SKRIPSI
Oleh
ELA KLARA ARNI
P00312014015
A. IdentitasPenulis
1. Nama : Ela Klara Arni
2. TempatTanggalLahir : Kendari, 13 Maret 1996
3. JenisKelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Tolaki Buton/Indonesia
6. Alamat : BTN Unhalu Blok W no.18KampusBaru
B. RiwayatPendidikan
1. SD Negeri13 PoasiaKendari, Tamat Tahun2008
2. SMP Negeri10 Kendari, Tamat Tahun 2011
3. SMK Tunas Husada Kendari, Tamat Tahun 2014
4. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari
Jurusan Kebidanan Prodi DIV Tahun 2014 sampai sekarang.
DAFTAR ISI
Hubungan Umur Ibu dan Umur Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia Pada
Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari Tahun 2017”
kasih kepada:
Kemenkes Kendari
4. Ibu Melania Asi, S. Si.T, M.Kes selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan
perkuliahan.
6. Kepada dr. Dewa Sp.OG selaku Direktur RSU Dewi Sartika Kota
studi saya.
2014, terima kasih atas kebersamaan dalam suka dan duka kita
selama ini
Penulis
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel Halaman
Latar belakang: Asfiksia pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi
tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Hal ini
disebabkan oleh karena hipokxia (kekurangan Oksigen) janin dalam kandungan..
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Hubungan Umur ibu dan Umur Kehamilan
dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Dewi
Sartika Kota Kendari tahun 2017”.
Metode Penelitian: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan
penelitian case control, adapun tekhnik pengambilan sampel adalah Total
Sampling. Populasi adalah semua bayi yang lahir di RSU Dewi Sartika Kota
Kendari Tahun 2017 berjumlah 1280 bayi.Sampel yang diperoleh sebanyak 220
bayi, kasus (110 bayi yang Asfiksia) dan kontrol (110 bayi yang tidak Asfiksia).
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel dan bivariabel dengan
rumus chi square.
Hasil Penelitian: Uji chi square umur ibu terhadap kejadian Asfiksia diperoleh ρ
value 0,000. Karena ρ value < 0,05 dan nilai OR=2,42 dan uji chi square umur
kehamilan terhadap kejadian Asfiksia ρ value 0,003. Karena ρ value < 0,05 dan
nilai OR=11,1.
Kesimpulan: Ada hubungan umur ibu dan umur kehamilan dengan kejadian
asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari
Tahun 2017
Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi
masyarakat khususnya bagi ibu terhadap penyebab-penyebab terjadinya Asfiksia
pada Bayi Baru Lahir.
Kata Kunci:Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir, Umur Ibu, Umur Kehamilan
Background: Asphyxia in the newborn is a condition in which the baby can not
breathe spontaneously and regularly immediately after birth. This is due to
hypokxia (fetal oxygen deficiency) in the womb .
Result: The chi square test of mother age to the occurrence of Asphyxia was
obtained ρ value 0,000. Because ρ value <0,05 and value OR = 2,42 and chi
square test of pregnancy age to asphyxia ρ value 0,003. Because ρ value <0.05
and OR value is 11.1.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CO2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat
ibu yaitu usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Kehamilan pada usia yang terlalu muda dan tua termasuk dalam
(Widiprianita,2010).
asfiksia bayi baru lahir. Faktor resiko terjadinnya asfiksia yaitu usia
dengan bayi cukup bulan salah satu karakteristik bayi preterm ialah
(Purnamaningrum,2010).
2012).
3% (3,6 juta) dari 120 bayi lahir mengalami asfiksia, hamper 1 jura
per 1.000, Laos dan Timor Leste 46 per 1.000 kelahiran hiudp,
dari tingkat MDGs yaitu AKB tahun 2015 sebesar 23 per 1.000
Sulawesi Tenggara,2015)
pada tahun 2017 dari 1280 kelahiran terdapat 110 kasus asfiksia
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
2017.
Tahun 2017.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
Sebagai informasi ilmiah yang dapat dijadikan referensi bagi
2. Manfaat institusi
menyusun program
E. Keaslian Penelitian
Pekerjaan.
Induksi Persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
semakin sedang dan semakin berat. Pada bayi kecil (berat lahir
pertama dan tidak banyak terjadi perubahan dalam satu dua hari
1) Faktor Ibu
b. Perdarahan abnormal
c. Kelainan kongenital.
