Makalah Novel
Makalah Novel
OLEH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Analisis Unsur Fantasi dalam Novel Need Karya Carrie Jones.
1. Bapak Ali Sutan Lubis, S.Pd, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Sibolga.
2. Ibu Radima Napitupulu, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia,
yang memberikan dorongan, serta masukan kepada penulis.
3. Orang tua dan teman-teman yang memberikan masukan, dan bimbingan
kepada penulis.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
A. Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
B. Unsur Fantasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1-2
C. Analisis Unsur Fantasi dalam Novel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2-5
Daftar pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
iii
ISI
A. Analisis
Analisis atau analisa berasal dari kata Yunani kuno “analusis” yang
berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ‘ana’
yang berarti kembali, dan ‘luein’ yang berarti melepas, jika di gabungkan
maka artinya adalah melepas kembali atau menguraikan. Kata analusis ini
di serap ke dalam bahasa inggris menjadi “analysis”, yang kemudian juga
di serap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “analisis”.
Menurut Komaruddin (2001 : 53) analisis merupakan kegiatan
untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat
mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi
maisng-masing dalam satu keseluruhan yang padu.
B. Unsur Fantasi
Pada dasarnya semua yang tidak dapat terjadi di dunia nyata dapat
digolongkan kedalam fantasi. Seperti yang diuraikan dalam buku Fantasy:
The Literature of Subversion yang juga dikutip dari The Game of the
Impossible: A Rhetoric of Fantasy, bahwa fantasi dikatakan sebagai ‘...a
story based on and controlled by an overt violation of what is generally
accepted as possibility’ (Jackson, 1991: 21). Jadi menurutnya fantasi
adalah segala hal yang tidak bisa diterima oleh akal.
Unsur cerita fantasi yang pertama adalah adanya keajaiban,
keanehan, dan kemisteriusan. Fantasi mengungkapkan hal-hal
supranatural, kemisteriusan, dan kegaiban yang tidak ditemui dalam dunia
nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif
yang diciptakan pengarang). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin
terjadi diceritakan dapat terjadi. Tokoh dan latar yang diciptakan
pengarang tidak dapat ditemukan di dunia nyata.
Unsur cerita fantasi yang kedua adalah menggunakan berbagai
latar (tempat dan waktu). Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang
tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi
memiliki kekhasan. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah
dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
Unsur cerita fantasi yang ketiga adalah tokoh yang unik (memiliki
kesaktian). Tokoh dalam cerita fantasi diberi watak dan ciri yang unik
yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-
kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi
pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai
latar waktu.
Unsur cerita fantasi yang keempat adalah tidak dibatasi oleh
realitas atau kehidupan nyata. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi
mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib,
supernatural atau futuristik.
Unsur cerita fantasi yang kelima adalah bahasa. Penggunaan
bahasa dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol sering
ditemukan dalam cerita fantasi. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif,
dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
2
Namun, pendamping raja Pixie bukanlah berasal dari kaum Pixie pula,
melainkan dari kaum manusia biasa, yaitu ibu Zara. Kemisteriusan ini
tidak dijelaskan oleh pengarang tentang mengapa pendamping raja Pixie
berasal dari kaum manusia biasa. Selain itu yang masih menjadi misteri
hingga akhir cerita adalah Zara merupakan keturunan dari seorang
manusia biasa dan raja Pixie namun dikatakan bahwa Zara sama sekali
tidak memiliki gen Pixie dalamm dirinya, yang dimana seharusnya
seorang anak akan memiliki gen ayah dan gen ibu didalam dirinya.
3
berlari dengan sangat cepat, dapat terbang, dan dapat berubah menjadi
orang lain, namun kelemahan Pixie adalah kaum ini tidak dapat masuk
kedalam rumah seseorang jika tidak diberi izin oleh sang pemilik rumah,
maka mereka akan menyamar menjadi seorang kerabat pemilik rumah agar
dapat diizinkan masuk. Teman-teman Zara, Nick, Devyn, dan Issie.
Mereka diceritakan selalu membantu Zara dalam mencari tahu dan
melawan Pixie dengan kesaktian mereka masing-masing. Nick, manusia
serigala keturunan Alpha yang berarti memiliki kekuatan yang sangat kuat,
selalu membantu Zara untuk melawan para Pixie. Devyn, manusia burung,
ia duduk dikursi roda dan tidak dapat berjalan, hingga sering dikucilkan
oleh orang lain yang tidak mengetahui kesaktian Devyn. Issie, seorang
perempuan biasa, dan tidak memiliki kesaktian khusus namun semaksimal
mungkin selalu membantu Zara, Nick, dan Devyn. Betty, nenek Zara
merupakan manusia harimau. Betty termasuk salah satu lawan terberat dari
Pixie. Dengan kemampuan yang dimilikinya, ia dapat melawan raja Pixie.
Ibu Zara merupakan manusia biasa, namun ia adalah sang ratu Pixie. Ia
dengan sukarela memenuhi kebutuhan sang raja Pixie karena tak tega
mendengar berita tentang anak laki-laki yang terus menghilang. Maka, ia
mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan orang lain.
4
Dalam novel ini pengarang banyak menggunakan ragam percakapan. Pada
awal membaca novel ini, pembaca akan merasa sedikit sulit untuk
mengerti kata demi kata yang disusun oleh pengarang karena pada novel
ini banyak ditemukan istilah-istilah yang jarang didengarkan. Seperti nama
phobia-phobia yang selalu digumamkan oleh Zara ketika sedang ketakutan
dan istilah-istilah tentang peri, semacam Elf, Tinkerbell, dan peri lainnya.
Meski banyak bahasa yang jarang didengarkan, namun tidak akan
mengurangi ketertarikan dalam membaca novel Need karya Carrie Jones.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://mauliarasyifa.blogspot.com/2012/12/resensi-novel-need-karya-
carrie-jones.html. Sabtu,20 Oktober 2018
http://kombasasin.blogspot.com/2011/01/fenomena-mahkluk-fantasi-
sebagai-tokoh.html. Rabu, 24 Oktober 2018
https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/revisi-analisa-karya-sastra/.
Rabu,20 Oktober 2018
https://www.inirumahpintar.com/2016/09/pengertian-ciri-umum-jenis-
jenis-cerita-fantasi.html. Sabtu,24 Oktober 2018
http://www.academia.edu/19284771/analisis_novel. Rabu,10 Oktober
2018