Anda di halaman 1dari 13

A.

Judul Proposal Penelitan


Model Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Reaksi Redoks dan Karakter Islami Siswa
B. Latar Belakang Penelitian
Tujuan pendidikan nasional pada hakekatnya untuk membentuk manusia seutuhnya
sebagaimana tertuang dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menegaskan “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehudupan berbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab” (Depdiknas, 2008)
Dari rumusan ini terlihat bahwa pendidikan nasional mengemban misi yang tidak
ringan yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki nilai-nilai
karakter yang agung disamping juga memiliki keimanan dan ketakwaan. Agar terciptanya
generasi yang unggul diperlukan pendidikan karakter islami dalam setiap materi ajar,
khususnya pelajaran kimia. Hal ini dapat diwujudkan melalui adanya implementasi
kurikulum 2013 revisi yang memprioritaskan terwujudnya siswa yang memiliki karakter
religius dan sikap sosial, yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi Inti (KI.1 dan KI.2).
Adapun tujuan pertama dirumuskan pelajaran kimia terintegrasi islam di SMA dan
MA pada kurikulum 2013 adalah agar siswa memiliki kemampuan membentuk sikap
positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta
mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Ali (2007:20) menyebutkan
bahwa ilmu pengetahuan diajarkan dalam islam berorientasi untuk memperkuat nilai iman,
ilmu dan amal dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali ayat yang berhubungan dengan sains,
salah satu ayat yang berhubungan dengan kimia adalah QS Al-Anbiya ayat 30 yang
menjelaskan asal muasal unsur kimia .

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah satu padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
beriman?”
Kurang lebih 118 unsur yang telah ditemukan dialam dan telah teridentifikasi, 98
diantaranya terjadi selama alami melalui peristiwa-peristiwa alam, mulai dari peristiwa
dentuman besar (Big bang) sesuai dengan ayat diatas, cahaya-cahaya kosmik (cosmic
rays), bintang-bintang berukuran kecil (small stars), bintang-bintang berukuran besar
(large stars), dan supernova atau ledakan bintang, dan non-alamiah atau buatan manusia.
(Muslim, 2014)
Minimnya karakter islami siswa menjadi tanggung jawab besar guru dalam
mendidik dan membangun siswa sebagai generasi muda. Terkait dengan kemerosotan
akhlak yang banyak terjadi didalam dunia pendidikan itu sendiri diantaranya adalah
kesenjangan dan penyimpangan, seperti tawuran , pornografi, penyalahgunaan narkoba,
sehingga muncul berbagai perbuatan memalukan yang jauh dari akhlak mulia pada
masyarakat yang menjunjung nilai agama dan budaya. Pendidikan saat ini seolah hanya
mengejar angka kelulusan dan kurang memperhatikan nilai-nilai islam yang menyentuh
spiritual siswa. Hal ini sesuai dengan Masduki (2015:266) usaha pembelajaran pendidikan
agama islam disekolah diharapkan mampu membentuk kesalehan pribadi dan kesalehan
social
Implementasi integrasi Islam dan kimia dalam pembelajaran sejalan dengan visi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu Penguruan Tinggi Agama Islam
memiliki visi menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan,
keislaman, dan keindonesiaan (Pedoman Akademik 2015- 2016:10) didukung pula dengan
terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 575 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2018.
Pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) melekat materi Agama Islam dalam mata
pelajaran sains yang dilombakan. Kimia Terintegrasi merupakan salah satu bidang yang
dilombakan pada tingkat Madrasah Aliyah (MA). Nur Kholis dalam Fathoni (2016)
mengungkapkan bahwa penambahan materi Agama Islam dimaksud untuk mengukur
kualitas murid madrasah dan memberikan nilai tambah dari mata pelajaran keislaman
untuk menjadi salah satu bahan sebagai bahan evaluasi efektivitas mata pelajaran yang
diajarkan
Adapun materi kimia SMA/MA yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi
reaksi redoks. Redoks merupakan salah satu materi kimia yang syarat akan konsep-konsep
yang abstrak diantaranya konsep reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, proses
penerimaan dan pelepasan elektron yang tidak bias dilihat dengan mata,tetapi hanya
dibayangkan. Keabstrakan ini dapat mengakibatkan siswa kesulian memahami atau abhkan
dapat mengalami kesalahan konsep.
Berdasarkan permasalahan diatas, banyak metode yang telah diterapkan oleh pakar
pendidikan dan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan karakter siswa dapat ditempuh dengan penelitian yang dilakukan
Faruqi (2007: 14) menyatakan bahwa penggunaan model kurikulum dan terinternalisasi
nilai-nilai islam terbukti dapat membentuk sikap siswa dan perilaku yang taat kepada
Allah, baik untuk sesama makhluk dan dalam kepribadian yang baik, tanggung jawab,
beriman dan berpikir kritis.
Lebih lanjut Dwisuyanti (2010:34) menjelaskan salah satu strategi yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran kimia adalah strategi inkuiri. Srategi inkuir cocok untuk
mengkonstruk pemahaman konsep materi sendiri dan digunakan pada materi- materi yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya pada pokok bahasan larutan penyangga,
metode inkuri ini membantu guru. Melihat latar belakang diatas, maka penulis terdorong
untuk meneliti dengan judul “Model Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Islam untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Reaksi Redoks dan Karakter Islami Siswa kelas XI di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta”

C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan penelitian


Perumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam dapat meningkatkan
pemahaman konsep reaksi redoks oleh siswa kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan
UIN Jakarta?
2. Bagaimana model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam dapat meningkatkan karakter
islami siswa kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta?

D. Tujuan dan manfaat penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan dasar untuk meyusun suatu kebijakan, termasuk strategi dalam
pengembangan pendidikan.
2. Sebagai masukan yang dapat memberikan gambaran mengenai wawasan tentang model
pembelajaran inkuiri terintegrasi islam dapat meningkatkan pemahaman konsep reaksi
redoks dan karakter islami siswa kelas X
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guru dalam pengembangan dan
inovasi didunia pendidikan yang erat kaitannya dengan strategi untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa dan karakter islami.

E. Kerangka Teori
Adapun alur kerangka teori dalam penelitian ini dapat ditunjukan pada gambar berikut:

Reaksi Redoks

Model Pembelajaran Inkuiri Integrasi Islam

• Menjelaskan tujuan • mengidentifikasi dan mengeliminasi


pembelajaran unsur–unsur barat dan sekuler pada
• Membagi petunjuk inkuiri atau materi pembelajaran.
petunjuk inkuiri atau petunjuk • Memasukkan paradigma Tauhid.
praktikum • Mengganti nama materi pembelajaran.
• Menugaskan peserta didik untuk • Memasukkan nilai-nilai keislaman.
melaksanakn inkuiri praktikum • Membuat fitur box zikir, fikir dan
• Memantau pelaksanaan inkuiri syukur.
• Menyimpulkan hasil inkuiri • Menata ulang konten susunan dan
bersama-sama format materi pembelajaran.

Pemahaman Konsep Karakter Islami

Menghasilkan Pemahaman Konsep dan


karakter islami pada peserta didik
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian ini adalah :
Ha : Ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam dan tanpa
terintegrasi islam terhadap peningkatan pemahaman konsep pemahaman dan
karakter islami siswa kelas X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta.
Ho : Tidak ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam dan
tanpa terintegrasi islam terhadap peningkatan pemahaman konsep pemahaman dan
karakter islami siswa kelas X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta.

G. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
kuasi atau disebut juga eksperimen semu. Eksperimen kuasi bisa digunakan untuk
mengontrol satu variabel saja contohnya dipasangkan atau dijodohkan, satu masuk
kelompok eksperimen dan satu masuk kelompok kontrol (Sukmadinata, 2013, hlm. 207).

