Susunan perangkat pembelajaran mata pelajaran yang diampu untuk satu kompetensi dasar
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Menganalisis Struktur dan fungsi sistem ekskresi
• Menganalisis gangguan pada sistem ekskresi
• Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Membuat karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Menyajikan karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur dan fungsi organ pada system ekskresi pada manusia dan hewan
2. Proses ekskresi pada manusia
3. Gangguan fungsi pada organ ekskresi
4. Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan system ekskresi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
IPK
Mengidentifikasi letak dan struktur organ ekskresi (ginjal) pada manusia melalui
carta/gambar/torso
Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ ekskresi (ginjal) pada manusia
Menganalisis kerja ginjal pada proses pengeluaran urin melaui gambar/video/torso.
Menganalisis masalah mengenai gangguan fungsi pada ginjal
Menyimpulkan hasil analisis data tentang permasalahan gangguan fungsi pada ginjal
Mengemukakan hasil penyelidikan mengenai permasalahan gangguan fungsi pada ginjal
di depan kelas
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)
▪ Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
▪ Mengkondisikan siswa dengan cara presensi siswa
▪ Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa
gambar kulit, ginjal, hati dan paru-paru.
▪ Guru memberikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
pertama.
Pendahuluan ▪ Guru memberikan motivasi kepada siswa berupa gambar 10
kasus cuci darah, gambar ginjal sehat, dan ginjal yang
rusak (mengamati). Sambil memberikan pertanyaan
- “Menurut kalian, apakah perbedaan dari gambar-
gambar tersebut?”
- “Apakah terdapat hubungan antara gambar satu
dengan lainnya?” (menanya) (Saintifik)
▪ Mengelompokkan siswa
Stimulation (memberi stimulus);
• Guru menyajikan masalah mengenai gagal ginjal dan
cuci darah dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
Verification (memverifikasi);
▪ Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar
kelompok sambil melakukan diskusi kelas (mencoba,
menalar, mengkomunikasi)
Melakukan umpan balik/refleksi dan review mengenai
materi yang telah dikembangkan.
Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis dan
mengumpulkan hasil aktivitas belajarnya.
Penutupan 10
Guru memberikan penghargaan pada individu/kelompok
peserta didik yang berkinerja baik dan memberikan
penugasan untuk mempelajari materi pertemuan
berikutnya, serta mengucapkan salam penutup
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
IPK
Mengidentifikasi letak dan struktur organ ekskresi (hati, paru-paru, dan kulit) pada
manusia melalui carta/gambar/torso
Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ ekskresi (hati, paru-paru, dan kulit) pada
manusia
Mendiskusikan kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan system ekskresi pada
manusia.
Menganalisis teknologi yang berkaitan dengan penanggulangan kelainan dan gangguan
pada system ekskresi pada manusia.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)
▪ Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
▪ Mengkondisikan siswa dengan cara presensi siswa
▪ Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa
gambar kulit, hati dan paru-paru.
▪ Guru memberikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
pertama.
Pendahuluan ▪ Guru memberikan motivasi kepada siswa berupa gambar 10
kelainan pada organ ekskresi(mengamati). Sambil
memberikan pertanyaan
- “Menurut kalian, apakah perbedaan dari gambar-
gambar tersebut?”
- “Apakah terdapat hubungan antara gambar satu
dengan lainnya?” (menanya) (Saintifik)
▪ Mengelompokkan siswa
Stimulation (memberi stimulus);
Guru menyajikan masalah mengenaipenyakitemfisema,
jerawat dan hepatitis dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
Verification (memverifikasi);
▪ Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar
kelompok sambil melakukan diskusi kelas(mencoba,
menalar, mengkomunikasi)
• Melakukan umpan balik/refleksi dan review mengenai
materi yang telah dikembangkan.
Penutupan • Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis dan 10
mengumpulkan hasil aktivitas belajarnya.
• Guru memberikan penghargaan pada individu/kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)
peserta didik yang berkinerja baik dan memberikan
penugasan untuk mempelajari materi pertemuan
berikutnya, serta mengucapkan salam penutup
H. Penilaian
Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Rubrik
No. Aspek BentukPenilaian InstrumenPenilaian
Penilaian Penilaian
Pengetahuan
1. TesTulis PilihanGanda Terlampir terlampir
(Kognitif)
Keterampilan
2. Penugasan InstrumenPenilaianPresentasi Terlampir terlampir
(Psikomotor)
Sikap
3. Observasi InstrumenPenilaianSikap Terlampir terlampir
(Afektif)
Blitar, ……………….
Mengetahui
Kepala Mts Ma’arif Bakung Guru Mata Pelajaran
Nama Siswa
Kelas
Skor
No Aspek
1 2 3 4 Total
1 Penggunaan bahasa saat presentasi
2 Kejelasan suara saat presentasi
3 Penguasaan materi presentasi
Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi
4
presentasi
5 Penampilan kerapian, kesopanan dan percaya diri saat presentasi
Aspek 1 2 3 4
Siswa
Siswa menggunakan Siswa menggunakan Siswa menggunakan
Penggunaan menggunakan
bahasa yang tidak bahasa yang kurang bahasa yang cukup
bahasa saat bahasa yang
sopan dan tidak baku sopan dan baku saat sopan dan baku saat
presentasi sopan dan baku
saat presentasi. presentasi. presentasi.
saat presentasi.
Volume,
Volume, pelafalan
Kejelasan Volume, pelafalan dan Volume, pelafalan pelafalan dan
dan intonasi suara
suara saat intonasi suara saat dan intonasi suara intonasi suara saat
saat presentasi kurang
presentasi presentasi tidak jelas. saat presentasi jelas. presentasi sangat
jelas.
jelas.
Materi yang Materi yang Materi yang
Penguasaan Materi yang
dipresentasikan dipresentasikan dipresentasikan
materi dipresentasikan tidak
kurang dikuasai dikuasai dengan sangat dikuasai
presentasi dikuasai dengan baik.
dengan baik. baik. dengan baik.
Siswa dapat
Menjawab Jawaban yang Jawaban yang
Siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan diberikan siswa diberikan siswa
menjawab pertanyaan pertanyaan yang
yang kurang menjawab cukup menjawab
yang berhubungan berhubungan
berhubungan pertanyaan yang pertanyaan yang
dengan materi dengan materi
dengan materi berhubungan dengan berhubungan dengan
presentasi. presentasi dengan
presentasi materi presentasi materi presentasi.
baik.
Penampilan siswa
Penampilan siswa Penampilan siswa
Penampilan Penampilan siswa tidak rapi dan terlihat
cukup rapi namun cukup rapi namun
saat presentasi rapi, menggunakan sangat percaya
terlihat kurang terlihat cukup
(kerapian dan terlihat tidak percaya diri dan
percaya diri saat percaya diri saat
percaya diri) diri saat presentasi menguasai saat
presentasi. presentasi.
presentasi.
Teknik penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Lembar Observasi Penilaian Sikap (Afektif)
Disiplin Kerjasama Teliti
No Nama Nilai Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
Indikator Aspek penilaian Keterangan
Disiplin
Tertib mengikuti instruksi 3 = Jika tiga indikator
Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta terlihat
Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak 2 = Jika dua indikator
kondusif terlihat
Kerjasama 1 = Jika satu indikator
Ikut berperan dalam kegiatan diskusi
terlihat
Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
Memberikan pendapat dalam menyelesaikan LKPD
Teliti
Telitidalamhalmelakukanpengamatan
Telitidalamhalmencatat data
Telitidalamhalmendeskripsikanhasilpengamatan
Teknik penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
InstrumenPenilaianPengetahuan (Kognitif)
No IPK Materi Level Indikator Soal Kunci
E. Langkah Kerja
(1) Bacalah kasus mengenai gagal ginjal dan dialisis dibawah ini!
(2) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.
Artikel 1
Wasapada, Ini Gejala Awal Gagal Ginjal yang Harus Segera Ditangani
Gagal ginjal dapat diartikan saat ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu
mengontrol jumlah air dalam tubuh, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah. Saat
kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan
dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Hal inilah yang nantinya memberikan masalah bagi
kesehatan Anda. Sebagian besar penyebab gagal ginjal bisa akibat komplikasi dari
penyakit hipertensi, diabetes militus, dan obesitas.
Penyakit gagal ginjal dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal ginjal akut dan gagal
ginjal kronis. Penyakit gagal ginjal Akut (GGA) dimana ginjal tiba-tiba mengalami kerusakan
secara mendadak sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit gagal ginjal
kronis (GGK) terjadi di mana fungsi ginjal mulai menurun secara progresif dalam beberapa
bulan atau beberapa tahun yang sering hilang timbul. Umumnya gagal ginjal kronis timbul
akibat dari kerusakan ginjal yang sudah parah dan bersifat permanen (irreversibel).
Penyebab utama dari gagal ginjal akut adalah Kurangnya aliran darah ke ginjal,
kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri, dan penyumbatan urin dari ginjal. Sedangkan
penyebab umumnya adalah trauma cedera dengan kehilangan darah, dehidrasi, kerusakan
ginjal akibat dari syok selama infeksi berat yang disebut sepsis, obstruksi aliran urin, seperti
dengan pembesaran prostat, kerusakan dari obat-obatan tertentu atau toksin, dan Komplikasi
kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait sindrom HELLP.
Berbeda dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal dan
penurunan fungsi yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronis sangat
berbahaya, karena Anda mungkin tidak memiliki gejala gagal ginjal apapun sampai akhirnya
menjadi parah. Seringnya, saat diobati, kerusakan ginjal sudah terlanjur terjadi. Diabetes (tipe
1 dan 2) dan tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum dari penyakit ginjal kronis.
Penyebab gagal ginjal kronis lainnya adalah kondisi sistem kekebalan tubuh seperti lupus dan
penyakit virus, infeksi saluran kemih di dalam ginjal, peradangan pada filter kecil (glomeruli)
dalam ginjal, penyakit ginjal polikistik, di mana kista berisi cairan terbentuk di ginjal, cacat
bawaan, hadir pada saat lahir, dan paparan jangka panjang untuk beberapa obat dan bahan
kimia. .(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/gejala-awal-gagal-ginjal/)
Artikel 2
Apakah Cuci Darah Harus Dilakukan Seumur Hidup
Cuci darah atau dialisis adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah
berbahaya di dalam tubuh. Normalnya, proses ini dilakukan secara alami oleh ginjal. Ginjal
akan menyaring darah dan memisahkan zat berbahaya serta cairan berlebih dari dalam tubuh
untuk kemudian dikeluarkan melalui urin. Tetapi, ketika ginjal tidak dapat melakukan fungsi
utamanya, maka diperlukan alat bantu berbentuk mesin.
Dialisis biasanya dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis, yakni kondisi di mana
ginjal mengalami penurunan fungsi di bawah batas normal. Bila Anda menderita gagal ginjal
kronis, itu artinya ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol jumlah air
dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Sehingga zat-zat sisa metabolisme
yang tidak berguna akan tetap tinggal di dalam tubuh dan membahayakan kondisi pasien.
Dialisis umumnya terbagi menjadi hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis
merupakan prosedur cuci darah yang dapat Anda lakukan di klinik dialisis, rumah sakit.
Sedangkan dialisis peritonealadalah dialisis yang dilakukan di rumah. Lamanya cuci darah
dilakukan bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Dalam beberapa kasus, cuci darah
pada kasus gagal ginjal sementara atau yang belum memasuki masa akut bisa dihentikan saat
ginjal Anda sembuh dan sudah dapat melakukan fungsi yang seharusnya. Namun, lain cerita
pada orang yang mengalami gagal ginjal kronis. Orang dengan gagal ginjal kronis stadium
akhir biasanya membutuhkan transplantasi ginjal. Sayangnya menemukan donor ginjal yang
cocok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itulah pasien gagal ginjal kronis
dengan kondisi akut memerlukan dialisis sampai donor ginjal yang cocok tersedia.
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/apakah-cuci-darah-seumur-hidup/)
F. Pertanyaan
1. Apa hubungan dari artikel pertama dan artikel kedua?
4. Menurut kalian, apa yang akan terjadi pada penderita gagal ginjal kronis yang
berhenti melakukan dialisis atau cuci darah?
5. Menurut kalian, bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengurasi resiko terkena
gagal ginjal?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD
E. Langkah Kerja
(1) Bacalah kasus mengenai jerawat, hepatitis, dan emfisema
(2) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.
Artikel 1
Emfisema: Gejala, Penyebab, Pengobatan
Emfisema adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan gejala utama berupa sesak
napas yang hebat. Pada emfisema paru sesak napas yang hebat ini terjadi karena adanya
hambatan aliran udara pada saluran napas yang timbul akibat terjadinya kerusakan pada
jaringan paru – paru setelah paparan terhadap partikel gas beracun dan berbahaya secara terus
menerus. Penyakit ini termasuk dalam penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang dapat
timbul sendiri atau bersamaan dengan bronkitis kronis. Penyakit emfisema banyak diderita
masyarakat dunia, terutama pada laki-laki yang merokok.
Emfisema adalah suatu kelainan anatomis pada paru – paru yang ditandai oleh adanya
pelebaran rongga udara pada daerah distal bronkiolus terminal yang disertai oleh kerusakan
pada dinding alveoli. Secara anatomis emfisema paru dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
Emfisema tipe sentriasinar : pada emfisema ini kerusakan dimulai dari bronkiolus respiratori
yang meluas ke daerah tepi, terutama mengenai paru – paru bagian atas. Emfisema ini sering
terjadi sebagai akibat dari kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama. Emfisema tipe
panasinar : pada emfisema ini kerusakan terjadi pada seluruh alveoli distal dan bronkiolus
terminal secara merata, terutama mengenai paru – paru bagian bawah. Emfisema ini sering
terjadi pada pasien yang kekurangan alpha 1 antitripsin. Emfisema asinar distal : pada
emfisema ini kerusakan lebih banyak mengenai saluran napas distal, duktus dan sakus
alveoler, terutama mengenai daerah septa atau dekat pleura
Emfisema paru dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut, yaitu : 1) Kebiasaan
merokok merupakan penyebab yang paling penting untuk timbulnya emfisema, jauh lebih
penting dari faktor penyebab yang lain. 2) Adanya riwayat terpapar polusi udara di
lingkungan dan tempat kerja, seperti asap dari kendaraan, asap kayu bakar. 3) Adanya
hipereaktiviti bronkus 4) Adanya riwayat infeksi saluran napas bawah
berulang(https://mediskus.com/penyakit/emfisema)
Artikel 2
Informasi Seputar Penyakit Hepatitis
Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5
jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda,
maka dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam. Hepatitis bisa berupa hepatitis virus
(infeksi virus) atau hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun).
Hepatitis virus disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat
terjadi melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan
narkoba, tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau
melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, atau menjadi petugas
kesehatan yang bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa berakibat pada infeksi hepatitis.
Ada juga risiko infeksi virus hepatitis jika Anda mengonsumsi sumber air atau makanan yang
tidak aman.
Hepatitis alkoholik disebabkan karena alkohol dapat melemahkan kerja hati sehingga
membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi hepatitis. Bahkan, konsumsi alkohol bisa
menyebabkan banyak penyakit hati seperti perlemakan hati alkoholik (terlalu banyak
penumpukan lemak di hati) atau sirosis (kerusakan hati). Sedangkan hepatitis autoimun
terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati. Ini normalnya tidak terjadi, tetapi bisa
menyebabkan penurunan fungsi hati dan menyebabkan kerusakan hati. Ada dua jenis
hepatitis autoimun, dengan hepatitis autoimun tipe 1 lebih umum dibandingkan hepatitis
autoimun tipe 2. Penderita hepatitis autoimun juga bisa memiliki gangguan autoimun lainnya,
seperti penyakit Celiac, rheumatoid arthritis atau kolitis ulseratif.
Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala, atau jikapun ada, gejalanya cukup
samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus. Dua puluh persen kasus lainnya bisa
menunjukkan gejala dengan tingkat bervariasi. Ada kemungkinan bagi Anda untuk langsung
mengalami gejala setelah terinfeksi. Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi
sebagian orang, meliputi demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah,
nyeri lambung , nyeri sendi atau otot, buang air kecil atau besar yang tidak lazim, warna kulit
dan bagian putih mata menguning (jaundice, tanda dari penyakit hati), perasaan gatal,
perubahan mental seperti kurangnya konsentrasi atau koma, dan perdarahan dalam
(https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/informasi-lengkap-seputar-penyakit-
hepatitis-yang-wajib-anda-ketahui/)
Artikel 3
Jerawat
Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi
minyak (sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada
pori-pori kulit. Peradangan ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi
nanah) di atas kulit. Gangguan kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kelenjar
minyak terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Pada dasarnya jerawat memiliki gejala yang cukup umum, yaitu benjolan kecil
(papul) yang muncul di atas kulit. Benjolan tersebut biasanya berwarna kemerahan atau
kuning (karena mengandung nanah). Selain itu, ada beberapa tanda lainnya dari jerawat.
Seperti sensasi panas/ terbakar akibat adanya peradangan dan timbulnya rasa gatal. Selain itu
juga ada juga gejala khas jerawat berupa komedo. Komedo merupakan benjolan-benjolan
kecil yang mengandung sumbatan sebum. Bila berwarna hitam disebut komedo hitam
(blackheads). Sedangkan yang berwarna putih disebut komedo putih (whiteheads). Komedo
putih berada di lokasi yang lebih dalam dari komedo hitam.
Jerawat dapat dipicu oleh banyak faktor. Namun secara umum jerawat dapat dipicu
karena kondisi tertentu, yaitu produksi minyak berlebih, siklus hormonal, faktor genetik,
bakteri, sres, dan penggunaan kosmetik (https://www.klikdokter.com/penyakit/jerawat)