“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah satu padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
beriman?”
Kurang lebih 118 unsur yang telah ditemukan dialam dan telah teridentifikasi, 98
diantaranya terjadi selama alami melalui peristiwa-peristiwa alam, mulai dari peristiwa
dentuman besar (Big bang) sesuai dengan ayat diatas, cahaya-cahaya kosmik (cosmic
rays), bintang-bintang berukuran kecil (small stars), bintang-bintang berukuran besar
(large stars), dan supernova atau ledakan bintang, dan non-alamiah atau buatan manusia.
(Muslim, 2014)
Minimnya karakter islami siswa menjadi tanggung jawab besar guru dalam
mendidik dan membangun siswa sebagai generasi muda. Terkait dengan kemerosotan
akhlak yang banyak terjadi didalam dunia pendidikan itu sendiri diantaranya adalah
kesenjangan dan penyimpangan, seperti tawuran , pornografi, penyalahgunaan narkoba,
sehingga muncul berbagai perbuatan memalukan yang jauh dari akhlak mulia pada
masyarakat yang menjunjung nilai agama dan budaya. Pendidikan saat ini seolah hanya
mengejar angka kelulusan dan kurang memperhatikan nilai-nilai islam yang menyentuh
spiritual siswa. Hal ini sesuai dengan Masduki (2015:266) usaha pembelajaran pendidikan
agama islam disekolah diharapkan mampu membentuk kesalehan pribadi dan kesalehan
social
Implementasi integrasi Islam dan kimia dalam pembelajaran sejalan dengan visi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu Penguruan Tinggi Agama Islam
memiliki visi menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan,
keislaman, dan keindonesiaan (Pedoman Akademik 2015- 2016:10) didukung pula dengan
terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 575 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2018.
Pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) melekat materi Agama Islam dalam mata
pelajaran sains yang dilombakan. Kimia Terintegrasi merupakan salah satu bidang yang
dilombakan pada tingkat Madrasah Aliyah (MA). Nur Kholis dalam Fathoni (2016)
mengungkapkan bahwa penambahan materi Agama Islam dimaksud untuk mengukur
kualitas murid madrasah dan memberikan nilai tambah dari mata pelajaran keislaman
untuk menjadi salah satu bahan sebagai bahan evaluasi efektivitas mata pelajaran yang
diajarkan
Adapun materi kimia SMA/MA yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi
reaksi redoks. Redoks merupakan salah satu materi kimia yang syarat akan konsep-konsep
yang abstrak diantaranya konsep reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, proses
penerimaan dan pelepasan elektron yang tidak bias dilihat dengan mata,tetapi hanya
dibayangkan. Keabstrakan ini dapat mengakibatkan siswa kesulian memahami atau abhkan
dapat mengalami kesalahan konsep.
Berdasarkan permasalahan diatas, banyak metode yang telah diterapkan oleh pakar
pendidikan dan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan karakter siswa dapat ditempuh dengan penelitian yang dilakukan
Faruqi (2007: 14) menyatakan bahwa penggunaan model kurikulum dan terinternalisasi
nilai-nilai islam terbukti dapat membentuk sikap siswa dan perilaku yang taat kepada
Allah, baik untuk sesama makhluk dan dalam kepribadian yang baik, tanggung jawab,
beriman dan berpikir kritis.
Lebih lanjut Dwisuyanti (2010:34) menjelaskan salah satu strategi yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran kimia adalah strategi inkuiri. Srategi inkuir cocok untuk
mengkonstruk pemahaman konsep materi sendiri dan digunakan pada materi- materi yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya pada pokok bahasan larutan penyangga,
metode inkuri ini membantu guru. Melihat latar belakang diatas, maka penulis terdorong
untuk meneliti dengan judul “Model Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Islam untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Reaksi Redoks dan Karakter Islami Siswa kelas XI di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta”
E. Kerangka Teori
Adapun alur kerangka teori dalam penelitian ini dapat ditunjukan pada gambar berikut:
Reaksi Redoks
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
kuasi atau disebut juga eksperimen semu. Eksperimen kuasi bisa digunakan untuk
mengontrol satu variabel saja contohnya dipasangkan atau dijodohkan, satu masuk
kelompok eksperimen dan satu masuk kelompok kontrol (Sukmadinata, 2013, hlm. 207).
Desain dari penelitian ini yaitu Pretest-Posttest Control Group Design yaitu pada
desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama, kemudian
kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan diberi
perlakuan seperti biasanya”. berikut desain penelitian Pretest-Posttest Control Group
Design menurut Sukmadinata (2013, hlm. 204):
Keterangan:
O1 = Pemberian tes sebelum perlakuan
O2 = Pemberian tes setelah perlakuan
X = Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam
Y = Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional
H. Subyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek atau subjek penelitian (Rid wan, 2015, hlm. 54). Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta Tahun pelajaran 2018/2019.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti yang diambil secara representatif atau mewakili populasi (Ridwan, 2015,
hlm. 56). Sampel yang diambil dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas XI IPA 1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. “Teknik pengambilan sampel
yaitu dengan Purposive sampling yang artinya “menentukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal” (Arikunto, 2010, hlm.
