PAMSIMAS
DI TINGKAT MASYARAKAT
Desember 2006
Hal
A PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
ii
5.3 Pembangunan Sarana Sanitasi untuk Sekolah ................................. 42
5.4 Penyiapan TKM sebagai Badan Pengelola ........................................ 42
5.5 Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Badan Pengelola ........................... 43
LAMPIRAN ....................................................................................................... 48
iii
PELAKSANAAN PROYEK PAMSIMAS
DI TINGKAT MASYARAKAT
A. PENDAHULUAN
Suatu program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan akan efektif
dan berkelanjutan bila berbasis pada masyarakat melalui pelibatan seluruh
masyarakat (perempuan, laki-laki, kaya dan miskin) dan dilakukan melalui
pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand
1
responsive approach) . Proyek yang tanggap terhadap kebutuhan berarti
bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatan-kegiatan yang masyarakat:
inginkan; bersedia untuk berkontribusi dan membiayai; dan dapat mengelola
dan memelihara. Untuk itu perlu dilakukan suatu usaha memberdayakan
masyarakat agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan,
melaksanakan, mengoperasionalkan dan memelihara sarana yang telah
dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan.
1
Gross, Bruce. Van Wijk, Christine and Mukherjee, Nilanjana, 2001. Linking Sustainability With Demand, Gender, and
Poverty: A Study in Community-managed Water Supply Projects in 15 Countries; World Bank WSP and IRC International Water
and Sanitation Centre
1
3. Pengelolaan Sarana Air, Sanitasi, dan Program Kesehatan oleh Masyarakat
Bagian ketiga ini akan menjelaskan tentang bagaimana desa/ kelurahan
melaksanakan kegiatan-kegiatan pada tahap pasca proyek.
Ketiga bagian di atas adalah kegiatan yang saling berkaitan, dimana setelah
dilakukan pemilihan lokasi kemudian dilakukan proses perencanaan dan
implementasi proyek di lokasi yang bersangkutan, sampai akhirnya
memasuki tahap pasca proyek. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
uraian selanjutnya.
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana suatu lokasi dapat ikut serta
dalam proyek PAMSIMAS. Proses pemilihan lokasi dapat dilihat pada diagram
di bawah ini, sedangkan penjelasan untuk masing-masing kegiatannya
dijabarkan pada halaman berikutnya.
Sosialisasi Proyek ini dilaksanakan oleh TKK dan DPMU dengan peserta :
aparat dan perwakilan masyarakat desa/ kelurahan (baik laki-laki,
SOSIALISASI PROYEK perempuan, kaya, miskin) yang akan dilibatkan dalam proyek.
DI TINGKAT KABUPATEN Inti dari kegiatan ini adalah peserta dapat mengerti tentang proyek dan
mampu untuk melaksanakan Sosialisasi Proyek di tingkat desa/ kelurahan.
(2 MINGGU)
2
1. Sosialisasi Proyek di Tingkat Kabupaten
Apabila data untuk membuat daftar tersebut tidak tersedia, maka TKK
harus membentuk suatu tim survey yang bertugas mengunjungi desa/
kelurahan untuk memberi penilaian terhadap kondisi yang ada
berdasarkan kriteria di atas.
3
Adapun cara untuk menghitung skor desa/ kelurahan dari daftar calon
lokasi proyek adalah sebagai berikut :
4
Tabel 2. Pelaksanaan Sosialisasi Proyek di Tingkat Kabupaten
Tujuan a. Menjelaskan secara rinci tentang latar belakang dan
tujuan proyek;
b. Menjelaskan kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat
terpilih sebagai lokasi proyek;
c. Menjelaskan tanggung jawab masyarakat berkaitan
dengan kontribusi masyarakat (berbentuk uang tunai
dan natura) dalam proyek;
d. Menjelaskan peran dan tanggung jawab masyarakat
berkaitan dengan perencanaan, implementasi, dan
pengelolaan proyek;
e. Menjelaskan bahwa Pemerintah Desa/ Kelurahan akan
bertanggungjawab untuk melakukan Sosialisasi Proyek
di Tingkat Desa/ Kelurahan
Peserta Pertemuan ini harus dihadiri oleh:
o Kepala Desa/ Lurah (beserta aparat Desa/ Kelurahan bila
diperlukan)
o Perwakilan BPD Desa/ Dewan Kelurahan
o Pokja Kecamatan (Camat, Kaurbang, Kasi PMD,
Sanitarian, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional,
dst)
Selain itu sebaiknya dihadiri pula oleh:
o Tokoh Masyarakat/ Agama/ Adat dari Desa/ Kelurahan
yang bersangkutan
o LSM di kabupaten yang bersangkutan dan lembaga-
lembaga masyarakat lokal lainnya
Fasilitator/ Tim Koordinasi Kabupaten, dibantu oleh Project
Narasumber Management Unit Kabupaten (DPMU)
Bahan- o Gambaran umum proyek PAMSIMAS (Lampiran 1)
bahan o Komponen proyek (Lampiran 2)
o Gambar Struktur Organisasi Proyek (Lampiran 3)
o Gambar Diagram Proses Pemilihan Desa/ Kelurahan
(Lampiran 4)
o Kriteria lokasi (desa/ kelurahan) proyek PAMSIMAS
5
(Lampiran 5)
o Peran dan tanggung jawab masyarakat dalam proyek
(Lampiran 6)
o Mekanisme penyaluran dana (Lampiran 7)
o Format daftar hadir pertemuan sosialisasi (Lampiran 8)
Pelaporan TKK membuat Laporan tentang pelaksanaan Sosialisasi
Proyek, dilengkapi dengan notulensi acara pertemuan dan
daftar hadir peserta.
6
berkaitan dengan perencanaan, implementasi,
pengelolaan dan pemeliharaan sistem sarana yang
dibangun.
Peserta o Anggota masyarakat
o Tokoh masyarakat/ agama/ adat
o Kepala sekolah dan guru SD/ sederajat
Fasilitator/ Aparat Desa/ Kelurahan yang telah mengikuti Sosialisasi
Narasumber Proyek di kabupaten, dan dibantu oleh DPMU dan anggota
Pokja Kecamatan
Bahan- o Gambaran umum proyek PAMSIMAS (Lampiran 1)
bahan o Komponen proyek (Lampiran 2)
o Gambar Struktur Organisasi Proyek (Lampiran 3)
o Gambar Diagram Proses Pemilihan Desa/ Kelurahan
(Lampiran 4)
o Kriteria desa PAMSIMAS (Lampiran 5)
o Peran dan tanggung jawab pemerinbtah dan
masyarakat dalam PAMSIMAS (Lampiran 6)
o Mekanisme penyaluran dana (Lampiran 7)
o Format daftar hadir Sosialisasi Proyek (Lampiran 9)
Laporan Pemerintah Desa/ Kelurahan membuat Laporan tentang
pelaksanaan Sosialisasi Proyek, dilengkapi dengan
notulensi pertemuan, daftar hadir peserta, dan foto-foto.
7
kecil lagi. Uraian tentang musyawarah untuk menyatakan minat
keikutsertaan dalam PAMSIMAS dapat dilihat pada Tabel berikut.
8
Dalam menyatakan minatnya terhadap proyek, faktor sosial-budaya
dalam kehidupan masyarakat perdesaan/ kelurahan perlu diperhatikan,
seperti kebiasaan melakukan musyawarah antara keluarga atau kelompok
dalam situasi yang bersifat non-formal. Minat untuk ikut serta dalam
proyek harus merupakan keputusan dari masyarakat sendiri, sehingga
masyarakat perlu diberikan waktu yang cukup untuk bermusyawarah.
Pada kasus dimana kesepakatan tidak dapat diambil dalam satu kali
pertemuan, terutama apabila masih banyak hal yang perlu didiskusikan
dan dijelaskan, maka sebaiknya diberikan waktu lagi sampai masyarakat
benar-benar dapat mengambil keputusan. Hal ini memang membutuhkan
waktu, tetapi akan memberikan hasil yang baik karena keputusan yang
diambil betul-betul dipahami oleh masyarakat.
Daftar desa/ kelurahan yang ditetapkan untuk ikut serta dalam proyek
PAMSIMAS dilampirkan dalam Berita Acara Penetapan Desa/ Kelurahan
yang ditandatangani oleh Ketua TKK (Format dapat dilihat pada Lampiran
12), dan kemudian diumumkan oleh DPMU. Di samping itu, TKK juga
membuat Surat Keputusan tentang Penetapan Suatu Desa/ Kelurahan
sebagai Lokasi Proyek dan mengirimkannya kepada desa/ kelurahan yang
bersangkutan.
9
Pengumuman desa/ kelurahan yang menjadi lokasi PAMSIMAS dapat
dilakukan melalui suatu pertemuan yang dilakukan oleh TKK dengan
mengundang pemerintah desa/ kelurahan untuk mempresentasikan hasil
pemilihan lokasi dan mendiskusikan tindak lanjut di lokasi yang
bersangkutan. Selain itu Hasil Penetapan Lokasi PAMSIMAS tersebut
ditempel baik di kantor DPMU maupun di papan pengumuman kantor
Desa/ Kelurahan agar mudah dilihat oleh masyarakat luas.
10
C. PROSES PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PROYEK DI
MASYARAKAT
3. IMPLEMENTASI RKM I
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas TKM dan masyarakat
3.1 PELAKSANAAN PELATIHAN DI
agar mampu dan terampil dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan
TINGKAT MASYARAKAT
dalam RKM. (1 MINGGU)
3.2 PELAKSANAAN KONSTRUKSI Kegiatan ini dilakukan untuk membangun sarana air di masyarakat dan
SARANA AIR DI MASYARAKAT sekolah. (3 BULAN)
DAN SEKOLAH
5. IMPLEMENTASI RKM II
Pelatihan PHS dilakukan untuk guru, tenaga kesehatan, dan unit kesehatan
5.1 PELATIHAN TENTANG
TKM. (1 MINGGU)
PERILAKU HIDUP SEHAT (PHS)
5.2 IMPLEMENTASI PROGRAM PHS Guru, tenaga kesehatan, dan unit kesehatan TKM melaksanaan kegiatan PHS
DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH di masyarakat dan sekolah. (2 MINGGU)
5.3 PEMBANGUNAN SARANA Sarana sanitasi (jamban) dibangun di sekolah yang ada dalam lingkungan
SANITASI UNTUK SEKOLAH desa/ kelurahan dengan mempertimbangkan jenis dan jumlah desa/ kelurahan.
(1 BULAN)
5.4 PENYIAPAN TKM SEBAGAI Penyiapan TKM dari pelaksana proyek untuk berubah fungsi sebagai Badan
BADAN PENGELOLA Pengelola. (1 MINGGU)
5.5 PELAKSANAAN PELATIHAN Kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas Badan Pengelola agar dapat
PENGUATAN BADAN PENGELOLA menjaga keberlanjutan proyek. (1 MINGGU)
11
1. PROSES PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA
MASYARAKAT (RKM) I
12
di masyarakat dan sekolah; (c) pembangunan sarana sanitasi untuk
sekolah; dan (d) pelatihan penguatan TKM sebagai badan pengelola.
Kegiatan ini difasilitasi oleh TFM untuk membentuk TKM yang merupakan
1.3 Pembentukan Tim Kerja lembaga pelaksana proyek di tingkat desa/ kelurahan, yang dibentuk secara
demokratis oleh masyarakat dengan mempertimbangkan kesetaraan sosial
Masyarakat (kaya/ miskin) dan gender (perempuan/ laki-laki).
(1 MINGGU)
Kegiatan ini berbentuk Pleno Masyarakat yang difasilitasi oleh TKM dibantu
1.5 Pertemuan Pembahasan Opsi TFM agar masyarakat dapat memberikan ulasan terhadap berbagai opsi
RKM I RKM I, serta mengambil keputusan untuk menentukan pilihannya.
(1 HARI)
Kegiatan ini berbentuk Pleno Masyarakat yang difasilitasi oleh TKM dibantu
1.7 Pertemuan Pembahasan TFM untuk memberikan penjelasan tentang Draf RKM, agar masyarakat
dapat memberikan ulasan terhadap RKM, dan menyetujui sebelum dikirim
RKM I kepada DPMU.
(1 HARI)
RKM I yang telah ditandatangani oleh TKM, dan diketahui oleh TFM dan
1.8 Pengajuan RKM I Kepala Desa, dikirim kepada DPMU untuk dievaluasi dan disetujui oleh
TKK.
13
1.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
Proses identifikasi dan analisis situasi desa/ kelurahan terdiri dari
kegiatan-kegiatan diskusi menggunakan tools dari Methodology of
Participatory Assessment (MPA)2 dan Participatory Hygiene And
Sanitation Transformation (PHAST)3, yang dilakukan baik di
masyarakat maupun di sekolah. Kegiatan ini secara partisipatif
dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat baik perempuan, laki-
laki, kaya, miskin (termasuk masyarakat adat), sementara TFM
hanya memfasilitasi proses tersebut, seperti diuraikan pada Tabel
berikut ini.
2
Rincian tentang tools MPA terdapat dalam Fieldbook MPA
3
Rincian tentang tools PHAST terdapat dalam Fieldbook PHAST
14
orang yang mewakili masyarakat
(perempuan, laki-laki, kaya-miskin, dan
mewakili semua dusun dalam desa/
kelurahan). Hasil pemetaan sosial ini
digunakan untuk merencanakan
pengembangan pelayanan sarana air atau
sanitasi yang diinginkan oleh masyarakat,
di samping itu peta juga digunakan untuk
menentukan lokasi diskusi kelompok
terfokus.
4 Perencanaan Untuk merencanakan lokasi transect walk
Transect Walk dan dan tempat diskusi kelompok terfokus
Diskusi Kelompok akan dilakukan.
Terfokus
5 Tinjauan Dilakukan jika ada badan pengelola, untuk
Pengelolaan Sarana menilai tentang pengelolaan dan
pengambilan keputusan, sejarah
partisipasi dalam pembangunan sarana,
penilaian pelatihan, pembagian kerja
berdasarkan gender dan waktu kerja, serta
pengelolaan keuangan.
6 Transect Walks
- Pengelolaan Sumber Air
(Penelusuran
Dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri
Wilayah)
dari badan pengelola dan anggota
masyarakat yang memperhatikan
keterwakilan gender. Melalui kegiatan ini
masyarakat dapat menilai kualitas dan
kuantitas air pada sumber air.
15
serta kualitas konstruksi, operasional dan
pemeliharaan, dan penggunaan jamban
keluarga dan sekolah.
16
9 Hak Suara dan Dilakukan melalui diskusi kelompok
Pilihan dalam terfokus, untuk melihat hak bersuara dan
Pengambilan memilih (voice and choice) masyarakat
Keputusan dalam pengambilan keputusan untuk
pengadaan sarana air sebelumnya.
10 Alur Penularan Dilakukan melalui diskusi kelompok
Penyakit dan terfokus agar masyarakat dapat
Penghambatnya mengetahui bagaimana alur penularan
penyakit sampai ke manusia. Serta dapat
mengetahui cara memutuskan alur
penyakit tersebut, baik dengan kegiatan
fisik (pembangunan sarana), maupun non
fisik (perubahan perilaku).
17
dalam sebuah laporan, kemudian disampaikan kepada masyarakat
melalui Pertemuan Pleno Desa/ Kelurahan. Pertemuan Pleno Desa/
Kelurahan untuk membahas hasil identifikasi masalah dan analisis
situasi seperti diuraikan pada Tabel sebagai berikut.
18
hadir, dan foto-foto.
19
Indikator o Peserta dapat memilih anggota TKM.
pelaksanaan o Peserta merupakan representasi seluruh masyarakat
desa/ kelurahan.
o Anggota TKM perempuan yang terpilih minimal 30%
dari seluruh anggota TKM.
Laporan Pelaksanaan pertemuan ini harus dilengkapi dengan
Berita Acara Pembentukan TKM, daftar hadir peserta, dan
foto-foto.
20
sebelumnya. Pada pertemuan ini semua calon anggota TKM yang
merupakan representasi dari seluruh dusun di desa/ kelurahan
difasilitasi oleh aparat desa/ kelurahan dan TFM untuk membentuk
TKM sesuai dengan struktur yang dibutuhkan proyek.
21
- biaya operasional dan pemeliharaan.
Di samping itu perlu juga dipertimbangkan keadaan aspek
lingkungan (alam dan budaya) yang akan dipengaruhi oleh
pembangunan sarana air tersebut.
5
Informed Choice Catalogue untuk Sarana Air Minum disediakan oleh Proyek PAMSIMAS
22
1. Opsi Sarana Sanitasi Komunal dengan menggunakan Informed
Choice Catalogue (ICC)6 untuk Sarana Sanitasi. Pemilihan opsi
tersebut mempertimbangkan antara lain: biaya konstruksi,
ketersediaan lahan untuk konstruksi, serta biaya operasional dan
pemeliharaan.
2. Opsi Pelatihan Masyarakat, dimana opsi ini mencakup jenis
pelatihan yang dibutuhkan berkaitan dengan pelaksanaan
pembangunan sarana sanitasi.
6
Informed Choice Catalogue untuk Sarana Sanitasi disediakan oleh Proyek PAMSIMAS
23
sarana sanitasi untuk kelurahan.
o Berbagai jenis pilihan sarana air yang dapat menjadi
pilihan masyarakat agar terjadi kesinambungan dan
efektifitas penggunaan sarana (ICC Sarana Air Minum).
o Berbagai jenis pilihan sarana sanitasi yang dapat
menjadi pilihan masyarakat agar terjadi kesinambungan
dan efektifitas penggunaan sarana (ICC Sarana
Sanitasi).
o Informasi tentang perkiraan biaya yang diperlukan
untuk pembangunan sarana, serta biaya untuk
pemeliharaan dan operasional sarana.
o Berbagai jenis pilihan kegiatan pelatihan masyarakat.
Laporan Laporan tentang pelaksanaan pertemuan ini yang dibuat
oleh TKM dan TFM harus dilengkapi dengan notulensi
pertemuan, daftar hadir, dan foto-foto.
24
Pada saat penyususnan RKM, TFM mendapatkan bantuan/dukungan
teknis dari kedua Konsultan Manajemen Kabupaten (KonKab WSS
dan HCD).
25
ada
o Peserta perempuan yang hadir minimal 30% dari
seluruh peserta pertemuan
Fasilitator TKM dan TFM
Bahan o Peta Sosial yang telah dilengkapi tentang rencana
akses masyarakat (rumah tangga) yang akan
menggunakan sarana air dan sumber air yang
digunakan, atau sarana sanitasi untuk daerah peri-
urban
o Data MPA dan PHAST dari proses “Monitoring
Keberlanjutan” tahap I dan II
o Draf Dokumen RKM I, yang mencakup :
- Rancangan rinci tentang pembangunan sarana.
- Pembiayaan yang termasuk dalam RKM I.
- Rencana kontribusi masyarakat untuk
pembangunan sarana, serta operasional dan
pemeliharaannya.
Laporan Laporan tentang pelaksanaan pertemuan ini yang
dibuat oleh TKM dan TFM harus dilengkapi dengan
notulensi pertemuan, daftar hadir, dan foto-foto.
