Anda di halaman 1dari 49

RUMAH SAKIT GERIATRI TEJA HUSADA

LAPORAN
TAHUNAN
2015
Daftar Isi

Kata Pengantar 2 Tinjauan Pendukung Bisnis


Sumber Daya Manusia 30

Ikhtisar Kinerja
Ikhtisar Keuangan 4 Laporan Tata Kelola Rumah Sakit
Ikhtisar Kinerja Pelayanan 5 Tata Keko Rumah Sakit 37
Struktur Tata Kelola RS 38

Sekilas RS Geriatri Teja Husada Direksi 39

Visi – Misi 7 Hak Pemegang Saham 40

Jejak langkah 8 Risiko Usaha 41

Peristiwa Penting 2015 9 Kinerja Manajemen 42

Struktur Organisasi 10
Tanggung Jawab Sosial
Laporan Manajemen Tanggung Jawab Sosial 45

Laporan Direksi 11 Pengembangan Sosial 46


Tejahusada Member Club 46
Takmir Mushollah 47
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Pelayanan TB-DOTS 47
Strategi Usaha 15
Tinjauan Bisnis 16
Tinjauan Industri 17
Tinjauan Operasional 18
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya. Laporan Tahunan ini
dapat terselesaikan. Laporan Tahunan ini merupakan rangkuman dari kegiatan-kegiatan yang
terlaporkan dan terkompilasi dari beberapa bidang di rumah sakit.

Laporan Tahunan 2015 ini berisi informasi mengenai aktivitas dan segala sesuatu yang telah
dicapai RS Geriatri Teja Husada Kabupaten Malang tahun 2015. Diharapkan laporan tahunan
ini dapat dijadikan bahan acuan bagi peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan rumah
sakit di masa mendatang.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
pelayanan rumah sakit, sehingga rumah sakit masih tetap eksis dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

Kami menyadari bahwa isi dari laporan tahunan ini masih belum sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan, sehingga akan lebih sempurna di
masa mendatang.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tahunan ini,
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima
oleh Allah SWT.

Malang, 31 Mei2016
Direktur Rumah Sakit Geriatri Teja Husada

dr. Fajar Nazri, MMRS

2
Dimulai dari Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen,
Kabupaten Malang, Rumah Sakit Geriatri Teja
Husada menyatakan kehadirannya di bidang
layanan kesehatan. Cakupan layanan hingga area
Pakis Aji, Ngajum, Wonosari, Kromengan,
Gunung Kawi, Pagak, Bantur, Gondanglegi dan
Bululawang

Wilayah
Layanan
Rumah Sakit Geriatri
Teja Husada
Kehadiran di tempat ini
menjadi titik awal Rumah Sakit
mengembangkan sayapnya

3
# Ikhtisar Kinerja

Ikhtisar
Keuangan
Uraian 2015 2014 Description
Laporan Laba/Rugi (dalam Rupiah)/Statement of Income (In Rupiah)
Pendapatan Usaha 5.477.300.615 4.859.693.129 Nett Revenues

Biaya Usaha 5.335.237.485 4.736.746.259 Cost of Revenues

Laba Rugi Usaha 142.063.130 122.946.870 Gross Profit

Laba Rugi Sebelum Pajak 126.705.377 104.145.161 Profit Before Tax

Beban Pajak (19.114.995) (14.482.329) Tax Expenses

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 107.590.382 89.662.832 Nett Income

Laporan Posisi Keuangan (dalam Rupiah)/Statement of Financial Position (In Rupiah)

Aset Lancar 491.005.598 504.343.336 Current Asset

Aset Tidak Lancar 2.576.233.650 2.838.688.706 Non Current Asset

Total Aset 3.067.239.248 3.343.032.042 Total Asset

Total Liabilitas 1.209.154.918 1.592.538.094 Total Liabilities

Total Ekuitas 1.858.084.330 1.750.493.947 Total Equity

Total Liabilitas & Ekuitas 3.067.239.248 3.343.032.042 Total Liabilities & Equity

Rasio Keuangan (dalam %)/Financial Rate (In %)


Tingkat Pertumbuhan 13 (6) Sales Growth Rate (SGR)
Pendapatan
Kemampuan Memperbaiki Biaya 103 110 Cost Recovery

Rasio Lancar 41 31 Current Ratio

Quick Ratio 28 15 Quick Ratio

Cash Ratio 22 18 Cash Ratio

Imbalan Investasi 3,51 2,68 Return of Investment

Debt To Total Asset Ratio 39 48 Debt To Total Asset Ratio

Debt To Equity Ratio 81 106 Debt To Equity Ratio

4
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Ikhtisar
Kinerja Pelayanan
Uraian 2015 2014 2013 Satuan
Pelayanan Rawat Jalan
Kunjungan Rawat Jalan 9.446 9.772 12.022 Kunjungan
Kunjungan Rawat Jalan Lama 5.498 5.548 - Kunjungan
Kunjungan Rawat Jalan Baru 3.948 4.224 - Kunjungan
Kunjungan Poli Umum 7.712 8.619 10.834 Kunjungan
Kunjungan Poli Gigi 230 201 247 Kunjungan
Kunjungan Poli Penyakit Dalam & Geriatri 677 502 484 Kunjungan
Kunjungan Poli Syaraf 492 381 375 Kunjungan
Kunjungan Poli Paru 95 - - Kunjungan
Kunjungan Poli Rehabilitasi Medik 243 69 82 Kunjungan
Kunjungan Rawat Jalan Pihak Ketiga 659 603 632 Kunjungan
Pelayanan Gawat Darurat
Kunjungan Gawat Darurat 2.659 5.131 7.671 Kunjungan
Pelayanan Rawat Inap
Jumlah Tempat Tidur 24 24 24 Buah
Bed Occupancy Rate (BOR) 52,98 44,41 57,50 %
Bed Turn Over (BTO) 54,58 41,75 - Kali
Turn Over Interval (TOI) 3,14 3,9 2,67 Hari
Average Length of Stay (ALOS) 2,68 3,01 2,58 Hari
Hari Perawatan 4.641 3.890 - Hari
Gross Death Rate (GDR) 37,21 26,57 - ‰
Nett Death Rate (NDR) 15,83 22,54 - ‰
Kunjungan Rawat Inap 1.263 1.242 1.373 Kunjungan
Pasien Keluar Hidup 1.189 1.209 - Orang
Pasien Keluar Mati 47 33 - Orang
Pelayanan Homecare
Kunjungan Homecare 24 16 36 Kunjungan
Pelayanan Penunjang
Laboratorium 12.180 6.489 12.072 Item
Radiologi 643 782 721 Item
Elektrokardiografi (EKG) 638 811 832 Kali
Stik Gula-Kolesterol-Asam Urat (GCU) 1.566 1.980 1.677 Item
Pelayanan Lain-Lain
Tindakan Khitan/Sirkumsisi 24 24 24 Orang
Tindakan Nebulisasi 1.381 999 958 Kali

5
Sekilas
RS Geriatri
Teja Husada
Visi
Prima dalam pelayanan geriatri

Misi
1. Mewujudkan hubungan baik
dengan konsumen
2. Memberikan jasa pelayanan
kesehatan geriatri yang prima
3. Memberikan kemampuan
kinerja organisasi yang terbaik

7
# Sekilas Rumah Sakit

Milestones
2005
Jejak Langkah ‘Teja Husada’ didirikan
berbentuk Klinik Rawat
2006 Jalan & Rawat Inap 1 TT.
Penambahan 7 TT & Laboratorium Pattimura
Pelayanan Gawat bergabung
Darurat.
2007 Apotek “Teja Husada
Pembangunan Gedung Farma” resmi dibuka
C untuk ruang Rawat
Inap & Administrasi
2008
Penambahan kapasitas
rawat inap 12 TT &
ruang VIP 1 TT
2010
Peresmian Klinik Rawat
Jalan Wonokerto, Bantur

2011
Terbit Surat Izin
Pendirian Rumah Sakit.
Penambahan kapasitas
24 TT
2012
Pembukaan Gedung Rawat Jalan &
Farmasi.
Penambahan pelayanan gigi

2013
Penambahan pelayanan
spesialis kedokteran fisik &
rehabilitasi
Pembukaan ruang High Care
Uint (HCU)

2014
Terbit Surat Izin
Operasional RS
Geriatri Teja Husada
sebagai RS Khusus
Rehabilitasi Medik.
2015
Pembukaan ruang Penambahan pelayanan
isolasi. spesialis paru.
8 Peresmian Gedung E Pembukaan ruang Gymnasium
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

JAN
5 pembukaan pelayanan
spesialis paru
19 Pembaruan MoU
dengan Laboratorium
APR
Pattimura
FEB 4 Diklat Keperawatan
31 Rapat Kerja & “Farmasi Klinik” oleh
Penyusunan Program 7 HUT RS Teja MAR dr Nurul Wijiani
Kerja 2015 di Kota Batu Husada Ke-10 1 Penerapan 23 HUT Tejahusada
12 & 14 Pelatihan Remunerasi Member Club (TMC)
Service Excellence 14 Beauty Class, Ke-4, diikuti 60
diikuti 65 karyawan anggota
diikuti seluruh
19 Bakti sosial di karyawan wanita 28 Perdana Teja
Ngajum, diikuti 105 28-29 Outbound Husada On Air di
Lansia SmeaMU FM 101,7 FM
diikuti Owner,
28 Seminar Pakar Direksi &
diikuti 50 perawat Manajemen RS
mitra

Events HighLights
Peristiwa Penting 2015
MEI JUL AGS
21 & 26
Pelatihan Komunikasi
4 Buka bersama karyawan 15 Halal bi halal TMC, diikuti 55 anggota
Efektif, diikuti 18 RS Geriatri Teja Husada 18 Perayaan HUT RI Ke-70 & perlombaan
perawat 29 Juni – 11 Juli rakyat
Program CSR “Khitan Ceria”
diikuti 18 anak

SEP
17 Partisipasi Lomba Paduan Suara HKN Se-
Kabupaten Malang
22 & 23
Workshop Manajemen Linen di MMRS FKUB

DES
1-5 Orientasi karyawan baru
NOV
2 Partisipasi Sosialisasi Manajemen Obat di RSSA,
diikuti oleh dr Nurul Wijiani
12-14 Partisipasi Seminar & Workshop
Pemasaran Rumah Sakit oleh MMRS FKUB
4 Kunjungan PR-TB Aisyiyah Kabupaten Malang
mengenai kerjasama penanganan TB
19 Partisipasi Semiloka Rekam Medis di
RSI Unisma
10 Partisipasi Seminar Pengelolaan Limbah Padar
Praklima, diikuti oleh Edi Irawanto
26 – 28 Partisipasi Ambulance Protocol
Care, oleh RSSA
23 Family Gathering RS Geriatri Teja Husada di Taman
Safari 2 Prigen, Pasuruan
30 Pembukaan pelayanan Gymnasium

9
# Sekilas Rumah Sakit

Struktur
Organisasi

10
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Pencapaian Kinerja Tahun 2015

Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan dan


luar biasa bagi Rumah Sakit Geriatri Teja Husada.
Mewakili direksi, kami dengan gembira melaporkan
bahwa di tahun 2015, Rumah Sakit Geriatri Teja
Husada membukukan laba bersih sebesar Rp 107 juta,
naik 19,99% dari Rp 89 juta di tahun 2014. Kenaikan
laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan
(Sales Growth Rate/SGR) sebesar 13% menjadi Rp
5,4 miliar, kendati jumlah kunjungan pasien rawat jalan
tidak mengalami kenaikan yang berarti dan jumlah
pasien rawat inap mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun 2014. Selain itu, upaya berkelanjutan
yang kami lakukan demi meningkatkan efisiensi.

Kami tetap melanjutkan strategi kami untuk terus


dr Fajar Nazri, MMRS
berinovasi dengan membuka pelayanan baru berupa
pelayanan spesialis paru dan pelayanan gymnasium
serta upaya pemasaran yang dilakukan. Upaya ini

Laporan dalam rangka meningkatkan kunjungan pasien rawat

Direksi jalan spesialis dan pasien rawat inap. Pembukaan


jenis pelayanan baru ini merupakan strategi yang
diperlukan bagi Rumah Sakit Geriatri Teja Husada
yang belum menjadi provider BPJS Kesehatan untuk
menghadapi persaingan rumah sakit yang telah
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hasilnya
cukup memuaskan seperti yang terlihat pada
perbaikan di berbagai indikator kinerja pelayanan.

11
# Laporan Manajemen

Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan pasien di Pelaksanaan program kerja mencapai 80% selama
rawat jalan spesialis di tahun 2015 sejumlah 1.407 tahun 2015, dimana 47 program kerja telah
kunjungan, naik 48% dari 952 kunjungan di tahun dilaksanakan dari 58 program kerja yang direncanakan
2014. Begitu juga dengan tingkat hunian (Bed untuk tahun 2015. Pencapaian program kerja
Occupancy Rate/BOR) di tahun 2015 mengalami mengalami beberapa kendala, seperti prioritas belanja
kenaikan sebesar 52,98% dibandingkan dengan BOR terutama peralatan medis & penunjang serta perbaikan
tahun 2014 sebesar 44,41%. Berdampak pula dengan fisik karena keterbatasan anggaran belanja.
kenaikan item pemeriksaan laboratorium yang
signifikan pada tahun 2015 sebesar 87,7% dengan Sebagai rumah sakit, kami menyambut baik
12.180 item, dibandingkan dengan tahun 2014 pengawasan dari para komisaris PT Teja Husada
sebesar 6.489 item. Swadharma. Kami percaya penerapan secara
konsisten tata kelola rumah sakit yang baik akan
Pada saat yang sama, kami terus berusaha memberikan keuntungan bagi pertumbuhan Rumah
memperbaiki mutu pelayanan kesehatan agar dapat Sakit Geriatri Teja Husada yang akan datang.
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu .
dengan memperhatikan keselamatan pasien di Rumah Prospek dan Tantangan Tahun 2016
Sakit Geriatri Teja Husada. Hal ini dibuktikan dengan
angka kematian bersih (Nett Death Rate/NDR) Menghadapi tahun 2016, banyak sekali tantangan
mengalami penurunan yaitu 15,83 ‰ di tahun 2015 yang akan dihadapi oleh Rumah Sakit Geriatri Teja
jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 22,54 Husada. Komitmen pemerintah RI untuk
‰. Upaya-upaya tersebut konsisten dengan tujuan melaksanakan program BPJS (Badan Pelaksana
kami memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu Jaminan Sosial) Kesehatan yang diwajibkan bagi
dan aman. seluruh rakyat Indonesia sejak 1 Januari 2014 hingga
tahun 2019. Rumah Sakit saat ini belum bekerjasama
Selain meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, kami dengan BPJS Kesehatan terkait dengan pembenahan
terus berusaha untuk merampingkan seluruh proses kelayakan pelayanan, sarana dan prasarana yang ada.
pelayanan kesehatan agar dapat dilakukan dengan Rumah Sakit tidak hanya berkontribusi untuk
lebih efisien. Hal ini dibuktikan dengan angka rata-rata mendaftarkan karyawan tetap sebagai peserta BPJS,
lama menginap pasien (Average Length of Stay/ALoS) namun Rumah Sakit dituntut untuk siap menjadi
yang lebih pendek yaitu 2,68 hari di tahun 2015 jika provider BPJS meskipun pelaksanaan persiapannya
dibandingkan dengan angka rata-rata nasional yakni secara bertahap.
4,4 hari. Upaya-upaya tersebut konsisten dengan
tujuan kami memberikan layanan kesehatan yang Persaingan di industri jasa layanan kesehatan juga
efisien dan terjangkau bagi pasien kami. akan semakin meningkat di tahun 2016 dengan
diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan
Tata Kelola Rumah Sakit pertumbuhan rumah sakit di daerah Malang Selatan.
Dengan adanya MEA, maka pesaing baru akan
Kami menyadari bahwa untuk memperoleh bermunculan. Pesaing-pesaing baru ini dapat berasal
kepercayaan bagi para komisaris PT Teja Husada dari rumah sakit internasional berupa dokter-dokter
Swadharma dan pemangku kepentingan lain, kami asing atau dari sektor non kesehatan dan kesehatan
harus transparan, bertanggung jawab, akuntabel (misalnya, dunia farmasi). Masyarakat akan memiliki
terhadap seluruh tindakan kami, menjalankan usaha banyak pilihan dalam memilih jasa layanan kesehatan.
dengan penuh integritas, dan memperlakukan mitra Oleh karena itu, Rumah Sakit Geriatri Teja Husada
usaha kami dengan baik. harus siap menghadapi ketatnya persaingan ini.
Rumah Sakit akan menerapkan strategi-strategi
khusus untuk dapat bersaing dengan rumah sakit
lainnya.

12
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Perubahan Komposisi Direksi Selain itu saya juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada tim manajemen kami, para dokter, tenaga
Di tahun 2015, jajaran Direksi Rumah Sakit Geriatri medis, dan semua pegawai kami atas dedikasi dan
Teja Husada mengalami perubahan dengan dukungan mereka. Kesuksesan kami adalah buah dari
pengunduran diri Kepala Bidang Penunjang Medik, profesionalisme dan kegigihan mereka. Terakhir, saya
Elly Kuncariadi, S.Farm, Apt, pada tanggal 1 Februari ingin mengucapkan banyak terima kasih atas
2015. Kekosongan posisi Kepala Bidang Penunjang kepercayaan dan keyakinan yang diberikan para
dirangkap oleh Kepala Bidang Umum yaitu Hendan Ari pasien kami semenjak kami mulai beroperasi 10 tahun
Prasetyawan, SE. Kondisi rangkap jabatan lalu.
memberikan pengaruh terhadap menurunnya
pengendalian dan pengawasan kinerja terhadap seksi Memasuki tahun finansial yang baru, saya percaya
dan unitnya. Direksi berupaya menentukan orang yang bahwa dengan dukungan penuh dari seluruh
tepat untuk menempati posisi Kepala Bidang pemangku kepentingan, kami dapat membawa Rumah
Penunjang. Sakit Geriatri Teja Husada ke tingkat selanjutnya.
Kami akan terus menyentuh banyak kehidupan dan
Apresiasi Kepada Seluruh Pemangku memberikan kenyamanan di setiap hati pasien kami
Kepentingan seperti yang tercermin dalam logo dan semboyan
kami, “Menyentuh Dengan Hati”.
Akhir kata, mewakili Direksi Rumah Sakit Geriatri Teja
Husada, saya ingin menyampaikan penghargaan yang
tulus kepada Dewan Komisari PT Teja Husada
Swadharma atas panduan tepat guna yang mereka
berikan sepanjang tahun. Saya juga menghaturkan
banyak terima kasih kepada Dewan Komisaris PT Teja
Husada Swadharma atas dukungan dan kepercayaan
yang diberikan kepada Manajemen Rumah Sakit.

dr Fajar Nazri, MMRS


Direktur Utama

13
Pembahasan
& Analisa
Manajemen
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Strategi Usaha
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada selalu berusaha b. Menciptakan layanan kesehatan baru
meningkatkan pangsa pasarnya di Industri Kesehatan,
dan pada saat yang sama meningkatkan profitabilitas. Rumah Sakit akan terus berinovasi dengan
Oleh karena itu strategi bisnis Rumah Sakit dirancang menciptakan layanan kesehatan baru terutama
dengan sangat hati-hati dan berfokus pada strategi bagi lansia. Sehingga dengan membuka layanan
pertumbuhan yang didorong oleh kebutuhan, dengan baru akan menambah sumber pendapatan rumah
dukungan posisi keuangan yang sehat dan arus kas sakit, yang juga berdampak dengan peningkatan
bersih yang kuat dari rumah sakit yang ada, sehingga pendapatan rumah sakit. Pada tahun 2015,
mendukung strategi pertumbuhan yang lebih Rumah Sakit Geriatri Teja Husada telah membuka
berkelanjutan. layanan gymnasium dan layanan hospice
(penitipan lansia). Layanan gymnasium semakin
Sejumlah inisiatif dirumuskan dalam rangka melengkapi pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik
mendukung strategi tersebut, yaitu: dengan menempati gedung baru. Layanan
penitipan lansia telah melayani 2 pasien lansia
a. Membuka layanan spesialis baru. dengan ditunjang oleh perawat jaga 24 jam
selama perawatan.
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berupaya
menambah jenis pelayanan spesialistik untuk c. Pemasaran produk unggulan secara intensif
memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap
masalah penyakit yang dideritanya. Pada tahun Produk-produk unggulan Rumah Sakit Geriatri
2015, telah dibuka poli pelayanan spesialis paru. Teja Husada, seperti pelayanan spesialistik
geriatrik di Malang Raya dan rehabilitasi medik di
Hal ini memberikan kontribusi terhadap Malang Selatan. Rumah Sakit berupaya
peningkatan tingkat okupasi rawat inap, mengenalkan layanan unggulan ini dengan
pendapatan rata-rata kunjungan rawat inap, melakukan upaya pemasaran ke mitra usaha dan
tingkat kunjungan rawat jalan spesialis, masyarakat baik secara langsung dan tidak
pendapatan rata-rata kunjungan rawat jalan, dan langsung. Hal ini terbukti dengan peningkatan
tingkat jenis pemeriksaan laboratorium. kunjungan pasien ke poli spesilais penyakit dalam
pada tahun 2015 dalam sebesar 34,86%
Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan dibandingkan tahun 2014. Begitu juga terjadi
pasien di rawat jalan spesialis di tahun 2015 peningkatan yang signifikan pada kunjungan
sejumlah 1.407 kunjungan, naik 48% dari 952 pasien ke poli spesialis rehabilitasi medik pada
kunjungan di tahun 2014. Begitu juga dengan tahun 2015 sebesar 252,17% dibandingkan
tingkat hunian (Bed Occupancy Rate/BOR) di dengan tahun 2014.
tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 52,98%
dibandingkan dengan BOR tahun 2014 sebesar d. Penambahan jadwal poli rawat jalan
44,41%. Berdampak pula dengan kenaikan item
pemeriksaan laboratorium yang signifikan pada Rumah Sakit berusaha meningkatkan kepuasan
tahun 2015 sebesar 87,7% dengan 12.180 item, pasien dengan menambah jadwal praktek dokter
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 6.489 spesialis. Pelanggan akan lebih mudah
item. Maka dapat berdampak pula dengan mengakses pelayanan dengan jadwal praktek
kenaikan pendapatan rumah sakit (Sales Growth dokter yang bertambah. Hal ini dibuktikan
Rate/SGR) sebesar 13% menjadi Rp 5,4 miliar. peningkatan kunjungan pasien ke poli penyakit
dalam dan rehebilitasi medik yang telah
menambah jadwal praktek tiap hari senin hingga
sabtu.

15
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Tinjauan
Bisnis
• Tahun 2015 merupakan tahun
perjuangan bagi Rumah Sakit Geriatri
Teja Husada. Di tengah kondisi
perekonomian makro yang penuh
tantangan dan penerapan sistem
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sejak tahun 2014, Rumah Sakit
mampu mengembangkan usahanya
sebagaimana tercermin dalam
pertumbuhan jenis produk pelayanan
baru. Selain itu, Rumah Sakit juga
merekrut beberapa staf medis, agar
dapat memberikan layanan yang lebih
baik kepada pasien.

Total volume pasien Tingkat hunian tempat tidur


di tahun 2015 di tahun 2015

12.105 52,98%
16
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Tinjauan Industri
Saat ini terdapat lebih dari 2.380 rumah sakit yang Masyarakat yang berada di kelas ini cenderung
beroperasi di kepulauan Indonesia yang luas, dengan meningkatkan standar hidup mereka setelah mendapat
67% dari jumlah tersebut adalah institusi milik peningkatan dalam pendapatan mereka. Mereka akan
pemerintah dan organisasi non profit, sementara beralih dari layanan kesehatan public ke layanan
sisanya dimiliki oleh sektor swasta. Namun, dalam hal kesehatan yang berkualitas baik dengan masa tunggu
lokasi, rumah sakit-rumah sakit tersebut terkonsentrasi yang lebih singkat.
di pulau terpadat Indonesia, yaitu pulau Jawa.
Urbanisasi juga memainkan peranan penting dalam
Dalam hal kapasitas tempat tidur, Indonesia memiliki perkembangan sektor layanan kesehatan. Orang lebih
lebih dari 290.000 tempat tidur operasional di tahun memilih untuk tinggal di daerah perkotaan untuk
2014. Sebagian besar tempat tidur baru yang alasan praktis seperti akses yang mudah ke pusat-
ditambahkan pada tahun 2014 berasal dari operator pusat sosial, keuangan dan jasa dari lembaga medis
rumah sakit swasta. Mereka adalah pelaku ekspansi terkemuka. Diperkirakan 60% penduduk Indonesia
rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir ini. cenderung pindah ke daerah perkotaan.
Meskipun berkembang pesat, namun rasio tempat
tidur-terhadap-pasien di Indonesia masih berada pada Faktor lain yang mendukung industri kesehatan di
angka 0,9, yang merupakan salah satu yang terendah Indonesia menurut Frost & Sullivan adalah
di ASEAN. Sebagai perbandingan, rasio tempat tidur- pertumbuhan populasi lansia. Diperkirakan 12% dari
terhadappasien di Malaysia dan Thailand 1,9 dan 2,1 240 juta populasi di Indonesia akan berusia di atas 60
pada masing-masing negara tersebut, sedangkan tahun pada tahun 2020, naik dari 9% pada tahun 2010.
rasio rata-rata dunia adalah 2,5. Demikian juga dengan Masyarakat pada kelompok usia ini biasanya
rasio dokter-terhadap-pasien per 1.000 orang, skor membutuhkan pemeriksaan medis atau pengobatan
Indonesia adalah yang terendah di kawasan regional yang lebih lama dan lebih kompleks sehingga
yaitu 0,3. Rasio dokter-terhadap-pasien Malaysia menciptakan ruang permintaan tambahan bagi
adalah 1,3 dan India 0,7. Dengan kata lain, investasi penyedia layanan kesehatan.
yang ada belum cukup memadai di sektor pelayanan
kesehatan di Indonesia. Sementara itu, skema Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dapat meningkatkan daya tarik industri bagi
Meskipun demikian, kebutuhan akan layanan kedua penyedia layanan kesehatan, baik local maupun
kesehatan diperkirakan akan bertumbuh kuat. Frost & asing. Pemerintah telah melonggarkan Daftar Negatif
Sullivan, sebuah perusahaan riset dan konsultan, Investasi 2014 di mana batas kepemilikan asing
memperkirakan bahwa total pengeluaran kesehatan dinaikkan menjadi 70% bagi perusahaan-perusahaan
publik dan swasta diharapkan tumbuh 15% per tahun pelayanan kesehatan di daerah Timur Indonesia dan
menjadi US$79 miliar antara tahun 2013 sampai 67% untuk daerah lainnya.
dengan tahun 2020, dari angka sebelumnya US$30
miliar pada tahun 2012. Selain itu, pertumbuhan PDB Penerapan skema JKN, bagaimanapun juga
Indonesia diperkirakan akan menciptakan percepatan berpotensi terjadinya penurunan pada pendaftaran
bagi permintaan layanan kesehatan karena adanya pasien di beberapa rumah sakit swasta yang
korelasi positif yang kuat antara pengeluaran menargetkan segmen populasi yang berbeda dan
kesehatan per kapita dan PDB per kapita. telah memiliki tingkat hunian yang tinggi. Saat ini
penyedia layanan kesehatan swasta diberikan
Pertumbuhan PDB di Indonesia diikuti oleh keleluasaan untuk tidak berpartisipasi dalam skema
pertumbuhan yang stabil dari populasi kelas tersebut.
menengah. Dari sekitar 150 juta orang, pendapatan
tahunan mereka berada pada kisaran US$3.000
sampai dengan US$8.500 pada akhir tahun 2014.

17
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Dengan investasi lebih besar di masa yang akan


datang, fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia
diharapkan dapat meningkat dan berpeluang untuk
dapat mengambil bagian dari US$1,4 miliar
pengeluaran yang dihabiskan orang Indonesia untuk
perawatan medis di luar negeri.

Tinjauan Operasional
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada adalah rumah sakit Entry Point Pasien
berbasis komunitas yang menawarkan layanan penuh.
Layanan dasar seperti pelayanan gawat darurat, rawat Untuk perolehan pendapatan, entry point pasien yang
jalan, rawat inap, high care unit (HCU), layanan tradisional di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada adalah
laboratorium, layanan radiologi, dan farmasi telah melalui empat jalur utama berikut ini:
tersedia. Setidaknya terdapat satu layanan khusus •Layanan Gawat Darurat
dengan fokus area spesialisasi di bagian geriatri, •Layanan Rawat Jalan
seperti layanan spesialis penyakit dalam konsultan •Layanan Rawat Inap
geriatri, spesialis syaraf, spesialis paru, dan spesialis •Layanan Homecare
rehabilitasi medik. •Layanan Farmasi
•Layanan Laboratorium
Layanan komprehensif bagi segmen Lansia ini •Layanan Radiologi
didukung oleh tim ahli sebanyak 4 dokter spesialis •Layanan penunjang lainnya
dengan pengalaman melayani lebih dari 1.000 pasien
setiap tahunnya.

18
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Layanan Gawat Darurat Layanan Rawat Jalan

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memiiki ruang


Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan fasilitas seperti
peralatan resusitasi jalan napas, peralatan
elektrokardiogram (EKG), dan obat-obatan life support.
IGD ditunjang dengan pelayanan ambulans dilengkapi
dengan peralatan bantuan hidup untuk menstabilkan
pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit,
meskipun sebagian besar pasien datang sendiri.

Sepanjang tahun 2015, IGD Rumah Sakit Geriatri Teja


Husada telah merawat 2.659 pasien. Rata-rata
kunjungan pasien di IGD mencapai 121 kunjungan per
bulan dan 4 kunjungan per hari. Terdapat perbedaan
kriteria pelayanan IGD dibandingkan dengan tahun
2014, sehingga tidak dapat dibandingkan antar tahun.

Kendala yang ditemukan sepanjang tahun 2015


adalah pelayanan poli dan IGD masih menjadi satu,
ruang IGD yang belum memenuhi standar, ruang IGD
yang masih satu lokasi dengan jalur publik, belum Poliklinik di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada
dilengkapi dengan peralatan resusitasi henti jantung, menawarkan beragam fasilitas rawat jalan untuk
dan perangkat pemantauan pasien. Di masa diagnosa medis dan perawatan. Layanan tersebut
mendatang perlu untuk memperbaiki sarana dan termasuk prosedur invasif nyeri minimal, fisioterapi,
prasarana IGD agar lebih optimal menangani kasus- dan elektrokardiografi.
kasus kegawatdaruratan.
Layanan rawat jalan merupakan entry point terbesar
Penghasilan utama dari IGD didapatkan dari biaya Rumah Sakit Geriatri Teja Husada dalam hal jumlah
konsultasi, biaya tindakan medik dan keperawatan, pasien, mencakup sekitar 78% dari seluruh pasien di
serta prosedur tambahan seperti pencitraan (imaging), tahun 2015. Untuk tahun yang berakhir pada 31
laboratorium dan penjualan obat. Selama tahun 2015, Desember 2014 dan 2015, Rumah Sakit mencatat
sekitar 47,5% dari pasien rawat inap berasal dari IGD. 9.446 dan 9.772 kunjungan pasien rawat jalan pada
masing-masing tahun tersebut. Sepanjang tahun 2015,
rata-rata kunjungan pasien rawat jalan mencapai 32
kunjungan per hari dan 787 kunjungan per bulan.

Kunjungan pasien rawat jalan tidak mengalami


kenaikan yang berarti, hal ini disebabkan Rumah Sakit
belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak
digulirkan tahun 2014. Hampir seluruh pasien rawat
jalan menggunakan sistem pembiayaan out of pocket,
walaupun ada yang menggunakan asuransi sebagai
pembiayaannya sekitar 7%. Asuransi yang telah
bekerja sama dengan Rumah Sakit, seperti Green
Field Indonesia (GFI) dan PT.Pindad.

19
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Untuk layanan rawat jalan, Rumah Sakit tidak Selama tahun 2015, pasien baru yang berobat ke
mengenakan biaya sewa kepada dokter atas poliklinik rawat jalan mencapai 3.948 pasien dan
penggunaan fasilitas rumah sakit, melainkan pasien lama yang tetap menggunakan pelayanan
mendapatkan persentase dari imbal jasa konsultasi poliklinik rawat jalan sebesar 5.498 pasien. Kunjungan
yang dibebankan kepada pasien. Rumah Sakit Geriatri pasien baru di poliklinik rawat jalan menandakan hasil
Teja Husada juga memperoleh pendapatan dari dari upaya pemasaran rumah sakit, sedangkan pasien
layanan tambahan, seperti layanan pencitraan lama menandakan bahwa pasien masih loyal untuk
(imaging) dan laboratorium, penjualan obat-obatan dan memeriksakan masalah kesehatanya di Rumah Sakit
barang-barang lain yang digunakan. Disesuaikan Geriatri Teja Husada.
dengan kebijakan yang berlaku secara lokal, beberapa
rumah sakit mensyaratkan pasien rawat jalan untuk
membayar imbal jasa segera setelah konsultasi
dengan dokter.

20
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Justru, terjadi kenaikan tingkat kunjungan pasien di Layanan Homecare


poliklinik rawat jalan spesialis di tahun 2015 sejumlah
1.407 kunjungan, naik 48% dari 952 kunjungan di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memiiki produk
tahun 2014. Begitu juga terdapat kenaikan kunjungan unggulan berupa layanan homecare (kunjungan
poli gigi sebesar 14,43%, pada tahun 2014 sebesar perawatan di rumah). Layanan ini ditunjang dengan
201 kunjungan naik menjadi 230 kunjungan di tahun dokter, perawat, operator dan unit ambulans untuk
2015. Hal ini disebabkan oleh penambahan pelayanan memenuhi permintaan pelanggan, yaitu perawatan di
spesialis paru, penambahan jadwal poli spesialis rumah pelanggan. Produk layanan ini termasuk salah
penyakit dalam hingga tiap hari, dan masifnya satu layanan unggulan yang dimiliki Rumah Sakit
pemasaran. Rumah Sakit akan terus mengembangkan Geriatri Teja Husada, di daerah kepanjen dan
pelayanan dengan membuka pelayanan spesialis baru sekitarnya.
dan upaya pemasaran yang intensif.

Namun terkendala dengan keterbatasan ruang poli,


kapasitas ruang tunggu pasien, lahan parkir kendaraan
yang memadai, belum tersedia pelayanan spesialis
anak dan jantung, serta harga obat diatas harga pasar.

Sebagian besar penyakit yang ditangani di pelayanan


rawat jalan didominasi oleh penyakit infeksius (infeksi
saluran pernapasan akut / ISPA, Diare
Akut/Gatroenteritis Akut, Tuberkulosis Paru, dan
Faringitis Akut). Penyakit gastrointestinal non infeksius
(Dispepsia Sindrom dan Gastritis Akut) termasuk
sepuluh penyakit rawat jalan terbanyak. Diikuti kasus
penyakit degeneratif (Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Sepanjang tahun 2015, Rumah Sakit Geriatri Teja
muskuloskeletal) dan kasus imunologi (Asma Husada telah melayani 24 pasien homecare. Rata-rata
Bronkiale). pelayanan homecare mencapai 2 pasien setiap
bulannya. Terjadi peningkatan 50% dibandingkan
Data penyakit ini dapat menjadi pertimbangan produk dengan tahun 2014. Hal ini menandakan permintaan
pelayanan yang dibuat berdasarkan kebutuhan pasien. masyarakat untuk pemeriksaan dan perawatan di
rumah semakin meningkat. Kendala yang ditemukan
sepanjang tahun 2015 adalah belum terintegrasi
pelayanan pasien pasca rawat inap dengan pelayanan
homecare dan belum terbentuk tim homecare yang
definitif.

21
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Layanan Laboratorium

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memiiki layanan


laboratorium 24 jam. Layanan Laboratorium Rumah
Sakit bekerja sama dengan Laboratorium Pattimura
sejak tahun 2005. Instalasi Laboratorium ditunjang
dengan tenaga analisis laboratorium dan peralatan
yang dapat memenuhi pemeriksaan laboratorium yang
berasal dari pasien rawat jalan, rawat inap dan
rujukan.

Sepanjang tahun 2015, Instalasi Laboratorium Rumah


Sakit Geriatri Teja Husada telah melayani 12.180 jenis
pemeriksaan laboratorium. Rata-rata pemeriksaan
laboratorium mencapai 1.015 jenis pemeriksaan per
bulan dan 33 jenis pemeriksaan per hari. Terdapat
peningkatan yang signifikan pemeriksaan laboratorium
dibandingkan tahun 2014 sebesar 87,7%. Peningkatan
ini disebabkan Laboratorium Rumah Sakit
bekerjasama dengan dokter PPK 1 BPJS Kesehatan
dan dokter/tenaga kesehatan mitra, serta peningkatan
okupansi tempat tidur rawat inap.

Sedangkan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)


pada tahun 2015 (638 pemeriksaan) mengalami
penurunan sebesar 21,33%, bila dibandingkan dengan
tahun 2014 (811 pemeriksaan). Hal ini disebabkan
dengan berfungsinya unit monitor pasien, sehingga
menggantikan fungsi EKG. Terjadi pergeseran
penggunaan EKG, dimana pelayanan EKG hanya
digunakan pelayanan rawat jalan dan gawat darurat.
Hal yang sama dengan pelayanan pemeriksaan stik
Glucose, Cholesterol, dan Uric Acid (stik GCU) pada
tahun 2015 (1.566 pemeriksaan) mengalami
penurunan sebesar 20,9%. Bila dibandingkan dengan
tahun 2014 (1.980 pemeriksaan). Penurunan
pemeriksaan stik GCU disebabkan oleh terjadinya
pergeseran menggunakan pemeriksaan laboratorium.

Kendala yang ditemukan sepanjang tahun 2015


adalah belum memiliki kesamaan gerak antara Rumah
Sakit dengan Laboratorium Pattimura mengenai
standar mutu dan pengelolaan SDM laboratorium. Di
masa mendatang perlu untuk meningkatkan
komunikasi secara intensif dengan Laboratorium
Pattimura agar dapat meningkatkan kinerja
laboratorium.

22
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Layanan Radiologi

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Geriatri Teja Husada


menyediakan layanan penunjang diagnostik. berupa
imaging x-ray. Layanan radiologi ditunjang oleh tenaga
radiografer dengan pendidikan D4 dan satu unit x-ray,
untuk melayani pelanggan yang berasal dari rawat
jalan, rawat inap, dan rujukan.

Sepanjang tahun 2015, Instalasi Radiologi Rumah


Sakit Geriatri Teja Husada telah melayani 643 jenis
pemeriksaan radiologi. Rata-rata pemeriksaan
radiologi mencapai 54 jenis pemeriksaan per bulan
dan 3 jenis pemeriksaan per hari. Terdapat penurunan
dibandingkan tahun 2014 sebesar 17,77%.

Kendala yang ditemukan sepanjang tahun 2015


adalah belum memiliki tenaga dokter spesialis
radiologi, jumlah radiografer yang terbatas,
keterbatasan unit x-ray, dan belum tersedia unit
ultrasonografi yang berakibat tidak bisa melayani
permintaan pemeriksaan. Di masa mendatang perlu
untuk merekrut tenaga dokter spesialis radiologi dan
tenaga radiografer, pengadaan unit x-ray minimal 300
mA, dan ultrasonografi.

23
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Layanan Rawat Inap

Unit Layanan Rawat Inap Rumah Sakit Geriatri Teja


Husada menyediakan perawatan untuk pasien yang
berasal dari pasien rawat jalan dan pasien IGD, serta
dari sumber lainnya. Jumlah terbesar dari rawat inap
Rumah Sakit berasal dari konversi pasien rawat jalan
dan pasien IGD.

Pendapatan utama dari Layanan Rawat Inap berasal


dari biaya kamar, perawatan di rumah sakit, serta
pengobatan. Sebagian lagi didapatkan dari biaya
konsultasi dokter, tindakan medis dan keperawatan,
dan layanan tambahan, seperti pencitraan (imaging)
dan layanan laboratorium, penjualan obat-obatan dan
perlengkapan medis yang dipakai selama perawatan
berlangsung. Hampir 97% pasien rawat inap di Rumah
Sakit Geriatri Teja Husada menggunakan pembiayaan
out of pocket. Hal ini berarti terdapat kemampuan
masyarakat membeli layanan kesehatan secara
mandiri dan menginginkan pelayanan yang
berkualitas.

Kapasitas tempat tidur (TT) yang dimiliki sebanyak 24


buah, yeng terdiri dari kelas VIP (3 TT), kelas 1 (3 TT),
kelas 2 (13 TT), ruang isolasi (2 TT), dan ruang HCU
(3 TT). Tingkat hunian tempat tidur/BOR sepanjang
tahun 2015 mencapai 52,98%, naik 19,3%
dibandingkan tahun 2014 sebesar 44,41%. Begitu juga
terjadi kenaikan jumlah hari perawatan sebesar 19,3%,
dimana tahun 2014 yang mencapai 3.890 hari
perawatan mengalami peningkatan hari perawatan
pada tahun 2015 sebesar 4.641 hari.

24
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Kendala-kendala yang terjadi pelayanan rawat inap


selama tahun 2015 yang ditemukan, seperti minimnya
Peningkatan BOR dan hari perawatan disebabkan oleh
kebijakan dan standar prosedur pelayanan di rawat
peningkatan kunjungan pasien rawat inap pada tahun
inap, keterbatasan kemampuan tenaga medis dan
2015 mencapai 1.263 kunjungan, naik 1,7%
keperawatan (belum memiliki dokter spesialis anak,
dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai
jantung, dan perawat gerontik), permasalahan ventilasi
1.242 kunjungan pasien rawat inap. Hal ini patut
dan pencahayaan ruang rawat inap kelas 2,
dibanggakan karena Rumah Sakit mampu
permasalahan kebersihan, belum memiliki tenaga gizi,
meningkatkan performance pelayanan di tengah
dan permasalahan kebisingan serta keamanan.
masyarakat yang sudah beralih menggunakan
Kendala ini harus dapat teratasi secara optimal di
asuransi BPJS Kesehatan. Namun kenaikan indikator
tahun-tahun berikutnya agar mampu meningkatkan
pelayanan rawat inap, belum mencapai standar ideal
loyalitas pasien rawat inap.
hunian rumah sakit secara umum, seperti BOR
(52,98%), Bed Turn Over /BTO (54,58 kali), rata-rata
Sebagian besar penyakit yang ditangani di pelayanan
lama hunian/ALoS (2,68), Turn Over Interval/TOI (3,14
rawat inap didominasi oleh penyakit infeksius (Diare
hari).
Akut/ Gatroenteritis Akut, Demam Berdarah/DHF,
Demam Dengue, dan Demam Tifoid). Penyakit
Selain mengevaluasi indikator hunian, patut pula
gastrointestinal non infeksius (seperti, Dispepsia
mengevaluasi indikator mutu. Tingkat kematian
Sindrom) termasuk termasuk sepuluh penyakit rawat
keseluruhan/Gross Death Rate (GDR) pada tahun
jalan terbanyak. Diikuti kasus penyakit degeneratif
2015 masih berada dibawah batas toleransi sebesar
(Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Chronic Obstructive
37,21 ‰ (standar GDR ≤ 45 ‰). Begitu pula tingkat
Pulmonary Disease/COPD) dan kasus penyakit anak
kematian pasien yang dirawat ≥ 48 jam/Nett Death
(Kejang Demam Simpleks). Data penyakit ini dapat
Rate (NDR) yang mencapai 15,83 ‰, berarti berada di
menjadi pertimbangan produk pelayanan yang dibuat
bawah batas standar NDR < 25 ‰. Dua indikator ini
berdasarkan kebutuhan pasien rawat inap.
menandakan pencapaian mutu pelayanan kesehatan
yang baik dengan menekan kematian pasien yang
dirawat di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada. 25
# Pembahasan dan Analisa Manajemen

Sumber Pendapatan Penjualan dan Pemasaran

Pendapatan pasien Rumah Sakit Geriatri Teja Husada Rumah Sakit Geriatri Teja Husada telah
dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, kategori merencanakan sejumlah strategi pemasaran untuk
pertama adalah pasien yang membayar sendiri tagihan menarik pasien baru dan mempertahankan pasien
rumah sakit mereka menggunakan uang tunai atau yang sudah ada. Rumah Sakit merancang strategi
kartu debit/kredit, dan kategori kedua adalah pasien yang berbeda untuk masing-masing kelompok
yang ditanggung oleh perusahaan tempat pasien pembayar dan entry point pasien dalam rangka
bekerja atau asuransi kesehatan. meningkatkan efektivitas strategi tersebut. Rumah
Sakit Geriatri Teja Husada memiliki staf penjualan dan
Pasien Out-of Pocket Expense (OPE) pemasaran sendiri yang berdedikasi untuk melakukan
kegiatan pemasaran bagi rumah sakit.
Pasien OPE secara historis merupakan penyumbang
terbesar penghasilan rumah sakit. Untuk tahun yang Pasien Out-of Pocket Expense (OPE)
berakhir pada 31 Desember 2015, pasien OPE
menyumbang 94,6% dari total pasien dibandingkan Referensi/Rujukan: Rumah Sakit Geriatri Teja
dengan 96% dari total pasien pada tahun 2014. Husada mendapatkan pasien rujukan dari dokter
Mereka memberikan kontribusi sebesar 96% dan 94% swasta dan klinik primer di sekitar kawasan rumah
dari pendapatan pada masing-masing tahun tersebut. sakit yang telah menjalin kerjasama. Rujukan
Tidak seperti di banyak negara lain, pasien OPE di diperoleh Rumah Sakit Geriatri Teja Husada karena
Indonesia tidak diharuskan untuk berkonsultasi ke rumah sakit memiliki peralatan diagnosis dan layanan
dokter umum sebelum melakukan konsultasi dengan kesehatan yang mungkin tidak dimiliki oleh rumah sakit
dokter spesialis di rumah sakit. Oleh karena itu, lainnya.
Rumah Sakit menerima pasien OPE yang mencari
pelayanan kesehatan primer dari dokter spesialis di Pelayanan Kesehatan Masyarakat: Rumah Sakit
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada. Geriatri Teja Husada juga menjangkau masyarakat
setempat untuk mempromosikan pendidikan
Pasien Perusahaan Asuransi Swasta dan Korporat kesehatan dan fasilitas kesehatan rumah sakit. Rumah
Sakit menyelenggarakan seminar dan talkshow di
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada aktif menjalin rumah sakit guna memberikan edukasi kepada
hubungan dengan perusahaan-perusahaan dalam masyarakat dan sejawat medis-paramedis mengenai
memberikan manfaat layanan kesehatan dengan masalah kesehatan dan penatalaksanaan terkini serta
membuat paket khusus bagi karyawan mereka. Klien menjadi tuan rumah bagi komunitas lansia Tejahusada
korporat Rumah Sakit di antaranya adalah PT Member Club (TMC). Rumah Sakit juga berpartisipasi
Greenfield Indonesia (GFI) dan PT Pindad. dalam acara talkshow radio dan sms center.

Persyaratan menarik ditawarkan kepada perusahaan- Program Loyalitas: Rumah Sakit Geriatri Teja
perusahaan asuransi swasta tersebut maupun Husada menerbitkan Kartu Anggota TMC (TMC Card)
korporat, seperti pemberian jangka waktu menawarkan manfaat bagi pasien, seperti memberikan
pembayaran. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember potongan harga bagi para anggota untuk beragam
2014 dan 2015, sebanyak 603 dan 659 pasien layanan yang disediakan rumah sakit.
menggunakan asuransi swasta dan manfaat korporat
pada masing-masing tahun tersebut. Terdapat Talkshow Radio
kenaikan kunjungan pasien sebesar 9,28%. Angka ini Rumah Sakit bekerjasama dengan stasiun radio
mewakili 4% dari total penerimaan pasien pada tahun swasta di Kepanjen untuk menyebarkan layanan
2014 dan 5,4% pada tahun 2015. Mereka juga pendidikan kesehatan dan promosi layanan medis
memberikan kontribusi masing-masing sebesar 3% yang dimiliki Rumah Sakit. Rumah Sakit telah
pada pendapatan untuk tahun 2014 dan 4% untuk bekerjasama dengan SMEAMU FM 101,25 FM dan
tahun 2015. telah melakukan siaran.

26
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Pasien Korporat dan Asuransi Swasta Tata Kelola Klinis dan Standar Mutu

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memberikan Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berkomitmen untuk
kelonggaran bagi pasien yang sudah memiliki asuransi menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas
kesehatan dan korporat untuk mendapatkan kepada pasien. Rumah Sakit berupaya mengikuti
perawatan medis tanpa pembayaran di muka, dimana prosedur standar operasional berdasarkan kriteria
dalam hal ini. Rumah Sakit memperoleh pembayaran yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit
langsung dari perusahaan asuransi dan korporat (KARS) dan peraturan kesehatan nasional.
tersebut. Rumah Sakit Geriatri Teja Husada juga Pendekatan Rumah Sakit dalam hal tata kelola klinis
menawarkan kesempatan bagi pasien yang sudah dibagi menjadi empat unsur utama, yaitu kredensial
memiliki asuransi untuk mengikuti program sumber daya manusia, tinjauan dan penilaian praktik
pemeriksaan medis seperti kanker dan penyakit kritis klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk
lainnya. pendidikan klinis berkelanjutan.

27
Tinjauan
Pendukung
Bisnis
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Tinjauan
Pendukung Bisnis
• Rumah Sakit Geriatri Teja Husada
memahami pentingnya memiliki SDM
yang andal serta sistem Teknologi
Informasi untuk mendukung kegiatan
operasional Rumah Sakit guna
tercapainya visi misi Rumah Sakit.

Total karyawan
tahun 2015

66
Termasuk 4 Dokter Spesialis,
4 Dokter Umum, 1 Dokter Gigi,
17 Perawat, 1 Fisioterapis,
39 staf fungsional lainnya
29
# Tinjauan Pendukung Bisnis

SUMBER DAYA MANUSIA

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memahami Komposisi Pengurus dan Karyawan
pentingnya memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)
yang andal untuk menjalankan usaha Rumah Sakit. Pada tanggal 31 Desember 2015, Rumah Sakit
Hal ini sejalan dengan visi Rumah Sakit, yaitu prima Geriatri Teja Husada mempekerjakan 66 orang
dalam pelayanan geriatri, dan misi Rumah Sakit, yaitu karyawan yang terdiri dari 28 karyawan tetap dan
mewujudkan hubungan baik dengan konsumen, 31 karyawan kontrak. Gambar berikut ini
memberikan jasa pelayanan kesehatan geriatri yang menunjukan komposisi SDM rumah sakit
prima, dan memberikan kemampuan kinerja organisasi berdasarkan status kerja.
yang terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, Rumah
Sakit merancang kebijakan menyeluruh dalam
perekrutan, pelatihan, dan meritokrasi karena Rumah
Sakit berkeyakinan bahwa SDM adalah kunci
keberhasilan Rumah Sakit di masa depan.

Nilai-nilai Rumah Sakit Geriatri Teja Husada

Pada tahun 2015, Rumah Sakit Geriatri Teja Husada


secara resmi menetapkan nilai-nilai Rumah Sakit yang
terdiri atas lima prinsip dasar sebagai berikut:

1. Kewirausahaan, mengembangkan kegiatan


berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat Komposisi Pengurus Rumah Sakit Geriatri Teja
memenuhi kebutuhan konsumen. Husada per tanggal 31 Desember 2015, terdiri dari 1
2. Etika, tatanan moral berdasarkan sistem nilai orang Direktur, 2 orang Kepala Bidang, 6 orang Kepala
yang berlaku secara universal dalam eksistensi Seksi, 2 orang Kepala Sub Seksi, dan 55 orang staf
mencegah perkembangan resiko. fungsional. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi
3. Kerjasama, bekerja sama untuk mencapai satu SDM rumah sakit berdasarkan jabatan.
tujuan
4. Dinamis, kemampuan melihat sisi terang Komposisi Pengurus dan Karyawan Rumah Sakit
kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun Menurut Jabatan
berada dalam kesulitan
5. Komitmen, janji pada diri kita sendiri atau pada Jabatan 31 Desember 2015
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Jumlah
Nilai-nilai Rumah Sakit tersebut dipadukan dengan Direktur 1
motto, yaitu melayani dengan hati adalah komitmen
kami untuk melayani sebagai keluarga yang Kepala Bidang 2
memberikan perawatan dan pengobatan bagi Kepala Seksi 6
konsumen. Nilai-nilai dan motto Rumah Sakit tersebut
di atas merupakan mentalitas dasar yang membentuk Kepala Sub Seksi 2
budaya Rumah Sakit, untuk menyatukan karyawan Staf Lainnya 55
yang bekerja di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada.
Total 66

30
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun yang berakhir Desember 2015, Sebagian besar masa kerja karyawan Rumah Sakit
Rumah Sakit mempekerjakan 66 staf yang terdiri Geriatri Teja Husada adalah 0 – 1 tahun (30
dari 4 Dokter Spesialis, 4 Dokter Umum, 1 Dokter karyawan). Hal ini disebabkan dengan tingkat turn over
Gigi, 17 Perawat, 1 Fisioterapis, 39 staf fungsional karyawan selama tahun 2015 sebesar 12%. Tingkat
turn over masih dinilai baik karena masih di bawah
lainnya yang bekerja di laboratorium, rekam
standar turn over 15%.
medis, kantor & administrasi, farmasi, radiologi,
ambulans, cleaning service, laundry, dan gizi. Gambar berikut ini menunjukkan komposisi SDM
Gambar berikut ini menunjukkan komposisi SDM rumah sakit berdasarkan masa kerja (tahun).
rumah sakit berdasarkan jenis profesi.

Per tanggal 31 Desember 2015, pendidikan karyawan Pengelolaan Rekrutmen


Rumah Sakit Geriatri Teja Husada terbanyak adalah
pendidikan Diploma 3 (24 orang). Komposisi ini Selama bertahun-tahun Rumah Sakit Geriatri Teja
didominasi dari tenaga keperawatan, rekam medik, Husada telah berhasil membangun dan memelihara
fisioterapi, dan asisten apoteker. Gambar berikut ini tim kerja yang memiliki dedikasi dan profesionalisme
menunjukkan komposisi SDM rumah sakit tinggi untuk mendukung kesuksesan dalam bidang
berdasarkan pendidikan. pelayanan kesehatan. Rumah Sakit fokus terhadap
program rekrutmen sumber daya manusia dengan
menekankan kepada kualitas individu, melalui
penetapan standar kualifikasi atau persyaratan yang
dibutuhkan sesuai penempatan kerja.

31
# Tinjauan Pendukung Bisnis

Upaya menjamin tersedianya SDM yang berkualitas Dalam bidang hubungan industrial (industrial relation),
diawali dengan proses seleksi dan rekrutmen. Rumah Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berkomitmen untuk
Sakit Geriatri Teja Husada menjalankan proses seleksi mematuhi segala kewajiban yang ditetapkan dalam
dan rekrutmen yang terintegrasi, dengan melibatkan peraturan perundangan yang berlaku, misalnya:
direksi dan pimpinan unit kerja untuk menjamin bahwa
kandidat yang direkrut memiliki kompetensi, potensi, 1. Peraturan Perusahaan (PP) yang mengacu pada
dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003
Sakit. Guna mendapatkan kandidat-kandidat tersebut, tentang ketenagakerjaan
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada aktif melakukan 2. Pengelolaan Gaji/Upah yang kompetitif
kerja sama dengan institusi pendidikan, Rumah Sakit 3. Program BPJS Ketenagakerjaan
Geriatri Teja Husada memprioritaskan pencarian 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
kandidat di bidang medis dan keperawatan. Hal ini
penting karena medis dan keperawatan merupakan Hubungan karyawan (employee relations) dibangun
ujung tombak dalam kualitas pelayanan kesehatan dan melalui kegiatan atau program yang dapat
kebutuhan terus meningkat karena komposisinya meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan
mencakup 40,9% dari total karyawan. secara konsisten dan berkesinambungan, misalnya:

Selama tahun 2015, strategi rektrutmen di bidang a. Kegiatan koordinasi: Rapat Dinamisasi Staf
keperawatan dengan merekrut kandidat yang berasal (RDS) tiap hari sabtu minggu pertama
dari Akademi Keperawatan (AKPER) dan Sekolah b. Kegiatan gathering karyawan dan keluarga:
Tinggi Kesehatan (STIKES) yang terakreditasi Badan Family Gathering di Taman Safari 2 Prigen (23
Akreditasi Nasional untuk merekrut lulusan perawat Desember 2015)
yang berprestasi, memiliki potensi, dan reputasi kinerja c. Kegiatan sosial dan keagamaan: buka puasa
yang baik (bagi yang memiliki pengalaman kerja). bersama (4 Juli 2015), halal bil halal (Agustus
Adapun asal institusi pendidikan perawat yang telah 2015), dan sholat dhuhur & kultum (selama bulan
bekerja di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada, yaitu: ramadhan)
STIKES Kepanjen, AKPER Unmuh Probolinggo, d. Kegiatan seni dan budaya: lomba paduan suara
AKPER RST Soepraun Malang, dan AKPER Ken Hari Kesehatan Nasional (HKN) Se-Kabupaten
Dedes Malang. Malang (17 September 2015)
e. Kegiatan olahraga: senam jantung sehat (tiap
Rekrutmen di bidang medis melakukan rekrutmen hari jumat) dan tenis meja (waktu istirahat)
kandidat dokter yang berasal dari Institusi Pendidikan f. Perayaan hari kemerdekaan RI: Upacara HUT
terkemuka di Jawa Timur. Dokter yang bekerja di RI Ke-70 & lomba rakyat (18 Agustus 2015)
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berasal dari institusi g. Dan lain-lain sesuai dengan kondisi dan
pendidikan sebagai berikut: Universitas Brawijaya kebutuhan rumah sakit
Malang, Universitas Airlangga Surabaya, dan
Universitas Islam Malang (Unisma). Selain itu, Setiap masalah ketenagakerjaan diselesaikan melalui
menjalin kolaborasi dengan dokter-dokter pemerintah komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan
untuk bekerja di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada. guna mencapai kesepakatan bersama.

Pengelolaan Hubungan Industrial

Rumah Sakit selalu berkomitmen untuk menciptakan


hubungan industrial dan hubungan karyawan yang
harmonis dengan membangun suasana kerja yang
kondusif dan melaksanakan praktik ketenagakerjaan
yang sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan
peraturan perundangan lainnya yang ditetapkan
pemerintah.

32
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Pengelolaan Pelatihan dan Pengembangan Rumah Sakit Geriatri Teja Husada juga percaya
bahwa sebagai lini terdepan dalam pelayanan, seluruh
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memiliki komitmen karyawan menjadi cermin citra Rumah Sakit bagi
untuk melakukan peningkatan kinerja dan kualitas pelanggannya. Oleh karena itu seluruh karyawan
SDM melalui program pengembangan/pelatihan yang diberikan pelatihan khusus yaitu, pelatihan Service
disesuaikan dengan kebutuhan usaha Rumah Sakit. Excellence yang dilaksanakan pada tanggal 12 & 14
Rumah Sakit telah mengalokasikan biaya pelatihan Februari 2015. Pelatihan ini bertujuan untuk
dan pengembangan. Kebijakan waktu pelatihan membekali mereka dengan pengetahuan atas
tersebut berlaku di seluruh tingkat jabatan dan fungsi karakter, sikap, dan perilaku yang sesuai dan selaras
kerja, dan selalu dilaksanakan sesuai dengan analisis dengan Nilai-Nilai Rumah Sakit Geriatri Teja Husada
kebutuhan pelatihan, berdasarkan: serta memberikan keterampilan berkomunikasi guna
memastikan dicapainya service excellence.
1. Matriks Pelatihan (Basic, Functional, dan
Leadership) Hingga saat ini pelatihan service excellence yang
2. Rencana Pengembangan Kompetensi Individu dimulai sejak tahun 2015, telah diberikan kepada 66
Karyawan (Individual Competency Development karyawan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Geriatri Teja
Plan) Husada. Kegiatan ini akan terus dilanjutkan di masa
3. Persyaratan kompetensi jabatan dan posisi datang agar kualitas karyawan Rumah Sakit dapat
4. Persyaratan akreditasi dan standar Rumah Sakit terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan
berdasarkan peraturan yang berlaku pelayanan prima kepada setiap pelanggan.

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada juga memberikan Sepanjang tahun 2015, Rumah Sakit Geriatri Teja
kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti berbagai Husada telah mengadakan 22 kegiatan pelatihan.
program pelatihan manajemen (soft skill) dan teknis Keperawatan melakukan in house training sebanyak
(technical skill) yang diselenggarakan secara internal 10 pelatihan dasar keahlian keperawatan. In house
atau eksternal Rumah Sakit. Kegiatan pengembangan training bagi karyawan Rumah Sakit dilaksanakan 6
yang dilakukan Rumah Sakit bukan semata menjadi pelatihan, dan ex house training sebanyak 6 pelatihan.
tanggung jawab Seksi SDM tetapi juga melibatkan Tabel bawah ini menunjukkan data pelatihan karyawan
secara aktif setiap anggota manajemen agar selama tahun 2015
kaderisasi calon-calon pemimpin Rumah Sakit Geriatri
Teja Husada di masa depan terus berlanjut. 33
# Tinjauan Pendukung Bisnis

Data Pelatihan Karyawan Tahun 2015

Waktu Pelatihan Penyelenggara Lokasi Peserta

Tiap Minggu 1 Pelatihan Kompetensi Seksi Keperawatan RS Geriatri Teja 18 Perawat


Perawat Husada
12 & 14 Februari Pelatihan Service Seksi Diklat RS Geriatri Teja 66 Karyawan
Excellence oleh Husada
Dr. dr. Tita Hariyanti, M.Kes
14 Maret Beauty Class Seksi Diklat RS Geriatri Teja 42 Karyawati
Husada
28 – 29 Maret Outbond Owner, Diireksi, Seksi HRD P-WEC Malang 40 orang
Manajemen & Karyawan
30 April Pelatihan Komunikasi Seksi Diklat RS Geriatri Teja 18 Perawat
Terapeutik Efektif oleh dr Husada
Fajar Nazri, MMRS
22 – 23 September Seminar “Efisiensi PRAKLIMA & FK Universitas dr Fajar N
Pengelolaan Linen RS” MMRS FKUB Brawijaya Farida
12 – 24 November Seminar & Workshop MMRS FKUB Hotel Atria, Kota dr Fajar N
“Pemasaran Rumah Sakit di Malang Ririn W
Era JKN”
19 November Semiloka “Standar Poltekes Malang RSI Unisma, dr Fajar N
Penyelenggaraan Rekam Kota Malang Kristie
Medis RS”
26 – 28 November Pelatihan “Ambulance RS Saiful Anwar Bojana Puri, Kristie
Protocol Care” Malang Kepanjen Alunuari
2 Desember Seminar “Sosialisasi RS Saiful Anwar RS Saiful Anwar dr Nurul W
Program Pencegahan & Malang Malang
Pengendalian Resistensi
Antibiotik”
10 Desember Seminar “Pengelolaan PRAKLIMA Hotel Regents, dr Fajar N
Limbah Padat” Kota Malang Edi Irawanto

34
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Meritokrasi 3. Pay for People


a) Berkaitan dengan posisi perorangan/individu
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berusaha (misalnya, tenaga ahli)
memenuhi kewajibannya dalam hal remunerasi b) Insidentil, berupa tunjangan lainnya
karyawan sesuai dengan peraturan pemerintah
mengenai Upah Minimum Provinsi/Upah Minimum Kerangka kompensasi yang diterapkan adalah sebagai
Regional. Sistem remunerasi karyawan berlaku sejak berikut:
tanggal 1 Maret 2015.
1. Sistem Remunerasi
Rumah Sakit berkomitmen untuk mewujudkan dan a) Standar gaji yang kompetitif dengan
mempertahankan standar dalam hal kesehatan dan mengacu kepada peraturan perundangan
kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Program yang berlaku
kesejahteraan diberikan kepada karyawan, seperti b) Pemberian insentif dikaitkan dengan kinerja
kepesertaan BPJS Kesehatan (jaminan kesehatan), karyawan
pelayanan kesehatan rawat jalan & rawat inap bagi c) Penghargaan kepada karyawan yang
karyawan, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun
(jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan (liburan ke luar negeri)
jaminan kematian), tunjangan hari raya (THR), dan hak d) Job description
cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rumah e) Grading system
Sakit juga menyediakan fasilitas seperti kantin. 2. Tunjangan dan Fasilitas
a) Tunjangan jabatan struktural
Pengelolaan Kompensasi b) Tunjangan kompetensi
c) Tunjangan risiko
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada berkomitmen untuk d) Tunjangan BPJS Kesehatan &
memacu dan meningkatkan produktivitas kerja. Ketenagakerjaan
e) Tunjangan hari raya (THR)
Kebijakan Remunerasi yang ditetapkan: f) Jaminan pemeliharaan kesehatan
g) Santunan duka bagi anggota keluarga inti
1. Biaya Jabatan yang meninggal dunia
a) Berupa gaji pokok/honorarium dan tunjangan h) Santunan bagi yang mengalami musibah
tetap akibat bencana alam atau force majeur
b) Komponen gaji pokok berdasarkan masa lainnya
kerja, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, i) Santunan pernikahan
dan kelompok pekerjaan 3. Sistem Kenaikan Gaji
c) Tunjangan tetap berdasarkan jabatan Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan
d) Besarannya bersifat tetap dan dibayarkan produktivitas kerja dan pemberian kompensasi
setiap bulan yang kompetitif, Rumah Sakit Geriatri Teja
2. Pay for Performance Husada telah menetapkan sistem kenaikan gaji
a) Berkaitan dengan pencapaian kinerja proses minimal sekali dalam setahun.
yang telah disepakati, berdasarkan jabatan,
kompetensi, resiko pekerjaan, beban kerja, Penyesuaian besarnya kenaikan gaji ditinjau
status, kinerja dan etika berdasarkan:
b) Berupa insentif dan/atau bonus
c) Besarannya bersifat variabel tergantung a) Laju inflasi
prestasi kinerja dan dibayarkan setiap bulan b) Standar upah minimum regional yang
diterapkan pemerintah

35
Laporan
Tata Kelola
Rumah Sakit
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Tata Kelola
Rumah Sakit
• Rumah Sakit percaya pentingnya
memiliki praktik tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance
atau GCG) guna menjaga kepercayaan
dari para pemegang saham dan
pelanggan, serta menjalankan usahanya
secara kompeten dan efisien sesuai
dengan standar.

37
# Laporan Tata Kelola Rumah Sakit

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada menjalankan 2. Kebijakan Rumah Sakit


prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rumah Sakit meyakini bahwa penerapan prinsip
Rumah Sakit meyakini pentingnya penetapan praktik GCG dalam segala hal akan mendorong
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate peningkatan kinerja Rumah Sakit dalam jangka
Governance atau GCG) guna menjaga kepercayaan panjang. Kebijakan perusahaan Rumah Sakit
pemegang saham dan pelanggan, serta menjalankan yang diambil akan selalu memperhatikan nilai-nilai
usaha secara kompeten dan efisien sesuai dengan dan sifat-sifat kepemimpinan Rumah Sakit.
standar. 3. Prosedur Rumah Sakit
Seluruh kegiatan operasional di dalam Rumah
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada percaya bahwa Sakit berjalan dengan mengikuti prosedur Rumah
menjaga integritas dalam usaha adalah penting dan Sakit yang penyusunannya dilakukan dengan
bertujuan untuk memelihara kepercayaan pemegang memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Selanjutnya
saham dengan mengikuti pedoman dan peraturan prosedur Rumah Sakit disosialisasikan kepada
yang berlaku, seperti Peraturan Internal Rumah Sakit pihak-pihak terkait untuk memastikan penerapan
(Hospital By Law). yang tepat pada setiap jenjang kegiatan. Prosedur
Rumah Sakit ditinjau secara berkala dan
STRUKTUR TATA KELOLA RUMAH SAKIT disempurnakan apabila diperlukan.

Struktur GCG Rumah Sakit Geriatri Teja Husada Prinsip-Prinsip GCG


berpusat pada Rapat Umum Pemegang Saham,
Direksi, dan Satuan Pemeriksa Internal (SPI). Setiap Implementasi GCG di Rumah Sakit Geriatri Teja
unit melakukan tugas yang berbeda dalam mendukung Husada dilaksanakan dengan mengaplikasikan
unit lain dan fungsinya. Semua unit bekerja sama prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung
untuk mencapai dan mempertahankan standar GCG Jawab, Independensi dan Kesetaraan. Hal ini
yang memungkinkan Rumah Sakit Geriatri Teja dilaksanakan untuk memastikan terciptanya
Husada untuk mencapai posisi sebagai salah satu keseimbangan antara kepentingan ekonomis dan
rumah sakit swasta yang diperhitungkan dan pilihan sosial, kepentingan individu baik internal dan
bagi masyarakat. eksternal, kepentingan jangka pendek dan jangka
panjang, serta kepentingan seluruh pemangku
Elemen GCG kepentingan.
1. Transparansi: yakni tranparansi dalam
Guna menjamin penerapan Tata Kelola Perusahaan penyampaian informasi material dan relevan,
(GCG) yang efektif dan berkelanjutan, Rumah Sakit serta transparansi dalam proses pengambilan
terus berupaya menyempurnakan perangkat- keputusan untuk melindungi kepentingan
perangkat pendukung GCG sesuai dengan peraturan pemangku kepentingan.
dan perundang-undangan yang berlaku. 2. Akuntabilitas: mencerminkan komitmen untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
1. Peraturan Perusahaan kinerja rumah sakit secara transparan dan wajar
Rumah Sakit telah memiliki Peraturan kepada para pemangku kepentingan.
Perusahaan. Peraturan Perusahaan bersama 3. Tanggung Jawab: meliputi komitmen untuk
dengan kebijakan- kebijakan perusahaan Rumah mematuhi semua ketentuan yang berlaku, serta
Sakit menjadi landasan dalam menjamin hak dan prinsip-prinsip pengelolaan yang baik sebagai
kewajiban Rumah Sakit maupun para refleksi sebuah rumah sakit yang bertanggung
karyawannya. Dengan peraturan dan kebijakan- jawab.
kebijakan ini, dapat tercipta suatu kondisi dan 4. Independensi: memastikan bahwa Rumah Sakit
hubungan kerja yang harmonis antara Rumah dan karyawan sebagai profesional, dapat bekerja
Sakit dan para karyawannya demi kelancaran dan secara obyektif untuk memberikan kontribusi bagi
kemajuan usaha. kemajuan Rumah Sakit, terlepas dari potensi
intervensi atau tekanan benturan kepentingan.

38
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

5. Kesetaraan: memastikan perlakuan yang adil dan 3. Direktur berkewajiban untuk menjamin
setara kepada seluruh pemangku kepentingan. kelancaran, efektivitas, dan efisiensi kegiatan
Hal ini menekankan komitmen Rumah Sakit rumah sakit, kebenaran program kerja,
Geriatri Teja Husada untuk memberikan perlakuan pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan
yang adil dan setara kepada seluruh pemangku laporan kegiatan.
kepentingan. 4. Direktur berkewajiban untuk memberikan
informasi yang sebenar-benarnya mengenai
DIREKSI kondisi pelayanan, keuangan, ataupun
permasalahan yang dihadapi oleh rumah sakit
Direksi bertanggung jawab untuk mengelola Rumah kepada pemilik.
Sakit dengan menetapkan kebijakan dan sasaran serta 5. Direktur berkewajiban untuk membuat segala
mengatur manajemen Rumah Sakit secara rancangan peraturan rumah sakit yang
keseluruhan. Kebijakan Direksi dipandu oleh dipersyaratkan dalam Peraturan Internal Rumah
pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direktur PT Sakit.
Teja Husada Swadharma serta pedoman dan sasaran 6. Direktur berwenang untuk membuat semua
yang mungkin timbul dari Rapat Umum Pemegang peraturan rumah sakit di bawah Peraturan Internal
Saham. Rumah Sakit.
7. Direktur berwenang untuk mengeluarkan segala
Penunjukkan Direksi Rumah Sakit dilakukan sesuai jenis Surat Keputusan yang berhubungan dengan
dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By pengelolaan Rumah Sakit.
Law). Direksi memiliki kualifikasi di bidang manajemen 8. Direktur berwenang untuk menetapkan Standar
dan klinis dari lembaga pendidikan di dalam negeri. Prosedur Operasional yang diberlakukan rumah
Rumah Sakit saat ini mempunyai tiga direksi yang sakit.
terdiri dari Direktur, Kepala Bidang Pelayanan, dan 9. Direktur berwenang untuk menetapkan Pedoman
Kepala Bidang Umum & Penunjang. yang diberlakukan di Rumah Sakit.
10. Direktur berwenang untuk memilih personil yang
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi ditempatkan sebagai kepala bidang.
11. Direktur berwenang untuk meminta penetapan
Tugas dan tanggung jawab Direksi, sebagaimana pemilik dalam penggantian personil yang
tercantum dalam Peraturan Internal Rumah Sakit ditetapkan sebagai kepala bidang.
(Hospital By Law) meliputi: 12. Direktur berwenang untuk meminta
1. Direktur berkewajiban mematuhi segala aturan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari tiap
dan prosedur yang ada pada Peraturan Internal kepala bidang.
Korporasi. 13. Direktur berwenang untuk mengangkat dan
2. Direktur berkewajiban untuk mengelola, memberhentikan setiap staf baik struktural
mengkoordinir, dan memimpin rumah sakit. maupun fungsional secara langsung sesuai
dengan peraturan yang berlaku kecuali kepala
bidang.
39
# Laporan Tata Kelola Rumah Sakit

Anggota Direksi HAK PEMEGANG SAHAM

Anggota Direksi yang ditunjuk dalam Keputusan PT Teja Husada Swadharma memiliki hak sebagai
Direktur PT Teja Husada Swadharma pada tanggal 1 investor dan pemilik Rumah Sakit Geriatri Teja
Februari 2015, sebagai berikut: Husada. Rumah Sakit ingin dipandang sebagai Rumah
Sakit yang transparan dan akurat dalam menyediakan
Direksi informasi dan komunikasi kepada pemegang saham.
Direktur : dr. Fajar Nazri, MMRS
KaBid Pelayanan: drg. Dwi Saputro Hak dan kewajiban pemilik, sebagaimana tercantum
KaBid Penunjang: Elly Kuncariadi, S.Farm, Apt dalam Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By
KaBid Umum : Hendan Ari Prasetyawan, SE Law) meliputi:

Namun terjadi pengunduran diri Kepala Bidang 1. Pemilik wajib mentaati semua aturan yang
Penunjang pada tanggal 30 April 2015, sehingga terdapat dalam Peraturan Internal Korporasi.
Kepala Bidang Umum merangkap sebagai Pelaksana 2. Pemilik wajib membuat dan mengesahkan dan
Tugas Kepala Bidang Penunjang pada tanggal 1 Mei menetapkan Peraturan Internal Rumah Sakit
2015. Penyebabnya adalah ketidaksiapan yang (Hospital By Laws)
bersangkutan menerima beban dan tekanan kerja 3. Pemilik wajib untuk memilih dan menetapkan
yang semakin besar. Direktur Rumah Sakit.
4. Pemilik wajib untuk mengangkat kepala bidang
Pengunduran yang tidak sesuai prosedur ini untuk membantu Direktur dalam mengelola
berdampak pula terjadi kekosongan Kepala Instalasi Rumah Sakit.
Farmasi dan Apoteker Penanggung Jawab. Direktur 5. Pemilik berhak untuk mengesahkan dan
RS melakukan konsultasi dengan Dinas Kesehatan menetapkan segala peraturan yang diberlakukan
Kabupaten Malang terkait penanganan masalah di Rumah Sakit.
kekosongan Apoteker Penanggung Jawab secara 6. Pemilik berhak untuk mendapatkan laporan
legal dengan diberikan waktu hingga Bulan Februari pengelolaan Rumah Sakit.
2017 untuk merekrut Apoteker Penanggung Jawab. 7. Pemilik berhak untuk melakukan pengawasan
Instalasi Farmasi RS masih menjadi tanggung jawab tersendiri secara terpisah tanpa melalui laporan
Apoteker yang mengundurkan diri hingga Apoteker pengelolaan Rumah Sakit.
yang baru direkrut RS. 8. Pemilik berhak untuk tidak menyetujui kepala
bidang yang dipilih oleh Direktur dan mengubah
Rapat Manajerial personel yang ditunjuk sebagai kepala bidang.
9. Pemilik berhak untuk memberhentikan Direktur
Direksi dan staf struktural melakukan rapat berkala Rumah Sakit.
untuk memastikan bahwa setiap anggota terus 10. Pemilik berhak untuk menegur Direktur Rumah
mengikuti peristiwa penting dan perkembangan yang Sakit jika Rumah Sakit dijalankan tidak sesuai
terjadi di Rumah Sakit serta perkembangan eksternal dengan prosedur yang berlaku.
yang mungkin mempunyai pengaruh pada Rumah 11. Pemilik berhak untuk menjadi penengah antara
Sakit. Rapat manajemen dilakukan rutin di setiap Direktur dengan Komite Medis bila terjadi
minggu terutama setiap hari rabu. sengketa.

Rapat manajerial juga bertujuan untuk merumuskan


rencana jangka pendek, menengah, dan panjang,
sehingga memungkinkan Direksi untuk mengarahkan
Rumah Sakit mencapai sasarannya serta visi dan misi
Rumah Sakit.

40
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

RISIKO USAHA

Potensi peluang bisnis untuk menjadi penyedia Rumah Sakit mempunyai rencana pengembangan fisik
layanan kesehatan di Kabupaten Malang bukanlah rumah sakit. Rumah Sakit Geriatri Teja Husada harus
tanpa risiko. Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memastikan rencana pembangunan Rumah Sakit tidak
berupaya untuk terus mengikuti perkembangan semua tertunda oleh masalah perizinan usaha, tanah dan
faktor dan kondisi yang berpotensi menimbulkan properti karena penundaan apa pun dapat
ancaman bagi kinerja, bahkan kelanggengan usaha. mempengaruhi keuangan dan kinerja Rumah Sakit.
Rumah Sakit melakukan upaya dalam menangani
risiko dengan tetap menjaga usahanya, namun Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memastikan bahwa
pertumbuhan usaha yang dilakukan Rumah Sakit rumah sakit sudah memiliki izin yang berlaku di bidang
membawa risiko baru lainnya. lingkungan hidup dan izin untuk pembuangan limbah.
Otoritas terkait berwenang untuk mencabut izin
Lisensi dan Izin Usaha tersebut jika rumah sakit tidak mematuhi peraturan
yang ada. Rumah Sakit memakai pihak ketiga (PT
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada mempunyai lisensi PRIA Mojokerto) untuk melakukan pembuangan
dan izin yang harus dimiliki. Rumah Sakit Geriatri Teja limbah padat medis dan limbah pemicu penyakit
Husada mendapatkan Izin Operasional Rumah Sakit menular. Rumah Sakit menyediakan sarana IPAL
503/0015/IORS/421.302/2014 yang diterbitkan oleh untuk mengelola limbah cair rumah sakit. Hasil uji
BP2T Kabupaten Malang pada tanggal 30 Desember pemeriksaan berkala setiap bulan dari Badan
2014, sebagai rumah sakit khusus rehabilitasi medik Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang
kelas C. Rumah Sakit harus dapat memperbaharui menunjukkan kualitas buangan air limbah Rumah Sakit
lisensi dan izin tersebut tepat waktu untuk lima tahun Geriatri Teja Husada tergolong baik di semua
kedepan karena tuntutan hukum yang diberikan sangat indikator. Berarti manajemen telah berusaha
berat jika rumah sakit beroperasi tanpa izin yang sah. mewujudkan Rumah Sakit yang ramah dengan
Sanksi dari lembaga pemerintah dan regulator akibat lingkungan hidup.
tidak memiliki izin usaha yang masih berlaku adalah
serius dan dapat menyebabkan kegagalan usaha.

41
# Laporan Tata Kelola Rumah Sakit

Kepatuhan terhadap Peraturan Sumber Daya Manusia (SDM)

Rumah Sakit Geriatri Teja Husada tunduk pada Rumah Sakit Geriatri Teja Husada menghadapi risiko
peraturan dari lembaga pemerintah untuk semua kehilangan dokter, perawat dan staf medis lainnya
aspek dalam menjalankan usaha. Sebagai penyedia karena sejumlah alasan. Perseroan berencana untuk
layanan kesehatan, Rumah Sakit juga tunduk pada melanjutkan prosedur perekrutan tenaga profesional
peraturan yang ditetapkan oleh Kementrian kesehatan dan memberikan insentif yang menarik dan
Kesehatan. Rumah sakit harus mengikuti peraturan manfaat kesejahteraan karyawan untuk menarik
terkait usaha dan properti yang berlaku di pemerintah mereka bekerja di Rumah Sakit dan untuk
Kabupaten Malang. Rumah Sakit harus tetap mempertahankan mereka.
mengikuti setiap perubahan regulasi yang terjadi atau
terkena dampak risiko ketidakpatuhan. Rumah Sakit Geriatri Teja Husada juga memberikan
kesempatan kepada staf untuk mengambil pendidikan
KINERJA MANAJEMEN lanjutan dan pelatihan melalui program beasiswa dan
program pelatihan lainnya. Selama tahun 2015, Dua
Pelaksanaan program kerja mencapai 80% selama staf rumah sakit telah menyelesaikan pendidikan di
tahun 2015, dimana 47 program kerja telah Pascasarjana Strata 2 Magister Manajemen Rumah
dilaksanakan dari 58 program kerja yang direncanakan Sakit (MMRS) FK Universitas Brawijaya dan Strata 1
untuk tahun 2015. Evaluasi pencapaian kinerja Ilmu Akuntansi FE Universitas Kanjuruhan Malang.
manajemen tergolong baik. Beberapa program kerja Peluang ini merupakan insentif bagi para profesional
pada tahun 2015 dipertimbangkan kembali apakah untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam
dilanjutkan atau tidak di tahun 2016, tergantung Rumah Sakit.
dengan kondisi situasi rumah sakit.
Rumah Sakit akan selalu menghadapi kemungkinan
Pencapaian program kerja ini mengalami beberapa masalah hukum untuk kasus malpraktik medis dari
kendala, yaitu prioritas belanja terutama peralatan dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya. Risiko
medis & penunjang serta perbaikan fisik karena ini dapat dikurangi dengan menjaga sistem monitoring
keterbatasan anggaran belanja dan belum optimalnya atas kegiatan dan praktik dokter, membuat mereka
pengawasan & pengendalian pelaksanaan program transparan kepada pasien dan melindungi para dokter
kerja. Selanjutnya manajemen menata kembali sistem tetap yang praktik di rumah sakit.
manajemen yang telah dijalankan agar pencapaian
kinerja manajemen lebih optimal untuk mencapai visi- Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
misi rumah sakit yang telah ditetapkan.
Pemerintah berencana untuk mewajibkan rumah sakit
swasta untuk turut partisipasi dalam skema Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2019. Rumah
Sakit Geriatri Teja Husada harus siap menghadapi
dampak dari skema ini pada operasional usaha di
masa depan.

Skema JKN menyediakan asuransi kesehatan bagi


warga negara Indonesia yang telah mendaftar dalam
program ini, mulai tahun ini dan telah mengakibatkan
sejumlah pasien lebih memilih program kesehatan
cuma-cuma yang dijamin oleh pemerintah daripada
layanan kesehatan swasta seperti Rumah Sakit
Geriatri Teja Husada.

42
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Kompetisi Perusahaan Pihak Ketiga

Kompetisi dari rumah sakit lainnya merupakan faktor Rumah Sakit Geriatri Teja Husada bergantung pada
risiko bisnis yang selalu ada. Apalagi Rumah Sakit banyak perusahaan pihak ketiga dalam menangani
Geriatri Teja Husada tergolong baru di bisnis berbagai layanan dan produk, termasuk diantaranya
perumahsakitan berhadapan dengan kompetitor yang pembuangan limbah, konstruksi dan teknik,
cukup berdekatan lokasinya, yaitu Rumah Sakit Umum laboratorium dan produk farmasi. Selalu ada risiko
Wava Husada dengan jumlah tempat tidur dan jenis yang terkait dengan pengelolaan hubungan dengan
pelayanan cukup lengkap. Selama tahun 2015, di pihak ketiga. Harga jasa dan produk pihak ketiga serta
daerah kepanjen dan sekitarnya telah beroperasi satu hubungan kontrak dapat berubah karena perusahaan-
rumah sakit swasta. perusahaan ini juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi,
lingkungan, politik dan hukum. Mengganti ke pemasok
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada harus mampu atau vendor yang berbeda membawa biaya dan risiko
menarik dan mempertahankan para dokter terbaik dan tersendiri akibat penyesuaian yang memerlukan waktu.
tenaga profesional layanan kesehatan lainnya dalam Menggunakan peralatan medis baru dari pemasok
Rumah Sakit. Selain itu, Rumah Sakit mampu yang berbeda, misalnya, dapat memakan lebih banyak
menciptakan produk layanan baru yang belum dimiliki waktu dan biaya yang diperlukan untuk pelatihan
kompetitor. Rumah Sakit harus memastikan bahwa peralatan.
rumah sakit dipelihara dengan baik dan menyediakan
berbagai layanan kesehatan yang bermutu dan Sistem Informasi, Administrasi, dan
excellence dengan menggunakan ilmu dan teknologi Persediaan
terbaru. Semua upaya tersebut dilakukan untuk dapat
berkompetisi dengan dengan penyedia layanan Rumah Sakit Geriatri Teja Husada membutuhkan
kesehatan yang telah ada. sistem yang kompleks dan terpadu untuk informasi,
administrasi dan manajemen persediaan. Hal ini
Terakhir adalah risiko ekspansi penyedia layanan dilakukan melalui teknologi komputer dan server yang
kesehatan asing ke Indonesia setelah dibukanya membawa manfaat dan juga risiko. Keamanan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun informasi, virus dan bahkan kelalaian manusia dapat
2015. Peraturan yang berlaku saat ini membatasi menyebabkan informasi atau input data yang salah,
kepemilikan asing dan investasi di sektor layanan merupakan persoalan penting yang dapat
kesehatan, namun peraturan dapat saja berubah. menyebabkan kerugian bagi Rumah Sakit jika tidak
ditangani dengan baik. Rumah Sakit telah melakukan
proses perencanaan perbaikan sistem informasi rumah
sakit (SIRS) selama tahun 2015, sehingga pada tahun
2016 SIRS telah diperbarui dan di upgrade untuk
mempermudah kinerja informasi manajemen.

43
Tanggung
Jawab Sosial
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Tanggung
Jawab Sosial

Pelaksanaan aktifitas sosial


kemasyarakatan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan akan pelayanan
kesehatan terpadu dan dapat dijangkau
oleh semua lapisan masyarakat.

45
# Tanggung Jawab Sosial

Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Tidak Terlembaga. Aktifitas yang Tidak Terlembaga


adalah kegiatan bakti sosial pengobatan massal gratis,
Rumah Sakit Teja Husada sebagai salah satu institusi khitan dengan biaya terjangkau, distribusi hewan
sosial memiliki peran dan tanggung jawab untuk kurban, dan memberi bantuan terhadap kegiatan di
terlibat dalam aktifitas sosial kemasyarakatan. sekitar lingkungan RS Teja Husada.

Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Pada tahun 2015, RS Teja Husada terlibat dalam
Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012, Tentang pengobatan gratis bagi warga Kecamatan Ngajum dan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Kepanjen. Khitan dengan biaya terjangkau
Terbatas, maka pelaksanaan aktifitas sosial dilaksanakan di waktu liburan sekolah, tepatnya di
kemasyarakatan sesuai dengan kebutuhan akan bulan Januari dan Juli 2015. Distribusi hewan kurban
pelayanan kesehatan terpadu dan dapat dijangkau berupa 2 kambing di 2 masjid Desa Dilem Kepanjen.
oleh semua lapisan masyarakat. Dalam hal keterlibatan RS Teja Husada di kegiatan
warga, RS Teja Husada memberikan bantuan materiil
Dalam pelaksanaannya, aktifitas sosial dan non materiil di kegiatan pengajian warga desa
kemasyarakatan Rumah Sakit Teja Husada dapat Dilem, gerak jalan desa Dilem, khitan massal Desa
dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu Terlembaga Dilem, HUT 17 Agustus, kegiatan SMA, kegiatan
dan Tidak Terlembaga. veteran kepolisian, dan kegiatan marinir TNI AL.

Terlembaga. Kegiatan Terlembaga adalah aktifitas Teja Husada Member Club (TMC)
sosial kemasyarakatan yang dilakukan sesuai dengan
skala dan jangka waktu pelaksanaan yang teratur, Dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial
dilakukan secara terencana, terukur dan memiliki perusahaan, RS Teja Husada mendirikan Teja Husada
kapasitas besar dijangkau oleh masyarakat. Aktifitas Member Club (TMC) pada tahun 2011. Sejak awal
Terlembaga yang telah dilakukan sejak tahun 2011 didirikan hingga saat ini, anggota TMC berjumlah 120
adalah terbentuknya Teja Husada Member Club orang dan tersebar di beberapa desa Malang Selatan.
(TMC), ketakmiran Musholla Nurusy Syifa.dan Sebagian besar berumur lanjut usia (> 65 tahun).
pelayanan TB-DOTS.

Distribusi Anggota TMC (orang)

Kepanjen
13 21 Ardirejo
Cepokomulyo
12
45 Talangagung
16 Sumberpucung

11 12 Ngajum
Ketawang

46
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Kegiatan TMC dilakukan setiap hari Sabtu di Minggu Mushollah Nurusy Syifa telah merealisasikan program
ke-3 tiap bulan. Selama tahun 2015, telah dilakukan 10 berupa santunan kematian kepada 1 orang, santunan
(sepuluh) kali pertemuan TMC. Aktivitas di tiap bantuan kesehatan kepada 5 orang, penyembelihan 2
pertemuan TMC seperti senam jantung hewan kurban di masjid desa Dilem, dan pembagian
sehat, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian ta’jil gratis bagi pengendara yang melintas di depan
edukasi kesehatan oleh dokter ahli Rumah Sakit rumah sakit 8 kali. Semoga Allah swt menambahkan
Geriatri Teja Husada. Lebih dari 60 % anggota TMC keberkahan bagi Rumah Sakit Geriatri Teja Husada.
antusias di setiap pertemuannya.
Dana program tersebut terhimpun berasal dari donasi
Setiap tahun TMC memperingati Hari Ulang Tahun kotak amal yang disebar di sudut rumah sakit dan
(HUT) di tiap tanggal 10 April. Pada tahun 2015, TMC praktek dokter mitra, serta sumbangan sukarela dari
telah merayakan HUT Ke-4 pada tanggal 23 April 2015 pemilik, direksi, dan karyawan rumah sakit.
di Agrowisata Kota Batu dengan diikuti 60 anggota.
Pelayanan TB-DOTS
Perjalanan 4 tahun TMC, menambah nilai bagi Rumah
Sakit Geriatri Teja Husada sebagai perusahaan yang Pasien pengidap penyakit Tuberkulosis (TB) diberikan
peduli dan bermanfaat kepada pelayanan kesehatan pelayanan gratis oleh Rumah Sakit Geriatri Teja
bagi lansia. Setiap anggota TMC mendapatkan Husada. Program TB DOTS merupakan komitmen
fasilitas keringanan biaya di semua pelayanan yang Rumah Sakit untuk berpartisipasi membantu
ada di Rumah Sakit Geriatri Teja Husada. pemerintah dalam rangka pemberantasan penyakit
Tuberkulosis di Malang Selatan.
Pada akhir tahun 2015, TMC mengajukan proposal
penyediaan seperangkat alat musik angklung kepada Pasien TB yang sebagian besar berasal dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Malang untuk masyarakat kurang mampu menjadi faktor utama
menambah fasilitas yang bermanfaat bagi kesehatan ketidakpatuhan pasien meminum obat anti TB (OAT)
lansia terutama kemampuan memainkan alat musik karena ketidakmampuan finansial. Rumah Sakit
tradisional.. membantu pasien TB agar menuntaskan pengobatan
TB selama 6 bulan dengan memberikan layanan gratis
Takmir Mushollah Nurusy Syifa konsultasi dokter dan obat yang diminum.

Mushollah Nurusy Syifa yang berlokasi di dalam area Pelayanan TB-DOTS ditunjang dengan fasilitas berupa
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada memiliki fungsi poli TB DOTS setiap hari senin – kamis jam 09.00 –
sosial penting dan bermanfaat bagi pasien, keluarga 14.00 wib dan laboratorium 24 jam. Didukung oleh 1
pasien, karyawan dan masyarakat sekitar. Selain tenaga dokter yang tersertifikasi TB-DOTS, 1 tenaga
memberikan fasilitas layanan peribadatan, Mushollah administrasi, dan 1 tenaga perawat yang tulus
Nurusy Syifa juga memiliki program sosial yang memberikan pelayanan kepada pasien TB.
bermanfaat. Adapun program sosial Mushollah Nurusy
Syifa sebagai berikut:

•Program santunan kematian


•Program santunan sosial (anak yatim/piatu & janda)
•Program bantuan kesehatan
•Program bantuan masuk sekolah
•Program ramadhan
•Program hewan qurban

47
RS Geriatri Teja Husada Laporan Tahunan 2015

Surat Pernyataan Dewan Direksi tentang Tanggung Jawab atas


Laporan Tahunan 2015 Rumah Sakit Geriatri Teja Husada

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2015
Rumah Sakit Geriatri Teja Husada telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan.
Malang, 31 Mei 2016
Direksi

dr Fajar Nazri, MMRS


Direktur

drg. Dwi Saputro Hendan Ari Prasetyawan, SE


Kepala Bidang Pelayanan & Keperawatan Kepala Bidang Umum & Penunjang

48

Anda mungkin juga menyukai