Anda di halaman 1dari 36

MANAJEMEN WAKTU

Manajemen Waktu

Pendahuluan:

Manusia membuat rencana di dalam suatu batasan waktu, menengok ke


belakang melampaui rentang waktu tertentu, dan menetapkan sasaran-
sasaran yang harus dicapai dalam suatu periode waktu. Waktu dapat
mempermudah pencapaian tujuan, atau dapat pula menjadi penghalang kuat
dalam mencapai tujuan. Waktu dapat membuat seseorang gugup dalam
keadaan tertentu dan membuat orang tersebut santai di lain keadaan.
Kehidupan dijalani menurut jadwal waktu. Meskipun demikian, waktu tidak
mengatur manusia, manusialah yang seharusnya mampu mengendalikan
waktu dengan cara mengelola kegiatan dengan baik.

Setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari, tetapi
ternyata hanya sedikit saja yang merasa mempunyai cukup waktu. Apakah
anda juga sering mengatakan “Andaikan satu hari itu lebih dari 24 jam?”.
Tidak seorangpun yang mempunyai tambahan waktu lebih dari 24 jam, tidak
juga bagi seorang Presiden ataupun Profesor. Tetapi mengapa prestasi
seseorang berbeda-beda? Kuncinya adalah efisiensi waktu dan anda akan
mencoba melakukannya saat ini.

Pertemuan ini akan membantu peserta:

 Mengenal konsep manajemen waktu;


 Mengenai konsep penting dan urgen;
 Melakukan diagnosis diri sendiri: matriks manajemen waktu; dan
 Memulai perubahan manajemen kegiatan.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 1


MANAJEMEN WAKTU

Latihan:
Marilah kita merenung sejenak, bersikap jujur, dan mencoba memikirkan
pernyataan-pernyataan berikut ini.

 “Andaikan satu hari itu lebih dari 24 jam”


 Seharusnya pekerjaan ini sudah saya selesaikan minggu ini, tetapi saya
terlalu sibuk, tidak ada waktu lagi. Minggu depan saja saya kerjakan.
 Saya ingin sekali dapat melakukan hal-hal baru di organisasi saya, tetapi
............
 Andaikan saya tidak perlu mengikuti pertemuan ini, pasti saya sudah bisa
melakukan hal-hal yang lain.
 Menyelesaikan pekerjaan dengan terburu-buru sambil berkeluh kesah
“Mengapa tidak kemarin-kemarin mengerjakannya, pasti hasilnya lebih
baik”
 Gara-gara si A menceritakan rencananya secara panjang lebar pada
saya, target saya menyelesaikan makalah ini tidak tercapai.
 Saya sudah berusaha menyelesaikan pekerjaan saya dengan cepat,
tetapi masih juga saya merasa kurang waktu.
 Saya ingin meluangkan lebih banyak waktu bagi keluarga saya.
 Saya hanya bisa menyelesaikan pekerjaan saya dengan cara lembur.
 Saya seharusnya meluangkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan
strategi pertemuan saya dengan Bupati, tetapi selama satu minggu
berturut-turut saya harus mengikuti lokakarya. Saya kehabisan waktu.
 Kalau saja saya punya waktu luang lebih banyak, saya ingin sekali
mengerjakan ................................

Mengapa muncul komentar-komentar di atas?

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 2


MANAJEMEN WAKTU

FILOSOFI WAKTU DAN


KOMPAS
Pada dasarnya, hidup manusia diatur oleh 2 kekuatan yang dapat berjalan
selaras ataupun saling bertentangan. Kedua kekuatan tersebut adalah waktu
dan kompas. Waktu menunjukkan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan,
volume komitmen, dan alokasi jadwal, sedangkan kompas mewakili visi, nilai-
nilai yang diacu, prinsip, dan tujuan hidup. Seseorang mungkin saja
mempunyai tujuan hidup yang sangat mulia, namun kehilangan waktu untuk
mencapai cita-cita tersebut; atau bekerja secara sangat efisien namun
merasa kehilangan arah. Faktor kekuatan mana yang lebih mendominasi
kegiatan anda?

Renungkanlah 2 pertanyaan berikut ini:


 Apa tugas Direktur Rumahsakit atau Dokabu, yang saudara anggap
paling vital bagi organisasinya?
 Berapa banyak waktu yang anda curahkan bagi kegiatan tersebut?

Apabila anda menemukan kesenjangan-kesenjangan pada jawaban antara


kedua pertanyaan tersebut, maka anda telah membuat keputusan yang tepat
untuk mengikuti lokakarya ini. Apabila sedikit timbul kesenjangan, maka anda
termasuk dalam kelompok “elite” yang menganggap waktu sebagai aset
pribadi yang terbesar, dan oleh karenanya perlu diinvestasikan sejak dini.

Generasi-generasi dalam manajemen waktu


Kesenjangan-kesenjangan yang muncul antara yang “seharusnya” dengan
yang “sesungguhnya” menciptakan berbagai pendekatan manajemen dalam
hal manajemen waktu. Setidaknya terdapat 3 generasi dalam manajemen
waktu dengan karakteristik sebagai berikut:
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 3
MANAJEMEN WAKTU

Generas Karakteristik Kekuatan Kelemahan


i

Pertama Prinsip  Kemampuan beradap-  Tidak ada struktur yang


“reminder”, yai-tu tasi terhadap kegiatan nyata
catatan-catatan yang mendadak  Komitmen terhadap orang
dan ceklis  Lebih responsif terha- lain dilupakan
kegiatan yang dap orang lain  Sedikit yang dapat dicapai
harus dilakukan,  Tidak terlalu kaku  Bergerak dari krisis ke
agar tidak lupa.  Tidak terlalu stres krisis, oleh karena
Apabila seluruh  Catatan “yang harus melupakan struktur dan
kegiatan tidak dikerjakan” jadwal
dapat dilakukan  Yang utama adalah apa
hari ini, maka yang ada di depan anda
kegiatan tersebut
dimasukkan
dalam kegiatan
esok hari-nya.
Kedua Prinsip  Mempunyai catatan  Mengakibatkan jadwal
“perencanaan janji dan komitmen yang sangat padat,
dan persiapan”.  Banyak kegiatan yang melebihi kemampuan
Ciri-cirinya adalah dapat dicapai melalui  Mengarah ke apa yang
membawa perencanaan diinginkan, bukannya
kalender dan  Pertemuan dan yang dibutuhkan
buku janji untuk penya-jian yang lebih  Cara berpikir dan
efisiensi, efektif karena bertindak yang individual,
tanggung jawab melakukan per-siapan orang lain merupakan
individu, hambatan
pencapaian  Yang utama adalah
tujuan, kegiatan-kegiatan yang
perencanaan, telah direncanakan
dan pen-jadwalan
kegiatan
mendatang. Yang
termasuk
generasi ini akan
membuat janji,
menulis
komitmen,
menulis deadline,
tempat
pertemuan,dll.
Terkadang