7
Proses evaluasi RKM dapat dilihat pada “Panduan Pelaksanaan Proyek PAMSIMAS”
8
Outline Dokumen RKM dapat dilihat pada “Format RKM I dan II”
26
o Kualitas rancangan kegiatan dalam RKM I (sesuai dengan masing-
masing komponen proyek)
o Kewajaran harga yang diusulkan, untuk membandingkan dengan
harga dalam RKM I
o Pelaksanaan pengadaan sub kontraktor dan pemasok, untuk
melihat kompetensi perusahaan dan penawaran harga pemasok
dan/atau sub kontraktor dalam RKM I. Pengadaan Sub-kontraktor
dalam hal ini dapat dilakukan, apabila diperlukan pekerjaan-
pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh masyarakat, antara
lain i) pengeboran sumur dalam, ii) instalasi set generator
(genset) dan jaringan kelistrikan-nya, iii) instalasi pompa sumur
dalam, dan iv) pembuatan dan instalasi hydraulicram (dongki).
o Dampak lingkungan yang mungkin timbul dari pembangunan
proyek
27
- pernyataan kesepakatan kedua belah pihak untuk melaksanakan
kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam SPK
- rincian tentang waktu pelaksanaan proyek di desa/ kelurahan
- rincian tentang total jumlah dana proyek (total dana untuk RKM
I ditambah dana 50 juta untuk RKM II), jumlah kontribusi
masyarakat, dan jadwal/ tahapan pengucuran dana yang
disepakati
- rincian tentang prosedur pengadaan (baik barang maupun jasa)
Dana untuk RKM dari sisi komposisi pembiayaan terdiri dari Dana
Masyarakat sebesar 20 % dan Dana Hibah Desa/ Kelurahan
sebesar 80%. Dana masyarakat merupakan penjumlahan dari
kontribusi masyarakat berbentuk uang tunai sebesar 4% dari nilai
total biaya proyek (yang diusulkan dalam RKM) dan kontribusi
berbentuk in kind (tenaga kerja, material lokal, dan sebagainya)
yang dihitung sebesar 16% dari total biaya proyek. Sedangkan
dana hibah adalah bantuan dana yang diberikan langsung kepada
masyarakat untuk membiayai kegiatan-kegiatan dalam RKM (baik
RKM I dan II) dengan komposisi 70% dari Bank Dunia dan 10%
APBD.
28
o Tahap ke-1 sebesar 30% (20% Bank Dunia dan 10% APBD)
pada saat dana tunai (4%) sudah diisikan dalam rekening untuk
memulai kegiatan
KONTRIBUSI TOTAL
TAHAP MASYARAKAT DANA
RKM APBD APBN
PENCAIRAN PROYEK
DANA TUNAI NATURA DALAM
RKM
2 0% 0% 0% 32% 32%
II 3 0% 0% 0% 18% 18%
* Kontribusi natura sebesar 16% dibuat pada Tahap 1 karena asumsi bahwa
kontribusi tersebut harus sudah dinyatakan siap untuk digunakan baik pada
Tahap 1, 2, dan 3.
29
d. Berita Acara Pembayaran;
e. Kuitansi yang disetujui oleh PA/ Kuasa PA/ Pejabat yang
ditunjuk;
f. Ringkasan kontrak;
g. Bukti setoran awal di Rekening Masyarakat.
30
diminta, (f) Identitas penerima pembayaran (Nama orang/
perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama Bank), serta (g)
tanggal dan jatuh tempo pembayaran.
31
Bank Indonesia/ Bank Pemerintah yang telah ditunjuk akan
mendebet dana pinjaman luar negeri dari Rekening Khusus dan
memasukkannya ke rekening TKM. Setelah TKM menerima
pencairan Tahap ke-1, saat itu pula harus menyelenggarakan
pencatatan/ pembukuan sesuai pedoman pembukuan TKM.
32
Secara administrasi, pertanggungjawaban pengelolaan Dana
Hibah Desa/ Kelurahan oleh TKM dilakukan secara periodik
dibawah bimbingan TFM yang mencakup:
a. Laporan pengelolaan keuangan kepada masyarakat dan
pengelola proyek (DPMU) secara periodik.
b. Laporan pembangunan fisik (sarana air minum dan sarana
sanitasi di sekolah), kegiatan pelatihan masyarakat, dan
program kesehatan kepada masyarakat dan pengelola proyek
(DPMU) secara periodik.
10
Rincian tentang CLTS dapat dilihat pada Fieldbook CLTS
33
- Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, membersihkan
kotoran bayi dan sebelum makan
Fasilitator Masyarakat (dalam hal ini bisa juga dibantu oleh sanitarian,
petugas PMD Kecamatan, dan lain-lain) beserta TKM dapat bekerjasama
dengan natural leader yang ada di desa dalam melaksanakan CLTS. Hal
ini disebabkan natural leader biasanya muncul dari pelaksananaan
pendekatan CLTS, dan mereka dapat memainkan peranan penting dalam
replikasi dan penyebaran CLTS. Para natural leader tersebut diharapkan
mampu menggerakkan masyarakat untuk menyatukan sumberdaya yang
dimiliki untuk mencapai suatu kondisi dimana akses terhadap sarana
sanitasi telah menyeluruh, kemudian mendeklarasikan bahwa desa
mereka adalah desa yang telah bebas dari praktek buang air besar di
sembarang tempat.
34
3. IMPLEMENTASI RKM I
35
masyarakat yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan
konstruksi. Sebelum dilaksanakan pembangunan maka TKM dan
TFM perlu melakukan dulu persiapan yang meliputi antara lain :
1. Memeriksa kembali atau bila perlu merubah Jadwal
Pelaksanaan Konstruksi Sarana yang telah disusun di dalam
RKM I sebelumnya dengan kondisi terkini.
2. Memeriksa kembali terhadap saldo rekening TKM, untuk
memastikan bahwa kontribusi masyarakat berupa uang tunai
di rekening TKM yaitu minimal sebesar 4% dari kebutuhan
dana RKM I telah terkumpul.
3. Memeriksa dan mempersiapkan kontribusi masyarakat berupa
tenaga dan material (natura) yaitu minimal sebesar 16% dari
kebutuhan dana RKM I telah siap/ tersedia.
36
o Pengetahuan tentang spesifikasi teknis dan batasan-
batasannya
o Tata cara pengawasan pekerjaan (quality control) dan
perhitungan kemajuan pembangunan fisik
o Administrasi dan keuangan pelaksanaan pembangunan (serta
akuntabilitas dan transparansi)
37
pengadaan yang melibatkan pihak ketiga ini harus sesuai dengan
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Bank Dunia.
38
yang terdekat11. Dimana TKM harus mengumpulkan informasi
sehubungan dengan keahlian atau kinerja pekerjaan kontraktor
atau pemberi jasa untuk menghindari pengeluaran banyak uang
untuk hasil yang kurang produktif. Pengadaan jasa ini juga
dilakukan melalui proses yang kurang lebih sama dengan
pengadaan barang.
