1 Laporan Pendahuluan Antenatal Trimester I
1 Laporan Pendahuluan Antenatal Trimester I
ANTENATAL TRIMESTER I
a. Uterus
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit
terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang
paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan
areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah
hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher).
Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan
kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian
terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih
keperakan.
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan
dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang
berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga
tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena
berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala
yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal
apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama.
1.1.2 Fisiologi
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim
dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
Menurut Rita Ismail, dkk, 2011, hlm 4-8. Masalah yang sering
timbul di kehamilan trimester ke 1 dan upaya untuk mengatasinya
adalah sebagai berikut:
Jangan merokok
Pembesaran uterus
Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada
minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual
Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari
pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,
bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada
dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi
terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh
stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis
tak teratur.
c. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
1.2.3 Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi
ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba),
menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta,
(Handerson 2006)
1.2.4 Patway
1.2.5 Komplikasi Kehamilan
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsia/eklampsia
c. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
d. Hidramnion
e. Ketuban Pecah Dini
b. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil
maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif.
Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak
merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami
abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita
hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).
c. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga
dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya
thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran
(Wiknjosastro, 2002).
e. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang
sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.
Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan
abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan
pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir
kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul,
koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan
sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2002).
f. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi
tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis,
dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan
baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis,
septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut,
misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang
infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila
keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan
giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2002).
g. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di
dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap
cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran
merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran
merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila
ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap
dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat
melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan
pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi
transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama
sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama
sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus
pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
h. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus
sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar payudara,
yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan
menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,
kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk
mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting
susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-
narik keluar (Mochtar, 2008).
6) Persiapan persalinan
7) Obat-obatan yang di pakai saat ini
8) Hasil pemeriksaan penunjang
1.3.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1.3.3.1 Tujuan dan kriteri hasil
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24
jam kekurangan nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil:
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit)
dalam batas normal
1.3.3.2 Intervensi Keperawatan
a. Anjurkan masukan kalori sesuai kebutuhan
R: Memenuhi kebutuhan kalori yang diperlukan
b. Ajarkan klien tentang diet yang benar sesuai kebutuhan
tubuh
R: Menjaga agar keseimbangan nutrisi tetap terjaga
c. Monitor catatan makanan yang masuk atas kandungan gizi
dan jumlah kalori
R: Memastikan jumlah kalori yang masuk sudah tepat
d. Timbang berat badan secara teratur
R: Mengetahui apakah berat badah klien dalam batas
normal
e. Anjurkan penambahan intake protein, zat besi dan vit C
yang sesuai
R: Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
f. Pastikan bahwa diet mengandung makanan yang berserat
tinggi untuk mencegah sembelit
R: Melancarkan BAB
g. Beri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan makanan
bergizi yang sesuai
R: Memenuhi kebutuhan nutrisi klien yang seimbang
h. Pastikan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
R: Klien tahu kebutuhan nutrisi untuk klienya
Diagnosa 2 : Ansietas
1.3.3.3 Tujuan dan kriteri hasil
Tujuan : Kontrol kecemasan dan coping, setelah dilakukan
perawatan selama 2x24 jam cemas klien hilang atau berkurang
Kriteria hasil:
Klien mampu:
Mengungkapkan cara mengatasi cemas
Mampu menggunakan coping
Dapat tidur
Mengungkapkan tidak ada penyebab fisik yang dapat
menyebabkan cemas
1.3.3.4 Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.
Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta
(………….……..…..……) (………………………..)