Anda di halaman 1dari 22

FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS

STASE KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UGM

Nama Mahasiswa : Nyoman Martana


NIM : 16/406355/KU/19361
Ruang : NICU
Tanggal Pengkajian : 14 Agustus 2017
Tanggal Praktek : 14 Agustus 2017 – 16 Agustus 2017
Paraf :

I. IDENTITAS KLIEN
No. Rekam Medis : 01.81.93.XX
Tgl Masuk RS : 04-08-2017
Nama Klien : An. T
Nama Panggilan : An. T
Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 09 Juli 2017
Umur : 1 Bulan 5 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Orangtua/wali
Nama Ayah/Ibu/wali : Ibu S
Pekerjaan ayah/ibu/wali : IRT
Pendidikan : SD
Alamat ayah/ibu/wali : Argopeni, Kebumen
Agama : Islam
II. KELUHAN UTAMA
Perut bayi membesar dan belum dapat BAB. Pasien pro-laparatomy eksplorasi.

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


a. Prenatal
- Jumlah kunjungan : 3 kali
- Bidan/dokter : Bidan praktik mandiri
- Penkes yang didapat : Pemenuhan status nutrisi saat hamil, persiapan
kehamilan tiap trimester, tanda-tanda persalinan
- HPHT : 15 Juli 2017
- Kenaikan BB saat hamil : 10 kg
- Komplikasi kehamilan : tidak ada komplikasi saat kehamilan
- Komplikasi obat : tidak terdapat komplikasi obat-obatan.
- Obat-obatan yang didapat : Ny. S tidak mengkomsumsi obat-obatan
- Riwayat hospitalisasi : Tidak terdapat riwayat hospitalisasi saat hamil
- Golongan darah ibu :O
- Pemeriksaan kehamilan :
( ) Rubella
( ) Hepatitis
( ) CMV
( ) GO
( ) Herpes
( ) HIV
( ) Lain-lain, sebutkan
b. Natal
- Awal persalinan : Tidak terdapat penyulit
- Lama persalinan : Awal kala 1-kala3 : 8 jam
- Komplikasi persalinan : tidak terdapat komplikasi saat persalinan
- Terapi yang diberikan : tdak ada terapi tambahan.
- Cara melahirkan : Pervaginam
- Tempat melahirkan : Puskesmas Kebumen
c. Post natal
- Usaha nafas : dengan/tanpa bantuan
- Kebutuhan resusitasi : tidak terdapat resusitasi
Jenis dan lamanya dari 1 dan 5 menit:
Skor APGAR : tidak terkaji
- Obat-obatan yang diberikan pada neonatus: tidak terkaji
- Interaksi orangtua dan bayi
Kualitas:
Lamanya:
- Trauma lahir : ada/tidak
- Narkosis : ada/tidak
- Keluarnya urin/bab : ada/tidak
- Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: bayi menangis spontan
IV. RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM:

Keterangan

: Klien

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

V. RIWAYAT SOSIAL
a. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi
Anggota ke;uarga memberikan dukungan yang baik pada An. T. Keluarga dari Ny.
S dan Tn. A saling memberikan dukungan dan masih sering bertanya mengenai
kondisi dari An. T saat ini.
b. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Ayah
V Menyentuh V
V Memeluk V
V Berbicara V
V Berkunjung V
V Kontak mata V

c. Anak yang lain


Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
Perempuan Pervaginam, Spontan Lengkap
Laki-laki Pervaginam, Spontan Lengkap

d. Lingkungan rumah
Keluarga Ny. S tinggal dalam rumah dengan luas rumah sekitar ?. Dalam rumah
tersebut, Ny. S hanya tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya. Kondisi
lingkungan rumah cukup baik. Interaksi antar warga sekitar terjalin dengan baik.
e. Problem sosial yang penting
Tidak terdapat problem sosial yang mengganggu kehidupan rumah tangga Ny. S.
Apabila terdapat masalah internal keluarga, Ny. S sering berdiskusi dengan suami
dan berdoa agar diberikan petunjuk dalam menghadapi permasalahan yang ada.
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
a. Diagnosa medis:
Late-onset Sepsis e.c Strenotrophomonas maltophilia, Stenosis duodenum post
Laparatomy Eksplorasi H+29, Stenosis pylori, Cholestasis e.c sepsis,
thrombositopenia e.c sepsis, hipoalbuminemia, BBLR.

