Anda di halaman 1dari 17

Jenis-Jenis Tutup Tangki

Head adalah bagian tutup suatu bejana (vessel) yang penggunaan disesuaikan dengan
tekanan operasi bejana. tebal dari head ini tergantung dengan hasil perhitungan yang
ditentukan dan karakteristik fluida yang akan diproses didalam bagian dalam bejana. Tutup
bejana ini tebagi menjadi 6 bentuk yaitu:
a. Bejana ½ Bola (Hemispherical)
Suatu tutup bejana setengah bola adalah bentuk yang paling kuat, mampu menahan
tekan dua kali banyak dari bentuk tutup torispherical dilihat dari ketebalan yang sama.
Ongkos pembentukan suatu tutup bejana setengah bola, bagaimanapun lebih tinggi
dibandingkan dengan yang untuk suatu tutup berbentuk torispherical. Tutup bejana yang
setengah bola ini biasanya digunakan pada tekan tinggi.

Gambar 2.3 Bejana ½


Bola
(Hemisp herical)
Dari berbagai macam pengujian, didapat bahwa untuk tekanan sama di bagian yang
silindris dan tutup setengah bola dari suatu bejana, ketebalan dari tutup yang diperlukan
adalah separuh silinder tangkinya. Bagaimanapun, ketika pembesaran dari dua bagian
berbeda, tekan discontinuitas akan di-set ke arah tutup dan sampingan silinder. Untuk tidak
ada perbedaan di dalam pembesaran antara kedua bagian (ketegangan diametral yang sama)
dapat ditunjukkan bahwa untuk baja (perbandingan Poisson D 0.3) perbandingan dari
ketebalan tutup bejana setengah bola ketebalan jumlah maksimumnya, secara normal sama
dengan 0.6 (Brownell dan Young 1959). Cara perancangan tutup tipe Hemispherical adalah
sebagai berikut :
1. Cara Brownell & Young
 Hemispherical head
Langkah-langkah perancangan:
a. Trial th
b. Tentukan nilai rc (radius of curvature)
rc = d/2 (1)
c. Tentukan nilai rc/(100 th)
d. Pilih grafik sesuai dengan bahan konstruksi pilihan yang memberikan nilai yield point
(Tabel 5.1 Brownell dan Young 1959) yang masuk dalam kisaran grafik tersebut.
e. Tentukan nilai f/E
Tarik garis horizontal dari nilai (l 1/100 th) = rc/(100 th) ke arah kanan memotong garis
“sphere line”, Kemudian tarik garis ke arah bawah.
f. Tentukan nilai B
Dari nilai f/E tarik garis vertikal ke arah suhu operasi bejana, kemudian dari perpotongan
garis tersebut tarik garis horizontal ke kanan.
g. Tentukan nilai r/th
r r
=( c ) *100
t h 100t h (2)
h. Tentukan Pallow.
B
Pallow .=
r/t h (3)
i. Bandingkan nilai Pallow. dengan Plingkungan = 15 psi.
Perhitungan benar jika Pallow. > Plingkungan, tapi tidak Pallow. > >> Plingkungan. Jika Pallow. <
Plingkungan. maka lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas ( dengan nilai
trial th berikutnya > nilai trial th sebelumnya).

2. Cara Buthod & Megyesy


 Hemispherical head
Langkah-langkah perancangan:
a. Trial th
b. Tentukan nilai A
0,125
A=
Ro / t h (4)
Ro = Do/2
c. Pilih Grafik (hal. 41-45 Brownell dan Young 1959) sesuai dengan bahan konstruksi yang
digunakan.
d. Tentukan nilai B
Dengan cara menarik garis vertikal dari nilai A yang diperoleh ke arah suhu operasi
bejana, kemudian tarik garis horizontal ke arah kanan.
e. Tentukan tekanan kerja maksimum yang diizinkan (Pa)
B
Pa =
(Ro/t h ) (5)
Pa = tekanan kerja maksimum yang diizinkan, psi.
Jika nilai A berada di daerah sebelah kiri garis-garis suhu maka P a ditentukan
menggunakan rumus sebagai berikut:
0,0625 E
Pa =
(Ro/th )2 (6)
dengan: E = Modulus elastisitas bahan konstruksi pada suhu tertentu.
f. Bandingkan nilai Pa dengan Plingkungan = 15 psi.
Perhitungan benar jika Pa > Plingkungan, tapi tidak Pa. > >>Plingkungan.. Jika Pa < Plingkungan. maka
lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas ( dengan nilai trial t h
berikutnya > nilai trial th sebelumnya).

b. Bejana Ellips Piring (Ellipsoidal)


Kode spesifikasi untuk head ini sudah dibakukan oleh ASME-API (American
Petroleum Institute) pada konferensi ASME. Head tipe ini digunakan pada bejana yang
beroperasi pada tekanan > 200 sampai 400 psig. Untuk menghitung ketebalan minimum
Ellipsoidal dapat digunakan rumus:
Pi Di
e=
2 Jf −0.2 Pi
Gambar 2.4 Bejana Ellips Piring (Ellipsoidal)
Tutup bejana Ellipsoidal yang standar dihasilkan dengan suatu perbandingan poros
utama dan kecil sebesar 2:1. Cara perancangan tutup tipe Ellipsoidal adalah sebagai berikut :
1. Cara Brownell & Young
 Ellipsoidal head
Langkah-langkah perancangannya sama dengan Hemispherical head.
Perbedaan hanya pada perhitungan rc awal dengan menggunakan persamaan di bawah
ini:
rc = k * d (7)
Nilai k tergantung pada nilai (a/b) (Fig. 5.2 Brownell dan Young 1959), distribusi nilai k
pada berbagai nilai (a/b) dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Umumnya a/b yang
digunakan adalah 2.
Tabel 2.1. Distribusi Nilai k pada Berbagai Nilai a/b
a/b 3 2,8 2,6 2,4 2,2 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1
k 1,36 1,27 1,18 1,08 0,99 0,9 0,81 0,73 0,65 0,57 0,
5
2. Cara Buthod & Megyesy
 Elliptical head
Langkah-langkah perancangannya sama dengan Hemispherical head.
Perbedaanya pada nilai Ro, setiap Do pada persamaan torispherical diganti dengan Ro.
Ro = k Do (8)
Nilai k dapat dilihat pada Tabel 1 pada setiap distribusi a/b. Umumnya digunakan a/b = 2.
c. Torispherical Head
Suatu bentuk torispherical, yang mana sering digunakan sebagai penutup akhir dari
bejana silindris, dibentuk dari bagian dari suatu torus dan bagian dari suatu lapisan.
Bentuknya mendekati dari suatu bentuk lonjong tetapi adalah lebih murah dan lebih mudah
untuk membuatnya. Untuk menghitung ketebalan minimum torispherical dapat digunakan
rumus:
Pi Rc Cs
e=
2 Jf + Pi(Cs−0.2)
Dimana:
Cs = Faktor Konsentrasi Tegangan

= ¼ (3 +
√ Rc
Rk
)

Rc = Crown Radius
Rk = Knuckle Radius
*Rasio Knuckle terhadap Crown radius tidak boleh lebih besar dari 0,06 dan crown radius
tidak boleh lebih besar daripada diameter silinder.

Gambar 2.5 Torispherical Head


Keterangan : * (on demand)
d = inside diameter
D = outside diameter
S = thickness
R = dishing radius
r = knuckle radius
h = straight flange
H = total depth

Tutup torispherical yang standar adalah penutup yang paling umum digunakan
sebagai penutup akhir untuk bejana yang beroperasi pada tekan 15 bar. Dia dapat digunakan
untuk tekan yang lebih tinggi, tetapi di atas 10 bar, biayanya harus dibandingkan dengan
suatu tutup ellipsoidal. Diatas 15 bar, suatu tutup ellipsoidal pada umumnya terbuktikan
sebagai penutup paling hemat untuk digunakan.
Head tipe ini digunakan pada bejana yang beroperasi pada tekanan 15-200 psig dan
dapat dinaikkan dengan mengurangi local stress yang berada pada sudut head, yaitu dengan
cara membuat ior head ini sekurang-kurangnya 3 kali tebal shell atau 6 % diameter dalam
bejana.
Bentuk torispherical yang sering digunakan sebagai penutup akhir dari bejana
silindris, dibentuk dari bagian suatu torus dan bagian dari suatu lapisan. Bentuknya
mendekati bentuk lonjong tetapi lebih murah dan lebih mudah untuk membuatnya.
Perbandingan radius sendi engsel dan radius mahkota harus dibuat kurang dari 6/100 untuk
menghindari tekuk. Tekan akan menjadi lebih tinggi di bagian torus dibanding bagian yang
berbentuk bola.
Ada dua ujung batas tutup bejana torispherical: bahwa antar bagian yang silindris dan
tutupnya, adan itu adalah pada ujung dari radius mahkota dan radius sendi engsel. Penekukan
dan shear stress disebabkan oleh pembesaran diferensial yang terjadi pada titik-titik ini harus
diperhitungkan di perancangan tutup bejana tersebut. Suatu pendekatan yang diambil adalah
menggunakan persamaan dasar untuk suatu bentuk setengah bola dan untuk memperkenalkan
konsentrasi tekan atau bentuk, faktor yang memungkinkan tekan bisa ditingkatkan dalam
kaitan dengan discontinuitas.
1. Cara Brownell & Young
 Torispherical head
Langkah-langkah perancangannya sama dengan Hemispherical head.
Perbedaanya pada nilai rc yaitu:
rc = d (9)
2. Cara Buthod & Megyesy
 Torispherical head
Langkah-langkah perancangannya sama dengan Hemispherical head. Perbedaanya
pada nilai Do, setiap Ro pada persamaan Hemispherical diganti dengan Do.

