Anda di halaman 1dari 8

ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1. DS : Paralisis pusat Bersihan jalan
DO: pernafasan tidak efektif
- B -Bayi tampak sesak
-Bayi tampak lemah,merintih
Asfiksia
S:35 , N:154 , RR:60

S Paru-paru terisi
- cairan
--
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
DS : Janin kekurangan Pola nafas tidak
2. DO : O2 dan kadar efektif
- Bayi mengalami bradipneu : CO2 meningkat
25x/m
- Suara nafas melemah
Nafas cepat
- Ekspansi dada berkurang

Apneu

DJ dan TD
menurun

Pola nafas tidak


efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
2. Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ NO.DP Kriteria hasil(NOC) Intervensi(NIC) TTD&


JAM Nama
15/8/1 DX:1 1.Kaji tanda vital – pernafasan,
8 Setelah di lakukan tindakan nadi, tekanan darah.
08.00 keperawatan selama 2x24 jam
Klien memperlihatkan bersihan 2.Kaji frekwensi, kedalaman
jalan nafasnya efektif, dengan pernafasan dan tanda-tanda
kriteria hasil : sianosis setiap 2 jam.
Indikator Awa Akhir
l 3.Dorong pengeluaran sputum,
1.Nafas Bayi 2 3 pengisapan (suction) bila
kembali normal diindikasikan.
2.Bayi aktif. 2 4 4.Lakukan palpasi fokal
3.Pada 2 4 fremitus
pemeriksaan
auskultasi tidak 5.Observasi tingkat kesadaran,
ditemukan lagi selidiki adanya perubahan
bunyi tambahan
pernafasan 6.Kolaborasi dengan tim medis
pemberian O2 sesuai dengan
indikasi
Keterangan :
1 :Gangguan ekstrem
2:Gangguan berat
3:Gangguan sedang
4:Gangguan ringan
5:Tidak ada gangguan

Setelah dilakukan tindakan


pendidikan kesehatan selama
2X4 jam Klien memperlihatkan
pola nafas yang efektif, dengan 1.Kaji frekwensi, kedalaman
Kriteria hasil : pernafasan dan ekspansi dada.
1.
Indikator Awa Akhi 2.Catat upaya pernafasan,
l r termasuk penggunaan otot
- Frekwensi dan 2 4 bantu pernafasan
kedalaman
pernafasan 3.Auskulatasi bunyi nafas dan
dalam rentang catat adanya bunyi nafas
normal seperti mengi, krekels,dll
09.30 DX.2
2. -Bayi aktif 2 4 4.Tinggikan kepala bayi dan
. bantu mengubah posisi

5.Berikan oksigen tambahan


Keterangan :
1 :Gangguan ekstrem
2:Gangguan berat
3:Gangguan sedang
4:Gangguan ringan
5:Tidak ada gangguan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam No.Dp Tindakan /Implementasi Respon TTD &


Nama
13/08/2018 1 DS :
1.Mengkaji tanda vital – DO:
08.00 pernafasan, nadi, tekanan
- B -Bayi tampak sesak
darah. -Bayi tampak
lemah,merintih
2.Mengkaji frekwensi, S:35 , N:154 , RR:60
kedalaman pernafasan dan
tanda-tanda sianosis setiap 2
jam.

3.Mendorong pengeluaran
sputum, pengisapan (suction)
bila diindikasikan.

4.Melakukan palpasi fokal


fremitus

5.Mengobservasi tingkat
kesadaran, selidiki adanya
perubahan

6.Mengkolaborasi dengan
tim medis pemberian O2
sesuai dengan indikasi

09.30 1.Mengkaji frekwensi,


kedalaman pernafasan dan
ekspansi dada.
2.Mencatat upaya
pernafasan, termasuk DS :
penggunaan otot bantu DO :
pernafasan - Bayi mengalami bradipneu
: 25x/m
3.Mengauskulatasi bunyi - Suara nafas melemah
nafas dan catat adanya bunyi - Ekspansi dada berkurang
nafas seperti mengi,
krekels,dll
2.
4.Meninggikan kepala bayi
dan bantu mengubah posisi

5.Memberikan oksigen
tambahan
EVALUASI

Tgl/Jam No.DP Perkembangan TTD &


(SOAP) Nama
Selasa 1
16/08/18 S: -
13.00 O : -Klien tampak rileks dalam bernafas
- Jalan nafas klien kembali lancar
- Kesadaran klien kembali membaik.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.

14.00 2 S:-
O : -Bayi sudah bernafas spontan
2. - Bayi dapat menangis, walaupun agak merintih.

3. -Warna kulit kemerahan

4. Jalan nafas telah bersih, tidak terdapat lendir lagi

5. Pergerakan dan tonus otot sudah aktif

B. Tanda-tanda Vital

1. Nadi : 120 x/menit

2. Suhu : 36,8 ̊C

3. Pernafasan : 36 x/menit

A : Masalah asfiksia teratasi

P : Intervensi dihentikan
PEMBAHASAN

Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin
meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
Dari etiologinya,asfiksia neonatorum bisa berasal dari banyak faktor,diantaranya:
a. Faktor ibu: hipoksia ibu,gangguan aliran darah uterus
b. Faktor plasenta: gangguan mendadak pada plasenta
c. Faktor fetus: kompresi umbilicus
d. Faktor neonatus: depresi pusat pernapasan bayi baru lahir
Tindakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut resusitasi bayi baru lahir yang
bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa yang
mungkin muncul.

Anda mungkin juga menyukai