Anda di halaman 1dari 3

Rencana Asuhan Keperawatan

NO Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan 1. Auskultasi paru untuk 1.Konsolidasi dan 1. mengauskultsi paru S : -klien sdah
berhubungan dengan tindakan keperawatan gerakan udara dan kurangnya gerakan untuk gerakan udara dan tidak mengeluh
obstruksi bronchus selama 1x24 jam bunyi nafas tidak udara pada posisi dada
bunyi nafas tidak normal. sesak nafas
ditandai dengan : diharapkan pertukaran normal menunjukkan aliran - gerakan udara dan bunyi
Ds : gas kembali efektif udara tidak normal nafas kembali normal
- Klien mengeluh sesak dengan kriteria hasil : pada lobus paru. 2. menyelidiki
nafas - sesak nafas dapat 2. Selidiki kegelisahan 2. Dapat menunjukkan kegelisahan dan
berkurang dan perubahan mental peningkatan hipoksia perubahan mental O:- klien tampak
Do : - klien dapat terlihat atau komplikasi - klien tidak lagi tenang
- Klien tampak gelisah nyaman seperti penyimpangan menujukkan kegelisahan -Tidak terjadi
- Sianosis -tidak ter jadi sianosis mediastinal pada dan tidak adanya sianosis
- TTV : -Pernafasan dalam pasien tumor paru perubahan mental -TTV normal :
- TD : 100/60 mmHg batas normal (16- 3.pertahankan kepatenan 3. memaksimalkan 3. Mempertahankan -TD :120/80
20x/menit) jalan nafas dengan ekspansi paru dan kepatenan jalan nafas mmHg
- N : 90x/menit
memberikan posisi drainase secret dimana
dengan menberikan posisi -N : 60x/menit
- S : 37,5°C duduk telentang sampai obstuksi jalan nafas duduk telentang sampai -S : 36,5 °C
posisi miring mempengaruhi posisi miring -R : 20x/menit
- R : 12x/menit
ventilasi - klien tampak nyaman
dengan posisi yang
diberikan.
4. mencatat terjadinya
4. catat terjadinya 4. Demam dalam 24 demam A : masalah
demam jam pertama, pada - tidak ada tanda_tanda teratasi
tumor paru terkadang klien akan mengalami
mu penunjukkan demam
adanya atelektasis, 5. Melakukan kolaborasi
infeksi atau dengan dokter untuk
peninkatan metastasis terapi oksigen. P : pertahankan
5. Lakukan kolaborasi 5. memaksimalkan -klien terpasang O2 4 intervensi
dalam pemberian sediaan O2 liter/menit via nasal
oksigen tambahan canulle
2. Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1.Faktor ini 1. mengkaji kemampuan S : - klien
tindakan keperawatan klien untuk makan, menentukan pemilihan klien untuk makan dan mengatakan nafsu
dari kebutuhan
selama 3x24 jam batuk dan mengatasi jenis makanan batuk serta mengatasi makannya
berhubungan dengan diharapkan kebutuhan sekresi sehingga pasien sekresi meningkat dan
nutrisi terpenuhi terlindungi dari -klien sudah mampu tidak batuk lagi
intake menurun ditandai
dengan criteria hasil : aspirasi makan dengan baik dan
dengan ; - Nafsu makan Batuk sudah mulai
membaik hilang.
- klien tampak 2.Timbang BB sesuai 2.mengevaluasi 2. Menimbang BB sesuai O : - klien tampak
Ds : membaik indikasi keefektifan atau indikasi membaik
-berat badan mulai naik mengubah kebutuhan -BB mulai naik -BB kembali ideal
- klien mengeluh nafsu
ke berat semula pemberian nutrisi. -TTV normal :
makan menurun - TTV dalam batas 3.Tingkatkan 3.perbaikan 3.Meningkatkan -TD :120/80
normal : kenyamanan lingkungan lingkungan dan kenyamanan lingkungan mmHg
- Klien mengeluh batuk
TD : 120/80 mmHg yang baik untuk sosialisasi waktu yaing baik untuk -N : 60x/menit
N : 60x/menit sosalisasi saat makan. makan dapat sosialisai saat makan. -S : 36,5 °C
S : 36,5°C meningkatkan -klien dapat makan -R : 20x/menit
Do :
R : 20x/menit pemasukan dan dengan nyaman.
- Klien tampak lemah menormalkan fungsi
- BB menurun makan.
- TTV : 4.Berikan makan dalam 4.meningkatkan proses 4.memberikan atau A : - masalah
- TD : 100/60 mmHg jumlah kecil dan dalam pencernaan dn menganjurkan kepada teratasi
waktu yang sering dan toleransi pasien keluarga untuk
- N : 90x/menit
teratur terhadap nutrisi yang meberikan makanan
- S : 37,5°C diberikan. sedikit namun sering. P : pertahankan
5.Lakukan kolaborasi 5. untuk meningkatkan 5.Melakukan kolaborasi intervensi
- R : 12x/menit
dengan ahli gizi nutrisi serta dengan ahli gizi tentang
mempercepat proses pemberian diet.
pemenuhan nutrisi
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1.kaji factor yang 1.untuk mengetahui 1. Mengakaji factor yang S : - klien
tindakan keperawatan menyebabkan keletihan kendala yang dialami menyebabkan mengatakan telah
berhubungan dengan
selama 3x24 jam klien di RS keletihan mampu melakukan
kelemahan diharapkan klien dapat -klien bosan aktivitas secara
melakukan aktivitas menghabiskan waktu di mandiri
Di tandai dengan :
yang dapat di toleransi tempat tidur
dengan kriteria hasil : 2.pantau klien dalam 2.untuk mengetahui 2.memantau aktivitas O : -klien terlihat
- Klien dapat melakukan aktivitas sajauh mana adaptasi klien dengan hasil lebih
Ds : klien mengeluh tidak
malakukan aktivitas klien terhadap -klien hanya dapat tirah semangat/membaik
dapat melakukan secara mandiri penyakitnya baring ditempat tidur. - TTV normal :
3.Anjurkan aktivitas 3.untuk menghilankan 3.Menganjurkan kepada -TD :120/80
aktivitas secara mandiri
- Keadaan umum baik alternatif sambil istrahat kejenuhan dengan klien untuk melakukan mmHg
aktivitas aktivitas alternative - N : 60x/menit
- Mampu melakukan seperti mangajak klien - S : 36,5 °C
Do :
kegiatan tanpa bercerita. - R : 20x/menit
- Keadaan umum lemah bantuan keluarga 4.Bantu klien untuk 4.untuk meningkatkan 4.Membantu klien
maupun perawat melakukan pergerakan tonus otot melakukan pergerakan
-Pergerakan/aktivitas
aktiv aktivitas seperti
dibantu oleh keluarga
- TTV dalam batas menggerakan kaki dan A : masalah
- TTV :
normal tangan sebisa mungkin. teratasi
TD : 100/60 mmHg
TD : 120/80 mmHg 5.Jelaskan pentingnya 5.menghemat energy 5. Menjelaskan
N : 90x/menit N : 60x/menit istirahat dalam rencana untuk penyembuhan, pentingnya istrahat,
S : 36,5°C pengobatan dan pembatasan aktivitas -klien dapat mengatur
S : 37,5°C
R : 20x/menit perlunya keseimbangan berdampak positiv waktu sehingga P : pertahankan
R : 12x/menit aktivitas dan istirahat terhadap klien dalam pemulihan lebih cepat. intervensi
perbaikan kegagalan
pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai