Kajian ilmu tentang genomik dan gen-gen spesifik dalam interaksinya dengan
nutrisi menurut Chadwick (2004) dibagi menjadi dua kelompok yaitu nutrigenetik
dan nutrigenomik.
Definisi Nutrigenetik adalah ilmu tentang variasi genetik terhadap respon diet,
dengan memfokuskan pada studi individu yang berbeda yang memiliki satu atau
lebih mutasi gen tunggal polimorfisme (SNP: Single Nucleotide Polymorphism)
yang dapat mempengaruhi respon terhadap diet. Komponen genetik yang dimiliki
individu tersebut mempunyai kemampuan menginduksi metabolisme komposisi
gizi atau zat-zat bioaktif dalam makanan (Fatchiyah, 2008).
Nutrigenetik lebih ditujukan untuk pola diet tertentu untuk individu tertentu
dengan peta polimorfisme yang spesifik.
Cont’d
Definisi Nutrigenomik : ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan
nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen
dalam tubuh.
Nutrigenomik merupakan aplikasi genomik dalam pengembangan teknologi baru,
seperti transkriptomik, proteomik, metabolomik, dan epigenomik berbasis pada analisis
fungsi gen dan ekspresinya (Chadwick, 2004; Burton and Steward, 2004).
Variasi genetik mempengaruhi bagaimana tubuh menyerap, menggunakan, dan
menyimpan zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh (Kaput, 2008; Mutch et al., 2005).
Kajian nutrigenomik diharapkan dapat memfasilitasi pemahaman “bagaimana
komponen nutrisi dapat mempengaruhi mekanisme pensinyalan genes cascade pada
metabolisme dalam tubuh” dan “bagaimana pula proses pengontrolan faktor genetik
pada penyakit dengan diet tertentu.”
Nutrigenomics. The basics.
Sales NMR, Pelegrini PB, Goersch MC. Nutrigenomics: Definitions and advances of this new science. J Nutr
Metabolism [Internet]. 2014. https://www.hindawi.com/journals/jnme/2014/202759/
Pendahuluan
Human Genome Project (HGP) telah memetakan 30.000 gen pada DNA manusia.
Salah satu dampak dari penemuan pengetahuan baru tersebut adalah
berkembangnya cabang ilmu baru yaitu nutrigenomik.
Mempelajari interaksi antara diet, ekspresi gen, keragaman genetik, kesehatan &
penyakit.
Nutrigenomik membahas hubungan antara zat gizi tertentu atau diet dengan
ekspresi gen
Nutrigenetik menentukan bagaimana keragaman genetik mempengaruhi respon
diet
Human Genome Project (HGP) memberikan pandangan baru terkait pengaruh
nutrisi terhadap diet manusia, mencakup: (1) Apakah ekspresi gen terkait proses
respons metabolik pada tingkat seluler dapat memengaruhi kesehatan individu?
(2) Apakah ekspresi gen dan respons metabolik merupakan respons genotipe dan
lingkungan/nutrisi? Proses interaksi antara gen dan nutrisi dapat mengarah ke diet
spesifik untuk masing-masing individu.2
Tujuan Nutrigenomik
Nutrigenomik meliputi pembelajaran yang luas dengan dua tujuan utama. Tujuan
yang pertama adalah untuk “menganalisis karakter dari masing-masing individu.”
Tujuan yang kedua adalah untuk “menggunakan informasi tersebut dalam
pencegahan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup dengan efektifitas
dari konsumsi dan komponen makanan”. Nutrisi berbasis genomik dapat
meningkatkan pengetahuan untuk melakukan diet dan pemilihan gaya hidup yang
mungkin dapat mengubah kerentanan terhadap penyakit dan meningkatkan
potensi kesehatan (Kato, 2008).
Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan pola-pola yang
dikenal sebagai penanda diet. Gen yang dipengaruhi oleh berbagai tingkatan zat
makanan perlu diidentifikasi, baru kemudian ditentukan caramengaturnya.
Perbedaan cara pengaturan merupakan akibat perbedaan gen individu.
Tujuan utama nutrigenomik adalah untuk kesesuaian nutriome (contohnya
kombinasi asupan nutrien) dengan status genome (contohnya genom yang
diturunkan atau didapat), sehingga dapat memelihara genom, ekspresi gen,
metabolisme, dan fungsi sel dapat terus-menerus berjalan normal dan seimbang;
interpretasi lebih baik atas data hasil studi intervensi epidemiologi dan klinis
mengenai dampak kesehatan faktor makanan, yang dapat membantu memperbaiki
rekomendasi nutrisi personal.
Tiga faktor utama yang berperan pada
nutrigenomik dan nutrigenetik
Pertama: keberagaman genom antara kelompok etnik dan individu yang
berpengaruh terhadap bioavailabilitas nutrien dan metabolismenya.
Kedua : individu yang lebih memilih ketersediaan makanan/nutrien tertentu sesuai
budaya, ekonomi, geografi, dan penerimaan rasa.
Ketiga, malnutrisi (baik berlebih maupun kurang) dapat memengaruhi ekspresi
gen dan stabilitas genom; yang pada akhirnya memicu mutasi sekuens gen atau
kromosomal, sehingga memicu dosis gen abnormal dan ekspresi gen yang
memicu perbedaan fenotip.
INTERAKSI ZAT MAKANAN
DENGAN
Manusia memiliki 9,9% GENETIKA
identitas gen mereka. Perbedaan berat, tinggi, warna
mata/rambut, dan penampilan lainnya hanya 0,1% dari sekuens gen dan
perbedaan ini, di antara faktor lain, juga menentukan kebutuhan nutrisi dan risiko
NTCD (Neural Tube Closure Defect).
Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) merupakan alasan utama terjadinya
variasi genetik dan sering mengubah kode protein.
Penelitian menunjukkan beberapa gen dan variasinya dapat diregulasi dan
dipengaruhi oleh nutrisi atau makanan dari diet dan variasi molekuler ini
bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Manusia setiap hari harus memberi makan sekitar 3x1012 sel secara seimbang. Setiap tipe sel
memiliki karakteristik sendiri dengan perbedaan metabolisme yang besar. Harus diperhatikan
keseimbangan antara kuantitas dan kualitas nutrisi yang dikonsumsi dengan kapasitas gen untuk
merespons. Kebanyakan gen bekerja dalam kelompok sebagai jaringan yang terkoordinasi untuk
bisa memetabolisme nutrisi dengan cepat
Dalam nutrigenomik, zat makanan dipandang sebagai signal yang dapat berinteraksi dengan
promoter gen tertentu sehingga ekspresi gen dapat meningkat atau berkurang.
Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan pola-pola yang dikenal sebagai
penanda diet.
Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan pola-pola yang dikenal sebagai
penanda diet.
Contoh gen yang dapat memengaruhi metabolisme zat tertentu adalah:
1. Gen metabolisme lipid
2. Gen diabetes melitus tipe 2
PENERAPAN NUTRIGENOMIK