PENDAHULUAN
Provinsi maluku utara merupakan salah satu daerah yang dimana memeliki
potensi dan kekayaan alam yang sangat melimpah yang dapat di manfaatkan
partikel dari bongkahan batuan yang ukuran besar dilakukan pengolahan bahan
galian adalah proses yang berlangsung untuk memisahkan mineral berharga dari
hasil penambangan yang dilakukan secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat fisik
Basalt merupakan salah satu bahan galian yang dijadikan bahan penilitian
perlunya dilakukan proses pengolahan basalt. Dalam dengan dua bagian yaitu (1)
1
Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke
batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu. Crusher dapat digunakan untuk
mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah
lebih lanjut. Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing,
material berukuran butiran kecil dengan ukuran yang relatif sama ,bahan material
tersebut sulit didapat langsung dari alam apalagi dibutuhkan dalam jumlah
besar.Tanpa proses pengolahan lebih lanjut , oleh karena itu digunakanlah mesin-
mesin Crusher seperti mesin jaw crusher ini yang dapat mengolah material
berukuran besar menjadi material berukuran lebih kecil sesuai material yang akan
digunakan.
Kebutuhan Energi Pada Jaw Crusher dengan Metode Reduction Ratio dan
pengolahan
2
2. Untuk mengetahui distribusi ukuran partikel pada jaw crusher
berdasarkan Pengngayakan
Dari latar belakang diatas, maka penulis membatasi pada penilitian ini
Tujuan Penelitian
pengolahan
berdasarkan pengayakan
khususnya dalam kebutuhan energi yang pakai alat crusher pada saat
peremukan batuan.
kedepannya.
3
1. Dapat dijadikan acuan untuk produksi lebih lanjut
4
BAB III
LANDASAN TEORI
Batuan basalt adalah batuan yang berwarna gelap, berbutir halus, dan
merupakan batuan beku yang utamanya tersusun atas mineral plagioklas dan
piroksen. Batuan ini paling sering terbentuk sebagai batuan ekstrusif (aliran lava).
Akan tetapi, batuan ini juga sering terbentuk sebagai intrusi kecil dalam bentuk
dike maupun sill. Batuan basalt memiliki komposisi yang mirip dengan gabro.
Perbedaan keduanya ada pada ukuran butir mineralnya. Pada batuan basalt ukuran
butirnya lebih halus dibandingkan dengan batuan gabro yang berbutir kasar.
jenis batuan yang lain, basalt lebih banyak terbentuk sebagai batuan alas.
Sebagian besar area cekungan (laut) di bumi ter-alasi oleh basalt. Meskipun basalt
kurang umum ditemukan di kerak benua, namun aliran lava (lava flows) dan
banjir basalt (basalt flood) juga cukup sering meng-alasi permukaan daratan.
Pada batas divergen oceanik, 2) Pada Oceanik hotspot, dan 3) Pada mantel plume
Sebagian besar basalt di bumi dihasilkan pada batas lempeng divergen pada
sistem "mid-ocean ridges" (pematang tengah samudra). Arus konveksi dari dalam
5
mantel menghasilkan peluruhan/melting pada batuan yang ada sebelumnya. Hasil
ini akan terbentuk sebagai batas divergen yang tertarik/terpisah dan meletus di
dasar laut (letusan submarine fissure), dan Letusan ini sering menghasilkan basalt
Kita ketahui bahwa Hotspots dapat tersebar tidak teratur, tetapi juga
Pembentukan basalt yang ke-tiga ada pada lingkungan kerak benua, dimana
mantel plume atau hotspot menyalurkan sejumlah besar lava basaltik melalui
kerak benua sampai pada permukaan bumi. Letusan akibat aktivitas ini dapat
terjadi melalui veint ataupun celah batuan. Aktivitas seperti ini menghasilkan lava
flows terbesar di kerak benua. Letusan yang ditimbulkan dapat terjadi berulang
kali selama jutaan tahun, yang menghasilkan lapisan demi lapisan basalt dan
Basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt
tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan
6
Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali
memilikikandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik. Berikut
Komposisi
magnetit
Pengolahan bahan galian atau mineral Dressing adalah istilah umum yang
digunakan untuk mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang yang berupa
mineral, batuan, bijih atau bahan galian lainnya yang ditambang atau diambil dari
7
berupa satu macam atau lebih bagian mineral yang dikehendaki dan bagian yang
lain yang tidak dikehendaki. Mineral yang dikehendaki biasanya disebut juga
dikehendaki disebut mineral buangan (tailing). Pada akhir proses pengolahan akan
diperoleh dua macam hasil, yaitu Concentrate (konsentrat) yang sebagian besar
terdiri dari mineral berharga dan tailing yakni terdiri dari mineral tidak berharga.
