PR Ujian Saraf Saras
PR Ujian Saraf Saras
NRP : 1610221065
Universitas : UPN “Veteran” Jakarta
Periode : 20 November – 23 Desember 2017
PR UJIAN SARAF
1. Tes Perspirasi
Prinsip: Adanya keringat akan bereaksi dengan amilum/tepung yang diberi
yodium, sehingga memberikan warna ungu.
Tujuan: menentukan letak topis lesi di medula spinalis
Cara pemeriksaan:
a. Bagian depan tubuh diolesi dengan tepung yang mengandung yodium
2%.
b. Kemudian tubuh penderita ditutup dengan alat seperti sungkup agar
berkeringat (bila perlu diberi obat antipiretik untuk mempercepat
pengeluaran keirngat).
c. Setelah beberapa lama (1-2 jam) sungkup dibuka dan dicatat bagian
tubuh dimana tepung tetap putih.
Interpretasi:
o Normal: terjadi perubahan warna tepung amilum menjadi warna ungu
pada daerah yang diolesi yodium 2% dan ditaburi tepung amilum
o Jika terjadi gangguan berkeringat, tidak terjadi perubahan warna.
Perbatasan warna putih dan ungu merupakan topis lesi yang dicari.
Jika refleks telah kembali tapi masih ada kurangnya fungsi sensorik dan
motorik maka ini hanya menunjukkan Spinal Cord Injury lengkap. Dalam
hal ini tidak mungkin bahwa fungsi neurologis penting yang pernah akan
kembali. Jika syok spinal tidak terlibat belum ada tidak adanya refleks ini
maka bisa mengindikasikan cedera akar saraf sakral. Nama lain untuk
bulbokavernosus refleks Bulbospongiosus refleks. Hal ini juga dapat diuji
secara elektrofsiologik melalui rangsangan listrik pada penis dan rekaman
dari kontraksi anus. Tes ini biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi
jika ada motor atau fungsi sensorik dari akar sakral dan di medullaris
konus.
Syok spinal biasanya berlangsung empat puluh delapan jam dan
pengakhiran syok spinal sinyal itu datang belakang bulbokavernosus
refleks. Tetapi harus diingat bahwa syok spinal tidak diamati pada cedera
yang terjadi di bawah level injurynya. Karena ini tidak menyebabkan syok
spinal, sehingga tidak adanya refleks bulbokavernosus menunjukkan
adanya cedera cauda equina atau cedera conus medullaris.