KELOMPOK 3
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 29
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
4. Bagaimana cara mengetahui reputasi publisher jurnal melalui quartile (Q1-
Q4)?
5. Apakah kriteria jurnal internasional dan jurnal nasional bereputasi?
6. Apakah kriteria jurnal predator dan cara mengetahui list jurnal atau
publisher predator?
7. Mengapa artikel jurnal tidak disetujui untuk dipublikasikan di American
Society of Registered Nurses?
1.2 Tujuan
1. Mengetahui syarat-syarat publikasi jurnal yang baik dan benar
2. Mengetahui artikel jurnal yang tidak disetujui untuk dipublikasikan di jurnal
ilmiah keperawatan
3. Mengetahui kriteria jurnal internasional dan nasional terakreditasi
(SINTA1-6)
4. Memahami cara mengetahui reputasi publisher jurnal melalui quartile (Q1-
Q4)
5. Mengetahui kriteria jurnal predator dan cara mengetahui list jurnal atau
publisher predator.
1.3 Manfaat
1. Memberikan pemahaman syarat-syarat publikasi jurnal yang baik dan
benar.
2. Mengurangi kesalahan publikasi jurnal ilmiah bagi mahasiswa Program
Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
3. Menambah wawasan kepada mahasiswa mengenai kriteria jurnal
internasional dan jurnal nasional terakreditasi (SINTA 1-6)
4. Memberikan informasi terkait identifikasi reputasi peublisher jurnal melalui
quartile jurnal (Q1-Q4).
5. Memberikan pengetahuan mengenai kriteria jurnal predator dan cara
mengetahui list jurnal atau publisher predator.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Seorang mahasiswa Y akan mengajukan “Ujian Akhir Tesis”. Dari beberapa
syarat ujian telah dipenuhi, namun mahasiswa masih kebingungan terkait dengan
syarat publikasi jurnal. Untuk mempercepat waktu pelaksanaan ujian, mahasiswa
men-submit naskahnya pada jurnal Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal
of Nursing), tanpa berkonsultasi dengan pembimbing. Mahasiswa beralasan
‘banyak teman-temannya men-submit pada jurnal tersebut’. Kasus yang sama
juga didapatkan pada mahasiswa lain, yang men-submit pada publisher American
Society of Registered Nurses, dengan alasan merupakan jurnal internasional dan
tanpa biaya (free). Mahasiswa berargumen jika mereka berhak untuk ujian tesis
karena sudah accepted jurnal, baik nasional terakreditasi maupun internasional.
7
Figure 1 Kasus Trigger
Berdasarkan trigger diatas, masalah utama kasus tersebut adalah
mengenai publikasi jurnal mahasiswa yang diterbitkan pada jurnal predator.
Berikut adalah pembahasan mengenai kasus tersebut.
8
Untuk memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan, setiap artikel yang akan
ditulis hanya dapat diterbitkan oleh jurnal apabila memenuhi syarat bahwa:
a. Artikel mempunyai tajuk dan isi yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal.
b. Artikel ditulis sesuai dengan acuan (template) yang sudah ditentukan, dan
mengikuti gaya selingkungan yang sudah ditetapkan.
c. Artikel diserahkan ke jurnal secara daring, sehingga tercatat rekam jejak
transaksi secara transparansi.
d. Artikel yang diserahkan mengikuti proses penyaringan:
a) pertama oleh penyunting (editor) yang menilai apakah artikel telah ditulis
sesuai dengan acuan yang sudah ditentukan, dan untuk diteruskan
kepada para penelaah (reviewers);
b) kedua oleh para penelaah yang melakukan telaahan terhadap artikel
secara peer review untuk mengungkap keilmiahan artikel (tidak
terindikasi plagiat dan memiliki kontribusiterhadap bidang ilmu).
e. Artikel telah selesai diperbaiki oleh penulis sesuai saran yang diberikan oleh
dewan redaksi jurnal (penyunting dan para penelaah) (Kemenristek DIKTI,
2017).
9
i. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari sedikitnya 2 institusi
yang berbeda; dan
j. Memunyai dewan editor/editor yang terdiri atas para ahli dalam bidangnya
dan berasal dari sedikitnya 2 institusi yang berbeda (Kemenristek DIKTI,
2017).
10
2.1.4 Jurnal Internasional Bereputasi
Jurnal internasional bereputasi adalah terbitan berkala ilmiah yang
memenuhi kriteria jurnal internasional dengan Bahasa yang diakui oleh PBB,
dengan kriteria tambahan terindeks oleh pangkalan data internasional
bereputasi (Scopus, Web of Science), dan memiliki faktor dampak (impact
factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters), atau Scimago Journal
Rank (SJR), atau memunyai faktor dampak (SJR) dari Scimago Journal and
Country Rank serendah-rendahnya Q3 (kuartil tiga). Jurnal yang memenuhi
kriteria jurnal internasional yang diterbitkan dalam satu terbitan (issue) ditulis
oleh penulis dari berbagai negara dan terindeks oleh pangkalan data
internasional bereputasi tetapi belum memunyai faktor dampak dari ISI Web
of Science atau (SJR) dikategorikan sebagai jurnal internasional
(Kemenristek DIKTI, 2017).