b. Tindakan operasi:
Laparatomy eksplorasi
c. Status nutrisi
1. Antropometri
BB : 1700 gram
PB : 42 cm
LLA : 10cm
LK : 39 cm
d. Status cairan
Pasien terpasang TPN 5.2 cc/jam
e. Obat-obatan:
1. Metronidazole 12.5 mg/12 jam IV
2. Amikacin 25mg/24 jam IV
3. TPN 5.2 cc/jam
4. Lipid 2.2 cc/jam
f. Aktivitas
An. T hanya mampu berbaring di tempat tidur.
g. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan
Membantu pemenuhan selfcare (Mandi, Berpakaian, Oral Care, Toileting),
Mengukur berat badan, monitor termoregulasi, monitor ttv.
h. Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi (27-07-2017):
Abdomen: dubble bubble appearance suspek stenosis duodeni. Tidak tampak
udara bebas
2. Foto Babygram (04-08-2017):
- Thorax: infiltrat di perihiler dan paracardial sinistra. Konfigurasi COR tak valid
dinilai (asimetris)
- Abdomen: distensi gaster, dengan tak tampak gambaran udara di distalnya,
sangat mungkin obstruksi di distal gaster. Ujung distal gastric tube terproyeksi
setinggi gaster.
i. Lain-lain
- Skor Resiko Jatuh (Humpty Dumpty): 18 (Resiko Tinggi)
- BB/U: < -3SD (Gizi Buruk)
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : tidak terkaji
Suhu : 36,8oC
Nadi : 132x/menit
Pernapasan : 40x/menit
Saat lahir Saat ini
Berat badan 1638 gram 1700 gram
Panjang badan 42 cm 42 cm
Lingkar kepala 39 cm 40 cm

1. Reflek :
2. Tonus/aktivitas : Bedrest
Tonus otot:
1 1
1 1

3. Kepala/leher: Bentuk mesocephal.


4. Mata:
 Ukuran pupil : 2mm/2mm
 Reflex cahaya : +/+
 Konjungtiva : anemis
5. THT:
 Telinga : terlinga terlihat bersih, tidak terdapat secret yang keluar
 Hidung : tidak terdapat secret/lendir, tidak terdapat pembesaran rongga
sinus
 Tenggorokan : tidak terdapat kemerahan atau pembengkakan pada ovula
6. Abdomen:
Inspeksi : Bentuk: rounded, warna sawo matang
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : tidak teraba massa
Perkusi : suara: timpani
7. Thorax
Inspeksi :
8. Paru-paru
Suara paru : vesikuler, tidak terdapat ronkhi atau stridor, tidak nampak tarikan dinding
dada. RR: 40x/menit.
9. Jantung
Suara jantung: S1-S2 reguler, tidak terdapat suara jantung tambahan. Iktus kordis
teraba. HR: 132x/menit.
10. Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT < 2dtk, tidak terdapat oedema
Tonus otot:
1 1
1 1

11. Umbilikus: tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada area umbilikus


12. Genital : tidak ada keluhan
13. Anus : tidak terdapat kemerahan/iritasi
14. Spina : tidak terdapat cedera pada area spinal
15. Kulit: integritas kulit: lembab, warna: sawo matang, tidak terdapat oedema
16. Suhu lingkungan:
VIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN/REFLEK PRIMITIF
1. Kemandirian dan bergaul
2. Motorik halus
3. Kognitif dan bahasa
4. Motorik kasar
Kesimpulan perkembangan:
IX. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis,
medis, dll.)

X. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


ANALISA DATA
TANGGAL DATA MASALAH ETIOLOGI
14 Agustus 2017 Data Subjektif: Risiko Konstipasi  Fisiologis: dehidrasi
Ny. S mengatakan bahwa An. T kesulitan dalam
melakukan BAB, namun kemarin sudah dapat
melakukan BAB. An. T juga sering mengalami
muntah.

Data Objektif
An. T muntah sebanyak 10cc, warna hijau pekat
Diagnosis medis: Stenosis duodenum post
Laparatomy Eksplorasi H+29, Stenosis pylori
14 Agustus 2017 Data Subjective: Ketidakseimbangan nutrisi: Ketidakmampuan mencerna
Ny. S mengatakan An. T sering mengalami muntah kurang dari kebutuhan makanan
sehingga sulit dalam pemberian asupan makanan tubuh

Data Objective:
An. T nampak Kurus, lemah. Rasio BB/U < - 3SD
Diagnosis medis: Stenosis duodenum post
Laparatomy Eksplorasi H+29, Stenosis pylori,
hipoalbuminemia
14 Agustus 2017 Data Subjective: Resiko Infeksi  Malnutrisi
-  Prosedur invasive
Data Objective:
An. T terpasang IV line di tangan kiri H+3
Diagnosa medis: Late-onset Sepsis e.c
Strenotrophomonas maltophilia, Stenosis duodenum
post Laparatomy Eksplorasi H+29, hipoalbuminemia,
BBLR.

16 Agustus 2017 Data Subjective: Resiko Hipotermia Perioperatif  Prosedur pembedahan


-  Skor klasifikasi Status Fisik
Data Objective: > 1 menurut American
Pasien post laparatomy eksplorasi dengan status ASA Socisty of Anestesiologist
II. An. T nampak menggigil, kulit pucat, suhu: (ASA).
35.9OC.  Berat badan rendah

RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC NIC
Risiko Konstipasi bhd penurunan motilitas Bowel Elimination Bowel Management
traktus gastrointestinal Dalam rencana asuhan keperawatan selama Kegiatan:
Domain 3: Eliminasi dan Pertukaran 3x24 jam diharapkan pola eliminasi klien  Monitor eliminasi fekal pasien (Frekuensi,
konsistensi, bentuk, volume dan warna)
Kelas2: Fungsi Gastrointestinal membaik dengan indikator:  Monitor adanya abnormalitas pada bising
No Indikator Awal Target usus

Definisi: Rentan mengalami penurunan


1 Pola Eliminasi 1 2  Memberikan makanan yang tinggi serat
2 Bising Usus 1 2
frekuensi defekasi normal yang disertai dengan Keterangan:  Mengedukasi keluarga pasien mengenai

kesulitan atau tidak lampiasnya fasase feses Pola Eliminasi: makanan yang harus diwaspadai dan
dianjurkan
dan atau pasase feses yang keras, kering, dan 1: Sangat terganggu
 Berikan rectal supusitory bila perlu
banyak, yang dapat mengganggu kesehatan. 2: Terganggu
3: Terganggu
Faktor Resiko: 4: Agak Terganggu
 Mekanis (Onstruksi usus pasca-bedah) 5: Tidak ada keluhan
 Fisiologis (penurunan motilitas
gastrointestinal)
Bising Usus:
1: 1-5 kali/ menit atau > 50x/menit
2: 1-5 kali/ menit atau > 40x/menit
3: 1-5 kali/ menit
4: 35-40x/menit
5: 7-35x/menit
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari Nutrition Status Nutrition Therapy:
kebutuhan tubuh bhd Faktor biologis, kurangSetelah dilakukan tindakan keperawatan minimal 1. Kaji status nutrisi klien
asupan makanan (00002) 3x24 jam, status nutrisi klien dapat meningkat 2. Monitor intake dan output makanan dan cairan
Domain 1: Nutrisi
dengan criteria 3. Kolaborasi dengan ahlu gizi mengenai jenis
Kelas 1: Makan
No Indikator Awal Target diit dan jumlah kalori yang dibutuhkan
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk 1 Intake Nutrisi 3 4 4. Tingkatkan intake makanan dan cairan
memenuhi kebutuhan metabolic. 2 Rasio Berat 4 5 5. Edukasi keluarga mengenai makanan yang
Badan/Panjang Badan sesuai dengan kategori usia klien
Batasan Karakteristik: Keterangan: 6. Lakukan oral hygiene sebelum pemberian makanan
 Berat badan 20% atau lebih dibawah Intake Nutrisi:
rentang normal 1: sangat terganggu
 Kurang minat pada makanan 2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu

Rasio Berat Badan/Panjang Badan:


1: Rasio Berat Badan/Panjang Badan > 6 atau < -6
2: Rasio Berat Badan/Panjang Badan > atau < -5
3: Rasio Berat Badan/Panjang Badan > 4 atau < -4
4: Rasio Berat Badan/Panjang Badan > 3 atau < -3
5: Rasio Berat Badan/Panjang Badan 2 < X < -2
Resiko Infeksi bhd Malnutrisi, Prosedur Infection severity Infection protection
invasive Dalam rencana asuhan keperawatan 3x24 jam, Definisi:meminimalisir transmisi dari agen
Domain 11: Keamanan/Perlindungan diharapkan pasien tidak mengalami infeksi infeksi
Kelas 1: Infeksi dengan indikator: Aktivitas:
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi No Indikator Awal Target
 Menjaga kebersihan lingkungan pasien
organisme patogenik yang dapat mengganggu 1 Demam 5 5
 Membatasi jumlah pengunjung
kesehatan. 2 Kemerahan pada area 5 5
insersi  Mempertahankan teknik aseptik teradap
pasien
Faktor Resiko:
Keterangan:  Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
 Prosedur Invasif
Demam:
 Malnutrisi tindakan
1: Suhu: <40OC
 Pertahanan tubuh tidak adekuat (Vaksinasi 2: Suhu: 39-40OC  Inspeksi kulit dan mukosa ada atau tidaknya
tidak adekuat) 3: Suhu: 38-39OC kemerahan atau rasa panas yang ekstrem
O
4: Suhu: 37-38 C  Motivasi klien untuk mendapatkan intake
5: Suhu: 36-37OC
cairan yang adekuat
Kemerahan pada area insersi
 Monitor adanya perubahan tingkat energi
1: terdapat kemerahan dan bengkak, teraba hangat
klien
2: terdapat kemerahan dan bengkak
 Ajarkan pada pasien dan keluarga terkait
3: terdapat kemerahan dan teraba hangat
4: terdapat kemerahan
pencegahan infeksi

5: tidak terdapat kemerahan  Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara


mengenali tandadan gejala infeksi
 Berikan antibiotic bila perlu
Resiko Hipotermia Perioperatif (00254) Thermoregulation (0800) Hypothermia Treatment
Domain 11: Keamanan/Perlindungan Domain :Physiologic Health  Hindarkan pasien dari paparan yang dapat
Kelas 6: Termoregulasi Class: Metabolic Regulation menyebabkan hipotermia
 Monitor temperature tubuh pasien secara

Definisi: Rentan terhadap penurunan tiba-tiba Dalam rencana asuhan keperawatan 1x24 berkala

suhu inti tubuh dibawah 36OC yang terjadi satu jam, diharapkan suhu tubuh pasien terjaga  Monitor gejala penyerta hipotermia seperti
kelethan, kelemahan, konfusi,apatis, gangguan
jam sebelum atau 24 jam sesudah pembedahan dengan indikator:
bicara, menggigil dan perubahan warna kulit
yang dapat mengganggu kesehatan. No Indikator Awal Target
 Pasang bedside monitor
1 Penurunan suhu 4 5
 Tutupi pasien dengan selimut penghangat
Faktor Resiko: permukaan kulit
 Monitor tanda dan gejala shock
 Status ASA II Keterangan :  Monitor vital sign

 Suhu Lingkungan Rendah 1: Berat  Monitor ketidakseimbangan elektrolit, asam

 Prosedur Pembedahan 2: Agak Berat basa

3: Cukup Terganggu
4: Agak Terganggu
5: Tidak Terganggu

CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Risiko Konstipasi bhd 14 Agustus 2017 Pukul 09.30 Subjective:
penurunan motilitas  Membangun rasa saling percaya Ibu An. T mengatakan bahwa sejak lahir An. T

traktus gastrointestinal dengan keluaga An.T mengalami kesulitan dalam melakukan BAB. Saat
 Mengkaji pola eliminasi An. T ini umur An. T sudah mencapau 32 hari, dan baru
 Memonitor intake makanan An. T dapat BAB 2 kali setelah operasi yang dilakukan 15
 Memonitor suara bising usus An. T hari yang lalu.
Tidak ada asupan makanan yang diberikan pada
An. T karena hari ini An. T muntah berwarna hijau
pekat.

Objective:
Bising Usus: 3x/menit
Assesment: Bowel Elimination
No Indikator Awal Target Capaian
1 Pola 1 2 1
eliminasi
2 Suara bising 2 2 2
usus
Masalah teratasi
Planning:
 Monitor suara bisisng usus
 Monitor status nutrisi
Risiko Konstipasi bhd 15 Agustus 2016 Pukul 09.30 Subjective:
penurunan motilitas  Memonitor pola eliminasi An. T Ny. S mengatakan bahwa An. T dipusakan hari ini

traktus gastrointestinal  Memonitor intake nutrisi An. T karena akan dilakukan operasi Laparatomy.
 Memonitor suara bising usus An. T Objective:
Bising usus: 4x/menit

Assesment: Bowel Elimination


No Indikator Awal Target Capaian
1 Pola 1 2 1
eliminasi
2 Suara Bising 2 2 2
Usus
Planning:
 Monitor suara bisisng usus
 Monitor status nutrisi
 Monitor eliminasi pasien
Risiko Konstipasi bhd 16 Agustus 2017 Pukul 07.00 Subjective:
penurunan motilitas An. T dilakukan Operasi Laparatomy -

traktus gastrointestinal Objective:


Pukul 12.30 Bising Usus: 4x/menit
An. T telah selesai dilakukan operasi
Laparatomy Assesment: Bowel Elimination
No Indikator Awal Target Capaian
Pukul 13.30 1Pola 1 2 1
eliminasi
 Memonitor bising usus
2 Suara bising 2 2 2
usus
Planning:
 Monitor suara bisisng usus
 Monitor status nutrisi
Ketidakseimbangan nutrisi: 14 Agustus 2017 09.30 Subjective:
Kurang dari kebutuhan tubuh  Mengukur berat badan An. T Ny. S mengatakan bahwa An. T semalam
bhd Faktor biologis, kurang 12.00 muntah 3 kali.
asupan makanan ditandai  Mengkaji status nutrisi An. T
dengan  Mengukur lingkar perut dan panjang
Objective
badan An. T
Intake nutrisi/cairan: TPN: 87ml/192ml
 Memastikan kepatenan pemberian TPN
Muntah: 10 cc, warna hijau pekat.
13.30
Berat Badan:1700gram, Panjang Badan: 42cm,
 Mengkaji intake dan output nurtisi
Rasio BB/PB: < -3 SD
Assesment: Nutrition Status
No Indikator Awal Target Capaian
1 Intake Nutrisi 4 4 4
2 Rasio Berat 4 5 4
Badan/Panjang
Badan
Masalah teratasi sebagian
Planning
 Monitor intake dan output nutrisi dan
cairan
 Berikan terapi nutrisi sesuai anjuran
TTD

Nyoman Martana
Ketidakseimbangan nutrisi: 15 Agustus 2017 09.30 Subjective:
Kurang dari kebutuhan tubuh  Mengukur berat badan An. T Ny. S mengatakan bahwa An. T semalam
bhd Faktor biologis, kurang 12.00 muntah 3 kali.
asupan makanan ditandai  Mengkaji status nutrisi An. T
dengan  Memastikan kepatenan pemberian TPN
Objective
13.30
Intake nutrisi/cairan: TPN: 110/110
Mengkaji intake dan output nurtisi
Muntah: 5cc cc, warna hijau pekat.
Berat Badan:1710gram, Panjang Badan: 42cm,
Rasio BB/PB: < -3 SD
Assesment: Nutrition Status
No Indikator Awal Target Capaian
1 Intake Nutrisi 4 4 4
2 Rasio Berat 4 5 4
Badan/Panjang
Badan
Masalah teratasi sebagian
Planning
 Monitor intake dan output nutrisi dan
cairan
 Berikan terapi nutrisi sesuai anjuran
TTD

