Anda di halaman 1dari 14

 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI


(Pengenalan Multimeter)

Oleh :

Kelompok 3
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 21 September 2011
Asisten : - Denny A W
- Mutty

Anggota :
Iqbal Ansori 240110090124
Idham Ali P 240110090139
Rikky Triyadi 240110097001
Mulyati 240110097002

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KELESTRIKAN


JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 
2011

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 1/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam dunia kelistrikan untuk membuat suatu rangkaian perlu mengetahui
 berapa nilai komponen-komponen yang akan digunakan agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Salah satu alat ukur dalam kelistrikan yang sering digunakan
adalah multimeter.
Dengan menguasai penggunaan multimeter kita dapat mengukur besaran-

  besaran listrik diantaranya mengukur tegangan, hambatan, dan arus listrik.


Dimana besaran-besaran tersebut sangatlah bermanfaat sekali sebagai dasar 
 perhitungan dalam kelistrikan. Oleh karena itu, praktikum mengenai pengenalan
multimeter ini sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa keteknikan.
Sebagai mahasiswa Teknik Pertanian yang sedikit banyak akan
  berhubungan dengan rangkaian listrik dan komponen elektronik. Sehingga
mengharuskan kita untuk menguasai dasar-dasar kelistriakan diantaranya adalah

menguasai penggunaan multimeter. Dengan adanya praktikum pengenalan


multimeter ini sebagai sarana latihan praktikan dalam menggunakan multimeter 
sehingga dpat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
  praktikum ini dinilai sangatlah penting sebagai modal dasar belajar ilmu
kelistrikan terutama yang berhubungan dengan dunia pertanian.

1.2 Tujuan praktikum

Adapun tujuan khusus praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Mengukur tegangan DC dengan menggunakan multimeter 
2. Mengukur tahanan resistor dengan menggunakan multimeter 
3. Membaca nilai tahanan berdasarkan kode warna
4. Mengukur kapasita kapasitor dengan menggunakan multimeter.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 2/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Multimeter
Mulitimeter atau multi tester adalah alat untuk mengukur tegangan
AC/DC, arus DC dan tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multimeter 
dikembalikan pada posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara parallel
dengan beban(yang akan dikur). Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar 
  pemilih diatur pada posisi DC mA dan alat ukur dipasang seri dengan beban.
Sedangkan untuk mengukur tahanan, sakalar pemilih diatur pada posisi Ohm dan

alat ukur dipasang secara pararel dengan beban(perlu diingat beban dalam
keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat diketahui dengan membaca
skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala pemilih.
Digital multimeter mempunyai switch dimana kita dapat memilih
fungsi dan range untuk pengukuran elektrikal. Fungsi pengetesan biasaya
 berupa singkatan atau diwakili dengan suatu simbol. Simbol-simbol yang tanpak 
  pada layar adalah yang biasanya umum dipakai, namun tidak menutup

kemungkinan bahwa simbol yang ada pada alat pengukur lain.

Gambar 1 Bagian-bagian Multimeter 


Cara membaca tegangan pada multimeter. Tampilan pada layar dapat
dibaca dalam dua cara, dalam volt dibaca 0.325 volts , dan dalam millivolts
dibaca 352 millivolts.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 3/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

Gambar 2 membaca tegangan pada Multimeter 

Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi Untuk mengukur 


resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan
W dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan
dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan
 jarum pada posisi nol pada skala W. Jik jarum penunjuk meter tidak dapat diatur 
 pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai
yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujung-

ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan jarum
meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan
tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan
 jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum
  penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas
ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya
dilakukan lagi pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian
dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya
adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 W. Apabila dengan batas ukur x 10
 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas
ukurnya diubah lagi menjadi K W dan dilakukan proses yang sama seperti waktu
mengganti batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala KW, yaitu angka
 penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 K W .
Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DCUntuk mengukur 
tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar pemilih

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 4/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari
tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) multimeter 
dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test
lead hitam pada kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari
sumber tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan
  paralel. Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum
  penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan
memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan
seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah
didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi,

karena dapat merusakkan multimeter.


Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC. Untuk mengukur 
tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih multimeter diputar pada
kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. Kedua test
lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa
memandang kutub positif atau negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara
mengukur tegangan DC di atas.

Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC . Untuk mengukur arus


DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter diputar ke posisi
DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter dihubungkan
secara seri pada rangkaian sumber DC

Gambar 3 Pengukuran arus DC

2.2 Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi utnuk 
menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi sebuah

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 5/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

resistor yang dipasang , semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi
adalah ohm (Ω) diberi lambing huruf R. Ada dua macam resistor yang dipakai
 pada teknik listrik dan elektronika, yaitu resistor tetap dan resisitor variabel.
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya.
Semakin kecil nilai toleransi suatu resisitor adalah semakin baik. Karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera (harga toleransinya). Misalnya suatu resistor 
harga yang tertera adalah 100 ohm mempunyai toleransi 5 %, maka harga yang
sebenarnya adalah 100-(5%k100) s/d 100 + (5%x 100) = 95 ohm s/d 105 ohm
Resistor ada yang mempunyai 4 gelang dan 5 gelang waarna sesuai gambar 
 berikut ini:

Tabel 1. Kode warna pada resistor 4 gelang


Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
(angka pertama) (angka kedua) (factor pengali) (toleransi)
Hitam - 0 1 -
Coklat 1 1 101 1
Merah 2 2 102 2
Oranye 3 3 103 3
Kuning 4 4 104 4
Hijau 5 5 105 5
6
Biru 6 6 107 6
Ungu 7 7 10 7
Abu-abu 8 8 108 8
Putih 9 9 109 9
Emas - - 10-1 5
Perak - - 10-2 10
Tanpa warna - - 10-3 20

Apabila ada 5 gelang, maka kode warna pada resistor tersebut adalah
Gelang1 = angka pertama
Gelang 2 = angka kedua
Gelang 3 = angka ketiga
Gelang 4 = factor pengali
Gelang 5 = toleransi
 
2.3 Kapasitor (kondensator)
Kondensator atau kapasitor adalah suatu komponen listrik/elektronika
yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kondensator diukur dalam Farad.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 6/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

Dimana 1 Farad = 10-3 mF (mili Farad) = 10 -6 µF(mikro Farad) = 10-9 nF(nano


Farad) = 10-12 pF (piko Farad). Kondensator elektrolit mempunyai dua kutub yaitu
  positif dan negative (biopolar)., Sdangkan kondensator kering misalnya
kondensator mika, kondensator kertas tidak membedakan kutub positif dan kutub
negative (non polar). Kode angka dan huruf yang terdapat pada sebuah kondenstor 
menentukan nilai kapasitansi dan tegangan kerjanya.

Tabel 2 Kode angka dan huruf pada kondensator 


Kode angka Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Kode huruf 
(angka pertama) (angka kedua) (Faktor pengali) toleransi
0 - 0 1
1 1 1 101
F=1
2 2 2 102
3 3 3 103 G=2
4 4 4 104 H=
5 5 5 105
6 6 6 106 I=3
7 7 7 107 J=4
8 8 8 108
9 9 9 109 K=5

L = 10
M = 20

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum “ Pengenalan Multitester ”
adalah sebagai berikut :

1. Multitester 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 7/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

2. Baterai 1,5 Volt


3. Resistor 
4. Kapasitor 
3.2 Prosedur Kerja
a. Mengukur tegangan DC
1. Memasang kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang kabel merah ke
lubang V/Ohm.
2. Melihat skala pada multitester pada bagian V (VOLT) ada dua yaitu :
a) DC Volt (Tegangan searah) : Tegangan baterai, tegangan
Output IC power, dsb (terdapat polaritas + dan - ).

  b) AC Volt (Tegangan bolak-balik) : Tegangan PLN, dan


sejenisnya. Umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus
lemah seperti pengukuran ponsel, dll yang dipilih adalah DC Volt.
3. Menghubungkan kedua kabel multitester (lead ) pada kedua kutub dari
 batre yang akan diukur tegangannya.
4. Melihat hasil pengukuran dan catat hasil pengukuran tersebut sesuai
dengan tabel 1.

b. Mengukur tahanan
1. Mengatur skala multitester pada Ohm (Ω).
2. Menghubungkan lead pada masing-masing kaki tahanan (resistor).
3. Melihat hasil pengukuran dan catat hasil pengukuran tersebut
sesuai dengan tabel 2.
c. Mengukur kapasitor
1. Mengatur skala multitester.

2. Menghubungkan lead pada masing-masing kaki kapasitor.


3. Melihat hasil pengukuran dan catat hasil pengukuran tersebut
sesuai dengan tabel 3.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 8/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1 Tabel hasil pengukuran tegangan DC


Jumlah baterai Tegangan hasil Tegangan tertera di
 pengukuran (Volt)  bateerai (Volt)
1 1,6 1,5
2 3,21 3

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 9/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

3 4,81 4,5
4 6,41 6

4.2 Tabel hasil pengukuran tahanan / resistor


  No Warna Nilai tahanan Hasil multimeter 
1 Coklat, hitam, kuning, emas 95 kΩ - 105 kΩ 101,9 kΩ
2 Merah, ungu, orange, emas 25 kΩ - 28,35kΩ 26,5 kΩ
3 Coklat, hitam, hitam, emas 9,8 Ω - 10,2 Ω 10,4 Ω
4 Coklat, hijau, merah, emas 1,425 kΩ - 1,575 kΩ 1,497 Ω
5 Coklat, hitam, hitam, merah, 9,898 kΩ - 10,302 kΩ 9,850 Ω
merah

4.3
Tabel pengukuran kapasitor
Symbol angka Nilai kapasitansi
104 25 V 10. 104 Farad

 Nama : Rkky Triyadi


 NPM : 240110097001

BAB V
PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran terhadap tegangan DC yang


  bersumber dari baterai dan pengukuran nilai tahanan pada resistor serta
menentukan nilai kapasitansi dari kapasitor sesuai dengn symbol yang tertera pada
kapasitor.
Pada pengukuran tegangan DC yang bersumber dari baterai, hasil
  pengukuran multimeter dibandingkan dengan nilai yang tertera pada baterai.
Terdiri atas empat buah baterai dimana pada percobaan pertama satu baterai
diukur tegananya dan didapatkan 1,6 volt menurut multimeter, lebih besar 0,1 volt

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 10/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

daripada yang tertera dalam kemasan baterai. Selanjutnya diukur tegangan 2


  baterai dan hasil pengukuran multimeter didapatkan tegangannya sebesar 3,21
volt yang lebih besar 0,21 volt dari tegangan sebenarnya. Pada pengukuran 3
 baterai, tegangan nya adalah 4,81 lebih besar 0,31 volt dibandingkan dengan
  penjumlahan nilai tegangan yang tertera pada baterai. Pada percobaan terakhir 
dengan pengukuran pada 4 baterai didapatkan tegangan hasi multimeter sebesar 
6,41 volt , lebih 0,41 volt dari jumlah komulatif tegangan yang tertera pada
  baterai. Seharusnya hasil pengukuran dan tegangan yang tertera pada kemasan
sama nilainya namum hasil praktikum berbeda. Penyebabnya karena adanya
 penyimpangan dalam pengukuran akibat dari cara pengukuran yang kurang teliti

atau disebabkan oleh adanya kontak dengan tangan saat proses pengukuran
sehingga mempengaruhi nilai tegangan pada baterai yang diukur.
Percobaan selanjutnya adalah pengukuran nilai tahanan pada resistor, baik 
  pada resistor yang mempunyai gelang 4 dan 5. Kemudian hasil pengukuran
dibandingkan dengan nilai teoritis dengan menggunakan tabel kode warna.
Terdapat 5 resistor yang dikukur dan dihitung hambatannya. Pertama resistor 
yang memiliki warna berturut-turut coklat, hitam, kuning, dan emas. Hasil

 pengukuran multimeter hambatannya sebesar 101,9 kΩ sedangkan berdasarkan


 perhitungan nilai resistor tersebut adalah sebesar 95 kΩ sampai dengan 105 kΩ.
 Nilai pengukuran tersebut termasuk pada interval nilai hasil perhitungan dengan
menggunakan kode warna. Selanjutnya pada resistor kedua dengan memiliki
warna secara berturut-turut merah, ungu, orange, dan emas berdasarkan hasil
  pengukuran multimeter didapatkan nilai tahanan sebesar 26,5 kΩ dan hasil
  perhitungan sebesar 25 kΩ sampai dengan 28,35 kΩ. Hasil pengukuran

multimeter pada resistor kedua ini juga masih pada interval nilai hambatan hasil
 perhitungan sehingga dapat dinyatakan pengukurannya benar. Pada resistor ketiga
dengan warna pada gelang secara berturut-turut adalah coklat, hitam, hitam dan
emas dengan menggunakan multimeter didapatkan nilai hambatannya sebesar 
10,4 kΩ. Nilai ini melebihi interval nilai hambatan hasil perhitungan yang
  berkisar antara 9,8 kΩ sampai dengan 10,2 kΩ.Selanjutnya pada resistor yang
keempat dengan warna secara berturut-turut adalah coklat, hijau, merahm dan
emas nilai hambatannya berdasarkan pengukuran multimeter sebesar 1497 Ω nilai

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 11/14
 

 Nama : Rkky Triyadi


5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

 NPM : 240110097001

ini sesuai dengan nilai perhtungan yang berkisar antara 1425 Ω sampai dengan
1575 Ω. Pada pengukuran terakhir dengan resistor yang bergelang 5 dengan
warna berturut-turut adalah coklat, hitam, hitam, merah, dan merah. Hasil
 pengukuran multimeter nilai tegangannya sebesar 9850 Ω sesuai dengan interval
hasil perhitungan yang berkisar antara 9898 Ω sampai dengan 10302 Ω. Hanya
satu pengukuran yang mengalami penyimpangan dengan hasil perhitungan yaitu
  pada resistor yang ke-3. Hal tersebut dikarena salah pada pengukuran atau
 perhitungan sehingga data keduanya tidak cocok. Ketidak telitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dapat menyebabkan penyoimpangan hasil pengukuran.
Selain itu posisi penguuran yang tidak benar seperti adanya kontak tangan saat

  pengukuran sehingga nilai hamabatan yang dihasilkan lebih tinggi dari nilai
 pengukuran.
Pada percobaan terakhir adalah menetukan nilai kapasitor bersarkan
symbol yang tertera pada kapasitor. Dalam kapasitor tertera 104 25 V arinya
adalah besarnya nilai kapasitansinya adalah 10. 104 farad dan bekerja pada
tegangan 25 volt.

 Nama : Rkky Triyadi


 NPM : 240110097001

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Keimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah sebagai
 berikut:
1. Multimeter dapat mengukur barbagai besaran listrik diantaranya tegangan,
arus, hambatan dan kapasitansi
2. Tegangan pada baterai tidak selalu sama dengan tegangan yang tertera
 pada label kemasannya.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 12/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

3. Kesalahan pengukuran pada multimeter dapat diakibatkan oleh kesalahan


sat menggunakannya atau adanya kontak tangan saat melakukan
  pengukuran sehingga terjadinya penyimpangan hasil pengukuran
multimeter.
4. Nilai tahanan resistor tergantung pada warna gelang yang tertera pada
resistor tersebut.
5. Pengukuran langsung dengan multimeter lebih akurat dibandingkan
dengan menggunakan kode warna.

1.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dalam praktikum ini adalah :


1. Dalam keadaan tidak dipakai, selector sebaiknya pada kedudukan
AC volt pada harga skala cukup besar (misalnya 250 volt). Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pakai yang membahayakan mu
ltimeter.
2. Sebelum mulai mengukur suatu besaran listrik perhatikanlah lebih dahulu
 besaran apakah yang hendak diukur dan kira‐kira berapakah besaranya, k 

mudian pilihlah kedudukan selector dan skala manakah yang akan


dipergunakan. Perhatikan pula polaritas (tanda + dan ‐) Nama
bila perlu.
: Rkky Triyadi
3. Pada waktu mulai melakukan pengukuran arus dan tegangan,
 NPM bila
: 240110097001
tidak dapat dipastikan besarnya arus/ tegangan tersebut, maka mulailah dar 
i batas ukur yang paling besar. Setelah itu selector dapat dipindahkan
ke batas ukur yang lebih rendah untuk memperoleh ketelitian yang lebih b
aik.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 13/14
 

5/10/2018 La pora n Pra ktikum Ele ktronika Industr i Ke 1 - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

Dani Yusuf. Dasar kelistrikan (  Basic Electricity). Hyundai Motor Company

P Dedy. 2011. Modul Penuntun Praktikum. Jatinagor: TMIP-Unpad


Anonym. 2003. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran. Yogyakarta : Fakultas Teknik 
Universitas Negeri Yogyakarta

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-pra ktikum-e le ktronika -industr i-ke -1 14/14

Anda mungkin juga menyukai