Desain dari penelitian ini yaitu Pretest-Posttest Control Group Design yaitu pada
desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama, kemudian
kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan diberi
perlakuan seperti biasanya”. berikut desain penelitian Pretest-Posttest Control Group
Design menurut Sukmadinata (2013, hlm. 204):

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design


Kelas Pretes Perlakuan Postest
A(kelas O1 X O2
eksperimen)
B (kelas kontrol) O1 Y O2

Keterangan:
O1 = Pemberian tes sebelum perlakuan
O2 = Pemberian tes setelah perlakuan
X = Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam
Y = Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional

H. Subyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek atau subjek penelitian (Rid wan, 2015, hlm. 54). Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta Tahun pelajaran 2018/2019.

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti yang diambil secara representatif atau mewakili populasi (Ridwan, 2015,
hlm. 56). Sampel yang diambil dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas XI IPA 1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. “Teknik pengambilan sampel
yaitu dengan Purposive sampling yang artinya “menentukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal” (Arikunto, 2010, hlm.
33).

I. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.

K. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian selain menggunakan metode dan desain pembelajaran yang


tepat, juga membutuhkan teknik dan alat penelitian yang relevan. Pada penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

Teknik
Instrumen
No Data Pengumpulan Waktu
Penelitian
Data
1. Model - Lembar Observasi Dilakukan di kelas
pembelajaran Kerja ketika proses
inkuiri Siswa pembelajaran
terintegrasi islam (LKS) menggunakan model
pembelajaran inkuiri
2. Pemahaman - Tes pilihan terintegrasi
Konsep redoks ganda
3. Karakter islami Kuesioner Angket Diberikan sebelum dan
setelah proses
pembelajaran di kelas
eksperimen

Tabel diatas menjelaskan bahwa dalam teknik pengumpulan data, data utama yang
digunakan sebagai alat ukur penelitian atau instrumen adalah tes pilihan ganda, Lembar
Kerja Siswa (LKS), lembar observasi, dan angket. Tes pilihan ganda berisi soal-soal yang
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep redoks, sebelum dan sesudah implementasi
model pembelajaran. Terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Lembar kerja siswa digunakan
untuk mengetahui keterlaksanaanya model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam pada
materi reaksi redoks untuk meningkatkan karakter islami dan pemahaman konsep siswa.

Lembar observasi dimaksudkan untuk mengobservasi sikap siswa selama proses


pembelajaran. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa
mengenai impelementasi pembelajaran inkuiri dengan mengintegrasi islam pada konsep
reaksi redoks untuk mencapai karakter islami.Variabel yang diamati dan diuji dalam
penelitian ini adalah kelayakan instrument, kevalidan, dan kefektifan produk. Karakter
yang diamati pada karakter kejujuran, tanggung jawab, disiplin, peduli, dan sopan santun.
Sedangkan hasil belajar sebatas ranah kognitif dengan menggunakan tes hasil belajar.
Instrumen yang dibuat sebelum digunakan dilakukan uji kelayakan oleh para ahli untuk
mengetahu lakyak atau tidaknya.Setelah diuji kelayakan instrument oleh para ahi,
selanjutnya perangkat pembelajaran dikembangkan divalidasi dengan menggunakan yang
telah diuji kelayakannya

L. Analisis Instrumen
Untuk mengetahui kualitas soal dilakukan analisis butir soal yang meliputi Validitas dan
Reliabilitas.
a. Validitas Tes
Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrument (Arikunto, 2006 : 60). Cara yang digunakan untuk menentukan validitas
adalah dengan menggunakan indeks korelasi dengan korelasi biserial. Korelasi biserial
ditentukan dengan persamaan (Sofyan et al., 2006: 109-110):
_ _
X i − Xt pi
rbis = x√
St qi
Keterangan:
rbis = Koefisien korelasi biserial antara skor soal nomor i dengan skor total
_
X =Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
_i
Xt =Rata-rata skor total semua responden
St = Standar deviasi skor total semua responden
pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i

b. Reliabilitas Tes
Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau
konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau
konsisten. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas, berkisar 0 sampai 1 (Sofyan et al., 2006: 105). Realibilitas dapat dihitung dengan
menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut (Sofyan et al., 2006 : 113):
K ∑ pi q i
rii = x [1 − ]
K−1 St 2
Keterangan:
rii = Koefisien reliabilitas
K = Jumlah butir valid
pi.qi = Varians skor butir
pi = Proporsi jawaban benar untuk butir no. i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir no. i
St2 = Varians skor total

M. Teknik Analisis Data


Jika data yang didapatkan berdistribusi normal dan homogen maka teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t, yakni tes statistik
yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa nihil yang
menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi
yang sama, tidak terdapat perbedaaan yang signifikan (Sudjiono, 2008: 278).
Akan tetapi jika data yang didapatkan tidak berdistribusi normal dan tidak
homogen maka teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
uji Mann Whitney. Sebelum data dianalisis akan terlebih dahulu dilakukan
pengujian awal, yaitu:
1. Pengujian Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu
dengan rumus Chi-Kuadrat. Langkah-langkah penggunaan uji normalitas
dengan menggunakan Chi Kuadrat (Sugiyono, 2009: 82-83) adalah:
1. Menentukan kelas interval
2. Menentukan panjang kelas interval
3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi
4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo - fh)2 dan (fo - fh)2/ fh. Harga (fo - fh)2/ fh
merupakan harga Chi-Kuadrat (X2) hitung
6. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel.
Bila harga Chi-Kuadrat hitung lebih kecil daripada harga Chi-Kuadrat
tabel maka dinyatakan berdistribusi normal.

2. Pengujian Prasyarat Penelitian


b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu
dengan rumus Chi-Kuadrat. Langkah-langkah penggunaan uji normalitas
dengan menggunakan Chi Kuadrat (Sugiyono, 2009: 82-83) adalah:
7. Menentukan kelas interval
8. Menentukan panjang kelas interval
9. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi
10. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
11. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo - fh)2 dan (fo - fh)2/ fh. Harga (fo - fh)2/ fh
merupakan harga Chi-Kuadrat (X2) hitung
12. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat
tabel. Bila harga Chi-Kuadrat hitung lebih kecil daripada harga Chi-
Kuadrat tabel maka dinyatakan berdistribusi normal.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada skor pretes dan skor postes.
Pengujian dilaku-
kan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang
digunakan adalah uji F, yaitu:
Varians Terbesar
F=
Varians Terkecil

Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher


(Sugiyono, 2009: 174-175) adalah:
1. Menentukan Varians
2. Setelah F hitung didapat selanjutnya dibandingkan dengan dk
pembilang = n2 – 1 dan dk penyebut = n1 – 1.
3. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka sampel homogen
3. Pengujian Prasyarat Penelitian
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu
dengan rumus Chi-Kuadrat. Langkah-langkah penggunaan uji normalitas
dengan menggunakan Chi Kuadrat (Sugiyono, 2009: 82-83) adalah:
13. Menentukan kelas interval
14. Menentukan panjang kelas interval
15. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi
16. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
17. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo - fh)2 dan (fo - fh)2/ fh. Harga (fo - fh)2/ fh
merupakan harga Chi-Kuadrat (X2) hitung
18. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat
tabel. Bila harga Chi-Kuadrat hitung lebih kecil daripada harga Chi-
Kuadrat tabel maka dinyatakan berdistribusi normal.

e. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada skor pretes dan skor postes.
Pengujian dilaku-
kan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang
digunakan adalah uji F, yaitu:

Varians Terbesar
F=
Varians Terkecil
Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher
(Sugiyono, 2009: 174-175) adalah:
4. Menentukan Varians
5. Setelah F hitung didapat selanjutnya dibandingkan dengan dk
pembilang = n2 – 1 dan dk penyebut = n1 – 1.
6. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka sampel homogen

f. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dan model pembelajaran Problem Solving maka digunakan data
pretes dan postes. Data pretes kemudian di uji-t untuk melihat perbedaan
kemampuan awal siswa di kelas yang dijadikan sampel. Sedangkan data
postes yang diperoleh kemudian digunakan untuk pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t dengan rumus (Sugiyono, 2009: 181):
_ _
Xi − Xt
t0 =
1 1
. √S 2 gab. (n + n )
2 1
Keterangan :
t0 = t hasil perhitungan
_
Xi = Rata-rata kelompok eksperimen
_
Xt = Rata-rata kelompok kontrol
2
S gab = Varians gabungan kelas kontrol dan kelas eksperimen
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, dan Ho diterima apabila thitung < ttabel
Untuk melihat besarnya peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif maka digunakan data N-gain yang dicari menggunakan rumus
(Meltzer, 1260):
Postes−Pretes
N-gain =
Maksimum Skor−pretes
Dengan Kriteria Peningkatan menurut (Hake: 1)
Peningkatan tinggi skor N-gain > 0,7
Peningkatan sedang skor N-gain 0,3 – 0,7
Penginkatan rendah Skor N-gain < 0,3
N. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Bulan 2018
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Tahap Persiapan
1
Penelitian
a. Penyusunan
Proposal
b. Pengajuan
Proposal
c. Perijinan
Penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan
Data
b. Analisis data
Tahap Penyusunan
3
Laporan

O. Hipotesis Statistik

Ha : µA >µB
Ho : µA = µB
Dengan:
µA : Ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri
terintegrasi islam dan terintegrasi islam terhadap peningkatan
pemahaman konsep pemahaman dan karakter islami siswa kelas
X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta
µB : Tidak ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri
terintegrasi islam dan tanpa terintegrasi islam terhadap
peningkatan pemahaman konsep pemahaman dan karakter islami
siswa kelas X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta
Ha > Ho

Hasil : Ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri


terintegrasi islam dan terintegrasi islam terhadap peningkatan
pemahaman konsep pemahaman dan karakter islami siswa kelas X
Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta
DAFTAR PUSTAKA

Ali, dan Andayani. 2007. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung :


Remaja Rosdakarya.
Anas, Norazmi.2013. The Integration of Knowledge in Islam: Concept and
Challenges. Global Journal of Human-Social Science Research.
Arikunto, S. 2010. Dsaar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.
Dwisuyanti, R. 2010. Srategi Pembelajaran Kimia Edisi Pertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Faruqi, Y.M. 2007. Islamic View Of Nature and Science : Could These be The
Answer to Building Bridges Between Modern Science and Islamic
Science. International Education Journal 2007. 8(2) 462-469.
Maman Kh. 2008. Pola Berpikir Sains: Membangkitkan Kembali Tradisi
Keilmuan Islam. Bogor: QMM Publishing. 2012.
Mansour, Nasser. Religious beliefs: A hidden variable in the performance of
science teachers in the classroom. European Educational
Research Journal. 7.
Mansour, N. The Experiences and Personal Religious Beliefs of Egyptian
Science Teachers as a Framework for Understanding the Shaping
and Reshaping of their Beliefs and Practices about Science‐
Technology‐Society (STS). International Journal of Science
Education. 30, 2008b.
Mansour, Nasser. Science teachers’ interpretations of Islamic culture related
to science education versus the Islamic epistemology and
ontology of science. Cultural studies of science education. 5,
2010.
Mansour, Nasser. Science teachers' views of science and religion vs. the
Islamic perspective: Conflicting or compatible?. Science
Education. 95, 2011
Masduki, M. 2015. Pendidikan Islam dan Kemajuan Sains : Historisitas
Pendidikan Islam yang Mencerahkan. Jurnal Pendidikan Islam,
4(2) 261-275.
Muslim, Buchori et al. 2014. Pembelajaran Kimia Melalui Metode
Eksperimen Berbasis Lingkungan Alam Sekitar Ditinjau dalam
Perspektif Islam. TARBIYA : Journal of Education in Muslim
Society. 1
Nana, S. 2008. Model Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Ridwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan
PenelitiPemula. Bandung : Alfabeta.
Saputro, A. N. C. 2011. Pengintegrasian nilai-nilai relegius dalam buku
pelajaran kimia sma/ma sebagai metode alternatif membentuk
karakter insan mulia pada siswa. Prosiding Seminar Biologi. 8.
Sukmadinata, N. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Turgut, Halil. 2016. Pre-Service Science Teachers' Perceptions about
Relationship between Religion and Science in the Context of
Their Worldviews. International Online Journal of Educational
Sciences. 8.

Anda mungkin juga menyukai