d. Bejana Piring Standar (Flanged Standart Dished & Flanged Shallow Dished Heads)
Tutup jenis ini umunya digunakan untuk bejana horizontal yang menyimpan cairan
yang mudah menguap (volatile), seperti: nafta, bensin, alkohol dan lain-lain. Sedangkan pada
bejana silinder tegak biasanya digunakan sebagai bejana proses yang beroperasi pada tekan
rendah (vakum).
Jika diinginkan diameter tutup ≤ diameter shall maka digunakan flanged standart
dished sedangkan jika diinginkan diameter tutup ≥ diameter shell maka digunakan flanged
shallow dished head.

Sizes 14 to 252 inches diameter. From 12 gauge to 1-1/8 inches thick.


Gambar 2.6 Flanged Standard Dished & Flanged Shallow Dished Heads

e. Bejana Konis (Conical Head)


Tutup bejana konis biasanya digunakan sebagai penutup atas pada tangki silinder
tegak dengan laju alir yang rendah dan memiliki alas flat bottom yang beroperasi pada tekan
atmosperik. Disamping itu juga digunakan sebagai tutup bawah pada alat-alat proses seperti:
evaporator, spray dryer, crystallizer, bin, hopper, tangki pemisah dan lain-lain. Untuk
menghitung ketebalan minimum Conical Head dapat digunakan rumus:
Pi Dc 1
e= .
2 Jf −Pi cos ❑
Dimana:
Dc = Diameter Konis
Jika terdapat belokan dan tegangan shear akan menyebabkan perbedaan yang besar
terhadap konis dan silinder, maka persamaannya menjadi:
Cc Pi Dc
e=
2 Jf −Pi
Dimana:
Cc = 
 20° 30° 45° 60°
Cc 1.00 1.3 2.0 3.2
5 5

Gambar 2.7 Conical Head


Besarnya sudut (α) yang dibentuk pada jenis konis pada tutup atas tangki silinder
tegak dengan alas flat bottom adalah < 450C (menurut Morris), tetapi menurut Buthod &
Megsey < 300C. sebaiknya menggunakan α < 300C, karena 300C < α < 600C adalah
kemiringan sudut yang dibentuk tutup konis untuk tutup bawah bejana (bin, hopper) yang
mengalirkan cairan 300C < α < 450C dan 450C < α < 600C untuk mengalirkan butiran
padatan.
1. Cara Brownell & Young
 Conical head
Langkah-langkah perancangan:
a. Trial th
b. Tentukan nilai l
d
2
l=
tan α (10)
α adalah sudut puncak. Jika α = 45o maka bejana tanpa stiffeners.
c. Tentukan nilai l/do = l/d
Tentukan nilai do/th = d/th
d. Pilih grafik sesuai dengan bahan konstruksi pilihan yang memberikan nilai yield point
(Tabel 5.1) yang masuk dalam kisaran grafik tersebut.
e. Tentukan nilai f/E
Tarik garis horizontal dari nilai (l/do) ke arah kanan memotong garis do/th = do/t, Kemudian
tarik garis ke arah bawah.
f. Tentukan nilai B
Dari nilai f/E tarik garis vertikal ke arah suhu operasi bejana, kemudian dari perpotongan
garis tersebut tarik garis horizontal ke kanan.
g. Tentukan Pallow.
B
Pallow .=
do/t h (11)
h. Bandingkan nilai Pallow. dengan Plingkungan = 15 psi.
Perhitungan benar jika Pallow. > Plingkungan, tapi tidak Pallow. > >>Plingkungan.. Jika Pallow. < Plingkungan.
maka lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas ( dengan nilai trial t h
berikutnya > nilai trial th sebelumnya).
2 Cara Buthod & Megyesy
 Conical head

te α
L

Dl
Gambar 2.8a

Dl
α L
te

DS

Gambar 2.8b
A. Langkah-langkah perancangan untuk Gambar 2.8a:
a. Trial th
b. Tentukan nilai L (in)
D l /2
L=
tan α (12)
dengan: Dl = Do
c. Tentukan nilai te
te = th cos α (13)
d. Tentukan nilai Le
Le = L/2 (14)
e. Tentukan nilai Le/Dl dan Dl /te
f. Tentukan nilai A
(Grafik hal. 40)
Dari nilai Le/Dl (= L/Do pada Grafik ) tarik horizontal ke kanan momotong nilai D l /te (=
Do/t pada Grafik). Kemudian tarik garis ke bawah
g. Pilih Grafik (hal. 41-45) sesuai dengan bahan konstruksi yang digunakan.
h. Tentukan nilai B
Tarik garis vertikal ke arah suhu operasi bejana (pada grafik yang dipilih). Kemudian
perpotongan garis tersebut, tarik garis horizontal ke kanan.
i. Tentukan Pa
4B
Pa =
3( Dl / te ) (15)
Jika nilai A berada di daerah sebelah kiri garis-garis suhu maka P a ditentukan
menggunakan rumus sebagai berikut:
2AE
Pa =
3 ( Dl / t e ) (16)
j. Bandingkan nilai Pa dengan Plingkungan = 15 psi.
Perhitungan benar jika Pa > Plingkungan, tapi tidak Pa. > >>Plingkungan.
Jika Pa < Plingkungan. maka lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas
( dengan nilai trial th berikutnya > nilai trial th sebelumnya).

B. Langkah-langkah perancangan untuk Gambar 2.8b:


a. Trial th
b. Tentukan nilai L (in)
( D l -D S ) /2
L=
tan α (17)
dengan: Dl = Do
c. Tentukan nilai te
te = th cos α (18)
d. Tentukan nilai Le
Le = (L/2)(1+ DS /Dl) (19)
Langkah-langkah selanjutnya sama dengan cara Gambar 1.

f. Bejana Datar (Flanged – Only Head)


Perancangan tutup bejana ini adalah yang paling ekonomis karena merupakan
gabungan antara flange dan flat plate.

Sizes 14 to 275 inches diameter. From 12 gauge to 1 inch thick. I.D. or O.D.
Gambar 2.9 Flanged – Only Head
Aplikasi dari flanged-only dapat digunakan sebagai tutup bejana penyimpan jenis
silinder horizontal yang beroperasi pada tekan atmosferik. Tipe bejana dengan jenis tutup ini
dapat digunakan unutk menyimpan fuel oil (minyak bahan bakar), kerosin, minyak solar
ataupun cairan yang mempunyai tekanan uap rendah, disamping itu dapat juga digunakan
sebagai tutup atas konis, kisaran diameternya ≤ 20 ft.
Tutup bejana setengah bola, ellipsoidal dan torispherical secara bersama dikenal
sebagai tutup bejana yang bundar. Mereka dibentuk dengan menekan atau memutar, diameter
yang besar dibuat dari bagian pembentukan. Tutup torispherical sering dikenal sebagai tutup
bagian akhir. Ukuran yang lebih disukai dari tutup bejana yang bundar diberikan didalam
standard dan kode.
Persamaan untuk ketebalan dinding pada table 1.1. Volume penuh Vo dan permukaan
S sebagai V/Vo yang akan berhubungan dengan kedalaman atau ketinggian H/D pada vessel
horizontal.
Tabel 2.2 Tabel Data-data Standar API untuk Tangki

Kode ASME memberikan persamaan yang berhubungan ketebalan dinding terhadap


diameter, tekanan, ketegangan, dan efisiensi sambungan. Sejak ASME hanya menyebutkan
hubungannya dengan shell yang tipis, beberapa pembatasan diletakkan pada aplikasinya.
Untuk bentuk yang tidak biasanya, tidak ada metode perancangan yang sederhana, uji coba
harus dilakukan untuk bentuk yang dibutuhkan. Persamaan diekpresikan dalam bentuk
berdimensi. Walaupun jarang dipergunakan,persamaan yang tak berdimensi, misalnya D o,
dapat diturunkan dengan mensubstitusikan Do = 2t untuk D. Untuk perbandingan 2:1,
ellipsoidal head misalnya:

PD P( Do−2t ) PD
t= = =
2 SE−0,2 P 2 SE−0,2 P 2 SE+1,8 P '

Sebagai tambahan pada shell dan head, kontirbusi berat pada vessel dapat
memerlukan nozzle, manway, kebutuhan internal lainnya, dan struktur pendukung seperti
lugs untuk vessel horizontal dan skirt untuk vessel vertical. Nozzle dan manway
distandarisasi untuk perhitungan tekanan yang berlainan; dimension dan beratnya
ditunjukkan pada catalog pabrik. Perhitungan alat ini akan membantu sekitar 10-20% dalam
perhitungan berat vessel.
Persamaan Brownell & Young untuk head jenis flange-only :

CP
th  d c
f
Keterangan :
th = tebal head, in
d = diameter dalam shell, in
P = tekanan perancangan, psi
f = stress yang diizinkan, psi
C = konstanta dari appendix H atau Fig 13.8
c = faktor koreksi

Tabel 2.3 Formula For Design Of Vessel Under Internal Pressure


Pressure
Item Thickness t(in) Stress S(psi) Notes
P(psi)
Cylinder PR SEt P(R +0.6 t) t≤0.25D,
shell SE−0.5 P R+ 0.6 t t P≤0.385SE
2
Flat flanged t S
head(a) D √ 0.3 P /S 2 0.3D2P/t2
0.3 D
Torispheric 0.885 PL SEt P(0.885 L+ 0.1t)
r/L=0.06,
al head(b) SE−0.1 P 0.885 L+0.1 t t L≤D+2t
Torispheric M=
PLM 2 SEt P( LM +0.2 t)
al head(b) 3+(L/r )1/ 2
2 SE−0.2 P D+ 0.2t 2t
4
Ellipsoidal PD 2 SEt P( D+ 0.2t )
h/D=4
head(c) 2 SE−0.2 P D+ 0.2t 2t
Ellipsoidal PDK 2 SEt K={2+
P( DK +0.2 t)
head(c) (D/2h)2}/6,
2 SE−0.2 P DK +0.2 t 2 Et 2≤D/h≤6
Hemispheri PR 2 SEt P(R +0.2 t) t≤0.178D,
cal head(d)
SE−0.2 P R+ 0.2t 2t P≤0.685SE
or shell
Toriconical PD 2 SEtcosα P( D+ 1.2tcosα )
head(e) α ≤300
2 ( SE−0.6 P ) cosα D+1.2 tcosα 2 tcosα
*Nomenclature: D=diameter (in), E = joint efficiency (0.6-1,0), L = crown radius (in), P =
pressure (psig), h = inside depth of ellipsoidal head (in), r = knukle radius (in), R = radius
(in), S = allowable stress (psi), t = shell or head thickness (in).

Tabel 2.4 Maximum Allowable Tensile Stresses (psi) of Plate Steels


(a) Carbon and Low Alloy Steels

(b) High Low Steels


Table 2.3 diatas menghubungkan ketebalan dingding bejana dengan penutup bejana. Dengan
cara lain hal ini dapat diidentifikasi menggunakan grafik sebagai berikut;

Gambar 2.10 Pecahan volume silinder horizontal dan lengkung penutup pada penutup
bejana dan ketabelan bejana yang sesuai. H/D
Untuk mengetahui ketebalan dari penutup suatu bejan dapat digunakan persamaan berikut:

Nomenclature
D = diameter of cylinder
H = depth of liquid
S = surface of head
V = volume of full head
θ = angie subtended by liquid level or angle of cone
Cylinder
θ -2 arcoss (1-2H/D)
θ rad = θ ”/57.3
V/V0-(1/2 π ) ( θ -sin θ )
Hemispherical Head
S = 1.571D2
V = ( π /3)H2(1.5D-H)
V0 = ( π /12)D3
V/V0 = 2(H/D)21.5(H-D)

Ellipsoidal Head (h= D/4)


S = 1.09D2
V0 = 0.1309D3
V/V0 = 2(H/D)21.5(H-D)
Torispherical (L=D)
S = 0.842D2
V0 = 0.0778D3
V/V0 = 2(H/D)21.5(H-D)
Conical
D = {(D-d)/2}tan θ
0.5 ( D−d ) ,θ=45
=
0.2887 ( D−d ) θ=30
S = 0.785(D+d){ √ 4H2+(D-d)2}, curved surface
V = 0.262H(D2+Dd+d2)
Gambar 2.11 Jenis penutup bejana tekan berbentuk silinder. (a) Flat flanged: KR=knuckle
radius, SF=straing flanged. (b)Torispherical (dished), (c) Ellipsoidal. (d) Spherical, (e)
Conical, with knuckle. (f) Conical, with knuckle. (d)Nonstandard one of many possible types
in use.

Anda mungkin juga menyukai