11
temuan apa yang ada di dalamanya, dan apakah penelitiannya
memenuhi kaidah ilmiah. Seleksi mitra bestari oleh dewan editor
biasanya mempertimbangkan kriteria berikut:
Pakar/ahli dalam bidangnya,
Memiliki wawasan terbuka,
Professional (tepat waktu), dan
Memiliki reputasi atau rekam jejak sebagai penulis.
5. Cite Score
CiteScore merupakan metriks standar baru dampak jurnal
kutipan/sitasi terbaru yang komprehensif dari Scopus untuk judul
serial dalam Scopus, baik itu jurnal, buku, atau prosiding.
CiteScore metrik dihitung menggunakan data Scopus untuk lebih
dari 22.000 judul seri jurnal peer-reviewed, seri buku, prosiding
konferensi, dan jurnal lainnya di 330 disiplin ilmu. CiteScore
Tracker menunjukkan data CiteScore tahun berjalan dan setiap
bulan.
12
6. Jumlah publikasi dan persentasi penolakan artikel
Jumlah naskah yang masuk dan persentase penolakan
artikel, memperlihatkan seberapa tinggi jurnal tersebut diminati oleh
komunitasnya dan proses penelaahan yang diterapkan oleh suatu
jurnal.
8. Akreditasi Jurnal
Akreditasi jurnal ilmiah di Indonesia bertujuan
mengendalikan mutu terbitan yang dihasilkan sesuai dengan kaidah
ilmiah. Di Indonesia terdapat 2 lembaga yang mengakreditasi jurnal
ilmiah, yaitu Kemenristekdikti untuk mengakreditasi jurnal di bawah
perguruan tinggi dan asosiasi profesi dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengakreditasi jurnal di bawah
lembaga penelitian dan kementerian. Untuk mengoptimumkan
pengelolaan jurnal secara elektronik Dikti dan LIPI mulai tahun 2012
telah menyusun peraturan bersama tentang akreditasi terbitan
13
berkala ilmiah dengan paradigma akreditasi ke depan adalah jurnal
yang terbit secara elektronik.
Saat ini peraturan tersebut telah disahkan dengan terbitnya
Peraturan Dirjen Dikti Nomor 1 Tahun 2014 tentang Akreditasi
Terbitan Berkala Ilmiah dan Peraturan Kepala LIPI Nomor 4 Tahun
2014 tentang Terbitan Berkala Ilmiah. Isi kedua peraturan tersebut
sama hanya berbeda kewenangannya; tahun 2015 merupakan
masa transisi aturan lama ke yang baru dan tahun 2016 efektif
dilaksanakan.
9. Indeksasi Jurnal
Indeksasi jurnal bertujuan menyebarluaskan jurnal yang
terbit sehingga dapat dikenal. Lembaga pengindeks ada yang
berperan hanya mengindeks metadata (agregator), ada pula yang
memberi peringkat jurnal seperti Scopus dan Web of Science.
Lembaga pemeringkat ada yang berskala nasional dan internasional,
dan ada yang berbasis bidang keilmuan. Tabel 2.3 memberikan
kategorisasi lembaga pengindeks yang dikelompokkan menjadi
bereputasi rendah, sedang dan tinggi. Gambar 2.14 mencontohkan
tampilan indeksasi suatu jurnal
14
2.3 Quartile Jurnal
Cara menentukan level kualitas jurnal
15
3. Kita pilih nursing pada all subject areas
4. Klik emergency nursing pada all subject categori jika ingin melihat jurnal
keperawatan gawat darurat
16
5. Klik all regions/ countries jika ingin melihat jurnal seluruh dunia
17
7. Klik tahun terbaru 2018
18
Mahasiswa juga dapat melihat langsung jurnal yang sebelumnya sudah diketahui,
dengan cara memasukkan nama jurnal di kolom search, contoh ada pada gambar
yang sudah dilingkari
Jika setelah di klik search ternyata tampilan seperti pada gambar di bawah
ini itu menandakan bahwa jurnal tersebut tidak terakreditasi oleh scopus, tapi
belum tentu jurnal tersebut di katakana jurnal predator. Jika ingin melihat apakah
jurnal tersebut masuk dalam jurnal predator atau tidak bisa di lihat di list predatory
journal di link preadtoryjournal.com
19
Selanjutnya mau melihat jurnal lagi bisa di search lagi di kolom search, seperti
pada gambar di bawah ini misalnya saya ingin melihat The Australasian Journal
of Paramedicine
20
Figure 14 Tidak ada Hasil Pencarian jurnal
21
Seperti pada gambar di bawah ini
Tampilan akan muncul seperti gambar di bawah ini, yang artinya jurnal tersebut
dengan H-Index 13 yaitu banyak di citasi atau di kutip banyak peneliti dan memiliki
level kualitas jurnal Q3
22
Figure 18 Hasil Jurnal American Journal of Paramedicine
23
Kategori Jurnal Keterangan
Jurnal dari sinta 3 sampai sinta 6 dapat langsung menjadi sinta 1 dan 2 setelah
terakreditasi dan memperoleh nilai di atas 7.
24
5. Jurnal yang sudah mendaftar ke Arjuna dan belum masuk di Sinta diharapkan
dapat menunggu periode akreditasi atau evaluasi selesai, dan tidak meminta
untuk didaftarkan melalui ke helpdesk Sinta.
Cara Mengecek kategori jurnal melalui portal SINTA (Science & Technology Index)
25
Figure 21 Kategori S1-S6
5. Carilah hingga jurnal tersebut termasuk pada kategori SINTA yang mana
dengan muncul pada kategori tersebut. Sedangkan, jika tidak ada pada
kategori SINTA 1-6 merupakan jurnal predator.
26
keuntungan dan mengabaikan proses penelaahan oleh pakar di bidangnya
untuk setiap artikel yang diterima penerbit (Mart, 2013).
Jurnal yang diterbitkan secara profesional harus mematuhi standar etika
penerbitan seperti yang telah ditetapkan dalam Beal (2012):
a. Open Access Scholarly Publishers Association (OASPA)
b. Committee on Publication Ethics (COPE)
c. International Association of Scientific, Technical & Medical Publishers
(STM) Jeffry Beal telah menetapkan kriteria penerbit yang masuk ke
dalam kategori jurnal predator yang intinya antara lain:
1. Jurnal terbit relatif masih baru dengan volume yang belum
banyak, bahkan memiliki ISSN maupun DOI palsu;
2. Lembaga dan alamat penerbit yang tidak jelas;
3. Rekam jejak editor in chief beserta editorial board tidak jelas,
bahkan tidak ada rekam jejak karyanya;
4. Proses penelaahan tidak sesuai dengan kaidah dan
cenderung basa-basi;
5. Meminta biaya penerbitan yang mahal bahkan sebelum
naskah diterbitkan;
6. Menerbitkan tulisan yang sudah diterbitkan di tempat lain
(duplikasi); dan
7. Memuat isi yang sebagian besar dikategorikan plagiat.
Nilai faktor dampak (impact faktor, IF) dari suatu jurnal saat ini
merupakan dambaan penerbit; semakin tinggi IF journal
semakin bermutu jurnal tesebut dipandang sehingga penulis
akan berlomba-lomba memasukkan tulisannya. Hal
tersebutlah yang membuat bermunculnya lembaga yang
akhirnya mendeklarasikan dapat menerbitkan nilai IF jurnal.
Oleh karena itu, kita patut mewaspadai apabila ada suatu
jurnal yang mengklaim IF tinggi; perlu diperiksa siapa yang
menerbitkan nilai tersebut. Saat ini lembaga pemeringkat
jurnal yang diakui secara resmi di tingkat global ialah Journal
Impact Factor (http://www.webofknowledge.com) dari Journal
Citation Report (JCR) yang diterbitkan oleh Thomson ISI
(Institute for Scientific Information) dan SNIP/SJR dapat
27
diakses dari laman Scimago (www.scimagojr.com) yang
berasal dari Scopus dan diterbitkan oleh grup Elsevier.
3. Jika Jurnal tersebut terdapat pada list jurnal predator maka jurnal
tersebut adalah jurnal predator yang sebaiknya dihindari.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pembahasan mengenai kasus publikasi jurnal
ilmiah mahasiswa banyak factor yang mempengaruhi, hal tersebut diperoleh
data sebagai berikut :
3.2 Saran
1. Memberikan sosialisasi kepada mahasiswa mengenai syarat-syarat
publikasi jurnal yang baik dan benar.
2. Menginformasikan kepada mahasiswa mengenai kriteria jurnal
internasional dan jurnal nasional terakreditasi (SINTA 1-6)
3. Memberikan informasi terkait identifikasi reputasi peublisher jurnal
melalui quartile jurnal (Q1-Q4).
29
4. Memberikan pengetahuan mengenai kriteria jurnal predator dan cara
mengetahui list jurnal atau publisher predator.
30
DAFTAR PUSTAKA
31