Anda di halaman 1dari 35

0

LEMBAR PENGESAHAN

Kegiatan Latihan Kader II (Intermediate Training) Tingkat Nasional Himpunan


Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang periode 1440-1441 H/2018-2019 M.

Malang, 28 Januari 2019

PANITIA PELAKSANA
LATIHAN KADER II
(INTERMEDIATE TRAINING)
TINGKAT NASIONAL
HIMPUNAN MAHASISWA
ISLAM
CABANG MALANG

KABULUDIN ALMAN BUDI WICAKSONO


KETUA PELAKSANA SEKRETARIS PELAKSANA

Mengetahui,
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam
Cabang Malang

SUTRIYADI
KETUA UMUM

1
A. DASAR PEMIKIRAN

Kesejatian insan manusia adalah pengakuan atau penyerahan, itulah Islam. Suatu
nama yang tak pernah lekang oleh waktu, ialah satu agama yang diajarkan oleh nabi
Muhammad saw. kemudian diterimanya sebagai wahyu yang datang dari Allah. Saripati
ajaran ini adalah menuntun manusia pada keyakinan tentang satu tuhan, “Laa ilaaha
illalaah”, diikuti “Muhammadur Rasulullah”. Hanafiyatus samhah menjadi fitrah yang
didalamnya terdapat mutiara keimanan. Iman yang selalu menjadi dasar kelurusan ilmu.
Diasah dan diasuhlah keduanya, maka akan tumbuh menjadi amal shaleh. Inilah yang
disebut Alquran sebagai amanah mengemban misi Tuhan (Khalifah fil ardh).

Iman, ilmu, dan amal adalah suatu ikatan menuju khidmatnya peradaban Islam.
Ketiganya menjadi kesatuan yang hidup dan menghidupi. Sebagaimana Ibnu Taimiyah
mengatakan bahwa fitrah munazzalah (wahyu) dan fitrah majbulah (akal budi) menjadi
pandangan hidup seorang muslim berdasar pada tauhid, semua gerak gerik hidupnya,
dan energi kreatifnya. Begitulah tujuan mengarungi hidup di muka bumi (Qs. Hud:61),
adalah jalan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (Qs. Al-Qasas:77). Fitrah
inilah yang menjadikan manusia makhluk berbudaya. Yaitu kehendak untuk hidup
berdampingan dengan alam dan sekitarnya. Utamanya meliputi tiga kegiatan hidup,
yakni ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni.

Sejak nabi Muhammad diutus untuk meneruskan perjuangan nabi-nabi terdahulu,


beliau menjadi cahaya yang terang benderang di antara pelita lainnya. Mengangkat
kemurnian akal budi dari kejahiliyahan, melindungi harkat martabat kemanusiaan dari
kedzaliman, dan menegakkan akhlak diantara hancurnya kepingan moral. Semua
dilakukan dibawah naungan kalimat tauhid. Pembebasan manusia dari segala belenggu-
belenggu tiranik.

Setelah wafatnya nabi, kurang lebih 15 abad lamanya hingga kini.


Kepemimpinan Islam dari khulafaur Rasyidin hingga dinasti Abbasiyah mengalami apa
yang disebut masa kejayaan Islam. Ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan kebudayaan
bercorak Islam tumbuh subur dari abad ke-8 sampai abad ke-13 Masehi. Akal budi
rupanya mendorong umat Islam dapat merasakan kejayaannya. Jauh setelah kehidupan
para filsuf laiknya Socrates, Plato, dan Aristoteles di zaman sebelum masehi itu, hingga
hancurnya kuasa Aleksander Agung dan kebangkitan helenisme. Tersambung pula
kelahiran para tokoh pemikir dan ilmuwan Islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina,
Al-Razi, Al-Khawarizmi, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, dan lainnya.

Selepas kejayaan Islam runtuh, di Barat mulailah merasakan kekeringan, dahaga


akan pikiran dan ilmu pengetahuan di masa kegelapan (dark of age) berubah menjadi
zaman kebangkitan. Di mulai era skolastisisme abad pertengahan dan bermuara di
zaman pencerahan (dark of age enlightenment). Puncaknya, Rene Descartes mulai
membuka dunia baru menuju pintu kemodernan, mengajak tokoh-tokoh lainnya untuk
membentuk pondasi kemajuan itu. Dia itu orang pertama yang memiliki kapasitas
filosofis tinggi dan dipengaruhi fisika juga astronomi baru sebagaimana sains
menemukan titahnya dan mulai maju dibarat.

2
Esensi pikiran dan peradaban dunia itulah yang juga mengilhami bumi nusantara.
Sejak zaman nenek moyang kita, kolonialisme, kemerdekaan, masa-masa revolusi
hingga pergulatan hidup antara bangsa dan negara Indonesia. Tokoh Islamis sekaliber
H.O.S Tjokroaminoto, Agus Salim, K.H. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, K.H. Hasyim
Asy’ari, Mohammad Natsir, dan lainnya. begitu pula tokoh nasionalis sekaliber Tan
Malaka, Ki Hajar Dewantara, Jenderal Sudirman, Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, dan
lainnya. Adalah orang-orang yang bertuah, yang tak rela jasad bangsa jatuh ketanah
karena jiwanya telah dikoyak dan dimatikan. Perjuangan yang pilihannya ada dua, ‘Isy
kariiman au mut Syahiidan (hidup penuh kemuliaan atau mati syahid demi
mempertahankan yang benar). Ialah demi tegaknya bangsa dan negara Indonesia dari
penjajahan dan penindasan.

Sekarang, di zaman dimana kaki berpijak memandang masa depan. Pada siang
dan petang, dalam kurun waktu catatan sejarah bergulir. Masyarakat dunia dihebohkan
dalam satu adegan yang lama diimpikan. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Masing-
masingnya menggenggam euforia atas hadirnya revolusi industri 4.0 ditengah-tengah
masyarakat yang mampu menyulap segala lini cara pandang dan gaya hidup. Era yang
memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong otomasi dan pertukaran data dalam
teknologi industri. Satu istilah yang resmi lahir di Jerman lalu jadi bagian kebijakan
pembangunan yang disebut High-Tech Strategy 2020. Kebijakan ini bertujuan
mempertahankan Jerman agar terus terdepan dalam dunia manufaktur (Heng, 2013).
Dengan itu, jalan pun akan semakin lebar untuk mencipta daya saing industri tiap negara
dalam pasar global. Tak syak lagi, kehidupan digital menjadi keniscayaan yang mestinya
dilalui.

Dalam konteks Indonesia, seperti dilansir berbagai media, Presiden Jokowi


mengemukakan bahwa infrastruktur, industrialisasi, dan penguatan sumber daya
manusia adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Menurutnya, pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar pada generasi muda
untuk revolusi industri 4.0 dengan pendidikan vokasi, politeknik, dan balai latihan kerja.
Maka penyusunan road map pengembangan internet of things menjadi penting
dilakukan. Karena di era ini hidup manusia diarahkan pada teknologi-teknologi seperti
computing power, kecepatan komunikasi, kapasitas penyimpanan data, sensor, printer
3D, kecerdasan buatan, neuro, bio-teknologi, dan nano-teknologi. Dimana teknologi-
teknologi baru itu tentu dapat merubah tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang telah
mapan.

Indikator dari revolusi ini, menimbulkan sebagian besar kehidupan masyarakat di


akses dalam dunia maya atau internet. Hasil temuan We Are Social Media Company
awal 2017 mengungkap, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah
internet terbesar dunia: dari 88 juta pengguna internet pada awal 2016, hingga 132 juta
warganet ada awal 2017. Jumlah itu berarti ada lebih dari separuh (51%) penduduk
Indonesia yang berjumlah 262 juta jiwa. Sementara 79% dari total warganet, 106 juta
jiwa merupakan pengguna aktif media sosial. Hal ini membuktikan bahwa medsos telah
masuk ke ruang kehidupan masyarakat Indonesia, terlebih generasi muda. Menurut
survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2017, generasi muda

3
Indonesia adalah generasi muda yang paling aktif di medsos dibandingkan dengan
negara-negara lain di Asia, yaitu sebesar 87,4%.

Lebih dari setengah abad di zaman lalu, Herbert Marshall McLuhan dalam
bukunya, The Gutenberg Galaxy (University of Toronto Press, 1962). Ia meramal akan
tiba suatu masa di kala masyarakat disatukan oleh perkembangan teknologi. Di masa itu,
informasi sangat cepat diakses, sifatnya terbuka, dimensi ruang dan waktu menjadi lebur
satu. Itulah yang dinamai global village. Sekarang ramalan itu terbukti, orang tak perlu
lagi heran dan terperangah, ditemukannya dibelahan bumi manapun orang bermain dan
berselancar dengan teknologi digital. Hidup dipenuhi dengan segala akses tanpa sekat
apapun. Dulu pernah ada kata “Sebaik-baiknya kawan duduk adalah buku” namun
sekarang kata yang tepat untuk itu adalah “sebaik-baiknya kawan duduk adalah
smartphone”.

Di samping itu melejitnya perkembangan teknologi, di tahun 2020-2030,


Indonesia dikatakan akan mengalami bonus demografi oleh BKKBN RI, 70% warga
Indonesia berada pada usia produktif, rentang umur 15 hingga 64 tahun. Selebihnya 30%
itu berusia tidak produktif, dari 14 tahun kebawah dan 65 ke atas. Menjelang Indonesia
Emas 2045, bonus demografi ditengarai berdampak baik bagi laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Sebabnya, bonus demografi berdampak pada tingkat jumlah generasi muda,
atau disebut generasi milenial. Peneliti Neil Howe dan William Strauss mendefiniskan
generasi milenial sebagai mereka yang lahir pada 1982 hingga kira-kira dua puluh tahun
setelahnya. Menurut data dari BPS generasi milineal saat ini merupakan 50% dari
populasi produktif.

Demikian, hal ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia untuk mewujudkan
cita-cita kebangsaan dan kewarganegaraan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jikalau kita tidak mempersiapkan
generasi-generasi cemerlang, bukan tidak mungkin negara ini akan terperosok kedalam
jurang kehancuran. Tak ubahnya buih ditengah lautan hanyut dan lebur diterjang ombak
gelombang, sekeras dan sedahsyat apapun badai, namun dasarnya tetap lah sama jua,
kejayaan bangsa yang di impikan.

Ada beberapa ihwal yang bisa dicermati. Secara politik, pasca reformasi
diberlakukan desentralisasi dan aturan otonomi daerah agar demokrasi semakin
dirasakan di Indonesia. Meskipun kualitas demokrasi menurut BPS yang diukur melalui
IDI secara nasional naik di tahun 2017 sebesar 72,11, namun angka tersebut masih lebih
rendah dibanding angka IDI 2015. Terlebih masih belum mencapai target RPJMN 2019
sebesar 75. Selanjutnya, persoalan korupsi juga menjadi tantangan terhadap tata kelola
pemerintahan. Seperti dilansir oleh BPS, di tahun 2016 saja tercatat sebanyak 7.271
laporan yang diterima KPK dari masyarakat, dengan potensi tindak pidana korupsi
dilakukan oleh pejabat negara dan sisanya pihak swasta. Maka untuk menciptakan good
governance masih menjadi PR besar bagi pemerintah Indonesia. Belum lagi tindakan
kriminal dan penegakan hukum yang kecil hingga ke yang besar menjadi soal dimata
hukum dan proses kebijakan publik. Sehingga rasa aman dan rasa adil belum dapat
dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.

4
Padahal generasi muda masa kini dan masa depan akan mempengaruhi pada tiap
momen-momen politik, baik pemilu ataupun kebijakan publik. Misalnya saja,
terpilihnya banyak kepala daerah usia muda di Indonesia dipengaruhi generasi milenial
(Ridwan Kamil di Bogor, Emil Dardak di Trenggalek, Muhammad Syahrial Batubara di
Tanjungbalai, Bahtiar Ahmad Sibarani di Tapanuli Tengah). Lalu kiprah Tsamara
Amany (maju menjadi caleg di salah satu partai), muncul pula relawan bahkan partai
politik berbasis anak-anak milenial, platform pemilu dan pemantau DPR, serta gerakan-
gerakan melalui tagar di twitter, IG, atau Facebook oleh para influencer. Ada kesadaran
dan kebaharuan dalam dunia politik yang sudah sesak. Tetapi tetap saja tak dapat
dipungkiri, akibat banyaknya aktivitas dunia maya, generasi mudah dapat dengan
cepatnya terpapar hoax, hal-hal yang merusak kepribadian dan moral yang tentu
mendekonstruksi pikiran dan mental generasi ini. Tak sedikit terbawa arus pemahaman
golongan dan keagamaan yang menyesatkan sehingga menjadi penyebab rusaknya
generasi dan bahkan memicu konflik antar golongan masyarakat. Realitas ini sangat jauh
dari nilai-nilai luhur dan moralitas sebagaimana tertuang dalam Pancasila.

Dalam perspektif ekonomi, sejak Soekarno mengemukakan gagasan trisakti salah


satunya adalah berdikari di bidang ekonomi. Pemerintahan Jokowi-JK dalam Nawacita
telah menuangkan didalam salah satu programnya tentang kemandirian ekonomi.
Penciptaan infrastruktur dan lapangan kerja digalakkan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan pendapatan negara. Tetapi menurut data BPS pertumbuhan ekonomi
Indonesia di triwulan III 2018 menurun dari sebelumnya 5,27 ke 5,17. Dan dari
beberapa tahun terakhir cenderung stagnan di angka 5 persen, jauh dibawah rata-rata
negara berkembang yang lainnya. Ditambah dengan ketimpangan yang semakin
melebar, berdasarkan survei lembaga keuangan Swiss, Credit Suisse, 1 persen orang
terkaya di Indonesia menguasai 49,3 persen kekayaan nasional. Itu berarti negara belum
menjamin terhadap pemerataan ekonomi sebagaimana termaktub.

Selain itu, perilaku konsumerisme melanda berbagai lapisan masyarakat.


Ironisnya, kelompok yang paling dominan menunjukkan perilaku konsumtif ialah para
remaja, kelompok yang belum mapan secara finansial. Spire Research Indonesia (2008)
mengatakan bahwa remaja Indonesia cenderung mengikuti tren gaya hidup 75%, senang
jalan-jalan di mall, 95% remaja sangat menyukai jajan, 74% remaja telah memiliki
telepon genggam pribadi, dan mereka hanya memiliki 24% tabungan yang diambil
kurang dari 50% uang jajan mereka. Perilaku dan budaya konsumtif ini akan semakin
memperpuruk kondisi ekonomi negara yang dikuasai para kapitalis. Memperbesar jarak
pemisah antara si kaya (kaum pemodal) dengan si miskin (rakyat jelata).

Dalam pada itu, persoalan pendidikan menjadi hal yang paling urgen. Sebab
pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam proses peningkatan dan daya saing
anak bangsa. Ketertinggalan pendidikan akan menghambat pembangunan dari segala
sektor, padahal dalam pembukaan UUD tahun 1945 telah mengamanatkan negara yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, pemerataan pendidikan adalah hak setiap orang
demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya, sebagaimana amanat konstitusi
pasal 28c, ayat (1) UUD 1945. Hal ini dimaksudkan untuk menekan disparitas taraf
pendidikan antar kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan miskin,
wilayah perkotaan dan pedesaan, dan disparitas gender.

5
Meskipun pemerintah telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk dana
pendidikan. Ketimpangan pendidikan masih saja terlihat dari tingkat IPM. Wilayah
Timur Indonesia nilai IPM-nya masih terendah dibawah 70. Dan penduduk usia 15 tahun
yang tamat sekolah lanjutan tingkat atas masih sebesar 34,27 persen. Hal lain tentang
buta aksara, meskipun di beberapa provinsi sudah melek huruf rata-rata 9 dari 10
penduduk. Namun, Angka Melek Huruf di daerah Timur seperti Papua, dari kelompok
umur 15 tahun ke atas khususnya pedesaan baru 6 dari 10 penduduk yang melek huruf.
Padahal dalam RPJMN pemerintah menargetkan 96,1 persen penduduk +15 dapat
membaca dan menulis di tahun 2019. Hasil Susenas menunjukkan sebesar 95,5 persen.
Artinya perbaikan kualitas dan pemerataan pendidikan masih belum bisa dirasakan oleh
masyarakat luas. Program nawacita dan revolusi mental pemerintahan Jokowi-JK masih
jauh dari spirit bangsa negara.

Selanjutnya, globalisme dan industrialisasi berdampak pada pemanasan global


(global warming) menyelimuti hampir seluruh lapisan bumi. Para ahli geologi
mengutarakan bahwa kita ada pada era “anthropocene” tatkala kegiatan manusia yang
demikian dominan pada alam sehingga akan berdampak negatif begitu nyata. Seyyed
Hossein Nasr menamainya dengan era masa gerhana (eclipse era). Olehnya, perubahan
iklim dan lingkungan yang ekstrim merupakan sebuah ancaman paling besar bagi
kehidupan di sepuluh tahun akan datang. Berdasarkan hasil penelitian PSTL Universitas
Indonesia, DKI Jakarta, provinsi dengan kepadatan penduduk 13.667,01 jiwa per km²,
telah memproduksi sampah 7.896 ton tiap harinya. Sementara sebanyak 1.342 ton
merupakan sampah plastik yang sangat sulit terurai secara alami. Angka tersebut tidak
sebanding dengan jumlah daur ulang yang dilakukan. Di sisi lain, Hutan merupakan
paru-paru kehidupan yang sangat penting. Didalamnya terdapat ekosistem, sumber mata
air, produsen oksigen, rumah bagi satwa liar serta langka, dan banyal lagi lainnya. Data
tertulis sepuluh tahun lalu, luas hutan kita sekitar 133,3 juta hektare. Indonesia menjadi
pemilik hutan hujan tropis terbesar ketiga setelah Brazil dan Kongo.

Tetapi, dalam catatan Gunness World Records, Indonesia tertulis sebagai negara
dengan tingkat kehancuran hutan paling cepat diantara negara-negara yang memiliki 90
persen dari sisa hutan di dunia tetapi tingkat deforestasi hutannya mencapai 680.000
hektare per tahun, itu berarti setara dengan 300 lapangan sepak bola yang habis setiap
jamnya, miris sekali. Eksploitasi pemanfaatan air, hasil hutan, mineral, dan minyak bumi
seringkali tidak memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam yang tentu amat
diperlukan bagi generasi mendatang. Tidak perlu heran deretan musibah datang silih
berganti, bahkan akhir-akhir ini di berbagai daerah seperti banjir, longsor, kekeringan,
kebakaran, dan lainnya. inilah yang menyebabkan manusia mengalami keterasingan dari
kehidupannya sendiri.

Semakin waktu berbicara tentang kesini dan kedisinian. Kita lupa bahwa kereta
modernitas dapat melaju jauh mengantarkan manusia pada tempat kemegahan
positivisme. Tanpat nilai spiritualisme, tanpa dasar moralisme. Manusia kehilangan
keseimbangan dan terjerumus oleh derasnya arus perubahan zaman. Agama disirnakan,
nilai ketauhidan dikuburkan. Yang ada hanyalah nature, kemajuan sains (ilmu
pengetahuan) dan teknologi yang menghamba pada materialisme. Seperti yang terjadi
pada negeri dan bangsa Indonesia hari ini. Selagi kemajuan dan pembangunan dari segi

6
ekonomi, sosial, dan politik dikokohkan tanpa merujuk pada keluhuran religiusme dan
intelektualisme bangsa Indonesia. Maka, ketimpangan masih dan akan saja semakin
memperpanjang barisan penderitaan rakyat. Hal itu terjadi karena anak yang tumbuh di
negeri ini telah banyak lupa pada jati diri bangsa yang telah diwariskan oleh para
pendahulunya.

Dari zaman ke zaman, yang dapat kita pelajari di atas, kemampuan intelektual
menjadi sumber utama dalam menapaki lentera peradaban. Oleh sebabnya, suatu
keharusan demi masa depan yang cerah bangsa Indonesia di zaman modern ini
membangun dan merekonstruksi daya intelektual sebagai pegangan dalam mengarungi
dunia. Cak Nur di tahun 70-an telah menggagas pembaharuan pemikiran tentang
intellectual freedom (kebebasan berpikir) dan idea of progress (sikap terbuka). Dalam
bahasa modern, kebebasan berpikir dipandang sebagai bagian dari transaksi ide-ide di
pasar bebas perdagangan pikiran demi mencapai kebenaran. Sedangkan sikap terbuka
merupakan kesediaan menerima nilai-nilai kebenaran (duniawi) yang datang dari mana
saja.

Maka, hal pertama yang harus dirumuskan adalah revolusi intelektual


(intellectual revolution), yang harus menjadi dasar dalam upaya melakukan perubahan
dalam pola pikir generasi bangsa Indonesia. Kedua, spiritual sebagai kekuatan moralitas
(spiritual as the power of morality), manusia Indonesia yang memegang teguh nilai-nilai
religius sebagai pedoman menegakkan moral bangsa. Dengan begitu generasi religius,
intelek, dan berprikemanusiaan dapat mengantarkan masyarakat Indonesia pada keadilan
dan kemakmuran yang dicitakan. Dengan komitmen dan konsistensi, bekal ini akan siap
hadang dan menundukkan setiap tantangan zaman dan era baru modernitas

Al-Islamu ya’lu wala yu’la ‘alaihi. Jika Islam datang sebagai ajaran yang turun
dari langit, maka HMI adalah salah satu citra yang turun di bumi pertiwi. HMI sebagai
salah satu organisasi yang telah lama turut serta dalam membangun tanah air Indonesia,
sehingga dikatakan sebagai avant garde. Telah mengukir indah namanya sebagai
organisasi yang bervisi keislaman dan keindonesiaan. Maka suatu kewajiban bagi HMI
untuk mengambil peranan penting dalam menciptakan generasi para pemimpin yang
dapat melakukan perubahan fundamental bagi kemaslahatan umat dan bangsa. Sudah
sepantasnya gagasan-gagasan segar organisasi ini menjadi penting dirumuskan
sebagaimana telah diwariskan oleh kaum cerdik pandai juga generasi sebelumnya.
Maka, dengan hal-hal yang disampaikan diatas segala daya dan upaya wajib
dilaksanakan dalam bentuk menjawab tantangan zaman menuju peradaban yang lebih
baik di masa depan. LK II (Intermediate Training) HMI Cabang Malang
diselenggarakan agar cita-cita dan tujuan HMI dalam melahirkan insan cita menuju
masyarakat cita dapat termanifestasikan dalam wujud yang nyata.

B. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah:
Latihan Kader II (Intermediate Training) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Malang

7
C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Screening
Hari : Rabu s/d Sabtu
Tanggal : 06 s/d 09 Maret 2019
Tempat : Sekretariat HMI Cabang Malang
Training
Hari : Senin s/d Ahad
Tanggal : 11 s/d 17 Maret 2019
Tempat : The Singhasari Resort Batu
D. TUJUAN & TARGET KEGIATAN
Tujuan umum kegiatan ini adalah:
“Terbinanya kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual untuk
memetakan peradaban dan memformulasikan gagasan dalam lingkup
organisasi”
Adapun target dari kegiatan ini adalah:
1. Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif dan inovatif
dalam memperjuangkan misi HMI
2. Memiliki pengetahuan tentang peradaban dunia
3. Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi
E. MATERI KEGIATAN
1. Materi screening meliputi:
a) BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) dan Hafalan
b) Sejarah HMI
c) Konstitusi HMI
d) Mission HMI
e) Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP)
f) Wawasan Nusantara
g) Wawasan ke-Islaman
h) Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi (KMO)
i) Presentasi Jurnal
2. Materi kegiatan LK II ini adalah:
a) Teori-teori Perubahan Sosial
b) Ideopolitor, Strategi, dan Taktik
c) Studi Gerakan Islam
d) Wawasan Nusantara