33).
Teknik
Instrumen
No Data Pengumpulan Waktu
Penelitian
Data
1. Model - Lembar Observasi Dilakukan di kelas
pembelajaran Kerja ketika proses
inkuiri Siswa pembelajaran
terintegrasi islam (LKS) menggunakan model
pembelajaran inkuiri
2. Pemahaman - Tes pilihan terintegrasi
Konsep redoks ganda
3. Karakter islami Kuesioner Angket Diberikan sebelum dan
setelah proses
pembelajaran di kelas
eksperimen
Tabel diatas menjelaskan bahwa dalam teknik pengumpulan data, data utama yang
digunakan sebagai alat ukur penelitian atau instrumen adalah tes pilihan ganda, Lembar
Kerja Siswa (LKS), lembar observasi, dan angket. Tes pilihan ganda berisi soal-soal yang
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep redoks, sebelum dan sesudah implementasi
model pembelajaran. Terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Lembar kerja siswa digunakan
untuk mengetahui keterlaksanaanya model pembelajaran inkuiri terintegrasi islam pada
materi reaksi redoks untuk meningkatkan karakter islami dan pemahaman konsep siswa.
L. Analisis Instrumen
Untuk mengetahui kualitas soal dilakukan analisis butir soal yang meliputi Validitas dan
Reliabilitas.
a. Validitas Tes
Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrument (Arikunto, 2006 : 60). Cara yang digunakan untuk menentukan validitas
adalah dengan menggunakan indeks korelasi dengan korelasi biserial. Korelasi biserial
ditentukan dengan persamaan (Sofyan et al., 2006: 109-110):
_ _
X i − Xt pi
rbis = x√
St qi
Keterangan:
rbis = Koefisien korelasi biserial antara skor soal nomor i dengan skor total
_
X =Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
_i
Xt =Rata-rata skor total semua responden
St = Standar deviasi skor total semua responden
pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i
b. Reliabilitas Tes
Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau
konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau
konsisten. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas, berkisar 0 sampai 1 (Sofyan et al., 2006: 105). Realibilitas dapat dihitung dengan
menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut (Sofyan et al., 2006 : 113):
K ∑ pi q i
rii = x [1 − ]
K−1 St 2
Keterangan:
rii = Koefisien reliabilitas
K = Jumlah butir valid
pi.qi = Varians skor butir
pi = Proporsi jawaban benar untuk butir no. i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir no. i
St2 = Varians skor total
e. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada skor pretes dan skor postes.
Pengujian dilaku-
kan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang
digunakan adalah uji F, yaitu:
Varians Terbesar
F=
Varians Terkecil
Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher
(Sugiyono, 2009: 174-175) adalah:
4. Menentukan Varians
5. Setelah F hitung didapat selanjutnya dibandingkan dengan dk
pembilang = n2 – 1 dan dk penyebut = n1 – 1.
6. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka sampel homogen
f. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dan model pembelajaran Problem Solving maka digunakan data
pretes dan postes. Data pretes kemudian di uji-t untuk melihat perbedaan
kemampuan awal siswa di kelas yang dijadikan sampel. Sedangkan data
postes yang diperoleh kemudian digunakan untuk pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t dengan rumus (Sugiyono, 2009: 181):
_ _
Xi − Xt
t0 =
1 1
. √S 2 gab. (n + n )
2 1
Keterangan :
t0 = t hasil perhitungan
_
Xi = Rata-rata kelompok eksperimen
_
Xt = Rata-rata kelompok kontrol
2
S gab = Varians gabungan kelas kontrol dan kelas eksperimen
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, dan Ho diterima apabila thitung < ttabel
Untuk melihat besarnya peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif maka digunakan data N-gain yang dicari menggunakan rumus
(Meltzer, 1260):
Postes−Pretes
N-gain =
Maksimum Skor−pretes
Dengan Kriteria Peningkatan menurut (Hake: 1)
Peningkatan tinggi skor N-gain > 0,7
Peningkatan sedang skor N-gain 0,3 – 0,7
Penginkatan rendah Skor N-gain < 0,3
N. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan 2018
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Tahap Persiapan
1
Penelitian
a. Penyusunan
Proposal
b. Pengajuan
Proposal
c. Perijinan
Penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan
Data
b. Analisis data
Tahap Penyusunan
3
Laporan
O. Hipotesis Statistik
Ha : µA >µB
Ho : µA = µB
Dengan:
µA : Ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri
terintegrasi islam dan terintegrasi islam terhadap peningkatan
pemahaman konsep pemahaman dan karakter islami siswa kelas
X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta
µB : Tidak ada perbedaan penerapan model pembelajaran inkuiri
terintegrasi islam dan tanpa terintegrasi islam terhadap
peningkatan pemahaman konsep pemahaman dan karakter islami
siswa kelas X Madrasah Aliyah Pembanguna UIN Jakarta
Ha > Ho