Makalah Masalah Pengangguran
Makalah Masalah Pengangguran
“ MASALAH PENGANGGURAN “
Oleh :
2011
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kekuatan dan hidayah-NYA. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “
MASALAH PENGANGGURAN “.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah DASAR DASAR ILMU
SOSIAL. Makalah ini disusun mengacu pada referensi-referensi yang relevan.
Harapan saya makalah yang masih sangat singkat ini dapat membantu teman-teman
dalam memahami tentang MASALAH PENGANGGURAN. Dalam penyusunan makalah ini
masih begitu banyak kekurangan, maka diharapkan kepada para pembaca khususnya dosen
untuk memberikan kritik dan sarannya demi kebaikan penyusunan makalah saya kedepan.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
2. Supaya makalah ini memberi manfaat kepada pembaca untuk memperoleh tambahan
pengetahuan/informasi mengenai masalah masalah pengangguran.
3. Lebih paham dan mengerti akan masalah masalah menyangkut pengangguran, baik apa
penyebabnya dan bagaimana solusi dan cara mengatasinya.
BAB II
PERMASALAHAN
A. PEMBAHASAN
Sebelum berbicara tentang pengangguran, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa
yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di Indonesia.
Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka
yang mengurus rumah tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik
sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang
menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb). Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja
adalah tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di
Indonesia kisaran usia kerja adalah antara 10-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adalah sebagai berikut:
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara
tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut
mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang
tersedia.
6. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di
Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang
ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
C. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian,
pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun,
dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan
pun akan terus menurun.
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
SOLUSI
a. Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu,
pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila
muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta
memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta
pun bukanlah hal yang mudah.
b. Untuk mendorong pengembangan usaha mandiri, usaha kecil dan usaha keluarga, perlu
menyalurkan dana melalui bank seperti BPR dengan tingkat bunga di bawah 15% per tahun.
c. Untuk membantu usaha keluarga miskin, perlu menyediakan dana pinjaman dengan tingkat
bunga cukup menutupi biaya adminstrasi bank, misalnya 7%, yang dapat diperoleh tanpa
agunan.
d. Bantuan kepada keluarga miskin seperti beras untuk si miskin (raskin) sedapat mungkin
diganti menjadi penciptaan kesempatan kerja.
e. Sejumlah dana bergulir disediakan dan disalurkan untuk usaha-usaha keluarga di sektor
informal sehingga dapat menambah penghasilan mereka.
KESIMPULAN
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Rekomendasi
Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah membalikan telapak
tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Solusi
paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak
mengharap yang muluk-muluk menjadi seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar.
Cara lain adalah dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para pemilik
perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.
SARAN
Jadi untuk mengurangi pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur untuk
berwiraswasta seperti ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam pendidikan dan
pelatihan kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan bantuan seperti peminjaman modal
kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri maupun kecil kecilan. Dalam memulai
berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa takut rugi intinya kita harus fokus dengan usaha yang
akan kita tekuni. Jangan jadi orang yang suka di gaji tetapi jadilah orang yang suka menggaji
DAFTAR PUSTAKA.
Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta Aneka
Gama
Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, dalam artikelnya “ Pemerintah Baru; Isu
Ketenagakerjaan yang Mendesak “ , Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/1/4/
Koran KOMPAS tanggal 21 Februari 2010
http://72.14.235.132/search?q=cache:Cd1seoMYF7kJ:murti.staff.gunadarma.ac.id/Do
wnloads/files/10303/PENGANGGURAN%2BDAN%2BKEMISKINANok.doc+peng
angguran&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id