a. MineralDressing
mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang dilakukan
mineral tersebut, tanpa mengubah identitas atau sifat kimia dan fisiknya,
menghasilkan produk yang kaya mineral berharga atau konsentrat dan mineral
b. FuelTechnology
Yaitu proses pengolahan bahan galian atau mineral organik dengan tujuan
memanfaatkan reaksi kimia, sehingga terjadi perubahan dalam sifat-sifat fisik dan
8
Size Reduction adalah suatu metode atau cara pemecahan material
(partikel) yang satu dengan yang lain atau antara partikel dengan suatu bagian alat
senyawa kimia yang kompleks dalam bentuk padatan atau ukuran tertentu
berikut:
9
3. Attrition (benturan), dipakai untuk partikel yang halus dengan tujuan untuk
panjangnya tertentu.
inch diameter.
diameter.
b. Bahan lunak : batu bara, gips, es, kapur, tanah liat. (yang dibuat untuk
(gips, es, batu bara), Hammer Mill (batu bara, bahanbahanyang berserat).
diumpankan:
10
1. Umpan kasar : Jaw Crusher, Gyratory Crusher.
3. Umpan halus : Ball Mill, Bawl Mill, Grade Mill, Rod Mill, Tube Mill.
bola logam
Kadar air yang akan diperkecil ukurannya dengan crusher mempunyai kadar air 3-
4%. Bila > 4% akan menimbulkan lengket pada gigi crusher, kecuali memang
disengaja untuk menghasilkan bahan yang halus, bahanjustru mengandung air >
50%.
Kondisi operasi :
dikenakan kerja mekanis sebelum bahan itu memenuhi syarat untuk keluar.
batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu. Crusher dapat digunakan untuk
mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah
lebih lanjut. Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing,
11
diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan proses
kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary
Jadi Crusher merupakan salah satu mesin penghancuran paling penting dalam lini
produksi penghancuran batu. Secara umum mesin crusher dapat digunakan untuk
mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah
lebih lanjut. Crusher sendiri merupakan alat yang digunakan dalam proses
crushing.Beberapa mesin jaw Crusher dengan bukaan umpan pada (1.8 x 2.4 m)
ukuran produk maksimum 10 in (250 mm). Umpan masuk dan atas, diantara dua
jw yang membentuk huruf V (terbuka bagian Salah satu jaw biasanya tidak
bergerak (fixed), jaw yang lain bergerak horizontal antara 20° sampai 30°. tutup
utama yaitu:
Dari ketiga jenis sistem yang digunakan pada jaw crusher terdapat perbedaan
yaitu:
12
a. System blake; dengan rahang penghancur yang dapat dipindahpindahkan
Blake Jaw Crusher banyak dipakai dalam dunia industri dengan kapasitas
produksi kurang lebih 7 ton/jam. Namun untuk lebihjelasnya performa data dari
Jaw crusher system Blake dapat dilihat pada table 8-8(R.H Perry CEH sec.8).
Blake Jaw Crusher ini memiliki suatu rahang penghancur yang bergerak
atau berombak-ombak dan tetap pada posisi yang vertikal dengan sudut yang tepat
pula, terikat pada suatu rahang terayun yang terhubung dengan tangkai yang diam
didalam sisi bingkai atau kerangka. Pergerakannya akan sempurna dengan suatu
kerja dari sendi engsel yang bergerak naik turun dari tangkai kedua yang dibawa
oleh tangkai eksentrik serta pergerakan yang vertikal pula yang dihubungkan
secara horizontal oleh rahang dengan dua plat atau toggle. Dengan kata lain suatu
satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun, titik pivot terletak
pada bagian atas rahang gerak diatas kedua rahang pada garis tengah bukaan
rahang.
13
Cara Kerja:
yang terbuka ke atas. Satu rahang tetap dan tak bergerak serta rahang yang lain
membetuk sudut antar 20o – 30o dan dapat bergerak maju mundur yang
terhadap umpan yang terjepit diantara kedua rahang. Muka rahang ini mempunyai
alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara bagian atas rahang
dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit dan dipecah lagi. Pada
mesin ini terdapat baut pecah yang berfungsi sebagai penahan apabila terdapat
material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras maka baut pecah ini akan
pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat Jaw
CrusherSystem blake ini. Serta Jaw Crusher System Blake ini memiliki standar
minimum sudut rahang yaitu 350 derajat, dengan perbandingan pengurangan dan
outputnya.
14
2. Dodge Jaw Crusher System
produksi ¼ ton/jam -1 ton/jam. Namun untuk lebih jelasnya performa data dari
Jaw Crusher System Blake dapat dilihat pada table 8-9 (R.H perry CEH sec.8).
keuntungan yang serupa dengan rahang penghancur sistemblake dan sistem dodge
menghasilkan suatu produk seragam didalam ukuran yang lebih kecil disbanding,
Jaw Crusher System Dodge ini juga memiliki sistem penghancuran dengan
rahang eksentrik yang memiliki mesin tunggal dengan rahang ayunan yang
terletak di posisi pelat yang strategis untuk penghancuran bongkahan/ umpan oleh
gerakan ini dan mengarahkan pergerakan berupa goncangan kapada batas bantalan
poros/bearing dengan penggunaan untuk material yang mudah patah atau pecah
proses kerja berlangsung. Supaya rahang tidak cepat rusak ataupun aus maka
rahang ini biasannya dilapisi oleh bahan yang tahan getaran dan kompresi.
teratur maka digunakan sebuah roda penggerak yang terbuat dari besi tuang pejal.
15
Cara Kerja:
Dodge Jaw Crusher ini memiliki sistem kerja yang pada umumnya sama
dengan Blake Jaw Crusher dengan titik engsel yang berada dibawah sedangkan
a. Titik engsel yang berada dibawah dan bagian atasnya yang bergerak maju
kerjanya lebih lamban dari pada Blake System Jaw Crusher serta
berkapasiatas rendah.
Keterangan:
Toogle : Baut
16
Drawback Rod : Batang
dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang tertinggal diayakan
(butir kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa melintasi ayakan,
tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori
dinyatakan dalam satuan mesh (Zulfikar, 2010), contoh ayakan dapat dilihat pada
berdasarkan nomor mesh. Metode ini merupakan metode langsung karena ukuran
partikel dapat dilhat secara dua dan tiga dimensi. Metode ini menggunakan suatu
seri ayakan standar yang dikalibrasi oleh The National Bureau of Standard.
(ayakan no.325).
17
Jika diinginkan analisis yang lebih rinci, ayakan bisa disusun lima
berturut-turut mulai dari yang kasar di atas, sampai dengan yang terhalus di
bawah. Satu sampel serbuk yang ditimbang teliti ditempatkan pada ayakan paling
atas, dan setelah ayakan tersebut digoyangkan untuk satu periode waktu tertentu,
akan timbul dari sejumlah variabel termasuk beban ayakan dan lama serta
intensitas penggoyangan.
sampel tertentu ditaruh suatu ayakan yang cocok dan digoyangkan secara
dengan nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran
nomor mesh besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang
dengan ukuran partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama
akan tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu tidak dapat
18
Gambar 4. Susunan ayakan untuk memisahkan partikel sesuai dengan ukuran
partikel masing-masing
ayakan (nomor mesh). Bila waktu lebih dari lima menit dikhawatirkan partikel
terlalu sering bertumbukan sehingga pecah dan lolos keayakan berikutnya, dengan
begitu akan terjadi ketidakvalidan data. Jika kurang dari lima menit partikel belum
terayak sempurna.
19
Setelah diayak perlu dilakukan penimbangan untuk setiap ayakan untuk
mengetahui besar bobot yang hilang selama pengayakan, yang dapat disebabkan
sampai selisih dengan bobot sebelumnya tidak lebih dari 5% untuk meminimalisir
kesalahan karena jika lebih dari 5% berarti tidak homogen. Secara statistik
dihitung % bobot kumulatif bobot atas dan bobot bawah. Atas ukuran maksudnya
untuk mengetahui bobot sampel yang ada pada pengayakan paling atas atau
(Anonim, 2010).
bahan dan produk jadi memiliki kualitas terjamin selama produksi dan sebelum
perubahan radikal dalam beberapa tahun terakhir untuk memenuhi tuntutan baru
20
diperoleh dari hasil analisis pemeriksaan dengan menggunakan satu set saringan
yang umumnya terdiri dari saringan berukuran 4”, 3 ½”, 3”, 2 ½”, 2”, 1 ½”, 1”,
Jika agregat campuran terdiri dari agregat berukuran sama akan berongga
atau berpori banyak karena tidak terdapat agregat berukuran kecil yang dapat
berukuran besar sampai kecil secara merata, maka rongga atau pori yang terjadi
sedikit. Hal ini disebabkan karena rongga yang terbentuk oleh susunan agregat
penurunan mutu akibat proses mekanis dan kimiawi. Agregat dapat mengalami
agregat dan besarnya energi yang dialami oleh agregat tersebut. Daya tahan
menggunakan alat abrasi Los Angeles sesuai dengan AASHTO T96 – 87 atau
21
Angeles diperoleh dari bola – bola baja yang dimasukkan bersama dengan agregat
Dikenal umum dengan nama Skala Wentworth, skema ini digunakan untuk
skala dibuat berdasarkan faktor 2 ; contoh butiran pasir sedang berdiameter 0,25
mm – 0,5 mm, pasir sangat kasar 1 mm – 2 mm, dan seterusnya. Skala ini dipilih
2. Lanau (4 μm – 63 μm)
antara lain ukuran umpan, ukuran produk, kapasitas mesin peremuk, bentuk
material, prosentase dari waktu berhenti alat peremuk pada suatu proses
peremukan. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk meremuk berkisar antara 0,3
Kapasitas alat peremuk dipengaruhi oleh jumlah umpan yang masuk setiap
jam, berat jenis umpan dan besar pengaturan dari alat peremuk.
22
III.6. Hukum-hukum Mengenai Kebutuhan Energi (energi input) Pada
partikelzat padat adalah berbanding lurus dengan ratio dari feed denganproduk.
𝐷𝑖
𝐸 = 𝑘 𝑙𝑜𝑔 𝑑𝑖 ................................................................................... (II.1)
Dimana :
E : Energi Penggerusan
k: Kontanta Kick(.1)
Memecah partikel kubus berukuran lebih dari 1/2 inch adalah sama
besarnya dengan energi yang dibutuhkan untuk memecah partikel 1/2 inch
reduction berbanding lurus dengan luas permukaan baru yang dihasilkan. Luas
1 1
𝐸 = 𝐾 (𝑑𝑖 − 𝐷𝑖).............................................................................. (II.2)
Dimana :
23
E: Energi Penggerusan/energi input
Di
E = k log … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (II. 3)
di
realistik untuk perkiraan kebutuhan energi untuk Crushing dan Grinding. Menurut
Bond kerja yang bahkan untuk membentuk partikel ukuran Dp dari suatu padatan
yang sangat besar adalah sangat sebanding dengar akar pangkat dua dan
perbandingan luas muka dengan volume jk,s,jv, dimana s,2jv = 6/(5.D) dan
𝑃 𝐾𝑏
(𝑚) = ...................................................................................... (II.4)
√𝐷𝑝
Dimana : Kb konstanta Bond, yang nilainya tergantung pada jenis mesin bahan
yang dipecahkan. Nilai Kb terhubungn dengan nilai indeks kerja (wrok index) Wi
KWh/ton umpan) untuk mereduksi ukuran sebuah padatan berukuran sangat besar
menjadi produk yang 80%-nya berukuran lolos ayakan 100 µm. Jika Dp dalam
mm, P dalam kWatt dan m dalam ton/jam, maka dapat dihasilkan spertih
24
Jika 80% umpan lolos ayakan berukuran Dpb mm, dan 80% produk lolos ayakan
𝑃 1 1
(𝑚) = 0,3162𝑊𝑖 ( − ) ------------------------------------------------ (II.6)
√𝐷𝑝𝑎 √𝐷𝑝𝑏
persamaan
Dimana
ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4
adalah 50 -100.
25
dimana :
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
Perbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set
Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan lubang ayakan produk pada
kumulatif 80%.
a. Gravitasi
b. Kekerasan material
c. Keliatan material
d. Kandungan air/kelembaban
Menurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :
dimana :
26
T = kapasitas, ton/jam
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
1 kg, 3 kg, 5 kg. dan waktu distribusi masing-masing 1 menit, 2 menit, 5 menit,
IV.2. Prosedur
28
III.2. Alat dan Bahan Yang di gunakan
Partikel dalam pabrik proses mineral tidak pernah ukuran tunggal tetapi terdiri
29
dari beberapa perbedaan ukuran, partikel juga banyak bentuk dimana dari jumlah
karakteristik,ukuran,sangat sulit.
Partikel juga sebagai {a} dan b dalam gambar 2.1 dengan uniknya digambar oleh
diameter pada sebuah bulatan, ds, atau panjang pada bagian samping sebuah
persegi empat, dc. bagaimanapun, ukuran partikel (c) sangat sulit sebagai salah
satu karakter maksimum, dMAX atau minimum dMN atau beberapa dimensi dalam
Adanya banyak cara sebuah ukuran partikel yang tidak menentu dapat di
dikarakteritiksasi dengan menentukan ukuran lubang atau partikel yang baru saja
melawati lubang ayakan (ukuran ayakan). Atau waktu partikel melewati ke dalam
fluida (cairan) seperti air dan dengan ukuran partikel misalnya pada suatu ukuran
sama dengan kecepatan (diameter stokes), juga ukuran partikel dijelaskan sebagai
30
2.3. Metode mikroskopik
Ukuran relatif partikel juga dapat ditunjukkan oleh lingkaran referensi yang
lingkaran referensi adalah aritmatika atau diameter yang diukur dengan kedua
𝑑𝑀𝐴𝑋 + 𝑑𝑀𝐼𝑛
𝑑𝐴𝑀 =
2
Martin atau Feret dan dAM adalah diameter rata-rata aritmetika. Diameter rata-rata
2.4. Crusher
2. Ukur setting jaw crusher yaitu open setting dan close setting
31
3. Jalankan jaw crusher dalam keadaan kosong, amati cara kerjanya
ukuran
lolos melalui ukuran saringan tertentu disebut sebagai undersize dan partikel yang
a. Jenis Ayakan
b. Cara pengayakan
c. Kecepatan pengayakan
d. Ukuran ayakan
e. Waktu ayakan
32
IV.3. Metode Pengumpulan Data
Mineral Processng.
33
IV.5.Flow Chart Proses Komunisi
Batuan Basalt
Preparasi
Preparasi Sampel
Grinding
Crusher
screen
Pengolahan data
Analisa Data
Hasil
34
IV.6.Bagan alir penilitian
JUDUL
MENENTUKANDISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL DAN
KEBUTUHAN ENERGI PADA JAW CRUSHER DENGAN
METODE MODSIM DAN GRAPHICS FOR MINERAL
PROCESSING
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penilitian
Pengambilan data
35
Pra-Rancangan flow sheet proses komunisi
Jaw crusher
Umpan
screening
Produk
36
BAB IV
mesin jaw crusher, data yang di peroleh pada masing-masing umpan untuk 1 kg
durasi waktu 1 menit, 3 kg durasi waktu 2 menit, dan 5 kg durasi waktu 3 menit,
Pengolahan dengan melakukan variasi waktu operasional jaw crusher yaitu 1,5
menit, 3 menit, dan 5 menit dengan hasil analisa data sebagaimana Tabel IV.1
𝑉 (𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 17,5
Reduction ratio = 𝑉 𝑃(𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘) = =3.36538462
5,2
𝑉 (𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 9
Reduction ratio = = 2.5=3.6
𝑉 𝑃(𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘)
𝑉 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 8.5
Reduction ratio = = 1.9=4.47368421
𝑉 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘
37
Tabel IV.2.
𝑉( 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 16,5
Reduction ratio = 𝑉 (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘) = =3.375
4,4
𝑉(𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 9
Reduction ratio = = 2.5=3.6
𝑉 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘
𝑉(𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 8.5
Reduction ratio = 𝑉 (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘) = 1.9=7.931034
Tabel IV.3.
𝑉 (𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 17,5
Reduction ratio = 𝑉 𝑃(𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘) = =3.36538462
5,2
𝑉 (𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛) 9
Reduction ratio = = 2.5=3.6
𝑉 𝑃(𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘)
𝑉 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 8.5
Reduction ratio = = =4.47368421
𝑉 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑎𝑘 1.9
IV.2. PEMBAHASAN
38
Digunakan Ayakan Tyler untuk mendapatkan distribusi ukuran partikel-
partikel yang lolos dan partikel tertahan pada masing-masing umpan yang di
dengan ukuran mesh 9,7, 6,3 dan 4,7 sehingga mengahasilkan partikel lolos dan
butiran-butiran yang lolos. Dengan perhitungan size reduction dapat di lihat pada
Tabel IV.1. Data pengolahan pada Jaw Crusher dengan waktu 1 menit dan berat
sampel 1 kg
Berat Massa
% Massa % Massa
Ukuran Ukuran (gram) kumulative
kumulative kumulative
(Mesh) (mm) lolos
lolos tertahan
7,9 2,36 400,2 80 20
1000
6,3 3,36 100 20 80
4,7 4 0 0 100
39
% massa kum. lolos pada t = 1 menit dan berat sampel 1 kg
90
80 7.9, 80
% massa kumulatif lolos
70
60
50
40
30
20 6.3, 20
10
0 4.7, 0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Ukuran Ayakan, mesh
partikel diatas dapat dinyatakan bahwa besarnya mesh ayakan akan dapat
menghasilkan kelolosan partikel 80% sampai pada 20% jika ukuran mesh
semakin kecil maka tidak dapat lagi mendapatkan butiran ataupun partikel yang
lolos.
40
20 7.9, 20
0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Ukuran Ayakan, mesh
40
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa presentasi kumulatif distribusi
ukuran partikel di atas dapat diperoleh bahwa %100 dengan ukuran ayakan yang
80 6.3, 80 7.9, 80
60
Series1
40 Series2
20 6.3, 20 7.9, 20
0 4.7, 0
4.5 5.5 6.5 7.5
Ukuran Ayakan, mesh
41
% massa kum. lolos pada t = 2 menit dan berat sampel 3 kg
90
80 7.9, 80.009995
% massa Kumulatif lolos
70
60
50
40
30
20 6.3, 19.990005
10
0 4.7, 0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Ukuran Ayakan, mesh
ukuran mesh 7,9 dan 6,3, sedangkan pada ukuran mesh 4,7 terdapat habis artinya
42
% massa kum. tertahan pada t = 2 menit dan berat sampel 3 kg
80 6.3, 80.009995
60
40
20 7.9, 19.990005
0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Ukuran Ayakan, mesh
tingkat partikel yang tertahan (oversize). Yang ditujukan pada ukuran mesh 6,3
sampai 4,7.
60
tertahan
40
lolos
20 6.3, 19.990005 7.9, 19.990005
0 4.7, 0
4.5 5.5 6.5 7.5
Ukuran Ayakan, mesh
43
IV.2.3. Konsumsi Daya
1 1
E = K [𝐷 − 𝐷 ]……………………………………………………
2 1
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
44
2. Kebutuhan energi pada jaw crusher dapat di ketahui melalui grafik
crusher.
IV.2. Saran
seragam.
massa loss.
Tabel IV.4. Data pengolahan pada Jaw Crusher dengan waktu 3 menit dan berat
sampel 5 kg
Berat Massa
% Massa % Massa
Ukuran Ukuran (gram) kumulative
kumulative kumulative
(Mesh) (mm) lolos
lolos tertahan
5000
7,9 2,36 3 99,2555831 0
6,3 3,36 400 0,74441687 48
45
4,7 4 0 0 52
4003 100 100
120
100 7.9,
99.25558313
% massa kumulatif lolos
80
60
lolos
40
20
6.3,
0 4.7, 0
0.744416873
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
-20
Ukuran Ayakan, mesh
ukuran partikel diatas dapat terlihat nampak besarnya ukuran ayakan akan dapat
menghasilkan kelolosan partikel 99,26 % sampai pada ukuran mesh 6,3 dengan %
0,74 % sedangkan pada ukuran mesh 4,7 peluang tingkat kelolosan partikel akan
semakin kecil.
46
% massa kum. tertahan pada t = 3 menit dan berat sampel 5
kg
60
% massa Kumulatif tertahan
50 4.7, 52
6.3, 48
40
30
20 tertahan
10
0 7.9, 0
4.5 5.5 6.5 7.5
Ukuran Ayakan, mesh
partikel oversize (partikel tertahan) paling banyak terdapat pada no ayakan mesh
80
60
4.7, 52 6.3, 48 tertahan
40
lolos
20
6.3,
0 4.7, 0 7.9, 0
0.744416873
4.5 5.5 6.5 7.5
-20
Ukuran Ayakan, mesh
47
Ukuran Ukuran
Berat Energi Input/
Partikel Partikel
No
Umpan,
Umpan, mm Produk, mm Penggerus, kW
kg
17,5 5,2 29,73626374
1 1 9 2,5 63,55555556
8,5 1,9 89,90712074
16,5 4,4 36,66666667
2 9 2,5 63,55555556
3 11,5 1,45 132,5937031
21 5,2 31,83150183
3 5 18,5 2,1 92,87001287
12,5 1,35 145,362963
Massa Ukuran
Berat Ukuran % massa Konsumsi Konsumsi
Actual Distibusi
No
Umpan, Partikel, Daya Jaw C, kW,
Kum Lolos Crushed, pd Unsur i, C Daya, I
kg mesh v= 220 Volt
7,9 80,0079968
1 1 6,3 19,9920032 0,796936901 507,7968812 78,8474971 17,34644936
4,7 0
7,9 80,009995
2 3 6,3 19,990005 0,796936901 507,7461269 78,83457471 17,34360644
4,7 0
7,9 99,25558313
3 5 6,3 0,744416873 0,796936901 18,90818859 14,28963374 3,143719422
4,7 0
48
Grafhics Of Minerals Processor
49