Anda di halaman 1dari 22

2013

Proses Bisnis Wajib Pajak

OLEH:
AGUS ACHMAD ARIFIN (02)
M. FARIED ARFIYANSYAH (21)
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
A. SEJARAH COCA-COLA
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth
Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang
pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank
M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena
berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia
menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling
terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk
biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

B. COCA-COLA DI INDONESIA
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh
pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola 3 Amatil Limited, yang merupakan salah
satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra
usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha
saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.

Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik
yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah
kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-
perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 1


Tabel
11 Perusahaan Independen

No Nama Pabrik Tempat Tahun

1. PT. Coca-Cola Bottler Jakarta 1971


2. PT. Coca-Cola Pan Java Bottling Co. Medan 1973
3. PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Co. Surabaya 1976
4. PT. Coca-Cola Pan Java Bottling Co. Semarang 1976
5. PT. Coca-Cola Pan Java Bottling Co. Ujung Berung 1981
6. PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Co. Bandung 1983
7. PT. Coca-Cola Pan Java Bottling Co. Padang 1985
8. PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Co. Bali 1985
9. PT. Coca-Cola Bangun Wenang Beverages Co. Manado 1985
10. PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Co. Banjarmasin 1991
11. PT. Coca-Cola Pan Java Bottling Co. Lampung 1995

Pada tanggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca-Cola di seluruh


Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling untuk
perusahaan pembotolan dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan
distributornya.

Kemudian pada tanggal 1 Juli 2002, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling
berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia berubah menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia. Sedangkan untuk hal-hal
yang bersifat penggabungan antara perusahaan pembotolan dan perusahaan distributor
nama perusahaan yang dipergunakan adalah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Perubahan
nama ini diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia merasa lebih akrab dengan
Coca-Cola.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 2


BAB II
PROSES BISNIS PERUSAHAAN

A. Proses Inventory PT. Coca-Cola Amatil Indonesia


1. Mendeskripsikan struktur organisasi
Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia:

General Manager

Secretary to GM Public Relation


Officer

National
Bussiness Service
Corporate Affair
Director
Manager

Regional
Corporate Affair
Corporate Affair
Officer
Manager

Technical General Sales Human


Bussiness System
Finance Manager Operation and and Marketing Resources
Manager
Logistic Manager Manager Manager

Financial
Region Sales Cold Drink Remuneration
Accounting Logistic Manager
Manager Equipment Officer Manager
Manager

Tax & Account Market Information Learning &


Quality Assurance
Receivable Development Technology Development
Manager
Manager Manager Officer Manager

Management
Quality System Key Account General Affair & Industrial
Accounting
Manager Manager Fleet Manager Relation Manager
Manager

Purchasing Production Customer Service


Officer Manager System Manager

Maintenance &
Examiner Officer Engineering
Manager

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 3


2. Mendeskripsikan Departemen
1. General Manager
 Memiliki wewenang menentukan sasaran-sasaran usaha yang ingin dicapai
perusahaan dalam periode kerja tertentu.
 Menentukan rencana kerja dan anggaran pendapatan serta belanjaperusahaan
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
 Memimpin dan mengkoordinir pekerjaan bagian-bagian lain yang ada
dibawahnya.
 Menandatangani keputusan peraturan dan syarat-syarat serta semua cek yang
dikeluarkan.
 Menentukan struktur organisasi perusahaan dan job description.

2. Secretary to General Manager


 Membantu general manager dalam menjalankan tugasnya terutama dalam hal
administration dan analisis.

3. Public Relation Officer


 Bertugas membantu General Manager sebagai wakil perusahaan untuk
berhubungan dengan dunia luar perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
 Selain itu juga bertanggung jawab dalam penyelesaian pengaduankonsumen dan
melaksanakan kegiatan sosial atas nama perusahaan.

Corporate Affair Officer


• Membantu menyampaikan berita atau promosi kepada pihak pers baik
elektronik maupun surat kabar.
• Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengannama
perusahaan, merek dagang, dan program berjalan baik
kepadapihakluarmaupun perusahaannya.

4. Finance Manager
 Finance manager bertugas membuat rencana pengeluaran biaya operasional,
melakukan pencatatan transaksi, mengeluarkan analisis biaya, dan melakukan
kontrol terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
 Mengatur sumber-sumber pembiyayaan perusahaan.
 Bertanggung jawab atas tertib administrasi yang berhubungan dengan sistem
dan prosedur akuntansi.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 4


 Bertanggung jawab atas penggunaan dan pengawasan danaperusahaan

Di dalam menjalankan tugasnya, Finance Manager membawahi:


a. Financial accounting manager, yang bertanggung jawab atas aliran kas yang
terjadi di perusahaan.
b. Tax & account receivable manager, yang bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan pajak dan account receivable yang terjadi
pada perusahaan
c. Management accounting manager, yang manganalisis semua penggunaan
dana yang terjadi di perusahaan.
d. Purchasing officer, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu
yangberhubungan dengan pemesanan barang kebutuhan dari seluruh bagian
perusahaan.
e. Examiner officer, yang melakukan pemeriksaan(audit) di seluruh wilayah kerja.

5. Human Resources Manager


Human Resources Manager bertugas:
 mengatur masalah administrasiyang berkaitan dengan masalah
karyawan/ketenaga kerjaan seperti pengangkatan karyawan baru, pelatihan
karyawan, pemberhentian karyawan dan sebagainya.
 Mengadakan kerjasama dengan bagian lain untuk membina stabilitas kerja,
tata tertib kerja, disiplin kerja, keamanan dan kenyamanan dalam lingkungan
kerja.

Di dalam menjalankan tugasnya dibantu langsung oleh :


a. Remuneration manager, bertanggung jawab atas imbalan dan benefityang
diterima karyawan.
b. Learning & development manager, yang bertanggung jawab atas perekrutan dan
pengembangan karyawan.
c. Industrial relation manager, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
ditimbulkan akibat hubungan kerja sama karyawan dan perusahaannya.

6. General Sales and Marketing Manager


General Sales and Marketing Manager bertugas:

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 5


 Sebagai penanggung jawab terhadap pemasaran produk, dan juga
menjalankan semua strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan (strategi
produk, strategi harga, strategi distribusi)
 Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya atas tanggung jawab untuk ketetapan
dan kebenaran laporan.
 Merencanakan dan menentukan strategi penjualan dan pemasaran.

Di dalam menjalankan tugasnya dibantu langsung oleh :


a. Region Sales Manager, yang bertanggung jawab atas seluruh kinerja wilayah
kerjanya.
b. Market development manager, yang bertanggung jawab membuat program
pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan menyediakan informasi
penjualan dan menyediakan informasipenjualan dan pemasaran perusahaan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
c. Key account manager, yang bertanggung jawab atas pelanggankhusus yaitu
supermarket, minimarket, hotel, restoran, dan cafe.
d. Costumer service system manager, yang bertanggung jawab atas kelancaran
proses distribusi diseluruh wilayah kerja.

7. Business Service manager


 Business Service manager bertanggung jawab terhadap jalannya arus informasi
di perusahaan, departemen ini manangani hal-hal seperti pemeliharaan jaringan
komputer, internet, database , dan telephone.
 Membantu mengimplementasikan program baru yang dijalankan dari nasional.
 Bertanggung jawab atas segala seluruh fasilitas perusahaan di seluruh wilayah
kerja.
 Membantu seluruh kelancaran informasi yang berhubungan dengantekhnologi
software dan hardware di seluruh bagian.

