Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH VARIASI WAKTU ELECTROPLATING TERHADAP WARNA EMAS

ANTIK (ANTIQUE GOLD) PADA MEDALI DENGAN MATERIAL ZINC ALLOY


Teguh Priyono
Program Studi magister Teknik Mesin, Universitas Mercu Buana Jakarta
E-mail tpriyono99@gmail.com

Abstrak

Eletroplating warna emas antik (antique gold) melewati empat tahap utama yakni pembersihan, brush
(aktifasi penyepuhan warna keemasan), Pencelupan warna klasik, dan clear (pelapisan pengkilat dan anti
gores). Untuk menentukan warna emas antik pada proses elektroplating, biasanya setiap orang atau perusahaan
mempunyai hasil yang berbeda beda pada setiap warna emas antik yang dibuat, ini mengakibatkan kesulitan
menemukan keseragaman warna emas antik pada proses elektroplating khususnya pada pembuatan dan
pewarnaan medali. Penelitian ini bertujuan mengetahui PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP
ELECTROPLATING WARNA EMAS ANTIK (ANTIQUE GOLD) PADA MEDALI DENGAN
MATERIAL ZINC ALLOY. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan
peralatan proses elektroplating dengan melakukan pengujian warna emas antik (antique gold) terhadap benda uji
yaitu medali dengan material zinc alloy yang berdiameter 50 mm dan tebal 4 mm, dengan memvariasikan waktu
proses elektroplating. Hasil penelitian menggunakan peralatan proses elektroplating menunjukan bahwa
semakin lama proses aktivasi elektroplating, maka warna yang dihasilkan semakin gelap.

Kata kunci: Elektroplating, warna emas antik.

Abstrac

Antique gold eletroplating passes through four main stages: cleaning, brush (golden brass activation),
classic color dyeing, and clear (gloss coating and scratch coating). To determine the color of antique gold in
the electroplating process, usually every person or company has different results on each color of antique gold
made, this resulted in difficulty finding uniformity of antique gold color in the electroplating process, especially
on the manufacture and coloring of medals. This research to determine the EFFECT OF TIME VARIATION TO
ELECTROPLATING ANTIK GOLD COLOR (ANTIQUE GOLD) ON MEDAL WITH ZINC ALLOY MATERIAL.
The research method used is experimental method using electroplating process equipment by testing the antique
gold color to the test object that is the medallion with zinc alloy material with diameter 50 mm and 4 mm thick,
by varying the process time of electroplating. The results of research using electroplating process equipment
showed that the longer the electroplating activation process, the resulting color darker.

Keywords: Electroplating, antique Goldcolour.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Elektroda yang dialiri arus bermuatan positif


dikenal sebagai anoda dan elektroda yang
Medali adalah benda logam kecil yang Pada pembahasan jurnal ini adalah pemilihan
diberikan sebagai hadiah pada suatu kegiatan. Ada warna emas yang dialiri
layakarus bermuatan
atau yang negatif
baik sesuai dengandikenal sebagai
beberapa kegiatan yang biasanya diberikan medali penglihatan mayoritas manusia ,normal yaitu
katoda. Karena adanya perbedaan warna potensial
ketika melakukan atau mendapatkan peringkat dalam emas tua, atau warna emas antik, atau antique gold
kegiatan tersebut seperti kegiatan olahraga, militer, antarapelapisan
colour. Pada proses anodawarna
dan emas
katoda,
antik maka
atau ketika arus
akademik, dll. Warna pada medali biasanya dialirkan,
proses penyepuhan elektron
warna emas antik bergerak
membutuhkan dari sumber arus
menggunakan 3 warna untuk jenis penghargaan ketelitian dan keseragaman untuk mendapatkan warna
(DC power) menuju katoda. Selanjutnya ion-
dengan tingkat nilai yang berbeda, antara lain: warna yang sesuai dengan yang kita jadikan acuan atau
Emas, Perak (silver) dan Perunggu (Brush). Pada menjadi standar iondaribermuatan
produk yang negatif
akan kita di dalam elektrolit
proses.
pembuatan medali untuk sebuah kegiatan biasanya Proses pelapisanbergerak menuju anoda sedangkan ion-ion
dipengaruhi oleh beberapa faktor
tidak menggunakan emas murni, tapi dengan antara lain: rapat arus, temperatur, derajat keasaman,
bermuatan positif akan begerak menuju katoda.
menggunakan bahan alumunium campuran (zink konsntrasi larutan elektrolit, agitasi, jarak anoda-
alloy) dan dilapisi warna emas yaitu dengan cara katoda, cemicalIon-ion positif dan
yang di gunakan ini daya
kemudian
tembus. membentuk
proses penyepuhan (elektroplating) . endapan di permukaan katoda. Elektron
selanjutnya mengalir menuju anoda dan
kembali ke sumber arus. Komponen–
komponen pada proses pelapisan
(electroplating) yaitu : arus listrik, anoda,
larutan elektrolit dan katoda.
Apabila faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan maka dimana logam M2 dan M3 hasil reaksi
kualitas penyepuhan tidak akan maksimal. menempel pada permukaan logam M1 sebagai subtrat
(benda kerja).
Ada tiga poin penting untuk diingat ketika
melakukan pewarnaan logam: Logam dengan senyawa-senyawa organik
dapat membentuk komplek dengan warna-warna
1. Pekerjaan harus bersih sempurna; khusus yang indah. Oleh karena itu jika logam benda
kerja dimasukkan pada senyawa organik yang dapat
2. Semua larutan kimia ketika tidak digunakan harus membentuk senyawa komplek maka senyawa
disimpan dalam botol yang ditutup rapat. komplek akan terbentuk dan menempel pada
permukaan logam sebagai benda kerja dan
3. Penyelesaian kerja harus dilakukan perlindungan membentuk warna sesuai dengan komplek yang
untuk menjaga warna tetap bertahan dengan sejenis terbentuk.
lapisan pernis atau wax.
M(S) + ion H(+) –> ion M(+)(s) + H2(g)
Pada dasarnya semua logam mempunyai
warna kilap yang sudah indah disebut warna metalik, ion M(+)(s) + R-org –> M(R-org)(+) yang
ada yang mengkilap putih seperti besi, seng, berwarna
alumnium, krom, tin, adapula yang berwarna kuning
seperti emas, tembaga dll. kilap logam ini akan cepat Dasar dari proses pelapisan warna emas antik
hilang untuk logam-logam yang bukan merupakan yakni dengan melewatkan arus listrik antara dua
logam mulia, hal ini disebabkan oleh kereaktifan elektroda yang dicelupkan di dalam larutan elektrolit
logam yang tinggi terutama oksidasinya dengan seperti pada Gambar 1.
oksigen diudara. Logam membentuk oksida logam
ketika reaksi dengan oksigen:

Persamaan reaksi totalnya adalah: x M(s) + y O2(g)


–> MxO2y(s)

Oleh karena itu paling utama dalam mengelola


warna logam tetap awet adalah melindungi
permukaan logam dari oksidasinya.

1.2. Proses elektroplating warna emas antik


(antique gold colour)

Beberapa oksida logam sangat erat melekat


pada logamnya sehingga melindungi proses oksidasi
lanjutan sehingga logam akan terlindungi dari reaksi
oksidasi yang merapuhkan karakter logam itu sendiri.
Hal ini terjadi pada logam-logam seperti alumunium, Gambar 1. Skema Proses Pelapisan Logam
krom, dan campuran-campurannya. Bahkan oksida (Electroplating)
yang transparan membuat kenampakan seakan-akan
tidak ada oksidasi yang terjadi, karena warna logam
hampir tidak terkurangi. Tetapi tidak demikian
dengan logam besi, oksida besi sangat rapuh dan Pada proses pelapisan warna emas antik
terangkat dari logamnya, sehingga memberikan efek disini menggunakan bahan dasar material kuningan
percepatan reaksi oksidasi karena terjadinya situs- sehingga metal atau medali yang dilapisi menjadi
situs positif dan negatif. berwarna kuning emas. Proses pelapisan kuningan ini
terjadi karena adanya pengendapan ion logam
Pewarnaan logam dapat dilakukan dengan kuningan pada elektroda negative ( katoda ). Reaksi
memanfaatkan warna logam dan campurannya, perpindahan muatan (ion-ion) antarmuka katoda
misalnya warna tembaga-cobalt memberikan efek melewati lapis ganda elektrik ( Electrical Double
warna coklat sampai hitam yang indah tergantung Layer ) yang terdiri dari :
komposisi dan suhu maupun logam yang diwarnainya.
Pewarnaan dengan pencelupan memanfaatkan reaksi a. IHP (Inner Helmoltz Plane), yaitu lapisan yang
pendesakan logam-ion logam terdiri dari molekul-molekul pelarut dan yang
teradsorbsi oleh pelarut. Mempunyai sifat teratur dan
M1(s) + ion M2(aq) + ion M3(aq) –> ion mudah bergerak
M1(aq) + M2(s) + ion M3(s)
b. OHP (Outer Helmoltz Plane), yaitu lapisan luar
yang terdiri dari molekul-molekul pelarut yang
sifatnya kurang teratur. Lapisan ini membentuk Ada beberapa bahan dan alat yang digunakan
transisi yang rata dan halus sebagai batas dengan pada proses elektroplating antara lain:
elektrolit.

Untuk mendapatkan warna emas antik perlu


proses yang dinamakan proses Browning atau proses a. Rectifire (regulator)
ang menjadikan warna menjadi warna emas tersebut Adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan
menjadi gelap, sehingga warna emas menjadi warna tegangan listrik searah yang diperlukan untuk proses
emas antik. Semakin lama proses pencelupan ini, elektroplating.
semakin gelap warna yang dihasilkan. Proses
pencelupan pada proses browning biasanya 20 – 90 b. Tabung reaktor proses elektroplating
detik. Setelah dicelupkan kemudian di angkat dan di Adalah bak yang digunakan untuk proses
biarkan pada suhu kamar agar terjadi oksidasi dan elektroplating.
perubahan warna menjadi kuning tua, atau warna
emas antik. c. Rak material proses
Adalah tempat untuk menggantungkan material
1.3 Analisis proses elektroplating warna emas yang akan diproses elektroplating.
antik

Pada proses elektroplating sebelumnya yaitu


dengan membersihkan dan memberikan efek pori-pori d. Degreasing
sehingga mudah menyerap sistem garam maupun Adalah proses proses pembersihan permukaan
logam lain. Ini dilakukan dengan memanfaatkan benda yang akan diproses plating untuk memisahkan
reaksi logam dengan asam. Beberapa campuran asam material dari kandungan minyak atau oli yang
pada umumnya digunakan, reaksi asam dan logam menempel .
seperti pada reaksi yang ditunjukkan di atas.
e. Salt powder elektroplating
Beberapa catatan tentang pewarnaan yang banyak Adalah powder untuk proses elektroplating yaitu
digunakan adalah sebagai berikut: Brass salt 75-100 g/l, dengan PH 9,8 – 10,8.

1. Sulphuric Acid dan Asam nitrat dalam air f. Amoniak


2. Sulphuric Acid, Sendawa dalam air Adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3.
3. Kuning aqua fortis, asam Sulfat, asam Muriatic , Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga.
dalam air. Amoniak sebagai pelarut pada proses eltroplating.
4. Hydrofluoric acid, Asam nitrat, garam.
g. Laquer
Adalah pelarut yang digunakan untuk mengatur
Proses pelapisan warna emas antik pada 3
konsistensi warna pada proses elektroplating. Larutan
medali dengan variabel waktu pencelupan yang
ini memiliki tingkat penguapan yang berbeda-beda.
berbeda, berikut adalah data material , dan proses
elektroplating warna emas antik (antique gold h. Aquades
colour). Adalah air murni atau H2O, yaitu air hasil
destilasi atau air hasil penyulingan. H2O hampir tidak
1.3.1. Material
mengandung mineral.
Benda yang diproses adalah medali dengan
i. Heater
material zinc alloy, dengan dimensi PxLxT = 40 x 40
Adalah alat untuk menaikan temperatur pada
x 5 mm.
proses elektroplating.

j. Plat Kuningan sebagai anoda


Adalah anoda dari proses elektroplating yang akan
melapisi medali tersebut.

1.3.3. Proses Elektroplating

Proses elektroplating warna emas antik pada


Gambar 2. Medali pengujian elektroplating. medali menggunakan metode yang sederhana yaitu:

Degreasing Pembilasan Elektroplating


1.3.2. Bahan dan alat elektroplating

Finish Clear Pencelupan warna klasik


ini adalah pelindung dari warna hasil elektroplating.
Laquer adalah bahan yang digunakan pada proses
Gambar 3. Diagram proses elektroplating emas antik. Clear ini yaitu dengan perbandingan: 1 laquer
dicampur dengan 2 aquades.
Proses pelapisan warna emas antik dengan
metode elektroplating dapat dibagi menjadi lima tahap 6) Tahap pengeringan
proses, yaitu:
Tahap pengeringan dilakukan dengan
1) Tahap persiapan (pre treatment) atau Degreasing meletakan medali hasil proses elektroplating dengan
di gantung pada suhu kamar.
Proses degreasing merupakan proses yang
bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak,
lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel
pada permukaan spesimen. Proses pembersihan 2. METODOLOGI PENELITIAN
dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH (soda
kaustik) dengan konsentrasi 20% – 30% pada suhu Pada metode elektroplating warna emas antik
70oC – 90oC selama kurang lebih 10 menit. yang di lakukan, menggunakan proses yang
sederhana. Berikut adalah diagram penelitian
2) Rinsing atau Pembilasan elektroplating warna emas antik pada medali.

Proses rinsing bertujuan untuk Mulai


membersihkan soda kaustik pada proses degreasing
yang masih menempel pada permukaan spesimen
dalam dengan menggunakan air bersih pada
temperatur kamar. Observasi
3) Tahap pencelupan (elektroplating)

Spesimen yang telah bersih dari segala Studi Literatur


pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu
dilakukan proses pencelupan (elektroplating). Selama
proses elektroplating berlangsung, cairan kuningan Pengumpulan Data
akan melapisi medali dengan membentuk lapisan
medali kuningan kemudian barulah terbentuk lapisan
yang sepenuhnya berupa unsur kuningan pada Pengolahan Data
permukaan terluar medali, larutan yang digunakan 1. Waktu yang di butuhkan pencelupan
minimal adalah 120-200 gram / liter air. Tahap warna klasik
pencelupan dilakukan selama kurang lebih 20 detik
2. Perbandingan warna antik yang
sampai 1,5 menit pada suhu 50°C – 100°C. Ketebalan
lapisan kuningan pada pelapisan dengan metode dihasilkan
elektroplating dipengaruhi oleh kondisi permukaan,
lamanya pencelupan dan temperatur pencelupan.
Perhitungan dan Pembahasan
4) Pencelupan warna klasik

Pada proses pencelupan warna klasik untuk Kesimpulan


mendapatkan warna emas antik yaitu dengan
menjadikan hasil elektroplating tersebut menjadi Gambar 4. Diagram alir penelitian.
warna kuning kecoklatan, yaitu dengan cara di
Brown. Proses pewarnaan antik menggunakan cairan
yang sudah di campur antar lain : 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
MTK 390s : 48 gram
Proses pelapisan warna emas antik yang
MTK 470s : 256 gram
KCl : 48 gram dihasilkan melalui proses elektroplating pada
H2O (aquades) : 5 liter medali dengan variabel waktu pencelupan yang
berbeda sehingga menghasilkan warna yang
5) Tahap Clear (pelapisan anti gores) berbeda. Berikut adalah tabel proses lama
PENGOLAHAN DATA
Pada tahap yaitu dimana tahap terakhir pada pencelupan warna klasik pada medali yang di
proses inti dari pewarnaan emas antik sehingga proses elektroplating:Menentukan Kec Alir
Menentukan Koefisien Panas
medali yang di proses menjadi lebih mengkilat. Proses Menentukan Per Pan Total
Menentukan Bil Renold
Menentukan Nushelt Number
Menentukan Efektifitas
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
No Medali Ampere Volt Waktu pencelupan Gambar 6. Standar perbedaan warna
warna klasik
Ditetapkan oleh Komisi Internationale de
1 1 100 30 20 sekon
2 2 100 30 50 sekon
l’Eclairage (CIE), L * a * b * color space dimodelkan
3 3 100 30 90 sekon setelah teori warna-lawan yang menyatakan bahwa
Tabel 1. Proses elektroplating dua warna tidak bisa merah dan hijau pada waktu
yang sama atau kuning dan biru pada saat yang sama
waktu. Seperti ditunjukkan di bawah, L *
Pengujian warna pada medali yang telah menunjukkan Light, a * adalah merah / hijau
melalui proses elektroplating, menggunakan alat uji koordinasi, dan b * adalah mengkoordinasikan kuning
warna yaitu Colorimeter AMT506. / biru. Delta untuk L * (ΔL *), sebuah * (Δa *) dan b *
(Δb *) bisa positif (+) atau negatif (-). Total
perbedaan, Delta E (ΔE *), namun, selalu positif.

ΔL * (L * sampel dikurangi L * standar) = perbedaan


terang dan gelap (+ = lebih terang, dan – = gelap)

Δa * (sampel * minus standar *) = perbedaan merah


dan hijau (+ = merah, dan – = hijau)

Δb * (b * sampel dikurangi b * standar) = perbedaan


kuning dan biru (+ = lebih kuning, dan – = biru)
Gambar 5. Persiapan pengujian warna
ΔE * = Total perbedaan warna
Dari pengujian yang dilakukan pada
mesin uji warna colorimeter AMT 506 didapat: Untuk menentukan warna total perbedaan antara
ketiga koordinat, rumus berikut digunakan:
No Sample L* a* b* c h*
ΔE * = [ΔL * 2 + Δa * 2 + Δb * 2] 1/2
1 Medali 54,74 8,01 22,28 23,69 70,22
1 Medali 1
2 Medali 48,98 4,84 11,77 12,77 38,66 ΔE * = [ΔL * 2 + Δa * 2 + Δb * 2] ½
2
ΔE * = [54,74 * 2 + 8,01 * 2 + 22,28 * 2] ½
3 Medali 50,40 15,53 16,26 73,15 35,90 ΔE * = [109,48 + 16,02 + 44,56] ½
3
ΔE * = [170,06] ½
Tabel 2. Hasil uji warna pada colorimeter AMT 506
ΔE * = 85,03
Medali 2
3.1 Hasil Perhitungan ΔE * = [48,98 * 2 + 4,84 * 2 + 11,77 * 2] ½
ΔE * = [97,96 + 9,68 + 23,54] ½
Berdasarkan hasil uji colorimeter yaitu:
berdasarkan standar pengukuran warna. ΔE * = [131,18] ½
ΔE * = 65,59
Medali 3
ΔE * = [ΔL * 2 + Δa * 2 + Δb * 2] ½
ΔE * = [50,40 * 2 + 15,53 * 2 + 16,26 * 2] ½
ΔE * = [100,80 + 31,06 + 32,52) ½
ΔE * = [164,38] ½
ΔE * = 82,19
3.2 Pembahasan elektroplating warna emas antik

Berdasarkan perhitungan pada penelitian


elektroplating medali telah didapatkan:
Gideon Hindarto Putra, J U R N A L PEMBUATAN
BERAS ANALOG BERBASIS TEPUNG PISANG
GOROHO (Musa Acuminate) DENGAN BAHAN
PENGIKAT CARBOXYMETHYL CELLULOCE
(CMC), 2012

Catalog 2017, multimeter digital, Colofrim meter.

Tabel 3. Perbedaan warna terhadap sample


Pada pelapisan warna emas antik yang telah
saya lakukan membuktikan bahwa medali no 2 yang
mendekati contoh medali yang buat acuan, sedangkan
untuk kedua medali lainya tidak mendekati , yaitu
cenderung terlalu kuning atau terlalu gelap.

3.3 Analisis pengaruh waktu

Proses elektroplating untuk mendapatkan


warna emas antik yaitu dengan cara pencelupan .pada
Brown agar mendapatkan warna klasik, jika semakin
lama waktu pencelupan, maka hasil warna yang
dihasilkan akan semakin klasik atau semakin gelap.
Warna yang mendekati dengan contoh medali yang
dijadikan acuan yaitu pada proses pencelupan brown
dengan waktu 50 sekon.

4. Kesimpulan

Pada proses pewarnaan medali menggunakan


cara elektroplaing dan pencelupan warna emas antik
yang paling mendekati yaitu proses pencelupan atau
proses oksidasi selama 50 detik.

Daftar Pustaka

G. Langbein and W. T. Brannt, Electroplating of


Metal, 4th ed., Henry Carey Baird and Co.,
Philadelphia, (1902) 3

J. Electrochem. Sci., 8 (2013) 6620 – 6646

Patent Application Publication, United Statesm, Pub.


No.: US 2008/0138507 A1, Pub. Date: Jun. 12, 2008

Abdul Rasyad1 dan Budiarto, Prosiding Seminar


Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011

BAMBANG SANTOSA,MARTIJANTI, ”Pengaruh


Waktu dan Rapat Arus Pada Proses Pelapisan Nikel
Terhadap Ketebalan Lapisan”, Majalah Ilmiah
Kopertis, Nomor 11, Juni 2004, hal 32 – 35. 2004.

SATOTO INDRAWAN, Menjadi Pengusaha


Electroplating Chrome, Andi Offset,Yogyakarta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai