Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

POKOK BAHASAN SISTEM RESPIRASI

Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas kelompok


Mata kuliah : Kapita selekta
Dosen Pengampu : Megayani, M. Pd

Disusun Oleh:
Rasiah 1414161047
Toni Damasah Wijaya 1414161056
Kelas/Semester : Biologi B/VI (Enam )

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 2 KUNINGAN


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas / Semester : XI/2
Topik : SISTEM RESPIRASI
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya..
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
4.8. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ
pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem respirasi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.

C. INDIKATOR
3.8.1. Mengetahui definisi dari bernapas
3.8.2. Menyebutkan alat-alat yang berperan dalam proses pernafasan
3.8.3. Menjelaskan fungsi dari masing-masing alat pernafasan dan menunjukkan letaknya

3.8.4. Membedakan mekanisme pernafasan dada dan perut melalui suatu percobaan
3.8.5. Menganalisis berbagai jenis kelainan pada system respirasi pada gambar yang di amati
3.8.6. Menyebutkan alat pernapasan pada hewan dan mekanisme pernafasannya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan dalam proses penciptaan organ-
organ pernafasan manusia dan peranan dari organ-organ pernafasan manusia serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki rasa ingin tahu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi
3. Mengetahui defini dari bernafas
4. Menyebutkan alat-alat yang berperan dalam proses pernafasan
5. Menjelaskan fungsi dari masing-masing alat pernafasan dan menunjukkan letaknya
6. Mampu membedakan pernafasan dada dan pernfasan perut
7. Mampu menganalisis berbagai jenis kelainan pada system respirasi pada gambar yang di
amati.
8. Mampu menjelaskan organ pernfasan ada hewan serta mekanisme pernafasannya

E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Sistem Respirasi pada Manusia
Pernapasan atau respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen
dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-
sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk menghasilkan energi berupa ATP
(adenosin tri phosphat). Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap
air yang kemudian dihembuskan keluar. Jadi tujuan respirasi sebenarnya adalah untuk
membentuk ATP yang diperlukan untuk seluruh aktivitas kehidupan

1. Alat-alat respirasi
Alat – alat pernafasan manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru,
bronkus, bronkiolus, dan alveolus

a. Hidung, merupakan jalan masuknya udara. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami
penyaringan dan penghangatan
b. Farink (tekak), merupakan persimpangan tenggorokan dengan kerongkongan
c. Larink (pangkal tenggorokan), di dalamnya terdapat pita suara (syrink)
d. Trakhea (tenggorokan), dindingnya terdiri atas epitel yang bersilia (bagian dalam), cincin
tulang rawan yang berotot polos (tengah), dan jaringan ikat (lapisan luar). Trakhea
merupakan jalan nafas dari hidung ke paru-paru
e. Bronkhus, adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan
f. Bronkhiolus, percabangan bronkus
g. Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di sinilah terjadi
pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang membentuk paru-paru (pulmo).
Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura rangkap dua, dan di antara keduanya terisi oleh
cairan limfe.

2. Mekanisme pernafasan
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat
di otak. Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi CO2
dalam darah. Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka dorongan untuk bernapas
semakin besar. Ini terjadi karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan akan
memacu pusat pernapasan agar organ pernapasan melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan
pernafasan perut. Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar
rusuk (intercostae), dan paru-paru. Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat adalah
diafragma, otot perut, dan paru-paru.
1. Pernapasan dada

 Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat,
volume rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi
lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru.
 Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan
menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara
membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.

2. Pernafasan perut

 Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar,
akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara
masuk ke paru-paru
 Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung,
sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong
keluar. Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma yang
berelaksasi, tetapi juga karena kontraksi otot dinding perut.

3. Volume udara
Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan
kekuatan seseorang melakukan respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat
digolongkan menjadi:
1. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat
aktivitas pernapasan biasa (500 cc).
2. Volume Komplemen (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara
maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)
3. Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara
maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc)
4. Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
5. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah
melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
6. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru
(KT = KV + VR)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan


Pada umumnya setiap menit manusia mampu bernapas antara 15 – 18 kali. Cepat atau
lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

 Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi
pernapasannya
 Jenis kelamin, umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak
memerlukan energi
 Suhu tubuh, makin tinggi suhu tubuh semakin cepat frekuensi pernapasannya
 Posisi tubuh, ini berpengaruh terhadap mekanisme inspirasi dan ekspirasi
 Kegiatan, karena orang yang giat melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi
dari pada orang yang sedang santai.

5. Gangguan dan penyakit pada sistem pernafasan


a. Kanker paru – paru
Kanker paru paru adalah tumor ganas atau kanker yang tumbuh dari sel-sel paru, baik
salah satu atau kedua paru-paru. Tentu kita telah tahu bahwa paru-paru merupakan
dua pasang organ pada dada kita yang strukturnya seperti spons yang dapat
mengembang dan mengempis ketika seseorang bernafas. Sekarang apa jadinya jika
organ tersebut terkena kanker, maka tak heran jika kanker paru-paru merupakan salah
satu kanker yang mematikan, oleh sebab itu mari kita pelajari agar kita terhindar dari
kanker paru-paru terutama dengan mengetahui penyebab dab faktor resikonya.
Penyebab Kanker Paru-paru Kanker paru-paru memiliki beberapa penyebab dan
faktor risiko yang telah diketahui, antara lain:
1) Asap Rokok. Saya menyebut asap rokok karena sifatnya yang lebih
umum, yaitu mengenai perokok aktif maupun perokok pasif
keduanya berisiko terhadap kanker paru-paru. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 10 perokok aktif
mengembangkan kanker paru-paru. Tetapi paparan asap rokok
(perokok pasif dan aktif) menyebabkan hingga 9 dari 10 kasus kanker
paru-paru pada pria dan sekitar 7 dari 10 kasus kanker paru-paru
pada wanita.
2) Paparan asbes. Orang yang terpapar asbes memiliki risiko yang lebih
besar terkena kanker paru-paru dibanding mereka yang tidak
terpapar. Paparan yang dimaksud adalah paparan melalui saluran
nafas atau udara.
3) Paparan zat lainnya. Kontak dengan pengolahan baja, nikel, krom
dan gas batubara juga dapat menjadi faktor risiko kanker paru-paru.
Paparan radiasi dan polusi udara lainnya, seperti asap diesel, juga
meningkatkan risiko kanker paru-paru. Tanda dan gejala kanker
paru-paru Pada tahap awal kanker paru-paru biasanya tidak
menunjukkan tanda dan gejala, namun akan muncul ketika stadium
atau tingkatannya sudah lanjut. Gejala utama kanker paru-paru antara
lain: Batuk kering yang baru muncul namun tak kunjung sembuh
Batuk kronis atau batuk lama terutama pada perokok. Batuk berdarah
Nyeri dada Sesak napas Penyakit pneumonia atau bronkitis yang
sering berulang

b. Asma
Merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai
dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat
reversibel, dan spasme bronkus.[2] gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa
berat, dan sesak napas.
Asma ditandai dengan adanya episode berulang dari mengi, sesak napas, dada terasa
berat, dan batuk.[16]Dahak bisa saja terbentuk di paru-paru karena batuk tetapi sulit
untuk dikeluarkan.[17] Selama masa penyembuhan setelah serangan mungkin
terbentuk apa yang disebut mirip nanah yang disebabkan oleh tingginya kandungan
sel darah putih yang disebut eosinofil.[18] Gejala biasanya memburuk pada waktu
malam atau pagi hari atau sebagai respons terhadap kegiatan olahraga atau udara
dingin.[19] Pada sejumlah penderita asma ada yang jarang menunjukkan gejala,
sebagai respons terhadap pemicu, sedangkan sejumlah penderita asma yang lain
mungkin menunjukkan gejala yang nyata dan persisten.

c. Tuberkulosis ( TBC )
Merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat
mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya
mycobacterium tuberculosis (disingkat "mtb" atau "mtbc").[1] tuberkulosis biasanya
menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya.
Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi tb aktif batuk,
bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.[2] infeksi tb umumnya
bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten
yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila tuberkulosis tidak diobati maka lebih
dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal. Gejala klasik infeksi tb aktif yaitu
batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam
hari, dan berat badan turun. (dahulu tb disebut penyakit "konsumsi" karena orang-
orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada
organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam.
d. Faringitis
Adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu
kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.Radang ini
bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis
biasanya disebabkan oleh bakteri streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika hanya
efektif apabila karena terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang sehat
dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Gejala
radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. Terdapat
dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
 Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri
tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.
 Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu
yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu
yang mengganjal di tenggorok.

e. Laringitis

Adalah inflamasi laring.[1] hal tersebut merupakan suatu kondisi medis yang
ditandai dengan peradangan pada laring (pita suara), yang menyebabkan suara sesak
dan hilagnya suara.[2] penyebab paling umum dari laringitis adalah karena pilek dan
flu.[2] laringitis biasanya disebabkan oleh virus atau penggunaan suara yang
berlebihan.[2] apabila laringitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, vitus aau
bakteri yang spesifik tersebut dapat menular.[2] tetapi, jika laringitis dikarenakan oleh
kanker laring atau penggunaan suara yang berlebihan, hal ini tidak bersifat menular.[2]
ada dua tipe laringitis yaitu laringitis akut dan laringitis kronis.[2] laringitis akut hanya
berlangsung beberapa hari sedangkan laringitis kronis dapat bertahan hingga lebih
dari 3 minggu.[2] infeksi virus adalah penyebab paling umum dari laringitis akut
sedangkan reflux asam merupakan penyebab paling sering dari laringitis kronis.[2]
laringitis kronis yang berat dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru).[2] laringitis
akut sering terjadi setelah infeksi saluran napas atas akut dan hampir seuanya sembuh
dengan cepat.[1] sedangkan laringitis kronik lebih umum terjadi saat musim dingin
dan sering terjadi setelah flu biasa atau influenza.[1] faktor penyebab lainnya dapat
karena merokok, meminum alkohol, dan mengeluarkan suara yang berlebihan.[1]

f. Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronkus) (saluran
udara di dalam paru-paru).[1] Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya
akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis
bisa bersifat serius.
g. Sinusitis
Sinusitis, dikenal juga sebagai rhinosinusitis, adalah pembengkakan dari sinus
(terdapat 6 sinus, 3 di kiri dan 3 di kanan). Dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, atau
masalah-masalah auto imunitas. Jika disebabkan oleh virus, biasanya akan sembuh
dengan sendirinya dalam 10 hari. Hal ini merupakan suatu hal yang umum terjadi di
daerah berhawa dingin (4 musim), di mana di Amerika Serikat terjadi 24-31 juta
kasus sinusitis tiap tahunnya.[1]
Pertemuan Kedua

A. Sistem Pernapasan Pada Hewan


1. Sistem Pernapasan pada Mamalia

Pada hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme


pernapasan yang sama seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas
hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru.Pada paru-paru terdapat
gelembung (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas sari lapis sel.
Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang
juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam kapiler daran dan CO2 di
keluar dari kapiler darah melalui difusi. Jadi sama ya teman-teman, jika ada
Soal latihan tentang sistem pernapasan pada Mamalia sobat ingat juga sistem
pernapasan manusia.

2. Sistem Pernapasan pada Aves

Sistem pernapasan pada aves atau yang lebih di kenal dengan Burung, Alat
pernapasan burung terdiri atas :

 Lubang hidung
 Batang tenggorok (trakea)
 Cabang batang tenggorok (bronkus)
 Paru-paru.
Udara yang di Hirup burung masuk melalui lubang hidung, lalu ke
batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam
paru-paru.di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat
terjadinya pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula
alat suara yang di sebut dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang
melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya sehingga
menghasilkan bunyi.

Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu


pernapasan yang berupa pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi
udara, yang mana Kesembilan pundi-pundi udara tersebut adalah sebagai
berikut ini :

 Sepasang pundi-pundi udara di leher;


 Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
 Sepasang pundi-pundi udara di perut;
 Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
 Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang
membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.

Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu


pernapasan pada saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras
suara yang di hasilkan oleh siring. Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara
dapat mengatur berat jenis tubuh burung, Caranya adalah dengan mengisi atau
mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-pundi udara yang berisi udara
menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga
membantu dan memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah
pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan
oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-
otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam
paru-paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang,
burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara.
Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru
terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh untuk proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan,
kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang
beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi
untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap
di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.

3. Sistern Pernapasan pada Reptilia

Sistem pernapasan Hewan reptilia mirip dengan sistem pernapasan


pada burung. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari. Lubang Hidung,
batang tenggorok dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase
pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme
pernapasan yang sama dengan mamalia.

Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai
contoh buaya, Buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok,
serta kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak
dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
4. Sistem Pernapasan pada Amfibi

Katak merupakan hewan yang tergolong kedalam amfibi yang mana


selama hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai
perubahan bentuk tubuh. seiring dengan proses metamorfosis, alat pernapasan
pada katak juga mengalami perubahan, setelah menetas, berudu katak
bernapas menggunakan kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu
beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu
dua pasang insang yang lain menjadi besar. lembaran-lembaran insang
tersebut selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti-ganti.
Oksigen yang larut di dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam
pembuluh kapiler darah pada insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk
di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata
pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.

Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut


bersamaan dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari,
terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang
pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak, insang dalam
kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu
menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan
selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan
pemapasan yang utama. Pernapasan melalui paru-paru dimulai ketika katak
mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya
sebelah dalam.

Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke


dalam paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam
air ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis
itu banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan
insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah
itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam
pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih
habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.

Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas.


Ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang
terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput rongga mulut.
Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke
seluruh tubuh katak.

5. Sistem Pernapasan pada Pisces

Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya
berupa insang yang berjumlah Empat pasang, Letak insang di samping kiri
serta kanan kepala ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di
selubungi oleh jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah
kapiler. Permukaan insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif
bergerak, cerakan cepat dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.

Bahwa Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran


air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas
secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah
yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan
(countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat
efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas,
insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan,
misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase


Ekspirasi, Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut.
Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput
sehingg rongga mulut membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara
dan rongga mulut lebih kecil dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan
dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase
ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam
tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah
insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran
insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler
selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air.
Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai
dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di
dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya
ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu
pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak
teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan
memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah,
misalnya pada lingkungan berlumpur.

Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru.


Misalnya, ikan paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika
(Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan
ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai
paru-paru, disebut pulmosis.

6. Sistem Pernapasan pada Serangga

Sisttem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem


Trakea. memiliki bentuk yang berupa anyaman-anyaman tabung yang
bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea
yang menembus jaringan tubuh di sebut dengan trakeol. Trakea bermuara pada
lubang kecil yang di sebut dengan stigma(spirakel). Spirakel ini berfungsi
sebagai jalan Masuk dan keluarnya udara pernapasan. Pada belalang misalnya
yang memiliki sepuluh pasang spirakel , dua pasang spirakel terletak di bagian
dada dan delapan pasang lainya terletak di sisi samping perut. Spirakel
tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-
benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup
yang dapat membuka dan menutup.
Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur,
tubuhnya mengembang, keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk
melalui spirakel menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke
sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang
mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk
dikeluarkan.

Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase


inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu
seperempat detik, spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas
memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut
menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah
perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.

Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa


insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk
tabung, berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas.
Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air
menuju sistem trakea.

Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang


dapat dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan
sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya
kumbang air, memiliki cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya.
Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang
diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat
mengikat oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah.
Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang
merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang
bermuara pada spirakel.

7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba

Alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru


buku. Paru-paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru
buku beripa dua buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa
lembaran daun yang berjumblah lima belas sampai dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk
ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap
helaian itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui
lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk
melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-
lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah.

8. Sistem Pernapasan pada Udang-udangan

Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup


di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di
rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara
branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.

Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan


membran yang tipis. Oleh karena itu. proses pemasukan oksigen dari
lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke
lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat dan
efisien.

Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis


dan habitatnya. Pada umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin
meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di daerah
pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang hidup di daerah
Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di
pantai mempunyai 12 insang.

Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai
rongga insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat,
pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam
rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
9. Sistem Pernapasan pada Cacing

Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. kulit cacing


tanah banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir yang selalu
menghasilka lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing agar
selalu basah supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan
dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin,
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang
terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.

10. Sistem Pernapasan pada Protozoa

Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus.
Jadi keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu (protozoa),
misalnya Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi.
menggunakan O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya
berkurang, sedangkan kadar CO2 bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam
sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar
CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel
tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke
luar sel.

F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi
Model : STAD (Student Teams Achievement – Divisions )
Picture and picture

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media : Gambar, papan tulis, powerpoint, video
2. Alat dan bahan : Infokus, spidol
3. Sumber Belajar : Buku Paket Biologi kelas XI
Media cetak maupun elektronik yang mendukung

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam disertai senyum, kemudian
menanyakan kabar siswa.
b. Guru mengabsen siswa dan meminta siswa berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
c. Siswa disuruh untuk menutup hidungnya dalam beberapa detik
d. Kemudian guru memberikan pertanyaan yang diajukan kepada
semua siswa., “apa yang kalian rasakan ? ”
5 menit
e. Kemudian guru memberikan pertanyaan dan menunjuk beberapa
siswa untuk menjawabnya . “ kira –kira mengapa bisa terjadi
seperti itu ?” dan “apa kamu ketahui tentang bernafas?”
f. Guru menayangkan video mengenai system pernafasan
g. Guru menyebutkan tentang pokok bahasan pertemuan kali ini
yaitu sistem respirasi.
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam rangka
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mencapai indicator kompetensi yang di tetapkan
i. Guru menjelaskan sedikit gambaran mengenai system respirasi
dan menjelaskan kegiatan selanjutnya yang akan siswa lakukan.

Inti
a. Mengamati 60 Menit
 Siswa mengamati video pembelajaran terkait Organ pada
system pernafasan
 Disaat siswa mengamati video pembelajaran, guru menilai
aspek sikap siswa (disiplin, bertanggung jawab,percaya diri
dll.)
b. Menanya
 Guru menanyakan kepada siswa apa yang kalian tangkap dari
video tersebut ?
 Siswa diberikan waktu untuk bertanya mengenai video yang
telah diputarkan ataupun materi yang guru sampaikan
c. Eksperimen dan eksplorasi
 Siswa dibagi menjadi 7 kelompok diskusi mengenai Sistem
pernafasan
 Setiap kelompok mengamati apa yang guru sampaikan
 Setiap kelompok di berikan waktu untuk mendiskusikan apa
yang telah guru intruksikan.
 Perwakilan setiap kelompok diberi waktu untuk menjelaskan
mengenai tugas yang disampaikan oleh guru kepada setiap
anggotanya sampai benar benar megerti.
 Guru memberikan penegasan mengenai diskusi tersebut.
 Guru melanjutkan menjelaskan materi mengenai system
pernafasan pada hewan
d. Asosiasi
 Setiap kelompok mendapat satu gambar untuk didiskusikan.
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas.
 Guru menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok.
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang sudah dijelaskan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
e. Mengkomunikasikan
 Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah di laksanakan

