Anda di halaman 1dari 50

PENGANTAR AGEN PENYAKIT

SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH :

IINAAS ADZKIYA TSANI

25010114130219

KELAS C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014
DISCOVERY LEARNING

Teori Segitiga Epidemiologi (Gordon)

1. Segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyebab


penyakit yaitu manusia (host), penyebab (agent), dan lingkungan
(environment). Model ini menekankan adanya analisis dan pemahaman
masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi ketika tidak adanya
keseimbangan antara ketiganya.
Sumber : Intisari Epidemiologi, H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes,
Heldhi B.Kristiawan,SKM
2. Perubahan dari salah satu faktor akan merubah keseimbangan antara mereka,
yang berakibat atau berkurangnya penyakit yang bertambah atau
berkurangnya penyakit yang bersangkutan.
Sumber : Buku Pengantar Metoda Epidemiologi, Bambang Sutrisna
3. Menggambarkan relasi tiga komponen penyebab penyakit seperti pejamu,
agent dan lingkungan.
4. Model tradisional epidemiologi atau segitiga epidemiologi dikemukakan oleh
Gordon dan La Richt (1950), menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya
penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu host, agent,
dan environment. Gordon berpendapat bahwa :
 Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab)
dan manusia (host)
 Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristik
agent dan host (baik individu / kelompok)
 Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi dalam
interaksi akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari
lingkungan (lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologi)
5. Model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen
penyakit yaitu manusia (Host), penyebab (Agent), dan lingkungan
(Environment).
Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282739-
T%20Yeni%20Iswari.pdf
Pengertian Host

1. Seseorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit atau sakit
tertentu
Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282739-T%20Yeni%
20Iswari.pdf
2. Hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia :
 Umur, Jenis kelamin, ras, kelompok etnik/suku, hubungan keluarga
 Bentuk anatomis tubuh
 Fungsi fisiologis atau faal tubuh
 Status kesehatan, termasuk status gizi
 Keadaan imunitas dan respon imunitas
 Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial
 Pekerjaan, dll.
Sumber : Intisari Epidemiologi, H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes,
Heldhi B.Kristiawan,SKM
3. Penjamu terutama manusia dibagi dalam dua kelompok sifat utama yakni :
 Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu seperti :
 Umur, jenis kelamin, ras, dan keturunan
 Bentuk anatomis tubuh
 Fungsi fisiologis atau faal tubuh
 Keadaan imunitas serta reaksi tubuh terhadap berbagai unsur dari luar
maupun dari dalam tubuh sendiri
 Kemampuan interaksi antara pejamu dengan penyebab secara biologis
 Status gizi dan status kesehatan secara umum
 Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti :
 Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama, dan hubungan
keluarga serta hubungan sosial kemasyarakatan
 Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk hidup sehat
Sumber : Dasar Epidemiologi, Prof. Dr. Noor Nasri Noor, M.P.H.
4. Manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan antropoda yang
menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan pernyakit
Sumber : http://www.scribd.com/doc/99419567/Epidemilogic-Triangle

Pengertian Agent

1. Suatu unsur, organisme hidup atau infektif yang dapat menyebabkan


terjadinya suatu penyakit
Sumber : M.N Bustan, 2006
2. Agent bersifat biologis, kimia, fisika, mekanis atau psikologis
Sumber : Efendi & Makhfudli, 2009

Pengertian Environment

1. Unsur yang memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan


terjadinya proses interaksi antara penjamu (Host) dengan unsur penyebab
(Agent) dalam proses terjadinya penyakit
Sumber : Dasar Epidemiologi, Prof. Dr. Noor Nasri Noor, M.P.H.
2. Agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme
Sumber : Intisari Epidemiologi, H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes,
Heldhi B.Kristiawan, SKM
3. Sangat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme
Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282739T%20Yeni
%20Iswari.pdf
4. Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya
penyakit, hal ini karena faktor ini datangnya dari luar atau bisa disebut
dengan faktor ekstrinsik.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/99419567/Epidemilogic-Triangle
5. Yang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan
oleh mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll),
unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang
ditentukan
Sumber : http://www.scribd.com/doc/99419567/Epidemilogic-Triangle

Ketidakseimbangan Host, Agent, dan Environment

1. Interaksi antara ketiga unsur tersebut terjadi gangguan yang dapat


menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Pencegahannya :
 Unsur Penyebab (Agent) :
Kejadian penyakit disebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama –
sama mendorong terjadinya penyakit.
 Unsur Pejamu (Host) :
Unsur pejamu (host) terutama pejamu manusia dapat dibagi dalam dua
kelompok sifat utama, yakni sifat yang erat hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk biologis dan sifat manusia sebagai makhluk sosial
 Unsur Lingkungan (Environment) :
Proses interaksi antara pejamu dengan unsur penyebab dalam proses
terjadinya penyakit.
Sumber : Dasar Epidemiologi, Prof. Dr. Noor Nasri Noor, M.P.H.
2. Perubahan salah satu komponen yang mengubah keseimbangan interaksi
ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau berkurangnya
penyakit. Hubungan antara agent, host, dan environment dalam menimbulkan
suatu penyakit amat kompleks.
Sumber : Intisari Epidemiologi, H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes,
Heldhi B.Kristiawan, SKM

Macam – macam agen :

A. Agen Biologik
» Protozoa
Protozoa merupakan Mikroorganisme uniselular
Contoh :

Malaria

Definisi
Penyakit malaria adalah sebutan untuk sejenis penyakit menular yang
disebabkan oleh parasit plasmodium akibat gigitan nyamuk anopheles
betina yang kemudian menyerang sel-sel darah merah. Penyakit malaria
banyak berjangkit di negara-negara dengan iklim tropis dan subtropis,
karena disitu parasit plasmodium mudah berkembang biak. Parasit
plasmodium sebagai penyebab utama penyakit malaria. Penyakit malaria
dibagi menjadi empat spesies, yakni :
1. Plasmodium vivax
2. Plasmodum falciparum
3. Plasmodium ovale
4. Plasmodium malariae
Plasmodium falciparum adalah jenis yang paling ganas karena dapat
menyebabkan infeksi akut yang berujung dengan kematian. Satu jenis
plasmodium lainnya yaitu Plasmodium knowlesi kebanyakan ditemukan
pada kera atau orang utan.

Nyamuk yang menyebarkan parasit plasmodium ini adalah


nyamuk anopheles betina. Saat anopheles menggigit orang yang telah
terinfeksi plasmodium, maka nyamuk akan membawa parasit tersebut
kedalam tubuhnya sendiri. Kemudian ketika nyamuk tersebut menggigit
orang lain yang baru, maka nyamuk akan menularkan parasit kedalam
darah orang baru tersebut. Demikian seterusnya. Nyamuk
anopheles mampu membawa parasit plasmodium dalam tubuhnya selama
satu minggu. Selain melalui nyamuk anopheles, penularan penyakit
malaria bisa juga melalui transfusi darah, jarum suntik, maupun
transplantasi organ tubuh. Demikian juga penyakit malaria dapat
ditularkan oleh ibu hamil kepada bayinya.

Gejala
Gejala penyakit malaria terbagi dua, yaitu :
 Gejala penyakit malaria yang ringan
Demam menggigil disertai sakit kepala, badan terasa lemah, mual /
muntah tidak ada nafsu makan, pucat karena kurang darah, pada anak
biasanya ditandai dengan diare.
 Gejala penyakit malaria yang berat
Kehilangan kesadaran, demam tinggi, kejang-kejang, nafas tersengal,
sering muntah, kuning pada mata, urine berwarna teh tua, serta pingsan
sampai koma.

Pencegahan
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan secara eksternal dan
internal.
 Pencegahan secara eksternal misalnya memasang kelambu saat hendak
tidur, membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk, serta pemakaian
obat nyamuk semprot dan obat nyamuk bakar.
 Pencegahan secara internal, adalah dengan obat-obatan yang biasa
digunakan untuk mengobati penyakit malaria. Masing-masing obat
memiliki aturan pemakaian yang berbeda-beda. Demikian pula dengan
pemakaiannya pada kondisi masing-masing pasien. Harap selalu
konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh keterangan yang lebih
akurat.

Trypanosomiasis

Penyebab
Trypanosoma cruzi ,protozoa yang menginfeksi manusia sebagai
hemoflagelata atau sebagai parasit intraseluler.
Penularan
Vektor penghisap darah yang terinfeksi misalnya species Reduviidae (kutu
berhidung mancung, kissing bugs), terutama berbagai species dari genera
Triatoma, Rhodnius, Panstrongylus pada kotorannya ditemukan
trypanosoma. Kutu ini membuang kotorannya pada saat mereka
menghisap darah manusia atau mamalia lain sehingga terinfeksi karena
kotoran segar dari serangga yang terinfeksi tersebut.Penularan dapat juga
terjadi melalui transfusi darah.

Pencegahan :
 Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan
dan cara-cara pencegahannya.
 Lakukan penyemprotan berkala dengan insektisida dengan efek residual
terhadap rumah yang konstruksinya tidak sehat dan rumah yang beratap
rumbia untuk membunuh vektor. Vektor juga dapat dibunuh dengan
fumigan yang ditaruh dalam kontainer.
 Membangun dan memperbaiki lingkungan permukiman untuk
menghilangkan tempat perindukan vektor dan tempat berkembang
biaknya binatang reservoir.
 Gunakan kelambu, pada rumah yang ada vektornya.
 Lakukan skrining terhadap darah dan organ tubuh dari donor yang
pernah tinggal atau datang/berasal dari daerah-daerah endemis dengan
menggunakan tes serologis yang tepat untuk mencegah penularan
melalui tranfusi dan transplantasi, sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku di negara-negara Amerika Selatan. Menambahkan gentian
violet (25 ml gentian violet 5.0% per 500 ml darah 24 jam sebelum
digunakan) dapat mencegah penularan.
Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/ JUR.PEND.
BIOLOGI/196812012001122RITA_SHINTAWATI/E_LEARN_PARA
SIT/TRYPANOSOMA.pdf
Amoebiasis

Amoeba  amoebiasis
Entamoeba histolityca adalah parasit yang berbeda dengan E. hartmanni,
Escherishia coli atau protozoa saluran pencernaan lainnya.
Membedakan E. histolityca patogen dengan organisme non-patogen yang
secara morfologis sama yaitu E. dispar didasarkan pada perbedaan
imunologis dan pola isoenzim nya. Ada 9 patogen dan 13 nonpatogen
zymodemes (yang di klasifikasikan sebagai E. dispar) telah diidentifikasi
dan di isolasi dari 5 benua. Kebanyakan kista yang ditemukan dalam tinja
orang tanpa gejala adalah E. dispar.

Toksoplasmosis

Toxoplasma gondii  toxoplasmosis


Toxoplasmosis atau sering hanya disebut penyakit toxo merupakan
penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Dalam banyak
kasus, infeksi pada manusia terjadi terutama setelah parasit tersebut
tertelan. Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, tetapi
penyakit ini memiliki potensi untuk menyebabkan masalah serius pada
beberapa orang, terutama pada mereka yang mengidap penyakit
immunodepressed dan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan
keguguran.

» Metazoa
Mikroorganisme parasitik multiseluler
Contoh :

Trikhinosis

Trichuris trichuria  trikhinosis


Manusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkannya
disebut trikularis. Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di
sekum, akan tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi
berat, terutama pada anak, cacing ini tersebar di seluruh kolon dan rektum.
Kadang- kadanag terlihat di mukosa rektum yang mengalami prolapsus
akibat mengejannya penderita pada waktu defekasi. Penderita terutama
dengan infeksi Trichuris yang berat dan menahun, menunjukkan gejala-
gejala nyata seperti diare yang sering diselingi dengan sindrom disentri,
anemia, berat badan turun, dan kadang- kadang disertai prolapsus rektum.
Sumber : Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga, Prof. Dr. Sri
S.Margono, 1998, Jakarta, Balai Penerbit FK UI

Askariasis

Penyebab
Salah satu penyebab infeksi cacing usus adalah Ascaris lumbricoides atau
lebih dikenal dengan cacing gelang yang penularannya dengan perantaraan
tanah (“Soil Transmited Helminths”). Infeksi yang disebabkan oleh cacing
ini disebut Ascariasis. Ascaris lumbricoides merupakan cacing bulat besar
yang biasanya bersarang dalam usus halus. Adanya cacing didalam usus
penderita akan mengadakan gangguan keseimbangan fisiologi yang
normal dalam usus, mengadakan iritasi setempat sehingga mengganggu
gerakan peristaltik dan penyerapan makanan. Cacing ini merupakan
parasit yang kosmopolit yaitu tersebar diseluruh dunia, lebih banyak di
temukan di daerah beriklim panas dan lembab. Di beberapa daerah tropik
derajat infeksi dapat mencapai 100% dari penduduk. Pada umumnya lebih
banyak ditemukan pada anak-anak berusia 5 – 10 tahun sebagai host
(penjamu) yang juga menunjukkan beban cacing yang lebih tinggi
(Haryanti, E, 1993).

Siklus Hidup dan Cara Penularan


Manusia merupakan satu-satunya hospes definitif Ascaris lumbricoides,
jika tertelan telur yang infektif, maka didalam usus halus bagian atas telur
akan menetas dan melepaskan larva infektif (larva rhabditiform) dan
kemudian menembus dinding usus masuk kedalam vena portae hati,
mengikuti aliran darah masuk kejantung kanan dan selanjutnya keparu-
paru dengan masa migrasi berlangsung selama 1 – 7 hari. Larva tumbuh
didalam paru-paru dan berganti kulit sebanyak 2 kali, kemudian keluar
dari kapiler, masuk ke alveolus dan seterusnya larva masuk ke bronkus,
trakhea, laring dan kemudian ke faring, berpindah ke oesopagus dan
tertelan melalui saliva atau merayap melalui epiglotis masuk kedalam
traktus digestivus dan berakhir sampai kedalam usus halus bagian atas,
larva berganti kulit lagi menjadi cacing dewasa. Umur cacing dewasa kira-
kira satu tahun, dan kemudian keluar secara spontan bersama tinja.
Siklus hidup cacing ini mempunyai masa yang cukup panjang, dua bulan
sejak infeksi pertama terjadi, seekor cacing betina mulai mampu
mengeluarkan 200.000 – 250.000 butir telur setiap harinya, waktu yang
diperlukan adalah 3 – 4 minggu untuk tumbuh menjadi bentuk infektif.
Menurut penelitian stadium ini merupakan stadium larva, di mana telur
tersebut keluar bersama tinja manusia dan diluar akan mengalami
perubahan dari stadium larva I sampai stadium III yang bersifat infektif .
Telur-telur ini tahan terhadap pengaruh cuaca buruk, berbagai desinfektan
dan dapat tetap hidup bertahun-tahun di tempat yang lembab. Telur-telur
ini tahan terhadap pengaruh cuaca buruk, berbagai desinfektan dan dapat
tetap hidup bertahun-tahun di tempat yang lembab. Didaerah
hiperendemik, anak-anak terkena infeksi secara terus-menerus sehingga
jika beberapa cacing keluar, yang lain menjadi dewasa dan menggantikan-
nya. Apabila makanan atau minuman yang mengandung telur ascaris
infektif masuk kedalam tubuh maka siklus hidup cacing akan berlanjut
sehingga larva itu berubah menjadi cacing. Jadi larva cacing ascaris hanya
dapat menginfeksi tubuh melalui makanan yang tidak dimasak ataupun
melalui kontak langsung dengan kulit (Soedarto, 1991).
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Berdasarkan siklus hidup cacing dan sifat telur cacing ini, maka upaya
pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat guna,
Hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti:
 Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
 Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan serta
sesudah buang air besar, tangan dicuci terlebih dahulu dengan
menggunkan sabun.
 Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan,
hendaklah
dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat.
 Sebaiknya makan makanan yang dimasak.
 Biasakan memakai jamban/WC.
 Mengadakan kemotrapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah
endemik ataupun daerah yang rawan terhadap penyakit askariasis.
2. Pengobatan penderita
Bila mungkin, semua yang positif sebaiknya diobati, tanpa melihat
beban cacing karena jumlah cacing yang kecilpun dapat menyebabkan
migrasi ektopik dengan akibat yang membahayakan. Untuk pengobatan
tentunya semua obat dapat digunakan untuk mengobati Ascariasis, baik
untuk pengobatan perseorangan maupun pengobatan massal. Beberapa
obat yang sering dipakai seperti: piperazin, minyak chenopodium,
hetrazan dan tiabendazol menimbulkan efek samping dan sulitnya
pemberian obat tersebut. Oleh karena adanya efek samping tersebut
maka obat cacing yang sekarang dipakai berspektrum luas, lebih aman
dan memberikan efek samping yang lebih kecil dan mudah
pemakaiannya (Soedarto, 1991).
Adapun obat yang sekarang ini dipakai dalam pengobatan adalah:
 Mebendazol
 Pirantel Pamoat
 Levamisol Hidroklorida.
 Garam Piperazin.
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/19104/
ikm-jun200711%20(12).pdf

Schistosomiasis

Definisi
Schistosomiasis (juga dikenal sebagai bilharzia,bilharziosis atau demam
siput) adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh beberapa spesies
kebetulan dari genus Schistosoma.Meskipun memiliki tingkat kematian
rendah, schistosomiasis sering adalah penyakit kronis yang dapat merusak
organ-organ internal dan, pada anak-anak, mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan kognitif.

Gejala
Di atas segalanya, schistosomiasis adalah penyakit kronis. Banyak infeksi
subclinically gejala, dengan anemia ringan dan kekurangan gizi yang
umum di daerah endemik. Schistosomiasis akut (demam Katayama itu)
dapat terjadi minggu setelah infeksi awal, khususnya oleh''S.
mansoni''dan''S. japonicum''. Manifestasi meliputi:
 Sakit perut
 Batuk
 Diare
 Eosinofilia - granulocyte eosinofil yang sangat tinggi (sel darah putih)
menghitung.
 Demam
 Kelelahan
 Hepatosplenomegali - pembesaran baik hati dan limpa.
 Luka kelamin - lesi yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
HIV. Lesi disebabkan oleh Schistosomiasis dapat terus menjadi
masalah setelah pengendalian infeksi Schistosomiasis itu sendiri.
Pengobatan dini, khususnya anak-anak, yang relatif murah, mencegah
pembentukan luka.
 Kulit gejala: Pada awal infeksi, gatal ringan dan dermatitis papular kaki
dan bagian lainnya setelah berenang di sungai tercemar mengandung
serkaria.
Kadang-kadang lesi sistem saraf pusat terjadi: penyakit granulomatosa
serebral dapat disebabkan oleh ektopik''S. japonicum''telur di otak, dan lesi
granulomatosa sekitar telur ektopik di sumsum tulang belakang dari''S.
mansoni''dan''S. ''haematobium infeksi dapat mengakibatkan myelitis
melintang dengan paraplegia lembek.
Melanjutkan infeksi dapat menyebabkan reaksi granulomatosa dan fibrosis
pada organ yang terkena, yang dapat mengakibatkan manifestasi yang
meliputi:
 Poliposis kolon dengan diare berdarah (''Schistosoma mansoni
kebanyakan);
 Hipertensi portal dengan hematemesis dan splenomegali (''S.
mansoni'',''S. japonicum'');
 Sistitis dan ureteritis (''S. haematobium'') dengan hematuria, yang dapat
berkembang menjadi kanker kandung kemih;
 Hipertensi paru (''S. mansoni'',''S. japonicum'', lebih jarang''S.
haematobium'');
 Glomerulonefritis, dan sistem saraf pusat lesi.Kanker Kandung Kemih
diagnosis dan kematian umumnya meningkat di daerah yang terkena.

» Bakteri
Mikroorganisme uniselular
Contoh :

Turbekulosis

Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis yaitu sebagian dari organisma kompleks
termasuklah M. bovis dan M.africanum (Innes JA, Reid PT, 2005).

Penyebab
Penyakit Tuberkulosis adalah disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis).

Penularan
Transmisi basil Mycobacterium ini adalah melalui manusia, kecuali untuk
M.bovis (Varaine F., Henkens M. & Grouzard V., 2010). Sumber
penularan adalah penderita TB BTA positif. Menurut Rachmand Y.N.
(2008) dan Schiffman. G (2010), sewaktu batuk atau bersin, kuman akan
tersebar ke udara dalam bentuk droplet ataupun percikan dahak. Droplet
yang mengandungi kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pernapasan, orang lain dapat terinfeksi. Selama kuman TB masuk ke
dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat
menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran
darah, sistem saluran limfe, saluran napas atau penyebaran langsung
kebagian-bagian tubuh lainnya. Banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
paru menentukan daya penularan dari seorang penderita. Makin tinggi
derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut.
Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka
penderita tersebut dianggap tidak menular. Konsentrasi droplet dalam
udara dan lamanya menghirup udara tersebut menentukan kemungkinan
seseorang terinfeksi TB (Saroso S., 2005).

Faktor Resiko
 Usia
 Jenis kelamin
 Tingkat pendidikan
 Kebiasaan merokok
 Kepadatan hunian kamar tidur
 Kondisi tempat yang ditinggali
 Kondisi ekonomi
 Status gizi
Sumber :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21591/4/
Chapter%20II.pdf

Salmonellosis

Definisi
Salmonella typhi (5. typhi) disebut juga Salmonella choleraeszls serovar
typhi, Salmonella serovar typhi , Salmonella enterica serovar typhi (Holt,
et al., 1994 dan Anonimous, 2001). S. typhi adalah strain bakteri yang
menyebabkan terjadinya demam tipoid.

Gejala
Demam tinggi pada minggu ke 2 dan ke 3, biasanya dalam 4 minggu
gejala tersebut telah hilang, meskipun kadang-kadang bertambah lebih
lama. Gejala yang lain yang sering ditemukan adalah anoreksia, malaise,
nyeri otot, sakit kepala, batuk, bradikardia (slow heart rate) dan konstipasi.
Selain itu dapat dijumpai adanya pembesaran hati dan limpa, bintik rose
sekitar umbilicus yang kemudian diikuti terjadinya ulserasi pada Peyer
patches pada daerah ilium, yang kemudian diikuti terjadinya perdarahan
kerena terjadi perforasi. Masa inkubasi demam tipoid umumnya l-3
minggu, tetapi bisa lebih singkat yaitu 3 hari atau lebih lama sampai
dengan 3 bulan, waktu inkubasi sangat tergantung pada kuantitas bakteri
dan host factor serta karakteristik strain
bakteri yang menginfeksi. (Maier, et al., 2000; Anonimous, 2001)

Pencegahan
Untuk pencegahan terjadinya infeksi oleh .9. typhi dengan mencegah
terjadinya kontaminasi makanan dan air oleh binatang pengerat atau
binatang lain, selain itu pencegahan yang paling efektif dengan mencegah
terjadinya awal infeksi yaitu dengan vaksinasi.

Tetanus

Definisi
Suatu penyakit yang disebabkan oleh toksi (racun) yang dihasilkan oleh
bakteri Clostridium tetani. Toksin ini menyebabkan otot-otot tubuh
menjadi kaku dan berkontraksi dengan sendirinya (spasme)

Penyebab
Penyebab tetanus adalah bakteri anaerob Clostriduim tetani. Clostridium
tetani terdapat pada tanah dan kotoran (feces) binatang. Bakteri tetanus
bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terkontaminasi tanah atau
feces (terutama jika luka tidak dibersihkan dengan baik) dan luka tusuk
akibat jarum yang tidak steril, misalnya pada pemakai obat-obat sunti
terlarang atau tatto. Ketika tidak terdapat oksigen pada jaringan yang mati,
spor tetanus bertambah banyak dan menghasilkan toksin yang kemudian
menyebar ke seluruh tubuh, menyebabka hambatan dalam hantaran saraf
sehingga terjadi kekakuan pada tubuh.
Adakalanya tetanus terjadi ketika rahim mngalami kerusakan akibat
melahirkan atau aborsi. Pada negara-negara berkembang, tetanus dapat
terjadi pada bayi baru lahir (tetanus neonatorum), akibat adanya
kontaminasi tanah ke pusar bayi.

Gejala
Gejala-gejala biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi,
tetapi bisa juga timbul 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi.
Biasanya tidak terjadi demam. Otot-otot berkontraksi dengan sendirinya
(spasme) dan menjadi kaku.Spasme biasanya dimulai di rahang,
menyebabkan mulut menjadi sulit dibuka (trismus), dan juga pada
tenggorokan, menyebabkan ekspresi penderita seperti menyeringai dengan
kedua alis yang terangkat.
Otot-otot punggung berkontraksi, sehingga punggung menjadi
melengkung. Spasme dari otot-otot sfingter menyebabkan pernderita
menjadi sulit untuk buang air besar dan juga berkemih. Penderita dapat
mengalami peningkatan detak jantung, keringat yang berlebihan, dan
demam tinggi. Gangguan-gangguan yang ringan, misalnya suara berisik
atau goncangan, dapat memicu spasme otot di sleuruh tubuh, yang terasa
nyeri. Pada kasus yang harang, spasme otot bisa hanya terbatas pada
kelompok otot di dekat luka. Bahkan pada kasus yang berat, penderita
dapat sadar penuh. Selama terjadi kejang di seluruh tubuh, penderita tidak
dapat berbicara karena spasme pada otot-otot dada dan tenggorokan. Hal
ini juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan sehingga penderita
dapat terjadi kekurangan oksigen.

Pencegahan
Vaksinasi adalah jauh lebih baik darpada mengobati. Pada anak-anak,
vaksin yang diberikan sebagai bagian dari vaksi DPT (Difteri, Pertusis,
Tetanus). Vaksinasi saat masa kanak-kanak dan vaksin ulangan setiap 10
tahun saat dewasa dapat mencegah terjadinya tetanus. Untuk itu, infeksi
biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak mendapatkan vaksinasi
tetanus atau tidak mendapatkan vaksinasi ulang (booster).
Setiap luka, terutama luka tusuk yang dalam, harus dibersihkan dengan
seksama, karena kotoran dan jaringan yang mati akan mempermudah
pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.

Difteria

Definisi
Difteria adalah penyakit yang jarang terjadi, biasanya menyeran remaja
dan orang dewasa. penyakit difteria ini di sebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae. Difteria berasal dari bahasa Yunani, dphtera
= leather hide = kulit yang tersembunyi. Penyakit ini memiliki dua bentuk,
yaitu :
1. Tipe respirasi, yang disebabkan oleh strain bakteri yang memproduksi
toksin (toksigenik).
2. Tipe kutan, yang disebabkan oleh strain toksigenik maupun yang non
toksigenik
Tipe respirasi biasanya mengakibatkan gejala berat sampai meninggal,
sedangkan tipe kutan umumnya ringan dengan peradangan yang tidaak
khas, sehingga tidak lagi dilaporkan dalam program penanggulangan.
Eksotosin yang diproduksi oleh bakteri merupakan suatu protein yang
tidak tahan terhadap panas dan cahaya. Bakteri dapat memproduksu toksin
bila terinfeksi oleh bakteriofag yang mengandung toksigen.

Gejala
Terdapat peradangan pada tenggorok, demam yang tidak tinggi, dan
pembengkakan leher (khas difteria : ‘bull-neck’). Terjadi pembentukan
membran (pseudomembrane) keputihan pada tenggorok atau tonsil yang
mudah berdarah bila dilepas. Peradangan dapat menyebabkan kematian
dengan menyumbat salurn napas. Komplikasi dapat terjadi karena efek
toksin dari kuman yang menyerang saraf menyebabkan kelumpuhan, dan
menyerang jantung menyebabkan miokarditis.
Corynebacterium diphtheriae berisifat toxin-mediated disease yang
membentuk membran/selaput pada nasofaring (pseudomembrane) dan
toksin dapat menyebar ke dalam aliran darah yang bisa mengakibatkan
miokarditis, neuritis, trombositopenia, dan proteinuria.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Kolera
Definisi
Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus bersifat
akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk
kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya)
pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah
yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa
hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah
hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan
dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak akurat. Pemberian air
minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera
membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau
bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Sebenarnya Kolera adalah penyakit yang dapat diobati dengan mudah,
Kebersihan dan menjaga kebersihan sangat diperlukan. Karena hal ini
terutama yang menonjol di negara-negara miskin, mendidik orang di
negara-negara berkembang tentang kebersihan jalan akan ikut dalam
pengendalian dan pemberantasan penyakit ini.

Penyebab
 Paparan kebersihan yang buruk
 Makan makanan mentah atau kerang
 Kekurangan asam klorida dapat meningkatkan kerentanan

Penularan Vibrio cholerae


1. Seseorang bisa mendapatkan kolera dengan minum air atau makan
makanan tercemar dengan Vibrio cholerae. Sumber kontaminasi Vibrio
cholerae, selama epidemi, biasanya tinja orang yang terinfeksi.
Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah dengan pengobatan
yang tidak memadai limbah dan air minum.
2. Vibrio cholerae juga dapat hidup dalam lingkungan payau (air asin)
sungai dan perairan pesisir. Ketika dimakan mentah, kerang telah
menjadi sumber bakteri Vibrio cholerae, dan beberapa orang di
Amerika Serikat terjangkit kolera setelah makan kerang mentah atau
kurang matang dari Teluk Meksiko.
3. Karena Vibrio cholerae tidak mungkin menyebar langsung dari satu
orang ke orang lain, kontak biasa dengan penderita tidak risiko untuk
menjadi sakit.
4. Setelah Vibrio cholerae yang tertelan, bakteri perjalanan ke usus kecil
di mana mereka mulai berkembang biak. Penyebab utama diare berair,
gejala kolera karakteristik, adalah ketika Vibrio cholerae mulai
memproduksi racun mereka.
5. Dalam rangka mengembangkan gejala kolera, seseorang perlu menelan
banyak Vibrio cholerae. Jumlah yang dibutuhkan menurun pada mereka
yang menggunakan antasida (atau siapa yang baru saja dimakan
makan), ketika asam di lambung dinetralkan.
6. Penyakit dapat menyebar lebih lanjut jika orang yang terinfeksi
mulai menggunakan sumber air kotor untuk membersihkan diri mereka
sendiri dan untuk buang dari limbah.

Pencegahan
1. Direbus atau hanya minum air murni
2. Hindari makan makanan mentah
3. Hindari makan makanan mentah dan kerang
4. Hindari salad
5. Sanitasi dan sistem pemurnian air yang akan dimonitor
6. Sayuran dan buah-buahan harus dicuci dengan larutan kalium
permanganat
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Sifilis
Definisi
Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum ,
yang merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik . selama perjalanan
penyalit ini dapat menyerang seluruh organ tubuh.

Penyebab
 Penyebab sifilis adalah treponema pallidium, yang ditularkan ketika
hubungan seksual dengan cara kontak langsung dari luka yang
mengandung treponema.
 Treponema dapat melewati selaput lendir yang normal atau luka pada
kulit. 10-90 hari sesudah treponema memasuki tubuh, terjadilah luka
pada kulitprimer (chancre atau ulkus durum).

Pencegahan
Tidak ada vaksin untuk mencegah terjangkitnya sifilis. Pencegahan dapat
dilakukan dengan :
 Tidak berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit
sifilis
 Tidak berganti-gantipasangan
 Penyuluhan mengenai bahaya penyakit menular seksual (PMS) pada
Masyarakat
 Pemeriksaan darah pada ibu hamil melalui STS (Serological Test for
Syphilis) untuk menghindari terjadinya congenital sifilis.
Sifilis tidak menular melalui pelukan, makan menggunakan peralatan
makan yang sama, jabat tangan dan dudukan toilet (Anonim,2007).
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

» Virus
parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis
Contoh :

Influenza
Definisi
Influenza atau flu adalah penyakit menular burung dan mamalia yang
disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae yang menyerang
saluran napas. Virus flu menyerang sel- sel permukaan saluran napas.
Jaringan menjadi bengkak dan meradang. Namun, meskipun rusak
jaringan ini akan sembuh dalam beberapa minggu. Masa penularan hingga
terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan
hewan atau orang yang influenza.

Gejala
 Demam mendadak
 Asma
 Pilek
 Sakit kerongkongan
 Batuk
 Sakit otot dan sakit kepala
 Bersin- bersin
 Diare
 Dan dalam kasus berat influenza juga dapat menyebabkan terjadinya
pneumonia yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-
anak dan orang berusia lanjut.

Penanganan
Penanganan yang dapat diberikan pada penderita influenza adalah diobati
dengan minum obat generik yang ada di warung atau yang dianjurkan
dokter, istirahat yang cukup, dan banyak minum air putih dalam beberapa
hari akan pulih kembali. Dalam kasus berat harus segera dibawa ke rumah
sakir dan diberi penanganan khusus dari rumah sakit.

Pencegahan
 Hindari orang yang sedang flu
 Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun
 Hiruplah udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk
 Tingkatkan sistem imunitas dengan makanan yang bergizi dan olahraga
yang teratur, dan istirahat yang cukup.
Sumber : Sinta Sasika Novel, S.Si. 2010. Ensiklopedi Penyakit,
Familia Yogyakarta

Rabies

Definisi
Rabies adalah suatu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat. Karena
gejalanya yang khas, yaitu penderita menjadi takut air, penyakit rabies
sering kali disebut hidrofobia. Rabies sebenarnya merupaan penyakit
hewan berdarah panas yang ditularkan kepada manusia. Meskipun angka
kesakitannya relatif rendah, penyakit ini menjadi perhatian dunia karena
kefatalannya yang sangat tinggi (hampir 100%). Hal ini menyebabkan
kejadian rabies merupakan teror bagi penderita dan dokter.

Gejala
1. Pada manusia
Gejala awal biasanya tidak jelas. Pasien merasa tidak enak dan gelisah.
Gejala yang menonjol adalah rasa nyeri, panas, dan gatal disekitar
luka, kemudian bisa diikuti kejang, sakit kepala, demam, dan sulit
menelan. Apabila terjadi kelumpuhan otot pernafasan maka penderita
dapat terancam meninggal. Gejala khas lainnya adalah hidrofobia,
yaitu ketakutan penderita terhada[ air yang bisa sampai tejadi kejadng
bila berdekatan dengan air. Gejala aerofibia dapat juga terjadi yaitu
rangsangan aliran udara seperti dari kipas angin pada muka pasien
yang dapat menyebabkam spasme.
2. Pada hewan (anjing peliharaan)
Hewan terinfeksi mengeluarkan banyak liur karena sulit menelan.
Sering kali anjing menjepit ekor di antara kedua kakinya, bertingkah
laku aneh seperti tidak mengenal majikannya, dan anjing yang biasa
keluar malam akan lebih sering keluar pada siang hari. Anjing yang
tadinya jinak bisa menjadi ganas. Anjing menyerang apa saja yang
bergerak dan takut tehadap air (hidrofobia).
Bila terdapat tanda-tanda di atas, maka kemungkinan besar terkena
rabies, dan anjing tersebut harus segera dibawa ke laboraturium agar
diotopsi untuk memastikan diagnosis. Apabila anjing masih hidup,
maka anjing tersebut tidak terkena rabies
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

Definisi
Servere acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrome pernapasan
akut berat adalah sindrom akibat infeksi virus pada paru yang bersifat
mendadak dan menunjukkan gejala gangguan pernapasan pada pasien
yang mempunyai riwayat kontak dengan pasien SARS.

Gejala
 Demam mendadak >38OC
 Batuk
 Sesak napas/sukar bernapas/napas pendek
 Sakit kepala, kaku otot, anoreksia, lemah, bercak merah pada kulit,
bingung, diare.
Gejala tersebut tidak khas dan mirip seperti gejala flu lainnya, tetapi secara
cepat gejala menjadi berat dan pasien dapat meninggal karena terjadi
peradangan paru (pneumonia). Masa inkubasinya selama 2-10hari.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

HIV-AIDS

Definisi
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan
gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh; bukan penyakut
bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh
human immunodeficiency virus (HIV). Penyakit ini telah menjadi masalah
internasional karena dalam waku yang relatif singkat terjadi peningkatan
jumlah pasien dan semakin melanda banyak negara. Sampai saat ini belum
ditemukan vaksin atau obat yang relati efektif untuk AIDS sehingga
menimbulkan keresahan di dunia.

Gejala klinis
 Masa inkubasi 6 bulan-5 tahun
 Window period selama 6-8 minggu, adalah waktu saat tubuh sudah
terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh pemeriksaan laboraturium.
 Seseorang dengan HIV dapat bertahan sampai dengan 5 tahun. Jika
tidak dibati, maka [enyakit ini akan bermanifasti sebagai AIDS.
 Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas seperti :
1. Diare kronis
2. Kandidiasis mulut yang luas
3. Pneumoocystis carinii
4. Pneumonia interstisialis limfositik
5. Ensefalopati kronik
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Hepatitis

Definisi
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis. Sebelumnya hepatitis dibedakan menjadi tiga, yaitu hepatitis A,
hepatitis B, dan hepatitis non-A non-B. Saat ini sudah ditemukan virus
hepatitis C, D, E, F, G, dan lainnya. Hepatitis yang akan dibahas adalah
hepatitis A dan hepatitis B karena tingginya prevalensi kedua penyakit
tersebut di Indonesia.
Di bawah ini penjelasan dari macam-macam hepatitis :
 Hepatitis A
Hepatitis A berupa infeksi hati akut. Karena sifat menularnya maka
penyakit ini disebut juga hepatitis infeksiosa. Penyakit ini msih
merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena masih sering
menyebabkan KLB. Penyakit ini termasuk common source yang
penularan utamanya melalui makanan dan sumber air, namun bisa juga
ditularkan melalui hubungan seksual.

Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A (VHA) atau virus entero
72 dari kelas Picornavirus. VHA dapat ditemukan dalam tinja pasien.
Antiboddi terhadap penyakit ini dapat di periksa pada serum darah
pasien. Anti-HA dapat menetap dalam serum sampai bertahun-tahun
setelah terinfeksi, tetapi punccak titer anti-HA biasanya didapatkan
pada sekitar satu minggu sesudah sakit.

Gejala
Satu sampai dua miggu sebelum gejala ikterik (kekuningan pada kulit)
terjadi demam sedang, anoreksia, mual, muntah dan gejala tidak khas
lainnya. Satu samapai lima hari sebelum kekuningan pada kulit muncul,
air kencing berwarna kuning kecoklatan (seperti teh). Tinja menjadi
berwarna pucat. Warna putih pada mata akan berwarna kekuningan
yang akan diikuti kekuningan pada kulit. Enzim hati (SGOT, SGPT dan
gamaGT) akan meningkatkan pada pemeriksaan laboraturium.

 Hepatitis B

Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang berukuran
sekitar 42nm. Virus ini mempunyai lapisan luar (selaput) yang
berfungsi sebagai antigen HbsAg. Virus ini mempunyai bagian inti
dengan partikel inti HbcAg dan HbeAg.

Patogenesis
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah untuk
mencapai sel hati. Di dalam sel hati, virus memperbanyak diri melalui
proses transkripsi-replikasi dengan baantuan sel hati. Inti virus
mengalami proses replikasi dengan bantuan sel hati, sedangkan selaput
virus dibantu oleh sitoplsma sel hati.
Respon sel tubuh manusia pada infeksi virus dapat menyebabkan
keadaan berikut :
1. Tidak terjadi proses peradangan dan sel hati masih berfungsi normal,
tetapi produksi virus berlangsung terus yang disebut dengan infeksi
persisten (pasien tetap sehat dengan titer HbsAg yang tinggi)
2. Terjadi proses peradangan sel hati dan sintesis virus ditekan, yang
disebut sebagai hepatitis akut
3. Terjadi proses peradangan yang berlebihan, dan keadaan ini akan
menyebabkan kerusakan sel hati, yang disebut dengan hepatitis
fulminan
4. Terjadi proses yang idak sempurna, yaitu proses peradangan dan
sinesis virus berjalan terus, yang disebut sebagai hepatitis kronis

Gejala
Terdapat beberapa fase perkembangan penyakit ini.
1. Fase prodromal, yaitu terdapat keluhan yang tidak khas seperti
mual, sebah, anoreksia, dan demam.
2. Fase ikterik, yaitu air seni berwarna seperti teh, kulit menguning,
serta keluhan menguat.
3. Fase penyembuhan, yaitu saat sudah mulai terbentuk anti-HB.
Prognosis penyakit ini bervariasi sesuai dengan virulensi virus dan
daya tahan tubuh pasien. Sekitar 5-10% hepatitis B akut akan
berubah menjadi hepatitis kronis. Pasien hepatitis B harus dirawat di
rumah sakit untuk mencegah proses lebih lanjut.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Polio

Definisi
Poliomyelitis berasal dari kata Yunani, polio berarti abu-abu, dan myelon
yang berarti saraf perifer, sering juga disebut paralisis infantil.
Poliomielitis atau sering disebut polio adalah penyaki akut yang
menyerang sistem sarag perifer yang disebabkan oleh virus polio. Gejala
utamanya penyakit ini adalah kelumpuhan. Kelumpuhan biasanya
berkurang sampai hilang, akan tetapi dapat menetap setelah 60 hari yang
akan menyebabkan kecacatan.

Gejala dan tanda


Gejala awal biasanya terjadi selama 1-4 hari, yang kemudian menghilang.
Gejala lain yang bisa muncul adalah nyeri tenggorokan, rasa tidak enak di
perut, demam ringan, lemas dan nyeri kepala ringan. Gejala klinis yang
mengarah pada kecurigaan serangan virus polio adalah adanya demam dan
kelumpuhan akut. Kaki biasanya lemas tanpa gangguan saraf perasa.
Kelumpuhan biasanya terjadi pada tungkai bawah, asimetris, dan dapat
menetap selamanya yang bisa disertai gejala nyeri kepala dan muntah.
Biasanya terdapat kekakuan pada leher dan punggung setelah 24 jam.

Kelumpuhan sifatnya mendadak dan layuh, sehingga sering dihubungkan


dengan lumpuh layu akut (AFP, acute flaccide paralysis), biasanya
menyerang satu tungkai, lemas sampai tidak ada gerakan. Otot bisa
mengevil, refleks fisiologis dan refleks patolohis negatif.
WHO mengatakan bahwa kelumpuhan dapat disebabkan oleh lebih dari
100 macam penyebab, namun di Indonesia sampai saat ini dilapokan
kelumpuhan disebabkan oleh 23 penyakit. Sebanyak 60-70% kelumpuhan
disebabkan oleh Guillain Barre syndrome (GBS).
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Campak

Definisi
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan
oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbilli, atau measles. Penyakit
ini ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis
yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit (rash).
Campak biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan sampai
sedang. Penyakit ini dapat meninggalkan gejela sisa kerusakan neurologis
akbat peradangan otak (ensefalitis).

Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, dari famili Paramyxovirus,
genus Morbillivirus. Virus ini adalah virus RNA yang dikenal hanya
mempunyai satu antigen. Struktur virus ini mirip dengan virus penyebab
parotitis epidermis dan parainfluenza. Setelah timbulnya ruam kulit, virus
aktif dapat ditemukan pada sekret nasofaring, darah dan air kencing dalam
waktu sekitar 34 jam pada suhu kamar.
Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada temperatur 00C
dan selama 15 minggu pada sediaan beku. Di luar tubuh manusia virus ini
mudah mati. Pada suhu kamar sekalipun, virus ini akan kehilangan
infektivitasnya sekitar 60% selama 3-5 hari. Virus ini mudah hancur oleh
sinar ultraviolet.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Cacar Air
Definisi
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Penyakit ini dapat menular
dengan cepat, timbul secara tiba- tiba dan paling sering terjadi pada anak-
anak, tetapi bisa juga menyerag orang dewasa.

Penyebab
Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang ditularkan melalui
percikan ludah penderita atau bisa juga kontak langsung dengan cairan
lepuhan dari penderita atau secara tidak langsung melalui benda- benda
yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita. Penderita dapat
menularkan penyakit dari satu atau dua hari sebelum ruam timbul, yaitu
ketika fase hidung beringus sampai dengan lima hari setelah itu, ketika
lepuh telah membentuk kulit keras atau keropeng.

Gejala
 Hidung beringus
 Demam ringan, dan perasaan lemah, lesu
 Munculnya ruam kulit, kadang- kadang muncul nyeri sendi, sakit
kepala, dan pusing. Ruam biasanya dimulai sebagai bengkak kecil yang
akan menjadi lepuh dan menjadi keropeng. Ruam timbul selama tiga
hari sampai emapat hari setelah terinfeksi,

Penanganan
Cara penanganan apabila mengalami cacar air adalah penderita harus
menjauhkan diri dari orang lain sampai sekurang- kurangnya lima hari
setelah ruam timbul dan semua lepuh telah kering. Penderita cacar air
harus menutup hidung dan mulutnya sewaktu batuk atau bersinb,
membuang tisu kotor ke tempat sampah, mencuci tangan dengan baik, dan
tidak menggunakan alat makan, makanan atau cangkir bersama- sama
dengan orang lain. Cacar air ini sebenarnya dapat sembuh dengan
sendirinya, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang
saat mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Pencegahan
Penyakit ini dapat dicegah dengan peberian caksin yang dianjurkan untuk
semua anak pada usia 18 bulan dan anak- anak pada tahun pertama sekolah
menengah. Vaksin juga dianjurkan khususnya bagi orang yang berusia 14
tahun ke ayas yang tidak mempunyai kekebalan dan dianjurkan khususnya
bagi orang yang menghadapi risiko tinggi berkontak langsung dengan
cacar air.
Sumber : Sinta Sasika Novel, S.Si. 2010. Ensiklopedi Penyakit.
FamiliaYogyakarta

Herpes

Definisi
Herpes zoster adalah lepuhan kulit yang disebabkan oleh kebangkitan
kembali virus varisela-zoster yang menetap laten di akar saraf. Virus
varisela-zoster adalah virus yang juga menyebabkan cacar air. Siapa pun
yang pernah menderita cacar air di masa lalu dapat terkena herpes zoster.
Penyakit ini sangat berbeda dengan herpes genital, yang merupakan salah
satu jenis penyakit menular seksual.

Hampir setiap orang pernah terkena cacar air dalam hidupnya (biasanya
saat masih anak-anak). Virus ini tidak sepenuhnya pergi setelah cacar air
Anda menghilang. Sejumlah virus tetap bertahan di akar-akar saraf.
Mereka tidak menimbulkan kerusakan dan gejala. Karena suatu hal, virus
ini kembali berkembang biak dan merangsek menuju kulit sehingga
menyebabkan herpes zoster.
Gejala

Gejala ringan :
 Demam
 Pilek
 Cepat merasa lelah, lesu, dan lemah

Gejala berat :
 Nyeri sendi. Nyeri akan terasa di bagian tubuh Anda yang sarafnya
terpengaruh. Nyeri ini berkisar dari ringan sampai berat berupa rasa
pegal, terbakar atau menusuk-nusuk. Kulit di bagian tubuh yang terkena
biasanya terasa lunak.
 Sakit kepala dan pusing.
 Timbulah bintik kecil kemerahan pada kulit. Bintik-bintik ini lalu
berubah menjadi gelembung-gelembung transparan berisi cairan, persis
seperti pada cacar air namun hanya bergerombol di sepanjang kulit
yang dilalui oleh saraf yang terkena. Bintik-bintik baru dapat terus
bermunculan dan membesar sampai seminggu kemudian.
Jaringan lunak di bawah dan di sekitar lepuhan dapat membengkak
untuk sementara karena peradangan yang disebabkan oleh virus.
Gelembung kulit ini mungkin terasa agak gatal sehingga dapat tergaruk
tanpa sengaja. Jika dibiarkan, gelembung akan segera mengering
membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan
meninggalkan bercak berwarna gelap di kulit (hiperpigmentasi). Bercak
ini lama-kelamaan akan pudar tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika
gelembung tersebut pecah oleh garukan, keropeng akan terbentuk lebih
dalam sehingga mengering lebih lama. Kondisi ini juga memudahkan
infeksi bakteri. Setelah mengering, keropeng akan meninggalkan bekas
yang dalam dan dapat membuat parut permanen.Virus varisela-zoster
umumnya hanya mempengaruhi satu saraf saja, pada satu sisi tubuh.
Sesekali, dua atau tiga syaraf bersebelahan dapat terpengaruh. Saraf di
kulit dada atau perut dan wajah bagian atas (termasuk mata) adalah
yang paling sering terkena. Herpes zoster di wajah seringkali
menimbulkan sakit kepala yang parah. Otot-otot wajah juga untuk
sementara tidak dapat digerakkan.

Pencegahan
Herpes zoster hanya dapat dicegah jika Anda tidak pernah memiliki
cacar air, atau jika Anda memiliki kekebalan sangat baik terhadap virus
cacar air. Pencegahan yang lebih aktif adalah dengan imunisasi cacar
air.

Creufeldt Jacob Syndrome

» Fungi
Organisme eukariotik heterotrof yang memiliki selulosa atau kitin kaku
berbasis dinding sel dan bereproduksi dengan membentuk spora.
Contoh :

Epidemorfitosis

Penyebab
Epidermophyton sp

Organ terinfeksi
Kulit dan kuku

Gejala
 Gatal,
 Merah
 Vesicular

Pengobatan
Menggunakan Anthropophilic
Sumber : Fak. Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Mikologi ppt

Moniliasis

Definisi
Penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan olehspesies
Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut,
vagina,kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang – kadang
dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Gejala
Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat
hebat.Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin
meluas, makula atau papul, mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih
kecil yang kemudian menjadi lebih besar). Lesi terlokalisasi di daerah
lipatan kulit, genital, bokong, di bawah payudara, ataudi daerah kulit yang
lain. Infeksi folikel rambut (folikulitis) mungkin seperti “ pimple like
appearance”
Sumber : https://www.scribd.com/doc/66258929/Kandidosis-Kutis

Histoplasmosis

Definisi
Suatu penyakit nfeksi yang disebabkan oleh jamur Histoplasma
capsulatum, yang terutama menyerang paru-paru tetapi kadang-kadang
bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Penyebab
Penyebabnya adalah jamur Histoplasma capsulatum. Spora dari jamur
Histoplasma capsulatum banyak terdapat di dalam tanah, terutama di
daerah Timur dan Barat-tengah Amerika Serikat. Petani dan pekerja
lainnya yang berhubungan dengan tanah ang terkontaminasi oleh spora,
kemungknan besar akan menghirup spora tersebut. Jika sejumlah besar
spora terhirup bisa terjafi penyakit yang berat.
Penyakit ini lebih sering terjafi pada penderita infeksi HIV, terutama dalam
bentuk histoplasmolisis yang menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala
Akut
Pada bentuk yang akut, penderita bisa mengalami dan batuk, namun jarang
berakibat fatal.

 Diseminata progresif
Bentuk ini biasanya terjadi pada anak-anak dan penderita gangguan sistem
kekebalan (misalnya penderita AIDS). Penderita bisa merasa lelah, lemah,
dan sakit. Hati, Limpa dan kelenjar getah bening dapat membesar. Kadang
timbul ulkus (luka terbuka) di mulut dan saluran pencernaan. Pada kasus
yang jarang, bisa terjadi gangguan kelenjar adrenal. Sekitar 90% kasus
berakibat fatal.

 Kavitasi kronis
Bentuk ini merupakan infeksi paru-paru yang timbul secarabertahap
menyebabkan batuk dan kesulitan bernafas. Penderita juga bisa pulih
dalam waktu beberapa bulan, tetapi gangguan nafas juga bisa bertambah
berat. Kerusakan paru-paru atau masuknya bakteri ke paru-paru pada
akhirnya bisa menyebakan kematian.

Pencegahan
Sulit untuk mencegah perjalanan terhadap jamur yang menyebabkan
histoplasmosis terutama di daerah di mana penyakit tersebar luas.
Meskipun demikian, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi
risiko infeksi :
1. Sebelum menggali tanah yang kemungkinan terhadap H. Capsulum,
siram tanah secara menyeluruh dengan air. Cara ini dapat membantu
mencegah spora lepas ke udara. Kandang ayam dan gudang juga perlu
disiram dengan air sebelum dibersihkan.
2. Gunakan masker yang baik, terutama jika Anda harus bekerja di
daerah-daerah yang terkontaminasi atau di gua-gua kelelawar yang
diketahui sebagai pusat infeksi. Direkomendasikan mengenakan
respirator partikuat bersertifikat.
Jika sistem kekebalan tubuh Anda terganggu, hindari proyek renovasi yang
dapat mengekspos Anda dengan tanah yang terkontaminasi. Demikian
juga, tidak dianjurkan untuk menjelajah gua dan memelihara burung,
seperti burung merpati atau ayam.
Sumber : S, Alan M. Histoplasmosis. Merck Manual. 2008.

Koksidiomikosis

Definisi
Demam Valley, juga disebut coccidioidomycosis , adalah infeksi yang
disebabkan oleh jamur Coccidioides .

Penyebab
Orang bisa mendapatkan demam lembah dengan menghirup spora jamur
mikroskopis dari udara , meskipun kebanyakan orang yang menghirup
spora tidak sakit . Gejala dan tanda: Biasanya , orang-orang yang sakit
dengan demam lembah akan menjadi lebih baik pada mereka sendiri dalam
beberapa minggu sampai beberapa bulan , tetapi beberapa orang akan
membutuhkan obat antijamur . Kelompok orang tertentu berada pada
risiko tinggi untuk menjadi sakit parah . Sulit untuk mencegah paparan
Coccidoide di daerah di mana itu umum di lingkungan , tetapi orang-orang
yang berada pada risiko tinggi untuk demam lembah parah harus mencoba
untuk menghindari menghirup sejumlah besar debu jika mereka di daerah -
daerah.
Gejala
Kelelahan, batuk,demam,Sesak napas, Sakit kepala, keringat malam,Nyeri
otot atau nyeri sendi,Ruam pada tubuh bagian atas atau kaki. Gejala
demam lembah mungkin muncul antara 1 dan 3 minggu setelah seseorang
bernafas dalam spora jamur .Gejala demam lembah biasanya berlangsung
selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.3 , 4 Namun , beberapa
pasien memiliki gejala yang bertahan lebih lama dari ini , terutama jika
infeksi menjadi parah .Demam lembah parah
Sekitar 5 sampai 10 % dari orang yang terkena demam lembah akan
mengembangkan masalah serius jangka panjang atau dalam lungs.Mereka
Dalam persen lebih kecil dari orang-orang ( sekitar 1 % ) , infeksi
menyebar dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh , seperti sistem saraf
pusat ( otak dan sumsum tulang belakang ) , kulit , atau tulang dan
joints.4-6
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

» Rickettsia
Parasit intraseluler yang berukuran menengah, antara kuran bakteri dan
virus dan karakteristik dari kedua kategori tersebut. Mereka mirip dengan
virus dalam sel-sel hidup yang membutuhkan untuk pertumbuhan dan
multiplikasi. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh rickettsia adalah
kutu.
Contoh :

Rockie Mountain Spotted Fever

Penyebab
Penyakit tickborne disebabkan oleh bakteri Rickettsia rickettsii.
Organisme ini merupakan penyebab penyakit manusia berpotensi fatal di
Amerika Utara dan Selatan, dan ditularkan ke manusia melalui gigitan
kutu yang terinfeksi spesies. Di Amerika Serikat, ini termasuk Amerika
centang anjing (Dermacentor variabilis), Rocky Mountain kayu tick
(Dermacentor andersoni), dan coklat centang anjing (Rhipicephalus
sanguineus)

Gejala
Gejala umum termasuk: demam, sakit kepala, sakit perut, muntah, dan
nyeri otot. Ruam juga dapat mengembangkan, tetapi sering absen di
beberapa hari pertama, dan pada beberapa pasien, tidak pernah
berkembang. Rocky Mountain spotted fever bisa menjadi penyakit parah
atau bahkan fatal jika tidak diobati pada beberapa hari pertama gejala.

Pengobatan
Doxycycline adalah pengobatan ini pertama untuk orang dewasa dan anak-
anak dari segala usia, dan yang paling efektif jika dimulai sebelum hari
kelima gejala. Diagnosis awal dilakukan berdasarkan gejala dan tanda
klinis, dan riwayat medis, dan kemudian dapat dikonfirmasikan dengan
menggunakan tes laboratorium khusus. RMSF dan penyakit tickborne
lainnya dapat dicegah.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.BIOLOGI19680509
1994031-KUSNADI/BUKUCOMMON TEXTMIKROBIOLOGI
,KUSNAIDI,DKK/mikro.9.pdf

Q-Fever (Rickettsia Prowazeki)

Definisi
Q fever adalah penyakit di seluruh dunia dengan tahap akut dan kronis.

Penyebab
Bakteri Coxiella burnetii. Organisme yang diekskresikan dalam air susu ,
air seni , dan kotoran hewan yang terinfeksi . Selama melahirkan
organisme adalah gudang dalam jumlah tinggi dalam cairan ketuban dan
plasenta . Organisme ini sangat kuat dan tahan terhadap panas ,
pengeringan , dan banyak desinfektan umum yang memungkinkan bakteri
untuk bertahan hidup untuk waktu yang lama di lingkungan. Infeksi
manusia biasanya terjadi jika terhirup dari organisme ini dari udara yang
mengandung debu lumbung udara yang terkontaminasi oleh bahan kering
plasenta , cairan kelahiran , dan kotoran hewan yang terinfeksi . Modus
lain penularan ke manusia , termasuk gigitan kutu , konsumsi susu atau
susu yang tidak dipasteurisasi produk , dan manusia ke manusia , jarang
terjadi. Manusia seringkali sangat rentan terhadap penyakit , dan sangat
sedikit organisme mungkin diperlukan untuk menyebabkan infeksi.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

» Helmin
Helmin berarti cacing, baik yang hidup secara parasie maupun yang hidup
bebas.

B. Agen Kimia
Semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Unsur ini padaa umumnya berasal
dari luar tubuh termasuk berbgai jenis zat racun, obat keras, berbagai
senyawaan kimia tertentu. Bntuk senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat,
cair, kuat or gas. Adapula senyawaan kimia sebagai hasil produk tubuh.

» Pestisida
Pemakaian pestisida atau insektisida yang berlebih dapat menimbulkan
berbagai penyakit, seperti kanker, gangguan pencernaan dan autisme pada
anak melewati polutan yang masuk ke dalam tubuh seorang ibu yang
hamil, sehingga polutan tersebut dapat mengganggu sistem saraf janin
Beberapa jenis pestisida juga dapat mengakibatkan Obesitas karena
pestisida berfungsi sebagai pengganggu hormon. Artinya, pestisida
bertindak seperti hormon palsu dalam tubuh. Hormon ini memblokir jalur
komunikasi hormon yang penting bagi tubuh atau mengganggu
kemampuan tubuh untuk mengatur pengeluaran hormon yang sehat
Pestisida dapat mengganggu kesuburan. Salah satunya adalah atrazin,
pembunuh gulma yang banyak digunakan di pertanian tebu dan ternyata
terdeteksi dalam air keran. Dokter dan ilmuwan menunjukkan bukti bahwa
atrazin meningkatkan risiko keguguran

» Food-additives
Penambahan zat aditif pada makanan dapat menimbulkan berbagai
penyakit, seperti: Kanker, gangguan sistem pencernaan dan lain-lain

» Zat yang diproduksi oleh tubuh manusia

Sindrom eosinofilia – mialgia


Mengakibatkan sindrom eosinofilia – mialgia, sindrom tersebut terjadi
karena disebabkan oleh konsumsi kontaminan atau zat lain yang terdapat
pada asam amino berjenis L-triptofan. Pada penderita EMS ditemukan
eosinofilia disertai dengan nyeri otot, kelelahan, pembengkakan, nyeri
sendi, batuk, sesak napas, dispnea, ruam kulit, edema, pruritus, dan
kelainan neurologis (peningkatan polineuropati). Kerusakan jaringan pada
EMS sering disebabkan oleh infiltrasi eosinofil yang mensekresi sitokina
yang bersifat toksik.

Uremia
Mengakibatkan uremia (Batu Ginjal). Uremia adalah kondisi yang terkait
dengan penumpukkan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara
efektif. Gejala-gejalanya termasuk mual, muntah, kehilangan nafsu makan,
lemah dan kebingungan mental.
Asidosis
Asidosis adalah terlalu banyak asam dalam cairan tubuh (darah dan cairan
tubuh lainnya). Menurut penyebabnya, asidosis dapat diklasifikasikan
sebagai asidosis respirotik (pernapasan) dan asidosis metabolik.

C. Agen Fisika
Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit
melalui proses fisika.

» Radiasi
Radiasi dapat berupa sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker
kulit

» Suhu udara
Suhu udara apabila terlalu dingin akan mengakibatkan tubuh mengalami
frostbite bahkan kematian.

Frost Bite (Hipotermia)

Definisi
Hipotermi adalah temperatur tubuh yang rendah, seperti yang disebabkan
oleh pemajanan terhadap cuaca dingin, atau keadaan tubuh yang diinduksi
dengan cara menurunkan metabolisme dan dengan demikian menurunkan
kebutuhan oksigen
(Maimunah, 2005)

Penyebab
 Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti
lingkungan dingin, basah atau bayi yang telanjang, cold linen, selama
perjalanan dan beberapa keadaan seperti mandi, pengambilan sampel
darah, pemberian infus serta pembedahan. Juga peningkatan aliran
udara dan penguapan.
 Ketidaksanggupan menahan panas, seperti pada permukaan tubuh yang
relatif luas, kurang lemak, ketidaksanggupan mengurangi permukaan
tubuh, yaitu dengan memfleksikan tubuh dan tonus otot yang lemah
yang mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar.
 Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas, seperti defisiensi
brown fat,misalnya bayi preterm, kecil masa kelahiran, kerusakan
sistem saraf pusat sehubungan dengan anoksia, intra kranial
hemorrhage, hipoksia dan hipoglikemi.
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23199/4
/Chapter%20II.pdf

Sebaliknya bila suhu terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi dan


heartstroke.

Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan
asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium
dalam darah meningkat. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya
dehidrasi:
 Muntah
 Diare
 Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan
sejumlah besar air dan garam)
 Panas yang berlebihan
 Demam
 Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

Heartsroke
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery
Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam
sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran
darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan
tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang
mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses
pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. Ateroma bisa menonjol
ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma
terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam
aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma
tersebut. Supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot
jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen
dari arteri koroner. Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk,
bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung,
menyebabkan kerusakan jantung.

» Kelembaban
Daerah yang kelembabanya sangat rendah dapat mengakibatkan
hiperhidrosis.

Hiperdrosis

Definisi
Suatu penyakit yang ditanai dengan keringat yang berlebihan

Penyebab
 Makanan atau minuman yang mengandung kafein atau alkohol bisa
membuat kita berkeringat. Makanan pedas juga.
 Obat – obatan
- Beberapa anti – psikosa yang digunakan untuk mengobati kelainan
jiwa
- Morfin
- Tiroksin dosis tinggi
- Overdosis obat pereda nyeri (misalnya aspirin dan asetaminofin)
 Menopause
Wanita yang memasuki masa menopause bisa mengalami hot flashes,
dimana terjadi peningkatan suhu kulita yang disertai dengan keringat da
kegerahan. Hal ini terjadi karena adanya penurunan kadar estogen
 Hipoglikemia
Kadar gula darah yang rendah sering dijumpai pada penderita diabetes
yang mengkonsumsi insulin atau obat anti – diabetes – oral. Gejala
awalnya adalah berkeringat, badan gemetaran, lemah, lapar dan mual

Gejala
Penderita mengeluarkan keringat yang berlebihan, yang bisa menghambat
aktivitasnya sehari – hari. Hal ini kadang dipicu oleh stres, emosi, atau
olahrafa, tetapi juga bisa terjadi secara spontan.
Pengobatan
Menggunakan larutan alumunium klorida. Beri saat malam hari sebelum
tidur. Oleskan kepada tangan yang berkeringat tapi sebelumnya di
keringkan dahulu atau di lap dengan kain dan ditutup dengan plastik tipis.
Keesokan harinya plastik dilepas dan dibasuh dengan air. Bisa juga
digunakan larutan metenamin.
Sumber : http://medicastore.com/penyakit/812/Keringat_
Berlebihan_Hiperhidrosis.html

» Intensitas Suara
Suara yang terlalu bising dan ramai dapat mengakibatkan gangguan pada
sistem pendengaran manusia, karena intensitas frekuensi suara yang
melampaui batas pendengaran.

D. Agen Mekanik

» Friksi yang kronik


Pemakaian sepatu yang sempit  verucca vulgaris (kutil)
Kutil (Verucca vulgaris)
Common warts, yakni jenis kutil berpermukaan kasar serta teksturnya
berupa benjolan menebal, biasa disebut papula atau plak. Kutil ini sering
timbul buku jari, jari, siku dan lutut. Kebanyakan memiliki bintik-bintik
kecil gelap yang berasal dari pembuluh darah beku.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

» Kompresi atau daya mekanik menekan atau memutar


Menimbulkan carpal tunnel syndrom

Carpal Tunnel Syndrome

Definisi
Sindrom lorong karpal (bahasa Inggris: Carpal Tunnel Syndrome,
disingkat CTS) adalah penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang
tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia
(kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median
yang terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong
karpal. Faktor-faktor predisposisinya mencakup diabetes, obesitas,
kehamilan, hipotiroidisme, dan penggunaan tangan untuk bekerja berat
atau bekerja dengan alat-alat yang bergetar.

Gejala
Gejala utama CTS ialah mati rasa yang kadang-kadang timbul pada ibu
jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah lingkaran jari manis. Mati rasa ini
sering kali terjadi pada malam hari, dan diduga terjadi berkaitan dengan
pergelangan tangan yang tertekuk pada saat tidur. Posisi tidur, seperti tidur
miring, dapat menjadi faktor terkait. CTS yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan kerusakan permanen saraf dengan gejala mati rasa yang
terus-menerus, atropi otot di pangkal ibu jari, dan kesulitan menggerakkan
ibu jari.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

E. Agen Nutrisi
Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan
zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekeurangan atau
kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein lemak hidrat arang vitamin
mineral dan air.

» Karbohidrat
Apabila konsumsi makanan karbohidrat berlebihan dapat menyebabkan
obesitas.
Obesitas
Bila asupan karbohidrat berlebih sedangkan kapasitas hati dan otot dalam
menyimpan glikogen terbatas, maka karbohidrat akan disimpan dalam
bentuk lemak dan akan disimpan dalam jaringan lemak. Sehingga
kelebihan karbohidrat berarti kelebihan lemak. Bagaimana karbohidrat
bisa berubah menjadi lemak? Asupan karbohidrat yang tinggi akan
memicu peningkatan glukosa darah. Untuk menyesuaikan kondisi ini,
pancreas mengeluarkan hormone insulin ke dalam aliran darah untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Yang menjadi masalah adalah insulin
merupakan hormone penyimpan yang memiliki fungsi menyimpan
kelebihan karbohidrat dalam bentuk lemak untuk membuat cadangan
energy. Oleh karena itu, insulin yang dirangsang oleh karbohidrat akan
mendorong akumulasi lemak tubuh. Selain mendorong akumulasi lemak
tubuh, insulin juga berfungsi untuk tidak mengeluarkan lemak yang
tersimpan. Kondisi seperti ini tentu akan membuat seseorang dengan
asupan tinggi karbohidrat akan mengalami peningkatan berat badan dan
sulit untuk menurunkan berat badan.
» Lemak
Jika Lemak dalam tubuh melebihi batas normal maka dapat
mengakibatkan penyakit hiperlipidemia.

Hiperlipidemia

Definisi
Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar lemak
(kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak (disebut
juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber
energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari
makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak
juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat
dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah;
gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.

» Protein
Apabila kekurangan protein mengakibatkan penyakit maramus. Penyakit
akibat kekurangan protein ini (biasanya disertai juga dengan gejala
kekurangan karbohidrat) cukup berbahaya. Gejalanya antara lain
terjadinya penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi berlebihan,
serta tampilan fisik yang jauh lebih tua dibanding usia sebenarnya.
Penyakit berbahaya ini biasanya terjadi pada anak-anak yang sedang
dalam masa pertumbuhan. Jika tidak ditanggulangi secepatnya, marasmus
bisa saja menggiring penderitanya pada kematian.

Malnutrisi
Penyebab
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlangsung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut diatas
salah satunya pola makan. Potein (dan asam amino) adalah zat yang sangat
dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake
makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan
mengandung protein/ asam amino yang memadai. Bayi yang masih
menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya,
namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain
(susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya
pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperanpenting
terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke
makanan pengganti ASI.

Vitamin
 Defisiensi vitamin A mengakibatkan rabun senja

Rabun Senja
Suatu kondisi dimana sulit bahkan mustahil untuk melihat pada keadaan
pencahayaan kurang. Rabun senja disebabkan oleh kelainan pada sel di
dalam mata yang bertanggung jawab untuk pengelihatan dalam
pencahayaan yang kurang. Penyebab penyakit ini salah satunya malnutrisi
(kekurangan vitamin A).
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH

 Defisiensi vitamin C mengakibatkan skorbut, sariwan dan lain-lain

Skorbut
Penyakit ini dikarenakan kekurangan vitamin C. Dengan tanda penyakit
pendarahan gusi, kulit, usus, dan lain-lain , berasa lemah, nyeri sendi, dan
kekurangan darah.
Sumber : Buku Erlangga penulis Dr.Widoyono,MPH
» Mineral
 Mg
 Fe
 Cu
 Zn

» Air

Anda mungkin juga menyukai