Noviana Fpsi PDF
Noviana Fpsi PDF
Skripsi
Oleh:
Noviana
NIM : 109070000220
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015
i
Terkadang terasa pesimis, namun bangkitlah
dengan bayangan euforia yang nanti kalian raih.
-anonim-
v
Penelitian ini saya persembahkan
untuk almarhum Papah yang semasa hidupnya selalu
berdoa, memberi dukungan dan menunggu keberhasilan
saya dalam mencapai kesuksesan.
Untuk Mama yang senantiasa berdo’a, dan
memberikan kasih sayang.
Untukkakak, dan adik-adik yang saya sayangi dan
cintai
serta para dosen yang senantiasa memberikan
saya banyak ilmu.
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
xii
2.6 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Secara operasional kreativitas dapat
(Munandar, 1999).
lain pihak, menuntut adaptasi secara kreatif dan kemampuan untuk mencari
baik dalam skala besar maupun kecil. Hal tersebut juga terungkap oleh Sapta
Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara penutupan
1
2
bahwa kreativitas yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi modal dasar untuk
dapat berkarya dan menghasilkan hal-hal baru yang terinspirasi dari hal-hal yang
pernah ada. Kreativitas merupakan sebuah daya yang dapat terus menghidupkan
manusia (www.parekraf.go.id).
Aburizal Bakrie juga mengungkapkan hal yang sama dalam blog nya ketika
kreatif di kota Surabaya dan Bandung. Beliau mengungkapkan, “Saya yakin anak
tak diragukan lagi. Saya yakin masa depan industri kreatif kita cerah di tangan
mereka. Ini sesuatu yang penting. Karena ini menjadi modal utama bagi bangsa
ini untuk lebih maju lagi dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia”
(Bakrie, 2013).
kreatif dan inovatif, maka semua penemuan yang memperbaiki derajat hidup kita
di kehidupan ini adalah penting dan merupakan modal utama untuk memajukan
diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Tujuan dari
kreativitas itu sendiri. Saat ini hampir setiap orang, dari orang awam, pemimpin
secara umum, bahwa adanya penurunan peranan dan kualitas diri di kalangan
berani mencoba pada generasi muda yang mengalami hambatan sehingga pada
mempunyai visi untuk masa depan, dengan menetapkan beberapa misi, berikut
salah satu misi yang ditetapkan; “Pewujudan kehidupan sosial budaya yang
yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi masyarakat, terutama
4
bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan mengembangkan sistem dana
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
tapi hal tersebut belum terlaksana cukup baik, baik dari metode mengajarnya,
iklim kelasnya, atau sarana prasarana yang mendukung hal tersebut. Nang Primadi
"Lebih jauh lagi, cara belajar dalam pendidikan saat ini sudah terlalu lama
(suasana hati) merupakan suatu emosi yang lemah, lembut, biasanya merupakan
suatu peralihan yang sifatnya tidak berlangsung lama (Chaplin, 2008). Terungkap
dalam penelitian To dan Fisher, bahwa ada pengaruh yang kuat ketika mood
Batey, Furnham, & Safiullina (2010) menyatakan ada hubungan positif dan
negatif antara kreativitas dengan dimensi dari big five personality. Kreativitas
Selain faktor internal yang telah dipaparkan di atas, ada faktor eksternal
yang berarti. Pada faktor pertama Arieti berpendapat bahwa seorang musikus
lingkungan dimana tidak ada kemungkinan untuk mempelajari musik secara wajar
kreativitas seseorang.
para pekerja, sehingga dapat memberi hasil atau nilai bagi pengembangan
organisasi.
terhadap sikap kreatif. Chang, Hsu, dan Chen (2013) juga menemukan bahwa ada
korelasi positif antara iklim kelas dengan suasana yang menyenangkan terhadap
usia 11-16 tahun, tidak ada pengaruh iklim kreatif terhadap kreativitas siswa.
dipengaruhi oleh metode mengajar. Metode mengajar dengan cara yang kreatif
expansion) seseorang menjadi lebih efektif. Selain itu Munandar (2009) juga
cara mengajar. Dalam suasana non otoriter, ketika belajar atas prakarsa sendiri
berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru dan anak diberi kesempatan
untuk bekerja sesuai dengan minat dan kebutuhannya, kemampuan kreatif dapat
tumbuh dengan subur. Suasana seperti ini dapat dibangun pada sekolah secara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan inovatif. Situs berita
mampu mengubah sampah plastik, sedotan, kemasan kopi, kulit jagung, koran dan
karung beras menjadi barang berharga seperti bunga, baju, tas, sandal, sepatu,
keranjang, sajadah dan permadani. Siti Nurlaela selaku guru bahasa Inggris
harinya. Jika sudah didaur ulang dibuat kerajinan tangan, maka karya siswa
akan dijual uangnya bisa untuk tambahan jajan”. Menurutnya, kegiatan daur
sekolah, daur ulang sampah juga dapat mendorong kreativitas siswa untuk
memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal
telling story, membaca puisi, scrabble, bercerita dalam bahasa Jerman, dan
bercerita dalam bahasa Indonesia. Menurut Rahmat, selaku guru SMAN 3, hal
Telah dijelaskan dari berbagai sumber dan tokoh bahwa setiap individu
Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh inteligensi, tipe kepribadian dan iklim
diteliti adalah:
verbal, dimana setiap sub tes mengukur aspek yang berbeda dari berpikir
kreatif.
10
lingkungannya.
dan perilaku (Pervin, Cervone & John, 2012). Dalam penelitian ini
4. Iklim kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah iklim yang
pemanfaatan dalam berbagai macam pendekatan serta konsep yang baru dan
berbeda (Isaksen, Lauer & Ekvall, 1998) dengan model iklim kreatif dari
dukungan untuk ide (idea support), debat (debate), dan konflik (conflict).
Dari latar belakang yang telah disajikan, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan inteligensi, tipe kepribadian dan iklim
kreativitas?
6. Berapa proporsi varians inteligensi, tipe kepribadian dan iklim kreatif yang
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh inteligensi, tipe
kepribadian dan iklim kreatif, terhadap kreativitas dan variabel manakah yang
paling kuat mempengaruhi kreativitas. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para
itu juga dapat menjadi penguat dan pendukung atau kritik terhadap teori-teori dan
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan
Pembahasan pada bab ini meliputi teori, konsep dan pengukuran kreativitas,
inteligensi, tipe kepribadian dan iklim kreatif, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian.
13
Pada bab ini dikemukakan, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi
prosedur penelitian.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini meliputi teori, konsep dan pengukuran kreativitas,
inteligensi, tipe kepribadian dan iklim kreatif, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian.
2.1 Kreativitas
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
menghasilkan bentuk-bentuk seni yang baru dan diterima dari orang lain, maka
temuan tersebut menjadi bagian dari tradisi budaya, tercatat, dan dikirim ke
generasi selanjutnya.
Individu yang kreatif adalah individu yang dapat memimpin sebuah kehidupan
14
15
penemuan, buku, dan wawasan) dalam arti ia melakukannya dengan original dan
tidak biasa.
kreativitas adalah proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinal. Begitu
juga Sternberg (2008) yang juga menyatakan bahwa kreativitas sebagai proses
memproduksi sesuatu yang orisinil dan bernilai. Sesuatu yang dimaksud adalah
berupa sebuah teori, tarian, zat kimia, suatu proses atau prosedur, cerita, simfoni,
kemampuan untuk berpikir dalam cara-cara yang baru dan tidak biasa serta
seseorang dapat menemukan produk atau solusi yang belum pernah ditemukan
orang lain.
adalah teori dari Utami Munandar (2009), yakni kreativitas adalah kemampuan
yang ada.
16
diantaranya;
1. Jenis kelamin
mandiri, bahkan didesak oleh teman sebayanya untuk bertindak suatu hal
yang beresiko, dan juga anak laki-laki didorong oleh para orang tua dan
2. Status sosioekonomi
3. Urutan kelahiran
mungkin lebih kreatif dari yang lahir pertama, karena pada umumnya anak
yang lahir pertama akan lebih ditekan untuk menyesuaikan diri dengan
4. Ukuran keluarga
Dalam ukuran keluarga yang kecil, lebih memungkinkan anak untuk lebih
besar, terlebih jika anak terdidik secara otoriter dan kondisi sosioekonomi
yang rendah.
lingkungan desa pada umumnya anak dididik secara otoriter yang kurang
merangsang kreativitas.
