Anda di halaman 1dari 59

USULAN

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

PKM KELOMPOK TANI DESA JUNGKAT KECAMATAN SIANTAN


KABUPATEN PONTIANAK DAN DESA RASAU JAYA UMUM
KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA,
KALIMANTAN BARAT DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
USAHA KERIPIK KELADI DAN SELAI NENAS KHAS PONTIANAK

Oleh :
Muhammmad Taufiqurrahman, ST., MT. NIDN. 1103068203 Ketua Tim Pengusul
Budhi Purwoko, ST, MT NIDN. 0005067201 Anggota Tim Pengusul

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017

i
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM....................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
RINGKASAN PROPOSAL.................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...........................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................11
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI................................................15
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................19
REFERENSI
LAMPIRAN - LAMPIRAN

vi
RINGKASAN PROPOSAL

Kelompok Tani Desa Jungkat Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak sebagai


mitra 1 dan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya Umum
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya sebagai mitra 2 mengalami
kesulitan dalam produksi keripik keladi dan selai nenas baik kuantitas maupun
kualitas. Mitra memiliki usaha keripik keladi dan selai nenas yang menjadi
sumber pendapatan. Hal ini disebabkan oleh potensi budidaya tanaman umbi
keladi dan nenas cukup tinggi. Umbi keladi diolah menjadi keripik keladi dan
nenas diolah menjadi selai nenas yang dimanfaat oleh kelompok tani untuk usaha
rumah tangga. Keripik keladi saat ini cukup digemari oleh para konsumen selain
rasanya yang gurih, keripik keladi memiliki tekstur yang lebih kriuk dan rasa yang
khas bila dibandingkan keripik singkong. Begitu pula dengan selai nenas digemari
oleh konsumen karena memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang khas.
Namun permasalahan utama adalah pemotongan keripik keladi dan pengupasan
kulit nenas dilakukan secara tradisional / secara manual. Hal ini tentu cukup
memberatkan kelompok tani untuk memproduksi keripik keladi dan selai nenas
dalam jumlah besar. Secara teknis tentu belum efisien dalam proses pembuatan
keripik keladi dan selai nenas. Oleh sebab itu diperlukan mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nenas sehingga produktivitas usaha keripik keladi
dan selai nenas khas Pontianak meningkat. Spesifikasi mesin pemotong keripik
keladi adalah dimensi : 50 x 40 x 65 cm, material corong : plat stainless steel,
material cover : plat besi dan plat stainless steel, material pisau : besi baja atau
plat stainless steel, material rangka : siku besi, jumlah pisau : 1 buah, penggerak :
dinamo, dan kapasitas : 20-30 kg/jam. Sedangkan Kapasitas alat pada mesin
pengupas kulit nanas dengan dimensi panjang 41 cm, lebar 41 cm, dan tinggi 55
cm adalah 30-40 kg/jam. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
metode parsipatori dan kolaboratif dimana kelompok tani ikut berpartisipasi
dalam kegiatan seperti sosialisasi dan pelatihan, pembuatan mesin pemotong
keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas, pengoperasian dan pemeliharaan
mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas. Selain itu akan
dibuat SOP untuk mempermudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin.

Kata kunci : Keripik Keladi, Selai Nenas, Teknologi

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Usaha keripik keladi dan selai nenas menjadi sumber pendapatan bagi mira.
Hal ini disebabkan oleh potensi budidaya tanaman umbi keladi dan nenas cukup
tinggi. Umbi keladi diolah menjadi keripik keladi dan nenas diolah menjadi selai
nenas yang dimanfaat oleh kelompok tani untuk usaha rumah tangga. Keripik
keladi saat ini cukup digemari oleh para konsumen selain rasanya yang gurih,
keripik keladi memiliki tekstur yang lebih kriuk dan rasa yang khas bila
dibandingkan keripik singkong. Begitu pula dengan selai nenas digemari oleh
konsumen karena memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang khas. Namun
permasalahan utama adalah pemotongan keripik keladi dan pengupasan kulit
nenas dilakukan secara tradisional / secara manual. Hal ini tentu cukup
memberatkan untuk kelompok tani untuk memproduksi keripik keladi dan selai
nenas dalam jumlah besar. Secara teknis tentu belum efisien dalam proses
pembuatan keripik keladi dan selai nenas. Oleh sebab itu diperlukan mesin
pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas sehingga produktivitas
usaha keripik keladi dan selai nenas khas Pontianak meningkat.

Mitra 1. Kelompok Tani Dusun Raden Wijaya Desa Jungkat Kecamatan


Siantan

(a) (b)

1
(c)
Gambar 1. (a) Plang Kelompok Tani; (b) Kondisi Jalan Menuju Dusun
Raden Wijaya; (c) Wawancara Dengan Salah Satu Anggota Kelompok Tani
Kelompok tani Dusun Raden Wijaya Desa Jungkat Kecamatan Siantan
Kabuaten Pontianak terdiri dari 4 kelompok tani. Kelompok tani Dusun Raden
Wijaya ini dinamakan bina usaha. Jarak dusun Raden Wijaya dari Universitas
Tanjungpura ± 9,9 Km, dengan kondisi jalan masuk ke lokasi rusak. Jalan ini
merupakan satu-satunya akses jalan menuju lokasi pertanian Dusun Raden
Wijaya. Akses jalan ini dibangun oleh perusahaan akasia yang berada ± 8 Km dari
lokasi survey. Jumlah KK yang menetap di Dusun Raden Wijaya ± 100 kk.
Pertanian di Dusun Raden Wijaya terdiri dari padi, talas/keladi, dan ubi.
Sumber pendapatan utama bagi masyarakat adalah talas/keladi dan padi. Interval
penanaman padi dilakukan 2 kali dalam setahun. Sistem penanaman padi
dilakukan secara belalek (bergantian). Sedangkan penanaman umbi keladi / talas
dilakukan setiap saat. Tingkat panen Dusun Raden Wijaya sangat dipengaruhi
oleh iklim. Jika kondisi iklim dan cuaca buruk maka hasil panen kelompok tani
gagal dan mengalami kerugian yang cukup besar.

(a) (b)
Gambar 2. (a) Kondisi sungai yang digunakan untuk keperluan irigasi
pertanian; (b) Pekakas pertanian

2
Kondisi sungai yang digunakan petani untuk irigasi berwarna coklat
kehitaman. Hal ini disebabkan oleh kondisi air tersebut merupakan air gambut.
Alat-alat yang digunakan petani dalam kehidupan sehari-hari sudah terbilang
cukup modern. Kelompok tani ini sudah memiliki alat perontok padi, traktor
untuk membajak sawah, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat beberapa alat
tradisional seperti arit dan cangkul.

