(RPP 2)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
1
menyajikan informasi lisan
dan tulis
Sikap Sosial
1. Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran struktur teks profil
tokoh yang berbasis teks, peserta didik memiliki sikap bertanggung
jawab dalam membuat tanggapan pribadi terhadap teks wayang agar
memiliki perilaku percaya diri dan tanggungjawab atas karya budaya
masyarakat daerah yang penuh makna
2. Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran struktur teks profil
tokoh yang berbasis teks, peserta didik santun dalam menyajikan
tanggapan pribadi terhadap struktur teks wayang.
2
Pengetahuan
1. Melalui kegiatan tanya jawab Explicit Instruction(C), peserta didik (A)
dapat menjelaskan(B) struktur teks profil tokoh dengan tepat (D)
2. Melalui kegiatan tanya jawab Explicit Instruction, peserta didik dapat
mengidentifikasi unsur kebahasaan teks profil tokoh dengan benar.
3. Melalui kegiatan tanya jawabExplicit Instruction, peserta didik dapat
menyimpulkan isi teks profil tokoh.
4. Melalui kegiatan membaca pemahaman, peserta didik dapat menuliskan
teks profil tokoh dengan menggunakan bahasa yang sesuai kaidah.
Keterampilan
1. Setelah belajar tentang isi teks, peserta didik dapat menanggapi isi teks
profil tokoh dalam bentuk tulisan sesuai kaidah dengan bahasa Jawa yang
baik dan benar.
2. Setelah belajar tentang isi teks, peserta didik dapat membaca hasil
tanggapan teks profil tokoh secara lisan dengan menggunakan bahasa yang
santun.
3. Setelah belajar tentang isi teks, peserta didik dapat menceritakan profil
tokoh dengan bahasa daerah sesuai tata krama.
D. Materi Pelajaran*
1) Teks profil tokoh (tokoh pahlawan/tokoh sastra jawa/tokoh filosof jawa).
2) Struktur profil tokoh.
3) Unsur kebahasaan profil tokoh.
4) Isi teks profil tokoh.
* Materi terlampir
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik/ Kontekstual
2. Model : Pembelajaran Berbasis Teks (Genre-based Aproach)
Model pembelajaran kooperatif
3. Metode : unjuk kerja
4. Teknik : bercerita di luar kelas
3
Pengorganisasian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Peserta Alokasi
didik waktu
Mengamati:
Peserta didik membaca teks profil Individu
tokoh yang telah mereka siapkan
minggu lalu.
Peserta didik mencatat hal-hal
penting terkait dengan teks profil
tokoh pada lembar kerja.
Menanya:
Peserta didik bertanya kepada
peserta didik yang lain atau guru Klasikal
tentang tokoh : tempat/tanggal
lahir, pendidikan, karya dsb.
Peserta didik bertanya kepada
peserta didik yang lain atau kepada
guru tentang pilihan kata, rakitan
tembung, ukara baku.
Peserta didik bertanya jawab
tentang cara menulis teks profil
tokoh.
Peserta didik bertanya jawab
tentang cara menceritakan profil
tokoh.
4
Mengumpulkan informasi:
Peserta didik mencari teks profil
tokoh dari berbagai sumber (buku Klasikal
atau internet).
Peserta didik berdiskusi tentang
pilihan kata, rakitan tembung, ukara
baku.
Peserta didik berdiskusi tentang
ketokohan seorang tokoh.
Mengasosiasi:
Peserta didik membandingkan hasil
kerjanya dengan hasil teman untuk
mendapatkan informasi tambahan Klasikal
tentang pilihan kata, rakitan
tembung, ukara baku.
Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi tentang unsur kebahasaan
teks profil tokoh.
Mengomunikasikan
H. Sumber Belajar
1. Kementrian Pendidikan Nasional. 2011. Pedoman Umum Ejaan bahasa Jawa
Huruf Latin yang Disempurnakan. Yogyakarta: Balai Bahasa
2. Mangunsuwito, S.A. 2002.Kamus Bahasa Jawa, Jawa-Indonesia. Bandung:
CV. YramaWidya.
3. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia:J.B. Wolter.
I. Media Pembelajaran
1. Alat :
5
Gambar tokoh
2. Bahan :
Teks deskripsi profil tokoh.
J. Penilaian
1. Sikap spiritual dan sosial
a. Tehnik Penilaian : Pengamatan/ Observasi, Penilaian Diri, Penilaian
Antar Peserta Didik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi – kisi :
6
yang Maha Esa dan tulis kan
sebagai sarana sesuai dengan informasi
menyajikan tata krama. kepada
teman atau
informasi lisan dan
pun guru.
tulis.
2. Pengetahuan
a. Tehnik Penilaian : Tes tulis/tes lisan, penugasan (produk)
b. Bentuk Isntrumen : Tes Objektif, Tes Uraian Non Objektif/ Uraian
Objektif
c. Kisi – kisi :
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Evaluasi Unjuk Kerja/ Tes Praktik
7
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi :
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Jakarta, Kompas
Donya kasusastran Jawa kelangan tokohipun ingkang paling setya. Prof Dr Suripan Sadi
Hutomo, pengamat-kritikus sastra Jawa, pengajar wonten ing Universitas Negeri Surabaya
(Unesa), puput yuswa wonten dinten Jumat (23/2), pukul 15.00 wonten ing Rumah Sakit
Angkatan Laut Dokter Ramelan, Surabaya. Miturut sastrawan Budi Darma ingkang paring
warta dumateng Kompas kalawau dalu, Suripan puput yuswa amargi komplikasi penyakit,
kalebet diabet. Miturut rencana, jenazah badhe dipunsarekaken wonten tlatah miyosipun
almarhum, Blora, Jawa Tengah, Sabtu menika.
minangka pengamat utawi luwih trep kados dene "penggembala"-sastra Jawa, salami
gesangipun Suripan bukan amung gegayutan kalian teks-teks lami , ananging ugi kagungan
sesambetan ingkang rumaket kalian kalangan sastrawan. "panjenenganipun kanthi pribadi
para sastrawan," kata Budi Darma ingkang ugi sesambetan kanthi sae kaliyan almarhum.
Suripan lahir wonten Blora, 5 Februari 1940. Panjenenganipun sekolah menengah wonten
ing kutha miyosipun , saderengipun nglajengaken pendidikan tingginipun wonten Malang.
Sasampunipun ngrampungaken sarjananipun , panjenenganipun ngasta wonten ing IKIP
Surabayaingkan samenika dados Unesa punika.
Ing Tahun 1978-1980 Suripan derek Post Graduate Training Programme wonten Universitas
Leiden, Belanda, mliginipun bidang folklor dan filologi. Nalikan derek pelatihan menika
panjenenganipun wiwit ngrancang kerangka penelitian disertasinipun , ingkang salajengipun
dipunrampungkan wonten Universitas Indonesi a, Jakarta. Disertasinipun Sarahwulan:
Cerita Kentrung saking Tuban (1987). Amargi saking disertasi menika ugi , Suripan wonten
ing kalangan kanca-kanca raketipun dipunjuluki "Doktor Kentrung". Malah ugi gang
wonten dalemipun wonten ing kawasan Bendulmerisi, Wonokromo, Surabaya, wonten
ingkang mawastani "gang kentrung".
Dalemipun wonten Bendulmerisi wiwit tahun 1970-an punika pancen dados pusat sedaya
kegiatanipun . Wonten mrika kasimpen dokumentasinipun ingap jangkep ngenani sastra
Jawa. Almarhum nilareken sisihanipun, Dra Hastuti, kaliyan putranipun tiga. (bre)
9
II. LAMPIRAN EVALUASI
3. Lembar pengamatan
10
Wenehana tandha centhang (√) ing andharan (pernyataan) sing
kokanggep paling pas karo kanyatan sing kokamati, tulisane kancamu.
1. Katrangan kanggo mbiji:
5 = pas banget
4 = pas
3 = cukup pas
2 = kurang pas
1 = ora pas
2. Lembar pengamatan
No. Aspek penilaian Skala Penilaian
5 4 3 2 1
1 Tulisan (hasil tulisan/karya tulis
sederhana)sing pas karo kaidah ejaan lan
penulisan ing tata tulis basa Jawa.
Panulisane vokal
Panulisane konsonan
Panganggo tembung
Ukarane runtut
Kohesi lan kohenrensi paragraf
11