6. Inteligensi
Setiap anak yang pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar. Hal ini
banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik sosial dan mampu
1. Metode mengajar
dan Tajari (2011), menyatakan bahwa metode mengajar dengan cara yang
2. Kepribadian
Kepribadian merupakan bagian yang khas dari setiap individu. Hal ini
3. Inteligensi
4. Iklim kreatif
5. Mood
faktor internal. Mood (suasana hati) merupakan satu emosi yang lemah,
Fisher, bahwa ada pengaruh yang kuat ketika mood positif diaktifkan
penelitian ini akan diuji faktor internal dan eksternal yaitu; inteligensi dan
kepribadian sebagai faktor internal, dan iklim kreatif sebagai faktor eksternal.
di Indonesia pada tahun 1977, yaitu tes kreativitas verbal, yang mengukur
dari Guilford sebagai kerangka teoretis. Tes ini terdiri dari enam sub-tes
(permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang
dimensi operasi berpikir divergen, dengan dimensi konten verbal, tetapi masing-
20
masing berbeda dalam dimensi produk. Setiap sub-tes mengukur aspek yang
Torrance, dan digunakan pertama kali di Indonesia oleh Utami Munandar pada
tahun 1976 dan dilakukan penelitian standarisasi pada tahun 1988, yaitu TKF (Tes
skor untuk bonus orisinalitas jika subjek mampu menggabung dua lingkaran atau
lebih menjadi satu objek; makin banyak lingkaran yang dapat digabung, makin
Berpikir Divergen yang mencakup dimensi operasi (proses), dimensi content dan
dimensi produk. Tes kreativitas ini digunakan untuk populasi remaja dan orang
dewasa, meskipun ada juga yang untuk anak-anak usia kelas 4 sampai kelas 6 SD.
Tes tersebut disusun untuk anak-anak terdiri dari 10 sub-tes, yaitu; nama untuk
cerita, apa yang dapat dilakukan, arti yang sama, menulis kalimat, macam-macam
orang, membuat dekorasi. Tes ini mempunyai batas waktu, hal tersebut penting
pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Tes Kemampuan Verbal (TKV)
Utami Munandar yang dimodifikasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat mewakili
berpikir kreatif pada usia remaja, yang disesuaikan dengan perkembangan remaja
masa kini.
2.2 Inteligensi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Santrock (2006) yang mendefinisikan
22
teori, diantaranya;
a. Faktor ‘g’
dimengerti berdasarkan dua jenis faktor. Pertama, faktor umum ‘g’ (general) yang
merupakan faktor pendorong performa di semua tes kemampuan mental, faktor ini
menjadi kunci untuk memahami inteligensi. Faktor yang kedua yaitu faktor
spesifik yang terlibat di dalam performa dan terdapat pada tipe-tipe tertentu tes
kemampuan mental.
b. Model-model hierarkis
Cattel (dalam Sternberg, 2008) menyatakan bahwa model ini mengandung dua
sub faktor utama, yaitu fluid abillities dan crystallized abillities. Fluid abillities
merupakan pengetahuan dan kosa kata yang terakumulasi untuk waktu yang lama,
dibutuhkan.
23
yang telah disebutkan mencakup faktor lain yang lebih spesifik, yaitu kemampuan
2008) menyatakan bahwa model hierarkis yang lebih baru adalah model yang
yang luas, seperti fluid intelligence dan crystallized intelligence. Strata III
c. Multi Inteligensi
sebuah kecerdasan yang berbeda, bukan hanya sebagai bagian dari sebuah
keseluruhan.
Tes inteligensi merupakan ukuran umum mengenai fungsi kognitif saat ini;
dirancang untuk usia dua tahun sampai tingkat dewasa. Materinya mencakup buku
kecil berisi kartu-kartu untuk presentasi, flip-over soal-soal tes, objek-objek tes;
balok, papan bentuk, manik-manik dengan berbagai macam dan warna, gambar
boneka besar yang uniseks dan multietnik, buku catatan kecil untuk penguji
memberikan skor dan catatan, serta buku pedoman untuk skor dan cara
memori jangka pendek (bead memory, memori untuk kalimat, memori untuk digit,
individu. Skala ini mencakup tiga skala, yaitu K-ABC, KAIT, dan K-BIT. K-ABC
(Kaufman Assesment Battery for Children), skala ini dirancang untuk usia 2
setengah tahun sampai 12 tahun 6 bulan. Skala ini mencakup skala pretasi yang
kata, dan informasi umum. Namun bukan untuk mengukur pengetahuan faktual
and Adult Intelligence Test), dirancang untuk usia 11 sampai 85 tahun. Skala ini
25
sampai 90 tahun. Skala ini dirancang sebagai instrumen penyaringan yang cepat
untuk memperkirakan tingkat intelektual yang terdiri dari satu subtes verbal yang
terdiri dari 45 soal kosa kata ekspresif dan 37 definisi, dan satu subtes nonverbal
skala untuk orang dewasa, untuk anak usia sekolah, dan untuk anak usia pra
sekolah. WAIS-R (Wechsler Adult Intelligence Scale- Revised) untuk usia 16-74
tahun, WISC-III (Wechsler Intelligence Scale for Children – Third Edition) untuk
Intelligence- Revised) untuk usia 3 – 7 tahun 3 bulan (Anastasi & Urbina, 2007).
Dalam tes inteligensi umum ini mengukur kemampuan seseorang secara global
dalam bertindak secara sengaja, berpikir secara rasional, dan efektivitas seseorang
Pada penelitian ini penulis tidak melakukan tes inteligensi sendiri, tetapi
mengambil hasil data tes inteligensi siswa-siswi yang telah dilakukan di sekolah
pada 14 Juli 2012 untuk kelas XII, 13 Juli 2013 untuk kelas XI, dan 12 Juli 2014
Revised).
26
2.3. Kepribadian
sebagai organisasi atau susunan yang dinamis dari sistem psikofisik dalam diri
sebuah pola dari sifat yang relatif menetap dan karakteristik unik, dimana
(characteristis) merupakan ciri khas seseorang yang unik, dan termasuk pada
menjadi bentuk dasar dari struktur kepribadian yang saat ini lebih dikenal dengan
pemikiran, dan perilaku yang dapat dianalisis melalui lima tipe kepribadian (Big
dan openness.
John & Srivastava (1999) menjelaskan karakteristik kelima dimensi tipe dalam
1. Extraversion (E)
Extraversion sering disebut juga dengan surgency. Individu dengan skor tinggi
pada faktor extraversion (E) cenderung penuh dengan kasih sayang, periang,
dengan tingkat extraversion rendah lebih menyukai untuk berdiam diri, tenang,
2. Agreeableness (A)
dengan yang tak mengenal belas kasih. Individu dengan skor tinggi pada faktor ini
suka mengalah, penerima, dan baik hati. Faktor ini juga disebut dengan social
tingkat agreeableness yang rendah, suka mencurigai, kikir, tidak ramah, mudah
tersinggung, cenderung untuk lebih agresif dan mengkritik orang lain serta kurang
kooperatif.
3. Conscientiousness (C)
ambisius, berfokus pada pencapaian, dan disiplin diri. Faktor ini dapat juga
disebut dengan dependability, impulse control dan will to achive. Secara umum,
individu yang memiliki skor tinggi pada faktor ini adalah pekerja keras, cermat,
tepat waktu, dan tekun. Sebaliknya, pada individu yang berskor rendah dalam
faktor ini cenderung tidak teratur, lalai, pemalas, dan tidak memiliki tujuan serta
4. Neuroticism (N)
Individu dengan skor tinggi pada faktor Neuroticism (N), memiliki kecenderungan
emosional, dan rentan terhadap gangguan stress. Seseorang yang memiliki tingkat
neuroticism yang rendah akan lebih gembira dan puas terhadap hidup jika
dengan skor yang rendah pada N, biasanya tenang, bertemperamental datar, puas
5. Openness (O)
penyesuaian terhadap suatu situasi dan ide yang baru. Individu tersebut memiliki
29
ciri mudah bertoleransi, memiliki kapasitas dalam menyerap informasi, fokus dan
mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Pada
individu dengan tingkat openness yang rendah digambarkan sebagai pribadi yang
Puccio & Grivas (2009), mengukur kepribadian dengan alat ukur DiSC. Alat ukur
DiSC terdiri dari 28 set kata-kata, ada empat kata sifat dalam setiap set.
terbaik yang menggambarkan diri sendiri, juga kata yang paling deskriptif. Dari
ulasan tersebut, maka akan menghasilkan skor kepribadian pada empat dimensi:
memiliki skor tinggi pada Dominance, maka ia adalah seseorang yang aktif ketika
berhadapan dengan masalah dan tantangan. Skor tinggi pada Influence, maka
seseorang yang tidak menyukai perubahan dan lebih suka pada kecepatan yang
NEO-PI-R (NEO Personality Inventory) sebagai alat ukur kepribadian. Alat ukur
ini dibuat dengan tiga tingkat instrumen, yang terdiri dari 240 item ditambah
30
menggunakan alat ukur BFI (Big Five Inventory). Alat ukur ini tediri dari 44 item
yang yang mengukur individu dengan lima tipe faktor kepribadian (Goldberg,
adaptasi skala oleh John, O. P. dan Srivastava, S, yaitu BFI (Big Five Inventory).
Hal ini dimaksudkan agar item-item yang dibuat mampu mewakili kepribadian
(1999).
organisasi. Iklim merupakan tingkah laku, sikap, dan perasaan individu yang
bersatu di dalam sebuah kelompok organisasi, yang sudah dibedakan dari budaya,
dan mengacu pada nilai, serta keyakinan yang mendasari peraturan sosial. Dalam
bidang pendidikan, istilah iklim belum dapat didefinisikan menjadi satu definisi.
Istilah iklim ini masih sering digunakan dengan istilah lain, seperti; budaya,
atmosfer, karakter dan irama (Prosser dalam McLellan & Nicholl, 2013).
31
Iklim kreativitas dan perubahan iklim (The climate for creativity and
baru, pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut mendukung pembangunan,
definisi iklim kreatif dari Isaksen, Lauer dan Ekvall (1998) untuk penelitian ini,
kreatif dari McLellan dan Nicholl (2013) untuk melihat apakah iklim kelas di
Menurut Ekvall dan Isaksen (dalam McLellan & Nicholl, 2013), terdapat
sembilan dimensiiklim kreatif yang akan berlaku untuk setiap pengaturan dimana
berlaku untuk situasi yang berbeda seperti tim olahraga, kelas dan
1. Challenge
tujuan jangka panjang, dan visi. Ketika tingkatan sebuah tantangan dan
keterlibatan ini semakin tinggi, maka seseorang akan merasa semakin termotivasi
dan mau berkomitmen untuk berkontribusi. Iklim yang menantang memiliki ciri-
2. Freedom
kemandirian, dan sumber daya yang digunakan untuk penetapan dari pekerjaan
berbagi informasi.
3. Trust/openness
Ketika ada kepercayaan yang tinggi, individu dapat benar-benar terbuka dan jujur
satu sama lain. Seseorang akan mengandalkan satu sama lainnya untuk
memiliki rasa hormat yang tulus antara satu dengan yang lainnya.
4. Idea time
Dalam situasi yang sangat bagus untuk memunculkan ide, ada kemungkinan
untuk dibahas dan diuji. Ada kesempatan untuk mengambil waktu dan
33
5. Playfulness/humour
situasi yang santai, penuh tawa, lelucon, dan baik hati sering terjadi. Orang lain
kerja. Iklim ini dipandang sebagai iklim yang easy going dan ringan hati.
6. Risk-taking
pengambilan resiko tinggi, inisiatif berani dapat diambil bahkan ketika hasil tidak
7. Idea support
Salah satu cara untuk mendapatkan ide-ide baru adalah dengan sebuah iklim yang
mendukung, penerimaan ide dan saran yang penuh perhatian dan professional dari
atasan, teman sebaya, dan juga dengan bawahan. Seseorang mendengar satu sama
lain dan mendorong dengan sebuah inisiatif. Hal ini memungkinkan seseorang
8. Debate
9. Conflict
tingkat konflik sedang tinggi, kelompok dan individu kemungkinan akan tidak
menyukai atau bahkan benci satu sama lain. Iklim dapat dicirikan dengan ‘perang
Ekvall (dalam McLellan & Nicholl, 2013) menggunakan CCQ (Creative Climate
dan conflict.
Dalam penelitian ini, peneliti akan memodifikasi alat ukur iklim kreatif
taking, idea support, debate dan conflict sebagai cakupan dari indikator-indikator
manusia tidak memiliki sifat kreatif dan inovatif, maka semua penemuan yang
memperbaiki derajat hidup kita tidak ada, maka dari itu peran kreativitas sangat
pendidikan.
Namun dalam Situs berita online Suara Merdeka (2013) dikatakan bahwa
belum dijalankan dengan baik, seperti; metode mengajarnya, iklim kelasnya, atau
dianggap sinonim dengan kecerdasan tinggi. Keyakinan ini telah diperkuat dengan
kenyataan bahwa orang dengan inteligensi yang sangat tinggi disamakan dengan
mengatakan bahwa kecerdasan dan kreativitas bukan hal yang sama. Batey,
36
dan fluid intelligence. Horn (dalam Alan, 1994) menjelaskan bahwa crystallized
terhadap kreativitas.
oleh kepribadian. Seperti yang dijelaskan dalam salah satu penelitian oleh Batey,
Furnham, & Safiullina (2010) menyatakan ada hubungan positif dan negatif
dengan dimensi openness memiliki karakteristik kreatif, minat yang luas, ingin
tahu, orisinal, imajinatif, dan tidak tradisional membuat individu ini mempunyai
dimensi yang memiliki ciri cemas, gugup, emosional, tidak aman, dan tidak cakap
dan rentan pada ide yang tidak realistis hal tersebut menjadikan rendahnya
sejumlah besar jalan keluar dalam memecahkan suatu masalah (Santrock, 2003).
Jacqueline Mayfield dan Milton Mayfield (2008), menyatakan bahwa iklim yang
individu, dimana lingkungan tersebut memiliki peran untuk para pekerja, sehingga
wawancara guru dan murid, bahwa iklim kreatif yang mereka rasakan tidak
merasakan ada iklim yang menantang, bebas dan dukungan untuk mewujudkan
kemandirian, dan sumber daya yang digunakan untuk penetapan dari pekerjaan
dan berbagi informasi pekerjaannya. Begitu juga dengan iklim idea support salah
satu cara untuk mendapatkan ide-ide baru adalah dengan sebuah iklim yang
38
mendukung, penerimaan ide dan saran yang penuh perhatian dan professional dari
atasan, teman sebaya, dan juga dengan bawahan. Seseorang mendengar satu sama
lain dan mendorong dengan sebuah inisiatif. Hal ini memungkinkan seseorang
Jadi pada penelitian ini peneliti akan meneliti pengaruh inteligensi, tipe
Inteligensi
Tipe Kepribadian
Extraversion
Agreeableness
Conscientiousness Kreativitas
Neuroticism
Openness
Iklim Kreatif
terhadap kreativitas.
terhadap kreativitas.
terhadap kreativitas.
terhadap kreativitas.
kreativitas.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan tentang populasi dan sampel penelitian, variabel
989 orang. Siswa SMA yang dijadikan populasi adalah siswa yang sudah
mengikuti tes inteligensi dan sudah dalam pembagian kelas; kelas IPA dan IPS.
2. Siswa-siswa SMA diasumsikan sudah memiliki kosa kata yang lebih banyak
3. Siswa-siswa SMA sudah ada pembagian kelas; kelas IPA dan IPS yang
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 201 orang yang
terdiri dari kelas X, XI, dan XII, kelas X terdiri dari 36 siswa untuk IPS dan 35
siswa untuk IPA, kelas XI terdiri dari 37 siswa untuk IPS dan 34 siswa untuk IPA,
kelas XII terdiri dari 34 siswa untuk IPS dan 25 siswa untuk IPA.
diperoleh enam kelas dari tiga tingkatan kelas, yakni; 1 kelas IPA dan 1 kelas IPS
dari kelas X, 1 kelas IPA dan 1 kelas IPS dari kelas XI, dan 1 kelas IPA dan 1
Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah kreativitas dan
3.3.1 Kreativitas
terungkap secara verbal, berdasarkan data atau informasi yang didapat dari
berpikir divergen. Tes ini terdiri dari enam sub-tes (permulaan kata, menyusun
berpikir divergen. Setiap sub-tes mengukur aspek yang berbeda dari berpikir
kreatif.
3.3.2 Inteligensi
seseorang secara global dalam bertindak secara sengaja, berpikir secara rasional,
3.3.3 Kepribadian
neuroticism, openness.
43
dalam menyerap informasi, fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai
Iklim kreatif yang dimaksud adalah iklim yang memajukan generasi, pemikiran,
penggunaan produk baru, pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut
pendekatan serta konsep yang baru dan berbeda (Isaksen, Lauer & Ekvall, 1998),
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan hasil tes, tes kreativitas verbal, dan self inventory, dalam
bentuk skala model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Selain itu pernyataannya
dibuat dengan kategori positif atau kesetujuan (favorable) dan item negatif atau
dipilih sesuai dengan jenis pernyataan yakni favorable atau unfavorable. Jika
Tabel 3.1
Tabel bobot skor
Kategori Respon SS S TS STS
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
45
Pada penelitian ini digunakan instrumen pengambilan data berupa (1) tes
kreativitas verbal (2) tes inteligensi (3) skala kepribadian (4) skala iklim kreatif.
Utami Munandar (1977), yang terdiri dari enam sub tes (Permulaan Kata,
Menyusun Kata, Membentuk Kalimat Tiga Kata, Sifat-Sifat Yang Sama, Macam-
mengganti sub tes Permulaan Kata dan Membentuk Kalimat Tiga Kata dengan
sub tes Apa Yang Bisa Dilakukan, sehingga dalam penelitian ini peneliti
menggunakan lima sub tes (Menyusun Kata, Sifat-Sifat Yang Sama, Macam-
Macam Penggunaan, Apa Akibatnya, Apa Yang Bisa Dilakukan). Adapun blue
Tabel 3.2
2. Tes Inteligensi
Skor inteligensi dikumpulkan dari data skor inteligensi siswa, dengan melihat
hasil tes psikologi yang sudah dilakukan sebelumnya disekolah. Tes intelegensi
yang dipakai adalah tes WAIS-R (Wechsler Adult Intelligence Scale- Revised).
Penulis menggunakan skala BFI yang dikembangkan oleh John dan Srivastava
Tabel 3.3
Blueprint skala big five inventory
Conscientiousness
3, 8*, 13, 18*, 23*, 28, 33, 38,
3. 9
43*
Neuroticism
4. 4, 9*, 14, 19, 24*, 29, 34*, 39 8
Openness
5, 10, 15, 20, 25, 30, 35*, 40,
5. 10
41*, 44
*Item unfavorabel
pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable dan jumlah item yang
4. Iklim kreatif
teori Ekvall dan Isaksen (2001). Adapun blue print skala iklim kreatif terdapat
Tabel 3.4
Blueprint skala iklim kreatif
No. Dimensi Indikator No Item Jumlah
1. Challenge Iklim yang menginspirasi atau menantang. 1, 2, 3 3
Siswa diberikan kebebasan untuk menetapkan
4, 5*, 6 3
pekerjaan tugas sekolah mereka.
Siswa mempunyai kesempatan berinisiatif untuk
2. Freedom 7 1
belajar.
Siswa mempunyai kesempatan untuk berbagi
informasimengenaipekerjaan tugas sekolahnya. 8 1
Menjaga emosional dalam sebuah hubungan. 9* 1
Trust/ope Siswa akan mengandalkan satu sama lainnya untuk
3. mendapatkan dukungan secara profesional maupun 10 1
nness
pribadi.
Ada kesempatan untuk mengambil waktu dan
mengembangkan ide-ide baru. 11 1
4. Idea time
Ada jadwal yang fleksibel, yang memungkinkan siswa
12, 13 2
untuk menjelajahi alternatif baru.
Situasi yang santai, penuh tawa, lelucon, dan
Playfulnes keramahan dari anggota kelas sering terjadi, namun 14 1
5. s/ tetap dalam kondisi fokus belajar.
Humour Siswa lain dapat melihat bahwa siswa-siswa di
15 1
dalamnya sedang bersenang-senang di dalam kelas.
Risk Adanya toleransi akan ketidakpastian.
6. 16* 1
taking
Idea Seseorang mendengar satu sama lain dan mendorong 17, 18*,
7. 4
support dengan sebuah inisiatif. 19*, 20
Dalam perdebatan, banyak gagasan yang didengar dan
dipertimbangkan. 21 1
8. Debate
Dalam suasana debat sering terlihat pembahasan
22 1
dengan pandangan dari beragam perspektif.
Munculnya ketegangan emosional dan personal di
9. Conflict 23 1
dalam kelas.
*Item unfavorable
yaitu pernyataan favorable dan unfavorable dan jumlah item yang digunakan
sebagai berikut :
penelitian, yaitu data skor inteligensi, skala big five inventory, skala iklim
November 2014.
4. Hasil skala dan tes yang telah diisi kemudian diskoring untuk dianalisis
datanya.
Validitas adalah ketetapan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsi
ukurnya. Artinya, sejauh mana suatu alat ukur mengukur atribut yang hendak
digunakan bersifat unidimensional (mengukur satu hal), signifikan atau tidak, dan
dapat dihitung loading factor dari setiap item. Loading factor menunjukkan
49
seberapa besar item tersebut dalam mengukur variabel penelitian (Umar, 2011).
structural relationship) versi 8.76. Dalam CFA, terdapat beberapa hal yang dapat
Dalam hal ini, tidak ada selisih (residu) antara data yang diperoleh (S)
dengan teori (Σ baca sigma) atau dengan kata lain, model teori yang
melihat suatu item baik atau tidak dalam mengukur faktor yang hendak
Pada dimensi extraversion hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model
P-value ˃ 0.05 (tidak signifikan). Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5.
51
Tabel 3.5
Muatan faktor extraversion
No Koefisien Standard Nilai t Signifikan
Error
ITEM 1 0.53 0.07 7.31 √
ITEM 2 0.67 0.07 9.58 √
ITEM 3 0.39 0.08 5.12 √
ITEM 4 0.30 0.08 3.83 √
ITEM 5 0.85 0.07 12.46 √
ITEM 6 0.12 0.08 1.49 X
ITEM 7 0.32 0.08 4.12 √
ITEM 8 0.54 0.07 7.43 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
Dari tabel 3.5dapat dilihat bahwa ada tujuh item yang signifikan (t>1,96)
dan ada satu item yang tidak signifikan (t < 1,96) yaitu nomer enam. Dengan
demikian item nomer enam akan di-drop yang berarti item tersebut tidak ikut
dianalisis dalam perhitungan faktor skor. Dengan demikian model dengan satu
faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu
Pada dimensi agreeableness hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Muatan faktor agreeableness
No Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan
ITEM 1 0.12 0.08 1.41 X
ITEM 2 0.48 0.08 6.32 √
ITEM 3 0.25 0.08 2.98 √
ITEM 4 0.65 0.07 9.07 √
ITEM 5 0.14 0.08 1.75 X
ITEM 6 0.41 0.08 4.72 √
ITEM 7 0.74 0.07 10.47 √
ITEM 8 0.37 0.08 4.72 √
ITEM 9 0.65 0.07 8.81 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa ada tujuh item yang signifikan (t>1,96)
dan ada dua item yang tidak signifikan (t < 1,96) yaitu nomer satu dan lima.
53
Dengan demikian item nomer satu dan lima akan di-drop yang berarti item
tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor. Dengan
Pada dimensi conscientiousness hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
54
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakuakn dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7.
Tabel 3.7
Muatan faktor conscientiousness
No Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan
ITEM 1 0.71 0.07 9.55 √
ITEM 2 0.05 0.08 0.58 X
ITEM 3 0.47 0.07 6.54 √
ITEM 4 0.53 0.07 7.14 √
ITEM 5 0.49 0.07 6.67 √
ITEM 6 0.54 0.07 7.62 √
ITEM 7 0.69 0.08 9.07 √
ITEM 8 0.54 0.06 8.57 √
ITEM 9 0.27 0.07 3.62 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada delapan item yang signifikan
(t>1,96) dan ada satu item yang tidak signifikan (t < 1,96) yaitu nomer dua.
Dengan demikian item nomer dua akan di-drop yang berarti item tersebut tidak
akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor. Dengan demikian model
dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya
Pada dimensi neuroticism hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model
P-value ˃ 0.05 (tidak signifikan). Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.4.
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakuakn dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Muatan faktor neuroticism
No Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan
ITEM 1 0.47 0.07 7.14 √
ITEM 2 0.75 0.07 10.10 √
ITEM 3 0.66 0.08 8.66 √
ITEM 4 0.66 0.08 8.27 √
ITEM 5 0.59 0.08 7.41 √
ITEM 6 0.36 0.06 5.57 √
ITEM 7 0.54 0.07 7.82 √
ITEM 8 0.41 0.06 6.36 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
56
Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa ada delapan item yang signifikan
(t>1,96). Dengan demikian dapat dilihat bahwa muatan dari faktor item, diketahui
bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya (t<1.96) sehingga seluruh item
tersebut dapat ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Dengan demikian
model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item
Pada dimensi opennesshasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model
RMSEA= 0.184, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak tujuh belas kali
P-value ˃ 0.05 (tidak signifikan). Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.5.
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
57
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Muatan faktor openness
No Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan
ITEM 1 0.55 0.07 8.04 √
ITEM 2 0.51 0.08 6.48 √
ITEM 3 0.52 0.07 7.39 √
ITEM 4 0.68 0.07 10.29 √
ITEM 5 0.85 0.06 13.19 √
ITEM 6 0.57 0.07 8.59 √
ITEM 7 -0.08 0.08 -1.04 X
ITEM 8 0.64 0.08 8.52 √
ITEM 9 0.29 0.07 4.07 √
ITEM 10 0.47 0.07 6.79 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa ada sembilan item yang signifikan
(t>1,96) dan ada satu item yang tidak signifikan (t < 1,96) yaitu nomer tujuh.
Dengan demikian item nomer tujuh akan di-drop yang berarti item tersebut tidak
akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor. Dengan demikian model
dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya
benar hanya mengukur aktifitas. Dari analisis CFA dengan model satu faktor,
yang dianalisis, maka diperoleh model fit nilai Chi-Square =204.10, df=175, P-
(unidimensional) dapat diterima, bahwa item hanya mengukur satu faktor saja
yaitu iklim kreatif. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10.
Tabel 3.10
Muatan faktor iklim kreatif
No Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan
ITEM 1 0.33 0.06 5.05 √
ITEM 2 0.08 0.07 1.19 X
ITEM 3 0.29 0.07 4.27 √
ITEM 4 0.45 0.07 6.67 √
ITEM 5 -0.05 0.07 -7.53 X
ITEM 6 0.35 0.07 5.20 √
ITEM 7 0.48 0.06 7.54 √
ITEM 8 0.68 0.06 11.07 √
ITEM 9 0.38 0.06 5.82 √
ITEM 10 0.39 0.07 5.66 √
ITEM 11 0.66 0.06 10.26 √
ITEM 12 0.37 0.06 5.72 √
ITEM 13 0.12 0.07 1.74 X
ITEM 14 0.51 0.07 7.00 √
ITEM 15 0.30 0.07 4.61 √
ITEM 16 0.21 0.07 3.04 √
ITEM 17 0.53 0.07 7.90 √
ITEM 18 -0.48 0.07 -7.29 X
ITEM 19 -0.50 0.07 -7.54 X
ITEM 20 0.78 0.06 12.85 √
ITEM 21 0.69 0.06 10.80 √
ITEM 22 0.61 0.07 9.11 √
ITEM 23 0.22 0.07 3.29 √
Keterangan: tanda √=signifikan (t >1,96); X= tidak signifikan
Dari tabel 3.10 dapat dilihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor
dari keseluruhan item signifikan karena nilai (t >1.96). Dapat dilihat bahwa ada 18
item yang signifikan (t >1,96) dan ada lima item yang tidak signifikan (t < 1,96)
yaitu nomer dua, lima, tiga belas, delapan belas, dan sembilan belas. Dengan
demikian item nomer dua, lima, tiga belas, delapan belas, dan sembilan belas di-
drop yang berarti item tersebut tidak ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
60
Pada bagian ini akan dilakukan upaya untuk menguji hipotesis dalam menjawab
kreativitas. Teknik yang digunakan yaitu teknik analisis regresi berganda. Teknik
analisis berganda ini diperlukan untuk menjelaskan mengapa terjadi varians antar
DV, apakah seluruh varians DV dapat dijelaskan oleh semua IV dan masing-
digunakan untuk membentuk model hubungan antara DV dengan lebih dari satu
IV. Maka dibuat persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah:
Y=a+b 1 +X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +b 7 X 7 +e
Y=Kreativitas
a= intercept (konstan)
X 1 = Inteligensi
X 2 = Extraversion
X 3 = Agreeableness
X 4 = Neuroticism
X 5 = Constiousness
X 6 = Openness
X 7 = Iklim Kreatif
e=residu
61
openness dan iklim kreatif. Besarnya nilai kreativitas disebabkan oleh independen
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
tidak, maka digunakan uji F untuk membuktikan hal tersebut dengan rumus:
Keterangan:
k = Jumlah variabel bebas
N= Jumlah sampel
62
Dari hasil uji signifikansi (dengan uji F) dapat dilanjutkan dengan uji
variabel bebas signifikan terhadap variabel terikat maka peneliti melakukan uji t.
Keterangan:
b = Keofisien regresi
Sb = Standart error dari koefisien b.
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu:
1. Tahapan Persiapan
tanpa uji coba terlebih dahulu (try out) terhadap siswa. Setelah
menguji hipotesis.
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, mencakup
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Tangerang yang
berjumlah 201 orang. Pada tabel berikut akan dijelaskan gambaran subjek
berdasarkan data diri siswa, yaitu jenis kelamin, usia, jurusan dan kelas.
Tabel 4.1
Deskripsi subjek penelitian
Usia
15 tahun 79 39,3 %
16 tahun 68 33,8 %
17 tahun 54 26,9 %
201 100%
Jurusan
IPS 103 51,2 %
IPA 98 48,8 %
201 100%
Kelas
Kelas 1 79 39,3 %
Kelas 2 68 33,8 %
Kelas 3 54 26,9 %
201 100%
64
65
bahwa mayoritas jenis kelamin responden dalam penelitian ini adalah perempuan
kelamin laki-laki dalam penelitian ini berjumlah 71 orang dengan persentase 35,3
%.
Tabel 4.1 juga menjelaskan usia dari responden, yaitu 39,3 % yang berada
pada usia 15 tahun dengan jumlah 79 orang, 33,8 % yang berada pada usia 16
tahun dengan jumlah 68 orang dan 26,9 % berada pada usia 17 tahun dengan
jumlah 54 orang.
dengan jurusan IPS berjumlah 103 orang dengan persentase 51,2 %, sedangkan
Dalam tabel 4.1 dapat juga dijelaskan taraf kelas dari responden yaitu,
39,3%berada pada taraf kelas 1 dengan jumlah 79 orang, 33,8 %untuk berada
pada taraf kelas 2 dengan jumlah 68 orang, dan 26,9 % berada pada untuk taraf
Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor
murni, yaitu true score yang dihitung dengan menggunakan maximum likelihood.
Adapun true score yang dihasilkan oleh maximum likelihood satuannya berbentuk
statistik dari variabel-variabel dalam penelitian ini, indeks yang menjadi acuan
adalah nilai mean, standard deviation (SD), nilai maksimal dan minimal dari
Tabel 4.2
Deskriptif statistik
N Minimum Maximum Mean SD
Inteligensi 201 32.62 75.82 50.0003 9.99950
Extraversion 201 28.90 68.51 50.0001 8.67991
Agreeableness 201 17.57 66.42 50.0338 8.24968
Constiousness 201 25.87 76.24 49.9999 8.42311
Neuroticism 201 24.48 74.21 49.9997 8.27076
Openness 201 17.14 65.40 49.9999 8.77157
Iklim Kreatif 201 22.09 75.84 50.0002 9.08063
Kreativitas 201 -26.96 137.12 49.9999 35.76248
Valid N (listwise) 201
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kreativitas memiliki skor terendah -
26,96, sedangkan skor tertinggi 137,12. Skor terendah padainteligensi 32,62 dan
skor terendah 28,90 dan skor tertinggi 68,51. Skor terendah pada dimensi
constiousness 25,87 dan skor tertinggi 76,24. Skor terendah dari dimensi
openness17,14 dan skor tertinggi 65,40. Skor terendah pada iklim kreatif 22,09
Setelah membuat deskripsi statistik, maka hal yang perlu dilakukan adalah
Tabel 4.3
Kategorisasi variabel penelitian
Dalam Dalam Dalam Dalam
Sangat Sangat
Variabel persen Rendah persen Tinggi persen persen
Rendah tinggi
(%) (%) (%) (%)
Inteligensi 33 16,4 77 38,3 59 29,4 32 15,9
Kreativitas 34 16,9 70 34,8 65 32,3 32 15,9
Extraversion 32 15,9 70 34,8 67 33,3 32 15,9
Agreeableness 29 14,4 75 37,3 61 30,3 36 17,9
Contiousness 32 15,9 66 32,8 72 35,8 31 15,4
Neuroticism 30 14,9 68 33,8 70 34,8 33 16,4
Openness 32 15,9 67 33,3 70 34,8 32 15,9
Iklim kreatif 25 12,4 86 42,8 54 26,9 36 17,9
terbanyak pada kategori rendah, yaitu dengan jumlah 70 orang dan persentase
responden memiliki skor terbanyak pada kategori rendah dengan jumlah 75 orang
pada kategori tinggi dengan jumlah 72 orang dan persentase 35,8 %. Untuk
skor terbanyak pada kategori tinggi dengan jumlah 70 orang dan persentase 34,8
%. Untuk iklim kreatif, responden memiliki skor terbanyak pada kategori rendah,
Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda
dengan melakukan software SPSS 16.0. Dalam melakukan analisis regresi ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui
secara signifikan terhadap DV, dan melihat signifikan atau tidaknya regresi dari
berapa persen (%) varian pada DV yang dijelaskan oleh IV. Besaran R square
Tabel 4.4
R square
Model Summary
Change Statistics
Model R R Square R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
Change
1 .369a .136 .136 4.335 7 193 .000
a. Predictors: (Constant), inteligensi, neuroticism, openness, extraversion, constiousness,
agreeableness, iklim kreatif
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0,136 atau
13,6 %, artinya proporsi varian dari kreativitas yang dijelaskan oleh semua IV adalah
69
sebesar 13,6 %. Dengan kata lain, penyebab bervariasinya skor kreativitas yang
Sedangkan sisanya, sebesar 86,4 % disebabkan oleh aspek-aspek lain di luar penelitian
ini.
Tabel 4.5
Anova
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 34752.688 8 4964.670 4.335 .000a
Residual 221038.3131 193 1145.276
Total 255791.000 200
a. Predictors: (Constant), inteligensi, neuroticism, openness, extraversion, constiousness,
agreeableness, iklim kreatif
b. Dependent Variable: kreativitas
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai Sig. (signifikan) yang terdapat
dalam penelitian ini adalah 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan
signifikan pada taraf signifikansi 0 % atau 0,000 (p < 0,05). Artinya, terdapat
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan, yang berarti
Tabel 4.6
Koefisien regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -37.122 36.569 -1.015 .311
Inteligensi 1.007 .246 .282 4.094 .000
Extraversion .596 .306 .145 1.944 .053
Agreeableness -.231 .357 -.053 -.648 .518
Constiousness .089 .334 .021 .267 .790
Neuroticism -.578 .318 -.134 -1.814 .071
Openness .280 .288 .069 .971 .333
Iklim kreatif .579 .281 .147 2.063 .040
berikut: (* signifikan)
Selain dilihat dari nilai t (t > 1,96), suatu dimensi dapat diketahui
signifikan atau tidaknya dari nilai Sig. (signifikan). Jika nilai sig < 0,05 maka
Dari tabel 4.6 juga dapat menjawab uji hipotesis minor dalam penelitian
ini. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada aspek-aspek IV
1. Inteligensi
sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti inteligensi secara positif signifikan
71
2. Extraversion
signifikansi sebesar 0,053 (p > 0,05). Hal ini berarti extraversion secara positif
3. Agreeableness
sebesar 0,518 (p > 0,05). Hal ini berarti agreeableness secara negatif tidak
4. Constiousness
sebesar 0,790 (p > 0,05). Hal ini berarti constiousness secara positif tidak
5. Neuroticism
sebesar 0,071 (p > 0,05). Hal ini berarti neuroticism secara negatif tidak
6. Openness
sebesar 0,333 (p > 0,05). Hal ini berarti umpan balik secara positif tidak
7. Iklim kreatif
Diperoleh nilai koefisien regresi iklim kreatif sebesar 0,147 dengan signifikansi
sebesar 0,040 (p < 0,05). Hal ini berarti iklim kreatif secara positif berpengaruh
terhadap kreativitas. Jadi semakin tinggi iklim kreatif, maka semakin tinggi
kreativitas.
kali IV baru dimasukkan dalam persamaan. Besarnya proporsi varian dari masing-
Tabel 4.7
Proporsi varian
Model Summary
Change Statistics
Model R R Adjusted Std. Error of R Square F df1 df2 Sig. F
Square R Square the Estimate Change Change Change
1 .247a .061 .056 34.74467 .061 12.889 1 199 .000
2 .297b .086 .077 34.35968 .025 5.485 1 198 .020
3 .296c .087 .074 34.42294 .001 .273 1 197 .602
4 .310d .096 .078 34.34136 .009 1.937 1 196 .166
5 .330e .109 .086 34.18415 .013 2.807 1 195 .095
6 .342f .117 .089 34.12464 .008 1.681 1 194 .196
7 .369g .136 .105 33.84193 .019 4.255 1 193 .040
kreativitas.
BAB 5
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran dari hasil penelitian.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, maka kesimpulan yang diperoleh adalah
“ada pengaruh yang signifikan inteligensi, tipe kepribadian dan iklim kreatif
terhadap kreativitas”.
Kemudian hasil uji hipotesis minor yakni dengan melihat koefisien regresi
terdapat dua IV yang signifikan, yaitu inteligensi dan iklim kreatif. Kedua
kreatif sebesar 1,9%. Sehingga dapat diketahui bahwa variabel yang terbesar
74
75
5.2 Diskusi
Pada penelitian ini, dimensi inteligensi dan iklim kreatif memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kreativitas. Hal ini berarti semakin tinggi skor
inteligensi siswa maka semakin tinggi tingkat kreativitasnya. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Benedek, Franz, Heene,
kenyataan bahwa orang dengan inteligensi yang sangat tinggi disamakan dengan
kreativitas. namun, pada penelitian ini skor inteligensi tertinggi yang terdapat
pada sampel adalah 130, sedangkan skor inteligensi diatas 130 belum diketahui
berpengaruh positif terhadap kreativitas atau tidak. sehingga perlu penelitian lebih
lanjut untuk skor inteligensi diatas 130, untuk mengetahui apakah semakin tinggi
kreativitas. Hal ini berarti iklim kreatif di dalam kelas tersebut mendukung
kreativitas siswa. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Jacqueline Mayfield and
lingkungan tersebut memiliki peran untuk para pekerja, sehingga dapat memberi
menerapkan dimensi challenge atau tantangan, maka iklim yang menantang ini
ketika iklim kreatif yang membebaskan siswa untuk mandiri, untuk menetapkan
sumber daya apa yang digunakan pada tugas mereka, akan memberikan mereka
pengaruh signifikan terhadap kreativitas. Hal ini berarti kepribadian siswa tidak
memiliki pengaruh terhadap kreativitas yang dimiliki. Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian Batey, Furnham, & Safiullina (2010) yang menyatakan ada hubungan
positif dan negatif antara kreativitas dengan dimensi dari big five personality.
Begitu juga dalam penelitian yang dilakukan Nowrozi, Shaker, Meamar, Ghaderi
(2011) menunjukkan bahwa dimensi dari big five personality, yakni openness,
5.3 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pengalaman yang telah dialami
dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan saran teoritis maupun praktis.
(TKV) oleh Utami Munandar, Tes Kreativitas Figural (TKF) oleh Utami
3. Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan bahwa variabel kepribadian yang
diketahui apakah skor inteligensi diatas 130 juga berpengaruh terhadap kreativitas
atau tidak. Namun, bagi pihak sekolah tidak menutup kemungkinan untuk
menerapkan dan melatih kreativitas pada siswa yang memiliki skor inteligensi
normal, karena kreativitas tidak hanya bakat yang dimiliki sejak lahir tetapi dapat
juga dilatih. Bagi pihak sekolah dapat lebih meningkatkan lagi kegiatan yang
dapat memicu kreativitas siswa. Serta memberikan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Benedek, M., Franz, F., Heene, M., & Neubauer, A.C. (2012). Differential effects
of cognitive inhibition and intelligence on creativity. Personality and
individual differences, 53, 480-485. Retrived from
http://dx.doi.org/10.1016/j.paid.2012.04.014
Chang, C., Hsu, C., & Chen, I. (2013). The relationship between the playfulness
climate in the classroom and student creativity. Qual Quant, 47, 1493-1510.
doi:10.1007/s11135-011-9603-1.
Feist, J. & Feist, G.J. (2006). Theories of personality. Sixth edition. Singapore:
McGraw-Hill.
Friedman, H.S., & Schustack, M.W. Personality: classic theories and modern
research, Kepribadian:teori klasik dan riset modern. Fransiska Dian Ikarini,
Maria Hany, & Andreas Provita Prima.(terj.).2008. Jakarta: Erlangga.
Hall, C.S., Lindzey, G., & Campbell, J.B. (1997). Theories of personality. Fourth
edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Hoseinifar, J., Siedkalan, M.M., Zirak, S.R., Nowrozi, M., Shaker, A., Meamar,
E., & Ghaderi, E. (2011). An investigation of the realtion between creativity
and five factors of personality in students. Social and behavioral sciences,
30, 2037-2041. doi:10.1016/j.sbspro.2011.10.394.
80
John, O.P.,& Srivastava, S. (1999). The Big Five trait taxonomy: history,
measurement, and theoretical perspectives. In L.A. Pervin & O.P.John
(Eds.), Handbook of personality: Theory and research. New York: Guilford
Press.