Penutup
 Guru memberikan kertas konsep kepada masing masing
kelompok.
 Guru menyampaikan instruksi kegiatannya
 Setiap melakukan intruksi apa yang guru sampaikan
 Guru mengevaluasi hasil kerja siswa
 Guru memberikan kesempatan kepada lima untuk mengambil
sedotan yang berisi soal evaluasi.
 Siswa diberi kesempatan menjawab pertanyaan tersebut
15 Menit
 Guru memberikan Apresiasi terhadap kelompok yang
mendapatkan poin tertinggi.
 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan kemudian
menutup pembelajaran.
 Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk perteuan yang
akan datang
 Guru mengajak siswa untuk menutup kegiatan pembelajaran
dengan membaca “Hamdallah”

I. PENILAIAN
Metode dan bentuk instrumen
Metode Bentuk intrumen

1. Sikap Lembar pengamatan sikap

2. Penilaian kognitif Tanya jawab


Pedoman Observasi Sikap Jujur

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda
cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

N Skor
Aspek Pengamatan
No. 1 2 3 4
Tidak
1 nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
Tidak
2 melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
Mengungkapkan
3 perasaan terhadap sesuatu apa adanya
Melaporkan
4 data atau informasi apa adanya
Mengakui
5 kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Pedoman Observasi Sikap Disiplin


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan. Berilah
tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

N Melakukan
Sikap yang diamati
No. Ya Tidak
Masuk
1 kelas tepat waktu
Mengumpulkan
2 tugas tepat waktu
Memakai
3 seragam sesuai tata tertib
Mengerjakan
4 tugas yang diberikan
Tertib
5 dalam mengikuti pembelajaran
Mengikuti
6 praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
Membawa
7 buku tulis sesuai mata pelajaran
Membawa
8 buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8 maka skor akhir adalah:
6
𝑥 4 = 3,00
8

Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah
tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

N Skor
Aspek Pengamatan
No. 1 2 3 4
Melaksanakan
1 tugas individu dengan baik
Menerima
2 resiko dari tindakan yang dilakukan
Tidak
3 menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
Mengembalikan
4 barang yang dipinjam
Meminta
5 maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

2. Penilaian Kognitif

Tes tanya jawab

1. Senutkan organ perfasan pada manusia….


2. Berfungsi menyaring udara yang masuk dan menyesuaikan udara luar dengan udara dalam
tubuh merupakan peranan dari....
3. Daerah pertemuan antara saluran respirasi dengan makanan adalah....
4. Mekanisme kerja insprasi dan ekspirasi diatur oleh gerakan....
5. Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yang disebut ....
6. Antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara
atmosfer, sehingga udara masuk. Hal ini merupakan proses pernafasan dada secara....
7. Pernafasan dengan menggunakan otot antar tulang rusuk disebut dengan....
8. Proses pengambilan gas O2 dari udara bebas oleh organisme hidup, untuk serangkaian proses
metabolisme, dan mengeluarkan CO2 sebagai sisa metabolisme dan menghasilkan energi. Ini
merupakan pengertian dari....
9. Sebutkan beberapa kelainan pada system pernafsan ..
10. Sbutkan mekanisme pernafsan pada hewan yang kalian ketahui..
Skor total = jumlah pertanyaan yang di jawab benar x 10
SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN

SISTEM RESPIRASI PADA


MANUSIA

SISTEM
RESPIRASI
ALAT PERNAPASAN

MEKANISME
PERNAPASAN
KELAINAN SISTEMPERNAPASAN
HIDUNG
LARING
FARING
TRAKEA
BRONKUS
PARU-PARU
INSPIRASI
EKSPIRASI
Vol.PERNAFASAN
PERNAPASAN
Frek.PERNAFASAN
PERNAPASAN
KANKER PARU -
PARU
TBC
PROTOZOA
PISCES
REPTIL
AMPHIBI
AVES
MAMALIA
RASIAH
Soal Evaluasi Blanko peta konsep system pernapasan

Anda mungkin juga menyukai