11
Pengadaan Sub-kontraktor dalam hal ini dapat dilakukan, apabila
diperlukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh masyarakat,
antara lain i) pengeboran sumur dalam, ii) instalasi set generator (genset)
dan jaringan kelistrikan-nya, iii) instalasi pompa sumur dalam, dan iv)
pembuatan dan instalasi hydraulicram (dongki).
39
dalam RKM II. Salah satu bentuk kegiatan yang harus ada
dalam peningkatan PHS ini adalah praktek cuci tangan.
40
- Pelatihan pembuatan jamban yang sesuai dengan opsi
sarana sanitasi setempat
• Peningkatan kesehatan masyarakat
- Kebersihan diri (personal hygiene)
- Pencegahan penyakit-penyakit berbasis air dan
lingkungan (disamping diare)
• Pelatihan lainnya
- Usaha-usaha ekonomi produktif berbasis air
- Monitoring Keberlanjutan
41
disebabkan karena dana RKM II tersebut telah disetujui oleh TKK
(pada proses persetujuan RKM I) untuk dikucurkan setelah kegiatan
RKM I selesai dilaksanakan.
5. IMPLEMENTASI RKM II
42
pembangunan konstruksi sarana sanitasi. Pada tahap ini TFM
mendampingi, memberikan bimbingan teknis dan persetujuan
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Sarana sanitasi di sekolah
sebaiknya mempertimbangkan tipe jamban yang memenuhi syarat
kesehatan dan jumlahnya cukup untuk siswa dan guru sesuai dengan
standar yang ada di Departemen Pendidikan Nasional.
43
7. Mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan pendanaan atau
pengembangan sarana di masa datang.
8. Mengorganisir kegiatan peningkatan Perilaku Hidup Sehat di
masyarakat dan sekolah.
9. Menyelenggarakan administrasi organisasi dan administrasi
keuangan pengelolaan sarana air.
10. Menyelenggarakan rapat, menyusun pelaporan, dan
pertanggungjawaban pengurus Badan Pengelola dalam rangka
menunjang akuntabilitas dan transparansi.
11. Mengkoordinasi monitoring terhadap peningkatan dalam
penggunaan dan keberfungsian sarana air dan sanitasi yang telah
dibangun, serta mengidentifikasi resiko yang berkaitan dengan
keberlanjutan sarana.
12. Mengembangkan jaringan kerja dengan pihak-pihak lain (baik
pemerintah maupun swasta) untuk peningkatan kapasitas
masyarakat dan kelembagaan, peningkatan kesehatan, serta
keberlanjutan sarana yang telah terbangun.
44
surat Berita Acara Pertanggungjawaban Dana (Format terlampir pada
Lampiran 16) yang ditandatangani oleh Ketua TKM dan Konsultan
Kabupaten. Laporan ini kemudian disampaikan kepada DPMU dan TKK,
sebagai laporan akhir mengenai penggunaan dana pada keseluruhan
dana RKM.
Kegiatan pada tahap pasca proyek untuk konstruksi (sarana air minum
atau sanitasi) adalah pengelolaan dan pemeliharaan sarana yang telah
dibangun melalui proyek, disamping berlanjutnya program kesehatan
oleh masyarakat, seperti pencapaian akses 100% masyarakat
45
terhadap sarana sanitasi yang aman dan terbebas dari praktek buang
air besar di tempat terbuka, dan praktek cuci tangan.
46
mendukung programnya meskipun proyek PAMSIMAS sudah
selesai.
o mendorong pembentukan jaringan kerja bagi Badan Pengelola
dengan pihak-pihak lain di luar proyek, sebagai contoh LSM lokal
untuk mendukung kegiatan dan meningkatkan kapasitasnya. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara DPMU menciptakan akses Badan
Pengelola dengan LSM yang mempunyai visi dan misi yang sama
dengan PAMSIMAS.
47
LAMPIRAN
48
LAMPIRAN 1.
Tujuan program nasional ini secara keseluruhan adalah meningkatkan akses masyarakat
miskin perdesaan dan peri-urban terhadap air minum dan sanitasi serta praktek perilaku
hidup sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum dan
sanitasi yang berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh
masyarakat.
Program ini akan menjadi model untuk direplikasi, diperluas (”scaling-up”) dan
diarusutamakan (”mainstreaming”) di daerah lain, dalam upaya mencapai target MDG.
49
LAMPIRAN 2.
Komponen 3 menyediakan dana hibah untuk penyiapan dan implementasi sarana air di
desa dan sarana sanitasi sekolah.
Komponen 4 menyediakan Dana Hibah untuk Inovasi Pembangunan dan Insentif bagi
desa/ kelurahan dan untuk memotivasi kabupaten-kabupaten dalam mengarusutamakan
dan menyebarluaskan PAMSIMAS.
Komponen 5 mendukung bantuan teknis dan manajemen proyek yang efektif dan efisien.
50
LAMPIRAN 3.
51
LAMPIRAN 4.
52
LAMPIRAN 5.
No KRITERIA LOKASI
1 Adanya kontribusi masyarakat berupa:
- Natura (material lokal, tenaga kerja, dan lain-lain) sebesar 16%
- Dana tunai sebesar 4% dari total biaya proyek
2 Kesanggupan masyarakat untuk:
- membiayai operasional dan pemeliharaan
- membayar/ mengumpulkan iuran
3 Indeks Kemiskinan yang tinggi di Desa/ Kelurahan
4 Desa/ Kelurahan yang terbatas akses terhadap air minum
5 Desa/ Kelurahan yang terbatas akses terhadap sarana sanitasi
6 Desa/ Kelurahan dengan prevalensi penyakit terkait air (diare) yang tinggi
7 Desa/ Kelurahan yang belum mendapatkan proyek sejenis (air minum & sanitasi)
dalam 2 tahun terakhir
53
LAMPIRAN 6.
1. Bantuan diterima berdasarkan pada keinginan, kemauan dan kebutuhan nyata seluruh
lapisan masyarakat desa/ kelurahan.
2. Bantuan hanya akan digunakan untuk pengadaan sarana air bersih, sanitasi dan
pengembangan perilaku hidup sehat di sekolah dan masyarakat.
3. Masyarakat dibantu oleh Tim Fasilitator Masyarakat akan berpartisipasi dalam
membuat Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM).
4. Masyarakat akan membentuk Tim Kerja Masyarakat secara partisipatif dan
perwakilan yang duduk di dalamnya mencerminkan kesetaraan gender dan sosial.
