Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TAHAP I

BANJAR BUMI WERDHI DESA DAUH PURI KAUH


KECAMATAN DENPASAR BARAT

KELOMPOK 18

Gede Sugiartha Giri (1708551032)


I Made Ari Anata (1708551033)
Ni Putu Gita Raditya Sanjiwani (1702511125)
Putu Githa Garbhini (1702511127)
Komang Okky Maharani Ciptana Putri (1702511128)
A. Agung Gede Bilwa Bhavendra (1702511129)
Sarmila Dewi Baskaran (1702511231)
Dewa Ayu Diah Agung Maheswari (1702541018)
I Dewa Ayu Bintang Pradnya Dewi (1702561027)
I Gusti Ayu Putu Indarti (1702561072)
Luh Yudita Intan Pratiwi (1702521018)
Ni Nyoman Rian Permata Sari (1702551019)

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya laporan Interprofessional Education Tahap I di Banjar Bumi
Werdhi, desa Dauh Puri Kauh Kecamatan Denpasar barat dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Laporan interprofessional education ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas pada interprofessional education tahap I semester III. Dalam
penyusunan laporan elective study ini, berbagai bantuan, petunjuk, serta saran dan
masukan penulis dapatkan dari banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua dan dosen pengajar pada Block Interprofessional Education
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan moral yang
diberikan.
2. Ibu Luh Made Karisma Sukmayanti Suarya, S.Psi, MA sebagai dosen
pembimbing dalam kelompok 18
3. Orang tua dan rekan-rekan mahasiswa yang penulis banggakan dan pihak-
pihak yang turut mendukung baik secara moral maupun material yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan Interprofessional Education ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan laporan Interprofessional
Education ini. Akhir kata, semoga laporan Interprofessional Education ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan pengetahuan
secara luas.

Denpasar, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

LAPORAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TAHAP I ...................................................1


KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
Daftar Gambar ............................................................................................................................ iii
Daftar Diagram ............................................................................................................................iv
Daftar Tabel .................................................................................................................................. v
LAPORAN KEGIATAN IPE ....................................................................................................... 1
I. PROFIL DUSUN/BANJAR BUMI WERDHI ...................................................................... 1
1.1 Profil Demografi ................................................................................................................. 1
1.2 Profil Kesehatan .................................................................................................................. 2
II. RIWAYAT KESEHATAN DAN PERILAKU PENGOBATAN MASYARAKAT.........3
2.1 Riwayat Kesehatan ..............................................................................................................3
2.2 Perilaku Pengobatan ............................................................................................................5
III. PHBS DAN KONDISI LINGKUNGAN MASYARAKAT............................................. 6
3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.........................................................................................6
3.2 Kondisi Lingkungan ............................................................................................................7
IV. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ............................................................ 9
4.1 Metode Identifikasi dan Prioritas Masalah........................................................................ 10
4.2 Hasil dan Pembahasan ....................................................................................................... 11
V. KESIMPULAN .................................................................................................................... 11

i
i
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Sarbagita ................................................... 7
Gambar 2. Tempat mencuci piring salah satu warga ................................................................ 8
Gambar 3. Kloset jongkok salah satu warga ............................................................................. 8

iii
Daftar Diagram

Halaman

Diagram 1. Proporsi Laki-Laki dan Perempuan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi .................. 1
Diagram 2. Proporsi Pekerjaan di Masyarakat Banjar Bumi Werdhi ........................................ 2
Diagram 3. Pendidikan Terakhir Masyarakat Banjar Bumi Werdhi.......................................... 2

iv
Daftar Tabel
Halaman

Tabel 1. Penyakit Teratas Masyarakat Kota Denpasar Tahun 2016 ..................................... 3


Tabel 2. Hasil Survei Terkait Riwayat Kesehatan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi ........... 4
Tabel 3. Hasil Survei Terkait Perilaku Pengobatan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi ......... 5
Tabel 4. Hasil Survei Terkait PHBS Masyarakat Banjar Bumi Werdhi ................................ 6

v
LAPORAN KEGIATAN IPE

I. PROFIL DUSUN/BANJAR BUMI WERDHI


1.1 Profil Demografi
Banjar Bumi Werdhi merupakan salah satu banjar yang terletak di desa Dauh
Puri Kauh. Cakupan wilayah Banjar Bumi Werdhu meliputi jalan pulau sayang, jalan
pulau adi, jalan pulau ayu, dan jalan pulau panjang. Banjar ini terdiri dari 373 kepala
keluarga dengan jumlah penduduk sekitar > 900 jiwa, 48,67% laki-laki dan 51,33%
perempuan. Penduduk Banjar Bumi Werdhi seluruhnya berkewarganegaraan
Indonesia. Tingkat pendidikan masyarakat dinilai baik yang dapat dilihat melalui
persentase masyarakat yang dapat membaca adalah 93,08%. Sebagian besar
penduduk memeluk agama Hindu, kemudian disusul dengan agama Islam, Kristen,
dan Buddha. Struktur perekonomian banjar ini didominasi oleh wiraswasta (33,96%),
disusul karyawan swasta (29,89%), IRT (18,56%), lainnya (10,98%) dan belum atau
tidak bekerja (6,61%).

Diagram 1. Proporsi Laki-Laki dan Perempuan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi

Proporsi Laki-Laki dan Perempuan


di Masyarakat Banjar Bumi Werdhi
LAKI-LAKI PEREMPUAN

49%
51%

Sumber: data demografi Banjar Bumi Werdhi

1
Diagram 2. Proporsi Pekerjaan di Masyarakat Banjar Bumi Werdhi

Belum/Tidak
bekerja,
Lainnya, 6.61%
10.98% Wiraswasta,
33.96%
IRT, 18.56%

Karyawan
swasta,
28.89%

Sumber: data demografi Banjar Bumi Werdhi

Diagram 3. Pendidikan Terakhir Masyarakat Banjar Bumi Werdhi

PENDIDIKAN TERAKHIR MASYARAKAT BANJAR


BUMI WERDHI

Perguruan Tinggi tidak/belum


16% sekolah
24%

SD
11%
SLTA/Sederajat
40% SLTP/Sederajat
9%

Sumber: data demografi Banjar Bumi Werdhi

1.2 Profil Kesehatan


Data dari dinas kesehatan kota Denpasar pada tahun 2016 menunjukan terdapat 10
jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat kota Denpasar yang didata dari
semua puskesmas yang ada di seluruh kota Denpasar.

2
Tabel 1. Penyakit Teratas Masyarakat Kota Denpasar Tahun 2016

No. Diagnosa Laki-laki Perempuan Total


1 Nasopharingitis akut 19422 20345 39767
2 Hipertensi 11574 13582 25156
3 Faringitis 10769 9934 20703
4 Fever 6132 5694 11826
5 Diabetes melitus 3485 3689 7174
6 Dyspepsia 2559 4494 7053
7 Cepalgia dan sakit kepala 2495 4035 6530
8 Dermatitis 2556 3669 6225
9 Artritis 2307 2910 5217
10 Gastroenteritis 2541 23033 4844

Terdapat dua jenis layanan utama kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas II
Denpasar Barat kepada masyarakat. Dua layanan tersebut meliputi layanan kesehatan
di dalam gedung serta layanan kesehatan di luar gedung. Layanan kesehatan di dalam
gedung meliputi layanan kesehatan umum, gawat darurat, konseling, rawat inap,
layanan bersalin, dan lain sebagainya. Sedangkan layanan kesehatan di luar gedung
meliputi layanan posyandu baik balita maupun lansia, penyuluhan kesehatan,
puskesmas keliling, kesehatan lingkungan, dan lain sebagainya.
Banjar Bumi Werdhi Dauh Puri Kangin mendapatkan jadwal posyandu balita,
posyandu lansia, serta puskesamas keliling setiap tanggal 20, kegiatan ini merupakan
kegiatan bulanan dan dilaksanakan secara rutin oleh puskesmas. Dalam kegiatan ini
akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk balita, lansia serta masyarakat
umum, untuk lansia biasanya akan mengikuti kegiatan seperti senam lansia.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, menunjukan bahwa penyakit yang
paling banyak diderita oleh masyarakat di banjar Bumi Werdhi Dauh Puri Kangin
adalah hipertensi, dan diabetes mellitus yang sebagian besar diakibatkan oleh faktor
genetik
II. RIWAYAT KESEHATAN DAN PERILAKU PENGOBATAN MASYARAKAT
2.1 Riwayat Kesehatan