8
e) Pendalaman Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP-HMI)
f) Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi (KMO)
g) Materi Tambahan / Penunjang
F. METODE & MEKANISME TRAINING
1) Metode Training
a) Screening dan pengujian jurnal
b) Ceramah dan tanya jawab
c) Presentasi jurnal
d) Penugasan (FGD, analisis sosial, dll)
e) Pre test, middle test, dan post test
f) Games / ice breaking
2) Mekanisme Training
a) Jurnal terlebih dahulu diseleksi sebelum dilaksanakannya screening test
b) Screening dan pengujian jurnal dilaksanakan sebelum dimulainya training dan
seleksi calon peserta
c) Pre test dilaksanakan setelah pembukaan dan kontak belajar
d) Presentasi jurnal dilaksanakan pada saat tertentu selama training berlangsung,
khusus peserta yang jurnalnya representatif
e) Ceramah akan disampaikan oleh para pakar dibidangnya sebagai narasumber
dan dilanjutkan dengan dialog
f) Diskusi dilaksanakan oleh dan antar peserta, dan bila diperlukan dibantu oleh
tim pemandu.
g) Middle test dilaksanakan dipertengahan proses training setelah beberapa
materi diikuti oleh peserta training
h) Penugasan dilaksanakan oleh peserta dengan materi tertentu yang ditetapkan
oleh SC dan MOT
i) Post test dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan peserta training secara
komprehensif
G. SISTEM EVALUASI TRAINING
1. Tujuan Evaluasi
a) Mengukur tingkat keberhasilan training
b) Sebagai umpan balik bagi seluruh unsur pelaksanaan training
2. Aspek Penilaian
a) Kognitif : 40%
b) Afektif : 30%

9
c) Psikomotorik : 30%
3. Skala Penilaian dengan bobot 100
a) Nilai maksimal kognitif : 40
b) Nilai maksimal afektif : 30
c) Nilai maksimal psikomotorik : 30
4. Predikat kelulusan
a) Kurang : ≤ 60 (tidak lulus)
b) Cukup : 60 – 69 (lulus)
c) Baik : 70 – 79 (lulus)
d) Amat baik : ≥ 80 (lulus)
H. PESERTA KEGIATAN

Peserta kegiatan ini terdiri dari anggota biasa Himpunan Mahasiswa Islam yang
didelegasikan dari HMI Cabang se-Indonesia yang telah memenuhi persyaratan
peserta dengan jumlah peserta maksimal 55 orang. Persyaratan peserta sebagaimana
terlampir

I. STRUKTUR ORGANISASI KERJA


Bentuk srtuktur organisasi kerja yang bertanggung jawab atas suksesnya kegiatan
ini terdiri dari:
1. Panitia Pelaksana (Organizing Committee)
Orang yang berperan sebagai operator teknis training yang bertugas dan
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
penyelenggaraan.
2. Panitia Pengarah (Steering Committee)
Orang yang bertugas mengkonsep kegiatan dan bertanggung jawab atas
materi-materi dalam kegiatan tersebut.
3. Master of Training (MOT)
Orang yang berfungsi sebagai fasilitator dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan materi training, memimpin training, dan mengarahkan training.
(Personalia Terlampir)
J. SUMBER DANA KEGIATAN
Sumber pendanaan kegiatan ini adalah:
1. Kas HMI Cabang Malang
2. Kontribusi peserta training
3. Bantuan alumni

10
4. Bantuan lainnya yang halal dan tidak mengikat
K. ESTIMASI DANA KEGIATAN
Estimasi dana kegiatan yang diperlukan untuk mensukseskan Latihan Kader II
(Intermediate Training) ini adalah sebesar Rp. 105.245.000,- (Seratus Lima Juta
Dua Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah). Rincian terlampir
L. MANUAL ACARA
Manual acara sebagaimana terlampir
M. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dan sampaikan sebagai gambaran atas kegiatan
yang akan dilaksanakan dan kerangka acuan bagi semua pihak yang turut
mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan Latihan Kader II (Intermediate
Training) Tingkat Nasional HMI Cabang Malang, atas segenap perhatian dan
partisipasinya kami ucapkan terimakasih, semoga Allah SWT berkenan memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Billahitaufiq Wal Hidayah

11
Lampiran I

SUSUNAN KEPANITIAN
LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
HMI CABANG MALANG

Pananggung Jawab Umum : Sutriyadi


(Ketua Umum HMI Cabang Malang)
Steering Commitee (SC)
Koordinator : M. Bachtiar Affandie
Anggota : M. Ikhlas Ade Putra
Larian Hidayat
Ahmad Abyan Aushaf
Ainur Sudirman
Nanang A. Daud
Esha Wadahnia N.
Satria Tunggara O.R.
Fabiatul Rahmat
Muhammad Sulfian

Master of Training : BPL PB HMI, BPL HMI Korwil Jatim dan BPL HMI
Cabang Malang

Organizing Commitee
Ketua Pelaksana : Kabuludin Alman
Sekertaris Pelaksana : Budi Wicaksono
Bendahara Pelaksana : R. Hardini Anjarang

Sie Acara : Riza Daeng Sukirman L. (Co)


Nisfu Kurniatillah
Haziz Hidayat
Ikhsan Al-Fhadil
Muhammad Zuhri
Handoko Liga P.
Virel Zikrullah Dwi Ananta

Sie Kesekretariatan : Iqbal Syahridin (Co)


Moh. Isra Baharuddin
Fathin Najla
Nila Citra Dewi
Dayu
Ikhwan Hakiki
Arif Akbarurrijal

Sie Akomodasi & Transportasi : Achmad Khoiruddin Utomo (Co)


Rahmat Watimena
Makdum Ibrahim Asmara Kandi
Thariq Fauzi Bachmid
Dibya Nugraha

Sie Pubdekdok : M. Rifki Kurniawan (Co)

12
R. Faizal Hamdi A.
Egi Nurcahyani A.
Tanaya
Nurul Atika
Nauvi

Sie Humas : Moch. Sulton Catur W. (Co)


Nurfitri Rahmawati Date
Sahruramadan A. Rahman
Nur Lailiyah Ali
Mei
Risky Umar Faruq Ely
Salsabil Oryza Riyadi
Fahrur Rozi
Istu Prasetya

Sie Konsumsi : Ahmadi (Co)


Tiwi
Riska
Titin Puspitasari
Nur Maslina
Biancu
Abiyu

Sie Perlengkapan & Keamanan : Azzrul Adi (Co)


: Nurdin Dahlan
Harpaen
Fikrab
Syahril
Ahmad Darul Nazri
Dibya Nugraha
Haydar

13
Lampiran II

PERSYARATAN PESERTA

A. Persyaratan Pendaftaran
1. Anggota HMI yang telah lulus Basic Training (LK I) minimal selama 6 bulan,
dibuktikan dengan foto copy sertifikat atau surat keterangan Cabang yang
bersangkutan.
2. Membawa surat mandat asli dari Cabang yang bersangkutan.
3. Membuat karya tulis ilmiah berupa jurnal
4. Menyumbangkan 2 buku tentang ke-HMI-an, agama, sosial, politik, budaya,
atau buku ilmiah lainnya.
5. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh panitia dan membayar
biaya kontribusi pendaftaran peserta sebesar Rp. 300.000.
6. Menyediakan pas foto 3x4 sebanyak tiga lembar.
7. Dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
8. Minimal hafal 20 surat dalam Al-Qur’an selain QS. Al-Fatihah.
9. Bersedia secara penuh mengikuti tata tertib training.
B. Ketentuan Pembuatan Jurnal
1. Jurnal adalah karya asli dan bukan jiplakan (plagiat) serta belum pernah dibawa
pada training-training sebelumnya. Apabila teridentifikasi plagiat melalui
aplikasi pendeteksi plagiat, maka akan didiskualifikasi.
2. Tema jurnal sesuai dengan sub tema yang telah ditentukan untuk masing-
masing Cabang, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Maksimal 10 halaman dan Minimal 7 halaman, tidak termasuk cover dan daftar
pustaka.
b) Menggunakan margins right 3 cm, top 3 cm, left 4 cm, dan button 3 cm dan
ukuran kertas A4.
c) Menggunakan theme fonts; times new roman, font size 12, dan spasi 1.
d) Referensi jurnal minimal 10 buku (tidak termasuk website, artikel, koran, dll)
e) Cover (Judul, Logo HMI, Penyusun, Cabang Asal, dan tahun)
3. Mencantumkan biodata diri, alamat email dan Contact Person
4. Jurnal diketik sesuai kaidah penulisan jurnal (Cover, Kata Pengantar, Abstraksi,
Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka).
5. Jurnal dijilid rapi dan digandakan sebanyak 2 eksemplar

14
6. Buku referensi utama (sumber primer) jurnal harap dibawa untuk ditunjukkan
pada screener pada saat screening test.
C. Mekanisme Pendaftaran
1. Mengisi dan mengirim formulir pendaftaran ke email
lk2hmicabangmalang2019@gmail.com
2. Membuat dan mengirim jurnal ke email lk2hmicabangmalang2019@gmail.com
a) Awal pengiriman jurnal tanggal 29 Januari 2019 dan batas akhir pengiriman
jurnal tanggal 27 Februari 2019 pukul 23:59 WIB.
b) Seleksi jurnal tanggal 27 – 28 Februari 2019
c) Pengumuman lolos seleksi jurnal tanggal 1 Maret 2019
3. Bagi yang dinyatakan lolos dalam seleksi jurnal, pembayaran kontribusi peserta
mulai dari tanggal 01 – 05 Maret 2019 melalui via transfer ke nomor rekening
BNI: 0307041905 a/n M. Ikhlas Ade Putra, atau ke nomor rekening BCA:
4400064054 a/n M. Ikhlas Ade Putra (setelah transfer peserta mengkonfirmasi
dengan bukti transfer pembayaran ke panitia lewat via whatsApp ke nomor
082341307568)
4. Apabila sampai batas akhir waktu pembayaran tidak membayar biaya kontribusi,
maka dianggap mengundurkan diri.

15
Contoh Template Naskah Jurnal Latihan Kader (LK II) HMI Cabang
Malang

Judul: Times New Roman font 16, maksimal 15 kata


Penulis (TNR Font 12)
Asal Cabang
Email: siapa@hayoo.com
No handphone

Abstrak : ditulis dengan bahasa Indonesia, berisi tujuan jurnal, masalah yang dikemukakan,
pembahasan, dan apa hasil dari pembahasan terebut. Panjang abstrak antara 100-150
kata dengan TNR, font 10

Pendahuluan
Isi pendahuluan adalah uraian singkat dari latar belakang, dilanjutkan dengan ringkasan
kajian pustaka yang sesuai (Nurcholish, 2012, Hypatia, 2015, Hatta, 2013). Format
pendahuluan terdiri dari 5 s/d 7 alenia (Daud, 2012) huruf TNR font 12. Kelayakan
artikel salah satu ditentukan pemaparan bagian pendahuluan (Aisyah, 2013) sehingga
kutipan (referensi) hendaknya pada bagian ini minimal 10 referensi (Kuntowijoyo,
2013).

Pembahasan
Uraikan mengenai hasil pemikiran yang diperoleh berdasarkan kajian yang telah
dilakukan.
Penutup
Ringkasan hasil kajian untuk artikel hasil kajian

Rujukan
Tuliskan semua referensi yang digunakan dalam naskah, dan sekali-kali jangan
menuliskan referensi yang tidak ada di naskah atau ada di naskah tapi tidak ada di
rujukan dan tidak mengambil dari alamat website yang tidak memadai (blogspot,
wordpres dll) , majalah, koran, hasil diskusi dan lain lain.

Aminah, S. (2014). Iki artikel yang penting. Jurnal Pemberita Cerdas Vol 3. No. 1 41-
49

16
Lampiran III

PEMBAGIAN TEMA JURNAL CALON PESERTA


LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
HMI CABANG MALANG
NO MATERI TEMA KODE

1. Teori-Teori Menyusuri Lintasan Sejarah Teori Perubahan A


Perubahan Sosial Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern
Standing Position Indonesia Dalam
2. Teori-Teori B
Menghadapi Perang Ekonomi Politik Global:
Perubahan Sosial
Antara Potensi dan Ancaman
3. Teori-Teori Meretas Bangunan Kebudayaan Indonesia C
Perubahan Sosial Dalam Menghadapi Era Disruption
4. Pergolakan Ideologi Dunia dan Pengaruhnya D
Ideopolitor-Stratak
Terhadap Indonesia
Diskursus Partai Politik dan Gerakan Sosial
5. Ideopolitor-Stratak Politik Di Indonesia Dalam Pertarungan E
Kekuasaan
Quo Vadis Peradaban Islam?
6. Ideopolitor-Stratak Kosmopolitanisme Sebagai Jawaban Atas F
Konflik dan Sektarianisme Agama
7. Sejarah Aliran-aliran Ilmu Kalam dan G
Studi Gerakan Islam
Lahirnya Gerakan Islam
8. Desakralisasi Ajaran Islam Dalam Meng- H
Studi Gerakan Islam
counter Gerakan Formalisme Islam
9. Archipelago State: Sebagai Penguat I
Wawasan Nusantara
Kedaulatan Pangan
10. Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Mineral J
Wawasan Nusantara
dan Rapuhnya Payung Hukum Negara
11. Mewujudkan Generasi Gemilang Pasca
Wawasan Nusantara Reformasi: Studi Perbandingan Sistem K
Birokrasi Indonesia
Relevansi Kehidupan Modern Dengan
12. Pendalaman NDP Ketauhidan Untuk Memahami Kembali Pesan L
Islam
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI Sebagai
13. Pendalaman NDP world view Dalam Mengatasi Problematika M
Keumatan dan Kebangsaan
14. Hakekat Penciptaan Manusia dan Tanggung N
Pendalaman NDP
Jawab Kepemimpinan Dalam Islam
15. Wajah Baru Kapitalisme Global: Telaah Kritis O
Pendalaman NDP
Ketimpangan Sosial
Common Platform Islam Tentang Ilmu
16. Pendalaman NDP Pengetahuan Memandang Kehidupan P
Ekologis
17. Peran Pemimpin Dalam Mempertemukan Q
KMO
Titik Simpul Keislaman dan Keindonesiaan
18. Narsisisme Di Era Post-Truth dan Pandangan R
KMO
Kader HMI
19. Pendalaman Mission HMI go Digital S
HMI

17
20. Studi Kebijakan Youth Goverment dan Arah Baru Masa T
Publik Depan Indonesia
21. Studi Kebijakan Ancaman Cyber Crime Terhadap keutuhan U
Publik NKRI
22. Studi Gerakan Feminisme Dalam Memperjuangkan V
Keperempuanan Kemerdekaan Perempuan

18
Lampiran IV

DAFTAR UNDANGAN
LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
HMI CABANG MALANG
ASAL CABANG KODE JURNAL
HMI BADKO NAD
HMI Cabang Banda Aceh A
HMI Cabang Lhokseumawe B
HMI Cabang Langsa C
HMI Cabang Takengon D
HMI Cabang Sigli E
HMI Cabang Meulaboh F
HMI Cabang Kutacane G
HMI Cabang Kota Jontho Aceh Besar H
HMI Cabang Tapak Tuan I
HMI Cabang Bireuen J
HMI Cabang Sinabang K
HMI BADKO SUMATERA UTARA
HMI Cabang Medan L
HMI Cabang Binjai M
HMI Cabang Langkat N
HMI Cabang Kisaran Asahan O
HMI Cabang Pematang Siantar P
HMI Cabang Labuhan Batu Q
HMI Cabang Padang sidempuan R
HMI Cabang Mandailing Natal S
HMI BADKO SUMATERA BARAT
HMI Cabang Padang T
HMI Cabang Solok U
HMI Cabang Sawahlunto Sijunju V
HMI Cabang Lubuk Sikaping A
HMI Cabang Batu Sangkar B
HMI Cabang Paya Kumbuh C
HMI Cabang Bukit Tinggi D
HMI Cabang Padang Panjang E
HMI Cabang Pariaman F
HMI Cabang Pesisir Selatan G
HMI Cabang Pasaman Barat H
HMI Cabang Solok Selatan I
HMI BADKO RIAU-KEPRI
HMI Cabang Pekanbaru J
HMI Cabang Rengat K
HMI Cabang Dumai L
HMI Cabang Tembilahan M
HMI Cabang Natuna N
HMI Cabang Batam O
HMI Cabang Tanjung Pinang P
HMI Cabang Pers. Bengkalis Q
HMI BADKO JAMBI
HMI Cabang Jambi R