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 4


MANAJEMEN WAKTU

dengan cara
komputerisasi
Ketiga Prinsip  Ada tanggung jawab  Merasa terkendali vs me-
“perencanaan, terhadap hasil ngendalikan orang lain
pemrioritasan, kegiatan  Nilai tidak selalu sejalan
dan  Berkaitan dengan nilai dengan prinsip realita
pengendalian”.  Menterjemahkan nilai-  Mengakibatkan rasa
Generasi ini nilai ke dalam tujuan bersa-lah, terlalu ba nyak
mengalokasikan dan tindakan program, dan peran yang
waktu untuk  Meningkatkan tidak seimbang
klarifikasi prioritas produktivitas dengan  Terlalu banyak kegiatan
kegiatan. “Apa cara perencanaan yang melebihi kapasitas,
yang ingin saya dan penetapan dan orang lain
per-oleh?”. prioritas diperlakukan sebagai
Prioritas  Meningkatkan “mesin”
ditetapkan setiap efisiensi  Kaku, kurang spontan
hari, baik secara  Berfungsi sebagai  Yang utama tergantung
manual maupun struktur dari urgensi dan nilai-nilai
menggunakan  Memperkuat
“electronic keterampilan manaje-
organizer”. men waktu dan diri
sendiri

Meskipun telah mengalami 3 perubahan generasi, prinsip-prinsip manajemen


waktu di atas baru berhasil menjawab pertanyaan: Apakah kita telah
melakukan kegiatan dengan baik? Namun demikian, pendekatan di atas tetap
saja belum mampu menjawab pertanyaan yang paling utama berikut ini:
Apakah kita telah melakukan kegiatan yang seharusnya kita lakukan?

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 5


MANAJEMEN WAKTU

Latihan:
Isilah ceklis berikut ini dengan sejujurnya, dengan cara melingkari angka
yang sesuai:
0 Hampir tidak pernah
1 Kadang-kadang
2 Sering
3 Hampir selalu

CARA ANDA MENGELOLA WAKTU

1. Setiap hari saya menyisihkan sedikit waktu untuk 0 1 2


merencanakan dan memikirkan pekerjaan saya. 3
2. Saya menetapkan sasaran spesifik dan tertulis serta batas
waktunya. 0 1 2
3. Saya membuat “daftar harian” yang harus dikerjakan, 3
mengatur masalah dalam urutan kepentingannya dan
berusaha melakukan yang terpenting secepat mungkin. 0 1 2
4. Saya mengetahui peraturan 80-20 dan saya gunakan dalam 3
pekerjaan saya. (Peraturan 80-20 menyatakan bahwa 80%
waktu digunakan untuk mencapai 20% hasil yang positif;
atau sebaliknya, 20% waktu digunakan untuk memproduksi 0 1 2
80% hasil yang positif). 3
5. Saya memakai rencana yang longgar untuk menghadapi
krisis dan hal yang tidak terduga
6. Saya mendelegasikan apa saja yang dapat saya
delegasikan kepada orang lain.
7. Saya mencoba menangani setiap carik kertas hanya sekali, 0 1 2
8. Saya makan siang sekadarnya saja supaya tidak 3
mengantuk setelah makan.
9. Saya berusaha aktif untuk mencegah gangguan yang dapat 0 1 2
mengacaukan hari kerja saya (misalnya telepon, tamu, 3
rapat, dll).
10. Saya mampu berkata “tidak” atas permintaan orang lain 0 1 2
untuk mencegah ketidakmampuan untuk menyelesaikan 3
pekerjaan saya. 0 1 2
3

0 1 2
3

0 1 2
3

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 6


MANAJEMEN WAKTU

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 7


MANAJEMEN WAKTU

Silakan membuka halaman ini, apabila anda telah selesai mengisi ceklis di
halaman sebelumnya.

Kunci:
Untuk menghitung skor anda, berikanlah:
nilai 3 untuk kategori hampir selalu
nilai 2 untuk kategori sering
nilai 1 untuk kategori kadang-kadang
nilai 0 untuk kategori hampir tidak pernah

Jumlah semua nilai dan interpretasikan skor anda sebagai berikut:

0 -15 Berpikirlah untuk mulai mengelola waktu


15-20 Anda sudah berbuat baik, tingkatkan lagi
20-25 Sangat baik
25-27 Unggul
28-30 Anda tidak jujur!

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 8


MANAJEMEN WAKTU

ANTARA URGENSI DAN KEPENTINGAN

Menginjak pada hari pertama, kedua, ketiga……dstnya pelatihan jarak-jauh


ini, apakah anda pernah merasakan hal-hal di bawah ini? Bersikaplah jujur
terhadap diri anda sendiri, oleh karena hanya andalah yang mengetahui
jawabannya.
 Andaikata saya tidak mengikuti kursus ini, saya dapat banyak
menyelesaikan pekerjaan di kantor yang harus segera saya tangani, mulai
dari rapat dengan Bupati, persiapan peringatan 17 Agustus, penjelasan
mengenai DIP, hingga laporan kegiatan proyek.
 Saya tidak dapat berkonsentrasi penuh. Secara tidak saya sadari saya
terbayang pekerjaan di kantor.
 Bagaimana saya dapat berpikir jauh ke depan, kalau pekerjaan saya 3
hari terakhir ini saja belum dapat saya selesaikan.

Pernyataan-pernyataan di atas mengandung 2 unsur yang dilematik, yaitu


antara urgensi dan kepentingan. Sesuai yang urgen, belum tentu penting.
Demikian pula sebaliknya. Hal-hal yang dapat dikategorikan urgen misalnya
menjawab telpun, menemui tamu, menghadiri rapat mendadak, dan
sebagainya. Sedangkan hal-hal yang penting misalnya menyusun
perencanaan stratejik, membangun aliansi, mencari peluang baru,
mengembangkan diri sendiri, dan seterusnya. Apakah mendahulukan hal-hal
yang urgen selalu berarti buruk? Jawabannya adalah tidak, apabila hal
tersebut tidak berarti mengesampingkan hal-hal yang penting.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 9


MANAJEMEN WAKTU

Matriks Manajemen Waktu

Urgen Tidak urgen


Penting I II
 Krisis  Persiapan
 Masalah yang  Pencegahan
menekan  Klarifikasi nilai
 Mengejar deadline,  Perencanaan
pertemuan,  Membangun aliansi
persiapan  Rekreasi yang
positif
 Pemberdayaan
Tidak penting III IV
 Interupsi, telepon  Banyak pekerjaan
 Surat, laporan  Surat yang tidak
 Pertemuan penting
 Masalah yang  Telepon
menekan  Pembuang waktu
 Kegiatan yang  Kegiatan
umum “melarikan diri”

Latihan:

Pertanyaan yang menarik untuk disimak adalah apakah anda termasuk


kelompok yang gaya hidupnya didominasi oleh kekuatan “urgensi” ataukah
didorong oleh “kepentingan”?. Isilah ceklis berikut ini dengan melingkari
angka yang sesuai:
0 Tidak pernah
2 Kadang-kadang
4 Selalu

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 10


MANAJEMEN WAKTU

INDEKS URGENSI

1. Pekerjaan dapat saya selesaikan dengan baik apabila 0 1 2 3 4


saya dikejar waktu
2. Apabila saya tidak dapat meluangkan waktu untuk diri 0 1 2 3 4
saya sendiri, saya seringkali menyalahkan kegiatan lain
yang menekan dan membuat saya terburu-buru
3. Saya seringkali frustasi oleh karena lingkungan yang 0 1 2 3 4
sangat lamban. Saya benci menunggu.
4. Saya merasa bersalah apabila saya mengambil cuti atau 0 1 2 3 4
tidak masuk kantor.
5. Saya selalu terburu-buru, dari satu tempat ke tempat 0 1 2 3 4
yang lain, atau dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain.
6. Saya seringkali menyadari bahwa saya menolak orang 0 1 2 3 4
lain mendekati saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
pekerjaan saya.
7. Saya merasa sangat cemas apabila saya tidak 0 1 2 3 4
mengetahui kegiatan di kantor selama lebih dari
beberapa menit. 0 1 2 3 4
8. Saya seringkali memikirkan pekerjaan lain ketika saya
melakukan suatu pekerjaan. 0 1 2 3 4
9. Saya merasa sangat baik ketika menghadapi situasi yang
krisis 0 1 2 3 4
10. Produksi adrenalin akibat suatu krisis sangat memuaskan
dibandingkan pencapaian bertahap terhadap hasil jangka
panjang 0 1 2 3 4
11. Saya seringkali mengorbankan waktu yang produktif
dengan orang lain untuk menangani krisis 0 1 2 3 4
12. Saya berasumsi bahwa orang lain dengan sendirinya
akan memahami saya bila saya mengecewakan mereka
oleh karena harus menangani suatu krisis. 0 1 2 3 4
13. Saya bergantung pada kegiatan menyelesaikan masalah
yang krisis untuk memberi kesan bahwa hari ini telah
saya isi dengan kegiatan yang bermakna 0 1 2 3 4
14. Saya seringkali makan siang atau makan snack sambil
bekerja
0 1 2 3 4

15. Saya terus berpendapat bahwa suatu hari nanti saya


akan mampu melakukan pekerjaan yang benar-benar
ingin saya lakukan

Jumlahkan skornya, dengan interpretasi sebagai berikut:

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 11


MANAJEMEN WAKTU

 0 -25 Orientasi terhadap urgensi rendah


 26-45 Orientasi terhadap urgensi tinggi
 46+ Adiktif terhadap urgensi

Bagaimana skor anda?

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 12


MANAJEMEN WAKTU

Kalau skor anda tinggi, anda tidak perlu berkecil hati, namun mulailah menata
kembali kegiatan anda. Orientasi yang tinggi terhadap urgensi berarti bahwa
kita akan berespons cepat terhadap segala hal yang memerlukan perhatian
segera. Dengan kata lain, indikator yang terutama dalam urgensi adalah
waktu. Contohnya adalah telpun, tamu yang datang, staf yang ingin
mendiskusikan suatu masalah yang urgen di lapangan, dan sebagainya.
Mengapa kekuatan ke arah urgensi ini dapat mengganggu? Bayangkan
apabila anda sedang dalam proses menulis laporan, dan disamping meja
anda telpon berdering-dering tak henti-hentinya. Sebagai manusia biasa,
tentunya kita tidak tahan akan dering telepon, dan akan mengangkatnya dan
berbicara dengan si penelpon dengan senang hati dan mungkin panjang
lebar. Bagaimana apabila gangguan tersebut lebih dari 2-3 kali? Berikut
adalah ilustrasi nyata bagaimana gangguan sesaat bisa menimbulkan
dampak yang panjang.

“Gangguan satu menit itu minimal akan melibatkan hal-hal tersebut di bawah
ini: (1) berpikir tentang apa yang terakhir anda kerjakan; (2) pikiran anda
berpindah gigi dari rasa emosi karena gangguan tersebut kemudian
memikirkan apa yang ditanyakan oleh si pengganggu; (3) waktu untuk
bereaksi secara koheren, berusaha menutupi gelombang emosi; (4)
mendengarkan pertanyaan kedua dan ketiga dan/atau komentar dari
pengganggu (5) memberi reaksi lagi sambil dalam hati berjanji untuk tidak
membiarkan hal ini terulang lagi, bahkan mungkin sambil menyalahkan staf
anda; (6) mengucapkan selamat jalan dan menekankan betapa
menyenangkan untuk dapat berbincang-bincang lagi, yang dengan mudah
membuat perjanjian atau undangan untuk datang dalam jam-jam kerja biasa;
(7) minum kopi untuk menenangkan syaraf anda; (8) duduk dan berusaha
mengingat apa yang sedang dikerjakan sebelum terjadinya gangguan itu dan
sampai di mana anda menangani masalah tersebut. Total, gangguan ini
paling tidak akan memakan waktu 30 menit, belum termasuk biaya gangguan
sistem saraf anda yang tidak dapat dihitung” (Lynne, 1994).

Kekuatan kedua bersumber pada kepentingan. Disebut penting oleh karena


berkaitan dengan hasil yang dicapai, menunjang misi dan visi organisasi.
Organisasi yang berorientasi pada rencana stratejik akan senantiasa memiliki
individu-individu yang memberi prioritas tinggi pada kekuatan “kepentingan”.

Prinsip Pareto

Prinsip Pareto, adalah suatu prinsip sederhana yang dapat mengilustrasikan


proporsi kegiatan-kegiatan yang urgen dan yang penting. Nama Pareto

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 13


MANAJEMEN WAKTU

diambil dari nama seorang ahli ekonomi dan sosiologi Italia pada abad 19,
Vilfredo Pareto, yang menyatakan bahwa secara relatif sejumlah kecil hal,
tugas, atau perilaku dalam kelompok adalah penting (MacKenzie, 1972).
Juran (1964) menyebut hal-hal tersebut "sedikit tapi penting" dan hal-hal
pelengkapnya disebut "banyak tapi sepele". Prinsip Pareto adalah suatu cara
untuk memperlihatkan bahwa biasanya masalah situasional yang banyak tapi
sepele membutuhkan 80% waktu kelompok untuk memproduksi 20 % hasil
positif. Sebaliknya, masalah atau situasi yang sedikit tapi penting memakai
20% waktu yang ada untuk memproduksi 80% hasil yang positif.

Prinsip ini diterapkan di bidang keperawatan, misalnya dengan tujuan untuk


meningkatkan kepuasaan pasien. Sistem keperawatan, selain kesiapan di
atas rata-rata untuk melaksanakan tugas ini, membutuhkan kesadaran yang
tinggi dan struktur yang rendah. Mereka mengidentifikasi 20 intervensi yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Ketika Prinsip
Pareto diterapkan, ternyata 4 dari 20 intervensi yang ada secara umum dapat
menyebabkan 80% perubahan yang terjadi pada pasien, setelah intervensi ini
dilaksanakan dan dievaluasi. Intervensi-intervensi lainnya hanya memberikan
sedikit hasil dalam hal efektivitas beaya. Waktu yang digunakan untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang memberi hasil rendah, atau penyia-nyiaan
waktu, dapat disalurkan untuk melakukan intervensi dengan hasil yang lebih
tinggi terhadap masalah lain, yang juga berprioritas tinggi tapi dalam tingkat
yang berbeda. Gambar. 1 menggambarkan proses prioritas ini.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 14


MANAJEMEN WAKTU

Hasil Rasio Usaha-


hasil
Satuan
unit
1 Sedikit tapi penting
2 20% waktu yang ada 80% hasil positif 1:4
3
4
5
6
7
8
9
10

banyak tapi sepele 4:1


80% waktu yang 20% hasil
tersedia

saluran yang digunakan dalam


kegiatan-kegiatan yang
memberi hasil yang lebih tinggi

Gambar 1 Proses prioritas


menggunakan Prinsip Pareto

Bagi organisasi yang kinerjanya, tinggi, kalau kita kembali ke 4 kuadran


manajemen waktu, maka gambaran yang ideal adalah sebagai berikut (huruf
kecil menunjukkan organisasi pada umumnya):

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 15


MANAJEMEN WAKTU

Urgen Tidak urgen


Penting I II
20-25% 65-80%
25-30% 15%

Tidak penting III IV


15% < 1%
50-60% 2-3%

MENGARAH KE KUADRAN II MANAJEMEN WAKTU

Apakah anda sudah mulai tergugah untuk menata kembali segala sesuatu
yang berkaitan dengan hidup anda? Apakah anda ingin mencoba menjadi
seseorang yang berorientasi pada kuadran II? Bila ya, berikut ini adalah
langkah-langkah yang harus dilakukan:

1. Mengidentifikasi peran
Tuliskan seluruh peran-peran yang anda lakukan dalam 7 hari berikut, baik
yang berkaitan dengan keluarga, pekerjaan, kegiatan di masyarakat, atau diri
anda sendiri.