Di dalam menjalankan tugasnya dibantu langsung oleh :


a. Cold drink Equipment officer, yang bertanggung jawab atas semua peralatan
pendingin produk Coca-Cola, baik yang berada di lingkungan perusahaan
maupun yang dipinjamkan kepada pelangganatau penjual.
b. Information technology officer, yang bertanggung jawab atas fasilitas database
program yang dipergunakan oleh perusahaaan.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 6


c. General affair & fleet manager, bertanggung jawab atas masalah-masalah umum
dan kendaraan yang ada pada perusahaan.

8. Technical operation and logistic manager


 Bertanggung jawab atas posisi keuangan produksi.
 Bertanggung jawab atas penyediaan barang yang cukup sesuai dengan
permintaan pasar menurut standar kualitas yang sudah ditentukan dengan
efisiensi kerja secara optimal.
 Bertanggung jawab atas semua masalah yang terjadi di pabrik.

Di dalam menjalankan tugasnya dibantu langsung oleh :


a. Logistic manager, yang bertanggung jawab atas rencana produksi sesuai dengan
permintaan dan stok di distribusi.
b. Quality assurance manager, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
berhubungan dengan kualitas produksi.
c. Quality system manager, yang bertanggung jawab atas seluruh system pada
proses produksi.
d. Production manager, yang bertanggung jawab atas seluruh proses produksi.
e. Maintenance & engineering manager, yang bertanggung jawab atas seluruh
peralatan produksi.

3. Mengidentifikasi apa yang dilakukan


Bisnis inti dan backbone operasi perusahaan ini adalah pada Technical Operation and
Logistic Division. Banyak hal yang dilakukan oleh divisi ini, diantaranya:
 Mengatur keuangan untuk keperluan produksi
 Mengontrol kualitas produksi
 Memproduksi Minuman
 Maintenance Peralatan Produksi
Luasnya scope proses bisnis yang ada di PT. Coca-cola Amatil Indonesia, kami membatasi
untuk membahas proses bisnis yang dilakukan oleh bagian produksi saja, dimana bagian ini
bertanggung jawab atas seluruh proses produksi.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 7


4. Menafsirkan tugas ke dalam proses bisnis

a. Pembuatan Sirup
- Pembuatan Sirup Awal
- Pembuatan Sirup Akhir
b. Pencampuran dan Karbonasi
c. Pembotolan

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 8


B. Established the foundation
a. Proses Pembuatan Sirup
1). Process 1
1. Process name : Pembuatan sirup awal
2. Process owner : Production Division
3. Description
Pada proses pembuatan sirup ini semua tahapan dilakukan dalam line tertutup
sebab sirup gula merupakan bahan yang sangat mudah menyerap bau-bauan dan
gas lainnya. Proses pembuatan sirup awal ini merupakan pencampuran air yang
telah diproses pada unit JBAS (Japan Bottling American System Plant) dengan gula
pada perbandingan tertentu.
4. Scope
Start : pencampuran air dan gula dalam tangki.
End : sirup awal yang sudah disterilisasi.
5. Process responsibilities:
- Sebelum proses dimulai, tangki terlebih dahulu disanitasi dengan menggunakan
deterjen dan uap panas bersuhu 85 ᵒC.
- Kemudian air dan gula dicampur dengan perbandingan tertentu dan diaduk
selama 30 - 40 menit di dalam tangki.
- Pada pencampuran ini dilakukan beberapa proses :
- Pra Pelapisan (precoating)
Pada tahap pra pelapisan dilakukan pelapisan sirup awal dengan karbon
aktif dan hyflosupercell. Jumlah yang ditambahkan masing-masing
berkisar 0,2% dari berat gula. Karbon aktif berfungsi untuk menyerap bau,
rasa dan warna yang menyimpang, sedangkan hyflosupercell berfungsi
untuk membentuk pori pembungkus karbon aktif sehingga memudahkan
penyaringan. Tanpa hyflosupercell, gula dan karbon aktif akan
membentuk gumpalan yang akan menyumbat penyaringan.