Nyoman Martana
Ketidakseimbangan nutrisi: 16 Agustus 2017 07.00: Subjective:
Kurang dari kebutuhan tubuh Pasien dilakukan operasi Laparatomy -
bhd Faktor biologis, kurang Eksplorasi Objective
asupan makanan ditandai
Intake nutrisi/cairan:
dengan 12.00
 TPN: 12.1 cc/jam
 Memberikan terapi cairan TPN 12.1
 Lipid 2.2cc/jam
cc/jam dan lipid 2.2 ml/jam
Assesment: Nutrition Status
No Indikator Awal Target Capaian
1 Intake Nutrisi 4 4 4
2 Rasio Berat 4 5 4
Badan/Panjang
Badan
Masalah teratasi sebagian
Planning
 Monitor intake dan output nutrisi dan
cairan
 Berikan terapi nutrisi sesuai anjuran
TTD

Nyoman Martana
Resiko Infeksi bhd 14 Agustus 2017 09.00 Subjective:
Malnutrisi, Prosedur  Membantu aktivitas mandi pasien -
invasive  Menncuci tangan sebelum tindakan Objective
 Menggunakan APD sesuai protocol Integritas kulit : lembab
 Mengkaji integritas kulit Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada area insersi
 Mengkaji tanda-tanda infeksi Assesment: Nutrition Status
12.00 No Indikator Awal Target Capaian
 Memastikan pemberian obat 1 Demam 5 5 5
ceftazidine 60 mg IV sudah masuk 2 Kemerahan 5 5 5
pada area
 Memastikan obat metronidazole insersi
12.5mg IV Masalah teratasi
Planning
 Monitor tanda tanda infeksi
 Lanjutkan terapi antibiotik sesuai instruksi
TTD

Nyoman Martana
Resiko Infeksi bhd 15 Agustus 2017 09.00 Subjective:
Malnutrisi, Prosedur  Membantu aktivitas mandi pasien -
invasive  Menncuci tangan sebelum tindakan Objective
 Menggunakan APD sesuai protocol Integritas kulit : lembab
 Mengkaji integritas kulit Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada area insersi
 Mengkaji tanda-tanda infeksi Assesment: Nutrition Status
12.00 No Indikator Awal Target Capaian
 Memastikan pemberian obat 1 Demam 5 5 5
ceftazidine 60 mg IV sudah masuk 2 Kemerahan 5 5 5
pada area
 Memastikan obat metronidazole insersi
12.5mg IV Masalah teratasi

Planning
 Monitor tanda tanda infeksi
 Lanjutkan terapi antibiotik sesuai instruksi
TTD
Nyoman Martana
Resiko Infeksi bhd 16 Agutus 2017 07.00 Subjective:
Malnutrisi, Prosedur Pasien dilakukan tindakan laparatomy -
invasive Objective
12.30 Integritas kulit : lembab
Pasien selesai dilakukan tindakan Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada area insersi
laparatomy
Assesment: Nutrition Status
No Indikator Awal Target Capaian
13.00: 1 Demam 5 5 5
 Mengkaji tanda-tanda infeksi 2 Kemerahan 5 5 5
pada area
insersi
Masalah teratasi

Planning
 Monitor tanda tanda infeksi
 Lanjutkan terapi antibiotik sesuai instruksi
TTD

Nyoman Martana
Resiko Hipotermia 16 Agustus 2017 Pukul 12.30: Subjective:
Perioperatif Pasien selesai dilakukan tindakan -
laparatomy eksplorasi
 Mengkaji ttv pasien Objective
 Mengkaji tanda-tanda hipotermia An. T nampak menggigil
 Mengkaji KU pasien TTV: 12.30
 Memberikan penghangat untuk Suhu: 35.8, RR: 36x/menit,HR: 105x/menit
mengatasi hipotermi
 Membantu melakukan pemeriksaan TTV: 13.30
darah Suhu: 36,3, RR: 32x/menit,HR: 102x/menit

13.30
 Mengukur TTV An. T Assesment

 Mengkaji tanda-tanda hipotermia No Indikator Awal Target Capaian


1 Penurunan 4 5 5
Suhu Kulit

Planning:
 Monitor tanda-tanda hipotermi
 Berikan penghangat bila perlu

Anda mungkin juga menyukai