Anda di halaman 1dari 8

ASIDI-ALKALIMETRI

ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan TeknikYurida,
Mutia Kimia Fakultas Teknik Universitas
Evi Afriani, Sriwijaya
Susila Arita R. *
Jln. Raya Jurusan
Palembang
Teknik Kimia Fakultas Teknik UniversitasIlir
Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan (OI) 30662
Sriwijaya
Jln.Email: muthea_imoet@yahoo.co.id
Raya Palembang Prabumulih Km. ;32susila_arita@yahoo.com
Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com
+ - volume larutan basa yang terpakai dengan volume
NaOH Na + OH
ABSTRAK K++ OH -
KOH tertentudan cepat,
larutan asamketelitian
(Syukri, S. dan ketepatannya juga
1999).
Asidimetri adalah analisa titrimetri yang cukup
Larutan tinggi.
basa yang akan diteteskan (titran)
Karena itu basa-basa ini adalah basa kuat. Di
menggunakan asam kuat sebagai titrannya dan dimasukkan ke Titrasi
dalamasidi-alkalimetri
buret (pipa panjang dibagi menjadi
berskala)
lain pihak larutan air amonia, merupakan suatu basa
sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yang dua yang
dan jumlah bagian besar
terpakai dapatyaitu
diketahuiasidimetri
dari tinggidan
lemah. Bila dilarutkan dalam air, amonia
bersifat basa. Sedangkan alkalimetri pada sebelum alkalimetri.
dan sesudah Asidimetri adalah titrasi
titrasi. Larutan asam yang dengan
membentuk amonium hidroksida, yang berdisosiasi
prinsipnya adalah analisa titrimetri yang menggunakan
akan dititrasi dimasukkanlarutan ke standar
dalam gelas asamkimia untuk
menjadi ion amonium dan ion hidroksida :
menggunakan basa kuat sebagai titrannya dan menentukan
(erlenmeyer), denganbasa. Asam-asam
mengukur volumnya yang biasanya
terlebih
NH3+ H 2O NH4+ + OH -
analitnya adalah asam atau senyawa yang bersifat dulu dipergunakan
dengan memakai adalahpipetHCl, gondok.
asam cuka, Untukasam
asam.Karena itu, basa
Percobaan kuat merupakan
ini bertujuan elektrolit
untuk membuat oksalat,
mengamati asam borat.
titik ekuivalen dipakaiSedangkan alkalimetri
indikator yang
kuat, sedang
larutan standarbasa
HCllemah
0,1 N danmerupakan
menetapkan elektrolit merupakan kebalikan dari asidimetri yaitu titrasi
perubahan warnanya di sekitar titik ekuivalen. Saat
lemah. Tetapi tak
konsentrasi ada pembagian
larutan yang cara
tersebut dengan tajamstandarisasi
antara
terjadi yang menggunakan
perubahan warna larutan standartitik
itu disebut basa akhir
untuk
golongan-golongan
dengan larutan borax ini, dan
dannatrium
sama halnya
karbonatdengan menentukan asam.
(Syukri, S. 1999).
asam, adalah mungkin
anhidrous, membuatuntuk larutanmenyatakan
standar primerkekuatan
asam Selain dalam air,reaksi asam basaagar juga
Berikut syarat-syarat yang diperlukan
basa secara kuantitatif.
oksalat dan menentukan kadar asam cuka yang dapatdilakukan
berlangsung dalam pelarut non air.
titrasi yang berhasil :
Menurut definisi
diperdagangkan. Dalam yang kuno, garam
percobaan adalahdibuat
ini larutan  Sebenarnya
Konsentrasipemeriksaan ini agak baru
titran harus diketahui. dalam
Larutan
hasil reaksicara
dengan antara asam dan basa.
pengenceran Proses-proses
kemudian dilakukan pemeriksaan kimia,larutan
tetapi untuk pemakaiannya
seperti ini disebut standar.
semacam ini disebut netralisasi. Definisi
titrasi dengan larutan-larutan standar tertentu ini adalah
 kini digunakan
Reaksi untuk
yang tepat senyawa
antara titranorganik maupun
dan senyawa
benar, dalamdidapatkan
sehingga artian, bahwa jikakonsentrasi
harga sejumlah asam dan
dari larutan anorganik,sesungguhnya dalam titrasi bebas air
yang dianalisis harus diketahui.
basa murni
hasil ekuivalen
pengenceran tersebut. Selaindan itu dalam ini juga berlangsung reaksi netralisasi. harus
diuapkan, suatu zat kristalin tertinggal,
percobaan ini digunakan metode titrimetri yang tak
untuk Walaupun cara ini terhitung baru namun
diketahui. Indikator yang memberikan
mempunyai ciri-ciri khas suatu asam maupun
menganalisa kadar suatu sampel dengan proses basa. para analis warna,
telah merasakan
perubahan atau sangatbetapa dekat cara
pada ini
Zat-zat ini dinamakan
asidimetri garam oleh Dari
maupun alkalimetri. ahli-ahli
hasilkimia
percobaan memiliki beberapa keuntungan
titik ekivalen yang sering digunakan.diantaranya
Titik
zaman dulu (G. Shevla, 1985).
didapatkan larutan hasil standarisasi HCl adalah untuk senyawa yang tidak dapat larut dalam
0,0662 N dan 0,867 N dan larutan hasil standarisasi air,dapat larut dalam air, dapat larut dalam
NaOH adalah 0,0113 N, Sedangkan kadar asam pereaksi yang mudah didapat dan dikenal.
cuka yang diteliti adalah 0,24 %, serta kadar NH3 Sehingga untuk menentukan kadarnya tidak
yang terkandung dalam 0,2 gram NH4Cl adalah kesulitan dalam mencari pelarut yang lain untuk
sebesar 10,75 %. Kata Kunci : asidimetri, penetesan melarutkannya. Keuntungan lain dengan
dihentikan padalarutan
saat jumlah +
mol H setara dengan 2005)
alkalimetri,
-
standar. pemakaian
Proses titrasi metode ini adalah
asam-basa seringkarena dalam
dipantau
molBABOH I.PENDAHULUAN
. Pada saat itu larutan bersifat netral dan
disebut titik ekuivalen. Cara seperti ini disebut denganpercobaan
penggambaran digunakan
pH larutan pelarut
yangnon air seperti
dianalisis
titrasi, yaitu Belakang
analisis dengan mengukur jumlah sebagaiasamfungsiasetat
jumlahglacial,
titran pelarut ini memiliki
yang ditambahkan.
I.1. Latar Gambar kekuatan asam basa
yang diperoleh yang sangat
tersebut disebutkuat.
kurva pH,
larutan yang diperlukan untukdalam
Salah satu cara bereaksi tepat sama
penentuan kadar Pada percobaan ini adalah penentuan
denganlarutan
larutan atau kurva titrasi.
asam basa adalah dengan melalui juga
lain. Analisis ini disebut proses - KURVA kadarTITRASI dengan metode asidi-alkalimetri
analisistitrasi
volumetri, karena yang diukur
asidi-alkalimetri. Cara ini cukup adalah menggunakan
Larutan yangindikatordititrasiphenopthalein
dalam asidimetri-dan metil
menguntungkan karena pelaksanaannya mudah jingga,
alkalimetri hal ini
mengalami perubahandilakukan karenabilajika
pH. Misalnya
meggunakan indikator yang lain, adanya
Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 3
Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 1
ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

kemungkinan trayek pH-nya jauh dari titik dimana titik akhir titrasi ditandai dengan
ekuivalen. perubahan warna dari merah muda menjadi
Dalam bidang farmasi, asidi-alkalimetri kuning.
dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu  Alkalimetri :
obat dengan teliti karena dengan titrasi ini, Penetapan kadar asam borat yang
penyimpangan titik ekivalen lebih kecil dilarutkan dalam gliserol netral dan asam
sehingga lebih mudah untuk mengetahui titik salisilat yang dilarutkan dengan etanol 95%
akhir titrasinya yang ditandai dengan suatu netral dengan menggunakan metode alkalimetri
perubahan warna, begitu pula dengan waktu berdasarkan reaksi netralisasi antara larutan
yang digunakan seefisien mungkin. baku NaOH 0,1 N dan Asam mefenamat
dengan menggunakan indikator fenolftalein
I.2. Maksud dan Tujuan dimana titik akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna dari larutan tidak berwarna
I.2.1. Maksud Percobaan
menjadi ungu.
Mengetahui dan memahami cara BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
penentuan kadar suatu zat dalam suatu
larutan serta cara pembakuan suatu zat Zat-zat anorganik dapat diklasifikasikan
dengan metode volumetri. dalam tiga golongan penting : asam, basa dan
garam.
I.2.2. Tujuan Percobaan
Asam secara paling sederhana didefinisikan
a. Menentukan kadar zat dari asam
sebagai zat, yang bila dilarutkan dalam air,
borat dan asam salisilat dengan
mengalami disosiasi dengan pembentukan ion
metode alkalimetri serta kadar
hidrogen sebagai satu-satunya ion positif.
Na2CO3 dan Na2B4O7 dengan
Sebenarnya ion hidrogen (proton) tak ada
metode acidimetri.
dalam larutan air. Setiap proton bergabung dengan
b. Menentukan konsentrasi coffein dan
satu molekul air dengan cara berkoordinasi dengan
Dyphenhydramin HCl dengan
sepasang elektron bebas yang terdapat pada oksigen
metode titrasi bebas air berdasarkan
dari air, dan terbentuk ion-ion hidronium :
reaksi netralisasi.
H++ H 2O → H3O+
I.3. Prinsip Percobaan Basa, secara paling sederhana dapat
didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan
 Asidimetri :
dalam air, mengalami disosiasi dengan
Penetapan kadar Na2CO3 dan Na2B4O7
pembentukan ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya
berdasarkan reaksi netralisasi dengan
ion negatif. Hidroksida-hidroksida logam yang
menggunakan metode asidimetri dan
larut, seperti natrium hidroksida atau kalium
menggunakan larutan baku HCl sebagai titran
hidroksida hampir sempurna berdisosiasi dalam
dan dengan penambahan indikator metil merah,
larutan air yang encer :