3) Faktor Persalinan
a. Partus lama/macet
b. Induksi persalinan
d. Secio cesaria
rangsangan.
sesudah persalinan.
2. Asfiksia Sedang (nilai APGAR 4-6)
sebagai berikut:
diberikan.
proses persalinan
P : Pulse = Nadi
dalam hidung)
A : Activity = Keaktifan
R : Respiration = Pernafasan
APGAR Tanda 0 1 2
kemerah-
merahan
melawan
keadaan normal.
d. Diagnosis
turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu
Lia. 2013).
e. Penatalaksanaan pada bayi asfiksia
Cara mengatasinya:
kemudian mulut.
Cara mengatasinya:
masker (ambubag)
meningkat.
Cara mengatasinya:
(endotracheal tube).
sebagai :
1. Lakukan penilaian :
hidung
e. Lakukan penelitian,
dan sungkup
rujuk
a. Hentikan resusitasi.
1. Faktor Ibu
a. Preeklamsia- Eklamsia
b. Perdarahan Abnormal
antara oksigen zat asam arang maka bayi akan kesulitan dalam
bernafas.
terganggu
d. Infeksi Berat
menyebabkan asfiksia.
e. Umur Ibu
Umur < 20 tahun karena ibu belum siap secara medis (organ
janin.
2. Faktor Paersalinan
a. Persalinan Macet
b. Induksi persalinan
mules/his.
d. Secio cesaria
3. Faktor Bayi
a. Bayi Prematur
kurang dari 37 minggu dan dengan berat lahir kurang 2500 gram.
b. Kelainan Kongnietal
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
rahim.
biasa.
kematian janin.
biasanya naik lagi karena tertahan tali pusat. Tiap kali janin akan
Simpul tali pusat ini dapat terjadi jika wanita yang merokok,
yang terlalu besar, tali pusat yang panjang, bayi kembar dan
(Prawirohardjo,2009)
C. Landasan Teori
Asfiksia pada Bayi Baru Lahir adalah suatu keadaan dimana bayi
tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Nurhayati,2008)
Ada beberapa faktor terjadinnya asfiksia pada bayi baru lahir yaitu
usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Kehamilan
pada usia yang terlalu muda dan tua termasuk dalam kriteria
(Widiprianita, 2010).
Umur muda (< 20 tahun) beresiko karena ibu belum siapa secara
misalnya gawat janin atau stres janin saat proses kelahirannya. Bayi
dengan lewat bulan juga merupakan faktor resiko dimana bayi yang
dilahirkan dapat mengalami asfiksia yang bisa disebabkan oleh
(Pantiawati, 2010)
D. Kerangka Teori
Faktor Bayi
1. Bayi premature
2. Letak lontang, bayi kembar, Asfiksia Bayi Baru Lahir
distosia bahu
3. Kelaianan kongnietal (Bayi tidak menangis,tidak
4. Air ketuban bercampur bernapas spontan atau megap-
mekonium (warna megap)
kehijauan)
5. Fetal distrase (gawat janin)
6. Berat badan lahir Rendah
E. Kerangka Konsep
Umur Ibu
Asfiksia Pada
Bayi Baru Lahir
Umur Kehamilan
Gambar 2.2. Skema Kerangka Konsep Hubungan Umur ibu dan Umur
Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru
Lahir.
Keterangan :
1. Umur Ibu
2. Umur Kehamilan
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Case Control HubunganUmur Ibu dan Umur
Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir
1. Waktu penelitian
2. Tempat Penelitian
1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua bayi baru lahir dan tercatat
2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu bayi yang lahir asfiksia sebagai
kasus dan bayi yang lahir tidak asfiksia sebagai control dimana :
a. Kasus
sebagai kasus.
b. Kelompok control
Keterangan :
K = angka Kelipatan
Kriteria Objektif :
2. Umur Ibu
Kriteria Objektif :
3. Umur Kehamilan
Kriteria Objektif :
Populasi
Bayi yang lahir di RSU Dewi Sartika Tahun 2017 sebanyak 1280 bayi.
Sampel
Bayi lahir yang mengalami asfiksia sebagai kasus dan bayi lahir yang
tidak mengalami asfiksia sebagai control
Pengumpulan Data
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 3.2. Alur penelitian Hubungan Umur Ibu dan Umur
Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
Baru Lahir Di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika
Kota Kendari Tahun 2017
Rekam Medis dan status bayi yang dirawatdi Rumah sakit Umum
G. Pengolahan Data
1. Editing
penelitian.
2. Coding
4. Tabulating
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
P1 = x100%
Keterangan :
K = Konstanta (100%)
2. Analisis Bivariat
Menganalisis data mengenai hubungan variabel independen
digunakan dengan menggunakan chi suare (x2) dan uji odds ratio
(OR).
adalah :
2
∑(0 – E)
2
X =
Keterangan :
∑ : jumlah
dependent.
2)Ha ditolak dan Ho diterima : jika ρ value >0,05 artinya tidak
dependent.
Control Study
Keterangan :
OR =
hubungan)
1. Letak Geografis
2. Lingkungan fisik
3. Status
sakit type D.
Status
Ketenagaan Jenis Kelamin
No Jenis Tenaga Teta Tidak
p Tetap L P
1. 2 3 4 5 6
I Tenaga Medis
1. Dokter Spesialis Obgyn 2 2
2. Dokter Spesialis Bedah 1 1
3. Dokter Spesialis Interna 1 1
4. Dokter Spesialis Anastesi 1 1
5. Dokter Spesialis PK 1 1
6. Dokter Spesialis Anak 2 2
7. Dokter Spesialis Radiologi 1 1
8. Dokter Spesialis Mata - - - -
9. Dokter Spesialis Jantung - 1 1
10.Dokter Gigi Anak 2 2
12.Dokter Umum 2 7 5 4
Paramedis 10
1. S1 Keperawatan/Nurse 3 2 8
II 2. D IV Kebidanan 47 1 2
2. D III Bidan 33 47
3. D III Keperawatan 8 25
Non Medis -
1. DII/Keuangan 1 - - -
IV 2. D III/Komputer 17 1
3. SLTA/SMA/SMU 2 15
Jumlah 177 9 29 99
Sumber : Data Sekunder RSU Dewi Sartika Tahun 2017
B. Hasil Penelitian
a. Analisis Univariabel
110 (50%) bayi yang Asfiksia dan bayi yang tidak Asfiksia
hampir seluruh bayi lahir dari ibu yang berumur 20-35 tahun
yaitu 131(59,5%) dan sebagian kecil bayi lahir dari ibu yang
terdapat 111 (50,5%) bayi lahir dari ibu yang memiliki umur
kehamilan 37-42 lebih banyak dari bayi yang lahir dari ibu yang
(49,5%).
b. Analisis Bivariabel
Tabel 4.6 Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi
Baru Lahir di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017
Asfiksia
Umur Ibu Kasus Kontrol Jumlah OR p-
n % N % N % (95%) value
Beresiko (<20 56 50,9% 33 30,0% 89 40,5%
atau >35 thn)
Tidak Beresiko 54 49,1% 77 70,0% 131 59,5% 2,42 0,002
(20-35 thn)
Jumlah 110 100% 110 100% 220 100%
Sumber : Data Sekunder Tahun 2017
dengan umur ibu <20 tahun atau >35 tahun, dan bayi yang lahir
yang lahir dengan umur ibu <20 tahun dan >35 tahun, dan bayi
baru lahir.
Umur Asfiksia
Kehamilan Kasus Kontrol Jumlah OR p-
N % N % N % (95%) value
Beresiko 109 99,1% 0 0% 109 49,5%
(<37atau >42
mgg)
Tidak 1 1% 110 100,0% 111 50,5% 11,1 0,000
Beresiko(37-
42 mgg)
Jumlah 110 100,0% 110 100,0% 220 100,0%
Sumber: Data Skunder Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 110 bayi
(50,0%) yang lahir dengan Asfiksia terdapat 109 (99,1%) bayi yang
lahir dengan umur kehamilan <37 atau >42 minggu, dan bayi yang
sedangkan 110 bayi (50,0%) yang lahir tidak Asfiksia terdapat 0 (0%)
bayi yang lahir dengan umur kehamilan <37 atau >42 minggu, dan
bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu sebanyak 110
(100,0%).
>1 yang berarti bahwa ibu yang memiliki umur <20 atau >35 tahun
ibu yaitu usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Kehamilan pada usia yang terlalu muda dan tua termasuk dalam
(Widiprianita, 2010).
Ibu dalam kelompok umur reproduksi tidak sehat yaitu umur
<20 tahun dan umur >35 tahun. Ibu yang berumur <20 tahun
<20 tahun dan >35 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi pada
(Prawirohardjo, 2009).
bayi asfiksia sebagian besar terjadi pada ibu yang memiliki umur
dan pda ibu yang tidak beresiko 20-35 tahun 40 responden (40%).
Dari hasil uji Odds Ratio (OR) tersebut memperlihatkan nilai OR >
11,1 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki umur
(Purnamaningrum, 2010).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017 dapat
disimpulkan bahwa.
1. Terdapat 110 bayi yang lahir dengan asfiksia dari 1170 kelahiran
2017
tahun).
4. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian asfiksia pada bayi baru
2017.
bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari
Tahun 2017.
B. Saran
baru lahir.
motherhood.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
EGC
Departeman Pusat Statistik. (2013). Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta Badan Pusat Statistik.
Dewi, Vivin Nanny Lia (2011) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta. Salemba Medika.
Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: Salemba Madika.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Obstetri Neonatal. RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Maryunani, Anik & Nurhayati, (2008) Asuhan Bayi Baru Lahir Normal.
Jakarta. Trans Info Media.
Nisa, Indra Farah. 2013. meneliti tentang Gambaran faktor penyebab
terjadinnya asfiksia di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara Periode Januari-Juni Tahun 2013. KTI di askes
pada tanggal 11 Oktober 2017
LAMPIRAN 1
MASTER TABEL
UMUR ASFIKSIA
UMUR IBU
NAM KEHAMILAN
N
A <37 Ya Tidak
o <20 Thn 20-35
BAYI dan 37-42
atau>35 Thn Thn
>42
BY 27 36 Ya
1 NY mgg
“F”
BY 38 24 Ya
2 NY mgg
“M”
BY 26 35 Ya
3 NY mgg
“S”
BY 17 28 Ya
4 NY mgg
“R”
BY 25 28 Ya
5 NY mgg
“D”
BY 19 24 Ya
6
NY “I” mgg
BY 41 39 mgg Tidak
7 NY
“S”
BY 39 40 mgg Tidak
8 NY
“A”
BY 30 28 Ya
9 NY mgg
“B”
BY 40 36 Ya
10 NY mgg
“M”
BY 18 24 Ya
11 NY mgg
“T”
BY 28 26 Ya
12 NY mgg
“F”
BY 16 28 Ya
13 NY mgg
“F”
BY 26 30 Ya
14 NY mgg
“S”
BY 21 35 Ya
15 NY mgg
“N”
BY 42 34 Ya
16 NY mgg
“M”
BY 24 38 mgg Tidak
17
NY “I”
BY 24 36 Ya
18 NY mgg
“R”
BY 43 37 mgg Tidak
19 NY
“A”
BY 42 38 mgg Tidak
20
NY “I”
BY 41 38 mgg Tidak
21 NY
“K”
BY 36 31 Ya
22 NY mgg
“R”
BY 18 30 Ya
23 NY mgg
“A”
BY 30 33 Ya
24 NY mgg
“R”
38 35 Ya
BY
mgg
25 NY
“M”
BY 21 36 Ya
26 NY mgg
“N”
BY 38 37 mgg Tidak
27 NY
“S”
BY 21 35 Ya
28
NY “I” mgg
BY 27 30 Ya
29 NY mgg
“S”
BY 19 32 Ya
30 NY mgg
“S”
BY 37 38 mgg Tidak
31 NY
“P”
BY 20 26 Ya
32
NY “L” mgg
BY 36 29 Ya
33 NY mgg
“H”
BY 38 28 Ya
34 NY mgg
“S”
BY 21 36 Ya
35 NY mgg
“S”
36 BY 39 36 Ya
NY mgg
“H”
BY 40 35 Ya
37 NY mgg
“N”
BY 30 36 Ya
38 NY mgg
“E”
BY 27 38 mgg Tidak
39
NY “J”
BY 43 32 Ya
40 NY mgg
“N”
BY 25 38 mgg Tidak
41 NY
“M”
BY 18 38 mgg Tidak
42 NY
“S”
BY 26 28 Ya
43 NY mgg
“N”
BY 18 38 mgg Tidak
44 NY
“R”
BY 26 36 Ya
45 NY mgg
“E”
BY 29 38 mgg Tidak
46 NY
“E”
BY 42 28 Ya
47 NY mgg
“M”
BY 39 34 Ya
48 NY mgg
“H”
BY 26 34 Ya
49 NY mgg
“D”
BY 21 38 mgg Tidak
50 NY
“E”
BY 16 32 Ya
51 NY mgg
“Y”
BY 36 38 mgg Tidak
52 NY
“N”
BY 25 36 Ya
53 NY mgg
“E”
BY 31 38 mgg Tidak
54 NY
“S”
BY 29 38 mgg Tidak
55 NY
“R”
BY 38 42 mgg Tidak
56 NY
“D”
BY 36 38 mgg Tidak
57 NY
“A”
BY 44 36 Ya
58 NY mgg
“M”
BY 22 20 Ya
59 NY mgg
“S”
BY 37 41 mgg Tidak
60 NY
“S”
BY 17 38 mgg Tidak
61 NY
“S”
BY 40 38 mgg Tidak
62 NY
“R”
BY 39 33 Ya
63 NY mgg
“R”
BY 25 36 Ya
64 NY mgg
“R”
BY 23 24 Ya
65 NY mgg
“E”
BY 21 27 Ya
66 NY mgg
“W”
BY 26 38 mgg Tidak
67 NY
“S”
BY 19 28 Ya
68 NY mgg
“E”
BY 23 35 Ya
69 NY mgg
“R”
BY 20 27 Ya
70 NY mgg
“S”
BY 39 34 Ya
71 NY mgg
“S”
BY 36 27 Ya
72 NY mgg
“R”
73 BY 20 28 Ya
NY mgg
“S”
BY 38 35 Ya
74 NY mgg
“H”
BY 16 30 Ya
75 NY mgg
“R”
BY 38 28 Ya
76 NY mgg
“Rj”
BY 21 29 Ya
77 NY mgg
“H”
BY 23 31 Ya
78 NY mgg
“U”
BY 40 30 Ya
79 NY mgg
“M”
BY 41 38 mgg Tidak
80 NY
“H”
BY 25 38 mgg Tidak
81 NY
“N”
BY 25 36 Ya
82 NY mgg
“M”
BY 17 28 Ya
83 NY mgg
“R”
BY 40 36 Ya
84 NY mgg
“R”
BY 39 28 Ya
85 NY mgg
“R”
BY 31 38 mgg Tidak
86 NY
“S”
BY 36 33 Ya
87 NY mgg
“R”
BY 41 36 Ya
88
NY “J” mgg
BY 45 35 Ya
89 NY mgg
“S”
BY 22 36 Ya
90
NY “L” mgg
BY 25 35 Ya
91 NY mgg
“Y”
92 BY 42 36 Ya
NY “I” mgg
BY 34 36 Ya
93 NY mgg
“P”
BY 38 38 mgg Tidak
94 NY
“S”
BY 38 35 Ya
95 NY mgg
“M”
BY 23 36 Ya
96 NY mgg
“N”
BY 36 38 mgg Tidak
97 NY
“A”
BY 30 38 mgg Tidak
98 NY
“R”
BY 28 36 Ya
99 NY mgg
“H”
BY 30 36 Ya
10
NY mgg
0
“V”
10 BY 38 38 mgg Tidak
1 NY “I”
BY 21 36 Ya
10
NY mgg
2
“S”
BY 32 38 mgg Tidak
10
NY
3
“N”
BY 38 35 Ya
10
NY mgg
4
“N”
BY 24 42 mgg Tidak
10
NY
5
“N”
10 BY 29 35 Ya
6 NY “I” mgg
BY 43 38 mgg Tidak
10
NY
7
“H”
BY 41 38 mgg Tidak
10
NY
8
“N”
BY 19 41 mgg Tidak
10
NY
9
“S”
BY 36 34 Ya
11
NY mgg
0
“N”
11 BY 36 38 mgg Tidak
1 NY
“R”
BY 22 38 mgg Tidak
11
NY
2
“S”
BY 38 36 Ya
11
NY mgg
3
“T”
BY 24 38 mgg Tidak
11
NY
4
“N”
BY 42 28 Ya
11
NY mgg
5
“R”
BY 27 37 mgg Tidak
11
NY
6
“Y”
BY 31 28 Ya
11
NY mgg
7
“V”
BY 45 38 mgg Tidak
11
NY
8
“R”
BY 40 38 mgg Tidak
11
NY
9
“N”
BY 15 26 Ya
12
NY mgg
0
“H”
BY 17 28 Ya
12
NY mgg
1
“N”
BY 42 28 Ya
12
NY mgg
2
“S”
BY 33 35 Ya
12
NY mgg
3
“Y”
BY 31 36 Ya
12
NY mgg
4
“N”
BY 41 35 Ya
12
NY mgg
5
“N”
BY 40 38 mgg Tidak
12
NY
6
“Y”
BY 22 36 Ya
12
NY mgg
7
“H”
BY 38 36 Ya
12
NY mgg
8
“D”
BY 28 26 Ya
12
NY mgg
9
“N”
BY 34 32 Ya
13
NY mgg
0
“N”
BY 43 38 mgg Tidak
13
NY
1
“N”
BY 25 38 mgg Tidak
13
NY
2
“K”
BY 37 32 Ya
13
NY mgg
3
“E”
BY 40 28 Ya
13
NY mgg
4
“B”
BY 41 40 mgg Tidak
13
NY
5
“S”
BY 23 32 Ya
13
NY mgg
6
“N”
BY 24 36 Ya
13
NY mgg
7
“S”
BY 41 34 Ya
13
NY mgg
8
“S”
13 BY 39 32 Ya
9 NY “L” mgg
BY 21 26 Ya
14
NY mgg
0
“A”
BY 37 38 mgg Tidak
14
NY
1
“S”
BY 28 36 Ya
14
NY mgg
2
“W”
14 BY 17 36 Ya
3 NY “L” mgg
BY 39 36 Ya
14
NY mgg
4
“R”
BY 40 36 Ya
14
NY mgg
5
“F”
BY 19 36 Ya
14
NY mgg
6
“F”
BY 26 28 Ya
14
NY mgg
7
“A”
14 BY 17 40 mgg Tidak
8 NY “L”
14 BY 40 38 mgg Tidak
9 NY
“Y”
BY 42 28 Ya
15
NY mgg
0
“F”
BY 38 38 mgg Tidak
15
NY
1
“S”
BY 39 36 Ya
15
NY mgg
2
“A”
BY 38 mgg Tidak
15 30
NY
3
“N”
BY 38 mgg Tidak
15 25
NY
4
“E”
BY 38 mgg Tidak
15 24
NY
5
“N”
BY 41 mgg Tidak
15 21
NY
6
“H”
BY 38 mgg Tidak
15 33
NY
7
“W”
BY 38 mgg Tidak
15 29
NY
8
“A”
15 BY 42 mgg Tidak
27
9 NY “L”
BY 38 mgg Tidak
16 25
NY
0
“A”
BY 38 mgg Tidak
16 21
NY
1
“N”
BY 38 mgg Tidak
16 34
NY
2
“N”
BY 19 38 mgg Tidak
16
NY
3
“E”
BY 24 38 mgg Tidak
16
NY
4
“A”
16 BY 25 38 mgg Tidak
5 NY “L”
BY 28 38 mgg Tidak
16
NY
6
“T”
BY 35 42 mgg Tidak
16
NY
7
“M”
16 BY 39 38 mgg Tidak
8 NY
“K”
BY 29 42 mgg Tidak
16
NY
9
“F”
BY 35 38 mgg Tidak
17
NY
0
“M”
BY 40 40 mgg Tidak
17
NY
1
“M”
BY 24 38 mgg Tidak
17
NY
2
“W”
BY 40 38 mgg Tidak
17
NY
3
“R”
BY 30 38 mgg Tidak
17
NY
4
“R”
BY 16 38 mgg Tidak
17
NY
5
“Ri”
BY 35 42 mgg Tidak
17
NY
6
“M”
BY 32 38 mgg Tidak
17
NY
7
“Y”
BY 21 38 mgg Tidak
17
NY
8
“P”
BY 28 34 mgg Tidak
17
NY
9
“N”
18 BY 31 38 mgg Tidak
0 NY “J”
18 BY 22 38 mgg Tidak
1 NY “L”
BY 27 38 mgg Tidak
18
NY
2
“F”
BY 41 42 mgg Tidak
18
NY
3
“N”
BY 18 38 mgg Tidak
18
NY
4
“A”
18 BY 27 38 mgg Tidak
5 NY “I”
BY 36 38 mgg Tidak
18
NY
6
“A”
18 BY 33 38 mgg Tidak
7 NY “I”
BY 38 38 mgg Tidak
18
NY
8
“N”
BY 30 38 mgg Tidak
18
NY
9
“F”
BY 32 37 mgg Tidak
19
NY
0
“M”
BY 28 38 mgg Tidak
19
NY
1
“A”
BY 17 36 Ya
19
NY mgg
2
“S”
BY 36 38 mgg Tidak
19
NY
3
“N”
BY 32 38 mgg Tidak
19
NY
4
“A”
BY 30 38 mgg Tidak
19
NY
5
“F”
BY 22 38 mgg Tidak
19
NY
6
“M”
19 BY 28 40 mgg Tidak
7 NY “I”
BY 39 38 mgg Tidak
19
NY
8
“S”
19 BY 34 38 mgg Tidak
9 NY “I”
BY 24 38 mgg Tidak
20
NY
0
“H”
BY 33 38 mgg Tidak
20
NY
1
“A”
BY 25 38 mgg Tidak
20
NY
2
“V”
BY 33 38 mgg Tidak
20
NY
3
“T”
BY 30 38 mgg Tidak
20
NY
4
“S”
BY 28 38 mgg Tidak
20
NY
5
“M”
20 BY 34 36
6 NY “J” mgg
20 BY 33 38 mgg Tidak
7 NY
“R”
BY 19 38 mgg Tidak
20
NY
8
“U”
BY 30 38 mgg Tidak
20
NY
9
“R”
BY 28 38 mgg Tidak
21
NY
0
“N”
BY 18 38 mgg Tidak
21
NY
1
“N”
BY 27 43 Ya
21
NY mgg
2
“F”
21 BY 18 38 mgg Tidak
3 NY “L”
BY 26 38 mgg Tidak
21
NY
4
“M”
BY 32 35 Ya
21
NY mgg
5
“F”
BY 29 38 mgg Tidak
21
NY
6
“M”
BY 21 43 Ya
21
NY mgg
7
“S”
BY 24 38 mgg Tidak
21
NY
8
“N”
BY 36 38 mgg Tidak
21
NY
9
“S”
BY 34 38 mgg Tidak
22
NY
0
“S”
LAMPIRAN 2 :
SPSS
Crosstabs
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=umurkehamilan BY asfiksia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT COLUMN
Dimensions Requested 2
Cases
Asfiksia
Ya Tidak Total
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 2.160E2 1 .000
b
Continuity Correction 212.090 1 .000
b
N of Valid Cases 220
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 54,50.
Risk Estimate
Crosstabs
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all
the cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=umuribu BY asfiksia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT COLUMN
Dimensions Requested 2
Cases
Asfiksia
Ya Tidak Total
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 9.982 1 .002
b
Continuity Correction 9.133 1 .003
b
N of Valid Cases 220
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 44,50.
Risk Estimate
Frequencies
Notes
Comments
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
Asfiksia
N Valid 220
Missing 0
Asfiksia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=umurkehamilan
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
Umur Kehamilan
N Valid 220
Missing 0
Umur Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <37 dan >42 109 49.5 49.5 49.5
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
Umur Ibu
N Valid 220
Missing 0
Umur Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ANALISIS STATISTIK
(SECARA MANUAL)
Tabel 4.6 Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi
Baru Lahir di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017
Asfiksia
Umur Ibu Kasus Kontrol Jumlah OR p-
N % n % N % (95%) value
Beresiko (<20 56 50,9% 33 30,0% 89 40,5%
atau >35 thn)
Tidak Beresiko 54 49,1% 77 70,0% 131 59,5% 2,42 0,000
(20-35 thn)
Jumlah 110 100% 110 100% 220 100%
2. Od Ratio
OR= axd
bxc
= 56x77
33x54
= 4312
1782
= 2,42
Tabel 4.7.Hubungan Umur Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia pada
Bayi Baru Lahir di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun
2017
Umur Asfiksia
Kehamilan Kasus Kontrol Jumlah OR p-
N % N % N % (95%) val
ue
Beresiko 109 99,1% 0 0% 109 49,5%
(<37atau >42
mgg) 11,1
Tidak 1 1% 110 100,0% 111 50,5%
Beresiko(37-
42 mgg)
Jumlah 110 100,0% 110 100,0% 220 100,0%
2. Od Ratio
OR= axd
bxc
= 109x110
1x0
= 11.990
0
= 11,1
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI PENELITIAN