Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TENS

(Transcutaneus Electrical Nerve


Stimulation)
No.
: /SOP/2015
Dokumen

SOP No. Revisi :


TanggalTerb
:
it
Halaman : 1/ 2

UPTD PUSKESMAS Drg. Rika Wandansari.


KWADUNGAN NIP:19700308 200312 2 003
1. Pengertian 1. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation) merupakan salah
satu alat terapi yang menggunakan arus listrik Menggunakan
elektroterapi frekuensi rendah dan stimulasi frekuensi tinggi untuk
merangsang saraf dengan tujuan mengurangi rasa sakit.
2. Indikasi
a. Keluhan nyeri otot,tendon, ligamen, kapsul, syaraf.
b. Keadaan hipertonus / spasme otot.
a. Kelemahan otot.
3. Kontra indikasi
a. Pasien dengan pacemaker pada jantung atau pasien dengan penyakit
jantung.
b. Pasien epilepsi.
c. Kehamilan preterm.
d. Untuk mengurangi resiko menginduksi persalinan, TENS sebaiknya
tidak diletakan diatas uterus yang sedang membesar tersebut.
e. Digunakan diatas sinus karotis, mengingat resiko untuk terjadinya
akut hipotensi melalui reflek vasovagal.
f. Digunakan didalam mulut atau pada daerah kulit yang rusak atau
luka.
g. Elektroda tidak boleh digunakan pada area kelainan sensoris (pada
kasus lesi saraf, neuropati).
a. Penggunaan TENS harus diawasi ketat pada pasien dengan
stimulator medula spinalis atau pompa intratekal.
2. Tujuan Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan
fisioterapi dengan modalitas TENS.
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia
5. Prosedur A. Alat :
a. Alat TENS
b. Kabel stop kontak
6. Langkah- 1. Petugas menghubungkan alat dengan kabel stop kontak.
langkah 2. Petugas memeriksa alat apakah bekerja dengan baik dan
mempersiapkan pad electroda bersihkan dan basahi dengan air / gel.
3. Petugas melakukan pemeriksaan pada pasien (anamnesa, pemeriksaan
sensasi dan pemeriksaan khusus).
4. Petugas menjelaskan program terapi yang diberikan kepada pasien
seperti rasa yang timbul, waktu yang diperlukan, tujuan, indikasi
serta kontra indikasinya.
5. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin / comfortable.
(duduk di kursi, terlentang atau tengkurap di bed).
6. Petugas memastikan bagian atau area tubuh yang akan dilakukan terapi
bersih dan kontak langsung dengan kulit.

1
7. Petugas melepaskan pad electroda yang menempel pada plastik pad
electroda.
8. Petugas memasang pad electroda sesuai dengan kondisi pasien.
a. Pemasangan pad electrodapada atau sekitar nyeri
 Paint Point (atas bawah dari lokasi nyeri)
 Cross (menyilang pada area nyeri)
 Bracket (tepat pada lokasi nyeri)
b. Pemasangan pad electrodapada area dermatome
c. Pemasangan pad electrodapada segmen sumsum tulang belakang
(medulla spinalis)
d. Pemasangan pad electrodapada pleksus
e. Pemasangan pad electrodapada titik akupuntur / trigger point
9. Petugas mengatur dosis frekuensi dan intensitas (disesuaikan dengan
toleransi pasien).
10. Petugas mengatur timer / waktu sesuai kebutuhan antara 10-15 menit.
11. Petugas menanyakan apakah dosis intensitas terapi yang diberikan
sudah nyaman ataukah belum.
12. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa terapi sudah selesai jika
suara timer alat berbunyi (berhenti otomatis).
13. Petugas mengambil pad electroda dan mengembalikan alat ketempat
semula.
14. Petugas membersihkan kulit pasien dengan menggunakan tisu / handuk
pada area bekas ditempeli pad electroda.
15. Petugas menanyakan kepada pasien dan memeriksa kemungkinan efek
samping.
16. Petugas mencatat tindakan dalam buku register Fisioterapi.
7. Hal-hal yang Observasi pasien selama pelaksanaan terapi tanyakan jika pasien
perlu diperhatikan mengeluhkan kurang atau lebihnya dosis intensitas terapi yang diberikan.
8. Unit Terkait Unit Fisioterapi
9. Dokumen 1. Buku register Fisioterapi
Terkait
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan
Historis
perubahan

2
BAGAN ALIR PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH

PELAKSANA MUTU BAKU


No. KEGIATAN Petugas Out Ket
Pasien Kelengkapan Waktu
Fisioterapi Put
1 Menghubungkan alat dengan kabel stop kontak.
1 1
2 Memeriksa alat apakah alat bekerja dengan baik
3 Menjelaskan maksud tindakan kepada pasien
4 Memposisikan pasien senyaman mungkin
5 Melakukan pemeriksaan pada pasien
6 Memastikan bagian atau area tubuh yang akan dilakukan terapi bersih dan kontak langsung
dengan kulit.
7 Memposisikan Lampu dipasang tegak lurus dengan jaringan yang akan diterapi dengan
jarak lampu dengan pasien 30-45 cm.
8 Mengatur dosis intensitas (disesuaikan dengan kondisi pasien) dan timer waktu terapi 10-
2
15 menit.
9 Menanyakan apakah dosis intensitas terapi yang diberikan sudah nyaman ataukah belum.
10 Memberitahu kepada pasien bahwa terapi sudah selesai jika alat telah mati (otomatis).
11 Mengembalikan alat ketempat semula.
12 Menanyakan kepada pasien dan memeriksa kemungkinan efek samping.
13 Mencatat tindakan dalam buku register Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai