Anda di halaman 1dari 5

 

5/19/2018 tuga s fisika .doc x - slide pdf.c om

  2. TITIK PUSAT MASSA

Titik pusat massa berbeda dari titik berat. Titik pusat massa dari suatu benda tidak dipengaruhi
oleh medan gravitasi, sedangkan titik beratnya dipengaruhi oleh medan gravitasi. Oleh sebab itu, titik
massa suatu benda tidak selalu berimpit dengan letak titik beratnya. Perbedaan ini akan terlihat jika

ukuran benda sangat panjang sehingga percepatan gravitasi (g) di satu bagian tidak sama dengan di
bagian lain. Pada benda yang tidak besar (panjang) sekali, nilai g sama di semua bagian benda sehingga
posisi titik berat dan titik pusat massa berimpit.

Letak titik berat =

Titik pusat massa suatu benda adalah titik yang letaknya sedemikian rupa sehingga momen-
momen massa dari benda tersebut sama besar terhadapnya. Perumusan yang digunakan untuk
menentukan titik massa sama saja dengan perumusan untuk menentukan titik berat benda, hanya berat

benda (w) diganti dengan massa benda (m), seperti pada persamaan berikut ini.

Contoh Soal 6.17

Tiga titik massa masing-masing m 1,m2,m3 memiliki massa yang sama m . Setiap titik massa
menempati koordinat (4,2),(6,0),dan (2,1). Tentukanlah koordinat titik pusat massa ketiga titik massa
tersebut.

Uji Materi 6.4

Kerjakanlah pada buku latihan anda.

1. Jelaskan perbedaan titik pusat massa dan titik berat benda.

2. Empat buah partikel terletak masing-masing pada sudut persegi panjang seperti pada gambar.

-3 -3
Jika massa keempat partikel berturut-turut m1=10  , m2= 2 x 10  , tentukan letak titik pusat massa

keempat partikel tersebut.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/tuga s-fisika -doc x 1/5


 

5/19/2018 tuga s fisika .doc x - slide pdf.c om

3. Jenis-Jenis Kesetimbangan

Telah diketahui bahwa benda yang diam berada dalam keadaan setimbang. Demikian juga,
benda yang sedang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan dalam keadaan setimbang. Benda yang
diam berada dalam kesetimbangan statistic dan benda yang bergerak dengan kecepatan tetap berada
dalam kesetimbangan dinamik. Pada kedua keadaan kesetimbangan tersebut, percepatan benda adalah
nol.

Kesetimbangan static dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kesetimbangan stabil,
kesetimbangan labil dan kesetimbangan netral.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketiga jenis kesetimbangan tersebut, perhatikanlah
contoh berikut ini.

Pada Gambar 6.36 (a), sebuah bola ditempatkan di dalam sebuah bidang cekung. Jika bola
diberikan gangguan atau suatu gaya, bola akan bergerak. Kemudian, apabila gangguan itu dihilangkan,
bola akan kembali dan diam di tempatnya semula. Keadaan ini disebut kesetimbangan stabil. Demikian
pula halnya dengan kerucut, seperti pada Gambar 6.36 (d), juga berada dalam keadaan setimbang stabil.
Kesetimbangan ini ditandai dengan naiknya kedudukan titik berat jika benda diberikan gaya.

Berbeda dengan bola yang ditempatkan diatas sebuah bidangcembung (Gambar 6.36(b)).
Meskipun bola dalam keadaan diam, tetapi jika diberikan sedikit gangguan, bola akan bergerak
menjauhi kedudukan awalnya. Jika gangguan dihilangkan, bola tidak akan dapat kembali pada
kedudukan semula. Kesetimbangan yang dimiliki bola ini disebut kesetimbangan labil. Bandingkan
dengan benda seperti kerucut yang ditempatkan terbalik, seperti pada Gambar 6.36 (e) yang juga
berada pada kesetimbangan labil. Cirri kesetimbangan ini adalah turunnya keadaan titik berat jika
diberikan gaya.

Adapun kesetimbangan bola yamg berada diatas sebuah bidang datar(Gambar 6.36 (c)) sama
dengan kesetimbangan kerucut pada Gambar 6.36 (f). Jika bola ataupun kerucut tersebut diberikan
gangguan atau sebuah gaya, bola atau kerucut akan berpindah. Jika gangguan itu ditiadakan, bola atau
kerucut kembali diam, tetapi pada kedudukan yang berbeda. Kesetimbangan semacam ini dinamakan
kesetimbangan netral. Pada kesetimbangan ini, tidak terjadi kenaikan atau penurunan titik berat.

Mungkin anda pernah melihat sebuah benda yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atasnya

berupa kerucut pejal dan bawahnya berupa bola setengah pejal. Perhatikan Gambar 6.37.
Kesetimbangan benda ini bergantung dari posisi titik berat gabungan keduanya. Jika titik beratnya
berada di bawah titik pusat setengah bola, benda itu akan mempunyai kesetimbangan stabil (Gambar
6.37(a)). Jika posisi titik beratnya tepat berada di titik pusat setengah bola, benda itu akan mempunyai
kesetimbangan netral (Gambar 6.37(b)). Sebaliknya, jika posisi titik beratnya berada di atas titik pusat
setengah bola, benda itu akan mempunyai kesetimbangan stabil.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/tuga s-fisika -doc x 2/5


 

5/19/2018 tuga s fisika .doc x - slide pdf.c om

Menggeser dan Mengguling

Pengertian menggeser dan mengguling berhubungan dengan jenis gerakan yang dilakukan oleh
sebuah benda. Benda yang mula-mula berada dalam keadaan setimbang stabil karena adanya pengaruh
gaya luar, benda menjadi tidak stabil. Benda dapat mengalami pergeseran dari kedudukan awalnya,

ataupun benda dapat mengguling bergantung pada macam gaya yang mempengaruhi benda tersebut.
Jika benda melakukan gerak translasi, benda akan menggeser. Adapun jika benda melakukan gerak
rotasi pada sebuah titik tumpu, benda akan mengguling. Perhatikan gambar berikut.

Di bawah pengaruh gaya berat w (gaya gravitasi), benda akan jatuh jika tidak ada alas yang
menahannya. Gaya oleh alas pada balok yang melawan w berarah tegak lurus pada alas dan disebut
sebagai gaya normal. Gaya normal ini merupakan reaksi dari gaya tekan benda terhadap alas.

Pada Gambar 6.38 (a), benda dalam keadaan setimbang stabil sehingga syarat kesetimbangan
stabil akan dipenuhi, yaitu N=mg dan segaris dengan garis kerja w.

Jika pada benda bekerja gaya luar F1 seperti pada Gambar 6.38(b), gaya normal N akan bergeser
sejauh d1 searah dengan arah kerja F1 , tetapi benda masih setimbang. Akibat adanya F1 , benda akan
bergeser ke kanan. Jika alas kasar, alas akan menahan benda dengan memberikan gaya gesekan ke kiri
(f 1) , yaitu gaya reaksi dari gaya F1 yang arahnya ke kanan. Gaya luar diperbesar mencapai F2 seperti
Gambar 6.38(c) benda dapat melakukan gaya translasi. Hal ini berarti, gaya F 2 yang bekerja pada benda
lebih besar daripada gaya gesekan f 2.

Benda tidak setimbang lagi sehingga berlaku persamaan :

Pada keadaan benda tepat akan bergeser, f 2 merupakangaya gesekan statis maksimum.

Jadi, selama benda belum bergeser, gaya gesekan disebut gaya gesekan statis.

Jika benda sudah bergeser (melakukan gerak translasi), gaya gesekan disebut gaya gesekan
kinetic. Dengan kata lain,

Keadaan seperti yang dialami benda ini disebut menggeser dan gaya normal sudah bergeser
lebih jauh lagi, yaitu menjadi d2 dengan d2>d1.

Jika gaya luar diperbesar lagi, titik tangkap gaya normal N sampai di pinggir benda, yaitu di titik P
seperti Gambar 6.37(d). Pada keadaan ini (perpindahan gaya normal terjauh) gaya luar mencapai nilai F3 
, benda menjadi labil. Selain akan bertranslasi, benda juga akan berotasi sehingga berlaku persamaan:

http://slide pdf.c om/re a de r/full/tuga s-fisika -doc x 3/5


 

5/19/2018 tuga s fisika .doc x - slide pdf.c om

Keadaan seperti ini disebut menggeser dan mengguling. Jika benda belum bergeser, tetapi
kondisi gaya normal telah di P, benda akan mengguling.

Contoh Soal 6.18 

Kubus tegar dengan berat 500 N dan panjang rusuk 50 cm berada dalam keadaan setimbang
stabil. Koefisien gesekan statik antara kubus dan alasnya adalah 0,5. Tentukanlah pergeseran gaya
normal N pada saat kubus tepat akan bergeser, jika kubus dipengaruhi gaya luar F horizontal yang
bekerja pada jarak 10cm dari bidang alas.

Uji Materi 6.5

1. Sebuah setengah lingkaran homogeny dengan jari-jari R. Bidang tersebut diiris berbentuk dua
setengah lingkaran, seperti gambar berikut ini.

Tentukan titik berat di ukur dari alasnya

2. Perhatikan gambar berikut.

Sebuah silinder pejal 2R dengan R adalah jari-jari. Pada bagian atasnya, dibuat lubang
membentuk setengah lingkaran dan lubang bagian bawahnya membentuk kerucut. Tentukan letak titik
beratnya diukur dari bidang alas.

3. Tentukan letak koordinat titik pusat massa dari tiga massa m1 (3,6), m2 (0,6) , dan m 3 (3,0) jika
diketahui m1 =1kg , m2= 2 kg , dan m3 =3kg.

4. Sebuah benda bagian bawahnya berbentuk setengah bola pejal dengan jari-jariR dan bagian
atasnya berbentuk kerucut pejal dengan jari-jari alas R. Alas kerucut berimpit dengan luas permukaan
setengah bola sehingga susunan kedua benda yang terbuat dari bahan yang sama menjadi seimbang
netral. Tentukanlah tinggi kerucut tersebut.

5. Tinggi balok adalah dua kali panjang alasnya. Tentukanlah nilai tg a , tepat ketika balok akan
terguling.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/tuga s-fisika -doc x 4/5


 

5/19/2018 tuga s fisika .doc x - slide pdf.c om

Eksplorasi Fisika

Setelah anda mempelajari tentang gerak rotasi dan kesetimbangan tegar, Anda dapat
mengembangkan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif dalam memecahkan masalah berikut.

Tahukah anda bahwa gerak rotasi banyak menyimpan keajaiban? Contohnya, gantunglah
sebuah roda sepeda pada porosnya menggunakan tali. Secara alamiah, jika anda memutar roda sepeda
tersebut dengan pelan , roda sepeda tersebut akan berptar dalam posisi mendatar. Tetapi, jika roda
tersebut diputar dengan cepat, anda akan menemukan bahwa roda sepeda akan berputar dalam arah
vertical, yaitu kedudukan sumbu roda berputar kea rah mendatar. Coba anda terangkan mengapa
peritiwa itu dapat terjadi. Kemukakan pendapat anda. Kemudian, bacakan hasilnya di depan kelas.

Rangkuman

1.  Torsi atau momen gaya merupakan penyebab perubahan gerak rotasi. Torsi merupakan
besaran vector.
Т= r x F 
2.  Benda yang berotasi cenderung untuk mempertahankan keadaan gerak rotasinya.
Kecenderungan itu disebut momen inersia. Momen Inersia sebuah partikel adalah
2
I= mr  
3.  Untuk benda yang terdiri atasbeberapa partikel, momen inersianya adalah:
2
l= Σmr
4.  Momen inersia benda tegar
2
l= ʃ r  dm

http://slide pdf.c om/re a de r/full/tuga s-fisika -doc x 5/5

Anda mungkin juga menyukai