DAN PERADABAN
1. DAKWAH DALAM
MEMBANGUN PERADABAN ISLAM
MADANI
Dunia saat ini tengah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Arus globalisasi yang tak
terbendung
memberikan
berbagai
dampak
perubahan dalam kehidupan umat manusia secara
individu ataupun sosial masyarakat. Sejalan dengan
berkembangnya teknologi, mengakibatkan terjadinya
perubahan tata nilai dan budaya manusia ke arah
tata kehidupan yang lebih bersifat rasional dan
objektif. Manusia saat ini lebih mudah mengadopsi
nilai-nilai baru menurut pikiran dan pertimbangan
logis mereka dan mulai meninggalkan tata nilai atau
budaya lama yang bersifat kolot dan kuno.
Menyusul
film
yag
telah
hadir
lebih
dulu
seperti
Assalamualaikum Beijing dan Emak Ingin Naik Haji buah karya
anak bangsa Asma Nadia yang sarat akan pesan-pesan islam di
dalamnya. Tak ketinggalan dengan film 99 Cahaya di Langit
Eropa, Ketika Cinta Bertasbih, Ayat-Ayat Cinta, Negeri 5 Menara
dan banyak lagi karya-karya perfilman islami lainnya yang telah
berhasil mengoptimalkan kecanggihan media perfilman dalam
dakwah, hingga akhirnya sukses menyita animo masyarakat
Indonesia dari berbagai kalangan. Baik lelaki atau perempuan,
tua atau muda, paham atau awam, semua telah berhasil dicuri
perhatiannya. Belum lagi kita berbicara fenomena dakwah Islam
di media komunikasi dan informasi lainnya seperti media cetak
(tulisan, novel, majalah) dan elektronik (foto, film, radio, televisi,
internet) yang tengah digunakan oleh manusia abad modern, di
sana juga akan kita dapatkan beragam bentuk kreativitas para
dai dalam mengemas dan menyampaikan nilai-nilai religi Islami
melalui karya-karya mereka. Namun, seberapa efektif kah
dakwah kreatif dengan pemanfaatan beragam media saat ini?
Kita menemukan kondisi yang sama untuk saat ini, umat Islam
terus ditekan dan disuguhi pemikiran bahwa Islam adalah
teroris
yang
buruk.
Berislam
dengan
baik
berarti
fundamentalis, ekstrimis, dan sangat tidak toleran. Islam yang
mereka inginkan adalah Islam yang terpisah dari kehidupan
sehari-hari, Islam yang hanya ada di sudut-sudut kumuh
kehidupan masyarakat. Islam tidak diperbolehkan mengatur
ekonomi bagi dirinya sendiri. Islam dilarang mendominasi
budaya sehari-hari dan dianggap merupakan budaya
terbelakang. Dalam sosial politik, Islam merupakan barang
haram yang tidak boleh mencampuri dan harus jauh-jauh dari
mengatur urusan tersebut.
Maka, momentum peringatan Hijrah dan perubahan yang
dilakukan Rasulullah saw 1429 tahun lalu haruslah menjadi
cambuk bagi kita untuk melakukan Hijrah dan perubahan yang
sama dengan konteks kontemporer, kekinian dan kedisinian.
Membuat kondisi tersebut berubah secara revolusioner
progresif.
C.