Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi Perawatan Pulp Capping

Keberhasilan perawatan pulp capping dapat dievaluasi berdasarkan pemeriksaan klinis,


radiografis, dan histologis (Friedman, 2002). Evaluasi klinis dan radiografis dapat dilakukan
dengan mudah, namun evaluasi histologis memerlukan pemeriksaan laboratorium. Evaluasi
klinis dan radiografis dianjurkan untuk dilakukan 6 bulan sampai 4 tahun setelah perawatan.

Kriteria keberhasilan perawatan menurut Quality Assurance Guidelines yang dikeluarkan


oleh American Associaton of Endodontics adalah tidak peka terhadap perkusi dan palpasi,
mobilitas normal, tidak ada sinus tractatau penyakit periodontium, gigi dapat berfungsi
dengan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi atau pembengkakan, dan tidak ada keluhan pasien
yang tidak menyenangkan. Berdasarkan gambaran radiografis, suatu perawatan dianggap
berhasil bila ligamen periodontium normal atau sedikit menebal (kurang dari 1mm), tidak
terdapat radiolusensi di apeks gigi, lamina dura normal, tidak ada resorbsi. Keberhasilan
perawatan dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain adanya lesi periradikular sebelum dan
sesudah perawatan dan efektifitas penutupan bagian korona.

Kegagalan pasca perawatan dapat disebabkan oleh penutupan bagian korona gigi yang tidak
baik karena restorasi yang tidak adekuat. Gigi pasca perawatan saluran akar mempunyai sifat
fisik yang berbeda dengan gigi vital, yaitu rentan terhadap fraktur karena struktur gigi yang
hilang akibat karies atau prosedur perawatan (Friedman, 2002). Restorasi pasca perawatan
harus mempunyai retensi dan berfungsi, serta dapat melindungi sisa jaringan gigi terhadap
fraktur dan mempunyai kerapatan (seal) yang baik. Apabila salah satu persyaratan tidak
dipenuhi dapat menyebabkan lepasnya restorasi atau terjadinya fraktur pada gigi atau
restorasi sehingga perawatan menjadi gagal.

Friedman S. Orthograde Retreatment. Dalam: Walton RE, Torabinejad M (ed). Principles and
Practice of Endodontics 3rd ed, Philadelphia: WB Saunders. 2002: 346-356.

Anda mungkin juga menyukai