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 2


dicampur, larutannya
 Titik stoikhiometri atau ekivalen

pada saat indikator berubah warna disebut


Reaksi netralisasi dapat dipakai untuk
titik akhir.
menentukan konsentrasi larutan asam atau basa.
Caranya dengan menambahkan setetes demi setetes  Volume titran yang dibutuhkan untuk
larutan basa kepada larutan asam. Setiap basa yang mencapai titik ekivalen harus diketahui
diteteskan bereaksi dengan asam, dan setepat mungkin (Hardjono Sastrohamidjojo.
ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

larutan asam dititrasi dengan basa, maka pH larutan netral. Memang larutan netral hanya diperoleh bila
mula-mula rendah dan selama titrasi terus menerus asam dan basa itu sama kuatnya.
naik. Bila pH ini diukur dengan pengukur pH (pH- Pada hakekatnya titrasi basa lemah dengan asam
meter) pada awal titrasi, yakni sebelum ditambah kuat dapat dipahami seperti cara kerja sebelumnya.
basa dan pada waktu-waktu tertentu setelah titrasi Yang perlu diperhatikan adalah tentang komponen
dimulai, maka kalau pH dialurkan lawan volume utama dalam larutan dan kemudian memutuskan
titran, kita peroleh grafik yang disebut kurva titrasi. apakah reaksi terjadi menuju sempurna (Keenan,
Bila suatu indikator pH kita pergunakan dkk. 1984).
untuk menunjukkan titik akhir titrasi, maka : Asam lemah dan basa kuat
1. Indikator harus berubah warna tepat pada Reaksi dalam larutan air dari asam lemah seperti
saat titran menjadi ekivalen dengan titrat asam asetat, HC 2H3O2, dengan basa kuat NaOH
agar tidak terjadi kesalahan titrasi. dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:
2. Perubahan warna itu harus terjadi dengan Pemaparan lama
mendadak, agar tidak ada keragu-raguan HC2H3O2+ NaOH NaC 2H3O2+ H 2O
tentang kapan titrasi harus dihentikan. Pemaparan baru
Untuk memenuhi pernyataan (1), maka HC2H3O2+ Na + + OH-Na +
+ C 2H3O2+ H2O
trayek indikator harus mencakup pH larutan pada Larutan natrium asetat yang dihasilkan agak bersifat
titik ekivalen, atau sangat mendekatinya; untuk basa, karena ion asetat berfungsi sebagai basa dalam
memenuhi pernyataan (2), trayek indikator tersebut larutan air (Keenan, dkk. 1984).
harus memotong bagian yang sangat curam dari Asam lemah dan basa lemah
kurva (Khopkar, 2003). Sebagai contoh akhir dari penetralan, perhatikan
Titrasi asidimetri-alkalimetri menyangkut reaksi reaksi dalam larutan air dari asam asetat yang lemah
dengan asam dan atau basa diantaranya: itu dengan basa lemah amonia. Larutan amonium
Asam kuat dan basa kuat asetat, yang dihasilkan, praktis netral. Ini karena
Reaksi untuk titrasi asam kuat-basa kuat adalah kuat asam ion NH 4+tepat diimbangi oleh basa kuat
H+(c)+ OH - (c)H 2O dari ion C2H3O2-.
+
Untuk menghitung [H ] pada titik tertentu dalam Sebagai ringkasan, reaksi asam dan basa yang sama
titrasi, kita harus menentukan jumlah H +yang tetap kekuatannya, akan menghasilkan larutan netral.
tinggal pada titik tersebut dibagi dengan volume Asam dan basa yang bereaksi dapat keduanya kuat
total larutan. maupun keduanya lemah.
𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡� - Indikator Asam Basa
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎� Indikator asam basa ialah zat yang dapat
(Hardjono. 2005) berubah warna apabila pH lingkungannya berubah.
Asam kuat dan basa lemah Misalnya biru bromtimol (bb); dalam larutan asam
Meskipun istilah penetralan lazim digunakan ia berwarna kuning, tetapi dalam lingkungan basa
untuk reaksi apa saja antara asam dengan basa, tak warnanya biru. Warna dalam keadaan asam
selalu akan dihasilkan larutan yang benar-benar dinamakan warna asam dari indikator (kuning untuk

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 4


ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

bb), sedang warna yang ditunjukkan dalam keadaan - Buret


basa disebut warna basa. - Pipe volume 10ml
Akan tetapi harus dimengerti, bahwa asam - Labu ukur 100ml
dan basa disini tidak berarti pH kurang atau lebih - Gelas kimia
dari tujuh. Asam berarti pH lebih rendah dan basa - Statif dan klem
berarti pH lebih besar dari trayek indikator atau - Corong
trayek perubahan warna yang bersangkutan. 3.1.2. Bahan-bahan
Perubahan warna disebabkan oleh resonansi - Asam cuka perdagangan
isomer elektron. Berbagai indikator mempunyai - NaOH 0,1 N (Natrium Hidroksida)
tetapan ionisasi yang berbeda dan akibatnya mereka - Asam oksalat dehidrat 0,1 N
menunjukkan warna pada range pH yang berbeda - Aquades
(Khopkar. 2003) - Indikator PP
Kebanyakan indikator asam basa adalah 3.2. Prosedur Percobaan
molekul kompleks yang bersifat asam lemah dan 3.2.1.Asidimetri
sering disingkat dengan HIn. Mereka memberikan - Dimasukkan asam oksalat dehidrat 0,1 N
satu warna berbeda bila proton lepas (Hardjono kedalam buret
Sastrohamidjojo. 2005) - Dicampurkan 10ml NaOH dan 10ml
Contoh : Fenolftalein, indikator yang lazim akuades di dalam tabung gelas kimia, lalu
dipakai, tak berwarna dalam bentuk Hin-nya dan diguncang-guncang
berwarna pink dalam bentuk In, atau basa. Struktur - Ditetesi dengan indikator PP sebanyak 3
Fenolftalein, sering disingkat PP, adalah sebagai tetes kedalam gelas kimia yang berisi NaOH
berikut : dan akuades
-
HO O
HO OH
- Warna larutan menjadi merah lembayung
C + C - Ditetesi latutan dengan asam oksalat
H +
O
C -
dehidrat hingga larutan menjadi jernih,
CO2
O
sambil diguncang-guncang
3.2.2.Alkalimetri
tak berwarna merah
- Dimasukkan NaOH 0,1 N kedalam buret
PP basa konjugat PP - Dituang 10ml asam cuka perdagangan yang
dalam bentuk asam (HIn) dalam bentuk basa (In-) telah diencerkan terlebih dahulu kedalam
gelas kimia
BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN - Ditetesi indikator PP sebanyak 3 tetes
kedalam gelas kimia berisi asam cuka
3.1. Alat dan Bahan - Ditetesi larutan asam cuka dengan NaOH
3.1.1. Alat-alat 0,1 N hingga warna larutan menjadi merah
- Labu ukur 250ml lembayung.
- Erlenmeyer 250ml

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 5


ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2.2. Asam oksalat Indikator PP


- Asam oksalat + PP
OH OH
4.1. Hasil Pengamatan
Perlakuan Keterangan
Asidimetri
- Dicampurkan 10ml - Larutan menjadi 20ml C + H2 C 2 O 4
NaOH dan 10ml dan berwarna bening
akuades - Warna larutan O

- Ditetesi Indikator PP 3 menjadi merah C


tetes lembayung
O
- Ditittrasi dengan asam - Warna larutan - CH 3COOH + 2 NaOH CH3COONa + H 2O
oksalat dehidrat menjadi bening
10,15ml kembali
4.3. Perhitungan
- Dihitung konsentrasi
4.3.1. Konsentrasi NaOH
NaOH - Didapat 0,05075 N
V1NaOH = 20ml
Alkalimetri
V2H 2C2O4= 10,15ml
- Dimasukkan 10ml - Larutan bening
N2H 2C2O4= 0,1 N
asam cuka yang telah
N1NaOH = ...?
diencerkan kedalam - Larutan tetap bening
�1 �1 = �2 �2
tabung reaksi - Warna larutan �2 �2 �, 1 × 10,15
- Ditetesi indikator PP 3 menjadi merah �1 = = = 0,05075�
�1 20
tetes lembayung
- Dititrasi dengan NaOH - Didapat 0,155 N
4.3.2. Konsentrasi CH3COOH
15,5 ml
V1CH3COOH = 10ml
- Dihitung konsentrasi
V2NaOH = 15,5ml
asam cuka
N2NaOH = 0,1N
N1CH3COOH = ...?
4.2. Reaksi-reaksi
�1 �1 = �2 �2
4.2.1. Naoh + Indikator PP �2 �2 �, 1 × 15,5
- NaOH + PP �1 = = = 0,155�
OH OH ONa O �1 10

4.1. Pembahasan
C + NaOH C + 2H2O Titrasi merupakan cara reaksi netralisasi yang
O dipakai untuk menetukan konsentrasi larutan asam
C C ONa
atau basa dengan menambahkan setetes demi setetes
O O larutan basa kepada larutan asam.
Fenolftalein merah lembayung

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 6


ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

Titik ketika melakukan titrasi dimana titrasi tertentu yang diperlukan untuk menetralkan larutan
yang diteteskan cukup untuk membuat reaksi yang basa yang kadar atau titernya belum diketahui maka
sempurna yang disebut titik equivalen yang ditandai dilakukan asidimetri.
oleh perubahan warna pada indikator. Titik akhir Pada percobaan yang pertama yaitu asidimetri,
titrasi merupakan titk pada saat indikator berubah dengan titrasi NaOH dan asam cuka perdaganyan
warna. ketika CH3COOH ditetesi dengan indikator PP,
Larutan standar primer adalah larutan yang warna larutan menjadi merah lembayung. Hal ini
kadarnya dapat diketahui secara langsung dari hasil menunjukkan bahwa larutanm bersifat basa,
penimbangan. Contohnya K2Cr2O7 dan Na2B4O7. kemudian dititrasi dengan H 2C2O4, warna larutan
Syarat-syarat larutan standar primer adalah menjadi bening pada titik ekivalen dengan volume
1. Sangat murni atau mudah dimurnikan 10,15ml karena titrannya berupa asam. Hal ini
2. Stabil dalam keadaan biasa, setidak-tidaknya menunjukkan bahwa pH larutan dibawah 8, karena
selama ditimbang indikator PP dapat mendeteksi larutan dengan pH
3. Sedapat mungkin mempunyai berat ekivalen 8,0 – 9,6.
tinggi untuk mengurangi kesalahan Pada percobaan yang kedua yaitu alkalimetri,
penimbangan dengan titrasi NaOH dan asam cuka perdagangan.
4. Dalam titrasi akan bereaksi menurut syarat- Ketika CH3COOH ditetesi dengan indikator PP,
syarat reaksi titrasi warna larutan tidak berubah atau masih bening. Hal
5. Mempunyai rumus molekul yang pasti ini dikarnakan indikator PP tidak bereaksi dengan
Larutan standar primer berfungsi untuk asam. Setelah ditetesi dengan NaOH warna larutan
membakukan konsentrasi larutan tertentu, yaitu menjadi merah lembayung, karna telah terjadi titrasi
larutan yang ketetapan konsentrasinya sukar sempurna. Sehingga indikator PP memberikan
diperoleh melalui pembuatannya secara langsung. warna pada saat volume NaOH yang dibutuhkan
Larutan dimana konsentrasinya diperoleh dengan mencapaititik ekuivalen.
cara pembakuan disebut larutan standar sekunder Faktor kesalahan yang telah terjadi adalah
yaitu contohnya AgNO 3, NaOH, KmnO 4, Na 2SO4 - Ketika titrasi, volume titran yang diteteskan
dan Ca(OH)2. Larutan yang dapat digunakan melebihi dari volume yang diharuskan, karena
sebagai larutan standar sekunder memiliki syarat kurang memperhatikan perubahan warna
sebagai berikut: larutan, sehingga didapat hasila yang kurang
1. Larutan sukar dibuat secara kuantitatif akurat.
2. Tidak memiliki kemurnian yang tinggi - Alat yang digunakan tidak benar-bersih,
3. Larutannya tidak stabil sehingga zat pada larutan tercampur zat lain.
Asidimetri ialah penentuan kadar suatu basa - Kesalahan praktikan dalam membaca meniskus
dengan menggunakan asam sebagai standar primer. bawah buret.
Alakalimetri ialah penentuan kadar suatu asam Titik ekivalen adalah titik dalam tirasi dimana
dengan menggunakan basa sebagai standar primer. titran yang ditambahkan cukup untuk bereaksi
Bila kita mengukur berapa ml larutan asam bertitar secara tepat dengan senyawa yang ditentukan.

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 7


ASIDI-ALKALIMETRI
Mutia Yurida, Evi Afriani, Susila Arita R. *
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: muthea_imoet@yahoo.co.id ; susila_arita@yahoo.com

Indikator PP adalah zat yang digunakan Khopkar, S M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik.
sebagi indikator suatu larutan basa, apabila zat ini Jakarta : Universitas Indonesia
bereaksi dengan OH- maka akan menghasilkan Sastrohamidjojo, Handjono. 2005. Kimia Dasar.
warna merah lembayung, sedangkan pada larutan Yogjakarta : Gajah Mada University Press
asam tidak. Shevla, G. 1985. Vogel Analisis Anorgami
Titran adalah zat penitrasi yang merupakan Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT.
larutan baku yang dimasukkan kedalam buret yang Kalman Media Pustaka
telah ditera. Sedangkan titrat adalah zat yang S, Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 3. Bandung :
dititrasi yang ditempatkan dalam wadah (gelas ITB
kimia atau erlenmeyer).
Pada percobaan asidimetri zat yang
berfungsi sebagai titran adalah asam oksalat
sedangkan natrium hidroksida sebagai titrat. Pada
percobaan alkalimetri yang berfungsi sebagai titran
adalah NaOH, sedangkan titratnya adalah asam
cuka perdagangan.
BAB V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Konsentrasi NaOH standar yang digunakan
dalam percobaan adalah 0,05075 N
- Konsentrasi CH3COOH perdagangan yang
dipakai dalam percobaan ini adalah 0,155 N
- Untuk menetralkan NaOH, volume titran
(C2H2O4) yang digunakan ad lah 10,15ml,
pada NaOH 20ml
5.2 Saran
Dalam percobaan sebaiknya ditambah titrasi
asam kuat-basa kuat, asam kuat-basa lemah
sehingga dapat diketahui perbandingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjono, S. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta :
UGM
Kenaan, dkk. 1984. Kimia untuk Universitas.
Jakarta : Erlangga
Keenan, W Kleinferter. 1980. Kimia untuk
Universitas. Jakarta : Erlangga

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 8

Anda mungkin juga menyukai