Anda di halaman 1dari 16

BAB I

DEFINISI

Pelayanan laboratorium merupakan,bagian integral dari pelayanan kesehatan


yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan
pengobatan penyakit, serta pemeliharaan kesehatan. Pelayanan laboratorium
kesehatan di Indonesia saat ini diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium pada
berbagai jenjang pelayanan, antara lain Laboratorium Puskesmas. Sebagai komponen
penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk
penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta
penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu
terjamin mutunya.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, maka perlu adanya
panduan dalam pelaksanaan pemeriksaan laboratorium. Panduan tersebut merupakan
landasan dalam membuat protap maupun panduan terhadap pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium itu sendiri. Panduan disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki di
laboratorium Puskesmas Payangan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Kegiatan di laboratorium secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap yaitu, pra
analitik, analitik dan pasca analitik. Dalam tiap tahapan memiliki peran penting dalam
menentukan hasil dari laboratorium.
Jumlah dan jenis pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas
Payangan disesuaikan dengan fasilitas yang ada, baik itu fasilitas utama maupun
pendukunya. Jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
1. Hematologi
Pemeriksaan hematologi antara lain :
a. Darah Lengkap
b. Gologan Darah
c. Bleeding Time (BT)
d. Cloting Time( CT)
e. Hemoglobin
2. Urinalisa
a. Protein Urine
b. Gula Urine ( Gula Reduksi )
c. Test Kehamilan (PP Test)
3. Feses Rutin
 Feses Rutin
4. Serologi dan Imunologi
a. Anti HIV
b. HbsAg
c. NS1
d. IgG/IgM
5. Kimia Klinik
a. Gula Darah
b. Cholesterol
c. Asam Urat
6. Mikrobiologi : BTA
7. Parasitologi : Malaria

2
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pra Analitik
a. Penerimaan Pasien
 Petugas menerima permintaan pemeriksaan laboratorium dari poli (UGD,Poli
Umum,,KIA,Gigi, Rawat Inap)
 Petugas memeriksa kelengkapan form, dan memanggil pasein sesuai dengan
nama yang tertera dalam form.
 Petugas mecocokan nama pasien dengan nama yang ada di form.
 Petugas membaca pemeriksaan yang diminta dan menjelaskan specimen
yang akan diambil dan syarat yang harus dipenuhi pasien
(puasa,pembayaran, lama pemeriksaan) pada pasien.
 Setelah disetujui pasien di register dan dibuatkan karcis pembayaran ( untuk
pasien yang membayar)
b. Pengambilan , dan Penerimaan Specimen
1. Pengambilan specimen
a. Pengambilan specimen dahak
1. Pasien di berikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan dahak,
bagaimana kwalitas dahak yang baik, waktu pengambilan dahak dan
jumlah dahak yang dianjurkan yaitu SPS untuk diagnosa dan SP untuk
pengobatan.
- S ( sewaktu )
Dahak dikumpulkan saat kunjungan pertama ke puskesmas.
- P ( pagi )
Dahak dikumpulkan pagi hari, segera setelah bangun dari tidur,
dan langsung dibawa ke puskesmas
- S ( sewaktu )
Dahak dikumpulkan di puskesmas saat menyerahkan dahak pagi.
2. Persiapan alat, siapkan alat berupa pot dahak, bersih, kering dan
bermulut lebar ( diameter 3 – 5 cm), beri label dan identitas pada pot,
persiapkan juga TB 05 dan disesuaikan identitas pada pot dengan TB
05.
3. Menjelaskan kepada pasien tata cara pengambilan dahak yaitu :
- Berkumur dengan air bersih sebelum mengeluarkan dahak, bila
memakai gigi palsu agar dilepaskan terlebih dahulu.
- Tarik nafas dalam-dalam 2-3 kali, dan tiap kali hembuskan dengan
nafas yang kuat.
- Letakan pot yang tutupnya sudah dibuka di depan mulut, batuk
dengan keras dari dalam dada dan keluarkan dahak, tampung dalam
pot.
- Tutup pot dengan erat.
- Bersihkan mulut dengan tissue dan buang tissue di tempat sampah
yang tertutup. Kemudian cuci tangan. Segera bawa ke puskesmas.

3
b. Pengambilan specimen darah vena
1. Siapkan peralatan.
2. Tulis identitas pasien pada tabung.
3. Pasang tourniquet pada lengan sekitar 3-4 cm ( 2-3 jari ) diatas
daerah yang akan ditusuk.
4. Minta pasien untuk mengepalkan jarinya sehingga vena terlihat jelas.
5. Setelah meraba jalur vena, bersihkan daerah yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol melingkar keluar. Biarkan kering.
6. Pasang jarum ke vacuum tube holder dengan cara memutar.
7. Pasang tabung ke holder sampai tabung mencapai jarum.
8. Buka tutup jarum.
9. Kalau tidak ada vacuum tube bisa menggunakan spuit 3cc/5 cc sesuai
keperluan
10. Gunakan ibu jari anda dan tarik 1 – 2 cm dibawah daerah yang akan
ditusuk. Tahan kulit dengan ibu jari.
11. Masukkan jarum dengan posisi tusukan keatas dan sudut 30-45º,
masuk ke vena.
12. Tekan tabung vaccuntainer ke jarum. Darah akan langsung mengalir
ke tabung.
13. Lepaskan tourniquet.
14. Isi tabung sampai penuh atau sampai vaccuun tidak bekerja lagi.
15. Setelah membuka lengan klien, tempatkan kapas kering diatas daerah
yang ditusuk.
16. Tahan kapas secara lembut dan tarik jarum perlahan – lahan.
17. Tutup dengan plaster atau lakukan penekanan halus sampai darah
berhenti
18. Buang semua yang terkontaminasi ke dalam wadah limbah yang
layak.
c. Pengambilan specimen darah kapiler
1. Siapkan peralatan sampling seperti wadah bersih, kapas alkohol,
lanset, dan kapas kering.
2. Lakukan pijatan pada daerah yang akan ditusuk (jari, tumit kaki pada
bayi).
3. Berikan tekanan pada daerah yang akan ditusuk.
4. Disinfeksi dengan kapas alkohol.
5. Tusuk daerah yang dipilih dengan lanset steril sedalam ± 3 mm
(untuk bayi jangan lebih dari 2,5 mm).
6. Tutup luka dengan kapas steril. Dan lakukan pemeriksaan pada darah
yang didapat sesuai kebutuhan.

4
d. Pengambilan specimen urine
1. Siapkan wadah bermulut lebar dengan penutup yang bersih dan
kering.
2. Beri label yang berisi identitas pasien.
3. Beri penjelasan pada pasien cara mengambil sampel urine yang
benar, yaitu :
- Mencuci tangan dengan sabun
- Bersihkan alat kelamin dengan tisue/kasa steril
- Untuk pasien lakil laki yang tidak disunat, saat kencing tarik kulit
preputim sedikit ke blakang.
- Keluarkan urine, aliran pertama yang keluar dibuang, aliran urin
selanjutnya ditampung, hindari urine mengenai tepi wadah
penampung
- Penampungan selesai sebelum aliran urine habis
- Tutup wadah urine dan bawa ke laboratorium.
e. Pengambilan specimen feses
1. Siapkan wadah bermulut lebar dengan penutup yang bersih dan
kering.
2. Beri label yang berisi identitas pasien.
3. Beri penjelasan pada pasien cara mengambil sampel feses yang
benar, yaitu dengan mengambil sampel dari feses yang memiliki
kelainan secara makroskopis seperti darah, lender, maupun cacing.
4. Tutup wadah feses dan lakukan pemeriksaan yang diminta.
2. Penerimaan specimen
 Petugas menerima specimen dari pasien
 Petugas memeriksa specimen yang diterima ( volume, keadaan specimen)
 Catat waktu penerimaan specimen
c. Pengolahan Sampel
Jenis Spesimen Perlakuan pada spesimen Bentuk yang untuk
dianalisa
Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh beku
Centrifuger 3000 rpm, 5 Plasma
menit
Darah Beku Centrifuger 3000 rpm, 5 Serum
menit
Darah Kapiler Segera dianalisa Darah segar
Urine (urinalisa) Centrifuger 2000 rpm, 5 Endapan urine
menit
Urine (tes kehamilan) Segera dianalisa Urine segar

5
2. Analitik
a. HEMATOLOGI
 DARAH LENGKAP
1. MENYALAKAN ALAT
a. Pastikan reagen(diluent,lyse,dan enzimatic cleaner) sudah terpasang semua.
b. Pastikan Power Supply Adapter sudah terpasang dgn baik.
c. Tekan tombol ON/OF yang berwarna merah pd bagian depan alat.
d. Masukkan nama operator pd bagian LOGIN dgn menekan tombol A..Z.
e. Masukkan PASSWORD(123 atau kosongkan) lalu tekan VALID.
f. Tekan START UP agar alat melakukan inisialisasi dan pencucian awal. Tunggu
hingga lampu indikator berubah menjadi hijau. Jika gagal lakukan sekali lagi.
Apabila berlanjut segera hubungi teknisi dari distributor resmi.
g. Apabila start up berhasil, artinya alat siap digunakan.
h. Tekan RUN SAMPEL, maka needle akan keluar. Masukkan nomor lab(ID),
nama pasian(PID), dan jenis pasian(TYPE) jika diperlukan.
i. Posisikan needle ke dalam vial darah sampel,setelah itu tekan tombol sampel,
tunggu sampai lampu indikator berhenti berkedip dan needle naik.
j. Setelah lampu berubah menjadi hijau, hasil akan tertampil di layar.
k. Setelah lab selesai beroperasi, lakukan prosedur SHUT DOWN.
l. Jika dalam waktu 5 menit alat tidak dioperasikan, jarum akan naik ke atas.
Tekan tombol,sampel agar jarum turun.

2.PROSEDUR QUALITY CONTROL

a. Tekan MENU utk kembali ke menu utama.


b. Tekan Quality Control.
c. Pilih LOT yang dikehendaki. Jika belum ada tekan CHANGE untuk
menambahkan Nomor LOT yang baru.
d. Masukkan semua data yang diminta pada layar, data dapat dilihat dari kertas
nilai kontrol/assay sheet. Setelah semua dimasukkan tekan VALID.
e. Untuk analisis kontrol, tekan RESULT maka needle akan turun.
f. Posisikan needle ke dalam vial darah kontrol, setelah itu tekan tombol sampel,
tunggu sampai lampu indikator berhenti berkedip dan needle naik.
g. Ketika lampu menyala merah, artinya alat melakukan analisis kontrol. Tunggu
sampai lampu berwarna hijau.
h. Hasil kontrol akan terlihat di layar,parameter yang tercetak tebal menandakan
parameter yang tidak masuk spesifikasi dari kontrol.
i. Tekan LJ untuk melihat Levey Jennings dari kontrol.

6
3. Prosedur Penggantian Reagen
a. Tekan Menu untuk kembali ke menu utama
b. Tekan REAGENTS.
c. Pilih dan teakan JENIS REAGEN yang akan diganti.
d. Masukkan nomor LOT reagen dan EXPIRY date(dd mm yy)
e. Setelah semua data diisi dengan benar, tekan CHANGE REAGENT, kemudian
pilih YES.
f. Buka segel reagen yang baru, dan gantikan botol reagen yang kosong dengan
botol reagen yang baru di buka.
g. Kembali tekan JENIS REAGEN yang tadi diganti, kemudian tekan PRIME
XXXX(XXXX tergantung dari jenis reagen yang kita pilih).
h. Tunggu hingga lampu berwarna hijau pertanda proses selesai. Setelah selesai
alat dapat digunakan.
i. Untuk mengosongkan tampungan limbah/ WASTE, kosongkan tempat
penampungan limbah, kemudian setelah tempat penampungan dipasang
kembali, Tekan MENU>> REAGENTS>> WASTE>>RESET.
j. Setelah nilai tampungan kembali menjadi nol,tekan VALID.
k. Tekan MENU untuk kembali ke menu utama
4.Proses Pemeriksaan
a. Tekan tombol ‘id’ dan masukan ‘id’ pasien.
b.Tunggu jarum sampling keluar dan masukan sampel pasien sambil menekan
sampling bar.
c.Biarkan alat melakukan perhitungan dan tunggu hasilnya keluar.
5.Prosedur Stand By ( Mematikan Alat )
a. Tekan tombol Stan By dan biarkan alat melakukan pencucian secara otomatis.
b. Setelah alat selesai melakukan pencucian alat akan mati .
 GOLONGAN DARAH
1. Keluarkan reagen golongan darah dari dalam lemari pendingin, tunggu
hingga suhu kamar
2. Teteskan 3 bagian tetes darah pada kaca sediaan
3. Tambahka pada bagian tetes darah masing-masing
1 tetes serum anti A
1 tetes serum anti B
1 tetes serum anti AB
4. Campur dengan ujung lidi (satu lidi untuk satu macam campuran)
5. Goyangkan kaca sediaan dengan membuat gerakan melingkar selama 4
menit

7
6. Lihat bagian mana yang terjadi aglutinasi
Interpretasi Hasil
Gol Darah A : aglutinasi di anti A dan AB positif, aglutinasi anti B negative
Gol Darah B : aglutinasi di anti B dan AB positif, aglutinasi anti A negative
Gol Darah O : tidak terjadi aglutinasi di ketiga anti sera
Gil Darah AB : terjadi aglutinasi di semua anti sera
 HEMOGLOBIN SAHLI
1. Sampel dapat berupa darah kapiler maupun darah vena
2. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0.1 N sampai tanda 2
3. Hisaplah darah kapiler atau darah vena dengan pipet sahli sampai tepat
tanda 20 ul
4. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
kertas tisuue secara hati-hati jangan sampai darah dalam pipet berkurang.
5. Masukan darah sebanyak 20 ul ini kedalam tabung yang berisi larutan HCl
tadi tanpa menimbulkan gelembung udara
6. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan
HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang ( 3 kali )
7. Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin
8. Asam hematin yang terbentuk diencerkan dengan aquadest setetes demi
setetes sambil aduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai didapat
warna yang sama dengan warna standard
9. Miniskus yang ada dibaca ( permukaan terendah larutan )
10. Hasil dilaporkan dalam bentuk satuan gr/dl
Nilai Normal
Pria : 14 – 18 gr/dl
Wanita : 12 – 16 gr/dl

 CLOOTING TIME (CT)

1. Disinfeksi ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alcohol dan biarkan
kering
2. Pasang lanset pada autochlick
3. Tusuk ujung jari hingga sehingga keluar darah
4. Darah diteteskan sebanyak 2 tetes pada objek glass dan jalankan timer
5. Darah tadi dangkat dengan lidi tiap 30 detik sampai terlihat adanya benang
fibrin
6. Catat waktunya
Nilai Normal : 6 – 14 menit

8
 BLOODING TIME (BT)

1. Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan diambil.


2. Pasang lanset steril pada alat auto click.
3. Lakukan pijatan dan sterilisasi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan ditusuk
( telinga bagian bawah ).
4. Setelah kering, lakukan tusukan.
5. Hidupkan timer saat darah mulai keluar,hapus darah menggunakan kasa steril setiap
30 detik sekali.
6. Matikan timer saat darah berhenti keluar.
7. Catat waktu yang ditunjukan

Nilai normal : 1 – 6 menit

b. URINALISA
 Protein Urine, Gula Urine ( Gula Reduksi ),
1. Homogenisasi urine yang ada dalam botol penampungan.
2. Celupkan stick protein / gula reduksi ke dalam air seni yang ditampung.
3. Hilangkan kelebihan urine dengan, mengelap bagian bawah stick dengan
tissue.
4. Tunggu 2 menit lalu baca hasil dengan membandingkan perubahan warna
yang terjadi terhadap standar warna yang ada pada kemasan (sesuai
standar).
5. Catat hasil, dan berikan pada pasien
 Test Kehamilan (PP Test)
1. Tampung urine pasien dalam pot urine.
2. Masukan stick PP test kedalam urine, tunggu 30 detik.
3. Baca hasil ± 2 menit.
4. Catat hasil.
c. FECES RUTIN
 Feses Rutin
1. Makroskopis
- Spesimen diperiksa ditempat yang terang.
- Perhatikan adanya warna, bau, konsistensi, darah, lendir, cacing, dan
lain - lain.
2. Mikroskopis
- Tetesi kaca sediaan dengan larutan eosin 0,2 %.di sebelah kiri dan
larutan garam fisiologis disebelah kanan
- Ambil feses di bagian tengah atau permukaan yang mengandung
darah/lendir seujung lidi.
- Homogenisasi dengan larutan yang telah diteteskan tadi.
- Tutup dengan penutup kaca.
Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x dan 40 x

9
d. SEROLOGI DAN IMUNOLOGI
 ANTI HIV
a. Reagen Intec
1. Biarkan reagen dan sampel pada suhu kamar.
2. Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membrane.
3. Gunakan Mikropipet ukuran 5 – 50 µl.
4. Ambil serum/ plasma dan darah dengan menggunakan
mikropipet.sebanyak 30 µl. (1 tetes), lalu teteskan ke lubang sampel.
5. Lalu teteskan 1 (satu) tetes buffer.
6. Tunggu dan biarkan menyerap.
7. Baca Hasil dalam waktu 15 menit.
8. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium.
Interpretasi Hasil :
 Positif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan pasien.
 Negatif : terdapat 1 garis merah pada garis control
 Invalid
 : tidak ada garis merah baik kontrol maupun pasien

b. Raegen Ocoprobe
1. Biarkan reagen pada suhu kamar.
2. Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membrane.
3. Gunakan disposable dropper yang tersedia pada kit.
Untuk Sampel berupa serum/plasma
- Teteskan 1 tetes serum / plasma (± 25 ul) ke lubang sampel (S).
- Lalu teteskan 1 tetes buffer
Untuk Sampel berupa whole blood
- Teteskan 2 tetes darah (± 50 ul) ke lubang sampel (S).
- Lalu teteskan 2 tetes buffer,
4. Jalankan timer, tunggu dan biarkan menyerap.
5. Baca Hasil dalam waktu 15 – 20 menit (jangan melebihi 20 menit).
6. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Interpretasi Hasil :
 Positif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan garis pasien.
 Negatif : terdapat 1 garis merah pada garis control
 Invalid : tidak ada garis merah baik kontrol maupun pasien
c. Ragen Vikia
1. Biarkan reagen dan sampel pada suhu kamar.
2. Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membran.

10
3. Dengan menggunakan mikropipet, ambil sebanyak 10 ul samel serum /
plasma atau 20 ul untuk sampel whole blood dan teteskan ke dalam
lubang sampel (S) pada device test.
4. Tunggu dan biarkan menyerap.
5. Tambahkan 3- 4 tetes buffer (setara dengan 110 ul) dan mulai
perhitungan waktu.
6. Baca dan interpretasikan hasil pemeriksaan dalam 5- 20 menit.
7. Catat hasil pada from hasil
Interpretasi Hasil :
 Positif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan pasien
 Negatif : terdapat 1 garis merah pada garis control
 Invalid : tidak ada garis merah baik kontrol maupun pasien
d. Reagen SD ½ Multi
1. Biarkan reagen dan sampel pada suhu kamar.
2. Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membran.
3. Dengan menggunakan mikropipet, ambil sebanyak 10 ul samel serum /
plasma atau 20 ul untuk sampel whole blood dan teteskan ke dalam
lubang sampel (S) pada device test.
4. Tunggu dan biarkan menyerap.
5. Tambahkan 3- 4 tetes buffer (setara dengan 110 ul) dan mulai
perhitungan waktu.
6. Baca dan interpretasikan hasil pemeriksaan dalam 5- 20 menit.
7. Catat hasil pada from hasil
Interpretasi Hasil :
 Positif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan pasien
 Negatif : terdapat 1 garis merah pada garis control
 Invalid : tidak ada garis merah baik kontrol maupun pasien
 HbsAg
1. Bawa test dan sample ke suhu ruang.
2. Buka bungkus ambil ( card/kaset), dan pipet tetes letakan pada
permukaan datar dan kering.
3. Masukan 30 ul sampel (plasma,serum) ke dalam lubang sampel.
4. Bacalah hasil setelah 15 menit.
Interpretasi Hasil :
 Positif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan garis pasien.
 Negatif : terdapat 1 garis merah pada garis control
 Invalid : tidak ada garis merah baik kontrol maupun pasien

11
e. KIMIA KLINIK
 GULA DARAH
1. Siapkan alat pemeriksaan gula darah.
2. Tekan tombol on/off untuk menghidupkan alat.
3. Masukan barcode untuk pemeriksaan gula darah.
4. Masukan stick setelah muncul gambar stick pada layar, masukkan stick
gula darah.
5. Setelah muncul tanda penetesan darah pada layar, ambil darah pasien
dan teteskan pada stick.
6. Baca hasil
7. Catat hasil.
8. Cabut stick dan matikan alat.
Nilai Normal :
Puasa : 70 – 110 mg/dl
Sewaktu : 70 – 120 mg/dl
2 JPP : 70 – 150 mg/dl
 CHOLESTEROL
1. Siapkan alat pemeriksaan cholesterol.
2. Tekan tombol on/off untuk menghidupkan alat.
3. Masukan barcode untuk pemeriksaan cholesterol.
4. Masukan stick setelah muncul gambar stick pada layar, masukkan stick
cholesterol.
5. Setelah muncul tanda penetesan darah pada layar, ambil darah pasien
dan teteskan pada stick.
6. Baca hasil.
7. Catat hasil.
8. Cabut stick dan matikan alat.
Nilai Normal : ≤ 200 mg/dl

 ASAM URAT
1. Siapkan alat pemeriksaan asam urat.
2. Tekan tombol on/off untuk menghidupkan alat.
3. Masukan barcode untuk pemeriksaan asam urat.
4. Masukan stick setelah muncul gambar stick pada layar, masukkan stick
asam urat.
5. Setelah muncul tanda penetesan darah pada layar, ambil darah pasien
dan teteskan pada stick.
6. Baca hasil.
7. Catat hasil
8. Cabut stick dan matikan alat.
Nilai Normal :
Pria : 3,4 – 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4– 6,0 mg/dl

12
f. MIKROBIOLOGI
 BTA
1. Pembuatan sdiaan
- Periksa data pasien di pot dahak dan cocokan dengan form permintaan
laboratorium.
- Pindahkan data pasien dan lengkapi register laboratorium ( TB 04 )
untuk memperoleh nomer identitas sediaan
- Pindahkan data ke TB 05 dan lengkapi.
- Siapkan kaca sediaan dan tulis no identitas sediaan pada kaca
sediaan dengan menggunakan pensil sediaan
- Gunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) handscone, masker, jas lab.
- Persiapkan peralatan lainya, seperti lidi, kotak sediaan, dan lampu
bunsen
- Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas sama dengan pot
dahak.
- Membuka pot dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya droplet
(percikan dahak).
- Amati bagian dahak, bila terdapat darah dalam sampel, pasien
dianjurkan untuk menampung ulang sampel dahak, dengan
menggunakan lidi ambil dahak yang purulen (kental dan kuning
kehijau-hijauan).
- Mengoleskan dahak secara merata (jangan terlalu tebal dan jangan
terlalu tipis) pada permukaan kaca sediaan dan kemudian ratakan
dengan gerakan sepiral kecil – kecil dengan ukuran 2x3 cm.
- Jangan membuat gerakan sepiral kecil – kecil jika sediaan sudah
kering. Untuk mencegah terjadinya aerosol.
- Keringkan dalam suhu kamar.
- Lidi dimasukan kedalam wadah pembuangan aplikator yang sudah
berisi Lysol
2. Fiksasi sediaan
- Dahak yang sudah kering di suhu ruangan diambil mggunakan pinset
- Pastikan kaca sediaan menghadap ke atas
- Lewatkan sediaan diatas api bunsen yang berwarna biru 2 – 3 kali
selama 1 – 2 detik.
- Sediaan dapat disimpan atau segera di warnai

3. Pewarnaan dan Pembacaan.


a. Letakkan sediaan dahak yang telah dibuat dengan bagian apusan
menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci, antara
satu sediaan dengan sediaan lainnya masing-masing berjarak kurang
lebih 1 jari
b. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.

