Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat
ini. Upaya peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis
dan berkesinambungan. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal
tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar.
Dalam masa tubuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada
anak tidak dapat selalu dilaksanakan dengan benar dan menyimpang.
Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada organ-organ dan sistem tubuh
anak. Foodborne diseases atau penyakit bawaan makanan merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara. Penyakit ini dianggap bukan
termasuk penyakit yang serius untuk jangka pendek, sehingga sering kali kurang
diperhatikan oleh orang tua, masyarakat atau instansi yang terkait dengan masalah
ini (Anonim, 2007).

Pendidikan gizi di sekolah berpeluang besar untuk meningkatkan


pengetahuan siswa sehingga dapat diterima sebagai dasar pembinaan kebiasaan
makan. Anak-anak umumnya mempunyai hasrat besar untuk ingin tahu dan
mempelajarinya lebih jauh. Pengenalan pendidikan gizi di sekolah berarti
memberikan materi gizi secara formal didalam kurikulum pendidikan calon
pengajar (guru) atau memberikan pendidikan tambahan kepada guru yang bekerja
(Suhardjo, 1996). Melalui kebebasan imajinasinya anak-anak kerap kali
menjadikan media gambar sebagai referensi yang dianggap penting dan
menyenangkan, sehingga dalam hal ini peranan media sangat penting dalam
meningkatkan pengetahuan pada anak (Armando, 2009).

Pengetahuan gizi pada anak sangat mempengaruhi pemilihan makanan


jajanan. Pengetahuan gizi dalam memilih makanan yang bersumber zat-zat gizi dan
pandai dalam memlih makanan jajanan yang sehat dan tidak sehat (Notoatmodjo,

1
2

2003). Faktor-faktor yang memperburuk keadaan gizi anak sekolah adalah


umumnya dalam memilih makanan seringkali anak-anak salah memilih makanan
yang sehat. Kebiasaan jajan misalnya es, gula-gula, atau makanan lain yang kurang
gizinya dan anak susah makan. Pada dasarnya anak dibiasakan memilih makanan
yang baik (Moehji, 2009).

Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan


jajanan. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun eksternal.
Untuk pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari dirinya
sendiri berdasarkan pengalaman hidup sedangkan secara eksternal yaitu
pengetahuan yang berasal dari orang lain sehingga pengetahuan anak tentang gizi
bertambah (Solihin, 2005). Sikap pemilihan makanan jajanan merupakan hasil
perubahan pada anak SD dan mengalami perubahan terus-menerus menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungan dan tingkat budaya tersebut salah satu faktor yang
mempengaruhi sikap pemilihan makanan jajanan adalah sikap dalam pemilihan
makanan (Solihin, 2005).

Melihat pentingnya pengetahuan anak sekolah mengenai pendidikan gizi


kami ingin mengadakan lomba cerdas cermat antar sekolah dasar di kecamatan
tangse. Untuk melihat tingkat pengetahuan anak sekolah dan mampu
menanggulangi masalah gizi semenjak dini dari anak sekolah.
3

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Setelah mengikuti lomba ini para siswa/I di harapkan dapat


meningkatkan pengetahuan anak sekolah mengenai pentingnya gizi bagi
kehidupan bangsa dan untuk generasi yang berprestasi.

2. Tujuan khusus
 Setelah mengikuti lomba ini para siswa/I dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai pentingnya gizi.
 Setelah mengikuti lomba ini para siswa/I mampu menjadi generasi
muda penerus bangsa yang berprestasi dan cemerlang di masa
depan.

BAB II

PESERTA/SASARAN

A. Peserta/Sasaran
- Seluruh Sekolah Dasar di Kecamatan Tangse , peserta berjumlah 3
orang perwakilan dari setiap sekolah.

BAB III

TEMA KEGIATAN

“Pentingnya Gizi Untuk Generasi Muda Yang Berprestasi dan Cemerlang”


4

BAB IV

BENTUK KEGIATAN

Dalam kegiatan cerdas cermat dilaksanakan bentuk-bentuk kegiatan sebagai


berikut:
1. Pembukaan
2. Lomba cerdas cermat meliputi beberapa materi yaitu
- Pentingnya Sarapan Pagi
- Fungsi Zat Gizi Bagi Kecerdasan
- Gizi Seimbang
- Makanan Jajanan yang sehat
3. Pengumuman pemenang
4. Pembagian hadiah
5. Penutup

BAB V

WAKTU PELAKSANAAN DIKLAT

A. Hari : Kamis
B. Tanggal : 30 maret 2017
C. Tempat : Kantor camat Tangse
D. Juri : Dosen gizi, Petugas puskesmas, Tripikal Kecamatan
5

BAB VI
PELAKSANAAN

A. Persiapan
Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program cerdas cermat
merencanakan kebutuhan:
1. Sarana, prasarana, dan alat bantu.,
2. Ruang untuk pelaksanaan cerdas cermat
3. peserta;
4. Jumlah tenaga administrasi yang mempunyai kompetensi untuk
mengelola program.
5. Menyusun proposal (Pre-Planning)
6. Membentuk panitia.
7. Melakukan koordinasi dan perizinan untuk tempat lomba
8. Menyiapkan undangan peserta dan mendistribusikannya
9. Menyiapkan soal cerdas cermat
10. Menyiapkan ATK ( pulpen)
11. Menyiapkan perlengkapan (Meja, Kursi, sound, LCD, dll)
B. Metode
Dalam penerapan pendekatan ini, perlu dipahami hal-hal sebagai berikut:
1. Para peserta diperlakukan sebagai seorang dewasa, dan bukan sebagai anak-
anak.
2. Peserta akan di haruskan menjawab 10 pertanyaan wajib dan 10 pertanyaan
rebutan.
3. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber
kegiatan cerdas cermat.
Berdasarkan pendekatan tersebut, maka metode yang digunakan dalam
cerdas cermat adalah metode tanya jawab.
6

C. Pelaksanaan

Pembinaan terhadap pelaksanaan cerdas cermat anak sekolah secara


fungsional menjadi tanggung jawab Institusi yang menyusun program.

D. Susunan panitia pelaksana


Panitia kegiatan ini adalah mahasiswa PKL jurusan D-IV Gizi Poltekkes
Kemenkes Aceh di Kecamatan Tangse.

No Kepanitiaan Penanggung Jawab

1 Ketua Panitia Sarta Humaira

2 Sekretaris Putria Ermi

3 Bendahara Dewi Safira

4 Sie Acara Sarnita

5 Sie Dekorasi Sarta Humaira

6 Sie Tempat Putria Ermi

7 Sie Dokumentasi Dewi safira

8 Sie Konsumsi Sarnita


7

BAB VII

SARANA DAN PRASARANA DIKLAT

A. Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan
untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung

Sarana dan prasarana diklat yang diperlukan dalam pelatihan ini antara lain
:

B. Media

Media yang digunakan dalam penyampaian lomba ini adalah :


- Ruang lomba
- Microfon
- Kursi
- Meja
- Laptop
- Snack
fasilitas yang disediakan panitia sebagai berikut:
- Bendera
- Amplop soal dan jawaban
- Amplop undangan
8

C. Perencanaan biaya
No Jenis Keperluan Jumlah Biaya
1 Proposal (print dan copy) 3 rangkap Rp 25.000.-
2 Soal (print dan copy) 10 rangkap Rp 40.000.-
3 Bendera putih kecil 7 buah Rp 10.000.-
4 Amplop 10 buah Rp 30.000
5 Snack 10 buah Rp 50.000.-
6 Aqua sedang 5 buah Rp 25.000.-
7 Piala 3 buah RP 120.000.-
8 Hadiah tambahan 3 paket Rp 200.000.-
Jumlah Rp 500.000.-
9