- Penyaringan dan sterilisasi


Sirup awal yang selesai dibuat dipompakan ke tangki precoating dan
kemudian difiltrasi dengan filter press. Filter press yang digunakan terdiri
dari beberapa buah plate dan filter aid (filter media). Proses pra pelapisan
dan filtrasi berlangsung selama ± 20 menit. Proses dikatakan sempurna
jika setelah dilakukan pengecekan tidak terdapat lagi residu karbon aktif
pada filter aid dan filter press.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 9


Setelah proses penyaringan selesai, larutan sirup awal mengalami proses
sterilisasi dengan menggunakan sinar ultraviolet. Kecepatan aliran
melewati masing-masing sinar adalah 200 liter / menit. Sirup awal yang
telah melewati sinar UV diharapkan tidak mengandung mikroba lagi.

b. Process 2
1. Process name : Pembuatan sirup akhir
2. Process owner : Production Division
3. Description
Pada Tahapan ini sirup awal yang telah disterilisasi dilakukan pencampuran dengan
konsentrat yang sesuai dengan komposisi flavor yang ingin dihasilkan.
4. Scope
Start : sirup awal yang telah disterilisasi
End : sirup akhir
5. Process responsibilities:
- Sirup awal yang telah disterilisasi ditambahkan konsentrat sesuai dengan flavor
yang diinginkan dan konsentrasi tertentu serta dicampur lagi dengan air dari
JBAS (Japan Bottling American System Plant).
- Konsentrat yang digunakan ada 2 jenis yaitu bubuk untuk sprite dan fanta serta
liquid untuk coke.
- Konsentrat ini dilarutkan dalam air dan ditambahkan pada sirup di dalam tangki
sirup akhir.
- Kemudian ditambahkan konsentrat yang kedua yang berbentuk cair untuk ketiga
jenis produk (sprite, fanta dan coke).
- Sirup akhir harus segera digunakan untuk produksi karena daya simpannya
cukup rendah. Untuk sirup coca-cola dapat tahan 72 jam dan sirup fanta serta
sprite hanya tahan 48 jam.

b. Proses Pencampuran dan Karbonasi

1. Process name : Pencampuran dan Karbonasi


2. Process owner : Production Division
3. Description
Pada tahapan ini sirup akhir dicampur kembali dengan air dari deaerator yang
berasal dari unit JBAS (Japan Bottling American System Plant). Campuran sirup
akhir dan air ini akan diukur derajat kemanisannya dan apabila telah sesuai dengan

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 10


standar barulah campuran ini dialirkan dalam karbonator pendingin (carbocooler)
untuk mengalami proses karbonasi. Campuran minuman yang terbentuk dalam
karbonator pendingin lalu dialirkan ke dalam mesin pengisi dan siap untuk
dibotolkan.
4. Scope
Start: sirup akhir.
End: Campuran minuman yang siap untuk dibotolkan.
5. Process responsibilities:
- Sirup akhir yang telah dibuat selanjutnya dialirkan ke alat pencampur
(proportioner). Alat pencampur ini adalah GOB (Gravity Orifice Blender). Dalam
alat ini, sirup akhir dicampur dengan air dari deaerator dengan perbandingan
tertentu sesuai standart. Air tersebut berasal dari unit JBAS (Japan Bottling
American System Plant).
- Deaerator merupakan alat untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air
agar tidak terbentuk busa pada saat pengisian yang berpengaruh pada
ketinggian minuman. Penghilangan gas-gas tersebut dilakukan dengan
menggunakan pompa vakum sambil didinginkan.
- Campuran tersebut kemudian diukur derajat kemanisannya yang dapat dilakukan
dengan cara elektrik (density meter) maupun secara manual (hydrometer).
Apabila derajat kemanisan telah sesuai dengan standar barulah campuran ini
dialirkan dalam karbonator pendingin (carbocooler) untuk mengalami proses
karbonasi.
- Proses karbonasi adalah penjenuhan minuman dengan karbondioksida. CO2
larut kedalam minuman bila suhu minuman rendah (0-5 ᵒC). Oleh karena itu di
dalam karbonator ini terdapat plat-plat pendingin (cooling plate) yang berisi gas
amoniak sebagai refrigeran. Minuman masuk dalam karbonator dalam bentuk
butiran (spray) agar luas permukaannnya semakin luas sehingga proses
pendinginan minuman akan semakin cepat dan CO2 pun segera larut kedalam
minuman.
- Karbondioksida yang larut tersebut akan menghasilkan rasa yang spesifik,
menghambat pertumbuhan mikroba serta meningkatkan daya awet minuman.
- Campuran minuman yang terbentuk dalam karbonator pendingin lalu dialirkan ke
dalam mesin pengisi dan siap untuk dibotolkan.

c. Proses Pembotolan

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 11


1. Process name : Proses Pembotolan
2. Process owner : Production Division
3. Description
Proses Pembotolan dan pengemasan merupakan rangkaian proses yang berjalan
secara otomatis pada jalur produksi. Proses ini dimulai dari masuknya botol kosong
kotor sampai botol keluar dalam keadaan sudah terisi dan siap untuk dipasarkan.
4. Scope
Start : botol kosong kotor.
End : botol bersih terisi dan siap dipasarkan.
5. Process responsibilities:
- Proses produksi dimulai dari pengangkutan botol-botol kosong dan kratnya yang
kemudian diletakkan pada ban berjalan dan bergerak menuju:
1) Mesin Pemisah botol dari krat (Uncaser)
Mesin ini berfungsi sebagai pemisah botol dengan krat plastiknya secara
otomatis di konveyor. Mesin ini beroperasi dengan cara menjepit mulut-mulut
botol yang masih berada dalam krat plastik dan selanjutnya botol yang terjepit
bergerek ke atas sedangkan kratnya terus berjalan mengikuti konveyor krat.
Perjepit yang digunakan dapat disesuaikan dengan botol yang akan
dipisahkan dari krat.
2) Mesin Pencuci Krat (case washer)
Mesin pencuci krat digunakan untuk mencuci krat-krat plastik yang keluar dari
uncaser. Alat ini terdiri dari 3 buah tangki yang bersuhu 65 ᵒC.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut : pertama krat dari mesin uncaser
dimasukkan dalam ruang pertama dan mengalami pembilasan, selanjutnya
krat masuk dalam ruang kedua dan dicuci dengan menggunakan deterjen
untuk menghilangkan kotoran berat. Setelah selesai krat tersebut masuk
kedalam ruang ketiga untuk dibilas kembali dengan air. Selanjutnya krat-krat
tersebut masuk ke mesin pengepak botol (case packer).
3) Inspeksi awal botol (Infeed Inspection)
Pada bagian ini botol yang masuk jalur diteliti oleh petugas inspeksi. Botol
yang tidak layak dipisahkan dan kemudian botol yang telah sesuai spesifikasi
langsung menuju mesin pencuci.
4) Mesin Pembuka tutup Botol jenis ulir (Decapper)
Mesin ini hanya dikhususkan untuk botol-botol dengan tutup ulir seperti botol
dengan ukuran 1 liter. Botol 1 liter kosong umumnya dalam keadaan tertutup
untuk menghindari kerusakan mulut botol.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 12


5) Mesin Pencuci Botol (Bottle Washer)
Mesin ini digunakan untuk mencuci botol sebelum botol masuk ke alat pengisi
(filter). Pertama-tama botol-botol kosong dibawa oleh pembawa (carrier) yaitu
kumpulan paket yang berjumlah 40 buah. Carrier ini berputar dari mesin
pencuci botol ke atas dan ke bawah sambil disemprot oleh uap air.
6) Inspeksi Botol Kosong secara manual dan elektronik (Empty bottle
inspection)
Setelah botol-botol keluar dari mesin pencuci, botol tersebut diperiksa lagi
kebersihannya secara teliti. Pemeriksanaan dilakukan secara manual dan
elektrik dengan Optiscan yang mendeteksi benda asing yang menempel
dalam botol.
7) Mesin Pengisi Minuman (filler) dan penutup botol (Crowner/Capper)
Botol kosong yang dibawa konveyor secara otomatis diisi dengan minuman
yang ada dalam filter. Minuman di filter ini dialirkan dari carbocooler dalam
keadaan dingin. Botol yang telah terisi langsung ditutup dengan crowner
secara otomatis.
8) Mesin Pencetak tanggal produksi (date coder)
Mesin ini berfungsi mencetak tanggal produksi di leher botol. Contoh date
coder :

9) Inspeksi terhadap produksi akhir (full product inspection)


Setelah selesai diisi, botol minuman melalui inspeksi akhir. Pada tahap ini
keseragaman tinggi minuman didalam botol sangat diperhatikan. Produk
yang tingginya tidak sama dipisahkan.
10) Mesin Pengepak Botol (case packer)

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 13


Mesin Pengepak bekerja secara otomatis memasukkan botol kedalam krat
yang keluar dari case washer. Pada alat ini terdapat slide plate yang menjaga
botol, lalu krat diangkat supaya lebih dekat sehingga penurunan botol
menjadi pelan dan lebih lembut. Hal ini dapat mengurangi kerusakan akibat
botol pecah.
11) Mesin Penyusun Krat pada Palet (pallet loader)
Krat yang telah berisi produk dengan bantuan konveyor bergerak menuju
pallet loader. Alat ini berfungsi menyusun krat ke palet secara otomatis
dengan susunan tertentu. Palet yang sudah siap dengan susunan krat lalu
diangkut menggunakan forklift menuju gudang produksi akhir untuk disimpan
sebelum dipasarkan. Tahap produksi selesai sampai tahap ini.

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 14


C. Draw the process map

Menyanitasi START Botol Kosong


Tangki + Krat

Memisahkan Botol dengan


Masukkan
Krat Pastiknya
Air + Gula (Uncaser)

Mencampur dan Melapisi dengan


karbon aktif + hyflosupercell
(Precoating) Inspeksi Awal Botol Mencuci Krat-Krat
(Infeed Inspection) Plastik
(Case Washer)
Memfilter residu karbon aktif
(Penyaringan) Mencuci Botol
(Bottle Washer)

Sterilisasi Inspeksi Botol Kosong


dengan sinar UV (Empty bottle
inspection)

Mencampur dengan
Sirup Awal
Konsentrat +
Mengepak
Mengisi Botol dengan
Produk
Mengalirkan Minuman Jadi
Sirup ke
Sirup Akhir (Case Packer)
Proportioner

Mencetak tanggal
Mengukur Mengkarbonasi
Minuman
produksi
tingkat Jadi (Date Coder)
kemanisan
Menyusun Krat
Pada Pallet
(Pallet
Inspeksi Produk Akhir
Loader)
(Full Product Inspection)

END
Mengangkut ke
Gudang

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 15


D. Potensi Perpajakan atas Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia

SUMBER DAYA YANG


KEGIATAN POTENSI PAJAK
DIGUNAKAN
Reception process Truck o PPh Pasal 21 atas sopir
 Pengangkutan TBS Supir Truck truk.
 Penimbangan di Buruh Pekerja o PPh Pasal 21 atas buruh
Jembatan Timbang Set Jembatan Timbang penimbang dan penyortir..
 Penyortiran TBS Loading ramp o PPN atas pembelian truk
 Penyimpanan pengangkut.
sementara TBS o PPh Pasal 23 atas sewa truk
pengangkut.
o PPN atas pembelian atau
impor jembatan timbang
beserta seluruh komponen
peralatannya
o PPN atas pemanfaatan BKP
tak terwujud jika
menggunakan alat /
teknologi jembatan timbang
dari luar yang berlisensi dan
harus membayar royalty dll.
o PPh pasal 4 ayat 2 jika
tanah dan bangunan loading
ramp merupakan tempat
sewa
o PPh pasal 22 atas impor
peralatan truk, jembatan
timbang, dll
o PPh pasal 22 atas
pembelian bahan bakar
minyak dari pertamina
o PPN kegiatan membangun
sendiri jika loading ramp
dibangun sendiri
o PPh 4 ayat 2 jika
menggunakan jasa
konstruksi dalam
membangun loading ramp
o BPHTB atas pengalihan hak
jika membeli pabrik
o PPh 4 ayat 2 jika menjual
pabrik

Sterilizing Process Lori o PPN atas pembelian Lori,


 Perebusan pada Capstan Capstan, Sterilizer
sterilizer Sterilizer o PPh Pasal 23 atas sewa
SDM pengawas Lori, Capstan, Sterilizer
SDM buruh pekerja o PPh Pasal 23 atas
Tenaga ahli WNA maintenance Lori, Capstan,
Sterilizer
Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 16
o PPN atas royalty atas
penggunaan teknologi Lori,
Capstan, Sterilizer dari luar
negeri
o PPh 21 atas honor
pengawas proses sterilisasi
dan buruh pekerja
o PPh 26 jika menggunakan
tenaga ahli WNA
o PPh 22 atas impor capstan,
lori, sterilizer

Threshing Process Lori o PPN atas pembelian Lori,


 Mengangkut TBS yang Hoisting Crane Hoisting crane,Threser
steril ke Threser Threser o PPh Pasal 23 atas sewa
 Memisahkan buah dan SDM pengawas dan buruh Lori, Hoisting crane,Threser
janjang Tenaga Ahli WNA o PPh Pasal 23 atas
maintenance Lori, Hoisting
crane,Threser
o PPh 21 atas pengawas dan
buruh
o PPh 26 atas tenaga ahli
WNA
o PPh 22 atas impor lori,
hoisting crane, threser

Pressing Process Digister o PPN atas pembelian


 Pengadukan dan Screw Press Digister, Screw Press
pencincangan buah SDM operator o PPh Pasal 23 atas sewa
 Pemerasan buah Digister, Screw Press
menjadi minyak kasar o PPh Pasal 21 atas operator
Mesin
o PPh Pasal 23 atas
maintenance Digister, Screw
Press
o PPh 22 atas impor Digister,
Screw Press
o PPN atas pemanfaatan
teknologi (pembayaran
royalty)
o PPh 26 jika menggunakan
tenaga ahli dari luar negeri
o PPh pasal 22 atas
pembelian bahan bakar
minyak dari pertamina

Proses Pengendapan tangki vibrating screen o PPN atas jasa pembuatan


Minyak Kasar Clarifier tank tangki
o PPh Pasal 23 atas jasa
pembuatan tangki
o PPh Pasal 21 atas buruh
pekerja

Proses Penjernihan Purifier o PPN atas pembelian purifier

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 17


vacuum dryer dan vacuum dryer
tangki penyimpanan o PPh 21 atas buruh pekerja
o PPh Pasal 23 atas sewa
purifier dan vacuum dryer
o PPN atas jasa pembuatan
tangki penyimpanan
o PPh 23 atas jasa
pembuatan tangki
penyimpanan

2. Sub divisi Kernel Chrusing Plant

SUMBER DAYA YANG


KEGIATAN POTENSI PAJAK
DIGUNAKAN
Cake Breaking Cake Breaker Conveyor o PPh Pasal 21 atas operator
 Pemisahan gumpalan Operator mesin o PPh Pasal 21 atas
cake pengawas operasional
o PPN atas pembelian Cake
Breaker Conveyor.
o PPN atas pemanfaatan BKP
tak terwujud jika
menggunakan alat /
teknologi Cake Breaker
Conveyor dari luar yang
berlisensi dan harus
membayar royalty dll.
o PPh pasal 22 atas impor
peralatan Cake Breaker
Conveyor
o PPh pasal 22 atas
pembelian bahan bakar
minyak dari pertamina