2. Menuliskan tujuan
Sebutkan maksimal 3 hal penting untuk setiap peran yang ditulis pada
langkah 1. Tujuan ini didasarkan atas tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam
waktu 7 hari.

3. Menyusun jadwal
Buatlah jadwal untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Anda dapat
menggunakan sistem blok waktu atau menetapkan waktu-waktu tertentu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Sebagai contoh,
kalau membaca artikel merupakan tujuan yang penting dalam minggu depan,
maka anda dapat menyusun blok waktu, misalnya hari Senin, jam 08.00 -
11.00, atau menetapkan waktu-waktu terbaik untuk membaca, misalnya 1
jam sehari, 08.00 - 09.00.

4. Mengadaptasi menjadi kegiatan harian

Setelah menetapkan peran, tujuan, dan jadwal waktu dalam satu minggu,
maka kegiatan harian lebih merupakan fungsi penetapan prioritas kegiatan,
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 16
MANAJEMEN WAKTU

kepatuhan terhadap aktivitas yang telah direncanakan dan pemberian


respons terhadap hal-hal yang mungkin di luar dugaan. Keempat kegiatan
tersebut dapat tertuang dalam lembar isian berikut ini: (lihat buku 7
kebiasaan, halaman 158-159).

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 17


MANAJEMEN WAKTU

Latihan:

Identifikasi peran dan tujuan untuk masing-masing peran dalam 1


minggu mendatang

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 18


MANAJEMEN WAKTU

TIPS-TIPS DALAM MANAJEMEN WAKTU

1. Jenis Waktu
Ada dua kategori waktu: waktu untuk keahlian khusus dan waktu manajemen.
Waktu untuk keahlian khusus melibatkan pertanggungjawaban-
pertanggungjawaban yang hanya dapat dicapai sendiri. Hal ini tidak
mengesampingkan adanya kebutuhan masukan dari orang lain, seperti yang
diperlukan untuk tugas tersebut. Secara sederhana ini berarti bahwa
aktivitas yang dilakukan biasanya dilakukan oleh manajer. Supervisi perawat
mungkin menganggap penyusunan pegawai, penetapan tujuan-tujuan jangka
panjang, dan/atau persiapan rencana untuk pertemuan perawat bangsal yang
akan datang sebagai hal-hal yang membutuhkan keahlian khusus. Harap
diingat bahwa penggolongan aktivitas-aktivitas dalam kategori tersebut
bersifat relatif, sesuai dengan kekhasan sistem dan kebutuhannya.

Waktu manajemen adalah waktu yang digunakan bersama atau diberikan


kepada anggota lain dalam suatu sistem. Hal ini melibatkan beberapa
tingkatan interaksi antara dua ataupun lebih banyak orang. Waktu
manajemen dapat dibagi menjadi waktu untuk memberi respon dan waktu
untuk menentukan. Waktu untuk memberi respon umumnya mencakup
kegiatan-kegiatan seperti berbicara di telepon karena menerima telepon atau
menelpon kembali, mendapat kunjungan kantor, menghadiri pertemuan, dan
mengadakan kontrol keliling. Waktu untuk menentukan adalah waktu yang
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas yang mengharapkan atau
membutuhkan suatu respon tetapi pemimpin memiliki pilihan untuk
memutuskan keharusan bertindak sesuai dengan permintaan. Waktu yang
tersedia dapat lebih digunakan untuk melakukan kegiatan lain.

2. Komitmen Pribadi untuk Bertambah Baik


Berapa orang psikiatriskah yang dibutuhkan untuk mengganti bola lampu 60
watt? Jawabannya adalah "hanya satu, tetapi bola lampunya harus
berkemauan". Jawaban ini dangkal tapi benar. Brown (1980) menyebut
komitmen pribadi terhadap penghematan waktu sebagai sine qua non. Jadi,
periksalah diri anda sendiri. Mereka yang tertarik harap meneruskan
membaca. Mereka yang menemukan ketidakmauan sebaiknya mencoba
mencari sebabnya dan berusaha merubah ketidakmauan menjadi kemauan,
kemudian teruslah membaca. McConnell (1983) menekankan bahwa untuk
menjadi manajer yang efektif bagi orang lain, seoarang pemimpin harus
menjadi manajer yang efektif bagi dirinya sendiri, melalui usaha pribadi.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 19


MANAJEMEN WAKTU

3. Belajar Berkata Tidak


Bacalah buku berjudul When I Say No, I Feel Guilty yang dikarang oleh
Smith (1985). Seseorang selalu memiliki prioritas berupa hal-hal yang perlu,
yang harus dikerjakan oleh orang lain. Di Rumah Sakit, jumlah "seseorang"
ini banyak sekali. Manajer harus membedakan hal-hal yang penting dari yang
tidak penting, atau tugas dengan hasil tinggi dari yang hasilnya rendah.
Kemudian katakan tidak kepada kategori yang kedua serta ya kepada yang
pertama. Hal ini harus dapat dilakukan tanpa perasaan bersalah atau emosi
kekalahan diri lainnya.

4. Mencatat Penggunaan Waktu


"Time Analysis Worksheet" adalah salah satu cara untuk menentukan cara
penggunaan waktu dan untuk apa waktu digunakan. Ini meningkatkan
kesadaran perilaku seseorang dengan jalan merubah hal yang abstrak
menjadi nyata. "Time Log", yang juga ditemukan dalam latihan, dapat
digunakan untuk tujuan yang sama.

5. Melawan versus Mencegah Api


Graf (1986) menjelaskan bahwa memerangi api adalah bereaksi terhadap
apapun yang terjadi, ibaratnya seperti meminyaki roda yang berderit. Hal ini
perlu dilakukan jika perencanaannya jelek. Pencegahan api melibatkan
perencanaan kontigensi, yaitu melihat ke depan dan bertanya, "apakah yang
dapat dilakukan sekarang untuk mencegah terjadinya masalah di masa yang
akan datang?" Tentu saja, mencegah api dapat berubah menjadi parasit baik
di dalam maupun terhadap dirinya sendiri. Jadi simpanlah energi yang cukup
di bidang ini untuk memastikan bahwa hasil yang didapat cukup memuaskan.

6. Waktu Terbaik
Kebanyakan orang memiliki porsi tertentu dari harinya yang mereka sadari
sebagai "waktu terbaik". Selama jangka waktu ini, mereka bekerja sebaik
mungkin, dan pekerjaan biasanya dengan mudah dapat diselesaikan.
Temukanlah blok waktu ini dan gunakan gantungan peringatan "jangan
ganggu " di luar pintu, tolak telepon yang masuk, jangan adakan jadwal
pertemuan, dan lain sebagainya. Mungkin ini merupakan waktu penyelesaian
80 % kerja anda, jadi lindungilah waktu ini.