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 3. (a) Hasil Panen Padi; (b) Bina Usaha Keripik Keladi yang
menjadi sumber pendapatan utama bagi Kelompok Tani Dusun Raden
Wijaya; (c) Proses Pengepakan Keripik Keladi; (d) Kelompok Bina Usaha

Kelompok Tani Dusun Raden Wijaya Desa Jungkat Kecamatan Siantan


Kabupaten Pontianak mengalami kesulitan dalam produksi keripik keladi baik
kuantitas maupun kualitas. Mitra memiliki usaha keripik keladi yang menjadi

3
sumber pendapatan utama. Hal ini disebabkan oleh potensi budidaya tanaman
umbi keladi cukup tinggi. Umbi keladi diolah menjadi keripik keladi yang
dimanfaat oleh kelompok tani untuk usaha rumah tangga/industry rumah tangga.
Keripik keladi saat ini cukup digemari oleh para konsumen selain rasanya yang
gurih, keripik keladi memiliki tekstur yang lebih kriuk dan rasa yang khas bila
dibandingkan keripik singkong. Namun permasalahan utama adalah pembuatan
keripik keladi dilakukan secara tradisional / secara manual baik dalam proses
produksi maupun pengepakan. Hal ini tentu cukup memberatkan untuk kelompok
tani untuk memproduksi keripik keladi dalam jumlah besar. Secara teknis tentu
belum efisien dalam proses pembuatan keripik keladi tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan suatu mesin pemotong keripik keladi sehingga produktivitas usaha
keripik keladi khas Pontianak meningkat.
Mitra 2. GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya Umum

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 4. (a) Kantor Kecamatan Rasau Jaya; (b) Kantor Kepala Desa
Rasau Jaya Umum; (c) Kondisi Jalan Desa Rasau Jaya Umum; (d) Ketua
GAPOKTAN Desa Rasau Jaya Umum
4
GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya Umum terdiri
dari 23 kelompok tani. GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau
Jaya Umum diketua oleh Abdul Rahim. Kantor Kelompok tani terletak di Jl.
Pelita IV No 1 A, Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Provinsi
Kalimantan Barat. Kelompok tani ini dinamakan Maju Bersama. Jarak Desa
Rasau Jaya Umum dari Universitas Tanjungpura ± 24,1 Km. Kondisi akses jalan
di Desa Rasau Jaya Umum masih tergolong kurang memadai dalam hal bidang
pertanian. Hal ini dikarenakan jalan yang ada di Desa Rasau jaya Umum hanya
jalan utama yang menghubungkan antara satu desa dengan desa lain, sedangkan
jalan untuk akses pertanian masih sedikit yang dibangun oleh pemerintah.
Sebagian besar jalan untuk akses pertanian dibuat secara pribadi oleh masyarakat.
Sehingga hingga saat ini akses jalan tersebut masih belum optimal. Sebelumnya
telah diajukan permintaan bantuan pembuatan jalan pertanian oleh petani
setempat, namun hingga kini belum ada realisasi untuk pembuatan jalan.
Pertanian di Desa Rasau Jaya Umum terdiri dari padi, singkong, jagung,
sayur-sayuran, nenas, dan lain-lain. Desa Rasau Jaya Umum tidak banyak yang
menanam padi dikarenakan kondisi tanah gambut yang masih cukup tebal. Selain
itu masyarakat juga hanya menanam padi setahun sekali. Daerah pertanian yang
banyak dilakukan yaitu di daerah tepian sungai yang ketebalan gambutnya sudah
cukup rendah sehingga dapat ditanami padi. Tingkat panen Desa Rasau Jaya
Umum sangat dipengaruhi oleh iklim. Jika kondisi iklim dan cuaca buruk maka
hasil panen kelompok tani gagal dan mengalami kerugian yang cukup besar.
Selain itu, pada musim kemarau lahan banyak yang kering dan sering terjadi
kebakaran. Menurut masyarakat, lahan yang dilakukan pembakaran terlebih
dahulu akan lebih subur dibandingkan lahan yang tidak dibakar. Hal ini
dikarenakan abu hasil pembakaran lahan gambut secara alami akan menjadi
pupuk dan menyuburkan tanah. Khususnya jika ingin menanam jagung karena
tanaman jagung memerlukan abu hasil pembakaran lahan sebagai pupuk. Saat ini
pembakaran lahan untuk lahan perkebunan atau pertanian sudah dilarang di Desa
rasau Jaya Umum. Meskipun sudah dilarang, masih ada beberapa masyarakat
yang membuka lahan dengan cara dibakar namun dalam skala kecil. Masyarakat

5
kini mulai sadar dampak yang ditimbulkan dari pembakaran lahan sehingga
tingkat pembakaran lahan berkurang. Sekarang ini, pembukaan lahan bertani
dilakukan dengan cara tebas racun, yaitu dengan menyemprotkan racun kemudian
besok paginya dilakukan penebasan sehingga lebih efisien.

(a) (b)
Gambar 5. (a) Kondisi sungai yang digunakan penghuni panti untuk irigasi;
(b) Kondisi Tanah Desa Rasau Jaya Umum

Kelompok tani Desa Rasau Jaya Umum menggunakan air gambut untuk
pertanian dan perkebunan. Beberapa masyarakat juga membuat kolam untuk
menampung air. Namun kolam dianggap kurang efektif dikarenakan apabila
musim hujan daerah tersebut sering mengalami banjir akibat air yang meluap,
sehingga air kolam tersebut terkadang bergabung dengan air kotor dan tidak dapat
digunakan lagi.
Sungai menjadi sumber air utama oleh masyarakat. Namun terdapat
kendala saat musim kemarau yang menyebabkan sungai kering. Beberapa
masyarakat masih ada yang menggunakan sumur namun karena sulitnya
pembuatan sumur banyak masyarakat yang lebih memilih sungai. Sumur pada
umumnya memiliki kedalaman 2 m, namun karena lahan gambut masyarakat
harus membuat sumur yang memiliki kedalaman 3-4 m agar pada saat kemarau air
tetap didapat. Pembuatan sumur juga memiliki kendala karena saat musim hujan
air sumur tercemar karena banjir sehingga jika dilakukan pembuatan sumur harus
lebih tinggi dari permukaan tanah. Kurangnya air saat kemarau ini menyulitkan

6
petani dalam melakukan pengairan serta menyulitkan pemadaman api saat terjadi
kebakaran lahan. Masyarakat sudah pernah melakukan pembuatan tanggul dan
parit sekat yang ditujukan untuk mengurangi penyebaran kebakaran namun karena
lahan tersebut memiliki tanah gambut, air hanya mampu bertahan selama 1
minggu karena air yang tertampung masuk kedalam rongga tanah.
Perkebunan merupakan mata pencaharian utama Masyarakat Rasau Jaya
Umum. Hasil perkebunan Kelompok Tani Desa Rasau Jaya Umum yang menjadi
komoditas utama adalah jagung dan nenas. Ketika musim panen hasil komoditas
perkebunan ini langsung dijual. Hal ini disebabkan oleh potensi budidaya tanaman
jagung dan nenas cukup tinggi. Nenas diolah menjadi selai yang dimanfaat oleh
kelompok tani untuk usaha rumah tangga/industry rumah tangga. Selai nenas saat
ini cukup digemari oleh para konsumen selain rasanya yang enak, memiliki
tekstur yang lembut dan rasa yang khas bila dibandingkan selai buah lainnya.
Namun permasalahan utama adalah pengupasan kulit nenas dilakukan secara
tradisional / secara manual baik dalam proses produksi maupun pengepakan. Hal
ini tentu cukup memberatkan untuk kelompok tani untuk memproduksi selai
nenas dalam jumlah besar. Secara teknis tentu belum efisien dalam proses
pembuatan selai nenas tersebut. Oleh sebab itu diperlukan suatu mesin pengupas
kulit nenas sehingga produktivitas usaha selai nenas khas Pontianak meningkat.

1.2. Permasalahan Mitra


Berdasarkan analisis situasi dapat diidentifikasi prioritas masalah yang
dihadapi mitra adalah sebagai berikut:
a. Mitra 1 sangat membutuhkan mesin pemotong keripik keladi
b. Mitra 2 sangat membutuhkan mesin pengupas kulit nenas
c. Mitra sering mengalami gagal panen akibat banjir saat musim penghujan
dan keringnya lahan pada saat kemarau. Hal ini mengakibatkan mitra
mengalami kerugian yang cukup besar.
d. Sumber air baku yang digunakan kelompok tani untuk irigasi adalah air
gambut dengan kualitas air berwarna coklat kehitaman, bersifat asam, zat
organic dan konsentrasi zat besi tinggi.

7
e. Pemotongan keripik keladi dan pengupasan kulit nenas dilakukan secara
manual baik dalam proses produksi maupun pengepakan. Hal ini tentu
cukup memberatkan untuk kelompok tani untuk memproduksi keripik keladi
dan selai nenas dalam jumlah besar. Secara teknis tentu belum efisien dalam
proses pembuatan keripik keladi dan selai nenas.
f. Mitra belum mengetahui teknologi mesin pemotong keripik keladi dan
mesin pengupas kulit nenas
Solusi diarahkan melalui penggunaan teknologi mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nenas sehingga produktivitas usaha keripik keladi
dan selai nenas khas Pontianak meningkat. Selain itu, bahan yang digunakan
menggunakan prinsip kearifan lokal, murah dan mudah didapatkan. Untuk
keberlanjutan dilakukan pelatihan penggunaan dan pemeliharaan mesin pemotong
keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas dan SOP di lokasi mitra agar
memudahkan dalam operasional dan perawatan.

8
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi yang ditawarkan


Berdasarkan uraian permasalahan di lokasi mitra, solusi yang ditawarkan
adalah dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas keripik keladi dan selai nenas.
Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan mesin pemotong keripik keladi dan
mesin pengupas kulit nenas. Kapasitas mesin pemotong keripik keladi 20-30
kg/jam dan kapasitas mesin pengupas kulit nanas ini sebesar 30-40 kg/jam.
Untuk keberlanjutan, maka dibuat SOP agar kedepan mitra dapat mengoperasikan
alat dengan benar, mengetahui cara pemeliharaan, dan dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi dengan mesin pemotong keripik keladi dan mesin
pengupas kulit nenas tersebut dengan tepat.
Peningkatan pengetahuan terkait pengolahan keripik keladi dan selai nenas
juga perlu dilakukan agar kelompok tani memiliki skill dalam mengolah keripik
keladi dan selai nenas. Selain itu SOP mesin pemotong keripik keladi dan mesin
pengupas kulit nenas dapat dimanfaatkan kelompok tani sehingga memudahkan
mereka dalam operasional dan perawatan teknologi mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nenas.

2.2 Target Luaran


Luaran yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan mesin pemotong keripik keladi dengan kapasitas 20-30 kg/jam
dan mesin pengupas kulit nanas dengan kapasitas 30-40 kg/jam. Sehingga
produktivitas usaha keripik keladi dan selai nenas khas Pontianak
meningkat.
2. Peningkatan skill kelompok tani dalam pengolahan selai nenas, minimal
50% yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
3. Tersedianya SOP untuk memudahkan mitra dalam mengelola dan
memelihara mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nanas
sebanyak 2 buah di setiap lokasi mitra.

9
4. Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal Nasional.
Rencana target capaian luaran adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal published
Nasional1)
2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT6) Sudah terbit
3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, Ada
serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau
sumber daya lainnya ) 4)
4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, Produk
dan manajemen) 4)
5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, Sudah dilaksanakan
keamanan, ketentraman, pendidikan, Kesehatan) 2)
Luaran tambahan
1 Publikasi di jurnal internasional1) Tidak ada
2 Jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 5) Product
3 Inovasi baru TTG 5) Tidak ada
4 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Tidak ada
Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk
Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan
Desain Topografi Sirkuit Terpadu) 3)
5 Buku ber ISBN 6) Tidak ada
Keterangan :
1) Isi dengan belum/tidak ada, draf, submitted, reviewed, atau accepted/published
2) Isi dengan belum/tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan
3) Isi dengan belum/tidak ada, draf, atau terdaftar/granted
4) Isi dengan belum/tidak ada, produk, penerapan, besar peningkatan
5) Isi dengan belum/tidak ada, draf, produk, atau penerapan
6) Isi dengan belum/tidak ada, draf, proses editing/sudah terbit
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode partispatori.


Keberhasilan kegiatan ini dengan menggunakan metode partisipatori sangat
ditentukan oleh partisipasi dari mitra pada kegiatan. Mitra akan dilibatkan secara
langsung dalam kegiatan ini mulai dari proses sosialisasi dan pelatihan kelompok
tani, dan pemeliharaan.
Tahapan metode parsipatori yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah
(1) Melakukan pertemuan dengan kepala desa dan ketua kelompok tani;
(2) Melakukan sosialisasi dan wawancara dengan kelompok tani mengenai
prioritas permasalahan dalam pertanian dan perkebunan dan memberikan
pengarahan agar mereka ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini, harus mendapat dukungan dari
pemerintah setempat dengan melakukan kerja sama. Adapun tahapan pelaksanaan
kegiatan ini adalah perencanaan, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan mesin
pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas, dan pemeliharaan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan pembuatan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas
kulit nenas yang akan dilakukan dengan memperhatikan pemilihan teknologi
yang tepat untuk diterapkan pada mitra. Pemilihan teknologinya berdasarkan
kualitas dan kuantitas keripik keladi dan selai nenas yang dihasilkan.
Pemilihan teknologi harus murah, mudah didapat, tidak beracun, serta aman
bagi manusia dan lingkungan. Selain itu material yang digunakan untuk
mesin murah, mudah dikelola dan dirawat. Serta teknologi ini mudah
diterapkan dan digunakan oleh mitra. Selain itu, mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nenas yang dirancang mampu
meningkatkan produktivitas usaha keripik keladi dan selai nenas khas

11
Pontianak. Mesin pemotong keripik keladi yang dibuat memiliki kapasitas
20-30 kg/jam dan mesin pengupas kulit nanas dengan kapasitas 30-40
kg/jam. Mesin yang dibuat mudah dalam hal pengoperasian dan
pemeliharaan oleh mitra, didukung oleh SOP yang akan diberikan kepada
mitra sebagai acuan dalam pengelolaan dan pemeliharaan mesin pemotong
keripik keladi dan mesin pengupas kulit nanas.
2. Sosialisasi dan pelatihan
Kegiatan ini dilakukan melalui pertemuan dengan kelompok tani dalam
bentuk sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan awal yang dilakukan berupa
diskusi dan sosialisasi terkait permasalahan dalam kelompok tani terkait
kendala pertanian dan perkebunan dan teknologi yang tepat. Setelah itu
dilakukan pelatihan cara penggunaan dan pemeliharaan mesin pemotong
keripik keladi dan mesin pengupas kulit nanas serta pelatihan pembuatan
selai nenas.
Partisipasi mitra dalam kegiatan PKM ditunjukkan dengan adanya dukungan
baik material dan kesanggupan kerja sama sebagai mitra dengan tim dari
Universitas Tanjungpura (UNTAN) dalam penerapan teknologi mesin
pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nanas. Partisipasi mitra
ini ditunjukkan melalui pelaksanaan kegiatan secara bersama-sama dalam
kegiatan sosialisasi dan pelatihan kelompok tani terkait cara penggunaan dan
pemeliharaan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit
nanas; dan pembuatan selai nenas.
3. Pembuatan Mesin Pemotong Keripik Keladi Dan Mesin Pengupas Kulit
Nanas
Pembuatan mesin pemotong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nanas
menerapkan prinsip mudah dikelola dan dirawat. Adapun desain mesin
pemotong keripik keladi dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan desain mesin
pengupas kulit nenas dapat dilihat pada Gambar 3.2.

12
Gambar 3.1 Desain Mesin Pemotong Keripik Keladi
Spesifikasi mesin pemotong keripik keladi :
 Dimensi : 50 x 40 x 65 cm
 Material corong : plat stainless steel
 Material cover : plat besi dan plat stainless steel
 Material pisau : besi baja atau plat stainless steel
 Material rangka : siku besi
 Jumlah pisau : 1 buah
 Penggerak : dynamo
 Kapasitas : 20-30 kg/jam

Gambar 3.2 Desain Mesin Pengupas Kulit Nenas


4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara melakukan monitoring setiap bulan,
melakukan perawatan apabila ada kerusakan, dan lain-lain
13
Partisipasi mitra dalam kegiatan ini adalah :
1. Mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosialisasi dan
pelatihan yang dilaksanakan oleh tim PKM
2. Ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan mesin pemotong keripik keladi dan
mesin pengupas kulit nanas
3. Pengoperasian dan pemeliharaan mesin pemotong keripik keladi dan mesin
pengupas kulit nanas sesuai SOP.

Evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program


Evaluasi pelaksanaan program di lokasi mitra adalah sebagai berikut :
Table 3.1 Evaluasi Pelaksanaan Program
No Program Evaluasi
1. Sosialisasi dan pelatihan air Melakukan post test untuk mengetahui tingkat
bersih pemahaman setelah pelatihan
2. Pembuatan instalasi Instalasi terbangun dengan system yang sudah
pengolahan air bersih dirancang dan menghasilkan air bersih yang aman
digunakan
3. Pengoperasian dan - Melakukan monitoring ke lokasi mitra untuk
pemeliharaan instalasi memastikan bahwa instalasi pengolahan air
pengolahan air sesuai buku masih berfungsi sebagaimana mestinya.
panduan penggunaan alat - Buku panduan penggunaan alat yang telah
dibuat disosialisasikan di lokasi tertentu untuk
memudahkan pengoperasian dan pemeliharaan

Keberlanjutan program setelah selesai kegiatan PKM dilaksanakan adalah


dengan meningkatkan kapasitas produksi keripik keladi dan selai nenas,
memanfaatkan bahan baku lain seperti jagung dan ubi ungu untuk diolah menjadi
cemilan khas Pontianak sebagai bahan baku usaha industri rumah tangga
kelompok tani, dan kegiatan kerjasama lainnya misalnya di bidang sanitasi dan
kesehatan lingkungan karena sanitasi di lokasi mitra masih kurang baik, dan
bidang pendidikan seperti pelatihan pembuatan tepung jagung.

14
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak merupakan salah satu


Universitas yang memiliki prestasi cukup baik dalam perolehan hibah kompetitif
baik penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana
DP2M DIKTI. Selain itu juga kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
terintegrasi dengan kegiatan KKN mahasiswa melibatkan dosen-dosen sebagai
Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus pelaksana kegiatan pengabdian. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh DP2M DIKTI selama 3 tahun
terakhir sebanyak 86 proposal kegiatan baik kegiatan pengabdian kepada
masyarakat Monotahun (74 proposal kegiatan) maupun Multitahun (12 proposal
kegiatan). Pada tahun 2017 Universitas Tanjungpura mendapatkan dana dari
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Ditjen Penguatan
Riset dan Pengembangan sebanyak 36 proposal (IbM 26 proposal, IbPUD 1
proposal, IbIKK1 proposal, IbW 1 proposal, Ib desa mita 2 proposal, dan
KKNPPM 5 proposal). Hal ini merupakan indikator bahwa Universitas
Tanjungpura memiliki peran di masyarakat dalam mengaplikasikan hasil
penelitiannya di lapangan.
Fasilitas Laboratorium yang dimiliki oleh Program Studi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura menjadikan kampus
sebagai pusat penelitian yang diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir khususnya
mahasiswa yang mengambil minat Teknologi Pengolahan Air Bersih dengan
didampingi oleh staf pengajar yang memiliki latar belakang penelitian dalam
bidang pengolahan air bersih.
Universitas Tanjungpura telah melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat pada Tahun 2017 sebanyak 26 kegiatan. Adapun kegiatan pengabdian
kepada masyarakat selama 1 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

15
Tabel 4.1 Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 1 Tahun Terakhir
Tahun Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
2017 - IbM Tumpang Sari Tanaman Karet Muda Dengan Jahe
- IbM Kelompok Tani Sri Berdiri Baru dan Bangun Tani
- IbM Kelompok Ibu-Ibu Dasa Wisma di Desa Mandor Kecamatan
Mandor Melalui Aklimatisasi Anggrek Hitam Asal Kultur Jaringan
Dan Budidayanya
- IbM Kelompok Olahan Keripik Buah Lokal Kal-Bar Desa Lingga
Kecamatan Sui Ambawang
- IbM Desa Kalimas Melalui Diversifikasi Komoditi Kelapa
- IbM Kelompok Gula Kelapa Desa Sui Kupah
- IbM UKM Keripik Singkong di Kecamatan Rasau Jaya
- IbM Pengolahan Limbah Ikan Menjadi Produk Bernilai Ekonomis
Tinggi Dengan Sentuhan Teknologi Tepat Guna Mesin Pembuat
Tepung Ikan
- IbM Ibu-Ibu Rumah Tangga Dalam Pemanfaatan Limbah Hasil
Pertanian dan Sampah Rumah Tangga
- IbM Ukm Pengeringan Tepung Sagu Di Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
- Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Usaha Pengolah Ikan di
Desa Sungai Kakap - Kubu Raya
- Swasembada Air Bersih di Kelurahan Tambelan Sampit
- IbM Air Bersih di Kawasan Gambut Desa Mukti Raharja Kecamatan
Subah
- IbM Mengatasi Masalah Air Bersih di Kawasan Gambut Kelurahan
Siantan Hulu
- IbM Kelompok Tani Karya Mulya dan Harapan Baru
- IbM Kelompok Tani Melalui Optimasi Pisang Menjadi Aneka
Produk Olahan Di Desa Sungai Pangkalan Kecamatan Sungai Raya
- IbM Diversifikasi Buah Nenas Menjadi Aneka Produk Olahan Di
Desa Tebang Kacang Kecamatan Sungai Raya
- IbM Kelompok Tani Nenas Melalui Diversifikasi Produk Berbasis
Nenas dan Pengolahan Limbahnya

Jenis Kepakaran yang Diperlukan


Tim pelaksana dalam PKM ini terdiri dari multidisiplin ilmu seperti bidang
teknik mesin dan Geoteknik. Namun, pengalaman tim PKM dalam kegiatan
pengabdian masyarakat cukup banyak. Kegiatan PKM ini juga dibantu dosen

16
muda sebagai tenaga pembantu. Disamping itu, dalam pelaksanaan program PKM
ini tim pelaksana akan dibantu oleh 2 orang mahasiswa. Tim PKM akan
melakukan sosialisasi, perancangan mesin potong keripik keladi dan mesin
pengupas kulit nenas, mengadakan sosialisasi dan pelatihan terkait cara
penggunaan dan pemeliharaan mesin pemotong keripik keladi dan mesin
pengupas kulit nanas; dan pembuatan selai nenas, dan pembuatan SOP mesin
potong keripik keladi dan mesin pengupas kulit nenas untuk kegiatan operasional
dan pemeliharaan. Pemilihan teknologi berdasarkan pada pemilihan alat dan
bahan yang digunakan. Pemilihan alat dan bahannya harus yang murah, bahan
mudah didapat (bahan tersedia), tidak beracun, serta aman bagi manusia dan
lingkungan, mesin mudah dikelola dan dirawat, serta teknologi ini mudah
diterapkan dan digunakan.
Tabel 4.2 Tim Pengusul, Kepakaran, dan Tugas dalam Kegiatan PKM
Instansi
No Nama Kepakaran Tugas
Asal
1 Muhammad Universitas Tenik Mesin Menentukan
Taufiqurrahman, Tanjungpura Perancangan desain mesin pemotong rancangan
ST., MT. keripik keladi dan mesin pengupas kulit mesin
nenas termasuk dalam kepakaran teknik pemotong
mesin. Untuk mendapatkan mesin yang keripik keladi
mudah digunakan bagi mitra shingga dan mesin
dapat meningkatkan produksi keripik pengupas
keladi dan selai nenas maka perlu kulit nenas
ditentukan unit apa saja yang akan
dibuat. Unit tersebut didasarkan pada
kapasitas yang ditargetkan.
2 Budhi Purwoko, Universitas Teknik Pertambangan Sosialisasi
S.T, M.T Tanjungpura Kuantitas keripik keladi yang dihasilkan dan pelatihan
oleh mitra sangat terbatas. Hal ini cara
disebabkan oleh cara pemotongan penggunaan
keripik keladi masih dilakukan secara dan

17
manual. Oleh karna itu diperlukan mesin pemeliharaan
otomatis untuk memotong keripik keladi mesin
dan mengupas kulit nenas agar pemotong
produktivitasnya meningkat. keripik keladi
Penyampaikan cara penggunaan dan dan mesin
pemeliharaan mesin tersebut kepada pengupas
mitra harus disampaikan dengan bahasa kulit nanas;
yang mudah mereka pahami oleh karena dan
itu dibutuhkan orang yang aplikatif dan pembuatan
komunikatif pada masyarakat dalam selai nenas
kegiatan sosialisasi. Dan untuk aplikasi,
dilakukan pelatihan cara penggunaan dan
pemeliharaan mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nanas;
dan pembuatan selai nenas
3 Fitriana Universitas Pembuatan SOP Pengoperasian
Meilasari, MT Tanjungpura Mesin pemotong keripik keladi dan dan
mesin pengupas kulit nenas dirancang pemeliharaan
untuk meningkatkan produktivitas usaha instalasi
keripik keladi dan selai nenas khas pengolahan
Pontianak. Kapasitas mesin pemotong air sesuai SOP
keripik keladi adalah 20-30 kg/jam dan
mesin pengupas kulit nanas dengan
kapasitas 30-40 kg/jam. Prisip
pembuatan mesin adalah mudah dalam
pengoperasian dan pemeliharaan. Untuk
mndukung hal tersebut diperlukan SOP.
SOP yang akan diberikan kepada mitra
sebagai acuan dalam pengelolaan dan
pemeliharaan mesin pemotong keripik
keladi dan mesin pengupas kulit nanas.

18
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya


Biaya yang dibutuhkan dalam program ini adalah Rp. 49.995.000,- dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel 5.1 Anggara Biaya
Biaya yang Diusulkan
No Komponen Pengeluaran
(Rp)
1 Honor 0
2 Bahan habis pakai 5.544.000

3 Perjalanan dan Publikasi 5.000.000


4 Peralatan Penunjang 39.451.000
TOTAL KESELURUHAN 49.995.000

5.2 Jadwal Kegiatan


Rencana kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat dilihat pada
tabel 5.2.
Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persiapan dan koordinasi

2. Pembuatan SOP

3. Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan


Pembuatan Mesin Pemotong Keripik Keladi
4.
dan Mesin Pengupas Kulit Nenas
5. Monitoring

6. Laporan

7 Publikasi

19
REFERENSI

Darun, 2002. Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian


USU, Medan.
Daryanto, 1984. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.
Djoekardi, D., 1996. Mesin-Mesin Motor Induksi. Universitas Trisakti, Jakarta.
Ermayuli. 2011. Analisis Teknis dan Finansial Agroindustri Skala Kecil Pada
Berbagai Proses Pembuatan Keripik Talas di Kabupaten Lampung
Barat. Tesis. Universitas Lampung
Gasni, 2007. Karakteristik Mesin Pemotong Ubi Talas Dengan Mekanisme
Engkol Peluncur. Universitas Andalas.Padang.
Koswari, S. 1992. Teknologi Pengolahan umbi-umbian. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Lesmayati. 2014. Teknologi Pengolahan Komoditas Ubi-Ubian Mendukung
Pengembangan Agroindustri Dikawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL). Hal-2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan
Selatan.
Manurung, A. 2013. Rancang Bangun Alat Pemotong Talas Berdasarkan Data
Antropometri untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan dan Meningkatkan
Produktivitas. Universitas tanjung pura. Tanjung pura.
Nasution, I. S., Munawar, A. A. dan Nalirah, 2010. Efisiensi penggunaan alat
pengupas nenas (Ananas comosus L) tipe rumah tangga berdasarkan
cultivar lokal di provinsi Aceh. Jurnal Rona Teknik Pertanian. Vol. 2 No.1
hal: 105-113.
oekarno s, et al. 2013. Modifikasi gergaji tangan elektrik untuk memotong mata
tunas tebu(saccharum offichinarum l). Universitas jember. Jember.
Praptiningsih, Y., 1999. Teknologi Pengolahan. Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember, Jember.
Purmono, I., 2008. Analisis kelayakan financial dan ekonomi agribisnis nanas
(Kasus : Kecamatan Sipahutar, Kababupaten Tapanuli Utara, Sumatera
Utara). Skripsi. Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Sugijono, 2013. Penetapan frekuensi penggunaan pisau potong menggunakan
PLC Schneider Twido TWD20DTK. Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No. 1
hal: 1-9.
Wahyudi, D. 2010. Pengaruh Suhu Perendaman terhadap Kandungan Oksalat
dalam Talas pada Proses Pembuatan Tepung Talas. Institut Pertanian
Bogor (IPB). Bogor.

20
Lampiran 1. Biodata Tim Pengusul
Biodata Ketua Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Taufiqurrahman, ST., MT.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 198206032014041001
5 NIDN 1103068203
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 3 Juni 1982
7 E-mail hwelex@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 082350678123
9 Alamat Kantor Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak
Kalimantan Barat Kode Pos 78124
10 Nomor Telepon/Faks (0561) 740186
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 0 Orang
12 Mata Kuliah yg Diampu 1. Mekatronika
2. Manajemen Ekonomi dan Rekayasa
3. Thermodinamika
4. Perpindahan Panas

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Tanjungpura Universitas Brawijaya
Tinggi
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Mesin
Tahun Masuk-Lulus 2000-2005 2008-2011
Judul Analisis Perhitungan Link Pendekatan Design For Six
Skripsi/Tesis/Disertasi Budget Pada Sistem Sigma Pada Perancangan
Komunikasi Seluler Berbasis Sistem Informasi Preventive
CDMA 2000 Maintenance Untuk Support

i
Facilities Perangkat BTS (Base
Transceiver Station)
Nama 1. Ir. Hidayat Srihendayana, 1. Prof. Ir. Sudjito S., Ph.D.
Pembimbing/Promotor MT. 2. Arif Rahman, ST., MT.
2. F. Trias Pontia W. ST., MT.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2013 Optimasi Kualitas Pada Proses Pembuatan Mandiri 2
Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Metode
Taguchi (Studi Kasus Pada Sentra Pembuatan
VCO Kabupaten Kubu Raya)
2 2013 Maintenance Policy Pada Mesin Screw Press Mandiri 2
(Studi Kasus pada PT. HSL Manis Mata,
Kabupaten Ketapang)
3 2015 Rancang Bangun Sistem Informasi Borang 3A DIPA 5
Akreditasi Fakultas Teknik Untan Berbasis Universit
Web as
4 2016 Pengembangan Sistem Informasi Peringatan DIKTI 11
Dini Terhadap Bencana Banjir di Kota
Pontianak
5 2016 Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Java DIPA 5
Untuk Meningkatkan Efektivitas UNIVER
Penyebarluasan Informasi Penjaminan Mutu SITAS
Fakultas

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

ii
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2015 Pelatihan Pengenalan Software Autocad Bagi DIPA 2
Siswa SMU di Kabupaten Mempawah Universit
as
2 2015 Sosialisasi Tentang Permasalahan Dampak mandiri 3
Radiasi Gelombang Elektromagnetik Menara
Telekomunikasi Di Pemukiman Masyarakat Di
Kabupaten Sekadau
3 2016 Pembuatan Kompressor Mini Untuk Pengisian DIPA 3
Angin Ban Kendaraan Dengan Memanfaatkan Universit
Peralatan Bekas Perangkat Refrigerasi as
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun
dari sumber lainnya

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume / Nomor /
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Tahun
1 Pendekatan Design For Six Sigma JURNAL ELKHA VOL 7, NO 2 (2015)
Pada Perancangan Sistem Informasi Elektro Khatulistiwa EDISI OKTOBER
Preventive Maintenance Untuk 2015
Support Facilities Perangkat BTS
(Base Transceiver Station)
2 Analisis Potensi Biomassa Limbah JURNAL ELKHA VOL 8, NO 2 (2016)
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Untuk Elektro Khatulistiwa EDISI BULAN
Pembangkitan Energi Listrik Di OKTOBER 2016
Kabupaten Landak Provinsi
Kalimantan Barat
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya

iii
iv
Biodata Anggota 1 Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Budhi Purwoko, ST, MT
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197206052000031002
5 NIDN 0005067201
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 5 juni 1972
7 E-mail Budhi_geoupnvy91@yahoo.co.id
8 Nomor Telepon/HP 082148667639
9 Alamat Kantor Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak
Kalimantan Barat Kode Pos 78124
10 Nomor Telepon/Faks (0561) 740186
11 Lulusan yang Telah S1 =
Dihasilkan S2 =
S3 = 0 Orang
12 Mata Kuliah yg Diampu 5. Geologi Dasar
6. Teknik Eksplorasi
7. Pengantar Teknologi Mineral
8. Reklamasi dan Pasca Tambang
9. Geologi Struktur
10. Teknologi Batubara

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Gadjah
Tinggi Pembangunan Mada
Nasional “Veteran”
Yogyakarta
Yogyakarta

v
Bidang Ilmu Teknik Geologi Teknik Geologi
Tahun Masuk-Lulus 1991 1998
Judul Geologi daerah Penggunaan
Skripsi/Tesis/Disertasi Patean Kabupaten Pumice Formasi
Kendal Jawa Tengah Semilir sebagai
Beton Tahan Bakar
Nama 3. Ir. Suroso S. 1. Prof. 1.
Pembimbing/Promotor Sukandarrumid
i, PH.d

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml (Juta
Sumber
Rp)
1 2016 Studi Penggunaan Alat Geolistrik DIPA 18
Tahanan Jenis Untuk
Mengidentifikasi Potensi Ball Clay
di Kecamatan Capkala Ka.
Bengkayang
2 2015 Uji Perbandingan Geolistrik DIPA 5
Tahanan Jenis dan Polarisasi
Terimbas Untuk mengidentifikasi
Mineral logam di Kecamatan
Monterado Ka. Bengkayang
3 2014 Identifikasi Bidang Gelincir Pada DIPA 5
longsoran Ruas Jalan Galing –
Sajingan Kab. Sambas
Menggunakan Geolistrik Tahanan
Jenis 2 D

vi
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml (Juta
Sumber
Rp)
1 2015 Penyuluhan Dampak KEgiatan Fakultas 2 juta
Pertambangan Pada Murid Teknik
Madrasah Aliyah Babbussalam
Dessa Peniraman Kec. Sungai
PInyuh Kabupaten Mempawah
2 2016 Penyuluhan Dampak Kegiatan Fakultas 2 juta
Pertambangan Emas Tanpa Izin Teknik
Pada Murid SMAN 1 Mandor
Kabupaten Landak

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun


dari sumber lainnya

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume / Nomor /
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Tahun
1
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun


Terakhir
Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
1

vii
viii
Biodata Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fitriana Meilasari, S.Si, MT
2 Jenis Kelamin P
3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 30 Mei 1988
4 E-mail Fitriana.meilasari@gmail.com
5 Nomor Telepon/HP 085751514412
Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak
6 Alamat Kantor
Kalimantan Barat Kode Pos 78124
7 Nomor Telepon/Faks (0561) 740186 / -
2. Fisika Pertambangan
3. Fisika Lingkungan
4. Fisika Kesehatan
5. Amdal
6. Manajemen Pengelolaan
8 Mata Kuliah yang diampuh Limbah
7. Pencemaran Tanah dan Air
Tanah
8. Geofisika Pertambangan
9. Rekayasa Lingkungan
10. Ilmu Lingkungan

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Universitas Lambung Institut Teknologi
Nama Perguruan Tinggi
Mangkurat Sepuluh Nopember
Bidang Ilmu Fisika Teknik Lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 2006 -2011 2011 - 2013
Judul Penentuan Sebaran Air Analisis Pola Sebaran
Skripsi/Tesis/Disertasi Tanah di Wilayah Lindi Bersalinitas

ix
Kecamatan Banjarbaru Tinggi dengan Metode
Utara dan Selatan Kota Geolistrik Konfigurasi
Banjarbaru, Wenner-Schlumberger
Kalimantan Selatan di TPA Benowo,
Surabaya
1. Sri Cahyo
Nama Wahyono, S.Si, Dr.Ir. Ellina S
Pembimbing/Promotor M.Si Pandebesie, MT
2. Nurlina, M.Sc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml (Juta
Sumber
Rp)
Pemanfaatan Abu Layang Direktorat
Batubara Sisa PLTU Asam- Penelitian dan
Asam Kalimantan Selatan Pengabdian
1 2009 6,00
Sebagai Campuran Media kepada
Tanam dan Analisis Masyarakat
Kandungan Logam Beratnya Ditjen Dikti
Direktorat
Karakteristik Zirkonia Daerah Penelitian dan
Cempaka dengan Difraksi Pengabdian
2 2009 6,00
Sinar X Sebagai Dasar kepada
Pembuatan Nanozirkonia Masyarakat
Ditjen Dikti
Pemodelan Pola Sebaran Direktorat
Lindi Tpa Batu Layang, Penelitian dan
3 2016 50
Pontianak Dan Upaya Pengabdian
Penanggulangannya kepada

x
Masyarakat
Ditjen Dikti
Analisis Pola Sebaran Lindi
4 2016 DIPA Untan 6,4
Tpa Batu Layang, Pontianak
Analisis Pola Sebaran Lindi
Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (Tpas) Rasau Jaya,
5 2017 Kabupaten Kubu Raya DIPA Untan 6,4
Sebagai Upaya Penanganan
Limbah Cair Bawah
Permukaan Tanah
Penentuan Pola Sebaran Lindi
Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (Tpas) Batu Layang,
6 2017 DIPA Untan 6,4
Pontianak Menggunakan
Metode Geolistrik
Konfigurasi Wenner

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Judul Pendanaan
No Tahun Pengabdian Kepada Jml (Juta
Sumber
Masyarakat Rp)
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Berdasarkan
Berbagai Indikator di Tatanan
Rumah Tangga pada
1 2013 UNISKA 3,00
Masyarakat Desa Pulau Telo
di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Pulau Telo
Kecamatan Selat Kabupaten

xi
Kapuas
Pembuatan Kompos Dari
Limbah Domestik Dan
2 2015 Pertanian Di Kecamatan DIPA Untan 2,00
Rasau Jaya Kabupaten Kubu
Raya
Teknologi Pengolahan Air
3 2016 Bersih Pondok Pesantren DIPA Untan 2,00
Darul Hidayah

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun


Terakhir
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
Penentuan Sebaran Air 2 Februari 2012
Tanah di Kecamatan / Program
Seminar Nasional
Banjarbaru Utara dan Pascasarjana
1 Teknik Sipil VIII
Banjarbaru Selatan Kota Jurusan Teknik
2012
Banjarbaru, Kalimantan Sipil ITS,
Selatan Surabaya

Kajian Terhadap Teknologi 21 Februari


Waste Management
Pengomposan Limbah 2012 /
2 / Seminar Nasional
Industri dan Limbah Laboratorium
2012
Pertanian Teknologi
Pengelolaan

xii
xiii
xiv
xv
Lampiran 2.
Gambaran Iptek yang akan dilaksanakan pada mitra
1. Desain Mesin Pemotong Keripik Keladi

Gambar 1. Desain Mesin Pemotong Keripik Keladi

Spesifikasi mesin pemotong keripik keladi :


 Dimensi : 50 x 40 x 65 cm
 Material corong : plat stainless steel
 Material cover : plat besi dan plat stainless steel
 Material pisau : besi baja atau plat stainless steel
 Material rangka : siku besi
 Jumlah pisau : 1 buah
 Penggerak : dynamo
 Kapasitas : 20-30 kg/jam

xvi
Alat
 Mesin Las
 Mesin Gerinda
 Mesin Bor
 Gergaji besi
 Stop watch
 Timbangan
 Meteran
 UTM

Bahan
 Mata pisau
 Teflon
 Besi Steileessteel
 Pegas
 Pipa besi
 Besi siku
 Baut dan Mur
 Talas (talas yang digunakan sebagai bahan pengujian adalah talas yang
ada di sekitar bogor, banyak di temukan di pasaran sehingga dalam
pencarian bahan tidak mengalami kesulitan)

Prinsip Kerja Alat


Talas yang sudah dikupas diletakkan pada bagian tengah alat pengirisan.
Proses pengirisan dilakukan dengan menekan talas kemata pisau yang
berbentuk persegi dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga hasil
irisan jatuh pada posisi horizontal ketempat penampungan.

xvii
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara melakukan monitoring setiap bulan,
melakukan perawatan apabila ada kerusakan, dan lain-lain

2. Desain Mesin Pengupas Kulit Nenas

Gambar 2. Desain Mesin Pengupas Kulit Nenas

Berikut ini adalah komponen dan fungsi yang ada dalam Rancang Bangun
Mesin Pengupas Kulit Nenas Semi Otomatis:
1. Rangka Utama : Berfungsi sebagai tempat menopang dan melekatnya
seluruh bagian mesin. Sehingga desain dan kualitas rangka sangat
berpengaruh sekali pada kinerja mesin pengupas kulit nanas.
2. Motor Penggerak : Berfungsi sebagai penggerak utama Mesin
Pengupas Kulit Nanas Semi Otomatis, motor penggerak ini berupa motor
listrik, karena lebih hemat energi dan pengoperasiannya cukup
menggunakan listrik sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan
motor bensin.
3. Sabuk V-Belt : Berfungsi sebagai penghubung pulley satu dengan
pulley lainnya, karena dengan menggunakan belt lebih hemat biaya
daripada menggunakan gigi dan rantai, dan memungkinkan jarak yang
panjang.

xviii
4. Pulley : Berfungsi sebagai penghubung belt dengan poros yang
menghubungkan pisau pengupas.
5. Poros : Berfungsi sebagai penghubung daya dari motor menuju ke
poros engkol yang menghubungkan ke pisau pengupas.
6. Poros Engkol : Berfungsi sebagai pengubah gerakan berputar yang
dihasilkan motor listrik menjadi gerakan naik turun. Gerakan naik
turun dari poros engkol inilah yang dipakai untuk proses pengupasan
nanas.
7. Pisau Pengupas Kulit Nenas : Berfungsi sebagai mengupas kulit
nanas.
8. Tempat Dudukan Nanas : Berfungsi sebagai tempat meletakkan nanas
yang mau dikupas kulitnya.
9. Tuas Penekan : Berfungsi sebagai pengatur poros engkol supaya dapat
mengarahkan ke bawah sehingga, pisau dapat mengupas kulit nanas.

Cara Kerja Mesin


Cara kerja mesin pemotong hati nanas adalah mengubah energi listrik menjadi
energi gerak, energi gerak yang dihasilkan motor listrik merupakan gerakan
putar dan diubah oleh poros engkol menjadi gerakan naik turun yang
nantinya dipakai untuk memotong kulit nanas. Mesin pengupas kulit nanas
beroperasi pada saat motor listrik dialiri arus listrik, sehingga poros yang
ada terdapat akan bergerak dan gerakan poros diteruskan ke pulley. Pulley
yang berputar menggerakkan sabuk V-belt, sabuk v-belt juga akan
menggerakkan pulley pada poros engkol. Pada poros engkol inilah terjadilah
perubahan gerakan dari berputar menjadi naik turun. Gerakan naik turun
poros engkol digunakan menggerakkan pisau pengupas kulit nanas. Nanas
ditaruh di atas tempat penaruh nanas tepat dibawah pisau, sehingga ketika poros
engkol yang bergerak naik turun secara otomatis akan mengupas kulit nanas.

Bahan yang digunakan :


1. Buah Nenas

xix
Alat yang digunakan :
1. Rangka Utama
2. Motor Penggerak
3. Sabuk V-Belt
4. Pulley
5. Poros
6. Poros Engkol
7. Pisau Pengupas Kulit Nenas
8. Tempat Dudukan Nanas
9. Tuas Penekan

Prinsip Kerja Mesin Pengupas Kulit Nanas


Mesin pengupas kulit nanas ini bekerja dengan prinsip buah nanas ditancapkan
pada pisau pemutar yang akan memutar buah nanas tersebut dan ditahan oleh tuas
penahan, kemudian mata pisau yang telah terpasang pada holder akan turun
mengupas buah nanas dan disesuaikan dengan ukurannya.

Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara melakukan monitoring setiap bulan,
melakukan perawatan apabila ada kerusakan, dan lain-lain

xx
Lampiran 3.
Peta Lokasi Wilayah Kedua Mitra (menunjukkan jarak kedua mitra dari PT
pengusul) dengan ketentuan jarak kurang dari 200 km.
1. Mitra 1 Kelompok Tani Desa Jungkat Kecamatan Siantan (Kelompok
Tani Bina Usaha)
Kelompok Tani Desa Jungkat Kecamatan Siantan dinamakan bina
usaha. Kelompok tani terletak di Dusun Raden Wijaya Desa Jungkat
Kecamatan Siantan Kabuaten Pontianak. Jarak Kelompok Tani Desa
Jungkat Kecamatan Siantan dengan Universitas Tanjungpura 9,9 km

xxi
2. Mitra 2 GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya
Umum Kecamatan Rasau Jaya (Kelompok Tani Maju Bersama)
GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya Umum
Kecamatan Rasau Jaya terletak di Jl. Pelita IV No 1 A, Kecamatan Rasau
Jaya Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Kelompok tani ini
dinamakan Maju Bersama. Jarak Desa Rasau Jaya Umum dari Universitas
Tanjungpura ± 24,1 Km.

xxii
Lampiran 4.
Dua Buah Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra PKM
bermaterai Rp.6.000.
1. Mitra 1. Kelompok Tani Desa Jungkat Kecamatan Siantan / (Kelompok
Tani Bina Usaha)

xxiii
2. Mitra 2. GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Rasau Jaya
Umum Kecamatan Rasau Jaya (Kelompok Tani Maju Bersama)

xxiv
Lampiran 5.
Justifikasi Anggaran Biaya Kegiatan
1. Honor
Waktu
Honor
Honor Honor/jam (Rp) (Jam/ Minggu
(Rp)
minggu)
Ketua 0 12 0 0
Anggota 0 10 0 0
Sub Total (Rp) 0

2. Bahan Habis Pakai


Harga Harga Bahan
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan satuan Habis Pakai
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Kertas A4 80 Proposal dan
3 Rim 48.000 144.000
gram laporan

Proposal dan
Tinta Hitam 3 Buah 40.000 120.000
laporan

Proposal dan
Tinta Warna 3 Buah 45.000 135.000
laporan

CD dan stiker Laporan 10 Buah 10.000 100.000

Sosialisasi dan
Seminar kit 50 Paket 25.000 1.250.000
pelatihan

Penggandaan
Laporan 10 Paket 30.000 300.000
Laporan
Sosialisasi dan
Spanduk 2 Buah 150.000 300.000
pelatihan

xxv
Laporan
Logbook 1 Paket 100.000 100.000
Kemajuan
Sosialisasi dan
pelatihan di
Nasi Kotak Dusun Raden 50 Kotak 25.000 1.250.000
Wijaya Desa
Jungkat
Sosialisasi dan
pelatihan di Desa
Nasi Kotak 50 Kotak 25.000 1.250.000
Rasau Jaya
Umum
Sosialisasi dan
Aqua Gelas 6 Dos 35.000 210.000
pelatihan
Sub Total (Rp) 5.544.000
Peralatan Penunjang
Harga Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan satuan Peralatan
Pemakaian
(Rp) Penunjang(Rp)
pembuatan alat
Mata bor pemotong keripik 1 Set 350.000 350.000
keladi

pembuatan alat
Amplas pemotong keripik 10 Lembar 5.000 50.000
keladi

pembuatan alat
Komposer pemotong keripik 1 unit 250.000 250.000
keladi

xxvi
pembuatan alat
Penyewaan 1
pemotong keripik 4 hari 225.000 900.000
unit mesin las
keladi

pembuatan alat
Penyewaan 1
pemotong keripik 4 hari 200.000 800.000
unit mesin bor
keladi
Penyewaan 1 pembuatan alat
unit mesin pemotong keripik 4 hari 200.000 800.000
gerinda keladi
Penyewaan 1 pembuatan alat
unit mesin pemotong keripik 4 hari 200.000 800.000
potong keladi

Besi beton 5 pembuatan alat


pemotong keripik 10 Batang 25.000 250.000
mm keladi

Besi siku 30 pembuatan alat


pemotong keripik 10 Batang 85.000 850.000
mm keladi

Bearing pillow pembuatan alat


pemotong keripik 3 buah 250.000 750.000
block keladi
pembuatan alat
Baut 12 mm pemotong keripik 20 buah 3.500 70.000
keladi
pembuatan alat
Baut 22 mm pemotong keripik 10 buah 17.500 175.000
keladi
pembuatan alat
Cat pemotong keripik 2 kaleng 120.000 240.000
keladi
pembuatan alat
Sprocket 2 buah 250.000 500.000
pemotong keripik

xxvii
keladi

pembuatan alat
Rantai pemotong keripik 1 set 250.000 250.000
keladi
pembuatan alat
Kawat las pemotong keripik 2 kotak 115.000 230.000
keladi
pembuatan alat
Batu gerinda pemotong keripik 15 buah 32.000 480.000
keladi
pembuatan alat
Engsel pemotong keripik 10 buah 17.000 170.000
keladi
pembuatan alat
Stop kotak pemotong keripik 3 buah 165.000 495.000
keladi
pembuatan alat
Kabel Eterna
pemotong keripik 1 gulung 787.000 787.000
NYM 3×4
keladi
pembuatan alat
Motor listrik pemotong keripik 1 set 2.500.000 2.500.000
keladi
pembuatan alat
Pully pemotong keripik 1 buah 3.000.000 3.000.000
keladi
pembuatan alat
Sabuk V pemotong keripik 1 set 170.000 170.000
keladi
pembuatan alat
Baja L 5 cm 5 lempeng 175.000 875.000
pemotong keripik

xxviii
keladi

pembuatan alat
Plat besi 2 x 2 pemotong keripik 5 lembar 150.000 750.000
keladi
pembuatan alat
Bantalan
pemotong keripik 1 unit 250.000 250.000
silinder
keladi
pembuatan alat
Plat stainless
pemotong keripik 1 set 1.585.000 1.585.000
steel 2 mm
keladi
pembuatan mesin
Besi Shaf 1 inc pengupas kulit 1 batang 580.000 580.000
nenas
pembuatan mesin
Besi strip 5
pengupas kulit 3 batang 80.000 240.000
mm
nenas
pembuatan mesin
Besi plat 2 mm pengupas kulit 1 lembar 675.000 675.000
nenas
pembuatan mesin
Besi plat 8 mm pengupas kulit 1 lembar 1.465.000 1.465.000
nenas
pembuatan mesin
Amplas pengupas kulit 10 Lembar 5.000 50.000
nenas
pembuatan mesin
Komposer pengupas kulit 1 unit 250.000 250.000
nenas

Penyewaan 1 pembuatan mesin


pengupas kulit 5 hari 225.000 1.125.000
unit mesin las nenas

xxix
Penyewaan 1 pembuatan mesin
pengupas kulit 5 hari 200.000 1.000.000
unit mesin bor nenas
Penyewaan 1 pembuatan mesin
unit mesin pengupas kulit 5 hari 200.000 1.000.000
nenas
gerinda
Penyewaan 1 pembuatan mesin
unit mesin pengupas kulit 5 hari 200.000 1.000.000
nenas
potong

Besi beton 5 pembuatan mesin


pengupas kulit 8 Batang 25.000 200.000
mm nenas

Besi siku 30 pembuatan mesin


pengupas kulit 10 Batang 75.000 750.000
mm nenas

Bearing pillow pembuatan mesin


pengupas kulit 6 buah 250.000 1.500.000
block nenas
pembuatan mesin
Baut 12 mm pengupas kulit 50 buah 3.500 175.000
nenas
pembuatan mesin
Baut 22 mm pengupas kulit 15 buah 17.500 262.500
nenas
pembuatan mesin
Cat pengupas kulit 2 kaleng 120.000 240.000
nenas
pembuatan mesin
Sprocket pengupas kulit 3 buah 250.000 750.000
nenas
pembuatan mesin
Rantai pengupas kulit 1 set 250.000 250.000
nenas

Kawat las pembuatan mesin 2 kotak 115.000 230.000


pengupas kulit

xxx
nenas

pembuatan mesin
Batu gerinda pengupas kulit 10 buah 32.000 320.000
nenas
pembuatan mesin
Engsel pengupas kulit 10 buah 17.000 170.000
nenas
pembuatan mesin
Stop kotak pengupas kulit 3 buah 165.000 495.000
nenas
pembuatan mesin
Motor listrik pengupas kulit 1 set 2.500.000 2.500.000
nenas
pembuatan mesin
Pully pengupas kulit 1 buah 3.000.000 3.000.000
nenas
pembuatan mesin
Sabuk V pengupas kulit 1 set 170.000 170.000
nenas
pembuatan mesin
Baja L 5 cm pengupas kulit 5 lempeng 175.000 875.000
nenas
pembuatan mesin
Plat besi 2 x 2 pengupas kulit 5 lembar 150.000 750.000
nenas

Bantalan pembuatan mesin


pengupas kulit 1 unit 250.000 250.000
silinder nenas

Plat stainless pembuatan mesin


pengupas kulit 1 set 1.585.000 851.500
steel 1 mm nenas

Sub Total (Rp) 39.451.000


3. Biaya Perjalanan

xxxi
Harga Biaya
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan satuan Perjalanan
Perjalanan
(Rp) (Rp)
Kegiatan
Perjalanan dari sosialisasi dan
Universitas Ke pelatihan 2 Paket 500.000 1.000.000
Mitra kelompok
masyarakat
Perjalanan dari
Kegiatan running
Universitas Ke 2 Kali 500.000 1.000.000
Alat
Mitra
Perjalanan dari
Kegiatan
Universitas Ke 2 Kali 500.000 1.000.000
monitoring
Mitra
Sub Total (Rp) 3.000.000

4. Biaya Lain-lain
Harga
Biaya Lain-
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Satuan satuan
Lain (Rp)
(Rp)
Publikasi
Publikasi 1 Paket 2.000.000 2.000.000
Nasional
Sub Total (Rp) 2.000.000
Total Keseluruhan (Rp) 49.995.000

xxxii

Anda mungkin juga menyukai