) Pelayanan Jasa Pemakaian garbarata
d. Pelayanan jasa kegiatan non penerbangan
1) Pelayanan Jasa Konsesi Usaha;
2) Pelayanan Jasa Sewa – Sewa;
3) Pelayanan Jasa Parkiran Kendaraan
4) Pelayanan Jasa Pemakaian Listrik, Telepon, dan Air;
5) Pelayanan Jasa Perijinan

Modul Diklat Basic AVSEC

MODUL SUBSTANSI MATERI

1.19 Regulasi Penyelenggaraan Bandar Udara Umum


1.19.1 Internasional
a. International Civil Aviation Organization Annexes and
Document ( Anex 1 s.d 18) & Doc
1) Annexe 1 : Personnel Licensing
2) Annexe 2 : Rules of The Air
3) Annexe 3 : Meteo Svc For It’I Airnav
4) Annexe 4 : Aeronautical Chart
5) Annexe 5 : Unit Of Measurement to be used in Air Ground
Ops
6) Annexe 6 : Operation of A/C
7) Annexe 7 : A/C Nat’lity & Reg.Mark
8) Annexe 8 : Airwrthines of A/C
9) Annexe 9 : Facilition
10) Annexe 10 : Aero Telecom
11) Annexe 11 : ATS
12) Annexe 12 : Search & Rescue
13) Annexe 13 : A/C Acc.&Inc Invg
14) Annexe 14 : Aerodrome Manual
15) Annexe 15 : AIS
16) Annexe 16 : Environmental Prote
17) Annexe 17 : Security
18) Annexe 18 : Dangerous Goods
c. International Air Transportation Assosiation (IATA)
1.19.2 National :
a. U.U (UU 1Tahun 2009) – Penerbangan)
b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 – Keamanan &
Keselamatan Penerbangan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 – Perusahaan
Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 TAHUN 2014 – Pembangunan

Pengenalan Bandar Udara Page 14 of 16


Dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.

e. Peraturan Menteri No 127 Tahun 2015 – Program Keamanan


Penerbangan Nasional;
f. Peraturan Menteri No.30 Tahun 2015 – Pengenaan Sangsi
Atministrasi Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-
undangan dibidang Penerbangan.
g. Peraturan Menteri No 153 Tahun 2015 – Pengamanan Kargo
dan Pos serta Rantai Pasok ( Suplly Chain ) Kargo dan Pos
Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara;
h. Peraturan Menteri Nomor 33 Tahun 2015 – Pengendalian Jalan
Masuk ( Access Control ) Ke Daerah Keamanan Terbatas Di
Bandar Udara;
i. Peraturan Menteri Nomor 167 Tahun 2015 – Perubahan
Peraturan PM Menhub PM nomor 33 Tahun 2015 Pengendalian
Jalan Masuk ( Access Control ) Ke Daerah Keamanan Terbatas
di Bandar Udara,
j. Peraturan Menteri Nomor 90 Tahun 2015 – Keselamatan
Pengakutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara.
k. Peraturan Menteri Nomor 92 Tahun 2015 – Pengawasan
Keamanan Penerbangan.
l. Skep Ditjen.Perhubungan Udara Nomor: SKEP/2765/XII/2010 –
Tata Cara Pemeriksaan Penumpang, Personil Pesawat Udara
dan Barang Bawaan yang Diangkut Dengan Pesawat Udara
Dan Orang Perseorangan;
m. Skep Ditjen Perhubungan Udara Nomor : SKEP/140/VI/1999 –
Persyaratan dan Prosedur Pengoperasian Kendaraan Di Sisi
Udara;
n. Skep Ditjen. Perhubungan Udara Nomor : SKEP/100/XI/1985 –
Tata Tertib Bandar Udara;
o. Skep Ditjen. Perhubungan Udara Nomor : SKEP/100/VII/2003 –
Penanganan Penumpang Pesawat Udara Sipil Yang Membawa
Senjata Api Beserta Peluru dan Tata Cara Pengamanan
Pengawalan Tahanan Dalam Penerbangan Sipil;
p. Skep Ditjen. Perhubungan Udara Nomor : SKEP/284/X/1999 –
Standard Kinerja Operasi Bandar Udara.
q. Skep Ditjen. Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 89 / 2008 –
Perubahan atas SKEP / 47 / III / 2007 – Juklak Usaha Kegiatan
Penunjang Bandar Udara;
r. Skep. Ditjen Perhubungan Udara Nomor : SKEP/91/IV / 2008 –
Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara:

Pengenalan Bandar Udara Page 15 of 16

Anda mungkin juga menyukai