Anda di halaman 1dari 16

Strategi dan Taktik CSE Menghadapi Kasus Kandungan

Pestisida Produk Coca-Cola di India tahun 2003-2006


I Gusti Ngurah Agung Bayu Prayoga, Idin Fasisaka, Putu Ratih Kumala Dewi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Prayogabayu88@gmail.com, idinfasisaka@unud.ac.id, ratihkumaladewi@unud.ac.id

ABSTRACT
In August 2003, Public of India were shocked by an issue about pesticide residue in
softdrink. CSE, Delhi-based ENGO reporting that alarming amount of pesticide cocktail was
found in softdrink samples of Indian market. Majority of the samples was under Coca Cola India
Company’s brands. In order to pressing the government to act, CSE using strategies and tactics
that still in range of the organization resources. This study aims to describe the strategies and
tactics of CSE in order to giving pressure to the government to act and make a regulation about
this cause. This study will assessed using concepts of ENGO and ENGO strategies and tactics,
with locus from 2003 to 2006 which is the time gap between first and second CSE report about
this case.

Kata Kunci: CSE, pestisida, strategi, taktik

1. PENDAHULUAN menjanjikan untuk industri minuman bersoda.


Hal ini menarik perusahaan produk minuman
Minuman bersoda adalah jenis minuman
bersoda raksasa Coca Cola Company untuk
yang populer di berbagai kalangan. Mulai dari
berinvestasi dan menjalankan operasionalnya
acara keluarga hingga gerai – gerai makanan
di India. Namun, perjalanan Coca Cola
menyajikan minuman bersoda sebagai
Company di India tidak selalu berjalan dengan
pelengkap santapan. Iklan – iklan di televisi
baik. Hal ini ditunjukkan dari hengkangnya
dan slot sponsor pada pertandingan olahraga
Coca Cola Company dari India pada 1977,
banyak didominasi oleh minuman bersoda.
sebagai efek dari diberlakukannya Foreign
Tahun 2012, total penjualan minuman
Exchange Regulation Act (FERA). Hingga
bersoda di seluruh dunia mencapai 494.184
akhirnya Coca Cola Company kembali ke
juta liter, dengan konsumsi tertinggi di
India pada 1993, setelah India melonggarkan
Amerika Utara dengan 145.616 juta liter
kebijakan terdahulunya dengan pemberlakuan
(Statista, 2016).
Indian Liberalization Policy.
Salah satu negara dengan jumlah
Perjalanan Coca Cola Company di India
konsumen minuman bersoda yang tinggi
kembali diterpa masalah pada saat Center of
adalah India. India masuk dalam daftar 10
Science and Environment (CSE), sebuah
negara dengan tingkat pertumbuhan
ENGO dari Delhi, India merilis press release
konsumen minuman kemasan dengan
hasil penelitian mengenai kandungan zat
pertumbuhan positif sebesar 25% per tahun
kimia yang terdapat di dalam minuman
(Bushan, 2006 dalam Aiyer, 2007 hal. 641).
bersoda yang beredar di pasar India, awal
Populasi penduduk yang padat disertai
Agustus 2003,. Dari sejumlah varian produk
dengan pertumbuhan konsumen yang
minuman bersoda, CSE menguji kandungan
menjanjikan, menjadikan India sebagai pasar
zat kimia yang terdapat dalam produk Coca

1
Cola Company di bawah Coca Cola India dan Cola India masih berada dalam level aman,
produk Pepsi Co., dengan mengambil mengacu pada standar keamanan air minum
beberapa sampel dari varian produk minuman dalam kemasan (bottled water) di India (Hills
1
dua perusahaan ini. Sunita Narain, Direktur & Welford, 2005 hal. 170).
CSE, mengatakan bahwa penelitian yang Pada 2 Agustus 2006, kembali muncul
dilakukan oleh CSE terhadap produk desakan penuntasan kasus kandungan residu
minuman kedua perusahaan transnasional pestisida dalam minuman bersoda dalam
tersebut merupakan tindak lanjut dari studi bentuk press release CSE terhadap temuan
sebelumnya yang meneliti mengenai terbaru mereka saat itu. Hal ini berawal dari
kandungan pestisida pada minuman air penelitian yang dilakukan CSE untuk kedua
mineral kemasan (Stecklow dalam Wall Street kalinya, terhadap 57 sampel produk minuman
Journal, 2005 hal. 4). bersoda dari 11 merk berbeda yang diambil
Hasil penelitian yang dilakukan CSE pada secara acak dari 12 negara bagian,
tahun 2003 cukup mengejutkan. Dengan menunjukkan tidak adanya perubahan
menggunakan standar baku mutu Uni Eropa kandungan residu pestisida dalam produk
yaitu Directive 80/778/EEC sebagai rujukan, Coca Cola Company (CSE, 2006 hal.1).
CSE menemukan produk Coca Cola India CSE adalah salah satu NGO di India yang
mengandung residu pestisida hingga tiga disegani karena kinerja dan aktivisme
puluh (30) kali lipat dari batas aman standar berbasis ilmu pengetahuan yang mereka
EEC (European Economic Community) (CSE, terapkan. CSE fokus pada isu – isu
2003 hal. 1). CSE kemudian merilis laporan lingkungan dan kerap menjadi mitra
hasil penelitian tersebut kepada publik dalam pemerintah maupun swasta untuk mencari
bentuk press release untuk mendesak solusi permasalahan lingkungan yang
pemerintah India melakukan upaya umumnya disebabkan oleh perkembangan
penanganan dan meningkatkan public pembangunan dan ekonomi. Kasus
awareness terhadap masalah ini. kandungan pestisida dalam produk minuman
Pemerintah India kemudian merespon Coca Cola Company ini menjadi menarik,
laporan CSE dengan mengadakan uji produk sebab merupakan hal yang tidak umum bagi
di laboratorium yang ditunjuk pemerintah. NGO lingkungan untuk membahas
Pada Agustus 2003, Menteri Kesehatan India permasalahan yang menyangkut produk
Sushma Swaraj memberi keterangan kepada makanan yang mengandung pestisida
parlemen yang menyatakan bahwa hasil (Vedwan, 2007 hal.1). Tindakan CSE yang
temuan dari penelitian yang dilakukan begitu concern terhadap isu ini merupakan
pemerintah menunjukkan bahwa produk Coca gambaran bagaimana sebuah NGO bereaksi
terhadap keberadaan, operasional dan
1
Sampel yang diambil untuk diuji antara lain : kualitas produk sebuah MNC di suatu negara.
Pepsi, Mountain Dew, Diet Pepsi, Mirinda
Orange, Mirinda Lemon, Blue Pepsi, 7-Up,
Coca Cola, Fanta, Limca, Sprite dan Thums 2. KAJIAN PUSTAKA
Up. Dikutip dari CSE Press Release, 2003.
Hard Truth about Soft Drinks.

2
Tulisan pertama yang menjadi kajian Inside tactics bersifat direct dengan
pustaka dalam penelitian ini adalah jurnal menekankan pada pendekatan langsung
berjudul Pesticides in Coca Cola and Pepsi : terhadap pembuat kebijakan oleh pihak NGO.
Consumerism, Brand Image and Public Untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan,
Interest in Globalizing India karya Neeraj NGO biasanya memberikan opini maupun
Vedwan (2007), Montclair State memberikan data – data hasil penelitian
University.Dalam jurnal ini, Neeraj Vedwan kepada pemerintah sebagai bahan acuan.
memaparkan kronologi umum mencuatnya Pihak pemerintah akan ditekan dengan
kasus kandungan pestisida dalam minuman masukan – masukan yang
bersoda Coca Cola, efek kasus ini terhadap merekomendasikan adanya perubahan
penjualan, brand image dan terhadap suatu kebijakan maupun usulan
kecenderunganlemahnya payung hukum tindakan – tindakan yang dapat mengubah
terhadap perijinan operasi suatu perusahaan keadaaan yang sudah ada menjadi lebih baik.
asing, kurangnya pengawasan dan Lobbying secara administratif, lobbying
penegakan hukum bagi pelanggaran yang legislatif, presentasi mengenai sudut pandang
dilakukan perusahaan – perusahaan besar. NGO dan presentasi hasil penelitian
Tulisan kedua yang penulis jadikan kajian merupakan bentuk inside tactics lainnya yang
pustaka berjudul Tactics of Environmental kerap digunakan NGO.
NGOs in Influencing Public Policy in Malaysia, Berbeda dari inside tactics yang
bagian dari jurnal Pertanika J. Soc, Sci & berkecimpung di dalam lingkaran pembuat
Hum, University Putra Malaysia, oleh Rusli kebijakan, outside tactics lebih banyak
Mohd dan Kenny Cheh Sonn Lee (1999). memfokuskan pada upaya untuk
Dalam jurnal ini, Mohd dan Lee memaparkan mengerahkan partisipasi publik untuk
mengenai taktik yang digunakan tiga ENGO mengadakan tekanan terhadap pembuatan
Malaysia, Sahabat Alam Malaysia (SAM), kebijakan, hal ini disebut ‘constituency
Malaysian Nature Society (MNS) dan World lobbying’. Tujuan utama dari outside tactics
Wide Fund for Nature (WWF) Malaysia dan adalah menggalang dukungan masyarakat
satu organisasi sebagai variabel kontrol yaitu untuk mendukung dan memperjuangkan nilai
Automobile Association of Malaysia (AAM). – nilai baru, sehingga nilai – nilai baru ini
Dalam jurnal ini dijelaskan tiga NGO dapat didorong dan memiliki kemungkinan
lingkungan yang menjadi unit analisis lebih besar untuk diwujudkan dalam suatu
cenderung menggunakan inside tactics dalam kebijakan baru. Outside tactics merupakan
upayanya mempengaruhi pembuatan serangkaian upaya yang bersifat tidak
kebijakan. Bentuk dari inside tactics adalah langsung (indirect efforts) terhadap proses
serangkaian tindakan seperti mengadakan pembuatan kebijakan.
penelitian, mempresentasikan hasil penelitian, Beberapa bentuk outside tactics antara
mengemukakan personal viewpoints, lain melalui surat menyurat (letter-writing
melakukan lobbying dan melakukan kontak campaign), bekerjasama dengan media,
dengan pejabat pemerintah. menyelenggarakan konferensi, pertemuan

