Anda di halaman 1dari 11

Konsep Sehat

Sakit Menurut
Teori Roda
Oleh:
1. Shabrina Cendana Putri (1102018131) 16. Monica Tri Mulanda (1102018136)
2. Adilah ulinnuha al-fathani (1102018137) 17. Ryan Dharmawan (1102018133)
3. Hanni Putri Tsania (1102018119) 18. Nur Diana Rizki (1102018124)
4. Cut Isabelle Khoirol Anami (1102018031) 19. Fadhilah Bilqisti (1102018183)
5. Dira Khoirunnisa Salsabila (1102018140) 20. Yuyun Khairunisa (1102018037)
6. Hasna Rafikatami (1102018128) 21. Rayhan Ilyas Perthama (1102018058)
7. Juliandra Firdaus (1102018102) 22. Farrel Athariq (1102018036)
8. Rizka Zahra Dwi Anggraini W. (1102018141) 23. Kienan Raihan (1102018033)
9. Silvy naili arafah (1102018132) 24. Raditya Kusuma (1102018155)
10. Euis Camila Suhendar (1102018130) 25. Fariedz Anugrah Pradana (1102018139)
11. Annisa Faradilla (1102018126) 26. Muhammad Anfasa Muluk (1102018162)
12. Al Gholarizmi M (1102018138)
13. Putri Yunitasari Santoso (1102018100)
14. Nyssa Gianina Taufani (1102018134)
15. Nurul Atika Haviz (1102018112)
Teori Terjadinya Penyakit
Sebagai ilmu perubahan dari berbagai
aspek terhadap lingkungan hidup yang
akan berdampak kepada perubahan

Epidemiologi
masalah kesehatan masyarakat seperti
perubahan pola penyakit, ilmu
pengetahuan, masalah non kesehatan
dan perilaku.

Terkait pandangan terhadap proses


terjadinya penyakit telah dikemukakan
beberapa teori salah satunya teori roda.
The Wheel of Causation (Teori Roda)

Teori ini termasuk kedalam Teori Ekologi


Lingkungan. Model ini menggambarkan hubungan
manusia dan lingkungannya sebagai roda. Roda
tersebut terdiri atas manusia dengan substansi
genetik pada bagian intinya dan komponen
lingkungan biologi, sosial, fisik, mengelilingi pejamu.
❏ Ukuran komponen roda → tergantung dari problem spesifik penyakit
yang bersangkutan.
❏ Contoh: Penyakit herediter akan mempunyai proporsi inti genetik
yang relatif besar sedangkan penyakit Malaria peran biologisnya
akan lebih besar dari inti genetik.
❏ Model ini memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan
dalam timbulnya penyakit → dipentingkan hubungan antara manusia
dengan lingkungan hidupnya.
❏ Besar peranan → tergantung dari masing-masing lingkungan yang
bersangkutan.
❏ Model roda mendorong pemisahan perincian faktor penjamu dan
lingkungan → perbedaannya berguna untuk analisa epidemiologi.
Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya
pada stress mental, peranan lingkungan fisik lebih besar dari lainnya pada
sunburn, peranan lingkungan biologis lebih besar dari lainnya pada penyakit
yang penularannya melalui vektor (vektor borne disease) dan peranan inti
genetik lebih besar dari lainnya pada penyakit keturunan. (Notoatmodjo,
2003)
Dengan model-model tersebut diatas hendaknya ditunjukkan bahwa
pengetahuan yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya
penyakit tidaklah diperuntukkan bagi usaha-usaha pemberantasan yang
efektif. (Notoatmodjo, 2003)
Oleh karena banyaknya interaksi-interaksi ekologis maka
seringkali kita dapat mengubah penyebaran penyakit dengan
mengubah aspek-aspek tertentu dari interaksi manusia
dengan lingkungan hidupnya tanpa intervensi langsung pada
penyebab penyakit. (Notoatmodjo, 2003)
Daftar Pustaka
❏ Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
❏ Soemirat, Juli. 2010. Epidemiologi, Wabah Penyakit, Lingkungan, Sumber Daya
Alam. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai