Anda di halaman 1dari 13

Nama : Muh.

Azwar AR
NIM : N012181022
Essay Paper

NUTRIGENOMICS: PERCEPTION, AFFECT, AND COGNITION

Kemajuan dalam ilmu genetika manusia, biologi molekuler, dan

dalam bidang biosains terkait diharapkan memiliki banyak hasil yang baik

dan bermanfaat. Beberapa hal yang paling penting terkait dengan

kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang, pengembangan obat

reproduksi, alat prediksi dan diagnostik baru yang lebih baik untuk kondisi

turun-temurun, dan pengembangan obat serta perawatan yang lebih

efektif untuk banyak penyakit (1).

Hubungan antara konsumsi makanan dan beragamnnya respon

pada berbagai individu dengan latar belakang genetik yang berbeda

sudah lama diketahui, misalnya pada kasus galaktosemia dan

phenylketonuria (PKU). Pada tahun 2001, para ilmuwan dalam Human

Genome Project mengumumkan bahwa referensi urutan gen manusia

telah berhasil dipetakan. Sejak saat itu pengetahuan mengenai tubuh

manusia semakin terbuka. Pengetahuan tersebut mencakup informasi

genetik, bukti lebih lanjut tentang interaksi antara gen dengan zat

makanan dan lingkungan, dan pola ekspresi gen yang berhubungan

dengan penyakit-penyakit kronis.

Untuk mencegah meningkatnya insidens penyakit yang berhubungan

dengan diet, ilmu gizi mulai mengadakan penelitian bagaimana zat

1 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


makanan bekerja di tingkat molekuler. Hal ini mencakup interaksi antara

berbagai zat makanan pada 2 tingkat gen, protein, dan metabolisme. Oleh

karena itu penelitian di bidang gizi mulai bergeser dari epidemiologi dan

fisiologi ke biologi molekuler dan genetik, dan lahirlah nutrigenomik.

Diharapkan bahwa, dengan membangun pengetahuan tentang

hubungan molekuler antara nutrisi dan respon gen, nutrigenomik akan

meningkatkan pemahaman tentang bagaimana nutrisi mempengaruhi jalur

metabolik dan kontrol homeostatik, yang kemudian akan digunakan untuk

mencegah perkembangan diet kronis. penyakit terkait seperti diabetes tipe

dua dan penyakit kardiovaskular. Bagian dari pendekatan nutrigenomik

melibatkan penemuan tanda-tanda fase awal penyakit terkait diet. Fase

awal penyakit ini adalah tahap di mana intervensi dengan nutrisi dapat

mengembalikan pasien ke kesehatan (5).

Hingga saat ini, sudah banyak orang pikirkan tentang teknologi

nutrigenomik yang baru muncul. Sikap masyarakat terhadap nutrigenomik

berkisar dari agak ambivalen hingga positif. Sebagaimana penelitian yang

dilakukan oleh Renske R. Pin, dalam tesisnya, responden ditanya apa

reaksi pertama mereka ketika mereka pertama kali menemukan topik

survei. Tanggapan mereka berkisar dari sangat positif (responden

menunjukkan bahwa mereka menemukan perkembangan yang sangat

menarik, menarik dan relevan untuk masyarakat), sangat skeptis

(responden menunjukkan bahwa mereka khawatir tentang kebebasan

memilih), dan komersialisasi, dan mengaitkannya dengan modifikasi

2 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


genetika) . Data kuantitatif menunjukkan bahwa dalam kasus nutrisi yang

dipersonalisasi, responden (n = 2170) cukup positif berniat untuk

mengambil tes genetik dan mengadopsi rencana gizi yang dipersonalisasi

(M = 3,69, sd = 0,86, 5 skala poin, 1 = definitely not - 5 = defi nitely).