BAB VIII

SUSUNAN/JADWAL KEGIATAN DIKLAT

A. Pelaksanaan
Pembinaan terhadap pelaksanaan cerdas cermat secara fungsional menjadi
tanggung jawab Institusi yang menyusun program.
B. Susunan Acara
No Jenis Kegiatan Waktu Pemateri/pelaksana
1 Pembacaan Ayat Suci Al- 09:00– 09:15 Nailatul Amani
Quran
2 Kata sambutan 09:15 – 09:45 Ketua panitia
3 Pembacaan soal wajib 09.45 – 10:45 Panitia pelaksana
4 Pembaca soal rebutan 10:45 – 11:00 Panitia pelaksana
5 Penentu jawaban benar 11:00-11:15 Juri
6 Penilaian jumlah skor 11:15 – 13:00 Panitia Pelaksana
7 Penutupan dan pembacaan 13.00 – 13.20 Tenaga puskesmas
pemenang
C. Pelaksanaan
1. Tempat : Kantor camat tangse
2. Waktu
a. Hari : Kamis
b. Tanggal : 30 Maret 2017
c. Pukul : 10.30 - Selesai
10

3. Strategi dan langkah Pelaksanaan


a. Kegiatan :
- Pembukaan
- Perkenalan
- Penjelasan tujuan caerdas cermat
- Acara cerdas cermat.

4. Hak dan kewajiban Peserta


- Hak Peserta :
1. Peserta yang telah terdaftar berhak mengikuti lomba
2. Peserta di dampingi oleh satu orang pengamat
3. Peserta mendapat piagam penghargaan

- Kewajiban Peserta :

1. Peserta mentaati peraturan lomba

5. Tata Tertib Lomba


 15 Menit sebelum acara dimulai seluruh peserta, suporter, guru
pendamping sudah memasuki ruangan dan sudah duduk pada
tempat yang sudah disediakan.
 Peserta hanya diperkenankan membawa pena, pensil, penghapus
dan mistar.
 Peserta lomba dilarang mengaktifkan Ponsel selama lomba
berlangsung. Penonton serta yang hadir untuk tidak mengaktifkan
nada dering ponsel.
 Setiap regu peserta menunjuk juru bicara dan yang berhak
menjawab hanya juru bicara, kecuali soal rebutan semua anggota
regu dapat menjawab.
 Pembacaan naskah soal hanya dibacakan satu kali.
11

 Untuk soal aliran. Jika regu yang diberi soal tidak dapat
menjawab, maka kesempatan diberikan pada regu berikutnya, dan
jika regu tersebut tidak dapat menjawab, maka dapat direbut oleh
regu lainnya dengan cara menekan bel dan jika regu yang merebut
menjawab salah maka nilainya dikurangi 50, dan jika benar
diberikan nilai 100.
 Jika soal itu menghendaki jawaban dari lebih dari satu dan dijawab
hanya satu maka nilainya diberikan sesuai proporsi oleh dewan
juri.
 Untuk soal rebutan semua peserta diberikan kesempatan untuk
menjawab, dengan terlebih dahulu dan melihat petunjuk arahan
bendera. Jika jawaban benar diberi nilai 100 dan jika salah
dikurangi 100.
 Untuk soal rebutan boleh dijawab oleh anggota regu dengan cara
melihat bendera petunjuk.
 Untuk soal rebutan boleh dijawab walaupun soal belum selesai
dibacakan dengan cara cara melihat bendera petunjuk.
 Keputusan Tim Juri tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
 Para pengamat dapat memberikan komentar jika ada selisih
perhitungan nilai di akhir babak pelaksanaan.
 Suporter yang sudah ada di ruangan dilarang keluar masuk selama
kegiatan lomba Cerdas Cermat berlangsung.
 Narasumber hanya dapat memberikan komentar atau tanggapan
jika diminta oleh tim juri atau pembawa acara.
 Jika terjadi gangguan teknis pada saat lomba berlangsung maka
ketentuannya akan di atur panitia
 Tenggang waktu yang diberikan untuk menjawab soal paling lama
10 detik setelah pembacaan soal, khusus Matematika 15 detik.
12

BAB IX

PENUTUP

Demikian proposal ini di buat untuk dijadikan pedoman pelaksanaan


kegiatan dan kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui
Panitia Pelaksana

KETUA PELAKSANA SEKRETARIS

(SARTA HUMAIRA) (PUTRIA ERMI)

Anda mungkin juga menyukai