Depericarping Process Depericarper o PPN atas pembelian


 Pemisahan biji dan fiber Nut Polishing drum Depericarper, Nut Polishing
Nut Hopper drum , Nut Hopper
SDM pengawas o PPh Pasal 23 atas sewa
SDM buruh pekerja Depericarper, Nut Polishing
Tenaga ahli WNA drum , Nut Hopper
o PPh Pasal 23 atas
maintenance Depericarper,
Nut Polishing drum , Nut
Hopper
o PPN atas royalty atas
penggunaan Depericarper,
Nut Polishing drum , Nut
Hopper
o PPh 21 atas honor
pengawas proses
depericarping dan buruh
pekerja
Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 18
o PPh 26 jika menggunakan
tenaga ahli WNA
o PPh 22 atas Depericarper,
Nut Polishing drum , Nut
Hopper

Nut Cracking Ripple mill o PPN atas pembelian


 Pemecahan biji sawit Vibrator Nut Hopper Vibrator Nut Hopper, Ripple
SDM pengawas dan buruh Mill
Tenaga Ahli WNA o PPh Pasal 23 atas sewa
Vibrator Nut Hopper, Ripple
Mill
o PPh Pasal 23 atas
maintenance Vibrator Nut
Hopper, Ripple Mill
o PPh 22 atas pembelian
bahan bakar minyak dari
pertamina
o PPh 21 atas pengawas dan
buruh
o PPh 26 atas tenaga ahli
WNA
o PPh 22 atas impor Vibrator
Nut Hopper, Ripple Mill

Shell Winnowing & Hydro cracked mixture conveyor o PPN atas pembelian
Clay Bath shell winnower cracked mixture conveyor,
 Memisahkan berbagai winnower cyclone shell winnower, winnower
jenis kernel fuel conveyor cyclone, fuel conveyor,
Claybath Claybath
o PPh Pasal 23 atas sewa
cracked mixture conveyor,
shell winnower, winnower
cyclone, fuel conveyor,
Claybath
o PPh Pasal 21 atas operator
Mesin
o PPh Pasal 23 atas
maintenance cracked
mixture conveyor, shell
winnower, winnower
cyclone, fuel conveyor,
Claybath
o PPh 22 atas impor cracked
mixture conveyor, shell
winnower, winnower
cyclone, fuel conveyor,
Claybath
o PPN atas pemanfaatan
teknologi (pembayaran
royalty)
o PPh 26 jika menggunakan
tenaga ahli dari luar negeri
o PPh pasal 22 atas

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 19


pembelian bahan bakar
minyak dari pertamina
Kernel Drying Kernel Dryer o PPN atas jasa pembuatan
 Pengeringan Kernel. Kernel Storage kernel storage
o PPN atas pembelian kernel
dryer
o PPh Pasal 23 atas jasa
pembuatan kernel storage
o PPh Pasal 21 atas buruh
pekerja
o PPh 4 ayat 2 atas konstruksi
jika terdapat jasa konstruksi
dalam pembuatan kernel
storage

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 20


Sanitasi Botol Kosong
Start
Tangki + Krat

Pencampuran
Air + Gula Uncaser
Dalam Tangki

Infeed Case
Precoating Filtering Sterilisasi
Inspection Washer

Sirup
Bottle
Awal
Washer
+
Konsentrat
Empty Bottle
= Inspection

Sirup
Akhir

Masuk
Proportioner

Ok
Density
Daerator Karbonansi
Meter

Minuman
Jadi
Diisi Minuman
Jadi

Date
Coder

Full Product Case


Inspection Packer

Masuk Pallet
END
Gudang Loader

Proses Bisnis PT. Coca-Cola Amatil Indonesia 21

Anda mungkin juga menyukai