14 Aproksimasi Kesalahan PDF
14 Aproksimasi Kesalahan PDF
APROKSIMASI KESALAHAN
A. Pengertian
Dalam pengukuran perlu ketelitian. Hasil pengukuran ini merupakan pendakatan nilai
ukuran yang sebenarnya. Misalnya hasil pengukuran 4,3 berarti ketelitiannya sampai 0,1 m, bila
hasil pengukurannya 4,32 m ketelitiannya sampai 0,01 m, dan bila hasil pengukuran 4 m
ketelitiannya hanya sampai 1 m. Jadi ketelitian merupakan satuan pengukuran terkecil.
B. Kesalahan
Kesalahan adalah selisih antara hasil pengukuran dengan hasil sebenarnya. Misal hasil
pengukurannya adalah x, maka:
1. Kesalahan mutlak
satuan pengukuran terkecil = ketelitian
Batas atas pengukuran
Batas bawah pengukuran
Hasil pengukuran dapat dituliskan dalam
2. Kesalahan relatif
3. Prosentase kesalahan
Contoh:
Hasil pengukuran gula pasir = 3,7 kg.
Hitunglah kesalahan mutlak, kesalahan relatif, prosentase kesalahan, dan batas atas/bawah
pengukurannya.
Penyelesaian:
Hasil pengukuran = 3,7 kg
Maka ketelitiannya adalah = 0,1 kg
Kesalahan mutlak = ½ ( 0,1 ) = 0,05 kg
Batas atas pengukuran = ( 3,7 + 0,05 ) kg = 3,75 kg
Batas bawah pengukuran = (3,7 – 0,05 ) kg = 3,65 kg
Kesalahan relatif = 0,05 / 3,7 = 0,0135
Prosesntase kesalahan = 0,0135 100% = 1,35%
Contoh:
Hasil pengukuran tepung beras dituliskan dalam bentuk (4,5 0,05) kg, tentukan toleransinya.
Penyelesaian:
Hasil pengukuran , toleransinya
Untuk hasil pengukuran (4,5 0,05) kg, maka toleransinya = 2 (0,05) kg = 0,1 kg
Contoh:
Hasil pengukuran adalah 3,2 kg dan 1,6 kg.
Tentukan batas atas/bawah jumlah pengukuran dan batas atas/bawah selisih pengukuran.
Penyelesaian:
Untuk pengukuran 3,2 kg, artinya hasil pengukurannya = (3,2 0,05) kg
Untuk pengukuran 1,6 kg, artinya hasil pengukurannya = (1,6 0,05) kg
Maka:
Batas atas, jumlah = (3,2 + 0,05 + 1,6 + 0,05) kg = 4,90 kg
Batas bawah, jumlah = (3,2 – 0,05 + 1,6 – 0,05) kg = 4,70 kg
Batas atas, selisih = (3,2 + 0,05) – (1,6 – 0,05) kg = 1,70 kg.
Batas bawah, selisih = (3,2 – 0,05) – (1,6 + 0,05) kg = 1,50 kg.
Contoh:
Dua hasil pengukuran yaitu 4,1 m dan 2 m.
Tentukan batas atas/bawah hasil kali pengukuran, dan batas atas/bawah hasil bagi pengukuran.
Penyelesaian:
Untuk pengukuran 4,1 m, artinya hasil pengukurannya (4,1 0,05) m
Untuk pengukuran 2 m, artinya hasil pengukurannya (2 0,5) m
Maka:
Batas atas hasil kali = (4,1 + 0,05) (2 + 0,5) m2 = 10,375 m2.
Batas bawah hasil kali = (4,1 0,05) (2 0,5) m2 = 6,075 m2.
Batas atas hasil bagi = (4,1 + 0,05) / (2 0,5) m2 = 2,767.
Batas bawah hasil bagi = (4,1 0,05) / (2 + 0,5) m2 = 1,620.
1. Panjang satu blok bahan pakaian seragam adalah (40 1) m. Jika bahan tersebut dipotong
menjadi potongan-potongan yang berukuran 1,5 m dengan salah mutlak 0,05 m, maka
banyaknya potongan bahan pakaian seragam yang diperoleh berada diantara berapa?
Penyelesaian:
Bahan pakaian (40 1) m.
Panjang paling besar = (40 + 1) m = 41 m
Panjang paling kecil = (40 – 1) m = 39 m
Potongan bahan 1,5 m dengan salah mutlak 0,05 m
Panjang potongan paling besar = (1,5 + 0,05) m = 1,55 m
Panjang potongan paling kecil = (1,5 – 0,05) m = 1,45 m
Hasil bagi paling besar = (panjang paling besar) / (potongan paling kecil)
= (41) / (1,45) = 28,27 28
2. Dari suatu batang logam yang panjangnya (1 0,01) m diperlukan dua keratan yang
panjangnya masing-masing 0,4 m dengan toleransi 0,02 m. Tentukan interval panjang sisa
batang tersebut.
Penyelesaian:
Panjang batang logam (1 0,01) m
Panjang paling besar = (1 + 0,01) m = 1,01 m
Panjang paling kecil = (1 – 0,01) m = 0,99 m
Panjang keratan 0,4 m dengan toleransi 0,02 m ----- ini adalah 2x.
Panjang keratan (0,4 0,01) m, karena rumusnya
Panjang paling besar 2 keratan = 2 (0,4 + 0,01) m = 2 (0,41) m = 0,82 m
Panjang palng kecil 2 keratan = 2 (0,4 – 0,01) m = 2 (0,39) m = 0,78 m
Sisa batang paling besar = (1,01 – 0,78) m = 0,23 m = 23 cm
Sisa batang paling kecil = (0,99 – 0,82) m = 0,17 m = 17 cm
Jadi interval sisa batang logam berada diantara: 17 cm dan 23 cm.
3. Dari sepotong pipa pralon yang panjangnya (30,0 0,5) dm, diperlukan 4 potongan dengan
panjang masing-masing (6,0 0,1). Hitung panjang pipa yang tersisa.
Penyelesaian:
Pipa pralon panjang (30,0 0,5) dm.
Pipa paling panjang = (30,0 + 0,5) dm = 30,5 dm
Pipa paling pendek = (30,0 – 0,5) dm = 29,5 dm
Panjang potongan (6,0 0,1) dm.
4 potongan paling panjang = 4 (6,0 + 0,1) dm = 4 (6,1) dm = 24,4 dm
4 potongan paling pendek = 4 (6,0 – 0,1) dm = 4 (5,9) dm = 23,6 dm
Sisa pipa paling panjang = (30,0 – 23,6) dm = 6,9dm
Sisa pipa paling pendek = (29,5 – 24,2) dm = 5,1 dm
Jadi sisa berada diantara: 5,1 dm dan 6,9 dm,
dengan toleransi = 2 x = 2 (0,05) dm = 0,1 dm