3
maupun demonstrasi. Kegiatan lain seperti mampu memobilisasi tekanan publik dan
surat menyurat dan mengirim telegram, bersamaan dengan itu berkolaborasi dengan
melobi komunitas akar-rumput, membuat media, khususnya dalam mempengaruhi hasil
rancangan peraturan, maupun mengadakan dari negosiasi dalam sebuah konferensi. Ini
konferensi cenderung jarang dipilih. merupakan bagian dari taktik ENGO dari sisi
Jurnal ini dan penelitian penulis memiliki outsider, selain menjadi pelobi di dalam
persamaan dalam hal objek penelitian, yaitu negosiasi, ataupun turun ke jalan sebagai
taktik dan srategi ENGO. Pemaparan tipe aktivis. Karena status pelobi dalam negosiasi
taktik yang digunakan ENGO dalam artikel ini tetap sebagai outsider, maka pengaruh yang
akan membantu penulis untuk menjawab dimiliki tidak begitu kuat. ENGO dengan
rumusan masalah yang diangkat dalam outsider strategies juga dapat menggunakan
penelitian ini. Keterangan dalam bentuk tabel cara demonstrasi untuk mempengaruhi hasil
yang terdapat dalam tulisan ini memudahkan suatu konferensi dari luar. Syarat dari kuatnya
penulis untuk memahami apa saja bentuk – pengaruh suatu demonstrasi adalah pesan
bentuk dari outside dan inside tactics. yang jelas, peliputan media yang baik,
Tulisan ketiga yang menjadi kajian pustaka sejumlah massa yang kritis dan mewakili
dalam penelitian ini berjudul Public Pressure majority of voters, dan aksi protes yang
Versus Lobbying – How Do Environmental dilakukan harus berjalan damai.
NGOs Matter Most in Climate Tulisan ini memiliki kesamaan
Negotiations?ditulis oleh Katharina Rietig pembahasan dengan penelitian penulis, yaitu
(2011) dari Centre for Climate Change dengan membahas taktik dan strategi ENGO
Economics and Policy. Dalam jurnal ini, Rietig dalam mempengaruhi proses pembuatan
menegaskan pentingnya melihat bagaimana kebijakan. Tulisan ini berkontribusi dalam
peran sebuah ENGO dijalankan melalui dua membantu penulis untuk memahami konsep
tipe strategi dan taktik. Strategi yang dapat taktik dan strategi ENGO. Dikarenakan dalam
ditempuh ENGO untuk mempengaruhi tulisan ini terdapat penjelasan mengenai
pembuatan kebijakan ada dua, yaitu sebagai contoh – contoh tindakan yang diambil
insider dan outsider. Menurut Rietig, apabila ENGO, yang dapat dibagi menjadi outside
suatu ENGO memilih insider strategies (biasa dan inside tactics.
dilakukan oleh Advisory NGO), maka
besarnya pengaruh yang dimiliki ditentukan 3. METODELOGI PENELITIAN
oleh strategi policy entrepreneurial,
Penelitian ini akan menggunakan metode
kemampuan personal dari perwakilan mereka,
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
keaktifan ENGO dalam negosiasi sejak awal
menurut Strauss dan Corbin (1998 hal. 10)
dan bagaimana cara mereka mendapatkan
adalah segala jenis penelitian yang tidak
status insider dengan menjadi delegasi
melakukan prosedur statistik maupun bentuk
pemerintah.
kuantifikasi lainnya. Dalam penelitian ini,
Di sisi lain, Advocacy NGO memiliki
penulis menganalisa sumber data hanya
pengaruh yang lebih luas ketika mereka

4
menggunakan data sekunder berupa artikel, digolongkan dalam tema – tema yang
jurnal, berita di media massa dan penelitian mendukung penjelasan permasalahan yang
mengenai isu terkait, serta sumber acuan akan diteliti. Narasi dapat diperkuat dengan
resmi berupa data resmi pemerintah negara tabel – tabel maupun gambar yang
bersangkutan seperti dokumen undang – didapatkan dari sumber yang kredibel untuk
undang, peraturan pemerintah, keputusan mendukung pemahaman yang lebih
Presiden dan bentuk regulasi lainnya. mendalam mengenai permasalahan dalam
Unit analisis dari penelitian ini adalah penelitian ini.
environmentalnon-governmental organization
(ENGO) dari India bernama Centre for 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Science and Environment (CSE) yang
Dalam mendesak pemerintah untuk
bergerak di bidang penelitian, pengawasan
membuat regulasi mengenai kandungan
dan konservasi lingkungan
residu pestisida dalam minuman bersoda,
Dalam proses pengumpulan data untuk
CSE menggunakan kedua tipe strategi yang
penelitian ini, penulis menggunakan metode
dijabarkan Rietig, yaitu insider strategies dan
kepustakaan atau library research dengan
outsider strategies. Dalam klasifikasi taktik,
mengumpulkan data dari buku, jurnal lokal
penulis terdapat kesamaan karakter antara
dan jurnal internasional, artikel akademis,
konsep strategi NGO Rietig dengan konsep
media massa, penelitian – penelitian
taktik Schlozman. Taktik NGO menurut
sebelumnya yang membahas kasus yang
Schlosman dibagi menjadi dua, yaitu inside
serupa dengan fokus maupun pendekatan
tactics dan outside tactics.
yang berbeda namun tetap berkaitan dengan
Konsep strategi ENGO yang dikemukakan
permasalahan yang akan diteliti dan
Rietig dan konsep taktik NGO yang
memaksimalkan penggunaan media internet.
dikemukakan Schlozman sama – sama
Teknik analisis data yang digunakan dalam
menggunakan tipologi inside dan outside
penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif,
untuk merujuk pada kebiasaan (custom) dan
dimana data – data diolah untuk
perilaku (behavior) dari NGO dalam mencapai
mendekripsikan suatu fenomena,
tujuan. Kata inside dan insider maupun
menyampaikan sekaligus memahami
outside dan outsider dalam konteks strategi
fenomena tersebut. teknik desktiptif ini
dan taktik NGO menyiratkan posisi yang
merupakan level dasar dari pengolahan data,
diambil sebuah NGO dalam suatu isu.
dimana hasil penelitian merupakan
Kecenderungan manuver aksi yang dilakukan
penyampaian dari data – data yang berhasil
sebuah NGO menunjukkan oleh posisi yang
dikumpulkan, tanpa asumsi mengenai
diambil. Semakin dekat sebuah NGO dengan
fenomena tersebut (Hancock, et al, 2009 hal.
pemerintah, maka kecenderungan NGO
24). Teknik penyajian data dari penelitian ini
tersebut dikategorikan sebagai NGO advisory,
akan berupa narasi deksriptif mengenai kasus
menggunakan insider strategies dan inside
yang menjadi objek penelitian yang dikemas
tactics. Semakin dekat sebuah NGO dengan
secara tematik. Hasil pengolahan data

5
publik dan media massa, maka dilakukan dengan harapan tekanan yang
kecenderungan NGO tersebut mengarah diberikan CSE akan mampu untuk
pada outsider strategies dan outside tactics, mempengaruhi proses pembuatan kebijakan
dan dikategorikan sebagai NGO advocacy. untuk lebih berpihak pada kepentingan
lingkungan dan kesehatan masyrakat India.
Apabila dianalisis menggunakan konsep yang
4.1 Insider Strategy dijabarkan Rietig, dalam hal ini CSE dapat
Salah satu program dasar CSE yang
dikategorikan sebagai Advisory ENGO.
mencerminkan insider strategy adalah
Pollution Monitoring, dimana CSE memulai
4.2 Inside Tactics
Urban Air Quality Programme pada 1996 a. Mengadakan Penelitian dan
untuk memproteksi kesehatan masyarakat Mempresentasikan Hasil Penelitian
yang tinggal di kota – kota di India. Program Uji laboratorium yang dilakukan PML
ini memancing banyak respon dari (Pollution Monitoring Laboratory) milik CSE
pemerintah, publik dan kalangan penegak terhadap kandungan residu pestisida dalam
hukum. Program yang didukung oleh minuman bersoda adalah tindak lanjut dari
kalangan hukum dan media, berhasil memulai penelitian sejenis terhadap air minum
perubahan yang signifikan untuk menurunkan kemasan yang dilakukan pada Februari 2003.
tingkat pencemaran udara di kota – kota Pada penelitian tersebut ditemukan adanya
India. kandungan residu pestisida dalam air minum
Penelitian CSE mengenai residu pestisida kemasan. Menanggapi permintaan publik,
dalam minuman air mineral kemasan dan CSE kemudian menguji kandungan pestisida
minuman bersoda menjadi langkah pertama pada minuman bersoda (CSE, 2016).
dalam advokasi lingkungan. Dua penelitian CSE melakukan penelitian mengenai
dilakukan menunjukkan adanya kandungan kandungan residu pestisida dalam produk
pestisida, menghasilkan headline berita di minuman bersoda pertama kali pada tahun
koran nasional dan disiarkan secara ekstensif 2003. Hasil dari penelitian ini berupa laporan
oleh media televisi. Respon media yang berjudul Analysis of Pesticides Residues in
sangat gencar memaksa pemerintah untuk Soft Drinks dirilis pada 5 Agustus 2003.
bertindak dengan merancang draft undang – Dalam melaksanakan penelitian ini, PML
undang untuk merevisi metodologi tes dan menggunakan metodologi USEPA (United
standar residu pestisida dalam minuman States Environment Protection Agency) yang
kemasan. Joint Parliamentary Committee kerap digunakan untuk mendeteksi
(JPC) yang dibentuk untuk menginvestigasi kandungan residu pestisida jenis
kasus ini merupakan JPC pertama yang organochlorine dan organophosphorus. PML
mengusut tentang kesehatan masyarakat. menggunakan standar EEC yaitu Directive
Bentuk dari insider strategy CSE adalah 80/778/EEC mengenai ‘quality of water
dengan melakukan pendekatan ke dalam intended for human consumption’, yang
lingkaran pembuat kebijakan. Hal ini mengatur kandungan residu pestisida

6
individual yang ditoleransi sebesar 0,0001 nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh
mg/l (CSE, 2006). Standar ini digunakan metabolisme tubuh (CSE, 2005).
karena standar ini yang mengatur mengenai Tiga tahun setelah penelitian pertama,
kandungan residu individual dan campuran CSE melakukan penelitian residu pestisida
(lebih dari satu jenis residu pestisida dalam pada minuman bersoda kedua pada tahun
satu produk). 2006, dengan hasil laporan Analysis of
Hasil analisis PML menunjukkan dari 36 Pesticide Residues in Soft Drinks 2006, yang
sampel minuman dari 12 brand berbeda, dirilis pada 2 Agustus 2006. Penelitian kedua
ditemukan 2 jenis pestisida organochlorine ini mengambil 57 sampel dari 11 brand
yaitu lindane (100% dari 36 sampel) dan DDT berbeda, dengan sampel yang diambil
(81% dari 36 sampel) dan 2 jenis pestisida langsung dari pasar India sejak Desember
organophosphorus yaitu chlorpyrifos (100% 2005 hingga April 2006. Pada penelitian
dari 36 sampel) dan malathion (97% dari 36 kedua ini ditemukan kendungan residu
sampel). Konsentrasi rata – rata pestisida pestisida yang mirip dengan penelitian
jenis organochlorine adalah 0,0038 mg/l di pertama. Residu pestisida yang terdeteksi
semua sampel, sedangkan untuk antara lain lindane, heptachlor, chlorpyrifos
organophosphorus angka rata – rata dan malathion (CSE, 2006).
kandungannya sebesar 0,0129 mg/l. b. Litigasi
Konsentrasi rata – rata dari total pestisida Public Interest Litigation (PIL) adalah
2
yang ada adalah sebesar 0.0168 mg/l atau 34 sebuah prosedur judicial review yang
kali dari batas total versi EEC. Sedangkan mencakup subjek yang bervariasi, dari isu
sampel produk Coca – Cola yang beredar di yang bersifat abstrak maupun teknis, hingga
AS tidak terdeteksi mengandung residu isu – isu kontroversial di India. Dalam konteks
pestisida (CSE, 2003). di India, PIL merupakan semua prosedur
Menurut CSE, kandungan residu pestisida litigasi yang bertujuan untuk melindungi
pada minuman bersoda adalah sebuah kepentingan publik, meskipun tidak selalu
skandal yang mengancam generasi penerus dapat memberikan solusi terbaik untuk setiap
India. CSE menolak mentah argumen pihak kasus dan terkadang memperlambat proses
perusahaan mengenai tidak seimbangnya penyelesaian kasus (Sandhu dan Arora, 2012
tindakan CSE, yaitu hanya menuntut hal. 98). Supreme Court dan High Court
perusahaan minuman bersoda untuk sebagai pelaksana prosedur PIL berkomitmen
menindaklanjuti kasus pestisida, padahal di untuk menjaga hak – hak yang dimiliki
saat yang sama, sayuran dan buah – buahan kelompok – kelompok sosial maupun isu – isu
yang beredar di pasar India juga tercemar publik yang kerap terlupakan,
oleh pestisida. Menanggapi tuduhan ini, CSE
menjelaskan mengenai konsep nutrition trade
off, yaitu bahwa sayuran dan buah – buahan 2
Judicial review adalah peninjauan mengenai
yang tercemar pestisida setidaknya memiliki validitas keputusan hukum secara
konstitusional yang dilakukan oleh Supreme
Court (Oxford Dictionary, 2017).

7
sepertipermasalahan lingkungan (Almond, pergerakan peduli lingkungan dan kesehatan
2008 hal. 628). masyarakat, sekaligus sebagai penerapan
Dalam prosedur PIL, terdapat perbedaan rencana jangka panjang yang bersifat
dinamika proses pengadilan dengan berkelanjutan. Karena berorientasi pada
pengadilan kasus sipil maupun kriminal. pengerahan massa, program – program dasar
Hakim memegang peran yang lebih aktif CSE ini dapat dikategorikan ke dalam
dalam mengajukan pertanyaan pada pihak – outsider strategy. Program – program tersebut
pihak yang terlibat, sekaligus mengajukan antara lain :
solusi. Terutama dalam permasalahan terkait 1. Communication for Awareness
akuntabilitas pemerintah dan perlindungan Publikasi dan informasi merupakan
lingkungan, orientasi prosedur PIL cenderung kekuatan utama CSE, baik dalam bentuk
kepada penyelesaian masalah secara kolektif, berita, press release, reportase, artikel,
dibandingkan debat antar jaksa. Untuk pameran, poster maupun produk lainnya.
pengumpulan bukti, pengadilan membentuk Publikasi CSE ini dapat dijangkau publik
fact-finding commissions untuk melalui media cetak berupa majalah Down To
mengumpulkan bukti secara case-by-case Earth maupun website dan e-news bulletin.
(Balakrishnan, 2008 hal. 3).
2. Research and Advocacy
CSE melayangkan PIL kepada Supreme
Beberapa upaya riset dan advokasi yang
Court pada Januari 2004. CSE meminta
dilakukan CSE antara lain, Right to Clean Air
adanya proses registrasi dan regulasi yang
Campaign, Water Management Campaign
mengatur mengenai pestisida dan untuk
dan Sustainable Industrialization dalam
mengintegrasikan pertimbangan faktor
bentuk CSE Green Rating Project, yaitu
kesehatan ke dalam proses pembentukan
metode untuk memberikan penilaian terhadap
standar kandungan residu pestisida. Tuntutan
industri yang bertanggungjawab terhadap
CSE direspon oleh Ministry of Health and
3 lingkungan.
Family Warfare dengan mengisi affidavit
yang menyatakan menerima permintaan CSE 3. Education and Training
(CSE, 2016). Bentuk – bentuk edukasi dan pelatihan
yang dilakukan CSE antara lain The
4.3 Outsider Strategy Environment Education Programme yang
Program – program yang dilakukan CSE
bersifat non-formal dan menyasar anak –
sejak awal pembentukannya berorientasi
anak, The Anil Agarwal Green College yang
kepada isu lingkungan yang berdampak
membentuk kader – kader pemerhati
kepada kesahatan masyarakat. Program –
lingkungan dari berbagai kalangan, Media
program dasar CSE ini berorientasi partisipasi
Resource Center yang berupaya membangun
masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam
komunitas penulis isu lingkungan, dengan
3 stimulasi berupa akses terhadap informasi
affidavit adalah statemen tertulis yang
disahkan melalui sumpah dan afirmasi dan yang lebih luas.
digunakan sebagai bukti dalam proses
pengadilan (Oxford Dictionary, 2017).

8
4. Knowledge Portal Press Release kedua CSE, CSE
Tujuan dari Knowledge Portal adalah Welcomes Independent Testing dirilis pada 8
upaya untuk menyediakan sumber informasi Agustus 2003. Dalam press release ini CSE
terpercaya sebagai dasar dari penelitian dan menyambut inisiatif pemerintah India untuk
advokasi dalam ranah lingkungan dan menguji kandungan residu pestisida produk
pembangunan berkelanjutan. Coca Cola India dan Pepsi Co India secara
independen.
4.4 Outside Tactics
Press release ketiga CSE dirilis pada 28
a. Pemanfaatan Media Press Release
Agustus 2003, membahas mengenai
Salah satu taktik CSE untuk
perbedaan hasil penelitian CSE dengan hasil
menyampaikan protes adalah melalui press
penelitian dari Central Food and
release. Press release adalah pernyataan
Technological Research Institute (CFTRI)
resmi yang diterbitkan melalui media cetak
yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan uji
yang bertujuan untuk memberikan informasi
laboratorium terhadap residu pestisida
mengenai suatu hal secara khusus (Oxford,
minuman bersoda. Hasil penelitian ini
2016). Tujuan lain dari press release adalah
kemudian disampaikan kepada parlemen
sebagai publikasi sebuah kasus, bentuk
India.
penolakan terhadap suatu aksi dan
Press release keempat CSE dirilis 29
menyampaikan mandat organisasi (CICC,
Agustus 2003, A Step in the Right Direction.
2003). Publikasi press release CSE yang
Dalam press release ini CSE mendukung
intens bertujuan untuk menginformasikan
tindakan yang diambil Ministry of Health and
perkembangan terbaru kasus kandungan
Family Welfare India yang mengajukan draft
residu pestisida dalam produk Coca Cola
notification untuk standar yang mengatur
India dan untuk tetap menjaga perhatian
mengenai kandungan logam berbahaya dan
publik terhadap kasus ini.
residu pestisida dalam produk minuman. CSE
Press releaseHard Truth about Soft Drink
mendukung langkah maju untuk memperkuat
dirilis pada 5 Agustus 2003. Ini merupakan
Prevention of Food Adulteration Rules tahun
press release pertama yang mengangkat isu
1955 yang memang perlu diamandemen.
kandungan residu pestisida dalam minuman
Press release kelima CSE dirilis pada 24
bersoda di India, dan merupakan titik awal
Juni 2004, mengkritisi sikap Pesticide
aktivisme atau kampanye CSE untuk
Residues Sub-Committee (PRSC) yang
mendesak pemerintah India bertindak
merekomendasikan adanya nation-wide
merespon kasus ini. Dalam press release ini,
monitoring selama setahun terhadap residu
CSE melaporkan hasil penelitian yang
pestisida dalam minuman bersoda. Hal ini
dilakukan PML terhadap 12 merk minuman
diungkapkan dalam rapat dengan agenda
bersoda di bawah Coca Cola India dan Pepsi
pembahasan rekomendasi standar residu
Co. yang beredar di kota New Delhi dan
pestisida dalam minuman bersoda, yang
Mumbai (CSE, 2003).
diajukan oleh JPC di Nirman Bhavan, kantor
Union Ministry of Health and Family Welfare

9
India. Lebih jauh lagi, PRSC mendalam dan pengambilan rekomendasi
merekomendasikan pembentukan tim ahli yang masih dalam proses.
untuk melaksanakan monitoring yang Press release kedelapan Soft Drink Still
dimaksud. Rekomendasi PRSC akan diajukan Unsafe dirilis pada 2 Agustus 2006,
kepada Kementrian Kesehatan India melalui mengingatkan kembali publik India mengenai
Central Committee for Food Standards kasus kandungan residu pestisida dalam
(CCFS). CSE menilai langkah yang diambil minuman bersoda yang masih belum
PRSC merupakan upaya untuk menunda menemukan pemecahan. PML, laboratorium
implementasi rekomendasi JPC. CSE yang telah bersertifikasi ISO 9001:2000
Press release keenam yang dirilis 19 kembali melaksanakan penelitian terhadap 57
November 2004 masih mengkritisi sikap sampel dari 11 merk minuman bersoda dari
pemerintah yang dinilai tidak serius dalam 25 pabrik Coca Cola dan Pepsi Co yang
menangani kasus kandungan residu pestisida tersebar di 12 negara bagian menggunakan
ini. Hal ini ditunjukkan dengan keputusan teknologi GC-MS (Gas Chromatograph Mass
CCFS mengikuti rekomendasi PRSC untuk Spectrometer)(CSE, 2006). Hasil penelitian
mempercayakan pada tim ahli untuk CSE menunjukkan bahwa masing – masing
melakukan monitoring terhadap minuman sampel terdeteksi mengandung 3 hingga 5
bersoda di India. S. R. Gupta, Deputi Dirjen jenis residu pestisida, rata – rata 24 kali lebih
Ministry of Health and Family Welfare tinggi dibanding standar final BIS (yang belum
menyatakan bahwa pihaknya telah meminta disahkan).
N. K. Ganguly, Dirjen Indian Council of Press release kesembilan dirilis pada 14
Medical Research untuk memimpin tim ahli. Agustus 2006, merespon tudingan pihak Coca
Press release ketujuh dirilis 8 Desember Cola bahwa hasil penelitian CSE tidak dapat
2005, CSE mengkritisi tidak berjalannya sepenuhnya benar, dikarenakan PML milik
implementasi dari rekomendasi JPC. CSE CSE tidak terakreditasi NABL (National
menilai pemerintah India sama sekali tidak Accreditation Board for Testing and
melakukan tindak lanjut terhadap kasus Calibration Laboratories. Menanggapi hal ini,
pestisida ini. Hal ini dapat dilihat dari Action CSE menyatakan bahwa JPC sendiri
Taken Report (ATR) yang diserahkan Ministry menerima hasil penelitian CSE dan
of Health and Family Welfare kepada berhubung sangat sedikit laboratorium
parlemen India. Alih – alih berakreditasi NABL di India, maka JPC
mengimplementasikan rekomendasi JPC menekankan pada sertifikasi untuk quality
untuk membentuk regulasi yang ketat untuk control. Untuk itu, CSE berupaya
produk minuman bersoda, ATR dari pihak memperbarui sertifikasi menjadi ISO
kementrian menyebutkan bahwa kelanjutan 9001:2000 dan menambah fasilitas GC-MS
penanganan kasus ini diserahkan kepada tim untuk kredibiltas analisis pestisida dalam
ahli untuk membantu memandu PRSC dari produk minuman bersoda, seperti yang
CCFS untuk mengadakan penelitian disarankan JPC.
b. Kerjasama dengan Media Massa

10
Media massa adalah penyalur informasi, perantara informasi yang lebih mendalam
seperti surat kabar, majalah, radio atau mengenai isu – isu lingkungan dan kesehatan
televisi yang digunakan untuk bagi publik India.
mengkomunikasikan informasi kepada Dalam mengawal kasus kandungan residu
masyarakat luas (CICC, 2003 hal. 1). Media pestisida minuman, DTE menerbitkan edisi
memegang peran besar dalam membentuk yang khusus membahas mengenai
isu – isu publik. Hal ini dilakukan dengan perkembangan kasus tersebut. Yang pertama
mengkomunikasikan informasi secara regular terbit pada 15 Agustus 2003, dengan tajuk
kepada audiens mulai dari masyarakat umum, utama Colanisation’s Dirty Dozen. Edisi ini
pemerintah hingga pembuat kebijakan terbit berselang beberapa hari setelah
internasional. publikasi Analysis of Pesticide Residues in
Media massa merupakan rekanan yang Soft Drink dan Press Release Hard Truth
sangat diperlukan dan penting bagi aktivisme about Soft Drink, menyajikan ulasan
sebuah NGO. Untuk mencapai hasil mengenai awal mula berkembangnya kasus
kampanye media yang efektif, NGO harus ini.
membangun hubungan yang baik dengan Edisi kedua yang khusus membahas
jurnalis. Berikut beberapa manfaat hadirnya mengenai kasus ini terbit pada 15 Agustus
media bagi sebuah NGO, yaitu antara lain: 2006, bertajuk The Street Fight. Dalam edisi
 membentuk sebuah tekanan politik ini, diulas mengenai keputusan pemerintah
 menyediakan informasi umum, untuk mengurangi pajak terhadap minuman
bertindak sebagai alat edukasi publik bersoda dan bagaimana standar yang
 mengklarifikasi miskonsepsi umum direkomendasikan oleh JPC dan BIS di blok

 menyediakan perspektif alternatif oleh kepentingan perusahaan besar minuman


terhadap sebuah isu (CICC, 2003 hal. bersoda.
1)
Dalam hal kerjasama dengan media 5. KESIMPULAN
Dalam upaya mendesak pemerintah India,
massa, CSE memiliki kerjasama dengan
CSE menerapkan paduan dari insider
Society for Environmental Communications
strategies dan outsider strategies. CSE
untuk membentuk Down to Earth (DTE). DTE
memanfaatkan hubungan kerjasama dengan
merupakan media majalah yang menyajikan
pemerintah India untuk melancarkan insider
ulasan mendalam dan berita mengenai isu –
strategies yang menyasar poros pembuat
isu lingkungan maupun politik lingkungan.
kebijakan dari dalam. Namun dalam kasus
Majalah DTE terbit setiap 2 minggu, dalam
residu pestisida ini objek yang disorot adalah
bentuk cetak dan elektronik. Selain sebagai
produk dari perusahaan multinasional besar,
sarana penyebaran informasi, publikasi DTE
sehingga CSE juga harus menarik perhatian
juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan dukungan masyarakat melalui outsider
dan potensi keterlibatan publik dalam
strategies seperti publikasi dan kerjasama
pengawasan isu lingkungan. Dengan kata
dengan media.
lain, DTE memegang fungsi penting sebagai

11
Penerapan dari insider strategies dapat Publikasi CSE ini dapat dijangkau publik
dilihat dari salah satu program dasar CSE melalui media cetak berupa majalah Down To
sebagai ENGO yang berpengalaman sebagai Earth maupun website dan e-news bulletin.
mitra pemerintah. Dalam hal ini, keberhasilan 2. Research and Advocacy
program Pollution Monitoring yang merupakan Beberapa upaya riset dan advokasi yang
salah satu dari lima program dasar CSE dilakukan CSE antara lain, Right to Clean Air
mencerminkan keberhasilan CSE dalam Campaign, Water Management Campaign
menarik perhatian tidak hanya publik dan dan Sustainable Industrialization dalam
media, namun juga pemerintah dan penegak bentuk CSE Green Rating Project, yaitu
hukum untuk mendalami mengenai isu metode untuk memberikan penilaian terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat India. industri yang bertanggungjawab terhadap
Taktik CSE yang masuk ke dalam kategori lingkungan.
inside tatics menurut Schlozman dan Tierney 3. Education and Training
adalah saat CSE membuka kasus ini dengan Bentuk – bentuk edukasi dan pelatihan
melakukan penelitian dan merilis laporan hasil yang dilakukan CSE antara lain The
penelitian mengenai kandungan residu Environment Education Programme yang
pestisida dan melaporkan hasilnya kepada bersifat non-formal dan menyasar anak –
pemerintah dan publik. Taktik ini masuk pada anak, The Anil Agarwal Green College yang
kategori conducting and presenting research membentuk kader – kader pemerhati
results. Kemudian CSE juga melayangkan PIL lingkungan dari berbagai kalangan, Media
(Public Interest Litigation) kepada Supreme Resource Center yang berupaya membangun
Court yang menuntut adanya proses registrasi komunitas penulis isu lingkungan, dengan
dan regulasi yang mengatur mengenai stimulasi berupa akses terhadap informasi
penggunaan pestisida di India. Taktik ini yang lebih luas.
masuk ke dalam kategori Litigation.
Selain menggunakan insider strategies 4. Knowledge Portal
yang berkutat pada pihak pembuat kebijakan, Tujuan dari Knowledge Portal adalah
CSE juga mengimbangi dengan melancarkan upaya untuk menyediakan sumber informasi
outsider strategies untuk menarik dukungan terpercaya sebagai dasar dari penelitian dan
massa terhadap aktivisme CSE. Dalam hal advokasi dalam ranah lingkungan dan
ini, program dasar CSE sangat pembangunan berkelanjutan.
mengakomodasi kepentingan tersebut. Empat Bentuk taktik CSE yang masuk ke dalam
dari lima program dasar CSE tersebut antara kategori outisde tactics adalah bekerjasama
lain : dengan media. CSE mempublikasikan press
1. Communication for Awareness release dengan intens, seiring dengan
Publikasi dan informasi merupakan perkembangan penanganan kasus
kekuatan utama CSE, baik dalam bentuk kandungan residu pestisida. Dari press
berita, press release, reportase, artikel, release ini dapat terlihat bagaimana dinamika
pameran, poster maupun produk lainnya. politik yang terjadi saat proses pembentukan

12
regulasi yang mengatur mengenai produk Gais, T.L., & Walker, J.L. (1992) Pathways to
perusahaan – perusahaan besar. Press influence in American Politics. In Mobilizing
release ini juga merupakan sumber informasi Interest Groups in America. Ann Arbor:
yang dapat menjangkau publik secara masif University of Michigan Press.
dan luas. Selain press release, CSE juga
Hancock, Beverley, et al. (2009). An
bekerjasama dengan majalah Down to Earth
Introduction to Qualitative Research. National
(DTE), dengan menerbitkan edisi khusus
Institute for Health Research.
yang membahas mengenai kasus kandungan
residu pestisida dalam minuman bersoda. Lacey, A., Luff, D. (2001). Trent Focus for
Edisi yang membahas kasus ini adalah Research and Development in Primary Health
Colanisation’s Dirty Dozen (15 Agustus 2003) Care: An Introduction to Qualitative Analysis.
dan The Street Fight (15 Agutus 2006). Kedua Trent Focus.
taktik ini masuk ke dalam kategori working
Miller, Yvonne. (1981). India’s Regulation of
with media.
Direct Foreign Investment : Article 29 of the
1973 Foreign Exchange Regulation Act.
6. DAFTAR PUSTAKA Boston College Third World.

Buku Mintzberg, Henry. (1994). The Rise and Fall


Almond, G., A., et al (2008). Comparative of Strategic Planning. Basic Books
Politics Today: A World View. Pearson
Moleong, Lexy., (2000). Metodologi Penelitian
Longman.
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Baylis, John, & Smith, Steve. (2001). The
Suryana., (2010). Metodologi Penelitian –
Globalization of World Politics, 2nd edition.
Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Oxford- Oxford University Press.
Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia
Böhlmet, et al. (2014). When and Why do
Strauss, Anselm., Corbin, Juliet. (1998). Basic
Environmental Non-governmental
of Qualitative Research – Techniques and
Organizations Make a Difference? Explaining
procedures for Developing Grounded Theory.
the Marginal Impacts of ENGOs in Different
Sage Publications, Inc.
Types of Democratic Systems. Swiss NCCR
Research Program. Tregoe, B., Zimmerman, J. (1980). Top
Management Strategy. Simon and Schuster
Dalton et al. (2003). The Environmental
Movement and The Modes of Political Action. Wadhva, Charan. (2004). India Trying to
Sage Publications. Liberalise: Economic Reforms Since 1991.
Asia-Pasific Center for Security Studies.
Flick, Uwe., Kardoff, Ernst., & Steinke, Ines.
(2004). A Companion to Qualitative Research. Jurnal
Sage Publications.

13
Aiyer, Ananthakrishnan. (2007). The Allure of CSE. (2004). Press Release : Government’s
the Transnational: Notes on Some Aspects of Top-level Committee on Food Safety
the Political Economy of Water in India. Continues to Delay and Prevaricate on
Cultural Anthropology Vol. 22, Issue 4. The Implementing JPC Recommendations. New
American Anthropological Association. Delhi.

Balakrishnan, K.G. (2008). Growth of Public CSE. (2005). Press Release : Government
Interest Litigation in India. Singapore Not Serious About JPC Recommendations.
Academy of Law, Fifteenth Annual Lecture. New Delhi

Chauduri, Sudip. (1979). FERA : CSE. (2006). Press Release : Soft Drink Still
Appearances and Reality. Economy & Unsafe…. New Delhi.
Political Weekly Vol. 14, Issue No. 16.
CSE. (2006). Press Release : If We Can Drink
Bombay.
Them We Can Test Them. New Delhi
Coalition for the International Criminal Court.
CSE. (2006). Junk Science of The Ministry is
(2003). NGO Media Outreach: Using the
Dangerous. New Delhi.
Media as an Advocacy Tool.
CSE. (2006). CSE Report: Analysis of
CSE. (2005). Poison VS Nutrition. A Briefing
Pesticide Residues In Soft Drinks, August
Paper on Pesticide Contamination and Food
2006. New Delhi
Safety. New Delhi.
Fujita, Natsuki. (1994). Liberalization Policies
CSE. (2003). CSE Report: Analysis of
and Productivity In India. The Developing
Pesticide Residues In Soft Drinks. New Delhi.
Economies, XXXII-4.
CSE. (2003). Press Release : Hard Truth
Hills, J., & Welford, R. (2005) Case Study :
about Soft Drink. New Delhi.
Coca-Cola and water in India. Corporate
CSE. (2003). Press Release : CSE Welcomes Social Responsibility and Environmental
Independent Testing. New Delhi Management Volume 12 issue 3.

CSE. (2003). Press Release : Our Results are Horwath, Rich. (2006). The Origin of Strategy.
From Entirely Different Batch. New Delhi Strategic Thinking Institute.

CSE. (2003). Press Release : A Step in The Kaye, Jennifer. (2004). Coca-Cola India. Tuck
Right Direction. New Delhi School of Business at Dartmouth

CSE. (2004). Press Release : Government Mohd, Rusli., & Lee, Kenny, C. S. (1999).
Committee Plays into Hands of Soft Drink Tactics of Environmental NGOs in Influencing
Manufacturers. New Delhi Public Policy in Malaysia. University Putra
Malaysia Press.

14
Ramanath, Ramya., & Ebrahim, Alnoor. Down to Earth. (2006). The Street Fight
(2010). Strategies and Tactics in NGO- diakses melalui
Government Relations – Insights from Slum http://www.downtoearth.org.in/archives
Housing in Mumbai. Nonprofit Management &
http://www.cseindia.org/content/about-cse
Leadership, Vol. 21. Wiley Periodicals, Inc.
http://www.cseindia.org/node/553 CSE
Rietig, Katharina. (2011). Public Pressure
Communication for Awareness
Versus Lobbying – How do Environmental
NGOs matter most in climate negotiations?. http://www.cseindia.org/node/554 CSE
Centre for Climate Change Economics and Research and Advocacy
Policy. Grantham Research Institute on
Climate Change and the Environment. http://www.cseindia.org/node/555 CSE
Education and Training
Stecklow, Steve. (2005). How A Global Web
of Activists Gives Coke Problems in India. http://www.cseindia.org/node/556 CSE

Wall Street Journal 7 June 2005. Knowledge Portal

Stewart, Jenny. (2004). The Meaning of http://www.cseindia.org/node/557 CSE

Strategy in The Public Sector. Australian Pollution Monitoring

Journal of Public Administration. Blackwell


https://www.coca-colaindia.com/our-
Publishing Limited.
company/coca-cola-worldwide-and-in-india/

Sandhu, D., & Arora, P. (2012). Role and


https://en.oxforddictionaries.com/definition/judi
Impact of Environmental NGO’s on
cial_review
Environmental Sustainability in India. Gyan
Jyoti E Journal Vol. 1, Issue 3 https://en.oxforddictionaries.com/definition/affi
davit
Vedwan, N. (2007). Pesticides in Coca Cola
and Pepsi : Consumerism, Brand Image and https://www.forbes.com/pictures/mli45fflem/4-
Public Interest in Globalizing India. Montclair coca-cola/#5449c0c11c34
State University.
Statista, Global Soft Drink Sales By Regions,
Web 2016. Diakses melalui
https://www.statista.com/statistics/232794/glo
Asian Times. (2003). IndianCola Controversy
bal-soft-drink-sales-by-region/
Gets Political diakses melalui
Times of India. (2013). Quick Look at the Life
http://atimes.com/atimes/South_Asia/EH26Df
& Times of Coca Cola diakses melalui
01.html
http://articles.economictimes.indiatimes.com/2

Down to Earth. (2003). Colanization Dirty 013-11-13/news/43982216_1_thanda_matlab-

Dozen diakses melalui coca-cola-coke-studio-trusted-brand

http://www.downtoearth.org.in/archives

15
16

Anda mungkin juga menyukai