Dalam kasus nutrisi yang dipersonalisasi, kebebasan memilih untuk

mengetahui penyakit apa yang mungkin mereka dapatkan di masa depan

tampaknya menjadi kondisi penting untuk penerapan rencana nutrisi yang

dipersonalisasi. Dari responden, 30,6% menunjukkan bahwa mereka ingin

mengambil tes genetik dan mengadopsi diet yang direkomendasikan

untuk mencegah penyakit, tetapi tidak ingin tahu apa kemungkinan

penyakit di masa mendatang yang mungkin mereka peroleh.

Dapat disimpulkan dari data bahwa dalam penelitian ini adalah

ambivalen positif tentang nutrigenomik, diyakinkan oleh informasi tentang

manfaat potensial dan argumen positif. Namun, ini mungkin tergantung

pada pelaksanaan peraturan mengenai beberapa masalah karena

responden menunjukkan bahwa mereka prihatin tentang privasi (misalnya,

penyimpanan DNA), kebebasan memilih (misalnya, apakah mereka tahu

3 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


penyakit apa yang mungkin mereka derita dan apakah diet yang

dipersonalisasi akan berfungsi sebagai intervensi yang efektif), kesetaraan

(misalnya, dalam kemungkinan memperoleh asuransi kesehatan dan

kesenjangan sosial yang sehat dan tidak sehat) dan komersialisasi

(misalnya, perusahaan yang menjual tes genetik palsu di internet) (5).

Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan molekuler

antara zat makanan dan respon gen, yang bertujuan supaya dapat

meramalkan bagaimana perubahan pada unsur-unsur tersebut dapat

mempengaruhi kesehatan manusia. Nutrigenomik merupakan ilmu

pengetahuan baru, sehingga memiliki beberapa definisi yang berbeda.

Nutrigenomik mempunyai fokus pada pengaruh zat gizi terhadap genome,

proteome, dan metabolome, sehingga nutrigenomik dihubungkan dengan

gagasan mengenai kebutuhan zat gizi perseorangan berdasarkan

genotipnya (3).

Dalam nutrigenomik, zat makanan dipandang sebagai signal yang

dapat berinteraksi dengan promoter gen tertentu sehingga ekspresi gen

tersebut dapat meningkat atau berkurang.

Efek dari variasi genetik ini dipengaruhi oleh lokasi gen tersebut dan

ekspresi protein dari gen tersebut dan berefek terhadap proses

matobolisme gen-gen terkait (genes cascade). Perubahan dalam gen juga

memberikan dampak yang berbeda terhadap populasi (ras) yang berbeda.

Susunan DNA tertentu juga memiliki ketahanan terhadap penyakit

tertentu.

4 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


Oleh karena itu, perkembangan ilmu nutrigenomik merupakan

momen yang krusial untuk merevolusi pemahaman manusia terhadap apa

yang dimakannya. Beberapa komponen nutrisi essensial juga dapat

mempengaruhi perubahan aktivitas gen dan kesehatan, seperti

karbohidrat, asam amino, asam lemak, kalsium, zinc, selenium, folate dan

Vitamin A, C & E, dan juga komponen bioaktif non-essesial

mempengaruhi secara signifikan terhadap kesehatan.

Sampai saat ini, lebih 1000 gen penyakit manusia sudah

teridentifikasi, 97% diantaranya diketahui sebagai penyebab penyakit

monogenik (artinya mutasi di satu gen saja sudah cukup untuk

menjelaskan penyebab penyakit). Pada beberapa penyakit monogenik,

modifikasi asupan makanan dapat mencegah munculnya gejala

klinis. Nutritional genomic menjanjikan terciptanya sejumlah rekomendasi

diet sebagai hasil penelitian yang mendalam tentang interaksi nutrien-gen.

Rekomendasi diet yang diharapkan adalah yang sesuai dengan pola

variasi genetik individual (nutrisi individual= personalized nutrition)

sehingga dapat diterapkan sebagai nutrisi pencegahan terhadap

timbulnya penyakit kronik.

Penemuan mutakhir menyatakan bahwa efek sehat dari komponen

makanan sebagian besar berhubungan dengan interaksi spesifik pada

tingkat molekular yaitu partisipasi komponen diet dalam pengaturan

ekspresi gen dengan mengubah aktifitas faktor transkripsi, atau melalui

sekresi hormon yang mengganggu faktor transkripsi

5 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


Gambar 1: Skema interaksi nutrien-gen. (Dikutip dari Gillies PJ, J Am Diet

Assoc 2003;103:S52)

Nutrisi tidak hanya bertindak sebagai substrat untuk metabolisme

tetapi dapat juga mempengaruhi proses yang berlangsung secara

bersinambungan dari genom ke transkriptom ke proteom (genotip) ke

fenotip. Nutrigenomics adalah analisis prospektif untuk mengetahui

peranan berbagai zat gizi dalam mengatur ekspresi gen. Berbagai

teknologi genomik canggih antara lain DNA microarray, RT- PCR (Real

Time-Polymerase Chain Reaction), dan lain-lain diterapkan untuk menelitii

efek zat gizi pada tingkat genom, transkriptom, proteom dan metabolom

Nutrigenomics sebagai ilmu pengetahuan temuan, bertujuan

memahami pengaruh nutrisi terhadap jaras metabolisme, pengendalian

homeostasis serta bagaimana pengaturan ini terganggu pada penyakit

yang berkaitan dengan diet.

6 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


Studi ekspresi gen dapat digunakan untuk identifikasi

jalur/pathway dan kandidat gen yang berpengaruh terhadap sifat

ekonomis.

Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan pola-

pola ini, yang dikenal sebagai dietary signatures (penanda diet). Seperti

dietary signatures yang telah diuji pada sel, jaringan, dan organisme

tertentu, dengan cara ini pula pengaruh zat makanan pada homeostasis

diselidiki. Gen yang dipengaruhi oleh berbagai tingkatan zat makanan

perlu diidentifikasi terlebih dahulu, baru kemudian bagaimana cara

mengatur mereka dipelajari. Perbedaan cara pengaturan sebagai akibat

dari perbedaan gen masing-masing individu juga dipelajari.

Makanan telah lama dianggap sebagai suatu campuran komplek dari

substansi alami yang menyediakan energi dan building block untuk

perkembangan dan penopang suatu organisme. Disamping hal itu, nutrisi

memiliki berbagai aktivitas biologis. Beberapa nutrien ditemukan bertindak

sebagai penangkal radikal yang dikenal sebagai antioksidan dan

beberapa lainnya terlibat dalam perlindungan terhadap penyakit.

Beberapa nutrien lainnya telah terbukti menjadi molekul pemberi

isyarat yang kuat dan bertindak sebagai hormon nutrisi. Beberapa

metabolit sekunder dari tanaman yang dikenal sebagai phytochemical

bertindak sebagai modulator kesehatan dan produksi pada hewan.

Banyak penyakit dan gangguan terkait dengan nutrisi suboptimal dari

7 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


nutrisi yang esensial, ketidakseimbangan macronutrients, atau konsentrasi

toksik senyawa makanan tertentu.

Ada penyakit multietiological yang disebabkan interaksi nutrisi yang

berbeda terhadap beberapa gen. Hal ini berdasarkan keragaman luar

biasa pada makhluk hidup dalam pencernaan makanan, penyerapan

nutrisi, metabolisme, dan ekskresi telah diamati dan penyakit genetik

dalam proses ini telah dilaporkan. Integritas fungsional dari gen terutama

tergantung pada sinyal metabolik yang diterima nukleus dari faktor

internal, misalnya hormon, dan faktor-faktor eksternal, misalnya nutrisi,

dimana nutrisi merupakan salah satu yang paling berpengaruh dari

rangsangan lingkungan.

Penelitian persepsi publik di bidang teknologi genomik yang sedang

berkembang, belum berkembang dengan baik. Diperlukan penelitian untuk

mengisi kesenjangan pemahaman kita tentang proses sosio-psikologis

yang mengarah pada niat untuk mengadopsi aplikasi dari nutrigenomik ini.

Keterlibatan atau relevansi pribadi dari teknologi adalah prediktor penting

untuk proses afektif dan kognitif. Ketika memperkenalkan teknologi baru,

relevansi pribadi dalam pengaplikasian teknologi baru harus diatasi.

Pendekatan kebijakan proaktif dapat merangsang pengembangan aplikasi

teknologi yang secara pribadi relevan untuk individu dan diharapkan

kedepannya dapat dihargai secara positif.

Dalam uraian di atas, nutrigenomik ini tentu menjadi hal yang

menunjukkan kemajuan teknologi dibidang kesehatan. Manfaat

8 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


nutrigenomik untuk masa sekarang ini memang belum banyak dirasakan,

karena untuk melakukan pemeriksaan gen masih memerlukan biaya yang

mahal. Namun di masa yang akan datang, kemungkinan pemeriksaan gen

akan lebih murah dan mudah dilakukan, karena penelitian tentang

nutrigenomik dewasa ini mulai berkembang dengan pesat. Diharapkan

dengan bertambahnya pengetahuan di bidang ini, akan timbul

pemahaman tentang bagaimana zat makanan mempengaruhi jalur

metabolik dan homeostatik. Dengan demikian, dapat digunakan untuk

mencegah perkembangan penyakit yang berhubungan dengan diet seperti

obesitas dan diabetes type 2.

Selain itu, dengan adanya asumsi bahwa masyarakat umumnya

memiliki akses terbatas terhadap informasi, kemampuan atau motivasi

pribadi, atau sumber daya untuk mengembangkan pemahaman tentang

kompleksitas teknologi baru,sehingga mereka harus bergantung pada

lembaga-lembaga pemerintah dibidang kesehatan untuk perlindungan

pasien. Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi pada ahli atau lembaga

dapat memperkuat proses penerimaan publik terhadap teknologi baru.

Pemerintah dapat memainkan peran terkait peraturan dan undang-undang

yang diarahkan pada perlindungan warga negara, tetapi pemangku

kepentingan lain seperti industri, profesional perawatan kesehatan dan

ilmuwan harus bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang

dapat dipercaya tentang teknologi dan aplikasi teknologi ini.

9 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


kepercayaan memiliki kepentingan yang terbatas dalam memprediksi

niat individu untuk mengadopsi nutrigenomik. Kepercayaan dapat menjadi

lebih berpengaruh dalam keadaan di mana individu anggota masyarakat

tidak termotivasi atau tidak mampu untuk mencari informasi lebih lanjut.

Melihat ke depan 15-25 tahun dalam abad kedua puluh satu, kita dapat

memproyeksikan pencapaian dalam nutrigenomik seperti:

1. Asosiasi gen / nutrisi akan ditemukan untuk banyak penyakit.

2. Nutrigenomik dan farmakogenomik akan diintegrasikan dan diterapkan

dalam terapi dan pencegahan banyak penyakit, dengan resep individual

dan modifikasi gaya hidup.

3. Populasi akan dikelompokkan menjadi subkelompok sesuai dengan

genotip dan riwayat makanan mereka untuk memprediksi respons

terhadap nutrisi dan intervensi obat yang tepat.

4. Diet desainer berbasis gen akan dikembangkan untuk penyakit arteri

koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, arthritis, asma, penyakit

mental, dan gangguan lainnya.

5. Penelitian-penelitian nutrigenomik yang melibatkan pembatasan kalori,

fitur-fitur karbohidrat dan lemak spesifik, dan intervensi-intervensi

latihan telah menemukan mekanisme-mekanisme yang meningkatkan

dan menurunkan regulasi ekspresi gen terhadap keadaan kesehatan

yang menguntungkan, terutama pada pasien-pasien dengan sindrom

metabolik, obesitas, dan diabetes tipe II. Peningkatan aktivitas fisik dan

diet yang direkomendasikan seimbang dalam rasio omega-3 / omega-6

10 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


dapat menjadi pilar untuk menjaga kesehatan dan pencegahan

beberapa penyakit kronis.

6. Semua penyakit memiliki predisposisi genetik. Studi GWA menemukan

varian genetik yang mempengaruhi risiko penyakit kompleks. Diluar dari

studi ini adalah informasi gizi penting untuk mengembangkan saran diet

untuk pencegahan dan manajemen penyakit dan untuk nutrisi pribadi.

Selain varian genetik, usia, jenis kelamin, status kesehatan, obesitas,

etnis, dan karakteristik lainnya mempengaruhi respons terhadap diet.

7. Ketika kita memajukan pengetahuan kita tentang interaksi gen nutrien,

masyarakat perlu menciptakan atau memanfaatkan kerangka kerja

sosial, etika, hukum, pendidikan, dan ekonomi yang tepat untuk

mendapatkan manfaat dari pengetahuan tersebut.

8. Kesehatan masyarakat dan proses regulasi perlu ditetapkan untuk

menentukan kapan penemuan genom seperti asosiasi gen / nutrisi

penyakit siap dievaluasi sebagai alat potensial untuk meningkatkan

skrining kesehatan dan nilai makanan yang direkomendasikan.

Saat ini, dalam hal kesehatan masyarakat, rekomendasi diet

tertentu dapat dibuat pada tingkat populasi.

1. Rekomendasi asupan kalori harus selalu dihitung dan dipertimbangkan

bersama dengan penggunaan energi. Sebagai contoh, studi genomik-

gizi varian gen FTO pada anak-anak menunjukkan bahwa makan

berlebihan daripada pemanfaatan energi yang menurun menyebabkan

obesitas dini.

11 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


2. Diet harus seimbang dalam asam lemak esensial omega-6 dan omega-

3 agar konsisten dengan pemahaman evolusioner tentang diet

manusia. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan mengurangi minyak

yang kaya asam lemak omega-6 (cornoil, bunga matahari, safflower, biji

kapas, dan minyak kedelai) dan meningkatkan minyak yang kaya

omega-3 (canola, flaxseed, perila, chia, dan minyak zaitun, yang sangat

rendah omega-6).

3. Makan ikan dua kali seminggu.

4. Makan lebih banyak buah dan sayuran (7 porsi atau lebih) dan vitamin

D (1500-2000 i.u.) setiap hari.

5. Makan daging tanpa lemak dan unggas.

6. Batasi asupan garam, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat

keluarga hipertensi, yang bisa disempurnakan dengan genotipe.

Sejarah keluarga masih merupakan aspek penting dari praktik

kesehatan masyarakat pencegahan penyakit di tingkat keluarga

DAFTAR PUSTAKA

1. Häyry, M. 2012. Genetic Engineering of Human Beings.


Encyclopedia of Applied Ethics (Second Edition). pp. 436–444. doi:
10.1016/B978-0-12-373932-2.00388-4.

2. Hamim Ahmad, Sutomo R, Sunarti, Julia M, Hermayani E, Nat. Rer.


2008. Nutrigenomik: Riset dan Aplikasi Terkini. Annual Scientific
Meeting & Temu Alumni 2008.

3. Muller M, Kersten S. 2003. Nutrigenomics Goals and Perspectives.


Nature Review Genetic 4:315-22.

12 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition


4. National Academy of Sciences. 2007. Nutrigenomics and Beyond.
Washington: The National Academies Press.

5. Pin, R. R. 2009. Perception of Nutrigenomics. Gildeprint Drukkerijen


BV: Netherlands

6. Raharjo Sri. 2004. Era Baru Ilmu Pangan dan Gizi.

7. Rowan David. 2004. The Nutrigenomic Diet. The Times.

8. Simopoulos A. Nutrigenetics/Nutrigenomics. Annual Review of


Public Health. 2010. (31): 53-68

9. Trayhurn P. 2003. Nutritional Gnomics. British Journal Nutrition.


89:1-2

10. Yulianto WA. 2004. Mengoptimalkan Kesehatan dengan Nutrien


Pangan. Suara Pembaruan.

13 | Nutrigenomics: Perception, Affect, And Cognition

Anda mungkin juga menyukai