7. Mencegah Gangguan
Keramahan selalu diperlukan, tetapi tidak seharusnya dikacaukan dengan
kebutuhan untuk memberikan perhatian penuh terhadap telepon atau
kunjungan-kunjungan. Seorang manajer dapat melakukan "kebijaksanaan

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 20


MANAJEMEN WAKTU

pintu terbuka" ketika diputuskan bahwa pintu memang seharusnya terbuka,


tetapi pasti bukan pada saat waktu terbaik kita.

Para pengunjung seharusnya dapat dicegah. Cukup katakan sesekali, "Saya


akan berbicara dengan anda setelah saya tidak sedang dalam suatu
pekerjaan. Kita dapat menjadwalkan bertemu di...." Seseorang yang bertipe
suka mampir pasti akan mengerti maksud anda setelah sindiran pertama atau
kedua seperti itu. Berbicaralah dengan para pengunjung yang mampir
secara berdiri dan berada di luar kantor, bila memang memungkinkan. Ini
merupakan halangan bagi gangguan yang tidak menyenangkan dari
pengunjung. Hadapi pula kemungkinan adanya pengganggu yang "sadar ini
bukanlah jam kantor yang umum tetapi hanya membutuhkan satu menit saja
untuk pertanyaan yang 'kilat'". Skenarionya mungkin akan menjadi demikian.

Telepon adalah suatu bentuk piranha yang lain karena ia dapat berdering
kapan saja, dan bahkan kadang-kadang suara deringnya saja sudah sangat
mengganggu. Jika memungkinkan, perintahkan kepada sekretaris anda untuk
menyaring telepon yang masuk berdasarkan "respon segera dibutuhkan" dan
"respon dapat ditunda". Tangani telepon yang mendesak dan aturlah jam-jam
menelepon untuk menjawab telepon yang lain. Jika dapat, mintalah sekretaris
menghentikan telepon dan mentransfernya kepada yang menelepon.

Daftar pemboros waktu utama:


1. Gangguan telepon
2. Tamu yang datang tanpa perjanjian
3. Rapat (baik yang terjadwal maupun tidak)
4. Saat genting
5. Tidak adanya tujuan, prioritas, dan rencana
6. Meja yang semrawut dan disorganisasi pribadi
7. Pendelegasian tidak efektif dan keterlibatan dalam pekerjaan rutin dan
terinci
8. Mencoba terlalu banyak jalan dan perkiraan waktu yang tidak wajar
9. Tidak jelasnya komunikasi atau instruksi
10. Informasi yang tidak cukup, terlambat
11. Keraguan dan penundaan
12. Tidak mampu mengatakan tidak
13. Tanggung jawab dan wewenang yang membingungkan
14. Tidak menyelesaikan tugas
15. Tidak adanya disiplin-diri

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 21


MANAJEMEN WAKTU

8. Mengatur Pertemuan
Hukum Kedua Parkinson menyatakan bahwa "manusia cenderung
menghabiskan waktu dan usahanya untuk tugas-tugas yang terbalik dengan
kepentingan mereka" (diambil dari MacKenzie, 1972, hal. 107). MacKenzie
(1972) dan pengarang menawarkan beberapa peraturan agar dapat lebih
memanfaatkan pertemuan-pertemuan.

1. Mulailah pada waktunya, beri peringatan hanya pada saat pertama.


2. Akhiri pada waktunya.
3. Kembangkan suatu rencana dan edarkan kepada para peserta
sebelum pertemuan dimulai.
4. Hanya orang-orang yang dibutuhkan saja yang boleh menghadiri
pertemuan.
5. Kumpulkan informasi sebelum pertemuan, dan ringkaslah selama
pertemuan.
6. Taati terus rencana pertemuan, hindari gangguan, singkirkan
gangguan dari rencana semula.
7. Batasi waktu yang digunakan untuk membahas suatu rencana
tertentu, lanjutkan pertemuan sehingga tercapai tujuannya.
8. Aturlah lingkungan yang nyaman, tetapi jangan terlalu nyaman
sehingga orang lain justru memilih untuk tetap berada disana
daripada di tempat lain.
9. Hal-hal yang secara alami merupakan suatu komunikasi satu arah
lebih baik diketik dan disebarkan, bukan diumumkan secara verbal.
Pilihan terakhir ini hanya membuang-buang waktu saja.
10. Perintahkan sekretaris membuat dan menyebarkan laporan hasil
pertemuan dalam jangka waktu satu minggu dari tanggal pertemuan
diadakan. Laporan ini seharusnya mencatat masalah-masalah yang
ada dan keputusannya. Laporan singkat tentang poin-poin diskusi
dapat disertakan. Jika laporan berupa catatan kata perkata dalam
pertemuan tersebut, maka sebenarnya sekretaris hanya membuang-
buang waktu saja, demikian pula mereka yang membacanya.

9. Membangun Perangkap Waktu


Dalam The Time Trap, MacKenzie (1972) mencakup lampiran tentang
penyia-nyiaan waktu yang paling sering ditemui, masalah, dan kemungkinan
penyelesaiannya. Daftar ini tidak lengkap, namun jelas dapat membantu.

Bagaimana membangun perangkap waktu

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 22


MANAJEMEN WAKTU

Penyia-nyia Sebab-sebab yang Pemecahan


waktu mungkin
Kurangnya Kegagalan melihat Memahami bahwa perencanaan
perencanaan keuntungan membutuhkan waktu, tetapi pada
akhirnya menghemat waktu
Orientasi tindakan Tekankan pada hasil, bukan
aktivitas
Kesuksesan tanpa Sadarilah bahwa kesuksesan
rencana seringkali terjadi dengan metode,
bukan karena metode
Kurangnya Kurangnya sasaran Tuliskan sasaran dan tujuan
prioritas dan tujuan Diskusikan prioritas dengan
bawahan
Komitmen yang Minat luas katakan tidak
berlebih
Kebingungan Letakkan yang utama terlebih
menentukan prioritas dahulu
Kegagalan menetapkan Kembangkan filosofi waktu
prioritas Hubungkan prioritas dengan
jadwal kejadian
Manajemen Kurangnya Aplikasikan pemecahan yang
krisis perencanaan sama seperti pada masalah
kurangnya perencanaan
Perkiraan waktu yang Tambahkan sedikit waktu
tidak masuk akal Beri waktu untuk gangguan

Orientasi masalah Berorientasilah pada kesempatan


Kecanggungan Anjurkan transmisi informasi
bawahan mengabarkan secara cepat sebagai hal pokok
berita buruk bagi tindakan korektif sewaktu-
waktu
Ketergesaan Ketidaksabaran Membutuhkan waktu untuk dapat
menghadapi rincian menguasainya. Selamatkan
waktu anda agar tidak
mengerjakannya secara
berlebihan
Reaksi terhadap Bedakan hal-hal yang mendesak
persoalan yang dari hal-hal yang penting
mendesak
Kurangnya Perencanaan membutuhkan
perencanaan ke depan waktu. Tapi pengembaliannya
lebih banyak lagi
Mengusahakan terlalu Lakukan lebih sedikit usaha.
banyak dalam waktu Perbanyak delegasi
yang terlalu pendek
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 23
MANAJEMEN WAKTU

Penyia-nyia Sebab-sebab yang Pemecahan


waktu mungkin
Kertas kerja Ledakan pengetahuan Membaca secara selektif
dan membaca Belajar membaca cepat
Komputerisasi Kuasai data komputer tanpa
kecuali
Kegagalan menyaring Ingatlah prinsip Pareto.
Delegasikan membaca kepada
bawahan
Rutinitas dan Kurangnya prioritas Tetapkan sasaran dan
hal-hal sepele konsentrasikan. Delegasikan
yang tidak perlu
Pengawasan yang Delegasi, kemudian berilah
berlebih terhadap bawahan ruang lingkup. Lihat
bawahan hasilnya, bukan rincian ataupun
metodenya
Penolakan untuk Sadarilah bahwa tanpa adanya
mendelegasikan; pendelegasian, sulit
merasa lebih aman jika menyelesaikan pekerjaan dengan
mengetahui detil orang lain
operasional
Pengunjung Kesenangan akan Lakukan di tempat lain. Temui
sosialisasi pengunjung di luar kantor. Jika
perlu, ajaklah makan siang.
Lakukan pertemuan berdiri
Tidak mampu Lakukan penyaringan. Katakan
mengatakan ‘tidak’ tidak. Tunjukkan sikap tidak
bersedia. Terapkan
kebijaksanaan pintu terbuka
Telepon Kurangnya disiplin diri Lakukan penyaringan dan
menelepon dalam kelompok
Keinginan untuk selalu Jangan terlibat dalam hal-hal
mendapat informasi yang tidak perlu. Aturlah dengan
dan dilibatkan pengecualian
Pertemuan- Takut bertanggung Buat keputusan tanpa perlu
pertemuan jawab untuk membuat mengadakan pertemuan
keputusan
Keragu-raguan Buat keputusan walaupun tidak
tersedia beberapa fakta
Komunikasi yang Cegahlah pertemuan-pertemuan
berlebih yang tidak perlu.
Adakan pertemuan hanya jika
dibutuhkan
Kepemimpinan yang Gunakan rencana. Tetap pada
jelek subyek. Siapkan laporan singkat
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 24
MANAJEMEN WAKTU

sesegera mungkin

Penyia-nyia Sebab-sebab yang Pemecahan


waktu mungkin
Keragu- Kurangnya Tingkatkan pengumpulan fakta
raguan kepercayaan dan validkan prosedurnya
terhadap fakta-fakta
yang ada
Penekanan terhadap Terimalah resiko sebagai hal
setiap fakta, yang menguntungkan.
kelumpuhan analisis Gunakan kesalahan sebagai
proses belajar
Ketakutan akan Delegasikan yang benar
konsekuensi suatu menjadi salah. Gunakan
kesalahan kesalahan sebagai proses
belajar
Kurangnya proses Kumpulkan data, tetapkan
pembuatan sasaran, selidiki alternatif dan
keputusan yang konsekuensi negatif yang ada,
rasional buatlah keputusan dan
laksanakan
Kurangnya Ketakutan akan Pelatihan. Biarkan beberapa
pendelegasian ketidakmampuan kesalahan terjadi. Adakan
bawahan penggantian bila diperlukan
Ketakutan akan Delegasi secara penuh.
kompetensi bawahan Berikan kredit. Pastikan
tumbuhnya kerjasama untuk
mempertahankan tantangan
Beban kerja bawahan Seimbangkan beban kerja.
terlalu besar Bentuk susunan pegawai. Atur
kembali prioritas
Sumber: Dicetak kembali, atas izin penerbit, dari The Time Trap: Managing your way out,
oleh R. Alec MacKenzie, 1972 by AMACOM, bagian dari American Management
Associations, hal. 173-176. Daftar ini diambil dari “Troubleshooting Chart for Time Wasters”,
dalam Managing time at the top, MacKenzie. New York, The President’s Association, 1970.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 25


MANAJEMEN WAKTU

Latihan
Analisis-diri pengelolaan waktu

Di bawah ini terdaftar sejumlah pertanyaan tentang berbagai jalan untuk


mendekati pekerjaan. Jawablah pertanyaan itu dengan mengingat pola
kebiasaan khas Anda. Tidak ada orang lain yang akan melihat hasilnya,
terkecuali Anda sendiri. Berlakulah jujur. Lihat nilai Anda dalam “pengelolaan
waktu”, bandingkanlah dengan orang lain.

Hampir Kadang Sering Hampir


tidak kadang selalu
pernah saja
1. Saya membuat catatan tertulis tentang
bagaimana saya menggunakan sebagian
besar hari kerja saya
2. Tugas yang paling tidak menyenangkan saya
jadwalkan pada saat energi saya sedang
dipuncak.
3. Saya meninjau pekerja-an saya kembali dan
mendelegasikan kegiatan yang dapat
dilakukan sebaik yang dilakukan oleh orang
lain.
4. Saya mempunyai waktu untuk menger-jakan
apa yang saya hendak kerjakan dan apa yang
harus saya kerjakan sehubungan dengan
pekerjaan yang harus saya laksanakan.
5. Saya menganalisis pekerjaan saya untuk
menentukan bagaimana saya dapat
menggabungkan atau menghilangkan
kegiatan.
6. Tindakan yang mengarah ke tujuan jangka
pendek didahulukan atas tindakan yang
mungkin lebih penting dalam jangka waktu
lama.
7. Bos saya menugaskan lebih banyak pekerjaan
dari yang ia perkirakan dapat saya tangani.
8. Saya menangani tugas jangka pendek
(menjawab telepon, membaca korespon-
densi, dll.) sebelum menangani proyek
berjangka wak-tu lama.
9. Saya meninjau kembali urutan kegiatan peker-
jaan saya dan membu-at perbaikan di mana
perlu.
10. Saya mengatur prioritas tugas berda-sarkan
pada pentingnya sasaran tugas.
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 26
MANAJEMEN WAKTU

40 PEMBOROS WAKTU
Perencanaan
 Tidak adanya tujuan/prioritas/rencana
 Krisis manajemen, pengalihan prioritas
 Mencoba terlalu banyak sekaligus/perkiraan waktu tidak wajar
 Menunggu pesawat terbang/perjanjian
 Perjalanan
 Tergesa-gesa/tidak sabar

Organisasi
 Disorganisasi pribadi/meja yang kacau-balau
 Tanggung jawab dan wewenang yang membingungkan
 Usaha ganda
 Lebih dari satu bos
 Surat-menyurat/birokrasi/membaca
 Sistem arsip yang buruk
Kemudahan yang tidak mencukupi peralatan

Penempatan Staf
 Staf yang tidak terlatih/tidak mencukupi
 Terlalu sedikit/terlalu banyak staf
 Absensi/kelambanan/perputaran pegawai
Staf yang terlalu tergantung (tidak mandiri)

Mangarahkan
 Pendelegasian yang tidak efektif/terlibat dalam rincian rutin
 Tidak ada motivasi/tidak perduli
 Tidak ada koordinasi/kerjasama tim

Pengendalian
 Gangguan telepon
 Tamu mendadak
 Ketidakmampuan untuk berkata “tidak”
 Informasi yang tidak lengkap/terlambat
 Tidak ada disiplin diri
 Tidak menyelesaikan tugas
 Tidak ada standar/pengendalian/laporan kemajuan
 Gangguan visual/bising
 Pengendalian berlebihan
 Tidak diberi informasi
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 27
MANAJEMEN WAKTU

 Tidak hadirnya orang untuk mengadakan informasi

Komunikasi
 Rapat
 Kurang atau tidak jelasnya komunikasi dan instruksi
 Pergaulan sosial/mengobrol
 “penyakit mengirim memo”/komunikasi berlebihan
 Gagal untuk mendengarkan

Membuat keputusan
 Penundaan/keraguan
 Menginginkan semua fakta
 Keputusan tergesa-gesa

Penyebab dan pemecahan. Berikut ini ada beberapa penyebab dan


pemecahan untuk tiga pemboros waktu yang umum kami temukan
diperusahaan minyak: gangguan telepon, pendelegasian dan rapat yang tisak
efektif.
Penyebab dan pemecahan untuk gangguan telepon dan
pendelegasian yang tidak efektif dikelompokkan sebagai intern (terutama
dikendalikan oleh perilaku kita) dan ekstern (dikendalikan oleh orang lain,
situasi dan kebijakan).

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 28


MANAJEMEN WAKTU

Gangguan telepon

Penyebab Pemecahan
Intern
1. Tidak menyadari akibatnya. Sediakan waktu untuk mencatat
panggilan telepon. Kaji asalnya, luas
dan sebabnya.
2. Tidak ada rencana untuk mena- Kembangkan rencana untuk menya-
nganinya. ring, mendelegasikan dan mengkon-
solidasikan.
3. Ego. Merasa dirinya penting. Akui adanya faktor ego. Jangan
melebih-lebihkan pentingnya kebera-
daan Anda bagi orang lain.
4. Keinginan untuk menunjukkan Hendaknya membuat perbedaan
keberadaan. antara keberadaan untuk bisnis per-
gaulan sosial.
5. Tidak membuat rencana untuk Waktu sepi; penyaringan; tetapkan
tidak berada di tempat. waktu untuk menerima tamu/teltpon.
6. Keinginan untuk mengetahui. Selesaikan pekerjaan menurut renca-
na yang berlandaskan pasti. Akui
bahwa anggota tim Anda dengan
sendirinya ingin memberi informasi
kepada Anda tentang apa yang
mereka kerjakan, dan bukan hal yang
esensial saja.
7. Keinginan untuk ikut terlibat. Akui bahaya dalam keterlibatan dalam
rincian. Jauhkan diri Anda dari hal
rutin dan rinci.
8. Menerima dan menelepon sendiri. Delegasikan
9. Tidak ada pendelegasian. Delegasikan lebih banyak. Rencana-
kan kunjungan. Buat daftar dari pokok
pembicaraan.
10. Tidak membuat daftar dari pokok Organisasikan diri Anda. Rencanakan
pembicaraan. kunjungan. Buat daftar dari pokok
pembicaraan.
11. Staf yang terlalu tergantung. Tolak untuk membuat keputusan bagi
mereka. Dorong inisiatif. Biarkan
mereka membuat kesalahan.
12. Takut menyinggung perasaan. Jangan terlalu perasa. Sekretaris
ulung tidak pernah menyinggung
perasaan bila tak perlu. Berkonsen-
trasi pada prioritas.

Penyebab Pemecahan

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 29


MANAJEMEN WAKTU

13. Tidak mampu untuk mengakiri Belajar dan praktekkan teknik:


percakapan. Tentukan batas waktu sebelumnya
(“Ya Toni, saya hanya mempunyai
waktu beberapa menit saja untuk-mu.”
Bayangkan akhir pembicaraan (“Ben,
sebelum kita akhiri pembicaraan ini
...”).
Hendaknya Anda berterus terang
(“Maaf, tetapi saya harus pergi
sekarang.”)
14. Perkirakan waktu yang tidak Sekretaris mengganggu dengan
realistis/wajar. peringatan akan item yang penting
dan perlu perhatian Anda sekarang.
Letakkan penghitung waktu untuk
merebus telur di depan telepon Anda.
Catat waktu Anda menelepon. Akui
bahwa pembicaraan telepon dapat
lebih lama daripada yang diperlukan.
15. Tidak mampu untuk mengelola Belajar dan kembangkan rencana.
sekretaris Anda sendiri. Terapkan rencana. Latih atau ganti
dengan sekretaris berpengalaman
dan tidak memerlukan latihan lagi.
Ekstern
16. Penyaringan yang tidak efektif. Menganalisis masalahnya, Kembang-
kan rencana. Bahaslah dengan rekan
sekerja untuk menghindari kejutan
dan menyinggung perasaan.
Bicarakan dengan sekretaris untuk
memperoleh pengertian dan keper-
cayaannya. Terapkan dan dukung
usaha sekretaris.
17. Tanpa sekretaris. Jika Anda memerlukan seorang
sekretaris, baik untuk penuh atau
sebagian waktu, adakan dulu peneli-
tian kelayakan untuk memastikan
kebutuhan. Bila Anda mempunyai
asisten, ia dapat digunakan sebagai
pengganti sekretaris. Jika tidak,
aturlah sedemikian rupa sehingga
pesan-pesan diambil pada saat-saat
tertentu. Cari tempat untuk menyepi.
Gunakan cut-off switch.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 30


MANAJEMEN WAKTU

Penyebab Pemecahan

16. Nomor telepon yang keliru. Buat daftar dari orang dan nomor
mereka. Bari instruksi kepada perso-
nalia mengenai pemanggilan telepon.
“Nomor-nomor yang sering
digunakan” supaya terlihat dengan
jelas.
17. Tanggung jawab yang membi- Jelaskan sejelas-jelasnya.
ngungkan.
18. Kebijakan “menjawab sendiri” Akui bahwa cara ini memboroskan
waktu dan bakat. Ubah atau hilangkan
kebijakan itu.
19. Sistem telepon buruk. Pelajari dan tingkatkan mutu.

Rapat yang tidak efektif. Banyak manajer mengatakan lebih banyak waktu
terbuang dalam rapat yang tidak efektif, daripada dalam segi lain dari
kehidupan organisasional. Namun demikian rapat sangat kritis untuk dapat
mengerjakan sesuatu. Di bawah ini dicantumkan penyebab masalah dan
usulan penangkalannya, untuk digunakan sebagai pedoman.

RAPAT

Penyebab Pemecahan
Sebelum rapat
1. Tidak jelas maksudnya. Jangan adakan rapat tanpa mak-sud;
nyatakan maksud rapat secara
tertulis, bila itu mungkin.
2. Tidak ada agenda. Jangan adakan rapat tanpa agen-da.
Rapat terjadwal harus memiliki
agenda tertulis; untuk yang tidak
terjadwal dapat agenda lisan saja
agar orang dapat mempersiapkan diri
dan keputusan dujadwalkan.
3. Orang yang diundang tidak tepat Hanya mereka yang diperlukan saja
/terlalu banyak atau sedikit. yang hadir.
4. Saatnya tidak tepat. Pastikan bahwa saat rapat sesuai.
5. Tempatnya keliru. Pilih tempat rapat yang konsisten
dengan tujuan rapat, bebas dari
gangguan, tersedia perlengkapan fisik
yang diperlukan, dan tidak terlalu jauh
bagi sebagian besar peserta.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 31


MANAJEMEN WAKTU

6. Tidak ada perencanaan. Sediakan kesempatan dan buat


rencana paling sesuai untuk rapat
dapat seefektif mungkin.

Penyebab Pemecahan

1. Terlalu banyak rapat. Ada kebutuhan untuk “menguji” rapat


berkala. Sekali-kali hendaknya tidak
mengadakan rapat untuk melihat apa
yang akan terjadi. Atau dapat juga
memperpendek waktunya menjadi
setengah saja untuk rapat yang
cenderung berke-panjangan.
2. Terlalu sedikit rapat. Kaji kebutuhan untuk berpartisipasi,
informasi dan koordinasi. Jadwalkan
sesuai dengan itu.
3. Kurang pemberitahuan. Berikan pemberitahuan secara tertu-
lis termasuk semua yang esensial dan
sumbangan yang diharapkan serta
bahan yang perlu untuk memper-
siapkan diri.
4. Tidak dimulai tepat waktu. Mulailah tepat waktu. (Jika me-
nunggu peserta yang datang
terlambat, maka pemimpin meng-
hukum mereka yang datang tepat
waktu dan memberi imbalan kepada
yang datang terlambat!)
Selama rapat
11. Pergaulan sosial. Pergaulan sosial hendaknya dilaku-
kan pada kesempatan yang ebih
sesuai.
12. Memperkenankan gangguan. Tetapkan kebijakan dan beritahu
semua orang. Bila mungkin jangan
memperkenankan gangguan kecuali
keadaan darurat yang mendesak.
Pesan-pesan untuk disimpan sampai
saat istirahat atau makan siang.
13. Menyimpan dari agenda. Tuntut dan harapkan untuk mengkuti
agenda yang sudah ditetapkan.
Tentang adanya agenda
“tersembunyi”.
14. Gagal menetapkan saat penga- Beri batasan waktu untuk rapat dan
khiran atau batas waktu untuk setiap pokok pembicaraan dalam
setiap subyek. agenda, supaya waktu pembahasan
sesuai dengan pentingnya subyek.
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 32
MANAJEMEN WAKTU

15. Menahan orang setelah keperlu- Hendaknya mereka meninggalkan


an mereka selesai. ruang rapat segera setelah keperluan
mereka selesai.
16. Keraguan. Selalu ingat tujuan Anda dan
bertindaklah ke arah itu.

Penyebab Pemecahan

17. Memutuskan tanpa informasi yang Pastikan bahwa informasi yang


cukup. diperlukan tersedia sebelum me-
manggil rapat. Gunakan informasi itu.
18. Gagal untuk menutup rapat pada Tutup rapat pada saatnya. Bila tidak,
waktunya. maka tidak seorangpun dapat
merencanakan waktunya sesudah
rapat.
19. Gagal untuk meringkas penda-pat. Ringkaskan pendapat untuk memas-
tikan bahwa semua menyetujuinya,
dan ingatkan peserta akan tugas
mereka.
Sesudah rapat.
20. Tidak ada notulen. Catat semua keputusan, tugas dan
batas waktu dalam notulen yang
singkat. Bagikan dalam waktu satu
hari setelah rapat selesai.
21. Gagal untuk bertindak lanjut. Pastikan bahwa ada tindak-lanjut
yang efektif atas semua keputusan.
Daftarkan semua item di bawah
“Bisnis yang belum terselesaikan”
22. Gagal untuk membubarkan panitia Inventarisasikan panitia yang ada.
jika bisnis atau tujuan sudah Bubarkan yang sudah menyelesaikan
tercapai. tugasnya.

Pendelegasian. Gagal untuk mendelegasikan merupakan salah satu dilema


yang mengarah kepada manajemen yang tidak efektif. Paling sedikit ada
banyak faktor intern yang menyebabkan kegagalan ini, dan empat penyebab
ekstern. Pendelegasian yang benar mungkin saja menjadi penghemat waktu
terbesar bagi manajer dan perlu untuk mengembangkan potensi bawahan.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 33


MANAJEMEN WAKTU

PENDELEGASIAN YANG TIDAK EFEKTIF

Penyebab Pemecahan

Intern
1. Tidak yakin - takut kegagaln. Akui fakta ini. Terimalah resiko seba-
gai sesuatu yang mesti ada. Jangan
takut membuat kesalahan, dan
belajarlah dari kesalahan itu
2. Tidak percaya pada staf. Latih, kembangkan dan berikan
kepercayaan pada mereka.
3. Melibatkan diri sendiri dalam Jangan lakukan sesuatu yang dapat
rincian dan rutin. Anda delegasikan; lepaskan diri Anda
dari rincian.
4. Mendelegasikan tanggung jawab Hendaknya selalu mendelegasikan
tanpa wewenang. wewenang yang seimbang dengan
tanggung jawab.
5. Memberikan instruksi yang tidak Pastikan instruksi Anda itu jelas,
jelas, tidak lengkap atau lengkap dan tidak meragukan. Minta
membingungkan. bawahan untuk mengulang kembali
instruksi Anda untuk memeriksa
pengertiannya.
6. Iri atas kemauan bawahan. Anda harus menertawakan diri sen-
diri. Berikan pujian penuh kepada
yang berhak menerimanya.
Kembangkan pengganti Anda sendiri.
7. Anda dapat mengerjakan sendiri Turunkan standar sampai tingkat yang
pekerjaan lebih cepat dan lebih masih dapat “diterima”, dan bukan
baik. tingkat kinerja Anda sendiri. Hindari
kesempurnaan.
8. Merasa lebih nyaman bila Akui bahwa praktek mengacu
“bertindak” daripada “mengelola”. kekeberhasilan, yang kemudian
menuju ke kenyamanan.
Kendalikanlah.
9. Mengharap setiap orang “mengerti Akui bahwa Anda tidak dapat
semua rincian.” mengharapkan ini dari seseorang
yang sudah mendelegasikan
tanggung jawab untuk ditangani.
10. Kegagalan untuk memantapkan Tetapkan rencana, jadwal terperinci,
kendali yang memadai. laporan kemajuan, pemantauan batas
waktu.
11. Kendali berlebihan. Bersantailah sedikit. Tekankan pada
metode dan prosedur pencapaian
sasaran. Ukur hasil dan bukan
Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 34
MANAJEMEN WAKTU

kegiatannya.
12. Gagal untuk bertindak lanjut. Hendaknya selalu memantau kema-
juan pada waktunya supaya masih
dapat mengambil tindakan koreksi.

Penyebab Pemecahan
Ekstern
13. Kurangnya bawahan sehingga Batasi pengharapan dan kurangi
melampaui kemampuan. tanggung jawab yang diterima.
14. Staf yang tidak mencukupi dan Latih dan tugaskan kembali;
tidak terlatih. memperkerjakan staf baru dengan
seleksi lebih baik.
15. Pendelegasian ke atas. Tolak membuat keputusan bagi
bawahan. Bila mereka memerlukan
bantuan, tanyakan pertanyaan yang
benar.
16. Masalahnya tidak jelas. Hendaknya jujur. Minta bawahan
untuk menulusurinya dan memberikan
informasi kepada Anda.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 35


MANAJEMEN WAKTU

BAHAN BACAAN

1. Lynne, E. L. M. 1994. Management in health care: A theoretical and


experiential approach. 1st ed. London, MacMillan, hal. 280-294
2. Covey, S.R. 1993. The seven habits of highly effective people (7
Kebiasaan manusia yang sangat efektif). Jakarta, Binarupa Aksara.
3. Merrill, A.R. and Merrill, R.R. 1994. First Things First: to live, to love, to
learn, to leave a legacy. London, Simon&Schuster.

Pengembangan Ketrampilan Manajerial (MMR-UGM) HALAMAN 36

Anda mungkin juga menyukai