3
Tabel 2. Hasil Survei Terkait Riwayat Kesehatan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi
No Pertanyaan a/n Keterangan
Jumlah sampel dengan anggota keluarga yang
1 29/35
mengalami sakit dalam 3 bulan terakhir
kardiovaskular (hipertensi, stroke (2),
11/29
jantung, stoke) hipertensi (9)
Diabetes
diabetes melitus 9/29
mellitus
gastroenteritis/dyspepsia
1/29 asam lambung
(gangguan pencernaan)
dermatitis/radang kulit 0
2 Jenis penyakit
fever/demam 2/29 demam typoid
arthritis/radang sendi dan
4/29 Radang sendi
gangguan sendi
nasopharingitis, faringngitis
0
(gangguan pernafasan)
kecelakaan lalu lintas dan Fraktur (1)
2/29
kecelakaan kerja Dislokasi (1)
Stroke (2)
Fraktur (1)
Jumlah sampel dengan anggota keluarga sakit yang
3 4/29 Demam typoid
di rawat inap
(1)

Puskesmas 6/35
Layanan Dokter praktik swasta 16/35
kesehatan yang Bidan desa 2/35
4
digunakan Rumah sakit 11/35
masyarakat Dukun 0
Lainnya 0

Berdasarkan tabel 2, survei yang dilakukan terhadap 35 sampel yang menunjukkan


29 dari 35 sampel tersebut pernah/sedang mengalami sakit (dirinya sendiri/keluarga
sampel). 11 dari 29 sampel yang sakit tersebut mengalami masalah pada sistem

4
kardiovaskular dengan hipertensi sebagai peringkat pertama disusul dengan diabetes
melitus. 2 dari 11 sampel tersebut merupakan pasien stroke yang pernah dirawat inap
di rumah sakit dan saat ini sedang dirawat jalan. Urutan layanan kesehatan utama
yang sering digunakan masyarakat adalah dokter praktik swasta (16), rumah sakit
(11), puskesmas (6) dan bidan desa (2). Dari kondisi tersebut dapat diasumsikan
bahwa masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat adalah pada sistem
kardiovaskular terutama hipertensi serta diabetes mellitus yang mana kedua faktor
dari kedua penyakit tersebut karena adanya faktor keturunan atau genetic. Selain
faktor genetik dan pola hidup masyarakat, pemukiman yang padat dan cuaca yang
ekstrim dapat menjadi faktor risiko kejadian penyakit tersebut.

2.2 Perilaku Pengobatan


Tabel 3. Hasil Survei Terkait Perilaku Pengobatan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi
No Pertanyaan a/n Keterangan
obat radang,
luka dalam,
penurun panas,
Jumlah sampel yang pernah menggunakan obat
1 7/35 obat gatal,
tradisional baik yang dibeli maupun diolah sendiri
obat penurun
tekanan darah,
obat diabetes
Jumlah masyarakat yang membeli obat secara obat sakit
31/35
mandiri kepala
2 Apotek 18/35
Tempat membeli
Toko obat 8/35
obat secara
Warung 9/35
mandiri
Lainnya 0
Jumlah masyarakat yang membeli antibiotika secara
2/35
mandiri
Apotek 2/35
3 Tempat membeli
Toko obat 0
antibiotic secara
Warung 0
mandiri
Lainnya 0

5
4 Jumlah masyarakat yang memiliki kotak obat 0

Berdasarkan tabel 3, survei yang dilakukan terhadap 35 sampel menunjukkan 7 dari


35 sampel pernah menggunakan obat tradisional baik yang dibeli maupun dibuat
sendiri untuk mengobati radang dan luka dalam, panas, gata;, tekanan darah, dan
diabetes. Dari 35 sampel terdapat 2 sampel yang membeli antibiotik secara mandiri
dan sebagian besar memiliki kotak obat di rumah masing-masing. Dari kondisi
tersebut dapat diasumsikan bahwa sedikit masyarakat yang menggunakan obat
tradisional dan mengetahui baik khasiat maupun cara mengolahnya. Penggunaan obat
tradisional ini umumnya hanya digunakan pada bebera kondisi saja, tidak untuk
semua kondisi sakit yang dialami. Sebagian besar masyarakat telah mengetahui
bahwa penggunaan obat-obatan kimia seperti antibiotik haruslah melalui resep dan
persetujuan dokter walaupun masih ada warga yang membeli antibiotikanya sendiri
tanpa menunggu resep dari dokter.. Masyarakat Banjar Bumi Werdhi yang sebagian
besar telah memiliki kotak obat P3K di rumahnya telah menyadari arti pentingnya
pertolongan pertama yang dapat diberikan dirumah apabila ada anggota keluarga yang
mengalami sakit.

III. PHBS DAN KONDISI LINGKUNGAN MASYARAKAT


3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tabel 4. Hasil Survei Terkait PHBS Masyarakat Banjar Bumi Werdhi
No Pertanyaan a/n Keterangan
1 Jumlah sampel yang menggunakan alat kontrasepsi 7/35 IUD
Jumlah sampel yang keluarganya/dirinya melakukan
2 5/35
olahraga secara rutin
Jumlah sampel yang keluarganya/dirinya suka minum
3 2/35
minuman keras
4 Jumlah sampel yang keluarganya/dirinya merokok 21/35
Jumlah sampel yang keluarganya/dirinya melakukan
6 kunjungan rutin sebanyak 4x ke layanan kesehatan 13/35
saat hamil
Jumlah sampel yang keluarganya/dirinya mendapat
7 9/35
tablet Fe saat hamil

6
Jumlah sampel yang balita dari keluarganya/dirinya
8 17/35
mendapatkan vitamin A
Jumlah sampel yang bayi dari keluarganya/dirinya
9 35/35 Lengkap
mendapatkan imunisasi

Berdasarkan tabel 4, survei yang dilakukan terhadap 35 sampel menunjukkan


terdapat 2 sample masyarakat yang mengonsumsi minuman beralkhohol dan 21 dari
35 sampel merupakan perokok aktif. 7 dari 10 sampel perempuan menggunakan alat
kontraspsi berupa IUD. Semua bayi dari keluarga maupun sampel itu sendiri telah
memperoleh imunisasi lengkap. Dari kondisi tersebut dapat diasumsikan bahwa
pengetahuan masyarakat terkait imunisasi, penggunaan kontrasepsi, dan pola hidup
sehat cukup baik.
3.2 Kondisi Lingkungan
PHBS dan Kondisi Lingkungan Masyaraka
Gambar 1. Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Sarbagita

Kondisi lingkungan tempat tinggal masyarakat di Dusun Bumi Werdhi sudah


cukup baik. Pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan(DKP) juga telah menyediakan
tempat-tempat pembuangan sampah bagi masyarakat berupa Instalasi Pengolahan Sampah
Terpadu Sarbagita.

7
\
Gambar 2. Tempat mencuci piring Gambar 3. Kloset jongkok salah satu warga
salah satu warga
Di rumah-rumah warga sendiri PHBS nya sudah baik, sampah tidak berserakan
dan rapi di dalam tempat sampah. Selain itu tempat mencuci piring, perabotan, kamar
mandi serta MCK juga sudah cukup bersih. Masyarakat disana cukup beragam jenis
klosetnya ada yang memakai kloset jongkok ataupu kloset duduk. Hal lain yang dapat
diperhatikan pula adalah banyaknya masyarakat yang memelihara unggas di pekarangan
rumah mereka seperti ayam dan burung. Jadi secara umum kondisi lingkungan dan PHBS
masyarakat Dusun Bumi Werdhi sudah cukup baik.

Tabel 5 Hasil Survei Terkait Kondisi Lingkungan Masyarakat Banjar Bumi Werdhi
No Pertanyaan a/n Keterangan
Permanen 29/35
1 Jenis tempat tinggal Semi permanen 6/35
Tidak permanen 0
Tanah 0
2 Jenis lantai terluas
Bukan tanah 35/35
3 Jumlah sampel dengan rumah berisi jendela 35/35
4 Jumlah sampel dengan rumah cukup pencahayaan 35/35
Jumlah sampel dengan ruang tidur memperoleh sinar
5 35/35
matahari yang cukup
Jumlah sampel yang tahu bahaya ruangan tanpa
6 35/35
jendela/paparan sinar matahari
Sendiri 32/35
Fasilitas tempat
7 Bersama 3/35
mandi
Umum 0

8
Tidak ada 0
8 Jumlah sampel dengan kebiasaan buang air di jamban 35/35
Sendiri 32/35
Fasilitas buang
9 Bersama 3/35
air besar
Umum 0
Leher angsa 35/35
Plengsengan 0
10 Jenis kloset
Cemplung/cubluk 0
Tidak pakai 0
Jumlah sapel dengan kondisi jamban yang bersih dan
11 30/35
tidak berbau
Tanki 35/35 DSDP
Kolam/sawah 0
Tempat
Sungai/danau/laut 0
12 pembuangan
Lobang tanah 0
akhir tinja
Tidak pakai 0
Lainnya 0

Berdasarkan tabel 5, survei yang dilakukan terhadap 35 sampel menunjukkan 29


sampel masyarakat memiliki tempat tinggal permanen dengan jenis lantai bukan
tanah, ada jendela dan pecahayaan yang baik di dalam rumah, serta masyarakat tahu
bahaya apabila tidak ada jendela dan apabila rumah tidak memperoleh sinar matahari.
32 dari 35 sampel menggunakan fasilitas jamban dan mandi sendiri sedangkan 3
lainnya menggunakan fasilitas bersama. Hanya 5 dari 35 sampel yang memiliki
jamban tidk bersih dan berbau. Tempat pembuangan akhir tinja masyarakat adalah
tanki. Dari kondisi tersebut dapat diasumsikan bahwa kondisi lingkungan dan sanitasi
di Banjar Bumi Werdhi cukup baik mengingat pemukiman yang cukup padat, dekat
dengan sungai, dan berada di lingkungan pertokoan/pasar.

IV. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

9
4.1 Metode Identifikasi dan Prioritas Masalah
Setiap anggota kelompok dan stakeholder terkait seperti kepala desa dan
puskesmas akan memberikan penilaian terhadap masalah yang telah diperoleh dari
hasil survei, observasi, analisis data sekunder, wawancara, dan diskusi. Adapun
indikator penilaian dalam tabel prioritas masalah adalah urgensi, tingkat keseriusan,
dan peningkatnnya di masyarakat. Selanjutnya data akan dikompilasi dalam satu tabel
dan dianalisis. Hasil analisis akan menunjukkan peringkat masalah yang selanjutnya
akan menjadi prioritas.
Tabel 6. Prioritas Masalah

No Masalah Nilai Keterangan

1 Cardiovascular (hipertensi, jantung, stroke) 8 Urgent


2 Diabetes Mellitus 7 seriousness
Gangguan pencernaan (diare, gastroenteritis, Growth
3 1
dyspepsia)
4 Gangguan kulit (dermatitis/radang kulit) 1 growth
5 Demam 1 growth
Gangguan tulang dan sendi (arthritis, sakit
6 1
pinggang/leher) growth
7 Gangguan pernafasan (nasopharingitis, faringitis) 1 growth
8 Kecelakaan kerja dan lalu lintas 4 Seriousness
9 Aktivitas fisik yang kurang 1 Growth
10 Lingkungan (sanitasi dan air bersih) 1 Growth

Keterangan:
8-10 : Urgent (urgensi)
4-7 : Seriousness (tingkat keseriusan)
1-3 : Growth (potensi peningkatan)
PRO : Program (potensi untuk dilakukan penatalaksanaan)
NB : masing-masing indikator penilaian diberikan nilai rentang 1-10

10
4.2 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan pada 35 data yang telah
dkumpulkan, didapatkan tingkat urgensi tertinggi mengenai masalah kesehatan yaitu
masalah kesehatan Kardiovaskular. Masalah kesehatan kardiovaskular ini sebagian
besar disebabkan oleh faktor genetika dan faktor gaya hidup sebagian besar warga
Banjar Bumi Werdhi. Selanjutnya disusul oleh kejadian diabetes mellitus yang juga
diakibatkan oleh faktor genetic dan pola hidup. Selain itu tingkat kecelakaan kerja
dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada warga cukup tinggi. Selain itu, masalah
kesehatan lainnya memiliki potensi untuk mengalami peningkatan.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di banjar Bumi Werdhi Dauh
Puri Kauh dapat dinyatakan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat
adalah hipertensi, dan diabetes melitus. Adapun faktor risiko penyakit hipertensi adalah
faktor genetik, pola hidup masyarkat, permukinan yang padat dan cuaca ekstrim. PHBS
(perilaku hidup bersih dan sehat), kondisi lingkungan masyarakat dan sanitasi lingkungan
sudah cukup baik.

11

Anda mungkin juga menyukai