5. Masyarakat akan berpartisipasi penuh dalam seluruh tahapan proyek, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pemeliharaan dan keberlanjutan proyek.
6. Menyediakan kontribusi sebesar 16% berupa natura (material dan atau tenaga) dan
4% berupa uang tunai dari total biaya proyek.
7. Membayar iuran untuk operasional dan pemeliharaan sarana yang telah dibangun
serta menunjang kegiatan lainnya.
8. Mengelola dana secara terbuka dan diketahui oleh seluruh masyarakat.
9. Bersedia menerima pembatalan apabila dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
saat dinyatakan sebagai desa terpilih, tidak dapat merealisasikan kontribusi
sebagaimana tercantum pada butir 6, dan menghasilkan RKM sebagaimana tercantum
pada butir 3.
54
LAMPIRAN 7.
REPLENISHMENT
BANK DUNIA
PUSAT
Finance,
Procurement,
Physical Progress
- Tim Koordinasi Prop
PPMU - PPMU
- Adm. Umum PPK
Pamsimas Prop
KPPN Satker/PPK
APBD Kab./Kota :
SP2D
- Tim Koordinasi Kab/Kota
DPMU Ka Satker - DPMU
SPM-LS - Adm. Umum PPK
PPK SPP-LSFMR
UP/TUP
UP/TUPSub Pamsimas Kab/Kota
Comp.
KAB/KOTA
* BANK LOKAL
(REKENING
MASYARAKAT)
Invoice
MASYARAKAT
55
Lanjutan ...
PUSAT
JKT
PROPINSI
APBD
PENDANAAN
SK
SK PD
PD
K
DANA O
Masyarakat MASYARAKAT DIPA APBD DIPA APBN N
4% 10% 70% S
16%
Bupati/Menteri?
Bupati
Ka. Satker A Ka. Satker A
KABUPATEN/KOTA
Rekening
OMS
PELAKS. FISIK : 40 / 40 / 20
56
LAMPIRAN 8.
................................,.............
(.............................) (...................................)
57
LAMPIRAN 9.
..................,..........................
(.............................) (...................................)
58
LAMPIRAN 10.
Peserta
No Tanggal Tempat
Perempuan Laki-laki
1.
2.
3.
4.
5.
...
Mengetahui:
…………………………… ………………………..
59
LAMPIRAN 11.
No : …………………………
Tanggal : …………………………
1. Nama : ……………………………………………………………………………
Jabatan: Kepala Desa/Lurah ……............….., Kecamatan ………………..…
Kabupaten/Kota ………………………........………………………….…
Alamat: ...…………………………………………………………………………..
...................................................................................................................................
2. Nama : .………………………………………………………………………...…
Bertindak selaku wakil masyarakat Desa/Kelurahan …..............……….................
Alamat : …………………………………………………………………………….
.........………………………….................………………………………………….
Dengan ini kami menyatakan berminat untuk ikut serta dan sanggup memenuhi kontribusi
sesuai dengan ketentuan proyek PAMSIMAS yang berlaku.
Surat pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya atas dasar persetujuan seluruh lapisan
masyarakat desa kami yang kami adakan pada hari……….., tanggal.……, bulan….....….,
tahun…….., di Desa/Kelurahan …………….., sesuai dengan persetujuan masyarakat
yang tertuang dalam Berita Acara Hasil Musyawarah Desa.
…………………………… ………………………..
Tanda tangan dan Cap Tanda Tangan
Mengetahui,
Camat
Kecamatan* ……………………
………………………………...
Tanda Tangan dan Cap
*Menyesuaikan dengan kondisi setempat
60
LAMPIRAN 12.
Telah dilaksanakan penetapan lokasi proyek PAMSIMAS yang didasarkan atas Surat
Pernyataan Minat Keikutsertaan PAMSIMAS (SPMKP) yang diterima oleh Tim
Koordinasi Kabupaten, berisi tentang :
1. Kesiapan kontribusi masyarakat berupa :
- Natura (material lokal, tenaga kerja, dan lain-lain) sebesar minimal 16% dari
total biaya proyek
- Uang tunai sebesar minimal 4% dari total biaya proyek
2. Kesanggupan masyarakat untuk :
- melaksanakan operasional dan pemeliharaan sarana terbangun
- membiayai (mengumpulkan iuran) operasional dan pemeliharaan sarana
terbangun
Dan dengan mempertimbangkan kriteria desa/ kelurahan antara lain :
1. Angka indeks kemiskinan
2. Angka akses air minum
3. Angka akses sanitasi
4. Angka kejadian penyakit diare
5. Tidak ada proyek sejenis dalam 2 tahun terakhir
…………,………………………
Ketua Tim Koordinasi Kabupaten
…………………………………
Anggota:
1. …………………
2. …………………
3. …………………
4. …………………
5. …………………
61
Lampiran Berita Acara Penetapan Lokasi
…………,………………………
Ketua TK Kabupaten ………..……
..............................................
62
LAMPIRAN 13.
Sejalan dengan konsep dan pendekatan proyek PAMSIMAS yang menempatkan masyarakat
sebagai pelaksana proyek di tingkat masyarakat, maka perlu dibentuk suatu organisasi masyarakat
yang disebut Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih dari
(minimal jumlah perempuan 30% dari total jumlah anggota TKM) dan sosial (adannya
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari TKM dapat disusun sesuai dengan berbagai aspek kultural dan
tradisi setempat, namun secara garis besar struktur TKM dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Penasehat Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
63
LAMPIRAN 14.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB TKM
- Penasehat
Penasehat TKM merupakan orang yang dihormati oleh masyarakat setempat yang
bertugas untuk memberikan masukan kepada pelaksanaan proyek di desa/ kelurahan yang
bersangkutan, yang mencakup antara lain :
o Memberikan masukkan untuk perencanaan yang diusulkan oleh masyarakat.
o Memberi wawasan terhadap setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh proyek.
o Memberi masukkan kepada TKM dalam setiap pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan proyek.
- Ketua
Ketua yang dipilih adalah orang yang dianggap mampu untuk memimpin dalam
pelaksanaan kegiatan proyek yang mencakup antara lain:
o Menyusun, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan RKM.
o Memimpin setiap pertemuan yang diselenggarakan oleh TKM.
o Memeriksa dan menyetujui pengajuan pencairan dan pengeluaran dana yang diajukan
oleh Unit Pengelola Keuangan/ Bendahara.
o Melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan.
o Bertanggung jawab melaporkan hasil kemajuan kegiatan yang telah dilaksanakan
kepada masyarakat, serta mengirimkan laporan tersebut kepada DPMU setiap bulan.
- Wakil Ketua
Wakil ketua adalah orang yang bertugas membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan
proyek yang mencakup antara lain :
o Membantu ketua dalam melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap semua kegiatan.
o Membantu ketua dalam menyusun laporan bulanan berdasarkan data yang telah
dikumpulkan oleh masing-masing unit.
o Mewakili ketua apabila ketua TKM berhalangan.
64
- Sekretaris
65
Unit Kerja Kesehatan :
• Menyiapkan dan melaksanakan pembuatan RKM II yang menyangkut perubahan
perilaku hidup bersih dan peningkatan kesehatan masyarakat;
• Melaksanakan promosi kesehatan dan sanitasi pada masyarakat;
• Memonitor dan membuat laporan tentang pelaksanaan program promosi kesehatan
dan sanitasi yang dilaksanakan di desa/ kelurahan dan juga di sekolah;
• Bekerjasama dengan guru sekolah dalam upaya PHBS;
• Memonitor kualitas air dan lingkungan.
66
LAMPIRAN 15.
Susunan Keanggotaan Tim Kerja Masyarakat ini telah dipilih secara demokratis dengan
mempertimbangkan kesetaraan sosial (kaya/ miskin) dan gender (perempuan/ laki-laki).
Dan menyatakan bahwa semua anggota TKM tidak pernah terlibat dalam tindakan
melanggar hukum (korupsi/penipuan) di masa lalu dan konflik kepentingan dalam
pelaksanaan proyek.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.
Mengetahui,
67
LAMPIRAN 16.
BERITA ACARA
PERTANGGUNG JAWABAN DANA
Hari ini ……………….. Tanggal …………….. Bulan ……………. Tahun ......... Kami
yang bertanda tangan dibawah ini, telah melakukan peninjauan lapangan dan pemeriksaan
administrasi keuangan : Desa/ Kelurahan ………………….. Kecamatan ………………..
Kabupaten …………………………….. dengan hasil :
TKM telah melaksanakan pembangunan sub proyek, hasil telah diperiksa Konsultan
Kabupaten dan dinilai sesuai rencana proyek yang tercantum pada Surat Perjanjian
Kerjasama (SPK) Nomor ………………………..
Arsip administrasi pada saat pemeriksaan sudah memenuhi persyaratan dengan status
penerimaan dan pengeluaran sebagai berikut :
Demikian Berita Acara ini kami buat dalam keadaan sehat dan tanpa ada unsur paksaan
dari pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
( ) ( )
68
LAMPIRAN 17.
SURAT PERNYATAAN
PENYELESAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PROYEK PAMSIMAS
No. :
Tanggal :
II. Nama :
Jabatan : Ketua PMU Kabupaten
Kabupaten :…………………….. Propinsi ……………………..
Alamat :
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Demikian surat pernyataan ini, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
(…….………………..) (…………………………….)
69
LAMPIRAN 18.
Pengelolaan sarana dilakukan oleh masyarakat melalui Badan Pengelola Desa/ Kelurahan
yang dibentuk dan dipilih oleh masyarakat.
……………, ………………..
…….……………………….. ……………………………
70
LAMPIRAN 19.
71
LAMPIRAN
HALAMAN SAMPUL
Halaman sampul berisi : Judul, nama Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi, serta
tahun penyusunan RKM I.
SURAT PENGANTAR
Surat pengantar memuat tentang maksud disusun dan diajukannya RKM I, yang
ditandatangani oleh Ketua TKM, Sekretaris TKM, dan Koordinator TFM, serta diketahui
oleh Kepala Desa.
BAGIAN PERTAMA
1.1 PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan secara singkat tentang proses terpilihnya desa sebagai lokasi
proyek, proses perencanaan kegiatan oleh masyarakat, dan latar belakang diusulkannya
pembangunan sarana air minum di desa.
1.2 TUJUAN
Dalam bab ini diuraikan tujuan yang hendak dicapai oleh masyarakat berkaitan dengan
tujuan Proyek PAMSIMAS.
1.3 RENCANA KEGIATAN
Berdasarkan rincian kegiatan pada Bagian Kedua RKM, jelaskan secara singkat
kegiatan yang direncanakan tentang :
• Pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sekolah
• Kegiatan pelatihan masyarakat
Agar uraian tersebut lebih jelas dapat menggunakan tabel seperti dibawah ini.
BAGIAN KEDUA
LAMPIRAN RKM I
1. Peta Lokasi Proyek;
2. Peta Sosial;
3. Status tanah yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan;
4. Pernyataan tersedianya dana kontribusi masyarakat (4% tunai) dari Bank dimana TKM
membuka rekening;
5. Pernyataan dan bukti kontribusi masyarakat (in cash 4% dan in kind 16%).
Kegiatan : ....................................
RINCIAN BIAYA
RENCANA KERJA MASYARAKAT I
(Format dapat dimodifikasi)
No Kegiatan Rincian Unit Volume Unit Jumlah Sumber Dana Sasaran Lokasi Pelaksana
Pokok Kegiatan Satuan Kegiatan Cost Biaya Hibah Kontribusi
TOTAL PEMBIAYAAN RKM I
Sumber Dana
Total
Kegiatan Hibah Kontribusi
Mengetahui,
Fasilitator Masyarakat Ketua TKM
(...................................) (………………………)
DAFTAR KONTRIBUSI (UANG TUNAI)
DESA ............................. KEC ..................................
Kabupaten : ..................................
Kecamatan : ..................................
Desa : ..................................
Mengetahui,
Fasilitator Masyarakat Ketua Tim Kerja Masyarakat
(………………….) (…………………….)
LAPORAN IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS SITUASI
PROYEK PAMSIMAS
1. Jumlah penduduk, tingkat kesejahteraan, dan akses penggunaan sarana air bersih dan
sanitasi
Potensi yang
Penyebab
Siapa yang Pemecahan dimiliki untuk
Masalah Dimana terjadinya
terkena masalah masalah pemecahan
masalah
masalah
II. Lampiran
HALAMAN SAMPUL
Halaman sampul berisi : Judul, nama Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi, serta
tahun penyusunan RKM II.
SURAT PENGANTAR
Surat pengantar memuat tentang maksud disusun dan diajukannya RKM II, yang
ditandatangani oleh Ketua TKM, Sekretaris TKM, dan Koordinator TFM, serta diketahui
oleh Kepala Desa.
BAGIAN PERTAMA
1.1 PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan secara singkat tentang latar belakang diusulkannya
pembangunan sanitasi di sekolah dan program kesehatan di desa tersebut, serta proses
perencanaan kegiatan oleh masyarakat.