19
HMI Cabang Kerinci S
HMI Cabang Bangko T
HMI Cabang Muara Bungo U
HMI Cabang Muara Bulian V
HMI Cabang Tebo A
HMI Cabang Surolangun B
HMI Cabang Pers. Tanjabar C
HMI Cabang Batang Hari D
HMI BADKO SUMBANGSEL
HMI Cabang Palembang E
HMI Cabang Bandar Lampung F
HMI Cabang Bengkulu G
HMI Cabang Curup H
HMI Cabang Bangka I
HMI Cabang Kota Bumi J
HMI Cabang Lubuk Linggau K
HMI Cabang Baturaja L
HMI Cabang Metro M
HMI Cabang Oku Timur N
HMI Cabang Pangkal Pinang O
HMI Cabang Indralaya P
HMI Cabang Pers. Basemah Q
HMI BADKO JABODATABEKA-BANTEN
HMI Cabang Bekasi R
HMI Cabang Bogor S
HMI Cabang Kota Bogor T
HMI Cabang Cilegon U
HMI Cabang Ciputat V
HMI Cabang Depok A
HMI Cabang Jakpustara B
HMI Cabang Jakarta Raya C
HMI Cabang Jakarta Selatan D
HMI Cabang Jakarta Timur E
HMI Cabang Karawang F
HMI Cabang Pandeglang G
HMI Cabang Serang H
HMI Cabang Jakarta Barat I
HMI Cabang Pers. Tangerang J
HMI Cabang Lebak K
HMI BADKO JABAR
HMI Cabang Bandung L
HMI Cabang Kabupaten Bandung M
HMI Cabang Sumedang N
HMI Cabang Garut O
HMI Cabang Cirebon P
HMI Cabang Tasikmalaya Q
HMI Cabang Kuningan R
HMI Cabang Sukabumi S
HMI Cabang Cianjur T
HMI Cabang Subang U
HMI Cabang Majalengka V

20
HMI Cabang Ciamis A
HMI Cabang Purwakarta B
HMI Cabang Indramayu C
HMI Cabang Banjar D
HMI BADKO JATENG-DIY
HMI Cabang Bulaksumur E
HMI Cabang Purwokerto F
HMI Cabang Kudus G
HMI Cabang Magelang H
HMI Cabang Pekalongan I
HMI Cabang Salatiga J
HMI Cabang Semarang K
HMI Cabang Sukoharjo L
HMI Cabang Surakarta M
HMI Cabang Yogyakarta N
HMI Cabang Tegal O
HMI Cabang Pers. Kebumen P
HMI Cabang Pers. Blora Q
HMI BADKO JATIM
HMI Cabang Bangkalan R
HMI Cabang Banyuwangi S
HMI Cabang Bojonegoro T
HMI Cabang Jember U
HMI Cabang Jombang V
HMI Cabang Kediri A
HMI Cabang Ponorogo B
HMI Cabang Sumenep C
HMI Cabang Pacitan D
HMI Cabang Probolinggo E
HMI Cabang Surabaya F
HMI Cabang Tulungagung G
HMI Cabang Tuban H
HMI Cabang Pasuruan I
HMI Cabang Pamekasan J
HMI Cabang Situbondo-Bondowoso K
HMI Cabang Blitar L
HMI BADKO KALBAR
HMI Cabang Ketapang M
HMI Cabang Kuala Lumpur N
HMI Cabang Mempawah O
HMI Cabang Pontianak P
HMI Cabang Singkawang Q
HMI Cabang Sintang R
HMI Cabang Pers. Sambas S
HMI BADKO KALSELTENG
HMI Cabang Banjar Baru T
HMI Cabang Banjarmasin U
HMI Cabang Barabai V
HMI Cabang Palangkaraya A
HMI Cabang Amuntai B
HMI Cabang Kandangan C

21
HMI Cabang Kuala Kapuas D
HMI Cabang Sampit E
HMI BADKO KALTIM-UT
HMI Cabang Balikpapan F
HMI Cabang Samarinda G
HMI Cabang Tenggarong H
HMI Cabang Tarakan I
HMI Cabang Sangata J
HMI Cabang Pasir K
HMI Cabang Pers. Berau L
HMI BADKO NUSA TENGGARA
HMI Cabang Bima M
HMI Cabang Denpasar N
HMI Cabang Kupang O
HMI Cabang Mataram P
HMI Cabang Selong Q
HMI Cabang Singaraja R
HMI Cabang Sumbawa S
HMI Cabang Sumbawa Barat T
HMI Cabang Dompu U
HMI Cabang Pers. Ende V
HMI Cabang Pers. Alor A
HMI Cabang Lombok Tengah B
HMI BADKO SULSELBAR
HMI Cabang Makassar C
HMI Cabang Gowa Raya D
HMI Cabang Makassar Timur E
HMI Cabang Palopo F
HMI Cabang Pinrang G
HMI Cabang Soppeng H
HMI Cabang Wajo I
HMI Cabang Sidrap J
HMI Cabang Bone K
HMI Cabang Mamuju Manakara L
HMI Cabang Pare-Pare M
HMI Cabang Majene N
HMI Cabang Maros O
HMI Cabang Bulukumba P
HMI Cabang Jeneponto Q
HMI Cabang Polewali Mandar R
HMI Cabang Pangkep S
HMI Cabang Barru T
HMI Cabang Polemju U
HMI Cabang pers Enkerang V
HMI Cabang Pers. Sinjai A
HMI Cabang Pers. Selayar B
HMI Cabang Pers. Takalar C
HMI BADKO SULSELTRA
HMI Cabang Kendari D
HMI Cabang Bau-Bau E
HMI Cabang Unaha F

22
HMI Cabang Kolaka G
HMI Cabang Kolaka Utara H
HMI Cabang Pers. Raha I
HMI BADKO SULUT-GARONTALO
HMI Cabang Pers. Bitung J
HMI Cabang Gorontalo K
HMI Cabang Manado L
HMI Cabang Mongondow M
HMI Cabang Limboto N
HMI Cabang Tondano O
HMI Cabang Pers. Boalemo P
HMI BADKO SULTENG
HMI Cabang Palu Q
HMI Cabang Poso R
HMI Cabang Toli-Toli S
HMI Cabang Luwuk Banggai T
HMI Cabang Pers. Buol U
HMI BADKO MAL-MALUT
HMI Cabang Ambon V
HMI Cabang Masohi A
HMI Cabang Namlea B
HMI Cabang Sanama C
HMI Cabang Ternate D
HMI Cabang Tual E
HMI Cabang Serang Bagin Timur F
HMI Cabang Tidore G
HMI Cabang Sanana H
HMI BADKO PAPUA
HMI Cabang Fak-Fak I
HMI Cabang Jayapura J
HMI Cabang Manokwari K
HMI Cabang Marauke L
HMI Cabang Sorong M
HMI Cabang Biak N

NB: Untuk nama cabang yang tidak tercantum silahkan hubungi panitia

23
DAFTAR UNDANGAN
LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
UNTUK HMI CABANG MALANG

NO INSTITUSI KODE
JURNAL
KOORDINATOR KOMISARIAT BRAWIJAYA

1. Komisariat Kedokteran A
2. Komisariat Ilmu Administrasi B
3. Komisariat Hukum C
4. Komisariat Ekonomi dan Bisnis D
5. Komisariat Pertanian E
6. Komisariat Teknologi pertanian F
7. Komisariat MIPA G
8. Komisariat Peternakan H
9. Komisariat Perikanan I
10. Komisariat Teknik J
11. Komisariat ISIP K
KOORDINATOR KOMISARIAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
1. Komisariat Agama Islam L
2. Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik M
3. Komisariat Ekonomi N
4. Komisariat Hukum O
5. Komisariat Pertanian P
6. Komisariat Peternakan Q
7. Komisariat Teknik R
8. Komisariat Psikologi S
9. Komisariat KIP T
10. Komisariat Medis U
KOORDINATOR KOMISARIAT
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
1. Komisariat Sastra V
2. Komisariat Ekonomi A
3. Komisariat Teknik B
4. Komisariat MIPA C
5. Komisariat Ilmu Pendidikan D
6. Komisariat Ilmu Sosial E
KOORDINATOR KOMISARIAT UIN MALANG

1. Komisariat Bahasa F
2. Komisariat Syari’ah Ekonomi G
3. Komisariat Psikologi H
4. Komisariat Saintek I
5. Komisariat Tarbiyah J
KOORDINATOR KOMISARIAT WIDYAGAMA
1. Komisariat Ekonomi K
2. Komisariat Teknik L
3. Komisariat Hukum M
4. Komisariat Pertanian N

24
KOORDINATOR KOMISARIAT
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
1. Komisariat Ekonomi O
2. Komisariat Ilmu Sosial Ilmu Politik P
3. Komisariat Teknik Q
4. Komisariat Hukum R
5. Komisariat Persiapan TI S
KOORDINATOR KOMISARIAT ITN MALANG
1. Komisariat Al-Kindi T
2. Komisariat Jabal Thareeq U
3. Komisariat Madani V
4. Komisariat Kimia A
KOMISARIAT NON KORKOM
1. Komisariat Mulla Shadra UNISMA B
2. Komisariat Al-Tsawrah UNISMA C
3. Komisariat Oesman Mansoer UNISMA D
4. Komisariat Gajayana E
5. Komisariat UNITRI F
6. Komisariat Insan Cita UNITRI G
7. Komisariat Wahid Hasyim UNIRA H
8. Komisariat Ki Hajar Dewantara IKIP Budi Utomo I
9. Komisariat Lafran Pane IKIP Budi Utomo J
10. Komisariat Kanjuruhan K

25
Lampiran V

RUNDOWN ACARA
LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) TINGKAT NASIONAL
HMI CABANG MALANG

WAKTU AGENDA PJ

Rabu – Sabtu, 06 - 09 Maret 2019


08.00 – 24.00 Registrasi dan Screening Peserta SC-OC
Senin, 11 Maret 2019
Opening Ceremony
1. Pembukaan
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
3. Menyanyikan Indonesia Raya
4. Menyanyikan Hymne HMI & Mars Kohati
5. Laporan Ketua Pelaksana
6. Sambutan Ketua Umum HMI Cabang Malang
7. Sambutan Ketua Umum PB HMI
9. Sambutan Presidium KAHMI Malang
10. (Walikota Malang)
11. Studium General
10.30 – 13.30 Tema : “Transformasi Perkaderan Ke-72 Kelahiran OC
HMI: Dedikasi Untuk Umat, Mengabdi Untuk Negeri”
Pembicara :
1. Prof. Muhadjir Effendy, (Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI)
12. Pembacaan SK Kelulusan Peserta LK II
13. Penyerahan Berkas LK II dari SC ke MOT
14. Do’a
15. Penutup

13.30 – 14.00 ISHOMA OC


14.00 – 15.00 Kontrak Belajar, Orientasi Training dan Pre Test MOT
Teori-Teori Perubahan Sosial I:
“Menyusuri Lintasan Sejarah Teori Perubahan Sosial: Dari
15.00 – 17.00 Klasik Hingga Postmodern” SC
Pembicara: Kakanda Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak,
(Dekan Fisip Universitas Brawijaya)

17.00 – 18.00 Presentasi Jurnal A MOT


18.00 – 19.00 ISHOMA OC

26
Teori-Teori Perubahan Sosial II:
“Standing Position Indonesia Dalam Menghadapi Perang
19.00 – 21.00 Ekonomi Politik Global: Antara Potensi dan Ancaman” SC
Pembicara: Kakanda Prof. Ahmad Erani Yustika
(Staf Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi)

Pendalaman Mission HMI:


“HMI Go Digital “
21.00 – 23.00 SC
Pembicara: Kakanda R. Saddam Al-Jihad
(Ketua Umum PB HMI Periode 2018-2020)

23.00 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT


24.00 – 04.00 Istirahat OC
Selasa, 12 Maret 2019
04.00 – 07.30 ISHOMA OC
07.30 – 09.00 Presentasi Jurnal B dan C MOT

Teori-Teori Perubahan Sosial III:


“Meretas Bangunan Kebudayaan Indonesia Dalam Menghadapi
Era Disruption”
09.00 – 11.00 SC
Pembicara: Kakanda H. Totok Daryanto
(Anggota DPR RI 2014-2019)

11.00 – 11.30 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT


11.30 – 12.30 ISHOMA OC

12.30 – 13.30 Presentasi Jurnal D MOT

Ideopolitor-Stratak I:
“Pergolakan Ideologi Dunia dan Pengaruhnya Terhadap
13.30 – 15.30 Indonesia” SC
Pembicara: Kakanda Ridwan Hisyam
(Anggota DPR RI 2014-2019)

15.30 – 16.30 Istirahat dan Sholat OC


16.30 – 18.00 Presentasi Jurnal E dan F MOT
18.00 – 19.00 ISHOMA OC

Ideopolitor-Stratak II:
“Diskursus Partai Politik dan Gerakan Sosial Politik Di
Indonesia Dalam Pertarungan Kekuasaan”
19.00 – 21.00 SC
Pembicara: Kakanda Lutfi J. Kurniawan
(Penasehat Malang Corruption Watch / Presidium KAHMI
MD Kota Malang)

27
Ideopolitor-Stratak III:
“Quo Vadis Peradaban Islam? Kosmopolitanisme Sebagai
21.00 – 23.00 Jawaban Atas Konflik dan Sektarianisme Agama” SC
Pembicara: Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S.
(Wakil Rektor IV Univ. Brawijaya)

23.00 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT


24.00 – 04.00 Istirahat OC

Rabu, 13 Maret 2019

04.00 - 07.30 ISHOMA OC


07.30 – 09.00 Presentasi Jurnal G dan H MOT
Studi Gerakan Islam I:
“Sejarah Aliran-aliran Ilmu Kalam dan Lahirnya Gerakan
Islam”
09.00 – 11.00 SC
Pembicara: Kakanda Dr.Hasan Abadi S.Ag., MAP.
(Rektor Universitas Raden Rahmat Malang)

11.00 – 12.00 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT

12.00 – 13.00 ISHOMA OC


13.00 – 14.00 Presentasi Jurnal I MOT
Studi Gerakan Islam II:
“Membedah Pemikiran Nurcholish Madjid: Desakralisasi
Ajaran Islam Dalam Meng-counter Gerakan Formalisme
14.00 – 16.00 Islam” SC
Pembicara: Budhy Munawar Rachman
(Dosen Islamic studies STF Driyakara dan Universitas
Paramadina, Pendiri Nurcholish Madjid Society)
16.00 – 16.30 Istirahat dan Sholat OC
16.30 – 18.00 Jurnal J dan K MOT

18.00 – 19.00 ISHOMA OC


Wawasan Nusantara I:
“Archipelago State: Sebagai Penguat Kedaulatan Pangan”
19.00 – 21.00 Pembicara: Kakanda Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani A.R., SC
M.S.
(Rektor Universitas Brawijaya)

Wawasan Nusantara II:


“Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Mineral dan
Rapuhnya Payung Hukum Negara”
21.00 – 23.00 SC
Pembicara: Kakanda Bisman Bakhtiar
(Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan
Pertambangan)

28
23.00 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT
24.00 – 04.00 Istirahat OC
Kamis, 14 Maret 2019
04.00 – 07.30 ISHOMA OC
07.30 – 09.00 Presentasi Jurnal L MOT
Wawasan Nusantara III:
Mewujudkan Generasi Gemilang Pasca Reformasi: Studi
Perbandingan Sistem Birokrasi Indonesia
09.00 – 11.00 SC
Pembicara: Kakanda Yayat Y. Biaro
(Anggota DPR RI 2014-2019)

11.00 – 12.00 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT


12.00 – 13.00 ISHOMA OC
13.00 – 14.00 Presentasi Jurnal M MOT
Pendalaman NDP I:
“Relevansi Kehidupan Modern Dengan Ketauhidan Untuk
14.00 – 16.00 Memahami Kembali Pesan Islam” SC
Pembicara: Kakanda Baburrahman
(NDPers Jatim)

16.00 – 16.30 Istirahat dan Sholat OC

16.30 – 18.00 Presentasi Jurnal N MOT


18.00 – 19.00 ISHOMA OC
Pendalaman NDP II:
“Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI Sebagai world view
19.00 – 21.00 Dalam Mengatasi Problematika Keumatan dan Kebangsaan” SC
Pembicara: Kakanda Nugroho
(NDPers Jatim)

Pendalaman NDP III:


“Hakekat Penciptaan Manusia dan Tanggung Jawab
21.00 – 23.00 Kepemimpinan Dalam Islam” SC
Pembicara: Kakanda Fauzi Hasyim
(NDPers Jatim)

23.00 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT

24.00 – 04.00 Istirahat OC


Jum’at, 15 Maret 2019
04.00 -07.30 ISHOMA OC
07.30 – 09.00 Presentasi Jurnal O MOT

29
Pendalaman NDP IV:
“Wajah Baru Kapitalisme Global: Telaah Kritis Ketimpangan
09.00 – 11.00 Sosial” SC
Pembicara: Kakanda Muhammad Sarmuji, SE, MSi
(Anggota DPR RI Periode 2014-2019)
11.00 – 12.00 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT
12.00– 13.00 ISHOMA OC
13.00 – 14.00 Presentasi Jurnal P MOT

Pendalaman NDP V:
“Common Platform Islam Tentang Ilmu Pengetahuan
14.00 – 16.00 Memandang Kehidupan Ekologis” SC
Pembicara: Kakanda Ustadz Andito
(NDPers Nasional)

16.00 – 16.30 Istirahat OC


16.30 – 18.00 Presentasi Junral Q MOT
18.00 – 19.00 ISHOMA OC
KMO I:
“Peran Pemimpin Dalam Mempertemukan Titik Simpul
Keislaman dan Keindonesiaan”
19.00 – 21.00 SC
Pembicara: Kakanda Bursah Zarnubi
(Ketua DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan)

KMO II:
“Narsisisme Di Era Post-Truth dan Pandangan Kader HMI”
21.00 – 23.00 SC
Pembicara: Kakanda Noer Fajriansyah
(Ketua Umum DPP KNPI Periode 2018-2021)

23.00 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT


24.00 – 04.00 Istirahat OC
Sabtu, 16 Maret 2019
04.00 -07.30 ISHOMA OC
07.30 – 09.00 Presentasi Jurnal R dan S MOT
Studi Kebijakan Publik I:
“Youth Goverment dan Arah Baru Masa Depan Indonesia”
09.00 – 11.00 Pembicara: Dr. Emil Elestianto Dardak M.Sc. SC
(Wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024)

11.00 – 12.00 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT


ISHOMA
12.00 – 13.00 OC

13.00 – 14.00 Presentasi Jurnal T MOT

30
Studi Kebijakan Publik II:
Ancaman Cyber Crime Terhadap keutuhan NKRI
14.00 – 16.00 Pembicara: Brigjen Pol. Drs. H. Budi Setiawan , M.Si SC
(Kepala Biro Multimedia Mabes Polri)

16.30 – 18.00 Presentasi Jurnal U MOT

18.00 – 19.00 ISHOMA OC


Studi Keperempuanan
“Gerakan Feminisme Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan
19.00 – 21.00 Perempuan” SC
Pembicara: Ayunda Dewita Hayu Shinta, SP. Msi
(Komisioner KPU Jawa Timur)
21.00 – 22.30 Presentasi Jurnal V MOT

22.30 – 24.00 FGD (Focus Group Discussion) MOT

24.00 – 04.00 Istirahat OC

Ahad, 17 Maret 2019

04.00 – 07.30 ISHOMA OC

07.30 – 08.30 Role Playing, Games, and Ice Breaking MOT


08.30 – 12.00 Analisis Sosial OC
12.00 – 12.30 ISHOMA OC
12.30 – 14.30 Presentasi Hasil Analisis Sosial SC
Closing Ceremony
1. Pembukaan
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
3. Menyanyikan Indonesia Raya
4. Menyanyikan Hymne HMI dan Mars Kohati
5. Laporan Ketua Pelaksana
14.30 - Selesai 6. Sambutan Ketua Umum HMI Cabang Malang SC
7. Sambutan Ketua Umum PB HMI
8. Sambutan Kapolres Kota Malang
11. Pembacaan SK Kelulusan
12. Penyerahan Berkas LK II dari MOT ke SC
13. Do’a
14. Penutup

31
Lampiran IV

ESTIMASI DANA

Administrasi dan Kesekretariatan


No. Jenis Barang Satuan Kuantitas Jumlah Harga
1 Stempel Panitia 50.000 1 Buah 50.000
2 Tinta Printer 100.000 6 set 600.000
3 Kertas HVS 50.000 4 Rim 200.000
4 Kertas karton 5.000 50 Lembar 250.000
5 ATK 10.000 65 Paket 650.000
6 ID Card, OC dan SC 5.000 100 Buah 500.000
7 Spidol White Board 8.000 30 Buah 240.000
8 Kertas Plano 15.000 1 Gulung 15.000
9 Cindramata Pembicara 50.000 25 Buah 1.250.000
10 Amplop Berkas 50.000 2 Rim 100.000
11 Sertifikat Peserta dan Panitia 3.500 150 Lembar 525.000
12 Penggandaan Proposal 25.000 30 Exemplar 750.000
13 Distribusi Proposal 50.000 30 Exemplar 1.500.000
14 Map 2.500 100 Buah 250.000
15 Clip On 15.000 3 Box 45.000
16 Staples 15.000 3 Buah 45.000
17 Sticker 2.500 150 lembar 375.000
Jumlah Rp. 7.345.000
Konsumsi
No. Jenis Barang Satuan Kuantitas Jumlah Harga
1 Makan Peserta dan Panitia 12.500 (3x1)x7x100 26.250.000
2 Makan Screener dan panitia 12.500 (3x1)x3x70 10.500.000
3 Snack dan Coffe Break 5.000 (2x1)x10x100 10.000.000
4 Konsumsi Pemateri 15.000 30 450.000
Jumlah Rp. 47.200.000
Perlengkapan, Dekorasi, Dokumentasi, dan Humas
No. Jenis Barang Satuan Kuantitas Jumlah Harga
1 Sewa kamar peserta 200.000 1x7x20 28.000.000
2 Sewa hall room 1.000.000 1x7 7.000.000
3 Backdrop Utama (4x6) 600.000 2 1.200.000
4 Banner (1x3) 75.000 4 300.000
5 Bendera Besar 50.000 20 1.000.000
6 Bendera Kecil 25.000 100 2.500.000
7 Publikasi Media 100.000 1 100.000
8 Cetak Foto 4.000 100 Buah 400.000
9 Pulsa 100.000 10 1.000.000
10 Transportasi Humas 100.000 10 1.000.000
Jumlah Rp. 42.500.000
Akomodasi dan Trasportasi
No. Jenis Barang Satuan Kuantitas Jumlah Harga
1 Operasional Pra Acara 1.000.000 2 2.000.000
2 Bus Seat 62 1.000.000 2 2.000.000
3 Mobil antar Jemput Pemateri 300.000 2x7 4.200.000
Jumlah Rp. 8.200.000
Total
No. Kebutuhan Jumlah

32
1 Administrasi dan Kesekretariatan 7.345.000
2 Konsumsi 47.200.000
3 Perlengkapan, Dekorasi, dan Dokumentasi 42.500.000
4 Akomodasi dan Transportasi 8.200.000
Jumlah Rp. 105.245.000

33
Lampiran V

CONTOH FORMULIR PENDAFTARAN


Nama : …………………………………………………………….
Tempat, tanggal lahir : …………………………………………………………….
No. Telepon : …………………………………………………………….
E-mail : …………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………….
Asal Cabang : …………………………………………………………….

Asal Komisariat : …………………………………………………………….

Jabatan Struktural di HMI : …………………………………………………………….

Tahun Masuk LK I : …………………………………………………………….

Tujuan Mengikuti LK II :
1. ……………………………………………………………….
2. dst…………………………………………………………….

Pengalaman Perkaderan/Pelatihan :

A. Internal HMI
1. ……………………………………………………………….
2. dst…………………………………………………………….

B. Eksternal HMI :
1. ……………………………………………………………….
2. dst…………………………………………………………….

Hormat saya,............
Foto

3x4

( Ttd )

34

Anda mungkin juga menyukai