13
c. Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan
sampai keluar uap
d. Diamkan selama 5 menit
e. Bilas sediaan hati-hati dengan air mengalir
f. Miringkan sediaan menggunakan pinset untuk membuang air
g. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah
carbol fuchsi,maksimal 3 menit,cuci dengan air mengalir
h. Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama 15 detik
i. Bilas sediaan dengan air mengalir,Keringkan sediaan pada rak
pengering
j. Dibaca pada mikroskop pada pembesaran 100x dengan minyak imersi
k. Petugas membuang sampah medis pada tempatya
Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada Buku TB 04 dan di form hasil
l. TB 05
m. Petugas merapikan alat dan reagen
n. Petugas mencuci tangan

g. PARASITOLOGI

 Malaria

1.Pembuatan sediaan
a. Sediaan darah tebal

- Letakan kaca sediaan dengan 2 tetes darah dari darah kapiler dengan tetesan
menghadap ke atas
- Ambil kaca objek yang lain, tempelkan ujungnya pada darah yang pertama
dan lebarkan berlawanan arah jarum jam, dengan diameter ± 1 cm
- Biarkan sampai kering di rak pengering, kemudian beri nomer kode pasien di
bagian tepi
- Letekan kaca sediaan diatas rak dengan tetesan berada disebelah atas,
kemudian digenangi dengan aquades hingga terlihat pucat (pemisahan
hemoglobin hingga terhemolisa ). Kemudian sisa aquades dibuang
- Sediaan siap diwarnai

b. Sediaan darah tipis

- Letakan kaca sediaan dengan 1 tetes darah di atas meja dengan tetesan
berada dibagian kana atas
- Pegang dengan tangan kanan kaca penggeser dan letakan sisi pendeknya
disebelah kiri dari tetesan darah
- Kemudian gerakan kea rah tetesan darah sehingga mengenai tetesan
darah
- Setelah menyentuh sisi pendek kaca penggeser, darah akan menyebar pada
sisi kaca penggeser tersebut, tunggu sampai darah menyebar ke seluruh sisi
kaca penggeser
- Geserkan segera kaca penggeser ke kiri dengan sudut 30 - 45°( kaca
penggeser jangan ditekan )

- Kemudian sediaan dikeringkan. Pengeringan dibantu dengan menggerak –


geraknanya di udara, jangan lakukkan pemanasan
- Beri kode pasie kemudian difiksasi dengan menggunakan larutan metal
alcohol selama ± 10 menit
- Sediaan siap diwarnai

14
2. Pewarnaan sediaan

a. Encerkan larutan gimesa stok ( 0,75 %) ( 1 bagian larutan giemsa


berbanding 9 bagian larutan buffer
b. Letakan sediaan diatas rak pewarnaan kemudian lumuri dengan larutan
giemsa yang sudah diencerkan tadi ± 2,5 ml ( sampai semua permukaan
tertutup ) dan biarkan selama 30 menit
c. Tuangkan aquadest diatasnya sampai zat pewarna hilang
d. Keringkan sedian dibak pengeringan
e. Baca di mikroskop denganperbesaran 100 X

3. Pasca Analitik

Tata Laksana Pelaporan Hasil :


1. Penulisan hasil di buku register laboratorium
Tulis nama, umur, jenis kelamin, nomor identitas, kode pasien, alamat, jenis
pemeriksaan, waktu pengambilan sampel , waktu hasil selesai, dan penyerahan
hasil pemeriksaan pada buku register
2.Penulisan hasil pada formulir hasil lab
- Tulis identitas pasien : nama, umur, alamat tanggal pemeriksaan , jenis
tanggungan pasien
- Tulis hasil sesuai dengan permintaan pemeriksaan

Berkas yang harus diarsipkan :


1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Register Pemeriksaan Laboratorium
3. Hasil Kontrol Alat
4. Register Rekap Bulanan dan Laporan Tahunan
Tata Laksana Pengarsipan
a. Setiap hari formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dikumpulkan dengan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
b. Kumpulkan dan arsip setiap bulan.
c. Simpan selama satu bulan di laci penyimpanan ruang kerja.
d. Setelah satu bulan, dapat di simpan di gudang, berkas di simpan selama 3 tahun.
e. Berkas yang telah melewati masa simpan di musnahkan dan di buat berita acara
pemusnahan berkas.
f. Rekap jumlah pemeriksaan yang dilakukan setiap akhir bulan dan dimasukan ke
dalam register rekap pemeriksaan laboratorium, dan setiap tahun dibuatkan
laporan dan grafik.

BAB IV
DOKUMENTASI
1. Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium

15
2. Form Hasil Pemeriksaan Laboratorium
3. Register Pemeriksaan Laboratorium

16

Anda mungkin juga menyukai