Anda di halaman 1dari 1

BELAH JUNG

(Runtuhnya Kekuasaan)

Semua kisah ini tertera pada Bangunan Lingga Siwa itu sendiri pada kaki – kaki bangunan (sendi) empat
kaki yang berisikan relief pada masa itu. Menceritakan runtuhnya Kerajaan Kaisari Warmadewa Muda ke
tangan Wangsa Arta Udayana.

Part Pertama

Wahai anakku, suatu saat engkau akan tahu dan betapa besarnya kekuasaan ayahmu ini yang kutulis
dalam Tugu Kejayaan dan Kemenanganku. Dan itu semua kehendak Hyang Siwa. Raihlah tangan ayahmu
ini dan berdirilah tegap seperti ayahmu. Engkau akan kuajarkan segalanya sampai mengarungi samudra
pun kuajak engkau. Biar nanti saat aku tiada, engkau mampu memimpin negeri ini wahai anakku. Dan
kuwariskan semua yang aku miliki prajurit – prajurit setiaku dan kerajaan ini maha patihku yang
menunggang kuda dan para penjagaku gajah kesayanganku.

Engkau ku berikan 101 penjaga yang akan melatihmu berkuda dengan kuda tungganganku sendiri. 101
pengawal yang dipimpin oleh Lantang Irung.

Part Kedua

Setelah wafatnya Sri Kaisari Sewakya Warmadewa, kelemahan anaknya sangat terluhat suka bermain
perempuan, bersolek, dan yang ditakutkan ayahnya selama ini benar adanya. Dengan keadaan Kerajaan
Singa Duala seperti itu, sangatlah di endus musuh – musuh terutama Para Wangsa Arya sehingga
kejayaan dan kebesaran Singa Duala mampu dikuasai dan ditaklukan ole Wangsa Arya membunuh dari
Raja Singa Duala yang begitu lemah memimpin Kerajaan Siwa Budha Bali Mula pada zamannya.

Part Ketiga

Keterangan ini tertuang di setiap fondasi Siwa Lingga dan diperkuat prasasti yang diambil sebagai harta
rampasan perang Belanda yang menceritakan hal di atas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai