Anda di halaman 1dari 7

Cara Analisis Lokasi Industri dan Pertanian - Peta pada dasarnya merupakan sarana komunikasi antara

pembuat dan pemakai peta. Dalam sebuah peta mengandung begitu banyak informasi yang dapat
dipergunakan untuk berbagai kepentingan.

Dewasa ini, penggunaan peta tidak terbatas pada penggunaan dalam pekerjaan teknik atau petualangan
semata. Akan tetapi, sudah merambah ke berbagai jenis bidang kegiatan dari kegiatan ekonomi sampai ke
pada perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah.

Kemajuan dalam dunia perhubungan dan telekomunikasi telah turut serta menjadi pendorong pemanfaatan
peta secara meluas. Pembuatan peta digital menjadi salah satu bukti adanya pemanfaatan teknologi
komputer dalam pembuatan peta. Pada tahap-tahap awal perkembangannya, sebuah peta diproduksi
hanya dengan menggunakan keterampilan tangan dan ketajaman seni pembuat peta. Sehingga,
pembuatan sebuah peta dengan teknik manual ini sangat memakan waktu, biaya, dan tenaga pembuat
peta.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peta di manfaat kan untuk berbagai kepentingan, beberapa di
antaranya dapat dipergunakanuntuk menganalisis keberadaan lokasi industri dan pertanian. Kedua bidang
tersebut akan dikaji pada pembahasan berikut.
1. Analisis Lokasi Industri

Industri pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya yang ditujukan untuk
kemakmuran manusianya sendiri. Bentuk kegiatannya dapat berlangsung dalam berbagai bidang kegiatan,
antara lain industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan pengolahan bahan
setengah jadi menjadi barang jadi.

Keberadaan sebuah lokasi industri di suatu wilayah dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:
a. bahan mentah;
b. sarana transportasi; dan
c. pemasaran.

Berdasarkan ketiga faktor tersebut, penentuan sebuah lokasi industri dapat mengadopsi berbagai teori-
teori pembangunan wilayah, seperti Teori Konsentris, Teori Sektor, Teori Tempat Sentral, dan Teori Inti
Ganda. Setiap teori tersebut berdasar pada per timbangan penempatan lokasi pada suatu wilayah yang
dapat dijangkau oleh komponen lapisan masyarakat sebagai pengguna.

Keberadaan sebuah lokasi industri di suatu wilayah dapat diidentifikasi dari sebuah peta dengan
memerhatikan ketampakan fisiknya. Beberapa ketampakan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Bentuk bangunan pada umumnya menampakkan bangun matematis persegi panjang. Dalam peta
topografi diberi simbol bentuk persegi panjang warna hitam.
b. Lokasinya hampir selalu berdekatan dengan jalan raya.
c. Penempatannya berada pada dataran rendah dan berdekatan dengan sumber air. Pada dasarnya setiap
kegiatan industri tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan akan ketersediaan air. Dataran rendah pada
peta topografi dicirikan dengan ketampakan kontur jarang yang menandakan daerah datar-landai.
d. Bagi beberapa lokasi industri, lokasinya hampir berdekatan dengan pasar untuk mempercepat proses
dan distribusi pemasaran barang.

2. Analisis Lokasi Pertanian

Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sebuah negara yang hampir setiap wilayahnya
ditumbuhi oleh vegetasi yang tumbuh subur dari mulai jenis vegetasi alami sampai vegetasi hasil budidaya
manusia. Kita wajib bersyukur dapat hidup dan tinggal di negeri yang kaya akan ketersediaan potensi
sumber daya alam. Sebagian besar penduduk Indonesia dewasa ini masih terkonsentrasi di wilayah
perdesaan dan mengandalkan sumber mata pencariannya dari sektor agraris. Hal ini dapatlah dipahami,
karena pada dasarnya kemajuan sektor perekonomian Indonesia berawal dari sektor agraris.

Siklus cara dan teknik pertanian yang dilakukan para petani sekarang ini di setiap wilayah yang berbeda
perkembangan sangat pesat. Beberapa hal di antaranya yaitu penerapan berbagai hasil inovasi teknologi
dalam dunia pertanian. Ditemukan nya bibit unggul membantu petani memperbesar hasil panen karena
bibit unggul ini dirancang sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan jenis, lahan, dan hama yang
kemungkinan akan menyerang nya. Sehingga, hasil panen yang didapatkan petani dapat melebihi hasil
panen dari varietas padi yang biasa digunakan. Ditemukannya mesin traktor membantu petani dalam
menghemat waktu, biaya, dan tenaga yang kemungkinan besar dikeluarkan dalam mengolah sawah.

Kemajuan dalam cara dan teknik pertanian tentu saja diikuti oleh perkembangan dalam bidang sistem
informasi pertaniannya. Dewasa ini terutama pihak para penentu kebijakan, mulai mengadopsi hasil
kemajuan ilmu pengetahuan berupa sistem informasi yang ber basiskan peta. Sangatlah tepat jika
pengadopsian teknologi ini ditujukan untuk meningkatkan kemajuan dalam bidang pertanian.

Output dari hasil sistem informasi tersebut dapat dijadikan sebagai data acuan pengembangan bagi
wilayah-wilayah pertanian yang tersebar hampir di seluruh wilayah negara Indonesia. Setiap wilayah
pertanian tersebut memiliki ciri dan karakteristik berbeda, baik dari kondisi lahan dan kondisi
klimatologisnya. Di sinilah peran teknologi perpetaan sebagai sebuah ilmu analisis wilayah melalui
penterjemahan bentuk muka bumi dalam bidang datar.

Ketampakan lahan-lahan pertanian dalam sebuah peta dapat dengan mudah diidentifikasi. Karena, dalam
peta telah berisi simbolsimbol yang dirancang sedemikian rupa, sehingga memudahkan pembaca dalam
peng gunaannya.
Ketampakan fisik wilayah pertanian dalam peta topografi dapat diidentifikasi dari beberapa parameter
berikut.

1. Lokasi pertanian terutama pertanian lahan basah terletak pada dataran rendah. Ketampakan dalam peta
topografi dicirikan dengan garis kontur renggang. Penempatan lokasi pertanian pada dataran rendah
dikarenakan jenis pertanian ini sangat membutuhkan ketersediaan air untuk membantu pertumbuhan
tanaman. Khusus untuk jenis tanaman pertanian yang sedikit membutuhkan suplai air, biasanya terletak di
dataran yang agak tinggi. Pada peta topografi dicirikan dengan adanya garis kontur agak rapat. Contoh
lokasi pertanian yang berada di dataran rendah adalah Karawang sebagai lumbung padi provinsi Jawa
Barat.
2. Pada beberapa wilayah, lokasi pertanian ini hampir berdekatan dengan sungai dan jalan raya. Hal ini
ditujukan untuk mempermudah pengangkutan dan distribusi hasil pertanian.

Sekian materi mengenai Analisis Lokasi Industri dan Pertanian dari Geografisku, semoga bermanfaat.

2222

Pada prinsipnya lokasi industri dapat dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi meski
pertimbangan non ekonomi juga dapat memengaruhi lokasi beberapa unit industri.
Memaksimalkan keuntungan adalah tujuan paling penting dalam menentukan lokasi untuk
mendirikan industri atau usaha. Ada beberapa faktor yang menarik untuk beberapa jenis
industri tentang penentuan lokasinya. Berikut ini faktor-faktor tersebut:

1. Ketersediaan Bahan Baku


Dalam menentukan lokasi industri, kedekatan dengan sumber bahan baku sangat penting.
Kedekatan dengan sumber bahan baku akan mengurangi biaya produksi industri. Untuk
sebagian besar dari industri besar, biaya bahan baku membentuk sebagian dari total biaya.
Oleh karena itu, sebagian besar industri berbasis agro-dan hutan akan terletak di sekitar
sumber pasokan bahan baku.

Baca juga:
Sifat fisik dan kimia air laut
Perkembangan kota di Indonesia

2. Ketersediaan Tenaga Kerja


Cukup pasokan tenaga kerja murah dan terampil diperlukan untuk perkembangan industri.
Daya tarik dari industri terhadap pusat-pusat tenaga kerja tergantung pada rasio biaya
tenaga kerja terhadap total biaya produksi yang Weber menyebut 'Indeks Biaya Buruh'.
Contohnay ketersediaan tenaga terampil pembuat rokok membuat pabrik rokok
berkembang pesat di Kudus dan sekitarnya.

3. Jarak ke Daerah Pemasaran


Akses ke pasar merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Industri yang
menghasilkan komoditas yang mudah rusak atau besar yang tidak dapat diangkut melalui
jarak jauh umumnya terletak di dekat pasar. Industri yang terletak di dekat pasar bisa
dapat mengurangi biaya transportasi dalam mendistribusikan produk jadi seperti dalam
kasus roti dan roti, es, kaleng, kaleng manufaktur, dll. Aksesibilitas pasar lebih penting
dalam hal industri manufaktur barang bukan barang-barang produksi.

4. Fasilitas Transportasi
Transportasi pada umumnya mempengaruhi lokasi industri. Transportasi dengan tiga mode,
yaitu, air, jalan, dan rel secara kolektif memainkan peran penting. Jadi titik-titik
persimpangan air, jalan raya dan rel kereta api menjadi pusat bersenandung dari kegiatan
industri. Selanjutnya, mode dan kebijakan transportasi Pemerintah jauh mempengaruhi
lokasi unit industri. Jalan top lintas jawa membaut industri berderet di sepanjang tol untuk
memudahkan distribusi. Baca juga: Sirkulasi angin muson di Indonesia

5. Energi
Faktor lain yang mempengaruhi lokasi industri adalah ketersediaan listrik, air, angin,
batubara, gas dan minyak bumi. Air dan tenaga angin banyak dicari sebagai sumber pasokan
listrik sebelum penemuan mesin uap. Selama abad kesembilan belas, kedekatan dengan
batubara-bidang menjadi pokok menemukan pengaruh pada pengaturan dari industri baru,
terutama, untuk industri berat. Dengan diperkenalkannya sumber daya seperti listrik, gas,
minyak, dll faktor daya menjadi lebih fleksibel mengarah ke penyebaran dan desentralisasi
industri.
Kemudahan Transportasi menjadi penting dalam industri
6. Layanan
Keberadaan layanan penunjang kegiatan publik bisa memengaruhi penempatan sebuah
industri. Pemerintah mengklasifikasikan beberapa daerah sebagai daerah terbelakang di
mana pengusaha akan diberikan berbagai insentif seperti subsidi, atau penyediaan
keuangan di tingkat konsesi, atau penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan. Beberapa
pengusaha yang dibangun oleh insentif tersebut dapat maju ke depan untuk mencari unit
mereka di daerah tersebut. Baca juga: Ciri pembangunan berkelanjutan

7. Keuangan
Keuangan diperlukan untuk mendirikan sebuah industri, untuk pengelolaan, dan juga pada
saat ekspansi. Ketersediaan modal dengan harga murah dari kepentingan dan dalam jumlah
yang cukup adalah faktor mendominasi mempengaruhi lokasi industri.

8. Cuaca
Pertimbangan Alam dan iklim meliputi faktor cuaca seperti topografi suatu daerah, fasilitas
air, fasilitas drainase, pembuangan produk limbah, dll. Faktor-faktor ini kadang-kadang
mempengaruhi lokasi industri. Misalnya, dalam kasus industri tekstil katun, iklim lembab
memberikan keuntungan tambahan karena frekuensi benang mengalami kerusakan akan
rendah. Contohnya Iklim lembab dari Bombay di India dan Manchester di Inggris
menawarkan lingkup yang besar untuk pengembangan industri tekstil katun di pusat-pusat
mereka. Baca juga: Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson

9. Anggapan Pribadi
Dalam menentukan lokasi industri, kadang seseorang mungkin punya intuisi pribadi dalam
menentukannya. Contohnya dulu Pabrik Ford mulai memproduksi motor dan mobil di
Detroit yang merupakan rumah pendirinya yaitu Henry Ford. Hal ini sangat jarang terjadi
saat ini.

10. Pertimbangan Strategi


Di era modern, pertimbangan strategi sangat memainkan perna penting dalam pentuan
lokasi industri. Selama masa perang, lokasi yang aman adalah strategi penting. Hal ini
karena pada masa perang, target utama serangan udara adalah pabrik senjata dan amunisi.
Rusia punya pengalaman tentang pertimbangan ini.

11. Ekonomi Eksternal


Ekonomi eksternal timbul karena pertumbuhan anak perusahaan di berbagai negara. Saat
persaingan industri mulai ketat, maka strategi pun bermunculan untuk mendapatkan pasar
yang lebih besar. Baca juga: Mengapa negara beriklim subtropis lebih maju?

Gambar: morethanshipping.com

HOT NEWS!
Bosan ikut bimbel konvensional?. Yuk Gabung Quipper Video, dapatkan kode diskonnya dari
saya Mr. Agnas dengan chat WA saya di 089-777-033-02 (Sir Agnas Setiawan). ! Fast
respon
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=IR1om4QMZyA

Anda mungkin juga menyukai