Kaufman, A.S. (1994). Intelligent testing with the WISC-III. USA: A Wiley
Interscience Publication.
Isaksen, S.G, Lauer, K. J, & Ekvall, G. (1998). Perceptions of the best and worst
climates for creativity: preliminary validation evidence for the Situational
Outlook Questionnaire. Creative problem solving group. North Forest Road.
Pervin, L.A., C.ervone, D., & John, O.P. Personality: theory and research. Nineth
edition, Psikologi kepribadian: teori dan penelitian. Edisi kesembilan. A. K.
Anwar. (terj.).2012. Jakarta: Kencana.
Prihartono, I. (2011). Pola asuh, persepsi tentang iklim kelas, dan sikap kreatif
anak sekolah amal kandank jurank doank. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Puccio, G., & Grivas, C. (2009). Examining the relationship between personality
traits and creativity styles. Personality tipes and creativity styles, 18(4).
doi:10.1111/j.1467-8691.2009.0055.x.
Reed, S. (2011). Kognisi teori dan aplikasi. Edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika.
Solso, R.L., Maclin, O.H & Maclin, M.K. Cognitive psychology, Psikologi
kognitif .Mikael Rahardanto & Kristianto Batuadji (terj.). 2007. Jakarta:
Erlangga.
To, M.L., & Fisher, C.D., Ashkanasy, N.M., Rowe, P.A.(2011). Within-person
relationship between mood and creativity. American Psychological
Association, 599-612.doi:10.1037/a0026097.
82
http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2757
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/UNDANG2/tapmpr/gbhn_99-04.htm
http://icalbakrie.com/anak-muda-dan-masa-depan-industri-kreatif-kita/
http://tangerangekspres.com/berkreasi-dengan-sampah/
http://news.okezone.com/read/2014/10/06/65/1048801/jangan-ukur-kreativitas-
dengan-rasio
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/985
http://sman3tgr.sch.id/html/index.php
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nama saya Noviana, saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir. Saya membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi
responden dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner ini. Jawaban Anda tidak dilihat benar atau salah,
jadi jawaban sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya dan kerahasiaan jawaban Anda terjamin.
Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Anda untuk meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Silahkan
lengkapi data
NAMA LENGKAP :
USIA :
JURUSAN :
.........................................
(Tanda Tangan)
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk
mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda dengan memberi skor dari masing-masing
pernyataan.
CONTOH PENGISIAN
Jika Anda SESUAI dengan pernyataan dibawah ini dan sesuai dengan diri Anda, maka beri skor (4).
Suka berbicara
SKALA 1
1 2 3 4
SANGAT
TIDAK SANGAT
TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Suka berkelahi
Energik
Mempunyai
kepribadian yang Bersikap dingin dan
tegas kurang bersahabat
Terkadang pemalu
Baik hati kepada siapapun
1
SKALA 1
1 2 3 4
SANGAT
TIDAK SANGAT
TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Suka membuat
Suka bekerja sama
rencana dan
dengan orang lain
mengerjakannya
Memiliki perhatian
Mengerjakan tugas
yang mudah
dengan serius
teralihkan
Sabar dalam
mengerjakan tugas
Tidak mudah kesal
sampai selesai
Melakukan sesuatu
Suasana hatinya
dengan efisien
berubah-ubah
2
SKALA 1
1 2 3 4
SANGAT
TIDAK SANGAT
TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Suka berimajinasi
Kreatif
Menghargai kesenian
dan pengalaman estetika
(keindahan)
3
SKALA 2
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai
dengan diri Anda dengan cara memberi tanda checklist (√) pada salah satu dari empat
pilihan yang tersedia.
KETERANGAN
STS : SANGAT TIDAK SESUAI
TS : TIDAK SESUAI
S : SESUAI
SS : SANGAT SESUAI
CONTOH PENGISIAN
Jika Anda SESUAI dengan pernyataan dibawah ini dan sesuai dengan diri Anda, maka
beri tanda checklist (√) pada kolom S.
NO PERNYATAAN STS TS S SS
Saya dapat menemukan dan mengungkapkan ide-ide
1. √
saya di dalam kelas.
NO PERNYATAAN STS TS S SS
Saya dapat menemukan dan mengungkapkan ide-ide
1.
saya di dalam kelas.
Di dalam kelas saya bisa memecahkan masalah dengan
2.
cara saya sendiri.
Tugas-tugas yang diberikan guru menantang saya
3.
untuk menggali berbagai gagasan.
4
NO PERNYATAAN STS TS S SS
5
TERIMA KASIH
6
DATE: 4/24/2015
TIME: 9:47
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\OPEN\OPEN.spl:
Correlation Matrix
Correlation Matrix
Parameter Specifications
LAMBDA-X
OPEN
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
ITEM9 9
ITEM10 10
THETA-DELTA
THETA-DELTA
Number of Iterations = 19
LAMBDA-X
OPEN
--------
ITEM1 0.55
(0.07)
8.04
ITEM2 0.51
(0.08)
6.48
ITEM3 0.52
(0.07)
7.39
ITEM4 0.68
(0.07)
10.29
ITEM5 0.85
(0.06)
13.19
ITEM6 0.57
(0.07)
8.59
ITEM7 -0.08
(0.08)
-1.04
ITEM8 0.64
(0.08)
8.52
ITEM9 0.29
(0.07)
4.07
ITEM10 0.47
(0.07)
6.79
PHI
OPEN
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM3 -- -- 0.71
(0.08)
9.27
ITEM6 -- -- -- -- -- 0.67
(0.07)
9.61
THETA-DELTA
ITEM9 -- -- 0.90
(0.09)
10.02
Degrees of Freedom = 18
Minimum Fit Function Chi-Square = 26.22 (P = 0.095)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 26.25 (P = 0.094)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 8.25
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 26.04)
Standardized Solution
LAMBDA-X
OPEN
--------
ITEM1 0.55
ITEM2 0.51
ITEM3 0.52
ITEM4 0.68
ITEM5 0.85
ITEM6 0.57
ITEM7 -0.08
ITEM8 0.64
ITEM9 0.29
ITEM10 0.47
PHI
OPEN
--------
1.00
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\AGREE\AGREE.spl:
Correlation Matrix
Parameter Specifications
LAMBDA-X
AGREE
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
ITEM9 9
THETA-DELTA
THETA-DELTA
Number of Iterations = 26
LAMBDA-X
AGREE
--------
ITEM1 0.12
(0.08)
1.41
ITEM2 0.48
(0.08)
6.32
ITEM3 0.25
(0.08)
2.98
ITEM4 0.65
(0.07)
9.07
ITEM5 0.14
(0.08)
1.75
ITEM6 0.41
(0.08)
5.35
ITEM7 0.74
(0.07)
10.47
ITEM8 0.37
(0.08)
4.72
ITEM9 0.65
(0.07)
8.81
PHI
AGREE
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM2 -- 0.77
(0.08)
9.18
ITEM3 -- -- 0.94
(0.10)
9.88
ITEM7 -- -- -- -- -- --
THETA-DELTA
ITEM8 -- 0.82
(0.09)
9.36
Degrees of Freedom = 19
Minimum Fit Function Chi-Square = 26.19 (P = 0.13)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 26.91 (P = 0.11)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 7.91
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 25.77)
Standardized Solution
LAMBDA-X
AGREE
--------
ITEM1 0.12
ITEM2 0.48
ITEM3 0.25
ITEM4 0.65
ITEM5 0.14
ITEM6 0.41
ITEM7 0.74
ITEM8 0.37
ITEM9 0.65
PHI
AGREE
--------
1.00
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\CONS\CONS.spl:
Correlation Matrix
Parameter Specifications
LAMBDA-X
CONS
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
ITEM9 9
THETA-DELTA
THETA-DELTA
Number of Iterations = 21
LAMBDA-X
CONS
--------
ITEM1 0.71
(0.07)
9.55
ITEM2 0.05
(0.08)
0.58
ITEM3 0.47
(0.07)
6.54
ITEM4 0.53
(0.07)
7.14
ITEM5 0.49
(0.07)
6.67
ITEM6 0.54
(0.07)
7.62
ITEM7 0.69
(0.08)
9.07
ITEM8 0.46
(0.07)
6.48
ITEM9 0.27
(0.07)
3.62
PHI
CONS
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM2 -- 1.01
(0.10)
10.19
ITEM3 -- -- 0.78
(0.08)
9.44
ITEM8 -- -- -- -- -- --
ITEM9 -- -- -- -- -- --
THETA-DELTA
ITEM8 -- 0.78
(0.08)
9.56
ITEM9 -- -- 0.93
(0.09)
9.89
Degrees of Freedom = 20
Minimum Fit Function Chi-Square = 30.47 (P = 0.063)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 29.23 (P = 0.083)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 9.23
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 27.78)
Standardized Solution
LAMBDA-X
CONS
--------
ITEM1 0.71
ITEM2 0.05
ITEM3 0.47
ITEM4 0.53
ITEM5 0.49
ITEM6 0.54
ITEM7 0.69
ITEM8 0.46
ITEM9 0.27
PHI
CONS
--------
1.00
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\EXTRA\EXTRA.spl:
Correlation Matrix
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 1.00
ITEM8 0.17 1.00
Parameter Specifications
LAMBDA-X
EXTRA
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
THETA-DELTA
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 21
ITEM8 0 24
Number of Iterations = 28
LAMBDA-X
EXTRA
--------
ITEM1 0.53
(0.07)
7.31
ITEM2 0.67
(0.07)
9.58
ITEM3 0.39
(0.08)
5.12
ITEM4 0.30
(0.08)
3.83
ITEM5 0.85
(0.07)
12.46
ITEM6 0.12
(0.08)
1.49
ITEM7 0.32
(0.08)
4.12
ITEM8 0.54
(0.07)
7.43
PHI
EXTRA
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM2 -- 0.55
(0.07)
7.76
ITEM3 -- -- 0.85
(0.09)
9.59
ITEM5 -- -- -- -- 0.28
(0.07)
3.92
THETA-DELTA
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 0.89
(0.09)
9.71
ITEM8 -- 0.71
(0.08)
8.98
ITEM7 ITEM8
-------- --------
0.10 0.29
Degrees of Freedom = 12
Minimum Fit Function Chi-Square = 17.61 (P = 0.13)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 15.53 (P = 0.21)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.53
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 17.90)
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 --
ITEM8 0.08 --
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 --
ITEM8 -0.02 --
Standardized Solution
LAMBDA-X
EXTRA
--------
ITEM1 0.53
ITEM2 0.67
ITEM3 0.39
ITEM4 0.30
ITEM5 0.85
ITEM6 0.12
ITEM7 0.32
ITEM8 0.54
PHI
EXTRA
--------
1.00
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\NEURO\NEURO.spl:
Correlation Matrix
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 1.00
ITEM8 0.21 1.00
Parameter Specifications
LAMBDA-X
NEURO
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
THETA-DELTA
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 21
ITEM8 0 22
Number of Iterations = 30
LAMBDA-X
NEURO
--------
ITEM1 0.47
(0.07)
7.14
ITEM2 0.75
(0.07)
10.10
ITEM3 0.66
(0.08)
8.66
ITEM4 0.66
(0.08)
8.27
ITEM5 0.59
(0.08)
7.41
ITEM6 0.36
(0.06)
5.57
ITEM7 0.54
(0.07)
7.82
ITEM8 0.41
(0.06)
6.36
PHI
NEURO
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM2 -- 0.44
(0.08)
5.41
ITEM6 -- -- -- -- -- 0.87
(0.09)
10.18
ITEM7 -- -- - - -0.19 -- --
(0.06)
-3.00
ITEM8 -- -- -- -- -- --
THETA-DELTA
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 0.71
(0.07)
9.50
ITEM8 -- 0.83
(0.08)
10.21
ITEM7 ITEM8
-------- --------
0.29 0.17
Degrees of Freedom = 14
Minimum Fit Function Chi-Square = 17.67 (P = 0.22)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 17.96 (P = 0.21)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.96
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 19.06)
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 --
ITEM8 0.05 --
ITEM7 ITEM8
-------- --------
ITEM7 --
ITEM8 -0.01 --
Standardized Solution
LAMBDA-X
NEURO
--------
ITEM1 0.47
ITEM2 0.75
ITEM3 0.66
ITEM4 0.66
ITEM5 0.59
ITEM6 0.36
ITEM7 0.54
ITEM8 0.41
PHI
NEURO
--------
1.00
L I S R E L 8.70
BY
The following lines were read from file D:\Noviana\SKRIPSI OKE\PENELITIAN\LISREL UJI
VALIDITAS\IKLIMKREATIF\IKLIMKREATIF.spl:
Correlation Matrix
Correlation Matrix
Correlation Matrix
Correlation Matrix
Parameter Specifications
LAMBDA-X
IKLIMKEL
--------
ITEM1 1
ITEM2 2
ITEM3 3
ITEM4 4
ITEM5 5
ITEM6 6
ITEM7 7
ITEM8 8
ITEM9 9
ITEM10 10
ITEM11 11
ITEM12 12
ITEM13 13
ITEM14 14
ITEM15 15
ITEM16 16
ITEM17 17
ITEM18 18
ITEM19 19
ITEM20 20
ITEM21 21
ITEM22 22
ITEM23 23
THETA-DELTA
THETA-DELTA
THETA-DELTA
THETA-DELTA
Number of Iterations = 91
LAMBDA-X
IKLIMKREATIF
--------
ITEM1 0.33
(0.06)
5.05
ITEM2 0.08
(0.07)
1.19
ITEM3 0.29
(0.07)
4.27
ITEM4 0.45
(0.07)
6.67
ITEM5 -0.55
(0.07)
-7.53
ITEM6 0.35
(0.07)
5.20
ITEM7 0.48
(0.06)
7.54
ITEM8 0.68
(0.06)
11.07
ITEM9 0.38
(0.06)
5.82
ITEM10 0.39
(0.07)
5.66
ITEM11 0.66
(0.06)
10.26
ITEM12 0.37
(0.06)
5.72
ITEM13 0.12
(0.07)
1.74
ITEM14 0.51
(0.07)
7.00
ITEM15 0.30
(0.07)
4.61
ITEM16 0.21
(0.07)
3.04
ITEM17 0.53
(0.07)
7.90
ITEM18 -0.48
(0.07)
-7.29
ITEM19 -0.50
(0.07)
-7.54
ITEM20 0.78
(0.06)
12.85
ITEM21 0.69
(0.06)
10.80
ITEM22 0.61
(0.07)
9.11
ITEM23 0.22
(0.07)
3.29
PHI
IKLIMKREATIF
--------
1.00
THETA-DELTA
ITEM5 -- -- -- -- 0.79
(0.08)
9.29
ITEM9 -- -- -- -- -- --
ITEM10 -- -- -- -- -- --
ITEM11 -- -- -- -- -- --
ITEM12 -- -- 0.12 -- -- --
(0.05)
2.47
ITEM13 -- 0.21 -- -- -- --
(0.06)
3.64
ITEM14 -- -- -- -- -- --
ITEM15 -- -- -- -- -- --
ITEM16 -- -- -- -- -- --
ITEM17 0.14 -- -- -- -- --
(0.05)
2.87
ITEM19 -- -- -- 0.15 -- --
(0.05)
3.23
ITEM23 -- -- -0.14 -- -- --
(0.06)
-2.38
THETA-DELTA
ITEM9 -- -- 0.86
(0.08)
10.21
ITEM10 - - -0.13 -- 0.84
(0.04) (0.08)
-2.98 9.92
ITEM13 -- -- -- -- -- 0.13
(0.05)
2.70
ITEM15 -- -- -- -- -- --
ITEM17 -- -- -- -- -- --
ITEM18 -- -- -- -- -- --
ITEM19 -- -- -- -- -- --
ITEM21 -- -- -- -- -- -0.16
(0.04)
-3.71
ITEM22 -- -- -- -- -- --
ITEM23 -- -- -- 0.13 -- --
(0.06)
2.28
THETA-DELTA
ITEM15 -- -- 0.91
(0.09)
10.12
ITEM17 -- -- -- -- 0.74
(0.07)
9.99
ITEM21 - - -0.15 -- -- -- --
(0.05)
-2.80
ITEM23 -- -- -- -- -- --
THETA-DELTA
ITEM21 -- -- 0.52
(0.06)
8.85
Standardized Solution
LAMBDA-X
IKLIMKREATIF
--------
ITEM1 0.33
ITEM2 0.08
ITEM3 0.29
ITEM4 0.45
ITEM5 -0.55
ITEM6 0.35
ITEM7 0.48
ITEM8 0.68
ITEM9 0.38
ITEM10 0.39
ITEM11 0.66
ITEM12 0.37
ITEM13 0.12
ITEM14 0.51
ITEM15 0.30
ITEM16 0.21
ITEM17 0.53
ITEM18 -0.48
ITEM19 -0.50
ITEM20 0.78
ITEM21 0.69
ITEM22 0.61
ITEM23 0.22
PHI
IKLIMKREATIF
--------
1.00