1.2 TUJUAN
Dalam bab ini diuraikan tujuan yang hendak dicapai oleh masyarakat berkaitan
dengan tujuan Proyek PAMSIMAS.
1.3 RENCANA KEGIATAN
Berdasarkan rincian kegiatan dijelaskan secara singkat kegiatan yang direncanakan
tentang :
• Kegiatan pembangunan sarana sanitasi di sekolah
• Kegiatan peningkatan perilaku hidup sehat di masyarakat dan sekolah
• Kegiatan pelatihan masyarakat
Agar uraian tersebut lebih jelas dapat menggunakan tabel seperti dibawah ini.
B. 1. Masyarakat
BAGIAN KEDUA
LAMPIRAN :
1. Peta Sekolah di Lokasi Proyek;
2. Peta Sosial;
Program: ....................................
RINCIAN BIAYA
RENCANA KERJA MASYARAKAT II
(Format dapat dimodifikasi)
No Kegiatan Rincian Unit Volume Unit Jumlah Sumber Dana Sasaran Lokasi Pelaksana
Pokok Kegiatan Satuan Kegiatan Cost Biaya Hibah Kontribusi
TOTAL PEMBIAYAAN RKM II
Sumber Dana
Keterangan
Kegiatan Hibah Kontribusi
Mengetahui :
Fasilitator Masyarakat Ketua TKM
(..........................................) (………………………)
JADWAL KEGIATAN PROYEK PAMSIMAS
Kabupaten : ..................................
Kecamatan : ..................................
Desa : ..................................
Mengetahui:
Fasilitator Masyarakat Ketua Tim Kerja Masyarakat
(………………….) (…………………….)
PANDUAN PROSES EVALUASI
RENCANA KERJA MASYARAKAT
PROGRAM NASIONAL PAMSIMAS
Desember 2006
A. PENDAHULUAN
Panduan ini berisi tentang bagaimana Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dalam
proyek PAMSIMAS yang telah disusun oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh
Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) kemudian dikaji dan dievaluasi sebelum
dinyatakan layak untuk didanai dan dilaksanakan dalam proyek.
Tujuan dari disusunnya Panduan ini adalah agar pihak pelaksana proyek di
kabupaten atau dalam hal ini Tim Koordinasi Kabupaten (TKK) dan Unit
Manajemen Proyek Kabupaten (District Project Management Unit/ DPMU)
dapat mengetahui prosedur evaluasi RKM dalam proyek PAMSIMAS. Sebelum
diuraikan bagaimana proses evaluasi dilakukan, dalam penjelasan berikut
terlebih dahulu akan dibahas tentang Tim Evaluasi RKM yang akan berperan
dalam proses evaluasi tersebut.
Anggota Tim minimal harus terdiri dari 5 orang, dengan susunan tim terdiri
atas seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan tiga orang anggota. Adapun
tugas pokok dari Tim Evaluasi RKM antara lain adalah :
• Melakukan evaluasi dan survey terhadap:
- Proses perencanaan di masyarakat
- Kelengkapan dokumen RKM
1
- Kualitas rancangan kegiatan dalam RKM (sesuai dengan masing-masing
komponen proyek)
- Kewajaran harga yang diusulkan, untuk membandingkan dengan harga
dalam RKM
- Pelaksanaan pengadaan sub kontraktor dan pemasok, untuk melihat
kompetensi perusahaan dan penawaran harga pemasok/sub kontraktor
dalam RKM
- Dampak lingkungan yang mungkin timbul dari proyek
• Membuat Berita Acara Hasil Evaluasi RKM
• Membuat Laporan Hasil Evaluasi RKM kepada TKK
2
c. Evaluasi terhadap kualitas rancangan kegiatan dalam RKM
Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dalam RKM sudah sesuai dengan kegiatan dari masing-
masing komponen proyek.
1
Pengadaan Sub-kontraktor dalam hal ini dapat dilakukan, apabila diperlukan
pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain
i) pengeboran sumur dalam, ii) instalasi set generator (genset) dan jaringan
kelistrikan-nya, iii) instalasi pompa sumur dalam, dan iv) pembuatan dan
instalasi hydraulicram (dongki).
3
1. Perusahaan yang diajukan berbadan hukum yang dikuatkan dengan
adanya bukti Akta Notaris.
2. Perusahaan yang diajukan TKM memiliki kemampuan dan
pengalaman kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Kemampuan sub kontrak/ pemasok dapat dilihat dari
pengalaman sebelumnya, misalnya selama 3 tahun terakhir tetap
bergerak dibidang yang sama. Apabila calon perusahaan tidak
memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai, maka
diragukan kemampuannya untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Sumber daya yang dimiliki pada umumnya dapat dilihat dari
ketersedian peralatan, tenaga ahli, dan kemampuan keuangan dari
calon kontraktor/ pemasok.
4. Perusahaan tersebut tidak mempunyai catatan pengalaman (track
record) yang tidak baik di masyarakat setempat atau sekitarnya;
misalnya pernah meninggalkan pekerjaan pada waktu pelaksanaan
masih berjalan.
5. Pemilik perusahaan tidak berkoalisi dengan TKM dan DPMU, serta
tidak mempunyai keterkaitan hubungan keluarga.
6. Bagi pemasok, harus memiliki surat penunjukan sebagai distributor/
supplier.
Untuk melaksanakan evaluasi ini dapat digunakan dengan format
terlampir.
4
dengan persetujuan terhadap RKM atau masih dibutuhkan revisi pada
RKM.
5
LAMPIRAN 1.
PEDOMAN EVALUASI RKM
Kelengkapan
No. Hal yang Dievaluasi
Ada Tidak ada
8. Lampiran
6
2. Kewajaran Harga
No. Kegiatan Lengkap Tidak
Lengkap
1. Tabel perbandingan harga terhadap minimal 3 toko
2. Analisa kewajaran harga dari data butir 1.
3. Berita Acara Persetujuan Evaluasi Kewajaran Harga.
4. Laporan Hasil Evaluasi Tim Evaluasi.
11. Jumlah Tenaga Inti (Full time) dan tenaga lain (Part
time)
7
13. Pengalaman Perusahaan dalam 3 tahun terakhir,
sebutkan bidang usahanya. *****
Catatan:
* Nama penanggung jawab perusahaan tidak cacat di masyarakat dan tidak masuk dalam daftar hitam
** Dokumen ini harus ada dan jelas serta masih berlaku
*** Sub bidang pekerjaan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan
**** Jumlah kekayaan bersih minimal 20% terhadap nilai kontrak
***** Pengalaman pekerjaan dengan pekerjaan yang sejenis/setara minimal satu pekerjaan.